STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR STANDAR PELAYANAN PUBLIK DI BIDANG PENERBITAN SIM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR STANDAR PELAYANAN PUBLIK DI BIDANG PENERBITAN SIM"

Transkripsi

1 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR STANDAR PELAYANAN PUBLIK DI BIDANG PENERBITAN SIM

2 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT MATARAM KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESORT MATARAM NOMOR : KEP/ 36 / X /2015 TENTANG STANDAR PELAYANAN PUBLIK DI BIDANG SIM BAB I PENDAHULUAN I. PENDAHULUAN Polri sebagai instansi yang mempunyai otoritas dalam pembuatan sim kepada seseorang sebagai bukti bahwa orang tersebut telah memenuhi persyaratan administrasi, sehat jasmani dan rohani, mengerti dan paham tentang peraturan lalu lintas serta harus memiliki kompetensi keterampilan mengemudi kendaraan bermotor. Berdasarkan peraturan undang-undang lalu lintas dan angkutan jalan disebutkan bahwa untuk mengemudi kendaraan bermotor di jalan pengemudi wajib memiliki surat ijin mengemudi, oleh sebab itu dalam rangka penerbitan sim tersebut dibutuhkan standarisasi pelayanan puplik (SP) di dibidang sim guna menyamakan persepsi dan sebagai pedoman satpas polres Mataram dalam meningkatkan pelayanan penerbitan SIM. VISI : Menyelenggarakan administrasi surat ijin mengemudi SIM sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk meningkatkan pelayanan prima dengan memprioritaskan peningkatan kualitas, hilangkan praktek penyimpangan serta transparan dan terukur.

3 MISI : 1. Transparan 2. Akuntabel 3. Kesamaan pelayanan 4. Kenyamanan pelayanan MOTTO : Transparan dan berkualitas guna terciptanya pelayanan prima dalam penerbitan surat ijin mengemudi. II. DASAR a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia; b. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan; c. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; d. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2010 tentang Tarif atas Jenis PNBP yang berlaku pada Polri; e. Peraturan Kapolri Nomor 9 Tahun 2012 tentang Surat Izin Mengemudi; f. Surat Telegram Kapolri Nomor : STK/802/X/2011, tanggal 17 Oktober 2011 tentang Petunjuk dan Penekanan Peningkatan Pelayanan Publik Bidang Lalu Lintas dalam Rangka Reformasi Birokrasi Polri Gelombang II ( ); g. Surat Telegram Kapolri Nomor : ST/114/II/2014, tanggal 21 Pebruari 2014 tentang Tindak Lanjut Program Quick Wins Nasional Pelayanan Dasar Publik Tahun 2014; h. Surat Telegram Kapolri Nomor : ST/992/V/2014, tanggal 6 Mei 2014 tentang Laporan Hasil Pelaksanaan Quick Wins Layanan Dasar Publik; i. Surat Telegram Kapolda NTB Nomor : ST/933/VIII/2015, tanggal tentang Pelaksanaan Pelayanan Publik. III. Maksud dan tujuan a. Maksud Standar pelayanan publik (SP) ini sebagai pedoman oleh para pelaksana dalam rangka meningkatkan pelayanan publik.

4 b. Tujuan Agar penyelenggara pelayanan publik mempunyai standar pelayanan sehingga masyarakat dapat dilayani sesuai prosedur yang ada. IV. RUANG LINGKUP Ruang lingkup standar pelayanan (SP) penerbitan sim ini meliputi persyaratan, mekanisme penerbitan sim, standar operasional prosedur dan pengarsipan. V. TATA URUT BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V BAB VI BAB VII BAB VIII BAB IX BAB X PENDAHULUAN KETENTUAN UMUM TUGAS POKOK SARANA DAN PRASARANA WAKTU DAN LEVEL SATPAS ADMINISTRASI DAN PERSYARATAN SIM PROSEDUR / MEKANISME PELAYANAN SIM PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGARSIPAN PENUTUP

5 BAB II KETENTUAN UMUM PENGERTIAN a. Satpas adalah satuan penyelegara administrasi sim yang berkedudukan pada satuan kewilayahan (Polres) yang menerbitkan surat ijin mengemudi (SIM). b. Biaya pembuatan Surat Ijin Mengemudi (SIM) adalah biaya yang dipungut sebagai penerimaan negara bukan pajak atas penerbitan SIM berdasarkan ketentuan Penerimaan negara Bukan Pajak (PNBP). c. Bendahara penerimaan adalah personil yang diberi kuasa untuk melaporkan penerimaan PNBP (dari pendaftaran SIM) yang nantinya akan di laporkan melalui aplikasi symponi d. Waktu kerja pelayanan sim adalah delapan jam kerja pada hari kerja terhitung mulai pk s.d wita. e. Waktu penerbitan atau proses produksi sim selama 15 menit terhitung sejak pemohon lulus ujian praktek pada hari itu atau 15 menit terhitung dari proses identifikasi untuk sim perpanjang. f. Pengemudi adalah orang yang mengemudikan Ranmor di jalan yang telah memiliki SIM g. Registrasi dan identifikasi pengemudi yang selanjutnya disebut regident pengemudi adalah segala usaha dan kegiatan pencatatan identifikasi pemegang SIM, Kualifikasi dan kemampuan dalam mengemudikan Ranmor sesuai dengan golongannya h. Surat ijin mengemudi yang selanjutnya disingkat sim adalah bukti legitimisasi kompetensi alat kontrol data forensik kepolisian bagi seseorang yang telah lulus uji pengemudi dan keterampilan untuk mengemudi ranmor di jalan sesuai dengan persyaratan yang di tentukan berdasarkan undang-undang lalu lintas angkutan jalan. i. Kompetensi mengemudi adalah kemampuan mengemudi setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap mengemudi yang sesuai dengan standar yang ditetapkan j. Standar pelayanan (SP) adalah suatu tolak ukur yang dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai komitmen atau janji dari penyelenggara yang berkualitas. k. Penguji SIM adalah setiap Petugas Kepolisian Republik Indonesia yang mempunyai otoritas dan kompotensi khusus penguji SIM bagi peserta uji SIM baru. l. Satpas SIM adalah unit pelayanan Kepolisian Negara Republik Indonesia dibidang Lalu lintas untuk penyelenggaraan penerbitan bagi perseta uji

6 m. Penggolongan SIM adalah pengelompokan SIM sesuai jenis dan /atau berat kendaraan. n. Ujian teori adalah penilaian terhadap tingkat pengetahuan dan pemahaman mengenai peraturan perundang-undangan di bidang lalu lintas, teknis dasar Ranmor, cara mengemudikan Ranmor, dan tata cara berlalu lintas bagi peserta uji o. Ujian praktik adalah penilaian terhadap tingkat kemampuan dan keterampilan mengemudi Ranmor dan berlalu lintas di jalan bagi peserta uji p. Ujian simulator adalah alat bantu untuk menguji keterampilan, kemampuan, antisipasi, daya reaksi, daya konsentrasi dan sikap perilaku peserta uji q. Sekolah mengemudi adalah lembaga non formal yang mengajarkan tentang pengetahuan masalah lalu lintas,keamanan keselamatan,ketertiban dan kelancaranan lalu lintas, hukum dan peraturan lalu lintas serta ke terampilan dalam mengemudikan kendaraan bermotor. r. AVIS adalah uji teori SIM Melalui program Audio Visual Integrated System (AVIS), peserta tes, teori ujian SIM akan mengerjakan soal secara digital s. Alat uji simulator adalah alat untuk mengukur kemampuan mengemudi seseorang t. Surat Keterangan Uji Keterampilan Pengemudi (SKUKP) adalah surat keterangan hasil uji yang diberikan oleh polri kepada seseorang pada proses pelaksanaan uji praktek SIM dengan mempergunakan alat simulasi.

7 BAB III TUGAS POKOK Tugas pokok Polri dalam pelayanansim adalah : a. Kasat Lantas Bertanggung jawab atas semua kegiatan personil pelaksana yang ada di Satpas masing-masing. b. Kanit regident memiliki tugas : - Melaksanakan kegiatan administrasi yang berpedoman pada Jukminu Polri - Melaksanakan kegiatan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data produksi SIM. - Meminpin kelompok kerja penyelenggara pelayanan sim agar menjamin terselenggaranya tugas. - Melaksanakan tata tertib dan disiplin di lingkungan satpas melalui tindakan, apel penampilan perorangan dan keterampilan dalam bekerja. - Pengawasan dan pengendalian unit regident c. Bintara pendaftaran memiliki tugas mendaftar pemohon sim dengan memasukan di buku registrasi pemohon SIM, baik pemohon SIM baru, perpanjang atau pengalihan golongan. d. Bintara registrasi memiliki tugas untuk memasukan data pemohon sim (E-KTP) yang berintegrasi dengan dukcapil pusat dan sesuai jenis permohonan SIM kedalam aplikasi On line. e. Bintara Identifikasi memiliki tugas untuk melakukan identifikasi diantaranya foto, sidik jari dan tanda tangan serta verifikasi data pemohon sim agar SIM yang dicetak sesuai dengan data pemohon dan jenis SIM yang di ajukan pemohon. f. Bintara uji teori memiliki tugas untuk melakukan pengujian sim sesuai golongan sim nya yang telah memiliki system On Line di pusat Korlantas Polri. g. Bintara uji praktek memiliki tugas untuk melakukan uji praktek dengan menggunakan kendaraan baik R2 maupun R4 di lapangan uji praktek satpas polres dan uji simulator R2 atau R4 di ruang uji praktek simulator satpas polres. h. Bintara cetak SIM memiliki tugas mencetak SIM yang telah lulus uji teori dan uji praktek atau SIM yang melakukan perpanjangan dan melakukan regitrasi di buku penerimaan SIM. i. Bendahara penerimaan (benma) memiliki tugas mendata jumlah penerimaan PNBP sesuai dengan jumlah pendaftar / pemohon sim dan golongan sim dan melaporkan melalui aplikasi yang telah di tentukan (aplikasi simponi) j. Bintara material memiliki tugas menyiapkan segala bentuk material SIM (kartu SIM, film/rebon SIM, lembar permohonan SIM) dan mendata jumlah produk yang di produksi setiap harinya oleh satpas.

8 BAB IV SARANA DAN PRASARANA Sarana dan prasarana diantaranya : a. Tempat / lokasi : Lokasi satpas Polres Mataram bertempat di jalan Tribrata No.4 Ampenan telp dengan luas bangunan 3 Are. b. Sarana dan prasarana 1. Sarana dan prasarana satpas Polres Mataram berada pada level III dengan alat pendukung : - Work station : 6 unit - Finger capture : 3 unit - Signature pad : 3 unit - Poto capture : 3 unit - ID card printer : 2 unit - Dot matric printer : 1 unit - Server : 1 unit - UPS 1 Kva : 6 unit - UPS 3 Kva : 2 unit 2. Prasarana yang ada di satpas Polres mataram : - Ruang pelayanan BRI / teller - Ruang registrasi - Ruang identifikasi baru dan perpanjang - Ruang uji teori - Ruang uji praktek - Ruang uji simulator - Ruang server jaringan on line - Ruang arsip material - Ruang tunggu foto sim dan pengambilan sim - Ruang pencerahan - Ruang pelayanan informasi - Ruang pengaduan - Lapangan uji Praktek R2 dan R4 - Lokasi parkir bagi pemohon SIM.

9 3. Kelengkapan pendukung dalam program transparansi pelayanan sim : - Papan mekanisme pelayanan SIM berisikan petunjuk yang bersifat teknis ataupun informasi pelayanan SIM secara transparan dan bersih tidak ada penyimpangan. - Papan informasi petunjuk lainnya pengurusan sim terpampang dengan jelas khususnya di loket pendaftaran - Papan informasi petunjuk persyaratan pemohon sim sebagai informasi persyaratan administrasi peserta uji SIM terpampang jelas di ruang tunggu atau di loket pendaftaran peserta uji SIM - Papan informasi agar tidak menggunakan jasa percaloan dalam pengurusan SIM - Papan informasi publik komplain - Ujian teori sim secara on line di 45 satpas - Pemasangan papan petunjuk pada tiap-tiap loket - Pemasangan pengeras suara informasi kegiatan pelayanan SIM - Tersedianya layanan pengaduan/ kotak saran, pengaduan sms, facebook, twitter, , dan aplikasi indek kepuasan masyarakat. - Adanya sarana hiburan di ruang tunggu berupa TV, bahan bacaan koran, majalah kepolisian. - Tersedianya meja dan kursi, alat tulis pada area loket pendaftaran - Tersedianya ruang tunggu, kursi di ruang tunggu yang nyaman bersih dan rapi. - Tersedianya toilet - Tersedianya mushalla - Tersedianya ruang untuk ibu menyusui - Tersedianya area merokok - Tersedianya tempat praktek yang aman dan mudah untuk di awasi - Tersedianya kursi roda bagi pemohon penyandang cacat.

10 BAB V WAKTU PELAYANAN 1. Waktu pelayanan Waktu pelayanan pada satpas SIM Polres Mataram : a. Senin s.d kamis pk s.d wita b. Jumat s.d sabtu pk s.d wita c. Hari-hari tertentu jam pelayanan bisa bertambah d. Hari libur (tanggal merah) tidak melakukan pelayanan 2. Waktu standar pelayanan penerbitan a. Waktu kerja pelayanan SIM adalah delapan jam kerja, pada hari kerja terhitung pk wita s.d wita. b. Waktu penerbitan SIM atau cetak SIM selama 15 menit terhitung setelah pemohon lulus ujian praktek dan atau pemohon perpanjangan. c. Waktu yang dilakukan selama proses penerbitan sim ; KEGIATAN WAKTU PELAKSANAAN KET Standar Waktu untuk Penerbitan SIM On Line 1) SIM BARU : A : 120 Menit A Umum : 120 Menit B I : 120 Menit B I Umum : 120 Menit B II : 120 Menit B II Umum : 120 Menit C : 120 Menit 2) Perpanjangan, hilang, rusak dan mutasi : A : 50 Menit A Umum : 50 Menit B I : 50 Menit B I Umum : 50 Menit B II : 50 Menit B II Umum : 50 Menit C : 50 Menit

11 KEGIATAN WAKTU PELAKSANAAN KET 3) Waktu Penyelesaian : - Pendaftaran / pembayaran Bank : 10 Menit - pengisian formulir : 10 Menit - Registrasi : 10 Menit - Identifikasi : 10 Menit - Ujian Teori : 15 Menit - Uji Simulator : 15 Menit - Ujian Praktek : 30 Menit (hap I; 15 menit, hap II; 15 Menit) - cetak Sim : 10 Menit 3. Level satpas Level satpas Polres Mataram berdasarkan jumlah pemohon sim menempati level P3 dengan produksi perhari SIM.

12 BAB VI ADMINISTRASI DAN PERSYARATAN PENDAFTARAN SIM 1. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2010, tarif pembuatan dan perpanjangan SIM a. SIM A- Baru : Rp ; Perpanjang : Rp b. SIM BI- Baru : Rp ; Perpanjang : Rp c. SIM BII- Baru : Rp ; Perpanjang : Rp d. SIM C- Baru : Rp ; Perpanjang : Rp e. SIM D (khusus penyandang cacat)- Baru : Rp ; Perpanjang : Rp f. SIM Internasional- Baru : Rp ; Perpanjang : Rp g. SKUKP sebesar ,- 2. Administrasi surat ijin mengemudi (SIM) a. Sim diterbitkan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia yang lanjutnya disebut satpas sebagai pelaksana. b. Spesifikasi teknis dan pengadaan material SIM ditetapkan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia cq Korlantas Polri. c. Spesifikasi teknis materiil sim terdiri dari : 1) Komponen utama : a) ID card (dilengkapi hologram dan chip) b) Color reebon YMCKT 2) Komponen pendukung a) Formulir permohonan SIM b) Stop map c) Kwitansi pembayaran d) Kertas printer e) Pita dot printer f) Buku register g) Brosur SIM h) Kertas printer i) Eksternal matrix

13 3. Persyaratan Penerbitan SIM : Persyaratan pemohon SIM perseorangan berdasarkan Pasal 81 UU No. 22 Tahun 2009 a. Usia - 17 tahun untuk SIM C dan D - 17 tahun untuk SIM A - 20 tahun untuk SIM B1-21 tahun untuk SIM B2 b. Administratif - memiliki Kartu Tanda Penduduk (E-KTP) - mengisi formulir permohonan - membayar administrasi di Bank (BRI) c. Kesehatan - sehat jasmani dengan surat keterangan dari dokter - sehat rohani dengan surat lulus tes psikologis d. Lulus ujian - ujian teori - ujian praktek dan/atau - ujian ketrampilan melalui simulator - Ujian Keterampilan mengemudi (Klipeng)/ SKUKP di Polda NTB untuk jenis Sim A umum, BI, BI umum, BII dan BII Umum 4. Persyaratan kesehatan a. Kesehatan jasmani calon peserta uji sim berupa kesehatan : 1) Pengelihatan meliputi pemeriksaan fisik mata, buta warna dan penglihatan jarak dekat dan jauh 2) Pendengaran meliputi pemeriksaan gendang telinga apakah dapat mendengar dengan jelas

14 3) Fisik dan perawakan meliputi pemeriksaan tensi darah kelengkapan organ dan kelainan fisik 4) Dalam hal peserta uji mempunyai cacat fisik bawaan, kecacatannya tidak menghalangi peserta uji sim untuk mengemudi ranmor khusus. b. Kesehatan rohani untuk mengetahui kemampuan psikis peserta uji sim melalui pemeriksaan psikologi bertujuan untuk mengetahui kemampuan konsentrasi kecermatan pengendalian diri, kemampuan penyesuaian diri dan stabilitas emosi 5. Permohonan SIM baru a. Mengajukan permohonan tertulis b. Dapat menulis dan membaca c. Memiliki pengetahuan yang cukup mengenai peraturan Lalu Lintas jalan dan teknik dasar kendaraan bermotor; d. Memenuhi batas usia; e. Melampirkan fotokopi identitas diri (KTP); f. Sehat jasmani dan rohani dibuktikan dengan Surat Keterangan dokter ataupun Psykiater, Lulus ujian teori dan praktik 6. Permohonan SIM umum a. Peningkatan Golongan dari SIM A ke SIM A Umum - Umur minimal 20 tahun. b. Sedikitnya mempunyai SIM A selama 1 (satu) tahun. c. Sehat jasmani dan rohani serta lulus ujian Psikologi. d. Membayar formulir di BRI. e. Mengisi formulir permohonan. f. Melampirkan KTP dan SIM yang ditingkatkan. g. Memiliki pengetahuan yang cukup masalah kelalu-lintasan. h. Lulus ujian teori dan praktek. 7. Persyaratan Perpanjangan SIM A dan SIM C a. Mengajukan permohonan tertulis b. Memiliki KTP yang sah dan masih berlaku di Foto Copy. c. Surat Keterangan Sehat Jasmani dan Rohani (Surat keterangan dari Dokter)

15 d. SIM asli yang dimohon untuk diperpanjang e. Membayar Biaya Administrasi SIM 8. Peningkatan Golongan dari SIM B I ke SIM B I Umum a. Umur minimal 22 tahun. b. Sedikitnya mempunyai SIM B I selama 1 (satu) tahun. c. Sehat jasmani dan rohani yang dinyatakan dengan surat keterangan Dokter. d. Membayar biaya administrasi di BRI. e. Mengisi formulir permohonan. f. Melampirkan e-ktp dan SIM yang ditingkatkan. g. Memiliki pengetahuan yang cukup masalah kelalu-lintasan. h. Lulus ujian teori dan praktek. 9. Peningkatan Golongan dari SIM B II ke SIM B II Umum a. Umur minimal 23 tahun. b. Sedikitnya mempunyai SIM B II selama 1 (satu) tahun. c. Sehat jasmani dan rohani yang dinyatakan dengan surat keterangan Dokter d. Membayar biaya administrasi di BRI. e. Mengisi formulir permohonan. f. Melampirkan e-ktp dan SIM yang ditingkatkan. g. Memiliki pengetahuan yang cukup masalah kelalu-lintasan. h. Lulus ujian teori dan praktek. 10. Persyaratan SIM hilang atau rusak : a. Sehat jasmani dan rohani dinyatakan dengan surat keterangan Dokter. b. Laporan Polisi kehilangan SIM. c. Membayar biaya administrasi dibri. d. Mengisi formulir permohonan. e. Melampirkan e-ktp. *apabila e-ktp ikut hilang harap diurus terlebih dahulu

16 11. Persyaratan SIM untuk orang asing: a. Terbatas pada SIM A dan C b. Tidak diberikan SIM Umum kecuali ada surat ijin dari Depnaker. c. Harus ada : - KITAS (Kartu Ijin Menetap Sementara) - STMD (Surat tanda melapor diri) - Pasport / Visa - Surat keterangan kependudukan - Berbadan sehat jasmani dan rohani yang dinyatakan dengan keterangan Dokter. d. Bagi WNA yang menetap di Indonesia masa berlaku SIM 5 tahun. e. Bagi staf Kedutaan / keluarga kedutaan berlaku 5 tahun. f. Bagi WNA yang bekerja di Indonesia sebagai tenaga ahli berlaku 1 tahun. g. Apabila pemegang kembali ke negaranya harus melapor pada Satpas yang mengeluarkan SIM. 12. Permohonan SIM Mutasi a. Mencabut berkas SIM di satpas asal b. Mengajukan permohonan tertulis c. Pengemudi harus melaporkan apabila pindah tempat tinggalnya secara tetap keluar wilayah kekuasaan pelaksanaan penerbitan sim dalam waktu selambatlambatnya 2 bulan sejak kepindahan ditempat yang baru d. Sehat jasmani dan rohani dinyatakan dengan surat keterangan dokter / psikiater e. Melampirkan KTP 13.Kriteria ujian a. Ujian teori 1) Ujian teori untuk pemohon SIM dilakukan dengan ketentuan a) Soal-soal ujian teori di kelompokkan menurut golongan SIM (bank soal berada di korlantas Polri) b) Ujian teori menggunakan sistim on line dan soal ujian teori dilakukan secara acak (diatur oleh server Korlantas Polri) 2) Materi ujian teori meliputi a) Pengetahuan undang-undang lalu lintas dan angkutan jalan b) Teknik berkendara yang baik

17 c) Tata cara mengemudi d) Perilaku berlalu lintas e) Hak dan kewajiban pengemudi f) Tanggung jawab pengemudi g) Penyebab kecelakaan h) pengetahuan rambu-rambu lalu lintas i) syarat teknis dan laik jalan kendaraan j) Isyarat di jalan (lampu, gerakan polisi lalu lintas) 3) Materi ujian teori golongan SIM Umum : a) Materi ujian point (2) ditambah ; b) Pelayanan angkutan umum c) Fasilitas umum dan fasilitas sosial d) Pengujian kendaraan bermotor e) Tata cara mengangkut orang dan barang f) Tempat-tempat penting g) Jenis barang serbahaya h) Pengoperasian peralatan keamanan b. Ujian praktik 1) Ujian praktik untuk pemohon SIM dibedakan menjadi ; a) Ujian praktik untuk golongan SIM C b) Ujian praktik untuk golongan SIM A, BI dan BII c) Ujian praktik untuk SIM golongan SIM A umum, BI umum, BII umum d) Ujian praktik untuk golongan SIM D 2) Materi ujian praktik golongan SIM C a) Keseimbangan b) Zig zag c) Angka delapan d) Reaksi e) Berbalik arah membentuk huruf U 3) Materi ujian praktik SIM A, BI dan BII sebagaimana disiapkan mengemudi (drill kockpit) meliputi : a) Persiapan mengemudi, pengecekan persyaratan teknis dan layak jalan kendaraan b) Menjalankan kendaraan posisi maju, mundur, dan lurus c) Zig zag d) Parkir paralel dan parkir seri e) Tanjakan dan turunan (slip kopling)

18 4) Untuk peserta ujian SIM golongan A umum, BI umum, BII umum selain melaksanakan ujian praktik sebagaimana dimaksud pada point (3) ditambah dengan materi ujian praktik meliputi : a) Menaikan dan menurunkan penumpang dan barang baik di terminal maupun ditempat tertentu lainnya b) Tata cara mengangkut orang atau barang c) Etika mengemudi kendaraan bermotor umum d) Pengoperasian peralatan keamanan (penggandengan kereta tempel, peralatan keamanan) 14. Kriteria lulus ujian teori dan praktik a. Peserta ujian SIM diangap lulus ujian teori apabila dapat menjawab secara benar sekurang-kurangnya 70% dari jumlah soal yang di ujikan( 21 soal dari 30 soal ujian). b. Hasil ujian teori dapat dilihat langsung di layar monitor computer ujian setelah selesai menjawab soal ujian secara keseluruhan (waktu ujian 15 menit). c. Peserta ujian SIM yang lulus ujian teori dapat mengikuti ujian praktik. d. Peserta ujian yang dinyatakan lulus ujian praktik dapat dicetak SIM nya. e. Peserta yang tidak lulus ujian teori atau ujian praktik dapat mengikuti ujian ulang tahap I dalam waktu 7 hari setelah ujian pertama dilaksanakan atau dinyatakan tidak lulus. f. Peserta yang tidak lulus ujian teori atau ujian praktik tahap I dapat mengikuti ujian ulang tahap II dalam waktu 14 hari setelah ujian pertama dilaksanakan atau dinyatakan tidak lulus g. Apabila dalam waktu 30 hari peserta uji tidak mengikuti ujian ulang tahap I dan tahap II tanpa alasan yang patut dan wajar, kesempatan mengikuti ukian ulang tidak berlaku h. Bagi peserta uji SIM yang dinyatakan tidak dapat melanjutkan lagi ujian SIM maka kepada peserta uji diberikan surat keterangan tidak lulus ujian. i. Bagi peserta uji SIM yang dinyatakan tidak lulus dapat mengambil kembali uang yang sudah dibayarkan pada loket pembayaran / loket teller BRI dengan menunjukan bukti pembayaran dan surat keterangan tidak lulus. j. Bagi peserta uji SIM yang dinyatakan tidak lulus (ujian teori dan praktik) dapat mengajukan permohonan kembali pembuatan sim setelah dalam masa tenggang waktu yang diberikan, tahap I, tahap II dan tahap III untuk mengulang ujian, masih juga dinyatakan tidak lulus dan mengambil uang dari loket teller bank yang sebelumnya peserta uji di bayarkan

19 15. Ujian keterampilan mengemudi melalui simulator. a. Ujian keterampilan mengemudi melalui simulator dilaksanakan untuk semua golongan sim b. Materi ujian keterampilan simulator meliputi 1) Uji reaksi 2) Uji pertimbangan perkiraan 3) Uji antisipasi 4) Uji sikap mengemudi 5) Uji konsentrasi c. Uji keterampilan mengemudi melalui simulator dinyatakan lulus apabila mencapai minimal untuk setiap jenis materi yang di ujikan d. Peserta ujian yang dinyatakan lulus diberikan surat keterangan klinik mengemudi (SKUKP)

20 BAB VII PROSEDUR MEKANISME PELAYANAN SIM 1. Penerbitan surat ijin mengemudi baru golongan SIM C da SIM A perorangan : a. Tahap I pembayaran 1) Peserta uji membayar biaya administrasi SIM memalui loket bank BRI, dengan melampirkan foto copy e-ktp, surat keterangan sehat dari dokter dan kesehatan rohani dari psikologi 2) Bagi peserta uji SIM A membayar dan mengikuti uji keterampilan simulator b. Tahap II registrasi 1). Peserta uji melaksanakan : a). Pengisian formulir pendaftaran. b). Melampirkan Kartu Tanda Penduduk kesehatan jasmani dari dokter pembayaran administrasi SIM 2). Petugas mengentri (memasukan ). a). Data peserta uji. (e-ktp) surat keterangan dan rohani dari psikologi serta bukti b). Rumusan 10 sidik jari, tanda tangan dan foto peserta uji. c. Tahap III Peserta uji sim melaksanakan ujian teori. d. Tahap IV peserta uji melaksanakan ujian simulator c. Tahap V peserta uji melaksanakan ujian praktik d. Tahap VI produksi SIM - Pencetakan SIM - Penyerahan SIM 2. Penerbitan SIM peningkatan a. Peningkatan golongan sim BI dan golongan BII perseorangan sebagai berikut : 1) Peserta uji sim golongan BI harus memiliki sim A sekurang-kurangnya 12 (dua belas ) bulan 2) Peserta uji sim golongan BII harus memiliki sim BI sekurang-kurangnya 12 (dua belas ) bulan

21 3) Tahap pelaksanaan a. Tahap I pembayaran PNBP 1). Peserta uji membayar biaya administrasi sim memalui loket bank BRI, dengan melampirkan foto copy e-ktp, surat keterangan sehat dari dokter dan kesehatan rohani dari psikologi 2) membayar dan mengikuti uji keterampilan simulator b. Tahap II registrasi 1) Peserta uji melaksanakan : a). Peserta uji mengisi formulir pendaftaran sesuai data di e-ktp. b). Melampirkan Kartu tanda penduduk ( e-ktp ) surat keterangan sehat jasmani dari dokter dan rohani dari psikologi dan bukti pembayaran biaya administrasi SIM c. Petugas Mengentri a). Data peserta uji. b). Verivikasi dan validasi data, rumusan 10 sidik jari, tanda tangan dan foto peserta uji. c). Tahap III Peserta uji melaksanakan ujian teori. d). Tahap IV peserta uji melaksanakan ujian simulator e). Tahap V peserta uji melaksanakan ujian praktik f). Tahap VI. produksi SIM 1). Pencetakan SIM. 2). Penyerahan SIM. b. Peningkatan golongan SIM A umum, SIM BI umum, BII umum sebagai berikut 1) Peserta uji SIM golongan A umum harus memiliki SIM golongan sim A sekurang-kurangnya 12 ( dua belas ) bulan 2) Peserta uji SIM golongan BI umum harus memiliki SIM golongan BI atau golongan SIM A umum sekurang-kurangnya 12 (dua belas) bulan

22 3) Peserta uji SIM BII umum harus memiliki SIM golongan BII atau BI umum sekurang-kurangnya 12 (dua belas ) bulan 4) Tahap pelaksanaan a) Tahap I pembayaran PNBP 1). Peserta uji membayar biaya administrasi sim memalui loket bank BRI, dengan melampirkan foto copy e-ktp, surat keterangan sehat dari dokter dan kesehatan rohani dari psikologi 2). Membayar dan mengikuti uji keterampilan simulator b). Tahap II registrasi 1). Peserta uji melaksanakan : a). Peserta uji mengisi formulir pendaftaran sesuai data di e-ktp b). Melampirkan Kartu Tanda Penduduk (e-ktp) surat keterangan sehat jasmani dari dokter dan rohani dari Psikologi sertifikat lulus pendidikan dan latihan mengemudi kendaraan bermotor angkutan umum serta bukti pembayaran administrasi SIM 2). Petugas mengentri data ( memasukan data ). a). Data pesrta uji b). Verifikasi dan validasi data rumusan 10 sidik jari (sepuluh ) sidik jari, tanda tangan,dan foto peserta uji. c). Tahap III Peserta melaksanakan ujian teori. d). Tahap IV peserta uji melaksanakan ujian simulator e). Tahap V peserta uji melaksanakan ujian praktik f). Tahap VI produksi SIM 1). Pencetakan SIM. 2). Penyerahan SIM. 3. Penerbitan SIM bagi warga negara asing ( WNA ) a. Ketentuan memproleh SIM bagi warga negara asing adalah sebagai berikut : 1). Syarat usia paling rendah 17( tujuh belas ) tahun untuk SIM golongan A dan golongan C, sedangkan batas usia untuk SIM umum adalah :

23 a). Usia 20 ( dua puluh ) tahun untuk SIM golongan A umum. b). Usia 22 ( dua puluh dua ) tahun untuk SIM golongan BI umum dan usia 23 ( dua puluh tiga ) tahun untuk SIM golongan BII umum. 2). SIM yang diberikan terbatas pada SIM golongan A dan golongan C 3). SIM golongan BI, BII dan SIM Umum hanya dapat diberikan kepada warga negara asing yang bekerja di indonesia, harus mendapatkan surat ijin kementrian ketenagakerjaan dan transmigrasi republik Indonesia. 4). SIM bagi turis warga Negara Asing berlaku 1 (satu) bulan serta dapat diperpanjang kembali. 5). Apabila peserta uji sudah memiliki SIM dari negara asalnya tidak mengikuti ujian teori dan praktik. 6). Apabila peserta uji tidak memili SIM dari Negara asal wajib mengikuti ujian teori dan praktik. 7). Apabila warga Negara Asing pemilik SIM kembali kenegara asalnya dapat melapor dan mengembalikan sim yang dimiliki ke satpas yang mengeluarkan SIM b. Tata cara mendapatkan SIM bagi warga Negara Asing antara lain : 1). Peserta uji SIM bagi warga negara asing yang berdomisili tetap mengisi formulir pendaftaran dan dilengkapi dengan identitas diri berupa pasport dan kartu ijin tinggal tetap (KITAP) 2).. Peserta uji bagi warga Negara Asing yang merupakan kedutaan atau keluarga kedutaan mengisi formulir pendaftaran dan di lengkapi dengan identitas diri berupa paspor, visa diplomatik dan kartu anggota diplomatik. 3). Peserta uji bagi warga Negara Asing sebagai tenaga ahli mengisi formulir pendaftaran dan dilengkapi dengan identitas diri berupa paspor, visa dinas dan surat ijin kerja dari kementrian tenaga kerja dan transmigrasi. 4). Peserta uji turis warga Negara Asing mengisi formulir pendaftaran dan dilengkapi dengan identitas diri berupa paspor, visa dan kartu ijin menetap sementara (KITAS). 5). Prosedur / mekanisme pelaksanaan penerbitan SIM bagi warga Negara Asing adalah sama dengan penerbitan sim Nasional.

24 4. Masa berlaku perpanjangan SIM yang habis masa berlakunya a. Perpanjangan SIM dilakukan sebelum masa berlakunya berakhir. b. Perpanjangan SIM yang dilakukan setelah lewat masa berlakunya harus diajukan sim baru sesuai dengan golongan yang dimiliki dengan memenuhi persyaratan 5. Mutasi surat ijin mengemudi (SIM) a. Pemilik SIM harus melaporkan apabila pindah tempat tinggal secara tetap keluar wilayah kekuasaan pelaksanaan penerbitan SIM, dalam waktu paling lambat 2 (dua) bulan sejak kepindahannya ditempat yang baru b. Pelaksanaan penerbitan sim setelah menerima laporan harus mengeluarkan surat keterangan untuk digunakan peserta uji apa bila akan memperbagarui atau memperpanjang SIM. c. Pemilik SIM sebagaimana maksud pada point a dapat menggunakan SIM ditempat tinggal yang baru sampai habis masa berlakunya d. Pemohon perpanjangan SIM dilakukan di wilayah kekuasaan pelaksanaan penerbitan sim pada tempat tinggal yang baru dengan menyertakan surat keterangan sebagaimana di maksud pada point b e. Tata cara memperoleh SIM ditempat tinggal yang baru sama dengan seperti ketentuan perpanjangan habis masa berlakunya SIM habis dalam 3 (tiga ) bulan 6. Surat ijin mengemudi hilang atau rusak a. Apabila SIM hilang, rudak dan / atau tidak terbaca pemiliknya dapat mengajukan permohonan penggantian SIM baru b. Untuk SIM hilang peserta uji membuat laporan kehilangan pada kantor kepolisian ditempat SIM tersebut hilang. c. Tahapan pelaksanaan : 1). Tahap I Peserta uji membayar biaya administrasi SIM memalui loket bank BRI, atau bank yang ditunjuk dengan melampirkan foto copy e-ktp, surat keterangan sehat dari dokter dan kesehatan rohani dari psikologi.

25 2). Tahap II registrasi a). Peserta uji mengisi formulir pendaftaran sesuai data di e-ktp b). Mengikuti uji keterampilan simulator. 3). Tahap III Registrasi a). Pelaksanaan : 1). Pengisian formolir pendaftaran. 2). Melampirkan Kartu Tanda penduduk (e-ktp) surat keterangan kesehatan jasmani dari dokter dan rohani dari psikologi, surat keterangan kehilangan dari Kepolisian setempat, SIM yang rusak serta bukti pembayaran biaya administrasi SIM sesuai PNBP. b). Petugas mengentri dan melaksanakan : 1). Data peserta uji 2). Pengecekan data induk dan data blokir 3). Verifikasi dan validasi rumusan 10 sidik jari, tanda tangan dan foto peserta uji. 4). Tahap IV Produksi. a). Pencetakan SIM b). Penyerahan SIM. 7. Surat ijin mengemudi bagi peserta uji yang telah selesai menerima sanksi administrasi pencabutan surat ijin mengemudi berdasarkan putusan pengadilan a. Tahap I Pembayaran 1). Peserta uji membayar biaya administrasi SIM memalui loket bank BRI atau bank yang ditunjuk 2). Bagi peserta uji SIM Golongan A BI,BII dan SIM Umum membayar dan melaksanakan uji keterampilan simulator b. Tahap II registrasi 1). Peserta uji melaksanakan a). Mengisi formulir pendaftaran sesuai data di e-ktp. b). Melampirkan Kartu tanda Penduduk ( KTP ) surat keterangan sehat jasmani dari dokter dan rohani dari psikologi surat keputusan pengdilan serta bukti pembayaran biaya administrasi SIM.

26 2). Petugas mengentri ( memasukan ) a). Data peserta uji b). Verifikasi dan Validasi data rumusan 10 sidik jari, tanda tangan dan foto sim begi pesrta Uji c. Tahap III Peserta uji melaksanakan ujian teori sesuai yang dimohon d. Tahap IV. Peserta uji melaksanakan ujian simulator. e. Tahap V peserta uji melaksanakan ujian praktik f. Tahap VI Produksi a). Pencetakan SIM b). Penyerahan SIM. 8. Pemblokiran surat ijin mengemudi a. Tata cara pemblokiran sebagai berikut 1). Penyidik mengajukan permintaan pemblokiran secara resmi kepada satpas wilayah penerbit SIM melalui direktur lalu lintas Kepolisian daerah atau kepala lalu lintas 2). Petugas mencocokan data SIM sesuai permintaan blokir dengan data base komputer dan register manual. 3). Berdasarkan perintah pejabat sebagai dimaksud point (1) petugas melakukan pemblokiran di data base komputer dengan memeberikan catatan diblokir serta mencantumkan alasan permohonan diblokir nomor dan tanggal surat. 4). Petugas mengeluarkan surat keterangan SIM telah di blokir dan siberikan kepada penyidik yang mengajukan permohonan blokir. 5). Petugas memegang / menyimpan arsip blokir SIM b. Tata cara buka blokir dilaksanakan sebagai berikut : 1) Penyidik mengajukan permintaan buka blokir secara resmi kepada kepala satuan wilayah penerbit sim melalui direktur lalu lintas Kepolisian Daerah atau kepala lalu lintas. 2). Petugas mencocokan data SIM sesuai permintaan buka blokir dengan data base komputer dan registrasi manual.

27 3). Petugas melakukan buka blokir berdasarkan perintah pejabat sebagaimana point (1). 4). Petugas mengeluarkan surat keterangan SIM telah buka blokir dan diberikan kepada penyidik yang mengajukan pembukaan blokir.

28

29 BAB VII PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN 1. Pengawasan terhadap kinerja satpas dilakukan oleh 1(satu) orang yakni Kasat Lantas dibantu perwira / bintara urusan SIM pada satpas masing-masing Polres, termasuk pengawasan kompetensi penguji dan operator SIM. Petugas penguji SIM kendaraan bermotor paling rendah memiliki kompetensi antara lain : a. Sehat jasmani dan rohani b. Bermoral dan berkelakuan baik berdasarkan penilaian pimpinan c. Disiplin dan bertanggung jawab d. Ramah, sopan dan mampu berkomunikasi dengan baik e. Menguasai bidang tugas yang akan diberikan f. Bagi petugas operator SIM on line memiliki kemapuan mengoperasikan komputer g. Bagi petugas penguji SIM harus memiliki SIM golongan yang setingkat lebih tinggi dari yang diujikan sekurang-kurangnya 3 tahun h. Telah menikuti pelatihan / pendidikan penguji SIM dan atau pelatihan operator sim on line yang dilakukan oleh Korlantas Polri i. Memiliki kualifikasi dibidang pengujian SIM on line j. Menguasai teknik dasar mengemudi kendaraan bermotor k. Menguasai dan dapat mengoperasikan aplikasi SIM on line l. Menguasai tata cara berlalu lintas yang benar m. Memahami undang-undang lalu lintas dan angkutan jalan n. Dapat sebagai penguji oleh pejabat yang dikuatkan dengan surat perintah 2. Tugas yang dilaksanakan oleh petugas pemandu pelayanan dalam penerbitan SIM a. Berikan senyum, sapa salam dengan ramah sopan kepada setiap masyarakat yang masuk ke area pelayanan penerbitan SIM dan tanyakan kepentingannya. b. Persilahkan dan arahkan masyarakat peserta uji SIM agar masuk keruang pelayanan sim untuk menunggu di ruang tunggu yang telah disediakan.

30 c. Cegah calo atau bukan peserta uji SIM masuk ke area pelayanan SIM dan berikan himbauan kepada masyarakat untuk tidak menggunakan jasa calo atau perantara. d. Periksa identitas ( SIM atau e-ktp) peserta uji untuk mendeteksi awal apakah peserta uji dapat memenuhi persyaratan untuk di proses. e. Berikan tanda bukti / kartu antrian bagi peserta uji yang telah dinyatakan memenuhi syarat awal penerbitan sim, dengan tangan kanan f. Berikan arahan dan penjelasan mengenai prosedur dan mekanisme penerbitan sim kepada masyarakat peserta uji SIM g. Awasi keluar masuk masyarakat yang melakukan proses penerbitan SIM serta peserta uji SIM telah selesai melakukan pengurusan SIM, petugas selalu memberikan SIM dengan tangan kanan dan mengucapkan salam terimakasih. h. Laporkan kepada petugas piket provos atau pimpinan apabila ada hal-hal yang menggangu pelayanan dalam penerbitan SIM.

31 BAB IX PENGARSIPAN 1. Penyimpanan arsip merupakan salah satu fungsi manajemen kearsipan dalam hal menjamin penemuan kembali arsip dan kegunaan di masa yang akan datang dengan melakukan : a. Arsip di kompolir dari setiap peserta uji sim di simpan pada rak-rak penyimpanan secara teratur dan berikan indek menurut nama pemilik SIM. b. Penyimpanan nomor indek arsip yang terdapat pada record kedalam komputer sehingga untuk mencari nama arsip dokumen yang diperlukan dapat dilakukan melalui terminal komputer atau memanggil nomor SIM di komputer c. Arsip dokumen dapat dihapus setelah 5 tahun tersimpan di gudang penyimpanan arsip bila telah tidak digunakan lagi / kebijakan pimpinan. 2. Pengamanan penyimpanan arsip a. Ruang arsip harus bebas dari bahaya kebakaran b. Derajad panas atau kelembapan udara c. Bebas dari gangguan rayap dan tikus d. Arsip ditempatkan duruangan khusus agar tidak mudah dijangkau umum e. Menempatkan tenaga pengawasan arsip

32 BAB X PENUTUP Demikian standar pelayanan publik satpas Polres Mataram ditetapkan berdasarkan kesepakatan bersama dihadapan forum lalu llintas angkutan jalan. LSM, tokoh masyarakat, tokoh agama,polisi Pamong Praja dan saksi dari lembaga Ombudsmen Republik Indonesia yang dijadikan pedoman dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat pemohon sim. Mataram, Oktober 2015 KEPALA KEPOLISIAN RESORT MATARAM HERI PRIHANTO,SIK AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP

33 RAPAT KOORDINASI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR NOMOR DOKUMEN : SOP-SIMLING- /II/2017

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR NOMOR DOKUMEN : SOP-SIMLING- /II/2017 NOMOR DOKUMEN : SOP-SIMLING- /II/2017 TENTANG MATARAM, FEBRUARI 2017 SOP-SIMLING-03 Dibuat oleh KANIT REGIDENT Dibuat oleh KASAT LANTAS POLRES MATARAM 1/6 Diperiksa oleh KAPOLRES MATARAM I MADE ARIYANA

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN SIM NO. REVISI 00 TANGGAL TERBIT: 2016 DIPERIKSA OLEH KASAT LANTAS T T D

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN SIM NO. REVISI 00 TANGGAL TERBIT: 2016 DIPERIKSA OLEH KASAT LANTAS T T D 1 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH GORONTALO RESOR GORONTALO STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN SIM NO. DOKUMEN SOP/LANTAS/RES-GTO/04 NO. REVISI 00 HALAMAN 30-46 TANGGAL TERBIT: 2016 DIBUAT

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG SURAT IZIN MENGEMUDI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG SURAT IZIN MENGEMUDI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG SURAT IZIN MENGEMUDI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN BIDANG PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK SATPAS POLRES KENDARI

STANDAR PELAYANAN BIDANG PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK SATPAS POLRES KENDARI STANDAR PELAYANAN BIDANG PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK SATPAS POLRES KENDARI Kendari, Januari 2017 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH SULAWESI TENGGARA RESORT KENDARI VISI DAN MISI SATPAS

Lebih terperinci

MEKANISME PENERBITAN SIM SIM PERSEORANGAN SIM UMUM SIM BAGI WNA

MEKANISME PENERBITAN SIM SIM PERSEORANGAN SIM UMUM SIM BAGI WNA MEKANISME PENERBITAN SIM SIM PERSEORANGAN SIM UMUM SIM BAGI WNA SIM-A, C DAN D PERSEORANGAN BARU Pasal 81 UULAJ No. 22 Tahun 2009 Untuk Mendapatkan Surat Izin Mengemudi, Setiap Orang Harus Memenuhi Persyaratan

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TENTANG PROSES PELAYANAN PENERBITAN SIM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TENTANG PROSES PELAYANAN PENERBITAN SIM KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT BIMA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TENTANG PROSES PELAYANAN PENERBITAN SIM 1. Definisi : Surat Ijin Mengemudi dimaksud sebagaimana

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN PENERBITAN SIM SISTEM ONLINE

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN PENERBITAN SIM SISTEM ONLINE SOP-BID REGIDENT-XXX 00 1/52 TANGGAL TERBIT : OKTOBER 2017 1. Tujuan 1.1 Standar Operasional Prosedur (S.O.P) penerbitan SIM ini ditetapkan dengan maksud untuk dapat digunakan sebagai acuan dan dasar dalam

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR POLRI DAERAH SUMATERA UTARA POLRESTABES MEDAN SATUAN LALU LINTAS STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TENTANG PELAYANAN PENERBITAN SIM DI SATPAS UNIT REGISTRASI DAN IDENTIFIKASI SATPAS POLRESTABES MEDAN 1. Tujuan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM UNIT PELAYANAN SIM 4.1. PROSEDUR PENERBITAN SURAT IZIN MENGEMUDI ( SIM )

BAB IV GAMBARAN UMUM UNIT PELAYANAN SIM 4.1. PROSEDUR PENERBITAN SURAT IZIN MENGEMUDI ( SIM ) BAB IV GAMBARAN UMUM UNIT PELAYANAN SIM 4.1. PROSEDUR PENERBITAN SURAT IZIN MENGEMUDI ( SIM ) Untuk mendapatkan SIM baru, masyarakat harus melewati beberapa tahapan pembuatan SIM sebagai berikut : Sebelum

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN SIM SATPAS DIT LANTAS POLDA ACEH

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN SIM SATPAS DIT LANTAS POLDA ACEH STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN SIM SATPAS DIT LANTAS POLDA ACEH SARANA DAN PRASARANA a. Petugas menempatkan diri di tempat / lokasi: 1) Tempat layanan Satpas di jajaran Dit Lantas Polda Aceh.

Lebih terperinci

Surat Ijin Mengemudi (SIM)

Surat Ijin Mengemudi (SIM) Surat Ijin Mengemudi (SIM) SIM (Surat Ijin Mengemudi) adalah bukti registrasi dan identifikasi yang diberikan oleh Polri kepada seseoraang yang telah memenuhi persyaratan administrasi, sehat jasmani dan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA KANTOR IMIGRASI KELAS I KHUSUS JAKARTA SELATAN

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA KANTOR IMIGRASI KELAS I KHUSUS JAKARTA SELATAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA KANTOR IMIGRASI KELAS I KHUSUS JAKARTA SELATAN KEPUTUSAN KEPALA KANTOR IMIGRASI KELAS I KHUSUS JAKARTA SELATAN NOMOR:

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN SATPAS SAT LANTAS POLRES MOJOKERTO

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN SATPAS SAT LANTAS POLRES MOJOKERTO STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN SATPAS SAT LANTAS POLRES MOJOKERTO SARANA DAN PRASARANA a. Tempat/Lokasi 1) Tempat layanan Satpas di dalam lingkungan Polres Mojokerto. 2) Layanan Satpas terdiri

Lebih terperinci

NO. REVISI 00 TANGGAL TERBIT : 01 MEI 2016 Diperiksa oleh KASAT LANTAS ARIF ABDILLAH IPTU NRP

NO. REVISI 00 TANGGAL TERBIT : 01 MEI 2016 Diperiksa oleh KASAT LANTAS ARIF ABDILLAH IPTU NRP Dibuat Oleh KANIT REGIDENT TANGGAL TERBIT : 01 MEI 2016 Diperiksa oleh KASAT LANTAS 1/9 Disahkan oleh KAPOLRES ABDUL WAHAB AIPTU NRP 60120591 ARIF ABDILLAH IPTU NRP 761204 JON WESLY ARIANTO, S.I.K. AKBP

Lebih terperinci

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT BIMA NO. DOKUMEN SOP-BID REGIDENT-004 NO. REVISI 00 HALAMAN

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT BIMA NO. DOKUMEN SOP-BID REGIDENT-004 NO. REVISI 00 HALAMAN SOP-BID REGIDENT-4 Dibuatoleh BAUR BPKB VICTOR HERY BRIPTU NRP 88110538 Diperiksaoleh KASAT LANTAS PUTU GDE CAKA PRATYAKSA R. S.IK IPTU NRP 91030235 Disahkanoleh KEPALA KEPOLISIAN GATUT KUNIADIN, SH, S

Lebih terperinci

SYARAT UMUM MEMPEROLEH SIM (SURAT IZIN MENGEMUDI)

SYARAT UMUM MEMPEROLEH SIM (SURAT IZIN MENGEMUDI) SYARAT UMUM MEMPEROLEH SIM (SURAT IZIN MENGEMUDI) Berikut macam-macam SIM, yaitu: 1. SIM A 2. SIM B1 3. SIM B2 4. SIM C HUBUNGAN SIM DENGAN KENDARAAN 1. SIM A Surat keterangan izin mengemudi untuk kendaraan

Lebih terperinci

STANDARD OPERATING PROCEDURE ( SOP ) TENTANG PELAYANAN SURAT KETERANGAN CATATAN KEPOLISIAN ( SKCK )

STANDARD OPERATING PROCEDURE ( SOP ) TENTANG PELAYANAN SURAT KETERANGAN CATATAN KEPOLISIAN ( SKCK ) KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT BIMA KOTA STANDARD OPERATING PROCEDURE ( SOP ) TENTANG PELAYANAN SURAT KETERANGAN CATATAN KEPOLISIAN ( SKCK ) Kota Bima, Januari 2016

Lebih terperinci

PELAYANAN SURAT KETERANGAN CATATAN KEPOLISIAN ( SKCK ) ONLINE

PELAYANAN SURAT KETERANGAN CATATAN KEPOLISIAN ( SKCK ) ONLINE KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT INTELKAM STANDARD OPERATING PROCEDURE ( SOP ) TENTANG PELAYANAN SURAT KETERANGAN CATATAN KEPOLISIAN ( SKCK ) ONLINE Mataram, Juni

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SATLANTAS POLRES LOMBOK TIMUR NO. REVISI - TANGGAL TERBIT : 10 JANUARI 2016

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SATLANTAS POLRES LOMBOK TIMUR NO. REVISI - TANGGAL TERBIT : 10 JANUARI 2016 Dibuat oleh KASAT LANTAS 1/57 Disahkan oleh KAPOLRES LOMBOK TIMUR BAYU EKO PANDU WINOTO,S.I.K AKP NRP 83071352 KARSIMAN,S.I.K,M.M AKBP NRP 71040692 1. Tujuan 1.1 Standar Operasional Prosedur (S.O.P) penerbitan

Lebih terperinci

TENTANG PENETAPAN STANDAR PELAYANAN PENERBITAN IZIN TINGGAL TERBATAS KEPALA KANTOR IMIGRASI KELAS I KHUSUS JAKARTA SELATAN

TENTANG PENETAPAN STANDAR PELAYANAN PENERBITAN IZIN TINGGAL TERBATAS KEPALA KANTOR IMIGRASI KELAS I KHUSUS JAKARTA SELATAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA KANTOR IMIGRASI KELAS I KHUSUS JAKARTA SELATAN KEPUTUSAN KEPALA KANTOR IMIGRASI KELAS I KHUSUS JAKARTA SELATAN NOMOR:

Lebih terperinci

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA KANTOR IMIGRASI KELAS I KHUSUS JAKARTA SELATAN

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA KANTOR IMIGRASI KELAS I KHUSUS JAKARTA SELATAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA KANTOR IMIGRASI KELAS I KHUSUS JAKARTA SELATAN KEPUTUSAN KEPALA KANTOR IMIGRASI KELAS I KHUSUS JAKARTA SELATAN NOMOR:

Lebih terperinci

LAPORAN SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT UNIT PELAYANAN REGIDENT SATPAS POLRES WAKATOBI

LAPORAN SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT UNIT PELAYANAN REGIDENT SATPAS POLRES WAKATOBI KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH SULAWESI TENGGARA RESORT WAKATOBI LAPORAN SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT UNIT PELAYANAN REGIDENT SATPAS POLRES WAKATOBI I. DASAR : 1. Undang undang Nomor 22 Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendorong terjadinya perubahan serta akselerasi dalam berbagai bidang. Perubahan

BAB I PENDAHULUAN. mendorong terjadinya perubahan serta akselerasi dalam berbagai bidang. Perubahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan informasi dan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan mendorong terjadinya perubahan serta akselerasi dalam berbagai bidang. Perubahan tersebut

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESORT LOMBOK TENGAH NOMOR : KEP /09 /II/ 2015 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESORT LOMBOK TENGAH NOMOR : KEP /09 /II/ 2015 TENTANG KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT LOMBOK TENGAH KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESORT LOMBOK TENGAH NOMOR : KEP /09 /II/ 2015 TENTANG PENETAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

Lebih terperinci

WALI KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 10 TAHUN 2015

WALI KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 10 TAHUN 2015 WALI KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA BALIKPAPAN,

Lebih terperinci

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR LOMBOK BARAT

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR LOMBOK BARAT KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR LOMBOK BARAT Lembar, Januari 2016 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR LOMBOK BARAT NOMOR : SOP/01/I/2016/Sat.Intelkam

Lebih terperinci

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KALIMANTAN TIMUR RESOR MALINAU TRANSPARANSI PELAYANAN SIM, STNK DAN BPKB

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KALIMANTAN TIMUR RESOR MALINAU TRANSPARANSI PELAYANAN SIM, STNK DAN BPKB KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KALIMANTAN TIMUR RESOR MALINAU TRANSPARANSI PELAYANAN SIM, STNK DAN BPKB Malinau, Mei 2014 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KALIMANTAN TIMUR RESOR

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NO. POL.: 1;2 TAHUN 2007 TENTANG MOBIL UNIT PELAYANAN SURAT IZIN MENGEMUDI KELILING UNTUK GOLONGAN A, GOLONGAN C, DAN GOLONGAN D DENGANRAHMATTUHANYANGMAHAESA

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PENERBITAN SKCK SATUAN INTELKAM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PENERBITAN SKCK SATUAN INTELKAM KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR LOMBOK TENGAH STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PENERBITAN SKCK SATUAN INTELKAM A. UMUM 1. Tugas pokok Kepolisian selalu

Lebih terperinci

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA KANTOR IMIGRASI KELAS I KHUSUS JAKARTA SELATAN

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA KANTOR IMIGRASI KELAS I KHUSUS JAKARTA SELATAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA KANTOR IMIGRASI KELAS I KHUSUS JAKARTA SELATAN KEPUTUSAN KEPALA KANTOR IMIGRASI KELAS I KHUSUS JAKARTA SELATAN NOMOR:

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN REGIDENT SAT LANTAS LOTENG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN REGIDENT SAT LANTAS LOTENG KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT LOMBOK TENGAH STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN REGIDENT SAT LANTAS LOTENG TENTANG PELAYANAN PENERBITAN BPKB UNTUK KENDARAAN

Lebih terperinci

Pelayanan Pengurusan Akta Kematian 1. Sistem Mekanisme dan Prosedur Pelayanan Akta Kematian

Pelayanan Pengurusan Akta Kematian 1. Sistem Mekanisme dan Prosedur Pelayanan Akta Kematian Pelayanan Pengurusan Akta Kematian 1. Sistem Mekanisme dan Prosedur Pelayanan Akta Kematian PENANGGUNG JAWAB PROSES KETERANGAN Mulai Pendaftaran Buku agenda Buku register Verifikasi Tanda pendaftaran terima

Lebih terperinci

1. Tujuan Standar Operasional Prosedur (SOP) penerbitan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor untuk penggantian BPKB hilang

1. Tujuan Standar Operasional Prosedur (SOP) penerbitan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor untuk penggantian BPKB hilang STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE PELAYANAN PELAYANAN PENERBITAN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB) UNTUK PENGGANTIAN BPKB HILANG ATAU Dibuat oleh BAUR BPKB Diperiksa oleh KASAT LANTAS 1/8 Disahkan oleh

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PENERBITAN SKCK SATUAN INTELKAM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PENERBITAN SKCK SATUAN INTELKAM KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAWA TENGAH RESOR KENDAL STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PENERBITAN SKCK SATUAN INTELKAM A. UMUM 1. Tugas pokok Kepolisian selalu mengalami berbagai

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PENERBITAN BPKB BARU (BBN I) DITLANTAS POLDA ACEH

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PENERBITAN BPKB BARU (BBN I) DITLANTAS POLDA ACEH STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PENERBITAN BPKB BARU (BBN I) DITLANTAS POLDA ACEH SARANA DAN PRASARANA a. Petugas menempatkan diri di tempat / lokasi : 1. Tempat pelayanan penerbitan BPKB

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 10 TAHUN 2005 T E N T A N G PERIZINAN ANGKUTAN DI KABUPATEN BANTUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pembinaan,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 2 TAHUN 2012 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 2 TAHUN 2012 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 2 TAHUN 2012 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGASEM, Menimbang : a. bahwa Pemerintah Kabupaten

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR MATARAM Nomor: Kep /44/XII/2016. Tentang

KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR MATARAM Nomor: Kep /44/XII/2016. Tentang KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR MATARAM Jl. Langko No. 17 Mataram 83134 KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR MATARAM Nomor: Kep /44/XII/2016 Tentang STANDAR KEBIJAKAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 25

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 25 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 25 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 25 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN TERPADU PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA. (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor 2 Tahun 2001 Seri C PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA)

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA. (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor 2 Tahun 2001 Seri C PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor 2 Tahun 2001 Seri C PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) NOMOR 45 TAHUN 2000 (45/2000) TENTANG PENYELENGGARAAN PENGUJIAN

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN KARTU TANDA PENDUDUK ELEKTRONIK. Dasar Hukum : Undang undang Nomor: 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Undand

STANDAR PELAYANAN KARTU TANDA PENDUDUK ELEKTRONIK. Dasar Hukum : Undang undang Nomor: 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Undand STANDAR PELAYANAN KARTU TANDA PENDUDUK ELEKTRONIK Dasar Hukum : Undang undang Nomor: 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Undand Aspek Penyampaian Pelayanan undang Nomer : 23 Tahun 2006 tentang Administrasi

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN PENGUJIAN BERKALA KENDARAAN BERMOTOR DI KABUPATEN BULUNGAN.

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN PENGUJIAN BERKALA KENDARAAN BERMOTOR DI KABUPATEN BULUNGAN. BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN PENGUJIAN BERKALA KENDARAAN BERMOTOR DI KABUPATEN BULUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

Pelayanan Pengurusan Akta Perkawinan Sistem Mekanisme dan Prosedur Pelayanan Akta Perkawinan a. Sistem Mekanisme Pelayanan Akta Perkawinan

Pelayanan Pengurusan Akta Perkawinan Sistem Mekanisme dan Prosedur Pelayanan Akta Perkawinan a. Sistem Mekanisme Pelayanan Akta Perkawinan Pelayanan Pengurusan Akta Perkawinan Sistem Mekanisme dan Prosedur Pelayanan Akta Perkawinan a. Sistem Mekanisme Pelayanan Akta Perkawinan PENANGGUNG JAWAB PROSES KETERANGAN Mulai Pendaftaran Verifikasi

Lebih terperinci

organisasi dan tataa kerja pada tingkat Kepolisian Daerah;

organisasi dan tataa kerja pada tingkat Kepolisian Daerah; PELAYANAN PENERBITAN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTORR () UNTUK PERUBAHAN IDENTITAS Dibuat oleh BAUR Diperiksa oleh KASAT LANTAS 1/9 Disahkan oleh KEPALA KEPOLISIAN WIYANTO BRIPKA NRP 810241 EDY SUDARMA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU TAHUN : 2003 NOMOR : 68 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 23 TAHUN 2003 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGUJIAN BERKALA KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

STANDARD OPERATION PROCEDURE ( SOP ) TENTANG PELAYANAN SURAT TANDA MELAPOR ( STM )

STANDARD OPERATION PROCEDURE ( SOP ) TENTANG PELAYANAN SURAT TANDA MELAPOR ( STM ) KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT INTELIJEN KEAMANAN Jalan Langko 77 Mataram 83114 STANDARD OPERATION PROCEDURE ( SOP ) TENTANG PELAYANAN SURAT TANDA MELAPOR ( STM ) Mataram, Januari 2016

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL IKM INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SATPAS POLRES MATARAM

LAPORAN HASIL IKM INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SATPAS POLRES MATARAM LAPORAN HASIL IKM INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SATPAS POLRES MATARAM KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR MATARAM LAPORAN HASIL INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) SATPAS POLRES

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN

Lebih terperinci

Jenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUPar) Jasa Transportasi Wisata

Jenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUPar) Jasa Transportasi Wisata Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : 049 TH. 2016 Tanggal : 17 November 2016 A. PENDAHULUAN Dinas Perijinan sebagai salah satu SKPD penyelenggara pelayanan publik pada Pemerintah

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN, Menimbang : a. bahwa untuk memberikan perlindungan,

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Pacitan, Januari 2015 KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN PACITAN

Kata Pengantar. Pacitan, Januari 2015 KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN PACITAN Kata Pengantar Untuk menunjang keberhasilan pelayanan Bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil pada Dinas Kependudukan da Pencatatan Sipil Kabupaten Pacitan, diperlukan adanya Standar Operasional Prosedur

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 03 Tahun : 2010 Seri : E

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 03 Tahun : 2010 Seri : E BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 03 Tahun : 2010 Seri : E PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG TATALAKSANA PELAYANAN UMUM SATU

Lebih terperinci

DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA MAKASSAR

DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA MAKASSAR 1 PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL BERDASARKAN PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : Tanggal :

Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : Tanggal : Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : Tanggal : A. PENDAHULUAN Dinas Perijinan sebagai salah satu SKPD penyelenggara pelayanan publik pada Pemerintah Kabupaten Bantul khususnya

Lebih terperinci

Pelayanan Pengurusan Akta Kelahiran 1. Sistem Mekanisme dan Prosedur Pelayanan Akta Kelahiran

Pelayanan Pengurusan Akta Kelahiran 1. Sistem Mekanisme dan Prosedur Pelayanan Akta Kelahiran Pelayanan Pengurusan Akta Kelahiran 1. Sistem Mekanisme dan Prosedur Pelayanan Akta Kelahiran PENANGGUNG JAWAB PROSES KETERANGAN Mulai Pendaftaran Buku Agenda Buku register Tanda pendaftaran terima Verifikasi

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL IKM INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SATPAS POLRES MATARAM BULAN JULI 2017

LAPORAN HASIL IKM INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SATPAS POLRES MATARAM BULAN JULI 2017 LAPORAN HASIL IKM INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SATPAS POLRES MATARAM BULAN JULI 2017 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR MATARAM LAPORAN HASIL INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 108 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN ORANG DENGAN KENDARAAN BERMOTOR UMUM TIDAK DALAM TRAYEK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi tata cara kita berperilaku atau

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi tata cara kita berperilaku atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam kehidupan masyarakat selalu terdapat berbagai macam norma yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi tata cara kita berperilaku atau bertindak.

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN MENGEMUDI KENDARAAN BERMOTOR

SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN MENGEMUDI KENDARAAN BERMOTOR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN MENGEMUDI KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang

Lebih terperinci

DAFTAR ISIAN PIRANTI LUNAK PADA SAT LANTAS POLRES LOMBOK TENGAH YANG BERSUMBER DARI MABES POLRI / POLDA NTB

DAFTAR ISIAN PIRANTI LUNAK PADA SAT LANTAS POLRES LOMBOK TENGAH YANG BERSUMBER DARI MABES POLRI / POLDA NTB KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT LOMBOK TENGAH DAFTAR ISIAN PIRANTI LUNAK PADA SAT LANTAS POLRES LOMBOK TENGAH YANG BERSUMBER DARI MABES POLRI / POLDA NTB SUMBER NO

Lebih terperinci

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT LALU LINTAS NO. DOKUMEN SOP-BID REGIDENT-004 NO.

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT LALU LINTAS NO. DOKUMEN SOP-BID REGIDENT-004 NO. DIREKTORAT LALU LINTAS TANGGAL TERBIT: 06 JUNI 2016 Dibuatoleh BAUR BPKB VICTOR HERY BRIPTU NRP 88110538 Diperiksaoleh KASAT LANTAS PUTU GDE CAKA PRATYAKSA R. S.IK IPTU NRP 91030235 Disahkanoleh KEPALA

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL SATU ATAP KENDARAAN BERMOTOR

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL SATU ATAP KENDARAAN BERMOTOR PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL SATU ATAP KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

NO. REVISI 00 TANGGAL TERBIT : DESEMBER 2014

NO. REVISI 00 TANGGAL TERBIT : DESEMBER 2014 () UNTUK KENDARAAN BERMOTOR BARU Dibuat oleh KANIT REGIDENT Diperiksa oleh KASAT LANTAS 1/8 Disahkan oleh KAPOLRES LOMBOK TIMUR LALU PANCA WARSA, SH IPDA NRP 68070339 SUPYAN HADI, SH AKP NRP 75110450 HERI

Lebih terperinci

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 56 TAHUN 2009

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 56 TAHUN 2009 WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 56 TAHUN 2009 T E N T A N G PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN RETRIBUSI

Lebih terperinci

S O P (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR) PENGAWASAN SENPI DAN HANDAK SAT INTELKAM POLRES KENDAL

S O P (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR) PENGAWASAN SENPI DAN HANDAK SAT INTELKAM POLRES KENDAL KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAWA TENGAH RESOR KENDAL S O P (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR) PENGAWASAN SENPI DAN HANDAK SAT INTELKAM POLRES KENDAL PROSEDUR IJIN SENPI DAN HANDAK (Dasar Skep

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN TERMINAL BONGKAR MUAT BARANG DI KABUPATEN JEMBRANA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN TERMINAL BONGKAR MUAT BARANG DI KABUPATEN JEMBRANA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN TERMINAL BONGKAR MUAT BARANG DI KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE PELAYANAN PENERBITANN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB) UNTUK KENDARAAN BERMOTOR BARU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE PELAYANAN PENERBITANN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB) UNTUK KENDARAAN BERMOTOR BARU PENERBITANN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB) SOP-BID REGIDENT-4 Dibuat oleh BAUR BPKB Diperiksa oleh KASAT LANTAS 1/7 Disahkan oleh KEPALA KEPOLISIAN WIYANTO BRIPKA NRP 810241 EDY SUDARMA KORNIAWAN,

Lebih terperinci

- 2 - Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

- 2 - Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); BUPATI TRENGGALEK PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 149 TAHUN 2011 TENTANG PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, Menimbang:a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

STANDARD OPERASIONAL PROCEDURE ( SOP )

STANDARD OPERASIONAL PROCEDURE ( SOP ) KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR SUMBAWA STANDARD OPERASIONAL PROCEDURE ( SOP ) TENTANG PELAYANAN PERIJINAN SENPI DAN HANDAK SAT INTELKAM POLRES SUMBAWA Sumbawa, Januari

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL SATU ATAP KENDARAAN BERMOTOR

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL SATU ATAP KENDARAAN BERMOTOR PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL SATU ATAP KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2010 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2010 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2010 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PETUNJUK TEKNIS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG

Lebih terperinci

: PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG REGISTRASI DAN IDENTIFIKASI KENDARAAN BERMOTOR.

: PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG REGISTRASI DAN IDENTIFIKASI KENDARAAN BERMOTOR. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG REGISTRASI DAN IDENTIFIKASI KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

Utama atau Penanggung jawab. 2. Fotokopi ukuran 3x4 cm sebanyak 2 (dua) lembar.

Utama atau Penanggung jawab. 2. Fotokopi ukuran 3x4 cm sebanyak 2 (dua) lembar. Jenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Ijin Usaha Industri (IUI) NO. KOMPONEN URAIAN 1 Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Pemerintahan Daerah Tingkat II dan Kotapraja

Lebih terperinci

PETIKAN KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR LOMBOK TIMUR NOMOR: KEP / 06 / I / 2015

PETIKAN KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR LOMBOK TIMUR NOMOR: KEP / 06 / I / 2015 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR LOMBOK TIMUR PETIKAN KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR LOMBOK TIMUR NOMOR: KEP / 06 / I / 2015 Tentang STANDARD OPERATING PROCEDURE

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2012

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2012 PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : Mengingat

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 32 TAHUN 2017

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 32 TAHUN 2017 SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN TAKSI DAN ANGKUTAN SEWA KHUSUS MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS

Lebih terperinci

Jenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUPar) Jasa Informasi Pariwisata

Jenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUPar) Jasa Informasi Pariwisata A. PENDAHULUAN Dinas Perijinan sebagai salah satu SKPD penyelenggara pelayanan publik pada Pemerintah Kabupaten Bantul khususnya dibidang perizinan, sehingga dalam rangka mewujudkan pelayanan yang mudah,

Lebih terperinci

Pelayanan Pengurusan Surat Keterangan Pindah dan Datang 1. Sistem Mekanisme dan Prosedur Pelayanan Surat Keterangan Pindah dan.

Pelayanan Pengurusan Surat Keterangan Pindah dan Datang 1. Sistem Mekanisme dan Prosedur Pelayanan Surat Keterangan Pindah dan. Pelayanan Pengurusan Surat Keterangan Pindah dan Datang 1. Sistem Mekanisme dan Prosedur Pelayanan Surat Keterangan Pindah dan PENANGGUNG JAWAB Datang PROSES KETERANGAN Mulai Pendaftaran Buku agenda pendaftaran

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2005 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2005 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2005 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : a. bahwa untuk memberikan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.653/AJ.202/DRJD/2001 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN ANGKUTAN SEWA

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.653/AJ.202/DRJD/2001 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN ANGKUTAN SEWA KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.653/AJ.202/DRJD/2001 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN ANGKUTAN SEWA Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Menimbang : a. Bahwa pelayanan angkutan

Lebih terperinci

SALINAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 21 TAHUN 2004 SERI : C PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 21 TAHUN 2004

SALINAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 21 TAHUN 2004 SERI : C PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 21 TAHUN 2004 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA SALINAN NOMOR : 21 TAHUN 2004 SERI : C PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG : IZIN MENDIRIKAN BENGKEL UMUM KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 21 TAHUN 2007 SERI PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN PADA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN

Lebih terperinci

1. Izin Penelitian Lembaga Dalam Provinsi

1. Izin Penelitian Lembaga Dalam Provinsi 1. Izin Penelitian Lembaga Dalam Provinsi A. Proses Penyampaian 1. Persyaratan Surat Permohonan bermeterai Rp. 6.000,- ditujukan kepada Gubernur NTT cq. Kepala KPPTSP dan tembusan disampaikan pada Badan

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA KECAMATAN SINDANG

PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA KECAMATAN SINDANG PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA KECAMATAN SINDANG Alamat : Jalan Jogja Kecil No.37 Desa Sindang, Sindang Majalengka 45471 Telp./Fax ( 0233) 8286001 KEPUTUSAN CAMAT SINDANG KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 23

Lebih terperinci

Utama atau Penanggung jawab. 2. Fotokopi ukuran 3x4 cm sebanyak 2 (dua) lembar.

Utama atau Penanggung jawab. 2. Fotokopi ukuran 3x4 cm sebanyak 2 (dua) lembar. Jenis Administrasi tentang Pengurusan Ijin Usaha Industri (IUI) NO. KOMPONEN URAIAN 1 Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Pemerintahan Daerah Tingkat II dan Kotapraja di

Lebih terperinci

Jenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUPar) Penyelenggaraan Kegiatan Hiburan dan Rekreasi

Jenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUPar) Penyelenggaraan Kegiatan Hiburan dan Rekreasi A. PENDAHULUAN Dinas Perijinan sebagai salah satu SKPD penyelenggara pelayanan publik pada Pemerintah Kabupaten Bantul khususnya dibidang perizinan, sehingga dalam rangka mewujudkan pelayanan yang mudah,

Lebih terperinci

Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : Tanggal :

Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : Tanggal : Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : Tanggal : A. PENDAHULUAN Dinas Perijinan sebagai salah satu SKPD penyelenggara pelayanan publik pada Pemerintah Kabupaten Bantul khususnya

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN KETENAGALISTRIKAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN KETENAGALISTRIKAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN KETENAGALISTRIKAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT, Menimbang : a. bahwa tenaga listrik memiliki

Lebih terperinci

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG, Menimbang : a. bahwa jasa konstruksi mempunyai

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG IJIN PENYELENGGARAAN ANGKUTAN ORANG DI JALAN DENGAN KENDARAAN UMUM DI KABUPATEN MURUNG RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MURUNG

Lebih terperinci

Jenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUPar) Jasa Makanan dan Minuman

Jenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUPar) Jasa Makanan dan Minuman A. PENDAHULUAN Dinas Perijinan sebagai salah satu SKPD penyelenggara pelayanan publik pada Pemerintah Kabupaten Bantul khususnya dibidang perizinan, sehingga dalam rangka mewujudkan pelayanan yang mudah,

Lebih terperinci

URAIAN. 1. Ijin Gangguan Ringan (IGR) Persyaratan : c. Fotokopi Akte Notaris bagi yang berbadan hukum.

URAIAN. 1. Ijin Gangguan Ringan (IGR) Persyaratan : c. Fotokopi Akte Notaris bagi yang berbadan hukum. Jenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Ijin Gangguan NO. KOMPONEN URAIAN 1 2. Dasar Hukum Persyaratan Pelayanan 1. Undang - Undang Gangguan (Hinder Ordonnantie) Stbl Tahun 1926 Nomor 226 diubah

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 177 TAHUN : 2014 PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 177 TAHUN : 2014 PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 177 TAHUN : 2014 PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KOTA CIMAHI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BATU

PEMERINTAH KOTA BATU PEMERINTAH KOTA BATU PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : a. bahwa pembinaan, pengawasan dan pengendalian yang

Lebih terperinci

2016, No Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintaha

2016, No Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintaha No.712, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAKER. LPK. Perizinan. Pendaftaran. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PERIZINAN

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) IZIN TRAYEK PADA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) IZIN TRAYEK PADA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) PADA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU TAHUN 2012 BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) Nomor : 3/SOP/429.207/2012 Tanggal : 11 Agustus

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 04.A TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 04.A TAHUN 2013 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 4.A 2013 SERI : C PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 04.A TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA ANGKUTAN

Lebih terperinci

BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG SALINAN BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci