PENDAMPINGAN BAGI ANAK PENYANDANG THALASEMIA DAN KELUARGANYA

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM MANAJEMEN HIV AIDS DISUSUN OLEH TIM

PANDUAN PELAKSANAAN MANAJER PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT (HOSPITAL CASE MANAGER)

TULISAN TENTANG MODEL BEKERJA BERSAMA MASYARAKAT:

PEDOMAN MANAJER PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT (CASE MANAGER)

DAFTAR PUSTAKA. American Psychological Association, C.J Patterson (1992, 1995a, 1995b)

Penguatan Peran Keluarga dan Pekerja Sosial untuk Anak dengan Disabilitas. Rini Hartini Rinda A. (Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial, Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. teratur dan terus menerus, baik perubahan itu berupa bertambahnya jumlah

11 MENGURAI KONSEP DASAR MANUSIA SEBAGAI INDIVIDU MELALUI RELASI SOSIAL YANG DIBANGUNNYA

MANAJEMEN KASUS HIV/AIDS. Sebagai Pelayanan Terpadu Bagi Orang dengan HIV/AIDS (Odha)

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia memiliki hak untuk dapat hidup sehat. Karena kesehatan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Disampaikan Oleh: R. Siti Maryam, MKep, Ns.Sp.Kep.Kom 17 Feb 2014

BAB 5 KESIIMPULAN DAN SARAN

KESEHATAN MENTAL DALAM PERSPEKTIF PEKERJAAN SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia jumlah anak yang memiliki perilaku yang bermasalah

Pendekatan Interprofessional Collaborative Practice dalam Perawatan Pasien Katastropik

BAB I PENDAHULUAN. kepada para orang tua yang telah memasuki jenjang pernikahan. Anak juga

DASAR PENGETAHUAN PEKERJAAN SOSIAL SANTOSO TRI RAHARJO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. serta ketidakpastian situasi sosial politik membuat gangguan jiwa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Mengakhiri abad ke-20 dan mengawali abad ke-21 ini ditandai oleh

PENERAPAN FUNGSI-FUNGSI PERAN DALAM KOMUNIKASI KELUARGA YANG MEMILIKI INDIVIDU PENYANDANG AUTISME

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kecuali kematian, meskipun demikian juga tetap mengandung ketidakpastian

Kompetensi, Mutu Layanan dan Keselamatan Pasien

MAKALAH TEORI, TIPE KEPEMIMPINAN, PERAN DAN FUNGSI MANAJEMEN KEPERAWATAN

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR NOMOR 21 TAHUN 2011 T E N T A N G PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI KOTA DENPASAR WALIKOTA DENPASAR,

BAB I PENDAHULUAN. manusia di dunia. Penderita Diabetes Mellitus diperkirakan akan terus

PANDUAN PROSES EVALUASI KINERJA STAF MEDIS RUMAH SAKIT UMUM AMINAH BLITAR TAHUN

56 PERKEMBANGAN PERILAKU KEPRIBADIAN REMAJA DENGAN LATAR BELAKANG KEDUA ORANG TUA BERCERAI

BAB 1 PENDAHULUAN. Mendengar terjadinya sebuah kekerasan dalam kehidupan sehari-hari

BAB 1 PENDAHULUAN. hamil perlu dilakukan pelayanan antenatal secara berkesinambungan, seperti

MODEL PRAKTIK KEBIDANAN CONTINUITY OF CARE

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah metode penelitian studi kasus. Menurut

KUESIONER PENELITIAN. Hubungan Penerapan Fungsi Manajemen Kepala Ruangan dengan Kinerja Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Sayang Rakyat Makassar

PEDOMAN PELAYANAN KEDOKTERAN DAN KEPERAWATAN

BAB I PENDAHULUAN. perilaku, komunikasi dan interaksi sosial (Mardiyono, 2010). Autisme adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai kebutuhan yang spesifik (fisik, psikologis, sosial dan spiritual) yang

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PERLINDUNGAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK KORBAN KEKERASAN

BAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas.

PEDOMAN PELAKSANAAN MENAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN METODE TIM

BAB I PENDAHULUAN. penyebab yang tidak jelas, dihubungkan dengan perasaan tidak menentu dan. menekan sistem kekebalan tubuh (Wardhana, 2010).

METODE PENUGASAN TIM DALAM ASUHAN KEPERAWATAN. Oleh : Windy Rakhmawati, S.Kp, M.Kep.

HUBUNGAN MOTIVASI KELUARGA TERHADAP KUALITAS HIDUP ANAK THALASEMIA MAYOR DI RSUD KABUPATEN CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN. 40 tahun dimana terjadi perubahan fisik dan psikologis pada diri individu, selain itu

BAB 1 PENDAHULUAN. (Permenkes RI, 2011). Institusi yang kompleks memiliki arti bahwa rumah sakit

Sistem Informasi Pemasaran, Lingkungan Makro Pemasaran, Sistem Riset Pemasaran dan Proses Riset Pemasaran

John Toding Padang, Novita Medyati

keselamatan ibu dan bayi. Upaya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) perlu didukung upaya untuk mencapai universal coverage pelayanan

PERBEDAAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN DATAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA DITINJAU BERDASARKAN PERBEDAAN JENIS KELAMIN

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

Komplikasi obstetri yang menyebabkan tingginya kasus kesakitan dan kematian neonatus, yaitu : 1. Hipotermia 2. Asfiksia

BAB 1 PENDAHULUAN. Sakit kritis adalah kejadian tiba-tiba dan tidak diharapkan serta

22 PENERAPAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN PEKERJA SOSIAL OLEH RELAWAN DALAM PENDAMPINGAN KEPADA ANAK PENDERITA KANKER

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN TENTANG PELAKSANAAN WAJIB LAPOR PECANDU NARKOTIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III METODE PENELITIAN. dini bagi keluarga. Berdasarkan permasalahan yang diteliti maka peneliti

Definisi dan Ruang Lingkup Praktek Konseling Rehabilitasi. Oleh Didi Tarsidi <a href=" Pendidikan Indonesia (UPI)</a>

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan di Indonesia bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan. Kesehatan jiwa menurut undang-undang No.3 tahun 1966 adalah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PELAKSANAAN WAJIB LAPOR PECANDU NARKOTIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN INDONESIA. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Kakak Bintang Handbook

I. Identitas Informan No. Responden : Umur : tahun

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Definisi sehat menurut kesehatan dunia (WHO) adalah suatu keadaan

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERAN PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN LANSIA

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Dalam pertumbuhannya, anak memerlukan perlindungan, kasih sayang

BAB I PENDAHULUAN. Anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) membutuhkan fasilitas tumbuh kembang

Dr. Soni A. Nulhaqim, S.Sos., M.Si. Ramadhan Pancasilawan, S.Sos., M.Si. Nurliana Cipta Apsari, S.Sos., MSW.

BAB 1 PENDAHULUAN. krisis karena anak mengalami stres akibat perubahan baik terhadap status

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PELAKSANAAN WAJIB LAPOR PECANDU NARKOTIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEREMPUAN DAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA. Oleh: Chandra Dewi Puspitasari

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PELAKSANAAN WAJIB LAPOR PECANDU NARKOTIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

Perpustakaan Unika LAMPIRAN 132

BULLYING. I. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Terdapat hampir di semua negara di dunia tanpa kecuali Indonesia. Sejak

2017, No d. bahwa untuk belum adanya keseragaman terhadap penyelenggaraan rehabilitasi, maka perlu adanya pengaturan tentang standar pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. profesional, perawat harus mampu memberikan perawatan dengan penuh kasih

ASESMEN AWAL KEPERAWATAN PASIEN RAWAT INAP

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam suatu satuan waktu (Kep. Menpan No.75/2004). Sementara menurut

DIAGNOSA DAN RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PERSIAPAN PASIEN PULANG TERHADAP KEPUASAN PASIEN TENTANG PELAYANAN KEPERAWATAN DI RS ROMANI SEMARANG

SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam kehidupannya, individu sebagai makhluk sosial selalu

DOKUMEN PEMBELAJARAN KONSEP DASAR KEPERAWATAN SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2017/2018

Silabus MATA KULIAH KEBIJAKAN PEMERINTAH Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisipol Universitas Warmadewa Dosen Pengampu: I Wayan Gede Suacana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Asuhan Kebidanan merupakan penerapan fungsi dan kegiatan yang

PENGENDALIAN KASUS TUBERKULOSIS MELALUI KELOMPOK KADER PEDULI TB (KKP-TB)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perpecahan antara pemikiran, emosi dan perilaku. Stuart, (2013) mengatakan

Individualized Education Program (IEP) Least Restrictive Environment (LRE) Teaming and Collaboration among Professionals

BAB I PENDAHULUAN. dan menurun pada usia 10 tahun (Hoffbrand, 2005). Berdasarkan data tahun 2010 dari American Cancer Society, jumlah

Jenis dan Bentuk Perubahan Organisasi

Penyandang Disabilitas di Indonesia: Fakta Empiris dan Implikasi untuk Kebijakan Perlindungan Sosial

Transkripsi:

PENDAMPINGAN BAGI ANAK PENYANDANG THALASEMIA DAN KELUARGANYA OLEH NURLIANA CIPTA APSARI 1 1 Staf Pengajar Departemen Kesejahteraan Sosial Universitas Padjadjaran (nurlia.apsari@unpad.ac.id) Abstrak Thalasemia adalah penyakit genetis yang terdeteksi disaat seseorang masih dalam usia anakanak. Sebagai efek dari penyakit ini, anak tidak dapat terlepas dari perawatan transfusi darah. Perawatan transfusi darah masih merupakan satu satunya cara mencegah kematian pada anak penyandang thalassemia ini. Bagi anak dan keluarganya, fakta bahwa anak di diagnosa mengidap thalassemia bagaikan mimpi buruk karena beberapa hal, seperti diantaranya adalah ancaman kematian, perawatan transfusi darah se umur hidup anak, dan perubahan bentuk fisik anak yang terlihat jelas. Dampak dari diagnosa thalassemia salah satunya adalah perubahan kehidupan berinteraksi mereka dengan orang lain. PENDAHULUAN Thalasemia adalah penyakit genetis yang terdeteksi disaat seseorang masih dalam usia anak-anak. Sebagai efek dari penyakit ini, anak tidak dapat terlepas dari perawatan transfusi darah. Perawatan transfusi darah masih merupakan satu-satunya cara mencegah kematian pada anak penyandang thalassemia ini. Bagi anak dan keluarganya, fakta bahwa anak di diagnosa mengidap thalassemia bagaikan mimpi buruk karena beberapa hal, seperti diantaranya adalah ancaman kematian, perawatan transfusi darah se umur hidup anak, dan perubahan bentuk fisik anak yang terlihat jelas. Dampak dari diagnosa thalassemia salah satunya adalah perubahan kehidupan berinteraksi mereka dengan orang lain. Disaat anak tiba waktunya untuk mendapatkan rutin transfusi darah setiap bulannya, anak harus berhenti melakukan kegiatan rutinitas yang disenanginya dan menghadapi kesakitan jarum suntik untuk transfusi darah. Jika anak yang telah bersekolah, maka kegiatan kunjungan rutin ke rumah sakit berpotensi mengganggu prestasi akademik anak tersebut. Perubahan fisik akibat dari thalassemia juga berpotensi mengganggu hubungan interaksi anak dengan orang lain. Bagi orang tua anak penyandang thalassemia yang masih awam dengan penyakit ini, mereka akan cenderung mengunci anaknya di rumah 154

karena menyadari adanya kelainan fisik pada anak dan khawatir keluarga mendapatkan cemoohan dan ejekan dari masyarakat tempat mereka tinggal. Bagi anak sendiri, disaat menyadari bahwa secara fisik ia berbeda dengan anak pada umumnya, ia akan merasa rendah diri dan mulai menarik diri. Bahkan di beberapa kasus, banyak anak penyandang thalassemia yang dikucilkan oleh temantemannya karena secara fisik ia berbeda dari mereka dan akibat lebih jauh dari dikucilkan tersebut adalah anak berhenti bersekolah sebelum waktunya (Popti, 2015). PEMBAHASAN Pengucilan, ejekan dan diskriminasi bagi anak penyandang thalassemia dan keluarganya berpotensi mengganggu pencapaian kesejahteraan mereka sebagai individu dan menggangu keberfungsian mereka secara sosial. Individu disebut berfungsi secara sosial disaat ia merasakan puas dengan perannya dalam kehidupan, memiliki hubungan yang positif dengan orang lain dan memiliki rasa berharga pada dirinya sendiri (Thackeray, et.al. 1994). Anak penyandang thalassemia dan keluarganya berpotensi memiliki masalah sebagai berikut: pendapatan keluarga yang terganggu karena kebutuhan perawatan medis secara rutin; anak tidak mendapatkan hak pendidikannya yang akan mempengaruhi perkembangan sosial, kognisi, dan emosinya; perasaan terabaikan dari saudara kandung anak penyandang thalassemia; perasaan diantara pasangan orang tua yang tidak terungkapkan, serta masalah pengasuhan anak. Dengan perawatan medis yang dilakukan secara rutin, orang tua tentu harus menyediakan anggaran tersendiri untuk kebutuhan selama anak mendapatkan perawatan medis tersebut. Meskipun biaya rumah sakit mungkin sudah terlindungi oleh asuransi kesehatan, namun masih banyak keperluan lain yang memerlukan dukungan finansial bagi orang tua agar dapat membawa anaknya ke rumah sakit untuk mendapatkan transfusi darah. Mendapatkan pendidikan adalah salah satu hak dasar anak, dan orang tua serta pemerintah wajib memastikan anak mendapatkan hak pendidikannya tersebut. Tingkat pendidikan mempengaruhi kesempatan anak-anak penyandang thalassemia mendapatkan pekerjaan dengan pendapatan yang lebih tinggi (Brown & Sessions, 1999). Oleh karena itu, memenuhi hak pendidikan pada anak penyandang thalassemia menjadi sangatlah penting agar disaat mereka dewasa, mereka memiliki pilihan untuk bekerja sehingga tidak rentan menjadi penganggur. Anak penyandang thalassemia ada pula yang memiliki saudara kandung. Dengan demikian, ada anak-anak lain di rumah yang perlu juga mendapatkan perhatian dari orang tua anak penyandang thalassemia. Kakak atau adik anak penyandang thalassemia secara alamiah akan dituntut untuk dapat memahami kebutuhan dan kasih sayang anak penyandang 155

thalassemia. Dengan kebutuhan perawatan yang intensif dan terus menerus dari orang tua, dan juga kemungkinan munculnya gejalagejala penyakit lain sebagai efek samping dari penggunaan obat untuk para penyandang thalassemia ini, kakak dan atau adik penyandang thalassemia dituntut orang tua dapat juga memahami keadaan orang tua dan anak penyandang thalassemia tersebut. Ini berdampak pada banyaknya perasaan terabaikan pada kakak dan atau adik penyandang thalassemia ini, dan jika perasaanperasaan ini tidak tersalurkan atau terungkapkan, maka kakak dan atau adik ini berpotensi menjadi penyebab masalah sosial, seperti misalnya berperilaku agresif ataupun sangat menarik diri. Pasangan orang tua anak penyandang thalassemia juga memiliki perasaan-perasaan yang tidak dapat mereka ungkapkan. Diantara orang tua tidak tertutup kemungkinan ada perasaan saling menyalahkan karena dianggap sebagai penyebab anak menyandang thalassemia. Jika hal tersebut dibiarkan dan tidak diklarifikasi, maka pasangan tersebut terancam mengalami perpisahan/perceraian yang kembali akan mengakibatkan lingkaran setan permasalahan yang tidak dapat dipungkiri, diujungnya akan memunculkan masalah sosial. Masalah-masalah tersebut menjadi tumpukan masalah tambahan di luar masalah inti, yaitu penyakit thalassemia pada anak itu sendiri. Namun begitu, tumpukan masalah tersebut sangat mempengaruhi kemampuan keluarga sebagai satu kesatuan untuk berfungsi secara sosial. Sehingga untuk mencegah agar tumpukan masalah di luar masalah utama menimbulkan masalah sosial, diperlukan pekerja sosial yang dapat mendampingi anak dan keluarganya (saudara kandung dan orang tua) mengatasi permasalahan dalam hal interaksi diantara diri mereka sendiri. Pekerja sosial dalam setting rumah sakit berperan untuk mendampingi keluarga menguraikan satu-satu tantangan yang mereka hadapi disaat anak dan atau saudara kandung mereka didiagnosa thalassemia. Pekerja sosial bekerja dengan anak penyandang thalassemia dan keluarganya secara terpisah dan bersamasama. Secara terpisah, pekerja sosial menggali isu-isu nyata yang dihadapi setiap anggota keluarga. Kemudian, pemberian pendampingan dan pertolongan dapat diberikan secara terpisah maupun bersamasama, tergantung pada isu yang paling memerlukan pendampingan secara segera dan intensif oleh seorang pekerja sosial. Dalam memberikan pendampingan, pekerja sosial dapat pula berperan untuk mendekatkan anak penyandang thalassemia dan keluarganya pada jaringan-jaringan yang dapat memenuhi kebutuhan mereka. Dengan menggunakan pendekatan manajemen kasus (Beder, 2006), pekerja sosial medis dapat menyediakan layanan yang komprehensif bagi anak penyandang thalassemia dan keluarganya. Untuk dapat memberikan 156

layanan secara komprehensif tersebut, pekerja sosial menggunakan layanan dengan model manajemen kasus. Model manajamen kasus memungkinkan pekerja sosial untuk melakukan identifikasi kebutuhan anak penyandang thalassemia dan keluarganya, serta mengidentifikasi sumber-sumber yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan anak dan keluarga tersebut (Gursansky, 2012). Manajemen kasus digunakan pada saat pekerja sosial berhadapan dengan klien yang memerlukan beragam layanan agar kebutuhannya dapat terpenuhi. Dubois & Miley (2010) menyebutkan bahwa layanan pekerjaan sosial untuk kesejahteraan anak akan menggunakan manajemen kasus untuk anak penyandang thalassemia dan keluarganya karena memiliki kebutuhan yang beragam. Sementara Gursansky (2012) menyebutkan bahwa manajemen kasus cocok digunakan untuk layanan perlindungan anak. Ada lima prinsip dalam manajemen kasus yang menjadi dasar bagi pekerja sosial dalam memberikan layanan bagi anak dan keluarganya sebagaimana yang dikemukakan oleh Kanter (2011). Kelima prinsip tersebut adalah keberlanjutan layanan; menggunakan hubungan dalam manajemen kasus; mengatur layanan sebagai respon dari kebutuhan klien; fleksibilitas strategi intervensi; dan memfasilitasi kekuatan-kekuatan atau sumbersumber yang ada pada diri klien (Kanter, 2011: 562). Sementara itu, dalam praktiknya, ada 5 tahap yang berfungsi sebagai proses inti praktik manajemen kasus, sebagaimana yang dikemukakan oleh Kanter (2011); Gursansky (2012), yaitu asesmen, perencanaan, intervensi (menghubungkan), monitoring dan evaluasi, serta transisi (advokasi). PENUTUP Pekerja sosial, yang berperan sebagai manajer kasus, bekerja bersama klien untuk menilai situasi yang dihadapi, meraih sumbersumber yang diperlukan serta mengawasi dan mengevaluasi pemberian pelayanan demi tercapainya kesejahteraan anak (Dubois & Miley, 2012: 236). Dengan menggunakan model manajemen kasus, seorang pekerja sosial berperan untuk memastikan terselenggaranya program dan kegiatan yang komprehensif untuk menjawab kebutuhan klien dengan cara mengkoordinasikan layanan, menghubungkan pihak-pihak yang memberikan layanan dan mengadvokasi hakhak klien (Zastrow, 2010; Dubois & Miley, 2010). Daftar Pustaka Beder, J. 2006. Hospital Social Work: The Interface of Medicine and Caring. Routledge, New York Brown, S. & Sessions, J.G. 1999. Education and Employment Status: a test of the strong screening hypothesis in Italy. Economics and Education Review, Pergamon. 157

DuBois, B. & Miley, K. (2010). Social Work: An Empowering Profession 6 th ed. Boston: Pearson Education. Gursansky, D., Kennedy, R., & Camilleri, P. (2012). The Practice of Case Management. Melbourne: Allen & Unwin. Kanter, J. (2011). Ch. 20. Clinical Case Management. Dalam J.R. Brandell (Ed), Theory and Practice in Clinical Social Work 2 nd ed., hlm. 561-586. Thousand Oaks: Sage Publication. Pattra Thanarattanakorn, Louthrenoo, Orawan, Sittipreechacharn, Somjai, Sanguansermsri, Torpong. 2003. Family Functioning in Children with Thalassemia. Clinical Pediatrics; Jan/Feb 2003; 42, 1 Thackeray, M.G., Farley, O.W., & Skidmore, R.A. 1994. Introduction to Social Work 6 th ed. Prentice Hall, New Jersey. Zastrow, C. (2010). Introduction to Social Work and Social Welfare: Empowering People 10 th ed. California: Brooks/Cole Cengage Learning. 158