HUBUNGAN ANTARA PELAKSANAAN PROGRAM SEKOLAH HIJAU (GREEN SCHOOL)

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI HIDUP BERSIH DENGAN PERILAKU DALAM MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH

dalam belajar tidak nyaman. Oleh karena itu kelestarian lingkungan sekolah perlu mendapat perhatian dari semua pihak, terutama pihak sekolah yang

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN F ASILITAS PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP (PLH)

di lingkungan sekolah, kepala sekolah jarang menegur siswa ataupun guru yang tidak memelihara kebersihan. Selain peranan kepala sekolah sebagai

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PENATAAN LINGKUNGAN DAN MOTIVASI MENATA LINGKUNGAN DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENATA LINGKUNGAN HIDUP SEKOLAH

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI HIDUP BERSIH DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN DENGAN PERILAKU IBU RUMAH TANGGA DALAM MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN

lingkungannya, juga dikembangakn tingkat kesadarannya serta didorong partisipasinya dalam melestarikan keseimbangan lingkungan.

(Studi pada Siswa Kelas VI di Gugus IV Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya)

HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM SEKOLAH SEHAT DAN MOTIVASI HIDUP SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MEMELIHARA KESEHATAN LINGKUNGAN SEKOLAH

Key Word : the teacher competence, the teacher performance the student achievement in the environmental education

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG SAMPAH DENGAN KREATIVITASNYA MEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN

attitude toward environmental hygiene with the student behavior maintain environmental hygiene

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KIAI DAN PARTISIPASI USTAD DALAM KEBERSIHAN DENGAN PERILAKU SANTRI MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN PESANTREN

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIMEN DAN PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN IT

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DENGAN ANGKA ANAK PUTUS SEKOLAH DAN ANGKA KAWIN USIA MUDA

Abstract. Keywords: Waste Recycling Relationships, Creativity Utilizing Garbage, Trash Managing Behavior. Abstrak

(Studi Pada Siswa Kelas IV,V,VI SD Gugus IV Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya) JURNAL

Kontribusi Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK Kelas XI di SMA PGRI 1 Padang

Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNY Maret, 2015

Diajukan Oleh: WAHYU DHATUN HIDAYATI A

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

Key words: Al-Qur an and Hadits Knowledge, motivation and bahavior, environment cleanliness.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk memenuhi sebagaian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi.

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN.,, dan

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi.

PENGARUH KONSENTRASI BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS DI SMA MUHAMMADIYAH 1

PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN FULL DAY SCHOOL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR IPA DAN SIKAP SISWA TERHADAP MAKANAN YANG MENGANDUNG BAHAN KIMIA DENGAN PERILAKUNYA MEMILIH MAKANAN JAJANAN DI SEKOLAH

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN SIKAP TERHADAP PELAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN PERILAKU DALAM MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH

PENGARUH INTENSITAS BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI SMAN 5 MAKASSAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kontribusi Pengelolaan Laboratorium Komputer Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK SMP di Kota Padang

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI LOSARI NO.153 PASAR KLIWON SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015

Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI SE-KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014

PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Esa Gunarti Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DENGAN PERILAKUNYA DALAM MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN KAMPUS

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PENGARUH MINAT DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP. Tri Astuti Arigiyati

ANALISIS LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS MAN 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017

PENGARUH GAYA MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA AL-ISLAM KALIJAMBE TAHUN AJARAN

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

JURNAL SKRIPSI. Disusun oleh : Taufiana C. Muna. Bambang Sutjiroso PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK SPIL DAN PERENCANAAN

PENGARUH MINAT DAN KEDISIPLINAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SDN GESI 1 TAHUN AJARAN 2015/2016

Tiyas Pratamawati Budiharti, S.Si., M.Pd Universitas PGRI Yogyakarta

ANALISIS HAMBATAN BELAJAR TEKNOLOGI MEKANIK PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MENJAHIT PADA SISWA SMPN 2 MOJOGEDENG KABUPATEN KARANGANYAR

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: ARVITA MAYASARI A

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Oleh

(Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya)

Witan Faestri, Agustina Sri Purnami Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. *Korespondensi:

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM

PENGARUH DISIPLIN DAN FASILITAS SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA N 10 SIJUNJUNG

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN DISIPLIN DALAM BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN KEPATUHAN SISWA MENTAATI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD N 01 GEDONGAN TAHUN 2014/2015

Oleh UWANG WANINGSIH NIM

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1. Jurusan Pendidikan Akuntansi.

Mega Selvia 2), Drs. Khairudin, M.Si 1), Karmila Suryani, M.Kom 2)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung pada semester

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.2, Juni

HUBUNGAN PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016

BAB III METODE PENELITIAN

Artikel Publikasi. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR SEJARAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA SMA SANTO MIKAEL SLEMAN YOGYAKARTA

ARTIKEL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh

NASKAH PUBLIKASI MOTIVASI MASUK PG-PAUD BERHUBUNGAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PG-PAUD FKIP UMS

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

III. METODE PENELITIAN

PENGARUH INTENSITAS PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

BAB III METODE PENELITIAN. persepsi siswa tentang pemberian tugas dengan hasil belajar IPS siswa

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk memenuhi sebagaian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi.

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: MUHAMMAD DZIKRI ZUFRIANSYAH A

HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG

ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT DARI BADAN KREDIT KECAMATAN (BKK) TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG KECIL DI SUKOHARJO TAHUN 2015

HUBUNGAN KREATIVITAS MEMBENTUK DAN MERAWAT HAIR PIECE DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TATA KECANTIKAN RAMBUT SMKN 3 PAYAKUMBUH.

Ardika Agus Tirani Program Studi Pendidikan Matemtika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah self confidence siswa siswa

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI I PURWANTORO TAHUN JARAN 2013/2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI SE KECAMATAN BANTUL ARTIKEL E-JURNAL

Oleh : Dimas Wicaksono, Universitas Negeri Yogyakarta, : Kompetensi kerja aspek keterampilan dan sikap, kesiapan kerja

HUBUNGAN ANTARA PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN PERILAKU MENYONTEK SISWA KELAS VIII SMP N 1 SENTOLO TAHUN PELAJARAN 2016/2017 ARTIKEL

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

ABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA PELAKSANAAN PROGRAM SEKOLAH HIJAU (GREEN SCHOOL) DAN PARTISIPASI GURU DALAM PROGRAM SEKOLAH HIJAU (GREEN SCHOOL) DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MEMELIHARA TANAMAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH (The relationship between execution green school program and the teacher participation in green school program with the student behavior maintain crop in the school) Oleh Eli Kustiani, Rudi Priyadi, Nani Ratnaningsih Program Studi Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup Pascasarjana Universitas Siliwangi Tasikmalaya Abstract The purpose of this research was to know relationship between execution green school program with the student behavior maintain crop in the school; teacher participation in green school program with the student behavior maintain crop in the school; and to know the relationship between execution green school program and the teacher participation in green school program with the student behavior maintain crop in the school. This research use method descriptive. The population student Junior High School Cisayong is 980 students. Sampel was taken proporsional random sampling 10 % so that sampel 98 students. Technique analyse data used linear analysis regresi and duplicate constructively SPSS Version 16 program. The result of this research were relationship between execution green school program with the student behavior maintain crop in the school with correlation coefficient equal to 0,415 which the middle of category and give contribution equal to 17,3%, teacher participation in green school program with the student behavior maintain crop in the school with correlation coefficient equal to 0,504 which the middle of category and give contribution 25,4%. that there were relationship between execution green school program and the teacher participation in green school program with the student behavior maintain crop in the school with the student behavior maintain environmental cleanness with correlation coefficient equal to 0,520 which strong of category and give contribution equal to 27,1%. Key Word : execution green school program, the teacher participation in green school program, the student behavior maintain crop in the school. (Hubungan Pelaksanaan Program Sekolah Hijau dan Partisipasi Guru dalam Program Sekolah Hijau Dengan Perilaku Siswa Dalam Memelihara Tanaman di Lingkungan Sekolah) Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pelaksanaan program sekolah hijau dengan perilaku siswa memelihara tanaman di lingkungan sekolah; mengetahui hubungan antara partisipasi guru dalam program sekolah hijau dengan perilaku siswa memelihara tanaman di lingkungan sekolah; mengetahui hubungan antara pelaksanaan program sekolah hijau dan partisipasi guru dalam program sekolah hijau dengan perilaku siswa memelihara tanaman di lingkungan sekolah. Penelitian ini menggunakan metode deskriftif. Populasinya adalah seluruh siswa SMP Negeri 1 Cisayong Tasikmalaya yang berjumlah 980 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara Stratified Proporsional Random Sampling untuk siswa sebanyak 10% sehingga jumlah sampel sebanyak 98 orang. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier dan ganda dengan bantuan program SPSS versi 16. Berdasarkan hasil penelitian, maka ditemukan bahwa terdapat hubungan antara pelaksanaan program sekolah hijau dengan perilaku siswa memelihara tanaman di lingkungan sekolah dengan koefisien korelasi sebesar 0,415 yang termasuk kategori keeratan sedang dan memberikan kontribusi sebesar 17,3%, terdapat hubungan antara partisipasi guru dalam program sekolah hijau dengan perilaku siswa memelihara tanaman di lingkungan sekolah dengan koefisien korelasi sebesar 0,504 yang termasuk kategori keeratan kuat dan memberikan kontribusi sebesar 25,4%., dan terdapat hubungan antara pelaksanaan program sekolah hijau dan partisipasi guru dalam program sekolah hijau dengan perilaku siswa memelihara tanaman di lingkungan sekolah dengan 1

koefisien sebesar 0,520 27,1%. yang termasuk kategori keeratan kuat dan memberikan kontribusi sebesar Kata Kunci : pelaksanaan program sekolah hijau, partisipasi guru dalam program sekolah hijau, perilaku siswa memelihara tanaman di lingkungan sekolah Pendahuluan Lingkungan sekolah merupakan suatu sistem yang bereksistensi sebagai suatu kekuatan yang di dalamnya terdiri dari bagian-bagian yang satu sama yang lain saling berkaitan. Apabila terdapat kekurangan pada bagian tertentu, maka bagian lain akan terganggu sehingga akan menghambat pencapaian tujuan pendidikan. Di sisi lain, sekolah dipandang sebagai suatu warga sekolah yang utuh dan bulat serta memiliki kepribadian sendiri, menjadi tempat untuk menyelenggarakan proses belajar mengajar. Sekolah berperan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dalam arti menumbuhkan, memotivasi, dan mengembangkan nilai-nilai budaya yang mencangkup etika, logika, estetika, dan praktika sehingga tercipta manusia Indonesia yang utuh dan berakar pada budaya bangsa. Sekolah sebagai lingkungan pendidikan, minimal memiliki tiga makna yang perlu diperhatikan, yaitu : (1) sekolah hendaknya betul -betul menjadi tempat diselenggarakannya proses belajar mengajar yaitu tempat ditanamkan dan dikembangkannya nilai-nilai ilmu pengetahuan, keterampilan dan wawasan dalam rangka pencapaiannya tujuan nasional; (2) sekolah sebagai warga sekolah belajar yaitu tempat terjadinya interaksi antara siswa, guru dan lingkungan sekolah; (3) sekolah sebagai tempat diselenggarakannya proses belajar mengajar hanya dapat berfungsi dengan baik apabila dilingkungan sekolah tersebut dapat diciptakan suasana aman, nyaman, tertib, dan bebas dari segala ancaman. Salah satu usaha untuk memupuk dan membiasakan perilaku manusia yang peduli terhadap lingkungan sejak dini adalah melalui usaha melestarikan lingkungan sekolah. Pemeliharaan lingkungan sekolah merupakan kewajiban bersama antara guru, siswa, karyawan, dan semua unsur yang ada di dalamnya. Sekolah merupakan salah satu institusi sosial yang mempengaruhi proses sosialisasi dan berfungsi mewariskan kebudayaan masyarakat kepada anak. Mencermati permasalahan yang muncul, maka sekolah berusaha untuk melaksanakan kebijakan pogram sekolah hijau (green school). Konsep sekolah hijau (green school) atau disebut sebagai Adiwiyata adalah konsep yang mengajak seluruh warga sekolah untuk membentuk gaya hidup agar lebih peduli dan melestarikan lingkungan. Suatu wawasan proses pembudayaan tata kehidupan keluarga besar, di mana para anggotanya merasa ikut memiliki, melidungi, dan menjaga citra dan wibawa lingkungan tersebut. Pelaksanaan program sekolah hijau (green school) sebagai bagian dari fungsi kepemimpinan kepala 2

sekolah, mencangkup cara-cara dan usaha dalam mempengaruhi, mendorong, membimbing dan menggerakan guru, staf tata usaha, siswa serta orang tua untuk ikut serta mendukung dalam usaha menciptakan sekolah yang berwawasan lingkungan. Salah satu faktor pembentuk program sekolah hijau (green school) adalah pemanfaatan lahan sekolah untuk penghijauan atau penanaman tanaman. Pemanfaatan lahan sekolah untuk penghijauan atau penanaman tanaman sehingga lingkungan menjadi rindang, sejuk, dan teduh adalah suatu faktor pembentuk mutu lingkungan sekolah. Oleh karena itu sekolah yang rindang, sejuk, dan teduh akan membuat guru dan siswa melakukan aktivitas secara kondusif di sekolah mengakibatkan guru dan siswa merasa nyaman disekolah. Manajemen pelaksanaan program sekolah hijau ( green school) bertujuan untuk memberikan bekal agar siswa mempunyai iptek dan wawasan dalam berbagai aspek lingkungan hidup dan berbagai permasalahannya. Dengan pengetahuan diharapkan siswa akan menyadari berbagai dampak dari lingkungan hidup sehingga perilaku siswa dalam memelihara kebersihan lingkungan sekolah akan mendorong terwujudnya sekolah hijau (green school). Berdasarkan hasil observasi awal di SMP Negeri 1 Cisayong, perilaku siswa dalam memelihara tanaman di lingkungan sekolah masih kurang dan masih perlu terus dibina. Hal ini dapat dilihat dari: (1) masih banyak siswa yang merusak tanaman (misalnya: memetik bunganya, memetik daunnya, mematahkan tangkainya, dll.), (2) masih dibiarkannya tanaman yang ada tanpa disiram, (3) masih dibiarkannya tanaman yang ada tanpa diberi pupuk, (4) membiarkan gulma tumbuh di sekitar tanaman, (5) membiarkan tanaman yang ada rusak oleh hama dan penyakit. Padahal, SMP N 1 Cisayong merupakan salah satu sekolah yang telah melaksanakan program Adiwiyata atau sekolah hijau (green school). Ini ditandai dengan keberhasilan sekolah SMP N 1 Cisayong meraih juara satu Sekolah Sehat tingkat Kabupaten Tasikmalaya tahun 2011 dan menjadi sekolah berbudaya lingkungan tingkat Kabupaten Tasikmalaya. Perilaku siswa yang kurang baik dalam pemeliharaan tanaman di lingkungan sekolah antara lain disebabkan karena kurangnya kesadaran siswa terhadap pelaksanaan program sekolah hijau (green school). Salah satu cara pembentukan perilaku dapat ditempuh melalui kondisioning atau pembiasaan. Dengan cara membiasakan diri untuk berperilaku sesuai dengan yang diharapkan, akhirnya akan terbentuk perilaku tersebut. Pelaksanaan program sekolah hijau (green school) sebagai pengkondisian agar terjadi perubahan perilaku pada anak dari yang kurang baik menjadi lebih baik dalam memelihara tanaman di lingkungan sekolah. 3

Selain pelaksanaan program sekolah hijau (green school), faktor lain yang berpengaruh terhadap perilaku siswa dalam memelihara tanaman di lingkungan sekolah adalah partisipasi guru terhadap pelaksanaan program sekolah hijau (green school). Partisipasi merupakan keterlibatan spontan dengan kesadaran disertai tanggung jawab terhadap kepentingan kelompok untuk mencapai tujuan bersama ( Sastropoetro,1988:51-52). Partisipasi guru dalam pelaksanaan program sekolah hijau (green school) ini bisa berupa partisipasi pikiran/ide, partisipasi tenaga, partisipasi harta benda, ataupun partisipasi keterampilan. Sehingga dengan partisipasi guru yang baik dalam program sekolah hijau (green school), maka semakin baik pula perilaku siswa memelihara tanaman di lingkungan sekolah. Oleh karena itu partisipasi guru dalam memelihara tanaman di lingkungan sekolah perlu ditingkatkan agar tercipta situasi yang kondusif bagi perubahan perilaku bagi siswa. Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul : Hubungan antara Pelaksanaan Sekolah Hijau (Green School) dan Partisipasi Guru dalam Program Sekolah Hijau (Green School) dengan Perilaku Siswa Memelihara Tanaman di Lingkungan Sekolah ( Studi pada SMP Negeri 1 Cisayong Tasikmalaya). Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. adakah hubungan antara pelaksanaan program sekolah hijau (green school) dengan perilaku siswa memelihara tanaman di lingkungan sekolah? 2. adakah hubungan antara partisipasi guru dalam program sekolah hijau (green school) dengan perilaku siswa memelihara tanaman di lingkungan sekolah? 3. adakah hubungan antara pelaksanaan program sekolah hijau (green school) dan partisipasi guru dalam program sekolah hijau (green school) dengan perilaku siswa memelihara tanaman di lingkungan sekolah? Sejalan dengan masalah penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan penulisan ini adalah : 1. untuk mengetahui adanya hubungan antara pelaksanaan program sekolah hijau (green school) dengan perilaku siswa memelihara tanaman di lingkungan sekolah, 2. untuk mengetahui adanya hubungan antara partisipasi guru dalam program sekolah hijau (green school) dengan perilaku siswa memelihara tanaman di lingkungan sekolah, 3. untuk mengetahui adanya hubungan antara pelaksanaan pelaksanaan program sekolah hijau (green school) dan partisipasi guru dalam program sekolah hijau (green school) dengan perilaku siswa memelihara tanaman di lingkungan sekolah. 4

Metode Penelitian Dalam penelitian yang dilaksanakan menggunakan metode deskriptif korelasional. Seperti yang dikemukakan dalam Sugiyono (2003:21) metode deskriftif korelasional adalah metode yang mendeskripsikan atau memberi gambaran objek yang diteliti sebagaimana adanya, tanpa melakukan perlakukan apapun terhadap populasi penelitian, metode ini digunakan untuk menguji hubungan antara variabel penelitiannya. Populasinya adalah seluruh siswa SMP Negeri 1 Cisayong Tasikmalaya dari kelas 7 sampai dengan kelas 9 yang berjumlah 980 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara Stratified Proporsional Random Sampling untuk siswa sebanyak 10% dan sehingga jumlah sampel sebanyak 98 orang. Teknik pengumpulan data penelitian yang dilakukan dengan menggunakan istrumen yang diuji validitas dan reliabilitasnya berupa: 1. Angket pelaksanaan program sekolah hijau yang terdiri dari 28 butir pernyataan, terdapat 1 butir pernyataan yang tidak valid. Dari 27 butir pernyataan yang valid tersebut memiliki nilai yang sangat reliabel yaitu sebesar 0,972. 2. Angket partisipasi guru dalam program sekolah hijau yang terdiri dari 28 butir pernyataan, terdapat 2 butir pernyataan yang tidak valid. Dari 26 butir pernyataan yang valid tersebut memiliki nilai yang sangat reliabel yaitu sebesar 0,970. 3. Angket perilaku siswa dalam memelihara kebersihan lingkungan sekolah yang terdiri dari 23 butir pernyataan, tidak terdapat butir pernyataan yang tidak valid dan memiliki nilai yang sangat reliabel yaitu sebesar 0,973. Analisis data menggunakan SPSS untuk uji hipotesis, yang sebelumnya dilakukan uji prasarat analisis yang meliputi uji normalitas dan uji linieritas. Uji normalitas dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Uji linieritas dengan uji regresi korelasi. Pengujian hipotesis menggunakan rumus korelasi Product Momen, uji korelasi ini bertujuan untuk menguji hubungan antara dua variabel atau lebih yang bukan berarti hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat. Sedangkan sifat korelasinya akan menentukan arah korelasinya. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Pelaksanaan Program Sekolah Hijau Pengambilan data dilakukan pada sampel penelitian yang berjumlah 98 orang. Kemudian hasil dari tes diolah/dianalisis dengan menggunakan SPSS 16.0 yang menunjukan bahwa skor minimum sebesar 46 dan untuk skor maksimum yaitu sebesar 129. Dengan ratarata ( mean) 92,173 dengan standar deviasi 19,103 dan nilai tengahnya sebesar 90,5. Pelaksanaan program sekolah hijau termasuk kategori sedang, hal ini terlihat dari skor ratarata mendekati skor mediannya dan nilai rata-rata (mean) sebesar 92,173 > nilai skor min + 5

2 SD sebesar 84,206. Gambaran skor dapat dilihat pada histogram pelaksanaan program sekolah hijau berikut: Gambar 1.1 Histogram pelaksanaan program sekolah hijau 2. Partisipasi Guru dalam Program Sekolah Hijau Pengambilan data dilakukan pada sampel penelitian yang berjumlah 98 orang. Diperoleh skor minimum 41 dan skor maksimum 130 rata-ratanya sebesar 90,112 standar deviasi sebesar 21,048 dan nilai tengahnya sebesar 90. Partisipasi guru dalam program sekolah hijau termasuk kategori sedang, hal ini terlihat dari skor rata-rata mendekati mediannya dan nilai rata-rata (mean) sebesar 90,112 > nilai skor min + 2 SD sebesar 83,096 Gambaran skor dapat dilihat pada histogram partisipasi guru dalam program sekolah hijau berikut: Gambar 1.2 Histogram Partisipasi Guru dalam Program Sekolah Hijau 3. Perilaku Siswa dalam Memelihara Tanaman di Lingkungan Sekolah Pengambilan data dilakukan pada sampel penelitian yang berjumlah 98 orang. Diperoleh skor minimum sebesar 31 dan untuk skor maksimum yaitu sebesar 115. Dengan rata-rata (mean) 84,449 dengan standar deviasi 22,271 dan nilai tengah sebesar 83. Perilaku siswa dalam memelihara tanaman di lingkungan sekolah dapat dikategorikan baik, hal ini dikarenakan skor rata-rata mendekati skor mediannya dan nilai rata-rata ( mean) 84,449 > nilai skor min + 3 SD sebesar 84,271. 6

Gambar 1.3 Histogram Perilaku Siswa dalam Memelihara Tanaman di Lingkungan Sekolah Pengujian Hipotesis 1. Hubungan antara Pelaksanaan Program Sekolah Hijau (X1) dengan Perilaku Siswa dalam Memelihara Tanaman di Lingkungan Sekolah (Y) Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian adalah ada hubungan antara pelaksanaan program sekolah hijau dengan perilaku siswa dalam memelihara tanaman di lingkungan sekolah. Pengujian hipotesis menggunakan regresi sederhana dan korelasi sederhana, umumnya dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi yaitu Y= a + bx. Dari hasil analisis regresi linier sederhana terhadap data penelitian dihasilkan konstanta a sebesar 39,809 dan koefisien arah regresi b sebesar 0,484. Bentuk hubungan antara kedua variabel dapat disajikan oleh persamaan regresi Y = 39,809 + 0,484 X1 Kekuatan hubungan antara pelaksanaan program sekolah hijau (X1) dengan perilaku siswa dalam memelihara tanaman di lingkungan sekolah (Y) pada model persamaan Y= 39,809 + 0,484 X1 dapat dilihat pada koefisien determinasi (R 2 ) adalah 17,3% Ini berarti pelaksanaan program sekolah hijau memberikan konstribusi sebesar 17,3% terhadap perilaku siswa dalam memelihara tanaman di lingkungan sekolah, sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diantaranya kebiasaan, motivasi, minat, dan lingkungan. Untuk lebih memperjelas gambaran mengenai hubungan linier antara variable pelaksanaan program sekolah hijau dengan perilaku siswa dalam memelihara tanaman di lingkungan sekolah, berikut ini disajikan dalam grafik linieritas antara kedua variabel tersebut: Y = 39,809 + 0,484 X1 ( r = 0,415) 7

Gambar 4.4 Hubungan Antara Pelaksanaan Program Sekolah Hijau dengan Perilaku Siswa dalam Memelihara Tanaman di Lingkungan Sekolah Analisis korelasi terhadap pasangan data dari kedua variabel tersebut menghasilkan koefisien korelasi sebesar 0,415 yang termasuk kategori keeratan sedang. Dengan demikian hipotesis diterima, yaitu ada hubungan antara pelaksanaan program sekolah hijau dengan perilaku siswa dalam memelihara tanaman di lingkungan sekolah. Salah satu cara pembentukan perilaku dapat ditempuh melalui kondisioning atau pembiasaan. Dengan cara membiasakan diri untuk berperilaku sesuai dengan yang diharapkan, akhirnya akan terbentuk perilaku tersebut. Program sekolah hijau adalah konsep yang mengajak, mempengaruhi, mendorong, membimbing dan membentuk seluruh warga sekolah termasuk siswa agar lebih peduli dan melestarikan lingkungan, yang diantaranya adalah memelihara tanaman. Pelaksanaan program sekolah hijau (green school) sebagai pengkondisian agar terjadi perubahan perilaku pada anak dari yang kurang baik menjadi lebih baik dalam memelihara tanaman di lingkungan sekolah. Semakin baik pelaksanaan program sekolah hijau, maka akan semakin baik perilaku siswa dalam memelihara tanaman di lingkungan sekolah. 2. Hubungan antara Partisipasi Guru dalam Program Sekolah Hijau (X2) dengan Perilaku Siswa dalam Memelihara Tanaman di Lingkungan Sekolah (Y) Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian adalah ada hubungan antara partisipasi guru dalam program sekolah hijau dengan perilaku siswa dalam memelihara tanaman di lingkungan sekolah. Pengujian hipotesis menggunakan regresi sederhana dan korelasi sederhana, umumnya dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi yaitu Y= a + bx. Dari hasil analisis regresi linier sederhana terhadap data penelitian dihasilkan konstanta a sebesar 36,350 dan koefisien arah regresi b sebesar 0,534. Bentuk hubungan antara kedua variabel dapat disajikan oleh persamaan regresi Y= 36,350 + 0,534 X2. Kekuatan hubungan antara partisipasi guru dalam program sekolah hijau (X2) dengan perilaku siswa dalam memelihara tanaman di lingkungan sekolah (Y) pada model persamaan Y = 36,350 + 0,534 X2 dapat dilihat pada koefisien determinasi (R 2 ) adalah 0,254. Ini berarti partisipasi guru dalam program sekolah hijau memberikan kontribusi sebesar 25,4% terhadap perilaku siswa dalam memelihara tanaman di lingkungan sekolah, sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diantaranya kebiasaan, motivasi, minat, dan lingkungan. Untuk lebih memperjelas gambaran mengenai hubungan linier antara variabel partisipasi guru dalam program sekolah hijau dengan perilaku siswa dalam memelihara 8

tanaman di lingkungan sekolah berikut ini disajikan dalam grafik linearitas antara kedua variabel tersebut: Y = 36,350 + 0,534 X2 ( r = 0,504) Gambar 4.5 Hubungan Antara Partisipasi Guru dalam Program Sekolah Hijau (X2) Dengan Perilaku Siswa dalam Memelihara Tanaman di Lingkungan Sekolah (Y) Analisis korelasi terhadap pasangan data dari kedua variabel tersebut menghasilkan koefisien korelasi sebesar 0,504 yang termasuk kategori keeratan sedang. Dengan demikian hipotesis diterima, yaitu ada hubungan antara partisipasi guru dalam program sekolah hijau dengan perilaku siswa dalam memelihara tanaman di lingkungan sekolah. Faktor yang berpengaruh terhadap perilaku siswa dalam memelihara tanaman di lingkungan sekolah adalah partisipasi guru terhadap pelaksanaan program sekolah hijau (green school). Partisipasi guru dalam pelaksanaan program sekolah hijau (green school) ini bisa berupa partisipasi pikiran/ide, partisipasi tenaga, partisipasi harta benda, ataupun partisipasi keterampilan. Sehingga dengan partisipasi guru yang baik dalam program sekolah hijau (green school), maka semakin baik pula perilaku siswa memelihara tanaman di lingkungan sekolah. 3. Hubungan antara Pelaksanaan Program Sekolah hijau (X1) dan Partisipasi Guru dalam Program Sekolah Hijau (X2) dengan Perilaku Siswa dalam Memelihara Tanaman di Lingkungan Sekolah (Y) Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian adalah ada hubungan antara pelaksanaan program sekolah hijau dan partisipasi guru dalam program sekolah hijau dengan perilaku siswa dalam memelihara tanaman di lingkungan sekolah. Pengujian hipotesis menggunakan regresi dan korelasi berganda, umumnya dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi yaitu Y= a + b1x1 + b2x2. Dari hasil analisis regresi linier sederhana terhadap data penelitian dihasilkan konstanta a sebesar 42,775 dan koefisien arah regresi b1 sebesar 0,853 dan arah regresi b2 sebesar 0,382. Bentuk hubungan antara ketiga variabel dapat disajikan oleh persamaan regresi Y = 42,775 + 0,853 X1 + 0,382 X2 9

Kekuatan hubungan antara pelaksanaan program sekolah hijau (X1) dan partisipasi guru dalam program sekolah hijau (X2) dengan perilaku siswa dalam memelihara tanaman di lingkungan sekolah (Y) pada model persamaan Y = 42,775 + 0,853 X1 + 0,382 X2 dapat dilihat pada koefisien determinasi (R 2 ) adalah 0,271. Ini berarti pelaksanaan program sekolah hijau dan partisipasi guru dalam program sekolah hijau memberikan kontribusi sebesar 27,1% terhadap perilaku siswa dalam memelihara tanaman di lingkungan sekolah, sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diantaranya kebiasaan, motivasi, minat dan lingkungan. Analisis korelasi terhadap pasangan ketiga variabel tersebut menghasilkan koefisien korelasi sebesar 0,520 yang termasuk kategori keeratan sedang. Dengan demikian, hipotesis diterima, yaitu ada hubungan antara pelaksanaan program sekolah hijau dan partisipasi guru dalam program sekolah hijau dengan perilaku siswa dalam memelihara tanaman di lingkungan sekolah. Simpulan dan Saran Simpulan 1. Ada hubungan antara pelaksanaan program sekolah hijau dengan perilaku siswa dalam memelihara tanaman di lingkungan sekolah. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,415 yang termasuk kategori keeratan sedang dan memberikan kontribusi (R 2 ) sebesar 17,3%, artinya bahwa pelaksanaan program sekolah hijau memberikan kontribusi sebesar 17,3% terhadap perilaku siswa dalam memelihara tanaman di lingkungan sekolah. Semakin baik pelaksanaan program sekolah hijau, maka akan semakin baik perilaku siswa dalam memelihara tanaman di lingkungan sekolah. 2. Ada hubungan antara partisipasi guru dalam program sekolah hijau dengan perilaku siswa dalam memelihara tanaman di lingkungan sekolah. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,504 yang termasuk kategori keeratan sedang dan memberikan kontribusi (R 2 ) sebesar 25,4%, artinya partisipasi guru dalam program sekolah hijau memberikan kontribusi sebesar 25,4% terhadap perilaku siswa dalam memelihara tanaman di lingkungan sekolah. Semakin baik partisipasi guru dalam program sekolah hijau, maka akan semakin baik perilaku siswa dalam memelihara tanaman di lingkungan sekolah. 3. Ada hubungan antara pelaksanaan program sekolah hijau dan partisipasi guru dalam program sekolah hijau dengan perilaku siswa dalam memelihara tanaman di lingkungan sekolah. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,520 yang termasuk kategori keeratan sedang dan memberikan kontribusi (R 2 ) sebesar 27,1%, artinya pelaksanaan program sekolah hijau dan partisipasi guru dalam program sekolah 10

Saran hijau memberikan kontribusi sebesar 27,1% terhadap perilaku siswa dalam memelihara tanaman di lingkungan sekolah. Semakin baik pelaksanaan program sekolah hijau dan partisipasi guru dalam program sekolah hijau maka semakin baik perilaku siswa dalam memelihara tanaman di lingkungan sekolah. Berdasarkan pada simpulan di atas, saran-saran yang diajukan adalah : 1. Dalam upaya meningkatkan perilaku siswa dalam memelihara tanaman di lingkungan sekolah akan lebih baik dilakukan kerja sama yang lebih efektif lagi antara kepala sekolah, guru, staf TU dan siswa-siswi, baik yang berupa kegiatan kegiatan bersama, penghargaan-penghargaan yang bisa memotivasi para siswa dalam memelihara tanaman di lingkungan sekolah. 2. Mengingat betapa pentingnya perilaku pemeliharaan tanaman lingkungan khususnya lingkungan sekolah maka pelaksanaan program sekolah hijau dan partisipasi guru dalam program sekolah hijau juga harus dioptimalkan agar perilaku siswa dalam memelihara tanaman pun bisa lebih optimal. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. (1998) Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. Jogjakarta : Bhineka Cipta. Azwar, Saifuddin. (2012). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Jogjakarta : Pustaka Pelajar Offset. Dahliasari. (2004). Hubungan Konservatisme Akuntansi Dengan Konflik Bondholders- Shareholders Sputar Kebijakan Deviden dan Peringkat Obligasi Perusahaan, Jurnal Keuangan Akuntansi. Firdaus, Indah. (2010). Pendidikan Lingkungan Hidup SMP Kelas VIII Semester 1. Depok : CV. Arya Duta. (2013). Pendidikan Lingkungan Hidup SMP Kelas VIII Semester 1. Depok : CV. Arya Duta. Hamidjoyo, Santoso. (1978). Pendidikan Masyarakat 1. Bandung : Ganaco. Notoadmojo, Soekidjo. (2007).Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta, Rineka Cipta. Ridwan (2008). Dasar-Dasar Statistika. Jakarta : Alfabeta. Sastropoetro, Santoso. (1988). Partisipasi, Komunikasi dan Disiplin dalam Pembangunan Nasional. Bandung : Alumni. Sujianto,Agus Eko. (2009). Aplikasi Statistik SPSS 16,0. Jakarta : Prestasi Pustaka. Sugiyono, (2012), Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D, Alfabeta: Bandung 11

Sugiyono (2003) Statistik untuk Penelitian. Bandung : CV. Alfabeta Tim Adiwiyata Nasional (2011) Panduan Adiwiyata. Jakarta : Kerjasama Kementriam LH dan Mendikbud. Wawan dan Dewi (2010) Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Manusia.Yogyakarta: Nuha Medika. Walgito, Bimo. (2011). Psikologi Sosial. Jogjakarta: Andi Ofset. 12