Keywords: Innovative Learning Model, Examples Non Examples, and Learning Outcomes

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES

Keywords: Two Stay Two Stray, Learning Outcomes

Keywords: Learning Outcomes, Affective, Cognitive and Physicomotor Competency

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMAN 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 22 PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 KOTO XI TARUSAN

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 4 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY

ABSTRACT. Keywords: Discovery learning, Image Media, and Learning Outcomes

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Wika Silvia, Annika Maizeli, Novi

ABSTRACT. Keyword : Active Learning, The Result of Cognitive, Affective and Psychomotor Learning Domains.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP KARTIKA 1-7 PADANG

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII DI SMPN 1 GUNUNG TALANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (STRATA 1) SUSI SUSANTI NIM

PENERAPAN MODEL CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG

Witri Agusta, Siska Nerita, Lince Meriko

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPEEVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH)TERHADAP HASIL BELAJAR IPASISWA KELAS VII SMPN 30 PADANG ARTIKEL OLEH

Key words : Think Pair Share, Picture Media, Result of Studying

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

Keywords: Affective, Cognitive, Psychomotor and Think Pair Share

ABSTRACT

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 31 PADANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STRUCTURED NUMBERED HEADS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 2 BATANG GASAN JURNAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DISERTAI POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA N 5 SOLOK SELATAN.

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN LDS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWAKELAS VIII

Keywords: Think Pair Share, Image Media and Learning Outcomes.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DISERTAI MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PARIAMAN ABSTRACT

ABSTRACT

Resti Suryati, Nurhadi dan Ria Kasmeri. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE POWER OF TWO

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TAKE AND GIVE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA N 2 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

Srik Lestari, Siska Nerita, Lince Meriko Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatra Barat

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSITED INDIVIDUALY

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 9 SIJUNJUNG ABSTRACT

Febriani, RRP. Megahati S, Novi Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatra Barat

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA N I KOTO XI TARUSAN ARTIKEL

Nurmasari Tambunan, Mulyati, Febri Yanti. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFTIPE GROUP INVESTIGATION(GI) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA N 3 PARIAMAN ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DISERTAI (LDS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 30 PADANG

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS VIII SMPN 15 PADANG TAHUN PEMBELAJARAN 2016

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE DILENGKAPI DENGAN CHART TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII SMPN 17 PADANG

Oleh: Helma Rianti, RRP. Megahati, Evrialiani Rosba Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

Lissa Purnama Sari, Mades Fifendy, Evrialiani Rosba. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat


PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP N 2 HILIRAN GUMANTI E-JURNAL

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HELMI SUSANTI

PERBANDINGAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

E-JURNAL OLEH: WANDA PRATAMA NIM

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL PICTURE AND PICTURE

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta

PENGARUH PENERAPAN MODEL GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGESTION

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 DUA KOTO KABUPATEN PASAMAN

0leh. Nelpida Sari, Nusrsyahra, Ade Dewi Maharani. Program Studi Pendidikan Biologi, STKIP PGRI Sumatera Barat:

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI GENIUS LEARNING DENGAN OPERAN KERTAS IDE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA BAITURRAHMAH PADANG

PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 5 PADANG

Keywords:Group Investigation(GI), Picture Image and Result Of Studying. PENDAHULUAN

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Guided Note Taking Dalam Pembelajaran Biologi Kelas VIII SMPN 2 Panti Kabupaten Pasaman

ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DISERTAI VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 2 KOTO BARU KABUPATEN DHARMASRAYA

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat. 2

STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING STARS WITH A QUESTION (LSQ) DISERTAI HANDOUT PADA MATERI SISTEM GERAK KELAS VIII DI SMPN 22 PADANG

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG

PENERAPAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING (BBL) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 3 PADANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SMAN 2 KOTO XI TARUSAN JURNAL

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA I) SEPTIA RULIYANI NIM.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

Key words: Influence, model of study, cooperative, type of Two Stay Two Stray, handout

PENGARUH PENERAPAN METODE LATIHAN WORD SQUARE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SEMESTER 1 SMA NEGERI 3 PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 JURNAL

Oktaviza Sri Anggraini, Ardi, Diana Susanti. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK

E- JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) ASMA RIRIN JUWITA NIM

The Effect Model Problem Based Learning on Learning Outcomes Biology Class X SMAN 1 Palembayan. ABSTRACT

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING DALAM PEBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LUBUK LINGGAU. Ilmu Pendidikan

Keywords:The Result of Biology Learning, Attitude and Psychomotor Learning

ABSTRAK

Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DISERTAI MEDIA VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 23 PADANG ARTIKEL ILMIAH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU PADA SISWA KELAS VIII SMP ADABIAH PADANG E JURNAL OLEH

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 32 PADANG ARTIKEL. Oleh : FRESTY YUMERISA

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PENERAPAN STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI PADA SISWA KELAS VII SMPN 18 PADANG ARTIKEL

Aride Putra, Gustina Indriati, Annika Maizeli

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS VIII SMPN 3 KECAMATAN HARAU

Transkripsi:

1 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOG SISWA KELAS X SMAN 2 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Seprina Mulianis 1, Nurhadi 2, Liza Yulia Sari 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat seprinamulianis25@gmail.com ABSTRACT Less active students in the learning process and has not seen cooperation between students. The learning process tends to focus on the teacher and the lack of student motivation in the learning process, so that the learning takes place passively. One effort is the application of learning model Examples Non Examples to the results of biology students learning grade X SMAN 2 Sutera Pesisir Selatan Regency. The research aims to find out the results of biology learning by applying the model of Examples Non Examples in grade X SMAN 2 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan. Types of experimental research, Randomized Control Group design of Posstest Only Design. The research population of all students of grade X SMAN 2 Sutera. Sampling Purposive sampling X2 experimental class and X4 control class. Instrument of learning result of final test of cognitive domain in the form of objective test is 44 item. Data analysis with t-test, affective and psychomotor aspects using assessment rubric. The mean value of the final test in the experimental class is 57.47 and the control class is 49.29. With t-test obtained t count = 1.54, while Ftabel = 1.67, then t count <ttabel this shows the hypothesis rejected. Affective class of the experimental class obtained value of 3.21 with the predicate B, control class obtained value of 3.00 with the predicate B second class of the relative sample is in predicate B. Assessment of the psychomotor domain of the experimental class obtained a value of 2.94 with the predicate B, the control class obtained a value of 2.91 with the predicate B second class of the relative sample is in the predicate B. Based on data analysis, it can be concluded that the application of learning model Examples Non Examples can not improve student's biology learning outcomes on Pl class material in Plantae of SMA 2 Sutera Pesisir Selatan Regency in 2016/2017. Keywords: Innovative Learning Model, Examples Non Examples, and Learning Outcomes PENDAHULUAN Guru memegang peranan penting dalam peningkatan mutu pendidikan dan diharapkan mampu menciptakan kondisi proses pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif baik fisik maupun mental sehingga siswa dapat termotivasi dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini dituntut keterampilan guru dalam memilih metode dan model pembelajaran yang tepat, sehingga 1

2 memungkinkan siswa untuk dapat mengembangkan kualitas dan potensi yang dimilikinya. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara penulis dengan guru biologi yang mengajar di kelas X di SMAN 2 Sutera pada bulan Juli 2016 didapatkan informasi bahwa siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran, kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari, belum terlihat kerja sama antar siswa, hal ini dapat dilihat saat proses belajar siswa hanya mencatat saja, kurangnya motivasi siswa dalam belajar, dan dalam proses pembelajaran biologi guru hanya menggunakan metode ceramah saja. Sehingga proses pembelajaran berlangsung pasif atau hanya cenderung berpusat kepada guru, akibatnya siswa tidak mau berpikir. Hal ini terlihat dari tidak adanya siswa memberikan respon balik dari materi yang dijelaskan. Rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang sudah ditentukan dalam materi tumbuhan yaitu 80, terlihat pada hasil ulangan harian siswa pada materi tumbuhan kelas X, yaitu 65,15. Lebih jauh terungkap bahwa salah satu materi biologi ini siswa kesulitan dalam memahaminya, karena dalam materi tumbuhan (plantae) siswa kesulitan dalam membedakan kelompok antar tumbuhan (plantae) serta tidak dapat mengetahui ciri-ciri apa saja yang dimiliki oleh anggota tumbuhan. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan yang telah penulis uraikan, yaitu dengan menerapkan model pembelajaran inovatif agar siswa lebih berinteraksi dengan siswa yang lain dan aktif dalam proses pembelajaran serta dapat bekerja sama antar siswa. Salah satu model pembelajaran inovatif yaitu Examples Non Examples. Examples Non Examples yaitu suatu rangkaian penyampaian materi ajar kepada siswa dengan menunjukkan gambar yang relevan yang telah disiapkan dan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menganalisisnya bersama teman dalam kelompok yang kemudian dimintai hasil diskusi yang dilakukannya. Pembelajaran Examples Non Examples memiliki kelebihan yaitu pembelajaran yang menarik, siswa lebih cepat menangkap materi, dapat meningkatkan daya nalar atau berpikir siswa, dapat meningkatkan kerja sama antar siswa, dan pembelajaran lebih berkesan (Istarani, 2011:9).

3 Penelitian tentang penerapan model Examples Non Examples telah dilakukan oleh Susanti (2014), hasil penelitian terdapat kenaikan rata-rata nilai dan presentase ketuntasan belajar. Dapat disimpulkan pembelajaran dengan menggunakan model examples non examples dapat meningkatkan hasil belajar IPA. Hasil penelitian Yensi (2012), menunjukkan keaktifan siswa meningkat. Dapat disimpulkan Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Example Non Example menggunakan alat peraga pada pokok bahasan kubus dan balok dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP N 1 Argamakmur. Utami dan Safitri (2014), melaporkan bahwa penerapan model cooperative learning tipe example non example berpengaruh terhadap motivasi belajar biologi siswa tetapi tidak berpengaruh terhadap hasil belajar biologi siswa. Megawati (2015) juga melaporkan bahwa Penggunaan model pembelajaran examples non examples dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas X.1 SMA Negeri 2 Kundur Kabupaten Karimun. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka penulis telah melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh penerapan model pembelajaran inovatif tipe Examples Non Examples terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X SMAN 2 Sutera kabupaten pesisir selatan tahun pelajaran 2016/2017. METODE PENELITIAN Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari 2017 di SMAN 2 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan pada kelas X tahun pelajaran 2016/2017.Jenis penelitian adalah penelitian Eksperimen. Penelitian ini menggunakan rancangan Randomized Control-Group Posttest Only Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 2 Sutera yang terdaftar pada Tahun Pelajaran 2016/2017. Penentuan kelompok sampel dilakukan dengan teknik Purposive Sampling sehingga diperoleh kelas X 2 sebagai kelas eksperimen dan X 4 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan untuk ranah kognitif adalah tes tertulis dalam bentuk soal pilihan ganda. Teknik analisis data mengunakan uji-t dengan taraf 0,05, untuk ranah afektif adalah lembar observasi afektif, dan

Nilai Rata-Rata 4 ranah psikomotor dilihat dari hasil laporan diskusi. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Ranah Afektif Penilaian ranah afektif dalam penelitian ini mencakup 3 aspek yaitu bertanggung jawab, kerjasama kelompok dan percaya diri. Dapat dilihat pada Gambar 2. 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 3.31 3.27 3.27 2.94 Bertanggung Jawab Kerjasama Kelompok Indikator yang dilihat 2.79 Percaya Diri Gambar 2. Nilai rata-rata ranah afektif kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penilaian ranah afektif pada kelas eksperimen dan kontrol dilakukan pada saat proses pembelajaran berupa lembaran observasi yang dilakukan oleh observer. Penilaian ini dilakukan pada saat berlangsungnya proses pembelajaran. Ada tiga aspek yang dinilai dalam ranah afektif pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu bertanggung jawab, kerja sama kelompok, dan percaya diri. 3.00 Eksperimen Kontrol Berdasarkan ketiga indikator yang diamati pada kelas eksperimen, indikator pertama memiliki nilai ratarata modus yaitu 3,31 pada aspek bertanggung jawab. Dimana siswa sudah mampu mendiskusikan pelajaran dengan teman kelompoknya dan menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Menurut Asma (2012:10) setiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk menguasai materi pelajaran karena keberhasilan kelompok dinilai dari seberapa besar sumbangan hasil perorangan. Indikator kedua memiliki nilai rata-rata 3,27 pada aspek kerjasama kelompok. Pada indikator ini siswa sudah saling bertukar informasi di dalam kelompok dalam membuat laporan diskusi. Menurut Rohani (2010: 29) relasi dan kerjasama dalam kelompok yang demokratis yakni setiap individu berperan serta secara aktif dan ikut bekerjasama. Selanjutnya, indikator ketiga memiliki nilai rata-rata 2,79 pada aspek percaya diri pada saat proses pembelajaran. Pada indikator ini, siswa terlihat kurang percaya diri masih banyak siswa yang belum mau menampilkan hasil diskusinya kedepan kelas. Menurut Sudjana (2014: 29-30) Penilaian pada ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai seseorang dalam proses belajar. Hasil belajar afektif akan

Nilai Rata-Rata 5 tampak pada siswa dalam perubahan sikap tingkah laku seperti perhatian, rasa ingin tahu, disiplin, motivasi, komunikasi dan percaya diri terhadap pelajaran. Nilai afektif pada kelas kontrol dari ketiga indikator yang diamati yaitu Pada indikator pertama mendapat nilai ratarata 2,61 pada aspek bertanggung jawab. Dimana siswa terlihat masih banyak yang bermain saat belajar, siswa hanya mengandalkan dari satu teman yang bekerja saja. Pada indikator kedua mendapat nilai rata-rata 3,27 pada aspek kerjasama kelompok. Pada indikator ini, semua kelompok sudah membuat laporan. Selanjutnya, indikator ketiga mendapat nilai rata-rata 3,00 pada aspek percaya diri pada saat proses pembelajaran. Pada indikator ini siswa sudah terlihat percaya diri dengan banyak memberikan pertanyaan walaupun ada yang tidak sesuai dengan pelajaran. Pada kelas eksperimen dan kelas kontrol penilaian sikap dilihat dari ratarata nilai modus yang didapatkan dari ketiga aspek yang dinilai yaitu pada kelas eksperimen 3,21 dengan predikat B dan pada kelas kontrol diperoleh ratarata yaitu 3,00 dengan predikat B. Penilaian afektif pada kelas eksperimen dan kelas kontrol relatif sama, kedua kelas berada pada predikat B. 2. Ranah Kognitif Setelah melakukan penelitian pada kedua kelas sampel, diperoleh data tentang kemampuan kompetensi siswa, yang disajikan pada Gambar 3. Gambar 3. Nilai rata-rata ranah kognitif kelas eksperimen dan kontrol Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa t tabel = 1,67 sedangkan t hitung = 1,54, berarti t hitung <t tabel, maka hipotesis ditolak, Penerapan model pembelajaran Examples Non Examples tidak dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa 70 57.47 60 50 40 30 20 10 0 49.69 X.1 X.4 Kelas Sampel kelas X SMAN 2 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan. Ekperimen Kontrol Berdasarkan nilai rata-rata pada kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran Examples Non Examples dan pada kelas kontrol dengan menggunakan metode ceramah dan diskusi, kedua kelas sampel dapat

6 dikatakan berada pada tingkat kurang baik dalam proses pembelajaran. Menurut Djamarah dan Zain (2013:107) bahwa tingkat keberhasilan belajar mengajar dikatakan kurang apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60% dikuasai oleh siswa. Hal ini berarti proses pembelajaran belum berjalan secara maksimal. Rendahnya hasil belajar siswa karena siswa baru mengenal model pembelajaran Examples Non Examples sehingga siswa belum begitu dapat memahami cara belajar dengan model pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Waktu yang singkat membuat proses pembelajaran menjadi kurang maksimal. Dimana jam pelajaran dimulai setelah jam istirahat dan ketika jam istirahat berakhir siswa tidak masuk kelas dengan tepat waktu. Sehingga berdampak terhadap proses pembelajaran. Dalam diskusi siswa menghabiskan waktu cukup lama, alokasi waktu pembelajaran tidak sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan, dalam model pembelajaran examples non examples siswa diminta untuk menganalisis gambar, saat proses pembelajaran siswa kesulitan dalam menganalisis gambar yang telah disediakan sehingga berdampak terhadap hasil belajar siswa. Terciptanya suasana pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran ditentukan juga oleh media yang digunakan. Adapun kelemahan dari media gambar yaitu gambar hanya menekankan persepsi indra mata, gambar benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran, dan ukuran gambar sangat terbatas untuk kelompok besar. Menurut Hamdani (2011:251), tidak setiap gambar yang bagus merupakan media yang bagus. Sebagai media yang baik, gambar hendaklah bagus dari sudut seni dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Dari uraian di atas, pada kelas eksperimen yang menerapkan model Examples Non Examples tidak berpengaruh baik terhadap hasil belajar biologi siswa. Hamalik (2008: 158) mengatakan pelajaran dirasakan akan bermakna bagi diri siswa apabila pelajaran itu dapat dilaksanakan atau digunakan pada kehidupannya seharihari di dalam kelas pada masa mendatang. Menurut Istarani (2011:9), pembelajaran dengan Examples Non Examples yaitu suatu rangkaian penyampaian materi ajar kepada siswa

7 dengan menunjukkan gambar-gambar yang relevan yang telah disiapkan. Adapun kendala yang peneliti temukan selama penelitian berlangsung, yaitu setiap proses pembelajaran dimulai siswa masih banyak berkeliaran diluar, hal ini memakan waktu untuk membawa siswa masuk kelas. Pada saat diskusi siswa memakan waktu yang lama walaupun peneliti sudah memberikan waktu yang ditentukan, karena siswa masih banyak yang tidak dapat memahami bahan ajar berupa gambar yang telah peneliti sediakan sebelumnya dan masih banyak siswa yang belum dapat memahami tentang cara belajar dengan pembelajaran examples non examples. Menurut Istarani (2011:11), salah satu kelemahan model pembelajaran examples non examples yaitu baik guru maupun siswa kurang terbiasa dalam menggunakan gambar sebagai bahan utama dalam membahas suatu materi pelajaran dan sulit menemukan gambar-gambar yang relevan serta waktu yang digunakan kurang efektif sebab dalam diskusi sering menghabiskan waktu yang lama. Hasil belajar pada kelas kontrol dengan menggunakan metode ceramah dan diskusi, nilai yang diperoleh di kelas kontrol relatif sama dengan kelas eksperimen yang diberikan perlakuan. Hal ini membuat materi tumbuhan (plantae) masih jauh dari harapan. Rendahnya hasil belajar siswa karena proses pembelajaran terasa membosankan dan siswa menjadi pasif karena tidak menemukan sendiri konsep yang diajarkan. Pada saat proses pembelajaran siswa lebih banyak berbicara dengan temannya dan malas untuk belajar, siswa hanya mengandalkan penjelasan materi dari guru saja. saat proses pembelajaran siswa kurang memperhatikan, walaupun peneliti sudah mengkondisikan siswa untuk memperhatikan pembelajaran dan dalam diskusi siswa lebih banyak menunggu hasil dari teman yang bekerja saja. Menurut Lufri (2007:33), metode diskusi adalah sebagian besar peserta diskusi harus mempunyai pengetahuan dan wawasan tentang masalah yang di diskusikan, bila peserta didik tidak menguasai masalah atau materi yang di diskusikan maka diskusi tidak akan berjalan baik, pemecahan masalah diskusi tidak akan ditemukan secara tepat. 3. Ranah Psikomotor Penilaian ranah psikomotor dalam penelitian ini ada 3 aspek yaitu kesesuaian isi laporan, kelengkapan

Nilai Rata-Rata 8 dan kejelasan isi laporan dan kerapian tulisan. Dapat dilihat pada Gambar 4. 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 3.17 3.00 Kesesuaian Isi Laporan 3.13 3.21 3.00 2.93 Kelngkapan Dan Kejelasan Isi Laporan Indikator yang dilihat Kerapian Tulisan Gambar 3. Nilai rata-rata ranah psikomotor kelas eksperimen dan kontrol Eksperimen Kontrol Penilaian hasil belajar pada ranah psikomotor dihitung berdasarkan capaian optimum dari ketiga pertemuan. Pada kelas eksperimen nilai capaian optimumnya berada pada predikat B (2,94). Indikator pertama memperoleh rata-rata nilai tertinggi yaitu 3,17 pada aspek kesesuaian isi laporan. Dimana kesesuaian siswa dalam membuat laporan sudah baik serta dapat menyesuaikan dengan tujuan pembelajaran walaupun sebagian siswa masih ada yang tidak mngerjakan laporan. Indikator yang kedua memperoleh rata-rata 3,13 pada aspek kelengkapan dan kejelasan isi laporan. Pada indikator ini siswa sudah mampu mnyelesaikan laporan, namun masih ada beberapa siswa yang belum lengkap dalam membuat laporan. Selanjutnya, nilai indikator ketiga memperoleh nilai rata-rata terendah yaitu 3,00 pada aspek kerapian tulisan. Pada indikator ini siswa sudah baik dalam memperhatikan kerapian tulisannya, penulisan laporan siswa sudah rapi, dapat dibaca dengan jelas. Hasil belajar ini masih dalam keadaan stabil, karena siswa mampu menyelesaikan laporan hasil belajar, kesesuaian serta penulisan yang rapi. Menurut rusman (2010:222) proses pembelajaran yang aktif akan menyebabkan siswa banyak melalui proses pembentukan (contructing) dan penciptaan, kerja dalam kelompok dan berbagi pengetahuan serta tanggung jawab individu tetap merupakan kunci keberhasilan pembelajaran. Pada kelas kontrol capaian optimum penilaian psikomotor terlihat relatif sama dengan kelas eksperimen, ini terlihat pada nilai rata-rata yang diperoleh selama belajar yaitu 2,91 dengan predikat B. Dengan penilaian tiga indikator yang sama dengan kelas kontrol. Nilai rata-rata pada indikator pertama yaitu 3,00 hal ini dilihat dari kesesuaian isi laporan siswa dengan tujuan pembelajaran masih ada yang kurang sesuai dan terbalik-balik. Indikator kedua di peroleh rata-rata yaitu 3,21 siswa terlihat sudah mampu

9 menyelesaikan laporan dengan baik, walaupun masih ada beberapa yang belum lengkap. Pada indikator ketiga didapatkan rata-rata yaitu 2,93 dalam proses pembelajaran membuat laporan siswa kurang memperhatikan kerapian dan kejelasan penulisan. Menurut Sudijono (2011: 57). Hasil belajar psikomotor berkenaan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar kognitif dan hasil belajar afektif akan menjadi hasil belajar psikomotor apabila peserta didik telah menunjukan perilaku atau perbuatan tertentu sesuai dengan makna yang terkandung dalam ranah kognitif. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran inovatif tipe Examples Non Examples pada materi tumbuhan (plantae) tidak berpengaruh terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X SMAN 2 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Pelajaran 2016/2017. DAFTAR PUSTAKA Djamarah, S. Bahri & Zain Aswan. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rieneka Cipta. Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. Sistem. Jakarta: Bumi Aksara. Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Hamalik, Oemar. 2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Medan: Media Persada. Lufri. 2007b. Strategi Pembelajaran Biologi. Padang: UNP Press. Megahati, Igus Nur. 2015. Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks Melalui Model Pembelajaran Examples Non Examples Kelas X.1 Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Kundur Kecamatan Kundur Utara Kabupaten Karimun Tahun Pelajaran 2014/ 2015. Artikel E- Jurnal Pendidikan Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang.(2015). Hlm.1-9. Sudijono, Anas 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Susanti, R. 2014. Pembelajaran Model Examples Non Examples Berbantuan Powerpoint Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA. Jurnal Pendidikan IPA FMIPA UNNES Semarang. JPII 3 (2) (2014).Hlm.123-127.

10 Utami Prih Runtut dan Safitri Nanda Dwi R. 2014. Pengaruh Model Cooperative Learning Tipe Example Non Example Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Biologi Siswa Di Man Yogyakarta II. Jurnal pendidikan.yogyakarta.hlm.1-9. Yensy, Nurul Astuty. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Examples Non Examples dengan Menggunakan Alat Peraga untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Kelas VIII SMP N 1 Argamakmur. Jurnal Exacta. Vol. X No.1. Bengkulu : Universitas Bengkulu. Hlm. 1-12.