STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN SIM NO. REVISI 00 TANGGAL TERBIT: 2016 DIPERIKSA OLEH KASAT LANTAS T T D

dokumen-dokumen yang mirip
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR NOMOR DOKUMEN : SOP-SIMLING- /II/2017

Surat Ijin Mengemudi (SIM)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TENTANG PROSES PELAYANAN PENERBITAN SIM

MEKANISME PENERBITAN SIM SIM PERSEORANGAN SIM UMUM SIM BAGI WNA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN SATPAS SAT LANTAS POLRES MOJOKERTO

STANDARD OPERATING PROCEDURE ( SOP ) TENTANG PELAYANAN SURAT KETERANGAN CATATAN KEPOLISIAN ( SKCK )

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN SIM SATPAS DIT LANTAS POLDA ACEH

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KALIMANTAN TIMUR RESOR MALINAU TRANSPARANSI PELAYANAN SIM, STNK DAN BPKB

BAB IV GAMBARAN UMUM UNIT PELAYANAN SIM 4.1. PROSEDUR PENERBITAN SURAT IZIN MENGEMUDI ( SIM )

NO. REVISI 00 TANGGAL TERBIT : 01 MEI 2016 Diperiksa oleh KASAT LANTAS ARIF ABDILLAH IPTU NRP

PETIKAN KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR LOMBOK TIMUR NOMOR: KEP / 06 / I / 2015

KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESORT LOMBOK TENGAH NOMOR : KEP /09 /II/ 2015 TENTANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR STANDAR PELAYANAN PUBLIK DI BIDANG PENERBITAN SIM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PENERBITAN BPKB BARU (BBN I) DITLANTAS POLDA ACEH

STANDAR PELAYANAN BIDANG PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK SATPAS POLRES KENDARI

LAPORAN SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT UNIT PELAYANAN REGIDENT SATPAS POLRES WAKATOBI

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TENTANG

SYARAT UMUM MEMPEROLEH SIM (SURAT IZIN MENGEMUDI)

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT BIMA NO. DOKUMEN SOP-BID REGIDENT-004 NO. REVISI 00 HALAMAN

PELAYANAN SURAT KETERANGAN CATATAN KEPOLISIAN ( SKCK ) ONLINE

organisasi dan tataa kerja pada tingkat Kepolisian Daerah;

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan Polri lebih dari 50 Tahun yang lalu hingga saat ini, dalam kurun

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN PENERBITAN SIM SISTEM ONLINE

1. Tujuan Standar Operasional Prosedur (SOP) penerbitan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor untuk penggantian BPKB hilang

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 15 TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Manusia selalu melakukan perubahan dalam kehidupannya, hal ini

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 2 TAHUN 2012 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DAFTAR ISIAN PIRANTI LUNAK PADA SAT LANTAS POLRES LOMBOK TENGAH YANG BERSUMBER DARI MABES POLRI / POLDA NTB

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

STANDARD OPERATION PROCEDURE ( SOP ) TENTANG PELAYANAN SURAT TANDA MELAPOR ( STM )

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2005 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PENERBITAN SKCK SATUAN INTELKAM

NO. REVISI 00 TANGGAL TERBIT : DESEMBER 2014

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR LOMBOK BARAT

92 PERSEN SETORAN TARIF STNK DAN BPKB MASUK KE POLRI

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 28 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA MAKASSAR

BERITA NEGARA. No.649,2014 KEMENKUMHAM. Paspor Biasa. Surat Perjalanan. Laksana Paspor PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BADAN PELAYANAN PERIZINAN

BERITA NEGARA. No.649,2014 KEMENKUMHAM. Paspor Biasa. Surat Perjalanan. Laksana Paspor PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

PERATURAN DIREKTUR INTELIJEN KEAMANAN KEPOLISIAN DAERAH KALIMANTAN TIMUR NOMOR TAHUN 2012

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 04.A TAHUN 2013 TENTANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR NOMOR DOKUMEN : SOP-BID REGIDENT- /I/2015 TENTANG PELAYANAN PENERBITAN STNK PADA SAMSAT

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE PELAYANAN PENERBITANN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB) UNTUK KENDARAAN BERMOTOR BARU

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG SURAT IZIN MENGEMUDI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PELAYANAN ORANG ASING SAT INTELKAM POLRES MOJOKERTO

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 25

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BADAN PELAYANAN PERIZINAN

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT BIMA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN SAMSAT DRIVE THRU

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 56 TAHUN 2009

Kata Pengantar. Pacitan, Januari 2015 KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN PACITAN

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi tata cara kita berperilaku atau

S O P (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR) PENGAWASAN SENPI DAN HANDAK SAT INTELKAM POLRES KENDAL

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BADAN PELAYANAN PERIZINAN

LAPORAN HASIL IKM INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SATPAS POLRES MATARAM BULAN JULI 2017

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 7 TAHUN 2010 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN KABUPATEN LANDAK

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 177 TAHUN : 2014 PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 26 TAHUN 2007 T E N T A N G TATA CARA PELAYANAN PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR WALIKOTA SURABAYA,

JI_MILD - Volume VII - Nomor 1 Agustus 2016 ISSN: X IMPLEMENTASI PELAYANAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI DI SATLANTAS POLRESTA MALANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENERBITAN SURAT KETERANGAN CATATAN KEPOLISIAN

NOMOR : 34 TAHUN 2008

A. SOP IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI ( IUJK ) Dasar Hukum : Kualifikasi Personel :

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PENERBITAN SKCK SATUAN INTELKAM

BAB III PRAKTIK MASYARAKAT KECAMATAN WARU KABUPATEN PAMEKASAN MEMILIKI MODA ANGKUTAN DAN KETAATAN TERHADAP LALU LINTAS

SALINAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 21 TAHUN 2004 SERI : C PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 21 TAHUN 2004

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TAPIN,

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON. Mengingat : 1. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata;

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG

LAPORAN PELAKSANAAN B03, B06, B09 DAN B12 PELAYANAN SIM, SIM, DAN BPKB PROGRAM 8 QUICK WINS PELAYANAN BERSIH DARI PERCALOAN

STANDAR PELAYANAN PUBLIK SURAT PINDAH ANTAR KABUPATEN/KOTA DAN ANTAR PROVINSI.

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2012

RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN REGIDENT SAT LANTAS LOTENG

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2007

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SATLANTAS POLRES LOMBOK TIMUR NO. REVISI - TANGGAL TERBIT : 10 JANUARI 2016

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT LALU LINTAS NO. DOKUMEN SOP-BID REGIDENT-004 NO.

LEMBARAN DAERAH. c. bahwa untuk maksud tersebut pada huruf a dan b perlu diatur dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap.

b. bahwa atas dasar pertimbangan tersebut di atas perlu ditetapkan Peraturan Daerah tentang Izin Bongkar Muat Barang.

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 85 TAHUN 2007 TENTANG

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN Tugas Pokok dan Fungsi Polrestabes Bandung

BAB I PENDAHULUAN. pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh Instansi. Undang-Undang Dasar 1945 telah mengamanatkan bahwa negara

STANDARD OPERASIONAL PROCEDURE ( SOP )

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

TAHUN 2006 NOMOR 2 SERI C PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 8 TAHUN 2006

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

STANDAR PELAYANAN Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banda Aceh

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANDA ACEH NOMOR TAHUN 2017

DATA PIRANTI LUNAK SAT LANTAS TAHUN 2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA NOMOR 06 TAHUN 2001 TENTANG

Transkripsi:

1 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH GORONTALO RESOR GORONTALO STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN SIM NO. DOKUMEN SOP/LANTAS/RES-GTO/04 NO. REVISI 00 HALAMAN 30-46 TANGGAL TERBIT: 2016 DIBUAT OLEH KANIT REG IDENT T T D SUPOMO IPDA NRP 77080010 DIPERIKSA OLEH KASAT LANTAS T T D WAWAN ANDI S. SH.SIK AKP NRP 82051524 DISAHKAN OLEH KAPOLRES GORONTALO T T D HERRI RIO PRASETYO SIK. AKBP NRP 70020380 1. Tujuan. Tujuan dibuatnya standar operasional prosedur pelayanan SIM ini agar dapat digunakan sebagai pedoman bagi petugas untuk melaksanakan pelayanan publik secara professional serta meningkatkan citra dan kepercayaan masyarakat terhadap Polri khususnya Polantas, serta guna persamaan persepsi petugas pelaksana pelayanan publik di SATPAS, yang sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku. 2. Dasar

2 2.1 Undang Undang Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia; 2.2 Undang Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan; 2.3 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 44 tahun 1993 tentang kendaraan dan pengemudi, pada pasal 216, dinyatakan bahwa pemberian surat ijin mengemudi sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari lalu lintas dan angkutan jalan dilaksanakan oleh unit pelaksana penerbitan surat ijin mengemudi kendaraan bermotor Satuan Lalu Lintas Negara Republik Indonesia yang selanjutnya dalam peraturan pemerintah ini disebut Pelaksana Penerbitan Surat Ijin Mengemudi SIM); 2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 31 tahun 2004 tentang tariff dan jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berlaku pada POLRI; 2.4 Peraturan Kapolri Nomor 9 Tahun 2012 tentang Surat Ijin Mengemudi. 2.5 Keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor: 63 / KEP/M.PAN/7/2003 tanggal 10 Juli 2003 tentang Pedoman Umum Pelayanan Publik; 3. Pengertian Satpas adalah Satuan Penyelenggara administrasi surat ijin mengemudi (SIM) dan merupakan satu unit / seksi organisasi di bawah Kepolisian Resor (Polres) yang dibentuk berdasarkan peraturan Kapolri Nomor 23 tahun 2010 tanggal 30 September 2010 tentang susunan organisasi dan tata kerja pada tingkat Kepolisian Resor (Polres) dan Kepolisian Sektor (Polsek); 3.1 SATPAS memiliki tugas pokok sebagai berikut : a. menyelenggarakan bimbingan teknik latihan dalam pelaksanaan Registrasi dan Identifikasi Pengemudi (SIM); b. mengatur penyelenggaraan pengadaan, pendistribusian dan penyimpanan formulir blangko serta kelengkapan lain yang diperlukan dalam pelaksanaan Regident Pengemudi; c. menjamin bahwa sarana Regident pengemudi yang diterbitkan dapat dipertanggung jawabkan, baik secara formal maupun material;

3 d. menerbitkan SIM beserta administrasinya bagi pemohon yang telah memenuhi persyaratan sesuai ketentuan yang beriaku; e. melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data di bidang SIM; f. melaksanakan uji ulang, pembatalan SIM dan administrasi, pencabutan SIM oleh Hakim serta sistem Rencana pelanggaran / Hukuman yang dijatuhkan kepada pemegang SIM; g. menyelenggaraan administrasi dari hasil kegiatan penerbitan SIM; h. penyelenggaraan kegiatan yang bersifat penelitian dan pengembangan dalam bidang SIM; i. mengkoordinir pengawasan dan pengendalian kegiatan sekolah mengemudi; j. menunjang instansi samping yang terkait dalam penerbitan SIM; k. menyelenggarakan hubungan lintas fungsional Polri, maupun lintas sektoral dengan instansi lain berkaitan dengan pelaksanaan registrasi mengemudi; 4. PELAKSANAAN 4.1 Waktu, metode, obyek dan subyek pelayanan. 1. Waktu pelayanan. Waktu pelayanan SIM dilaksanakan setiap hari kerja (Senin s/d Jumat) kecuali hari libur nasional, yaitu jam 08.00 WIB s/d selesai; 2. Metode pelayanan. Metode pelayanan publik dilaksanakan secara tidak rumit, tidak berbelit - belit, efektif, efisien, dan transparan dalam hal prosedur, biaya dan waktu dengan tetap mengedepankan aspek akurasi dan keamanan; 3. Obyek Pelayanan.

4 Obyek pelayanan Satpas adalah pemohon yang telah memenuhi persyaratan sesuai ketentuan yang berlaku baik permohonan SIM baru, perpanjangan, mutasi masuk, SIM rusak dan peningkatan golongan; 4. Subyek Pelayanan. Penerbitan SIM dilaksanakan oleh Unit pelaksana penerbitan surat ijin mengemudi kendaraan bermotor Satuan Lalu Lintas Negara Republik Indonesia; 4.2 Pelayanan Satpas Mekanisme Pembuatan SIM pada Satpas Polres Limboto : 1. Loket Bank; 2. Permohonan Baru; 3. Permohonan Perpanjangan; 4. Permohonan Hilang; 5. Permohonan Rusak; 6. Permohonan Mutasi masuk; 7. Prosedur : a. Petugas loket BRI menerima beamin SIM dari pemohon sesuai dengan PNBP (Baru = SIM A : Rp. 120.000, Baru SIM B = Rp. 120.000,- Baru SIM C = Rp. 100.000,- Perpanjangan SIM A = Rp. 80.000,- Perpanjangan SIM B = Rp. 80.000,-Perpanjangan SIM C = Rp. 75.000); b. Petugas mencatat pada buku register beamin SIM dan mencatat identitas pemohon pada kwitansi pembayaran beamin SIM; c. Petugas memberikan kwitansi pembayaran kepada pemohon warna kuning, warna merah untuk berkas dan warna hijau untuk arsip;

5 8. Loket Pendaftaran a. Identifikasi persyaratan pendaftaran permohonan SIM, meliputi : 1) Permohonan SIM Baru; 2) Permohonan SIM Perpanjangan; 3) Permohonan SIM Hilang; 4) Permohonan SIM Rusak; 5) Permohonan surat rekomendasi peningkatan Gol SIM; 6) Permohonan mutasi masuk; 7) Permohonan surat rekomendasi mutasi keluar; b. Tanggung jawab petugas pendaftaran terdiri dari : 1) Mengecek kelengkapan persyaratan administrasi; 2) Memilah berkas sesuai dengan permohonan; 3) Mengembalikan berkas ke pemohon apabila tidak lengkap untuk dilengkapi; 4) Mencatat dan memberi nomor registerasi; 5) Memberikan nomor antrian; 6) Menyerahkan berkas pemohon ke loket entri data; 7) Mengarahkan pemohon untuk duduk menunggu panggilan selanjutnya; 8) Melakukan panggilan kepada pemohon SIM yang akan melaksanakan Ujian Teori baik pemohon SIM baru ataupun pemohon SIM perpanjangan yang masa berlakunya sudah habis;

6 9) Menyerahkan berkas ke loket uji teori; 10) Menyerahkan surat pengantar berkas mutasi / peningkatan golongan SIM; Prosedur : Petugas loket pendaftaran menerima dan memeriksa kelengkapan berkas administrasi dari pemohon berupa : a. Permohonan baru : 1) Formulir permohonan; 2) Fotocopy KTP ( usia 17 tahun ke atas); 3) Fotocopy Surat keterangan dari kelurahan bagi yang belum mempunyai KTP; 4) Fotocopy paspor dan Kartu Ijin Menetap Sementara (KIMS) bagi orang asing (bisa ditambah kartu tanda lapor diri); 5) Fotocopy Surat keterangan tentang ganti nama atau ketetapan ganti kewarga negaraan bagi yang diperlukan; 6) Surat keterangan sehat dari dokter; b. Permohonan perpanjangan : 1) Formulir permohonan; 2) Fotocopy KTP / Jati diri; 3) Asli SIM lama; 4) Surat keterangan sehat dari dokter;

7 5) Bagi SIM yang telah habis masa berlakunya lebih dari 1 tahun, harus mengikuti ujian teori dan praktek; c. Peningkatan golongan 1) Formulir permohonan; 2) Fotocopy KTP / Jati diri; 3) Fotocopy paspor dan Kartu Ijin Menetap Sementara (KIMS) bagi orang asing (bisa ditambah kartu tanda lapor diri); 4) Fotocopy Surat keterangan tentang ganti nama atau ketetapan ganti kewarganegaraan bagi yang diperlukan; 5) Surat keterangan sehat dari dokter; 6) Sertifikat klipeng (klinik pengemudi) untuk Sim A Umum dan Sim B; d. Permohonan SIM Hilang / Rusak. 1) Formulir permohonan; 2) Surat keterangan hilang dari kepolisian setempat / SIM yang dimiliki (SIM rusak); 3) Fotocopy KTP / Jati diri; 4) Mutasi masuk; 5) Formulir permohonan; 6) Surat rekomendasi dari SATPAS yang menerbitkan SIM; 7) Foto copy KTP domisili yg baru; e. Mutasi Keluar.

1) Fotocopy KTP domisili yang baru; 2) SIM asli / fotocopy; 8 3) Petugas loket pendaftaran mencatat dan memberi nomor registerasi berkas pemohon SIM; 4) Petugas loket pendaftaran menyerahkan dan menerima kembali berkas setelah dientri oleh petugas entri data; 5) Petugas loket pendaftaran melakukan panggilan kepada pemohon SIM yang akan melaksanakan ujian teori; 6) Petugas loket pendaftaran memanggil dan menyerahkan berkas surat pengantar bagi pemohon SIM yang mutasi atau meningkatkan golongan SIM nya; 9. Loket Entri Data a. Tanggung jawab petugas loket entri data adalah : 1) Menerima berkas pemohon dari loket pendaftaran; 2) Mengentri data-data pemohon SIM baru, perpanjangan dan mutasi; 3) Memilah berkas pemohon setelah dientri, berkas perpanjangan dan mutasi diserahkan ke loket produksi untuk panggilan foto, berkas baru dan perpanjangan kadaluarsa diserahkan ke loket pendaftaran untuk dilakukan panggilan pelaksanaan ujian teori; 4) Menyiapkan surat pengantar berkas pemohon mutasi dan peningkatan golongan SIM; b. Prosedur : 1) Petugas loket entri data menerima berkas pemohon dari loket pendaftaran dan selanjutnya dientrikan datanya ke dalam komputer;

9 2) Setelah berkas dientri petugas loket entri data memilah berkas pemohon, berkas perpanjangan dan mutasi diserahkan ke loket produksi untuk panggilan foto, berkas baru dan perpanjangan kadaluarsa diserahkan ke loket pendaftaran untuk dilakukan panggilan pelaksanaan ujian teori; 3) Berkas surat pengantar mutasi atau pengingkatan golongan SIM yang telah disiapkan diserahkan ke loket pendaftaran untuk diserahkan kepada pemohon; 4) Loket Ujian Teori; c. Ujian teori SIM, meliputi : 1) Permohon SIM baru; 2) Permohonan perpanjangan SIM yang habis masa berlakunya lebih dari 1 (satu) tahun; d. Tanggung jawab petugas ujian teori terdiri dari : 1) Petugas memasukan data pemohon SIM yang akan melaksanakan ujian teori ke dalam buku registerasi; 2) Petugas memberikan arahan kepada peserta ujian mengenai sistem ujian; 3) Petugas mengawasi dan menilai pelaksanaan ujian teori; 4) Petugas mengumumkan hasil ujian teori; e. Prosedur : 1) Petugas penguji teori menerima berkas dari petugas loket pendaftaran; 2) Petugas penguji teori memasukkan data peserta ujian ke dalam buku register; 3) Petugas penguji teori menyiapkan lembar soal ujian teori;

10 4) Petugas penguji teori memberikan arahan kepada pemohon SIM tentang system ujian yang akan dilaksanakan; 5) Petugas peguji teori melakukan pengawasan pelaksanaan ujian teori; 6) Petugas penguji teori mengoreksi hasil ujian dan mengumumkan hasil kelulusan yang disaksikan oieh peserta ujian secara transparan; 7) Petugas penguji teori mengarahkan peserta ujian yang telah lulus untuk menuju loket uji praktek dengan membawa tanda bukti lulus; 8) Petugas penguji teori mengarahkan peserta ujian yang tidak lulus ujian teori untuk mengikuti ujian teori ulang, dengan waktu yang telah ditentukan; 9) Petugas penguji teori mengarahkan peserta ujian yang tidak lulus ujian teori 3 (tiga) kali berturut-turut, untuk mengikuti pelatihan pengetahuan pemohon SIM (dilakukan oleh POLRI bersama Akademisi); f. Loket Ujian Praktek. 1) Ujian praktek SIM, meliputi : a) Permohon SIM baru; b) Pemohon SIM perpanjangan yang kadaluarsa; 2) Tanggung jawab petugas ujian praktek terdiri dari : a) Petugas penguji praktek memasukan data peserta ujian praktek ke dalam buku register; b) Petugas penguji praktek menyerahkan lembar ujian praktek kepada peserta ujian untuk diisi; c) Petugas penguji praktek mengarahkan peserta ujian mengenai sistem ujian;

11 d) Petugas penguji praktek mengawasi dan menilai pelaksanaan ujian praktek; e) Petugas penguji praktek mengumumkan hasil ujian praktek; 3) Prosedur : 10. Loket Produksi SIM. a. Meliputi : a) Petugas penguji praktek mencatat berkas dari pemohon SIM yang telah lulus ujian teori pada buku register ujian praktek; b) Petugas penguji praktek memberikan blanko ujian praktek pada peserta ujian untuk diisi identitas pemohon sesuai dengan permohonan; c) Petugas penguji praktek memberikan arahan dan contoh pelaksanaan ujian praktek pada peserta ujian; d) Petugas penguji praktek melakukan pengawasan dan penilaian ujian praktek; e) Petugas penguji praktek mengumumkan hasil ujian praktek yang disaksikan langsung oleh pemohon SIM; f) Petugas penguji praktek mengarahkan peserta ujian praktek yang telah lulus ujian praktek untuk menunggu panggilan foto dari loket produksi; g) Petugas penguji praktek mengarahkan peserta ujian praktek yang tidak lulus ujian praktek untuk mengulang ujian pada waktu yang telah ditentukan; 1) Pemohon SIM yang lulus ujian teori dan ujian praktek; 2) Pemohon SIM perpanjangan;

12 3) Pemohon SIM mutasi; b. Tanggung jawab. 1) Petugas melakukan panggilan kepada pemohon SIM yang akan melaksanakan foto; 2) Petugas melakukan pencatatan di buku register foto pemohon SIM yang akan melaksanakan foto; 3) Petugas melakukan pengambilan gambar pemohon SIM; 4) Petugas mencetak SIM; 5) Petugas menyerahkan SIM kepada pemohon SIM; 6) Petugas menyerahkan berkas pemohon SIM yang telah difoto ke gudang arsip dan dokumentasi; c. Prosedur. 1) Petugas memanggil pemohon SIM untuk melaksanakan foto dan sebelumnya mengarahkan untuk mengisi buku registerasi foto terlebih dulu; 2) Petugas membacakan data - data pemohon SIM sebelum pengambilan gambar dan memberikan kesempatan untuk memperbaiki datanya bila terdapat kekeliruan/ salah entri data; 3) Petugas melakukan pengambilan gambar pemohon SIM dengan posisi yang telah ditentukan; 4) Petugas mencetak SIM pemohon setelah pengambilan gambar; 5) Petugas memanggil dan menyerahkan SIM yang telah tercetak kepada pemohon SIM; 6) Selesai produksi SIM, berkas pemohon diserahkan ke bagian gudang arsip dan dokumen;

13 7) Gudang Arsip dan Dokumen; 11. Pelayanan pada gudang arsip, meliputi : a. Ruang penyimpanan arsip dan dokumentasi. b. Rak-rak arsip : 1) Arsip berkas permohonan SIM baru; 2) Arsip berkas permohonan SIM perpanjangan; 3) Arsip berkas Permohonan mutasi masuk; 4) Arsip berkas pengantar peningkatan golongan SIM; 5) Arsip berkas pengantar mutasi keluar; 12. Durasi Pelayanan. a. Permohonan Baru : 1) Loket : 5 Menit 2) Loket Entri Data : 5 Menit 3) Loket ujian teori : 30 Menit 4) Loket ujian praktek : 10 Menit 5) Loket Produksi : 15 Menit b. Perpanjangan / hilang / rusak : 1) Loket Pendaftaran : 5 Menit 2) Loket Entri Data : 5 Menit 3) Loket Produksi :15 Menit

14 c. Mutasi SIM keluar : 1) Loket Pendaftaran : 5 Menit 2) Minops : 10 Menit 13. Penggunaan Golongan SIM (pasal 80 undang undang Nomor 22 tahun 2009 ) : a. Golongan SIM A : Untuk Ranmor dengan berat yang diperbolehkan tidak lebih dari 3.500 Kg; b. Golongan SIM BI : Untuk Ranmor dengan berat yang diperbolehkan tidak lebih dari 3.500 Kg; c. Golongan SIM BII : Untuk Ranmor yang menggunakan kereta tempelan dengan berat yang diperbolehkan lebih dari 1.000 Kg; d. Golongan SIM C : Untuk mengemudikan sepeda motor; e. Golongan SIM D : Untuk Ranmor khusus bagi pengendara cacat; 14. Persyaratan umum dalam permohonan SIM ( pasal 81 undang undang Nomor 22 tahun 2009 ) : a. Permohonan tertulis; b. Tidak buta aksara / bisa baca tulis; c. Memiliki pengetahuan peraturan lalu lintas jalan dan teknik dasar kendaraan bermotor; d. Batas usia : 1) 17 (tujuh belas tahun) untuk SIM Golongan A, C, dan D; 2) 20 (dua puluh tahun) untuk SIM Golongan B I; 3) 21 (dua puluh satu tahun) untuk SIM Golongan B II;

15 e. Syarat administratif; f. Sehat jasmani dan rohani; g. Lulus uji teori dan praktek; h. SIM dilengkapi dengan hasil uji simulator; 15. Kriteria peningkatan SIM (pasal 83 undang undang Nomor 22 tahun 2009); a. SIM A, telah 12 (dua belas) bulan untuk SIM BI / A Umum; b. SIM BI / A Umum, telah 12 (dua belas) bulan untuk SIM BII / SIM BI Umum; c. SIM BII / BI Umum telah 12 (dua belas) bulan untuk SIM BII Umum; 16. Biaya Pelayanan. Penerbitan SIM oleh POLRI dipungut biaya melalui Petugas BRI, besarnya biaya untuk penerbitan SIM sejak diberlakukannya PP No. 50 tahun 2010 tentang jenis tarif PNBP yang berlaku di POLRI dan dijabarkan melalui Surat Keputasan Kapolri No. Pol. : Skep /1008 / XII / 2004 tanggal 29 Desember 2004 tentang Petunjuk Administrasi pengelolaan PNBP dilingkungan POLRI biaya penerbitan / pembuatan SIM : a. Pembuatan SIM baru : 1) SIM A : Rp. 120.000,- 2) SIM B : Rp. 120.000,- 3) SIM C : Rp. 100.000,- b. Perpanjangan SIM : 1) SIM A : Rp. 80.000,- 2) SIM B : Rp. 80.000,- 3) SIM C : Rp. 75.000,- c. Pemeriksaan dokter bisa dilakukan oleh Dokter Polri atau Dokter Umum.

16 5. PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN 1. Pengawasan a. Analisa dan evaluasi hasil laporan. b. Mengontrol langsung. 2. Pengendalian a. Melalui pelaporan hasil pelaksanaan tugas. b. Langsung dan tidak langsung c. Dalam pelaksanaan penerbitan sim dilarang: 1. Menyimpang dari Pelaksanaan tugas pokok 2. Menerima segala bentuk imbalan dan atau pungli. 3. Melepas atribut atau perlengkapan yang ada pada perorangan. 4. Melakukan tindakan tercela yang dapat merugikan masyarakat, profesi dan kesatuan.

17 6. PENUTUP a. Demikian Standar Operasional Prosedur (SOP) pelayanan SIM SATPAS Polres Limboto dibuat dengan tujuan dapat dipergunakan sebagai pedoman di dalam pelaksanaan pelayanan penerbitan SIM secara lebih profesional, proporsional, transparan dan akuntabel sehingga dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. b. Hal-hal yang belum diatur dalam Standar Operasional Prosedur ini akan ditentukan kemudian. c. SOP ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : Gororntalo pada tanggal : 2016 KEPALA KEPOLISIAN RESOR GORONTALO WAKAPOLRES U.b KASATLANTAS T T D WAWAN ANDI S. SH. SIK. AJUN KOMISARIS POLISI NRP 82051524