BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Sebagian dari kuesioner yang dilakukan masih mengadaptasi STP dari perusahaan perusahaan yang memakai metoda product-centric. Orientasi tersebut kemudian diarahkan kembali dengan menggunakan metoda customer-centric yaitu bauran pemasaran SIVA yang memfokuskan kepada solusi dan bukan produk serta jasa. Bermula dari analisis Five Competitif Forces dari Michael Porter yang diperlukan untuk mengukur keadaan bisnis Home Automation yang ada sekarang ini di Indonesia, maka bertolak dari sana kemudian diarahkan sebuah kuesioner yang berdasarkan kepada metoda SIVA dan kemudian dipakai untuk merumuskan STP dan bauran pemasaran SIVA yang lebih baik untuk disesuaikan dengan konsep solusi yang terintegrasi dan terkostumisasi serta yang sesuai dengan tipikal dan faktor faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian yang berlaku di masyarakat di Indonesia. Dari hasil analisis kondisi dan situasi saat ini serta hasil riset yang diperoleh, maka dapat ditarik kesimpulan: 5.1.1 Hasil Five Competitif Forces 76
77 Melalui hasil analisis terhadap kondisi persaingan didalam industri Home Automation, dapat dikatakan bahwa kondisi persaingan yang ada masih sangat ketat terutama dari kalangan pesaing sejenis dan kekuatan tawar menawar dari pemasok dan ancaman produk pengganti. Banyak para pesaing yang menggunakan tindakan agresif untuk mendekati konsumen yang masih kurang pengetahuannya akan Home Automation itu sendiri. 5.1.2 Hasil STP (Segmenting, Targeting, Positioning) STP yang digunakan untuk product-centric mengalami sedikit perubahan dalam orientasinya menjadi customer-centric. Perubahan perubahan yang terjadi terletak dimana bukan produk lagi yang ditawarkan melainkan menjadi solusi terintegrasi dan terkostumisasi. 5.1.3 Hasil Bauran Pemasaran SIVA (Solution, Information, Value, Access) 5.1.3.1 Solusi (Solution) Solusi yang ditawarkan untuk Home Automation disini haruslah solusi yang terintegrasi dan terkostumisasi, dimana produk
78 atau jasa bukan sebagai sasaran utama dalam melakukan pemasaran. Hal ini akan membedakan Home Automation yang mempunyai orientasi customer-focus menjadi lebih unggul dengan Home Automation yang menggunakan product-centric. 5.1.3.2 Informasi (Information) Informasi sangat penting sekali disini untuk meningkatkan pangsa pasar dari Home Automation karena disini terletak sumber kekuatan untuk dapat menyebar luaskan pengetahuan mengenai Home Automation. Hal hal yang dapat dilakukan dengan menggunakan efek WOM untuk menyampaikan informasi kepada konsumen melalui desan interior dan arsitek. Media iklan juga bisa digunakan untuk memberikan pengetahuan yang lebih lengkap kepada masyarakat luas yang mencakup seluruh Indonesia. 5.1.3.3 Nilai (Value) Harga yang akan dikeluarkan oleh setiap konsumen Home Automation disini akan berjumlah sangat besar, walaupun demikian untuk sebuah gaya hidup, kemudahan, keamanan, gengsi dan
79 teknologi semuanya itu menjadi sepadan dengan harga yang dikeluarkan oleh konsumen. Yang terpenting adalah konsumen tersebut bisa mengetahui fungsionalitas, efektifitas dan efisiensi yang bisa diberikan oleh sistem Home Automation ini. 5.1.3.4 Akses (Access) Menggunakan sebuah rumah contoh sebagai showroom dan memilih letak showroom tersebut di tengah tengah kota merupakan sebuah pendekatan yang lebih baik kepada konsumen, karena akan memudahkan mereka sebagai karakter konsumen yang selalu sibuk dan mempunyai banyak aktivitas penting lainnya. 5.2 Saran 5.2.1 Jangka Pendek Pembaharuan jangka pendek didalam STP untuk segmen dan sasaran pasar yang dituju sebaiknya tidak jauh berbeda dengan kondisi yang ada pada keadaan yang digunakan oleh product-centric.
80 Untuk positioning sebaiknya dilakukan lebih kearah brand awareness yang nantinya diharapkan dapat secara efektif meningkatkan pemasarannya lebih luas lagi. 5.2.2 Jangka Panjang Untuk jangka panjang segmen pasar dapat diperluas kepada kalangan eksekutif muda yang berusia 21 sampai 30 tahun dan yang mempunyai pengeluaran kotor 10 sampai 20 juta rupiah perbulannya. Dengan bertambahnya pangsa pasar Home Automation di Indonesia akan membuat segmen pasar yang dituju bisa menjadi lebih luas, dan keadaan Five Competitif Forces yang ada atau sudah dirumuskan didalam tulisan ini dapat ditinjau kembali untuk dapat menjadi keunggulan tersendiri pada saat keadaan sebagai first mover dibidang Home Automation sudah tidak ada lagi dan beralih kepada follower. Penggunaan teknologi video internet juga membuka pangsa pasar baru diluar daerah Jakarta yang dapat memperlihatkan solusi yang terdapat di showroom pusat dalam jarak yang jauh.