PT ALLBOND MAKMUR USAHA

dokumen-dokumen yang mirip
PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT)

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk LAPORAN KEUANGAN

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA)

PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dalam Rupiah )

PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PT ANEKA KEMASINDO UTAMA Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2009 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2008 (MATA UANG INDONESIA)

PT SIANTAR TOP Tbk. LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (TIDAK DIAUDIT)

PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2012 DAN 2011

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 30 Juni 2010 dan 2009

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

Daftar Isi. Neraca Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Arus Kas Catatan Atas Laporan Keuangan...

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk

PT Yanaprima Hastapersada Tbk. Laporan Keuangan (tidak diaudit) 30 Juni 2010 Dengan Angka Perbandingan Periode 2009 (Mata Uang Rupiah Indonesia)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2011 DAN 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT Yanaprima Hastapersada Tbk. Laporan Keuangan (tidak diaudit) 30 September 2010 Dengan Angka Perbandingan Periode 2009 (Mata Uang Rupiah Indonesia)

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk

PT BNI SECURITIES LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2008 DAN 2007 (UNAUDITED)

Laporan Keuangan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005 dan PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk.

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA)

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

P.T. EKADHARMA INTERNATIONAL TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

P.T. KEDAUNG INDAH CAN Tbk

PT. TRIWIRA INSANLESTARI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tanggal 16 Januari 1985 berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo, S.H., No. 27.

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2007 DAN 2006

Laporan Keuangan Untuk Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2011 Dan PT SUGIH ENERGY Tbk TIDAK DIAUDIT

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 Beserta LAPORAN AUDITOR

Catatan 31 Maret Maret 2010

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 3. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 4-5. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 6-7

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN. 30 September 2009 (tidak diaudit) dan 2008 (tidak diaudit)

Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2008

PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2009 DAN 2008

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

P.T. EKADHARMA INTERNATIONAL TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk. Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 Dan Laporan Auditor Independen

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Tahun 2011 Tahun 2010

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

R/058.AGA/11.1/2011. PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK NERACA KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)

PT. INTI KAPUAS AROWANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Laporan Auditor Independen


PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk. Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 Dan Laporan Auditor Independen

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) Serta Untuk

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2010 DAN

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

P.T. SARANACENTRAL BAJATAMA Tbk DAFTAR ISI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1. Laporan Laba Rugi Komprehensif 4. Catatan Atas Laporan Keuangan 7-45

Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan Beserta Laporan Auditor Independen

PT COLORPAK INDONESIA Tbk. Laporan Keuangan (Tidak Diaudit) Untuk periode tiga bulan yang berakhir Pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008

PT LIONMESH PRIMA Tbk LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 SERTA TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

YAYASAN TIFA LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011

P.T. KEDAUNG INDAH CAN Tbk

PT LIONMESH PRIMA Tbk LAPORAN KEUANGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT)

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

PT. SARANACENTRAL BAJATAMA, Tbk

KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2009 DAN

BADAN MEDIASI PEMBIAYAAN, PEGADAIAN DAN VENTURA INDONESIA (BMPPVI)

PT Selamat Sempurna Tbk. Dan Anak Perusahaan

JUMLAH AKTIVA

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian... 3

P.T. KEDAUNG INDAH CAN Tbk

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk

PT LIONMESH PRIMA Tbk LAPORAN KEUANGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2015 ( TIDAK DIAUDIT )

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007

PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT. TRIWIRA INSANLESTARI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SARANACENTRAL BAJATAMA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2014 dan 31 DESEMBER 2013 (Tidak diaudit)

Transkripsi:

Laporan Keuangan Dan Laporan Auditor Independen (Mata Uang Indonesia) Daftar Isi Halaman Laporan Auditor Independen Neraca.. 1-2 Laporan Laba Rugi... 3 Laporan Perubahan Ekuitas. 4 Laporan Arus Kas 5 Catatan atas Laporan Keuangan. 6-24

NERACA Catatan 2009 2008 ASET ASET LANCAR Kas dan bank 2g,3,18 1.406.226.132 4.470.104 Piutang usaha - pihak hubungan istimewa - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 26.626.877.058 dan Rp 25.387.007.990 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 2b,2c,4,17a - 1.239.869.068 Uang muka 5 1.706.134.000 - JUMLAH ASET LANCAR 3.112.360.132 1.244.339.172 ASET TIDAK LANCAR Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 1.056.396.843 dan Rp 1.028.245.657 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 2d,2e,6 1.152.385 29.303.571 Aset tidak digunakan dalam usaha - bersih 2d,2e,6 23.365.061.655 24.804.319.499 Aset lain-lain 90.025.000 92.025.000 JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 23.456.239.040 24.925.648.070 JUMLAH ASET 26.568.599.172 26.169.987.242 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 1

NERACA (lanjutan) Catatan 2009 2008 KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang usaha pihak hubungan istimewa 2c,2g,7,17b,18 697.945.394 813.032.135 Hutang pajak 8a 2.646.958 2.947.423 Beban masih harus dibayar 660.030.046 673.822.102 JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR 1.360.622.398 1.489.801.660 KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang hubungan istimewa 2c,2g,17c,18 12.392.266.729 9.075.513.015 JUMLAH KEWAJIBAN 13.752.889.127 10.565.314.675 EKUITAS Modal saham nilai nominal Rp 250 per saham Modal dasar - 724.800.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 301.200.000 saham 1b,10 75.300.000.000 75.300.000.000 Tambahan modal disetor bersih 11 1.307.573.645 1.307.573.645 Defisit (63.791.863.600) (61.002.901.078) JUMLAH EKUITAS BERSIH 12.815.710.045 15.604.672.567 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS - BERSIH 26.568.599.172 26.169.987.242 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 2

LAPORAN LABA RUGI Catatan 2009 2008 PENJUALAN BERSIH 2f,12 2.665.428.205 - BEBAN POKOK PENJUALAN 2f,13 1.843.866.000 - RUGI KOTOR 821.562.205 - BEBAN USAHA 2f,14 2.672.719.221 1.741.775.841 RUGI USAHA (1.851.157.016) (1.741.775.841) PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN 2f Laba (rugi) selisih kurs bersih 2g 943.165.809 (946.985.890) Beban bunga - (172.509.634) Laba penjualan aset tetap 2d,6-58.508.333 Kapasitas usaha yang tidak digunakan 6,15 (1.800.893.901) (2.001.432.781) Lain-lain bersih (80.077.414 ) 198.354.146 JUMLAH BEBAN LAIN-LAIN BERSIH (937.805.506 ) (2.864.065.826) RUGI SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN TANGGUHAN (2.788.962.522) (4.605.841.667) BEBAN PAJAK PENGHASILAN TANGGUHAN 2i,8b - (7.413.718.439 ) RUGI BERSIH (2.788.962.522 ) (12.019.560.106 ) RUGI BERSIH PER SAHAM 2j,16 (9,26 ) (39,91 ) Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 3

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Tambahan Modal Saham Modal Disetor Bersih Defisit Jumlah Ekuitas-Bersih Saldo 1 Januari 2008 75.300.000.000 1.307.573.645 (48.983.340.972 ) 27.624.232.673 Rugi bersih tahun 2008 - - (12.019.560.106 ) (12.019.560.106 ) Saldo 31 Desember 2008 75.300.000.000 1.307.573.645 (61.002.901.078 ) 15.604.672.567 Rugi bersih tahun 2009 - - (2.788.962.522 ) (2.788.962.522 ) Saldo 31 Desember 2009 75.300.000.000 1.307.573.645 (63.791.863.600 ) 12.815.710.045 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 4

LAPORAN ARUS KAS 2009 2008 ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan 2.665.428.205 203.277.300 Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (5.081.878.230) (876.864.782) Pembayaran bunga - (172.509.634) Pembayaran beban di luar usaha lainnya (342.026.661) (216.387.520) Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi (2.758.476.686) (1.062.484.636 ) ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap - 97.000.000 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Kenaikan hutang hubungan istimewa 4.160.232.714 3.116.742.015 Penurunan piutang lain-lain pihak hubungan istimewa - 1.808.477.333 Pembayaran hutang bank jangka pendek - (4.000.000.000) Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 4.160.232.714 925.219.348 KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK 1.401.756.028 (40.265.288 ) KAS DAN BANK PADA AWAL TAHUN 4.470.104 44.735.392 KAS DAN BANK PADA AKHIR TAHUN 1.406.226.132 4.470.104 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 5

1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum PT Allbond Makmur Usaha Tbk (Perusahaan) didirikan dengan nama PT Sanex Qianjiang Motor International di Jakarta berdasarkan Akta Notaris Rachmat Santoso, S.H., No. 180 tanggal 21 Maret 2000. Akta Pendirian Perusahaan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-15018 HT.01.01TH.2000 tanggal 24 Juli 2000 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 12 tanggal 16 Februari 2004, Tambahan No. 1566. Berdasarkan Akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H., No. 2 tanggal 9 Januari 2008, Perusahaan merubah namanya menjadi PT Allbond Makmur Usaha Tbk yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU.06610.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 11 Februari 2008. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H., No. 10 tanggal 21 Juli 2009 mengenai perubahan susunan pengurus Perusahaan. Akta perubahan tersebut telah dilaporkan kepada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat No. AHU- AH.01.10-13380 tanggal 18 Agustus 2009. Pada tanggal 9 Januari 2008, para pemegang saham menyetujui untuk merubah kegiatan usaha utama Perusahaan dari industri sepeda motor menjadi perusahaan perdagangan dan pertambangan, yang dinyatakan dalam Akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H., No. 32 tanggal 14 Agustus 2008. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang perdagangan dan pertambangan. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 30 Juni 2004, Perusahaan memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham No. S-1991/PM/2004 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk melakukan Penawaran Umum Perdana saham kepada masyarakat sejumlah 120.000.000 saham dengan nilai nominal dan harga penawaran sebesar Rp 250 per saham. Seluruh saham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta), (lihat Catatan 10). Dari hasil penjualan seluruh saham yang ditawarkan tersebut, Perusahaan memperoleh dana sebesar Rp 30.000.000.000. Dalam penawaran umum perdana saham ini, Perusahaan menunjuk PT HD Capital Tbk (dahulu PT Hortus Danavest Tbk) sebagai penjamin pelaksana emisi efek, di mana Perusahaan mengeluarkan biaya emisi efek ekuitas sebesar Rp 1.500.000.000 (lihat Catatan 11). c. Komisaris, Direksi dan Karyawan Pada tanggal 31 Desember 2009, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan berdasarkan Akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H., No. 10 tanggal 21 Juli 2009 adalah sebagai berikut: Komisaris Utama : Kong Tju Yun Komisaris Independen : Eliawati Hadiwardoyo Direktur Utama : Benny Suwandy Direktur : Yohanes Mudjita 6

1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN (lanjutan) c. Komisaris, Direksi dan karyawan (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2008, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan berdasarkan Akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H., No. 32 tanggal 14 Agustus 2008 adalah sebagai berikut: Komisaris Utama : Kong Tju Yun Komisaris Independen : Eliawati Hadiwardoyo Direktur Utama : Benny Suwandy Direktur : Zhan Haisong Jumlah gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada Dewan Direksi dan Komisaris Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing adalah sebesar Rp 175.500.000 dan Rp 110.000.000. Jumlah karyawan tetap Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing adalah 20 dan 20 orang (tidak diaudit). 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun berdasarkan prinsip-prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), peraturan dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM & LK) dan Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang ditetapkan oleh BAPEPAM bagi perusahaan yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat. Laporan keuangan disusun atas dasar konsep dasar akrual (accrual basis), kecuali laporan arus kas dan dengan menggunakan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana yang diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah. b. Penyisihan Piutang Ragu-ragu Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun. c. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Perusahaan melakukan transaksi dengan beberapa pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7 mengenai Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa. 7

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa (lanjutan) Seluruh transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam catatan yang bersangkutan. d. Aset Tetap Efektif 1 Januari 2008, Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007) tentang Aset Tetap yang menggantikan PSAK No. 16 (1994) tentang Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain serta PSAK No. 17 (1994) tentang Akuntansi Penyusutan. Berdasarkan PSAK ini, Perusahaan harus memilih antara model biaya atau model revaluasi sebagai kebijakan akuntansi atas aset tetapnya. Perusahaan telah memilih model biaya sebagai kebijakan akuntansi untuk pengakuan aset tetapnya. Penerapan PSAK ini tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan, kecuali tanah yang tidak disusutkan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan dengan rincian sebagai berikut: Tahun Bangunan 10 20 Mesin dan peralatan 4 Peralatan dan perabot kantor 4 8 Fasilitas pabrik 4 Instalasi mesin pabrik 4 Kendaraan 4 8 Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan aset tetap ditelaah dan dilakukan penyesuaian secara prospektif jika diperlukan, pada setiap akhir periode laporan keuangan. Sesuai dengan PSAK No. 47 mengenai Akuntansi Tanah, perolehan tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah, ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek. Biaya-biaya setelah perolehan awal diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset atau sebagai aset yang terpisah hanya apabila kemungkinan besar Perusahaan akan mendapatkan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan handal. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi selama periode di mana biaya-biaya tersebut terjadi. Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka biaya perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan. Keuntungan dan kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan. Aset tetap yang tidak digunakan dalam operasi Perusahaan sehubungan dengan perubahan kegiatan usaha Perusahaan pada tahun 2008 diklasifikasikan sebagai Aset Tidak Digunakan Dalam Usaha dan disajikan sebagai bagian dari Aset Tidak Lancar pada neraca tahun 2009 dan 2008 serta disusutkan. 8

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) e. Penurunan Nilai Aset PSAK No. 48 tentang Penurunan Nilai Aset mensyaratkan manajemen Perusahaan untuk menelaah nilai aset atas setiap penurunan jika terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang menunjukkan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak bisa diperoleh kembali. Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. f. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan diakui pada saat barang dikirim. Beban diakui pada saat terjadinya (dasar akrual). g. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs terakhir yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia pada periode yang bersangkutan. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut: 2009 2008 1 Dolar Amerika Serikat 9.400,00 10.950,00 1 Dolar Hongkong 1.212,19 1.412,90 h. Kewajiban Diestimasi atas Imbalan kerja Karyawan Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004) tentang Imbalan Kerja, perusahaan-perusahaan diwajibkan untuk mengakui seluruh imbalan kerja yang diberikan melalui program atau perjanjian formal dan informal, peraturan perundang-undangan atau peraturan industri, yang mencakup imbalan pasca kerja, imbalan kerja jangka pendek dan jangka panjang lainnya, pesangon pemutusan hubungan kerja dan imbalan berbasis ekuitas. Berdasarkan PSAK ini, perhitungan estimasi kewajiban untuk imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 tantang Ketenagakerjaan ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial Projected Unit Credit. Perusahaan tidak melakukan perhitungan atas imbalan kerja karyawan karena dampaknya tidak material terhadap laporan keuangan secara keseluruhan. 9

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) i. Pajak Penghasilan Badan Perusahaan menghitung taksiran pajak penghasilan sesuai dengan PSAK No. 46 Akuntansi Pajak Penghasilan yang mensyaratkan pengakuan aset dan kewajiban pajak tangguhan atas pengaruh pajak di masa datang yang berasal dari perbedaan temporer (beda waktu) antara dasar pajak dan dasar pelaporan komersial dari aset dan kewajiban serta akumulasi rugi fiskal yang dapat dikompensasi. Aset dan kewajiban pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif yang akan dikenakan pada saat nilai aset direalisasikan atau nilai kewajiban tersebut diselesaikan berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang berlaku atau secara substantif telah diberlakukan pada tanggal neraca. j. Rugi Bersih Per Saham Sesuai dengan PSAK No. 56, Laba Per Saham, rugi bersih per saham dihitung dengan membagi rugi bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. k. Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis. Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. l. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi. 10

3. KAS DAN BANK Kas dan bank terdiri dari: 2009 2008 Kas Rupiah 1.835.135 1.905.935 Dolar Amerika Serikat ($AS 74 masing-masing pada tahun 2009 dan 2008) 695.600 810.300 Dolar Hongkong ($HK 80 masing-masing pada tahun 2009 dan 2008) 96.975 113.032 Sub-jumlah 2.627.710 2.829.267 Bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk 1.393.811.055 332.472 PT CIMB Niaga Tbk 9.787.367 1.308.365 Sub-jumlah 1.403.598.422 1.640.837 Jumlah 1.406.226.132 4.470.104 4. PIUTANG USAHA PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA BERSIH Piutang usaha seluruhnya merupakan piutang dari pihak yang memiliki hubungan istimewa dengan rincian sebagai berikut: 2009 2008 PT Sanex Motor Indonesia 26.484.563.081 26.484.563.081 PT Sanex Agung Motor Indonesia 142.313.977 142.313.977 26.626.877.058 26.626.877.058 Penyisihan piutang ragu-ragu (26.626.877.058 ) (25.387.007.990 ) Jumlah Bersih - 1.239.869.068 Seluruh saldo piutang usaha pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah dalam mata uang Rupiah. 11

4. PIUTANG USAHA PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA BERSIH (lanjutan) Rincian umur piutang usaha berdasarkan umur piutang adalah sebagai berikut: 2009 2008 1 30 hari - - 31 90 hari - - Lebih dari 90 hari 26.626.877.058 26.626.877.058 Jumlah 26.626.877.058 26.626.877.058 Penyisihan piutang ragu-ragu (26.626.877.058) (25.387.007.990) Jumlah Bersih - 1.239.869.068 Perubahan saldo penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: 2009 2008 Saldo awal tahun 25.387.007.990 24.147.138.922 Penambahan (lihat Catatan 14) 1.239.869.068 1.239.869.068 Saldo Akhir Tahun 26.626.877.058 25.387.007.990 Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha. 5. UANG MUKA Pada 31 Desember 2009, akun ini merupakan uang muka atas pembelian persediaan berupa batu mangan kepada pemasok. 6. ASET TETAP Rincian dan mutasi aset tetap adalah sebagai berikut : 2009 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Biaya Perolehan Peralatan dan perabotan kantor 1.057.549.228 - - 1.057.549.228 Akumulasi Penyusutan Peralatan dan perabotan kantor 1.028.245.657 28.151.186-1.056.396.843 Nilai Buku Bersih 29.303.571 1.152.385 12

6. ASET TETAP (lanjutan) 2008 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir Biaya Perolehan Tanah 6.954.695.100 - - (6.954.695.100) - Bangunan 28.741.369.144 - - (28.741.369.144) - Mesin dan peralatan 368.805.514 - - (368.805.514) - Peralatan dan perabot kantor 1.057.549.228 - - - 1.057.549.228 Fasilitas pabrik 362.514.554 - - (362.514.554) - Instalasi mesin pabrik 6.668.665.767-642.722.298 (6.025.943.469) - Kendaraan 448.864.500-448.864.500 - - Jumlah Biaya Perolehan 44.602.463.807-1.091.586.798 (42.453.327.781) 1.057.549.228 Akumulasi Penyusutan Bangunan 9.460.700.677 1.437.068.453 - (10.897.769.130) - Mesin dan peralatan 360.214.671 2.566.458 - (362.781.129) - Peralatan dan perabot kantor 952.194.311 76.051.346 - - 1.028.245.657 Fasilitas pabrik 362.514.554 - - (362.514.554) - Instalasi mesin pabrik 6.668.665.767-642.722.298 (6.025.943.469) - Kendaraan 379.306.167 31.066.666 410.372.833 - - Jumlah Akumulasi Penyusutan 18.183.596.147 1.546.752.923 1.053.095.131 (17.649.008.282) 1.028.245.657 Nilai Buku Bersih 26.418.867.660 29.303.571 Rincian dan mutasi aset tidak digunakan dalam usaha adalah sebagai berikut : 2009 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir Biaya Perolehan Tanah 6.954.695.100 - - - 6.954.695.100 Bangunan 28.741.369.144 - - - 28.741.369.144 Mesin dan peralatan 368.805.514 - - - 368.805.514 Fasilitas pabrik 362.514.554 - - - 362.514.554 Instalasi mesin pabrik 6.025.943.469 - - - 6.025.943.469 Jumlah Biaya Perolehan 42.453.327.781 - - - 42.453.327.781 Akumulasi Penyusutan Bangunan 10.897.769.130 1.437.068.464 - - 12.334.837.594 Mesin dan peralatan 362.781.129 2.189.380 - - 364.970.509 Fasilitas pabrik 362.514.554 - - - 362.514.554 Instalasi mesin pabrik 6.025.943.469 - - - 6.025.943.469 Jumlah Akumulasi Penyusutan 17.649.008.282 1.439.257.844-19.088.266.126 Nilai Buku Bersih 24.804.319.499 23.365.061.655 13

6. ASET TETAP (lanjutan) 2008 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir Biaya Perolehan Tanah - - - 6.954.695.100 6.954.695.100 Bangunan - - - 28.741.369.144 28.741.369.144 Mesin dan peralatan - - - 368.805.514 368.805.514 Fasilitas pabrik - - - 362.514.554 362.514.554 Instalasi mesin pabrik - - - 6.025.943.469 6.025.943.469 Jumlah Biaya Perolehan - - - 42.453.327.781 42.453.327.781 Akumulasi Penyusutan Bangunan - - - 10.897.769.130 10.897.769.130 Mesin dan peralatan - - - 362.781.129 362.781.129 Fasilitas pabrik - - - 362.514.554 362.514.554 Instalasi mesin pabrik - - - 6.025.943.469 6.025.943.469 Jumlah Akumulasi Penyusutan - - - 17.649.008.282 17.649.008.282 Nilai Buku Bersih - 24.804.319.499 Reklasifikasi pada tahun 2008 berkaitan dengan aset tetap yang tidak digunakan lagi dalam kegiatan usaha industri sepeda motor dengan nilai buku sebesar Rp 24.804.319.499 yang direklasifikasi ke akun Aset Tidak Digunakan Dalam Usaha pada neraca. Aset tersebut disusutkan dan beban penyusutan sebesar Rp 1.439.257.844 dan Rp 1.470.701.581 masing-masing untuk tahun 2009 dan 2008 dialokasikan ke beban kapasitas usaha yang tidak digunakan yang disajikan sebagai bagian dari beban lain-lain dalam laporan laba rugi. Beban penyusutan aset tetap dialokasikan sebagai berikut: 2009 2008 Beban usaha (lihat Catatan 14) 28.151.186 76.051.346 Beban lain-lain atas operasi dihentikan kapasitas usaha yang tidak digunakan (lihat Catatan 15) - 1.470.701.577 Jumlah 28.151.186 1.546.752.923 14

6. ASET TETAP (lanjutan) Rincian penjualan aset tetap untuk tahun 2008 dialokasikan sebagai berikut: 2008 Nilai Buku 38.491.667 Harga Jual 97.000.000 Jumlah 58.508.333 Tanah milik Perusahaan yang terletak di Cikande, Serang dengan luas keseluruhan 80.219 meter persegi, terdiri atas 76.889 meter persegi yang merupakan tanah dengan status Hak Guna Bangunan (HGB) dan 3.330 meter persegi yang merupakan tanah dengan status Akta Jual Beli. HGB tersebut akan berakhir antara tahun 2021 sampai dengan tahun 2028 dan menurut keyakinan manajemen dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, seluruh aset tetap dan aset tidak digunakan dalam usaha belum diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi nilai wajar aset tetap dan aset tidak digunakan dalam usaha pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, manajemen berkeyakinan bahwa nilai buku dari seluruh aset tetap dan aset tidak digunakan dalam usaha Perusahaan tersebut dapat dipulihkan, sehingga tidak diperlukan adanya penurunan nilai aset tetap dan aset tidak digunakan dalam usaha. 7. HUTANG USAHA PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, hutang usaha merupakan kewajiban yang timbul atas pembelian bahan baku dari pemasok Wenling Qianjiang Imp. & Exp. Co., Ltd yang merupakan pihak hubungan istimewa. Rincian umur hutang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut: 2009 2008 1 30 hari - - 31 90 hari - - Lebih dari 90 hari 697.945.394 813.032.135 Jumlah 697.945.394 813.032.135 Seluruh saldo hutang usaha pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. 15

8. PERPAJAKAN a. Hutang Pajak Rincian hutang pajak adalah sebagai berikut: 2009 2008 Pajak Penghasilan Pasal 21 2.646.958 854.400 Pasal 23-2.093.023 Jumlah 2.646.958 2.947.423 b. Pajak Penghasilan Badan Rekonsiliasi antara rugi sebelum beban pajak penghasilan tangguhan sebagaimana yang disajikan dalam laporan laba rugi dan taksiran rugi fiskal serta akumulasi rugi fiskal Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2009 2008 Rugi sebelum beban pajak penghasilan tangguhan berdasarkan laporan laba-rugi (2.788.962.522) (4.605.841.667) Beda temporer: Penyisihan piutang ragu-ragu 1.239.869.068 1.239.869.068 Pembayaran manfaat karyawan - (565.255.875) Beda permanen: Jamuan 1.812.100 8.730.000 Pajak dan denda 55.559.608 59.906.191 Beban lainnya - 22.024.522 Taksiran Rugi Fiskal Tahun Berjalan (1.491.721.746 ) (3.840.567.761 ) Akumulasi rugi fiskal awal tahun (29.495.873.520) (26.342.730.138) Koreksi rugi fiskal tahun 2006-687.424.379 Akumulasi rugi fiskal akhir tahun (30.987.595.266 ) (29.495.873.520 ) 16

8. PERPAJAKAN (lanjutan) b. Pajak Penghasilan Badan (lanjutan) Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, Perusahaan belum menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) tahun 2009, namun jumlah rugi fiskal pada tanggal 31 Desember 2009 tersebut sesuai dengan jumlah rugi fiskal yang akan dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) tahun 2009 yang akan disampaikan oleh Perusahaan ke KPP - PMB. Jumlah taksiran rugi fiskal pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sesuai dengan yang dilaporkan dalam SPT yang disampaikan oleh Perusahaan ke KPP - PMB. Perusahaan tidak membuat perhitungan beban pajak pajak penghasilan kini untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 karena Perusahaan dalam posisi rugi fiskal. Pada tanggal 14 Maret 2008, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) No. 00055/406/06/054/08 mengenai pajak penghasilan badan tahun 2006, yang mengkoreksi dan menyetujui rugi fiskal Perusahaan yang dilaporkan sebelumnya sebesar Rp 7.016.347.755 menjadi Rp 6.328.923.376. Selain itu Perusahaan juga menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) untuk beberapa jenis pajak sebesar Rp 166.491.764, dan jumlah tersebut telah dikompensasikan dengan SKPLB Pajak Penghasilan Badan serta kekurangannya telah dibayarkan dan seluruh kewajiban pajak yang timbul dari hasil pemeriksaan telah dibebankan pada laporan laba rugi tahun 2008. Pada tahun 2008, mutasi aset pajak tangguhan adalah sebagai berikut: Saldo Awal Beban Pajak Penghasilan Tangguhan Saldo Akhir Penyisihan piutang ragu-ragu 7.244.141.677 (7.244.141.677 ) - Beban imbalan kerja karyawan 169.576.762 (169.576.762 ) - Jumlah 7.413.718.439 (7.413.718.439 ) - Perusahaan tidak memperhitungkan kerugian fiskal dan beda temporer sebagai aset pajak tangguhan karena tidak terdapat keyakinan bahwa kerugian fiskal dan beda temporer tersebut dapat dikompensasikan dengan penghasilan kena pajak pada masa mendatang. 9. KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN Sehubungan dengan perubahan kegiatan usaha utama Perusahaan pada tahun 2008, Perusahaan telah memutuskan hubungan kerja seluruh karyawan yang terkait dengan kegiatan usaha sebelumnya yaitu industri sepeda motor dan merekrut karyawan baru untuk kegiatan usaha yang sekarang, sehingga pada tahun 2009 dan 2008, Perusahaan tidak melakukan pencadangan atas imbalan kerja karyawan karena dampaknya tidak material terhadap laporan keuangan secara keseluruhan. Pada tahun 2008, Perusahaan membayar pesangon karyawan sebesar Rp 565.255.875 untuk 53 karyawan Perusahaan yang mengalami pemutusan hubungan kerja. 17

10. MODAL SAHAM Rincian pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, sesuai dengan Daftar Pemegang Saham yang diterbitkan oleh PT Sinartama Gunita (Biro Administrasi Efek), adalah sebagai berikut: Jumlah Saham Ditempatkan dan Persentase Pemegang Saham Disetor Penuh Pemilikan Jumlah PT Sanex International 179.388.000 59,56% 44.847.000.000 Smart Luck International Ltd 45.775.700 15,20% 11.443.925.000 Kong Tju Yun (Komisaris Utama) 1.812.000 0,60% 453.000.000 Masyarakat (masing-masing dengan dengan kepemilikan kurang dari 5%) 74.224.300 24,64% 18.556.075.000 Jumlah 301.200.000 100,00% 75.300.000.000 Tidak ada direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 yang memiliki saham Perusahaan. 11. TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, rincian akun ini adalah sebagai berikut: Jumlah Selisih kurs atas modal yang disetor 2.807.573.645 Biaya emisi efek (lihat Catatan 1b) (1.500.000.000) Bersih 1.307.573.645 Selisih kurs atas modal yang disetor menunjukkan perbedaan antara nilai kurs Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat yang dinyatakan dalam Anggaran Dasar pada tanggal saat modal disetorkan. 12. PENJUALAN BERSIH Pada tahun 2009, akun ini merupakan penjualan batu mangan yang dilakukan oleh Perusahaan. Tidak terdapat penjualan kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Pada tahun 2009, pelanggan yang memiliki nilai transaksi lebih dari 10% dari jumlah penjualan bersih Perusahaan adalah dari Hongteng Minerals & Metals Ltd dengan nilai transaksi sebesar Rp 2.665.428.205. 13. BEBAN POKOK PENJUALAN Pada tahun 2009, akun ini merupakan nilai pembelian batu mangan kepada pemasok. Tidak terdapat pembelian dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Pembelian persediaan kepada PT Soe Makmur Resources adalah 100% dari jumlah pembelian bersih untuk tahun 2009. 18

14. BEBAN USAHA Akun ini terdiri dari: 2009 2008 Penyisihan piutang ragu-ragu (lihat Catatan 4) 1.239.869.068 1.239.869.068 Gaji dan upah 544.430.423 217.057.500 Honorarium tenaga ahli 113.214.300 76.821.500 Pajak dan perijinan 90.065.104 - Listrik, air dan telepon 37.307.301 34.261.446 Sewa 30.000.000 12.962.963 Bahan bakar dan transportasi 29.146.968 10.676.378 Penyusutan (lihat Catatan 6) 28.151.186 76.051.346 Jamuan dan sumbangan 1.812.100 33.036.800 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 20.000.000) 55.721.263 41.038.840 Jumlah 2.672.719.221 1.741.775.841 15. KAPASITAS USAHA YANG TIDAK DIGUNAKAN Akun ini terdiri dari: 2009 2008 Penyusutan (lihat Catatan 6) 1.439.257.844 1.470.701.577 Listrik, air dan telepon 211.975.525 209.598.006 Perbaikan dan pemeliharaan 149.660.532 145.437.752 Pajak, administrasi dan perijinan - 80.646.295 Beban produksi - 50.628.900 Asuransi - 32.912.951 Lain-lain - 11.507.300 Jumlah 1.800.893.901 2.001.432.781 Kapasitas usaha yang tidak digunakan merupakan beban yang timbul dari beban tetap pabrikasi dari kegiatan industri sepeda motor yang sudah dihentikan kegiatannya (lihat Catatan 1a). 16. RUGI BERSIH PER SAHAM Perhitungan rugi bersih per saham adalah sebagai berikut: 2009 2008 Rugi bersih (2.788.962.522) (12.019.560.106) Jumlah rata-rata tertimbang saham 301.200.000 301.200.000 Rugi Bersih Per Saham (9,26 ) (39,91 ) 19

17. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang terdiri dari: a. Rincian saldo piutang dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa setelah dikurangi dengan cadangan piutang tidak tertagih adalah sebagai berikut: Persentase Terhadap Jumlah Jumlah Aset (%) 2009 2008 2009 2008 Piutang Usaha PT Sanex Motor Indonesia - 1.097.555.091-4,19 PT Sanex Agung Motor Indonesia - 142.313.977-0,54 Jumlah - 1.239.869.068-4,73 b. Rincian hutang kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: Persentase Terhadap Jumlah Jumlah Kewajiban (%) 2009 2008 2009 2008 Hutang usaha Wenling Qianjing Imp. & Exp. Co., Ltd 697.945.394 813.032.135 5,91 7,70 c. Perusahaan juga memperoleh pinjaman dari pihak-pihak hubungan istimewa dengan rincian sebagai berikut: Jumlah Persentase Terhadap Jumlah Kewajiban(%) 2009 2008 2009 2008 Hutang Hubungan Istimewa PT Sanex International 5.115.292.000 5.958.771.000 37,19 56,40 Benny Suwandy 4.160.232.714-30,25 - PT Elga 2.400.000.000 2.400.000.000 17,45 22,72 PT Sanex Electronic 716.742.015 716.742.015 5,21 6,78 Jumlah 12.392.266.729 9.075.513.015 90,11 85,90 Pinjaman ini tidak dikenakan bunga, tanpa jaminan dan jangka waktu pembayaran. Sehubungan dengan kondisi pinjaman tersebut, maka transaksi di atas tidak tergolong sebagai transaksi yang mempunyai benturan kepentingan sebagaimana yang dimaksudkan dalam Peraturan No. IX.E1 lampiran keputusan Ketua BAPEPAM & LK No. Kep-521/136/2008 tanggal 12 Desember 2008 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu. 20

17. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Sifat transaksi dan hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: Pihak hubungan istimewa Sifat Hubungan Istimewa Transaksi PT Sanex Motor Indonesia Mempunyai kesamaan manajemen Penjualan PT Sanex Agung Motor Indonesia Mempunyai kesamaan manajemen Penjualan PT Sanex International Pemegang Saham Pinjaman PT Elga Mempunyai kesamaan manajemen Pinjaman PT Sanex Electronic Mempunyai kesamaan manajemen Pinjaman Benny Suwandy Direktur Utama Perusahaan Pinjaman 18. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut: 2009 Mata Uang Asing Setara Rupiah Aset Kas dan bank $AS 74,00 695.600 $HK 80,00 96.975 Kewajiban 792.575 Hutang usaha - hubungan istimewa $AS 74.249,51 697.945.394 Hutang hubungan istimewa $AS 544.180,00 5.115.292.000 Jumlah kewajiban 5.813.237.394 Kewajiban Bersih 5.812.444.819 2008 Mata Uang Asing Setara Rupiah Aset Kas dan bank $AS 74,00 810.300 $HK 80,00 113.032 923.332 Kewajiban Hutang usaha - hubungan istimewa $AS 74.249,51 813.032.135 Hutang hubungan istimewa $AS 544.180,00 5.958.771.000 Jumlah kewajiban 6.771.803.135 Kewajiban Bersih 6.770.879.803 21

18. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING (Lanjutan) Jika kewajiban bersih dalam mata uang asing Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 tersebut dijabarkan dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah bank Indonesia pada tanggal 5 Maret 2010 (tanggal laporan auditor independen) sebesar Rp 9.265/1 $AS dan Rp 1.193,42/1 $HK, maka kewajiban moneter bersih Perusahaan akan mengalami penurunan sebesar Rp 83.476.492,25. 19. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING Pada tanggal 11 Agustus 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian jual beli batu mangan dengan kadar Mn (Total Mn) : minimum 50% (lima puluh persen) dengan PT Soe Makmur Resources. Perjanjian ini berlaku hingga tanggal 31 Januari 2010. Perjanjian ini telah diperpanjang hingga tanggal 30 Juni 2010 melalui Adendum 1 Perjanjian Kerjasama tanggal 1 Februari 2010 20. INFORMASI SEGMEN Segmen Usaha Pada tahun 2009, Perusahaan tidak menyajikan informasi segmen usaha karena perusahaan hanya menjual satu jenis barang yaitu batu mangan dan penjulan tersebut hanya kepada satu pihak sehingga Perusahaan hanya mempunyai satu segmen usaha. Sedangkan pada tahun 2008, kegiatan usaha utama Perusahaan yang baru belum mulai beroperasi sehingga tidak ada penyajian informasi segmen usaha. Segmen Geografis Pada tahun 2009, Perusahaan tidak menyajikan segmen geografis karena Perusahaan melakukan penjualan produknya hanya kepada satu pelanggan. Sedangkan pada tahun 2008, kegiatan usaha utama Perusahaan yang baru belum mulai beroperasi sehingga tidak ada penyajian informasi segmen geografis. 21. PERISTIWA PENTING SETELAH TANGGAL NERACA Pada tanggal 9 Pebruari 2010 berdasarkan Akta Jual Beli yang dikeluarkan oleh Notaris Diah Guntari L Soemarwoto, S.H telah terjadi pengalihan saham dari Meng You Yan dan Smart Luck International Limited kepada PT Sanex International masing-masing sebanyak 11.835.500 dan 45.775.700 lembar saham. Pada tanggal 11 Pebruari 2010, telah ditandatangani suatu perjanjian jual beli atas 80% saham Perusahaan antara PT Sanex International, Kong Tju Yun, dan Fauzan Pesik (Pemegang saham Perusahaan) dan Renuka Energy Resources Holding (RERH) (Investor). RERH adalah investor yang akan mendanai kegiatan Perusahaan dengan tujuan untuk mendirikan usaha pertambangan di Indonesia. RERH adalah perusahaan yang bergerak di bidang energy yang berbasis di Uni Emirat Arab dan merupakan Anak Perusahaan dari Shree Renuka Sugar Ltd. (SRSL) yang merupakan Perusahaan penghasil gula terbesar di India. 22

22. KELANGSUNGAN USAHA Pada tanggal 9 Januari 2008, para pemegang saham menyetujui untuk merubah kegiatan usaha utama Perusahaan dari industri sepeda motor menjadi perusahaan perdagangan dan pertambangan, yang dinyatakan dalam Akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H., No. 32 tanggal 14 Agustus 2008. Pada tahun 2009, Perusahaan telah mulai melakukan penjualan bahan tambang berupa batu mangan. Selanjutnya pada tahun 2010, direncanakan akan ada investor baru yang masuk ke dalam Perusahaan, sesuai dengan Perikatan Perjanjian Jual Beli antara pemegang saham mayoritas Perusahaan dan investor baru yaitu Renuka Energy Resources Holding (RERH) (lihat Catatan 21). Namun demikian kegiatan usaha utama Perusahaan yang baru masih belum berjalan secara efektif dan optimal. Selain itu, Perusahaan mengalami defisit sebesar Rp 63.791.863.600 dan Rp 61.002.901.078 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, serta arus kas negatif dari kegiatan operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan terlampir tidak mencakup penyesuaian-penyesuaian yang mungkin timbul dari ketidakpastian tersebut. Sehubungan dengan permasalahan tersebut di atas, investor baru Perusahaan berencana untuk melakukan beberapa hal sebagai berikut: 1. RERH akan mengadakan kontrak perjanjian jual beli jangka panjang dengan Perusahaan untuk pemasokan batubara ke India. 2. RERH akan mendanai kegiatan Perusahaan berkaitan dengan pengembangan usaha pertambangan batubara di Indonesia. 3. RERH melalui pembelian saham Perusahaan berencana akan mendapatkan sebuah Perusahaan yang mempunyai Kuasa Pertambangan (KP) untuk memulai operasinya. RERH telah mendaftarkan beberapa konsesi pertambangan di daerah Jambi dan Kalimantan Timur dan akan melaksanakan kegiatan pertambangan atas konsesi pertambangan tersebut. Manajemen berkeyakinan bahwa rencana tersebut dapat dilaksanakan secara efektif. 23. REVISI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) sampai dengan penyelesaian laporan keuangan Perusahaan tetapi belum efektif dan yang diperkirakan terkait dengan kebijakan akuntansi Perusahaan adalah sebagai berikut: Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan Keuangan Menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain. PSAK 2 (Revisi 2009) Laporan Arus Kas Memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode. 23. REVISI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI (lanjutan) 23

PSAK 5 (Revisi 2009) Segmen Operasi Informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. PSAK 48 (Revisi 2009) Penurunan Nilai Aset Menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui. PSAK 58 (Revisi 2009) Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan Bertujuan untuk mengatur akuntansi untuk aset yang dimiliki untuk dijual, serta penyajian dan pengungkapan operasi dihentikan. Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangannya. 24. TANGGUNG JAWAB ATAS PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan ini yang diselesaikan pada tanggal 5 Maret 2010. 24