FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PRODUKSI CACAO (THEOBROMA CACAO) DI JORONG I TAMPANG NAGARI TARUNG-TARUNG KECAMATAN RAO KABUPATEN PASAMAN

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN RUMAH TANGGA DI NAGARI TANJUNG KABUPATEN SIJUNJUNG E-JURNAL

PENGARUH PERUBAHAN IKLIM, UPAH TENAGA KERJA, DAN TEKNOLOGI TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA NELAYAN DI KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI IKAN LELE DUMBO (CLARIAS GARIEPINUS) DI KENAGARIAN LADANG PANJANG KECAMATAN TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI PADI SAWAH DI NAGARI DESA BARU KECAMATAN RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL

JURNAL. Oleh : YULISA NPM

FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRODUKSI PADI SAWAH DI KECAMATAN SUNGAI PAGU KABUPATEN SOLOK SELATAN

PENGARUH MODAL, LUAS KOLAM, DAN PENGALAMAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI IKAN AIR TAWAR DI NAGARI TARUANG- TARUANG KECAMATAN RAO KABUPATEN PASAMAN JURNAL

OPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN RUMAH DI NAGARI KOTO BARU KECAMATAN LUHAK NAN DUO KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI KARET DI NAGARI AMPANG KURANJI KECAMATAN KOTO BARU KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL

PENGARUH DISIPLIN DAN FASILITAS SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA N 10 SIJUNJUNG

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT KERETA API INDONESIA PERSERO DIVISI REGIONAL II SUMBAR SKRIPSI

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KESEJAHTERAAN PETANI PADI SAWAH DI NAGARI TIKU SELATAN KECAMATAN TANJUNG MUTIARA KABUPATEN AGAM

ANALISIS PENGARUH JUMLAH TENAGA KERJA DAN PENDAPATAN PERKAPITA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN PASAMAN JURNAL OLEH : GUSPA YENI

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KEBIASAAN BELAJAR, DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI

E-JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) Oleh : RITNA GUSLIAH

KONDISI SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI CACAO DI KENAGARIAN SIKUCUR KECAMATAN V KOTO KAMPUNG DALAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN JURNAL

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat

Keywords: Self Concept, Learning Facilities, Learning Creativity, Parental Attention, Learning Outcomes

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK PETANI KARET DI NAGARI GUGUK KECAMATAN 2 X 11 KAYU TANAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN

JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) YESI MAIZURLIANTI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA TERHADAP KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI I KECAMATAN TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN

HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU

Kontribusi Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK Kelas XI di SMA PGRI 1 Padang

STUDI TENTANG PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUP MASYARAKAT TANI DI JORONG KAYU MERANTING KECAMATAN LINTAU BUO UTARA

E-JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) Oleh : SINTA YELPI SARI

PENGARUH DUKUNGAN ORANG TUA, LINGKUNGAN SEKOLAH, DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS X SMA PGRI 1 PADANG

ABSTRACT

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

THE INFLUENCE OF ENVIROMENT AND THE INCOME OF CHILDBEARING COUPLE (PUS) ON THE LEVEL OF FERTILITY IN KOTO BALINGKA DISTRICT WEST PASAMAN ESSAY.

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PEDAGANG DI TERMINAL KILIRAN JAO KECAMATAN KAMANG BARU KABUPATEN SIJUNJUNG JURNAL

Keywords: Poor Families Income, Education, Age, Outpouring Working Hours and The Quantity Of Dependent

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PADANG GELUGUR KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH

STUDI PENERAPAN PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PEDESAAN (PPIP) DI KECAMATAN KOTO BALINGKA KABUPATEN PASAMAN BARAT

EFFECT OF INCOME PARENTS AND MOTIVATION TO LEARN LEARNING OUTCOMES IN CLASS VIII SUBJECT IN IPS SMP N 9 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN By :

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) JURNAL

STUDY ON LAND CONVERSION RUBBER PLANTATION BECAME PALM OIL PLANTATIONS IN KENAGARIAN BIDAR ALAM DISTRICT OF SANGIRJUJUANSOUTH SOLOK

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA (EFFECT ON STUDENT MOTIVATION TO LEARN MATHEMATICS ACHIEVEMENT OF STUDENT)

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI IPS DI SMA N 1 TEMBILAHAN HULU KABUPATEN INDRAGIRI HILIR JURNAL

FACTUM Volume 6, Nomor 1, April 2017 HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

HUBUNGAN PENGUATAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMPN 25 KABUPATEN SOLOK SELATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat pertanian dalam proses pembangunan melalui peningkatan kualitas. yang bergizi seimbang dan permintaan pasar global.

Oleh: MUHAMMAD DZIKRI ZUFRIANSYAH A

ABSTRACT

HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 LIMBUR LUBUK MENGKUANG KABUPATEN BUNGO ABSTRACT

illryw Elvi Zuriyani,lV.Si s':

PENGARUH MOTIVASI, CARA BELAJAR DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP N 4 KOTO XI TARUSAN JURNAL.

PUBLIKASI ILMIAH. Oleh: KRISTINAWATI A

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PERTANIAN PADI SAWAH DI KENAGARIAN KAMBANG BARAT KECAMATAN LENGAYANGKABUPATEN PESISIR SELATAN.

PENGARUH PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP LINGKUNGAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN PAUH KOTA PADANG JURNAL

SKRIPSI PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN PENGAWASAN TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. MIDAS MULTI INDUSTRY MEDAN OLEH

HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA N 3 SIJUNJUNG TAHUN AJARAN 2012 / 2013 KABUPATEN SIJUNJUNG

ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT DARI BADAN KREDIT KECAMATAN (BKK) TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG KECIL DI SUKOHARJO TAHUN 2015

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA SPBU

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI JAGUNG HIBRIDA DI NAGARI LUBUAK GADANG TIMUR KECAMATAN SANGIR KABUPATEN SOLOK SELATAN ABSTRACT

EFFECT OF ACCOUNTING PROGRAM DEVELOPMENT BANK STATEMENT OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS BASED ON THE FINANCIAL DISTRICT IN BMT TEGAL

PENGARUH PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP DAN IKLIM ORGANISASI SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR IPS SISWA SMKN 1 MARTAPURA

E_JURNAL. Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi (S1) NURSYAMSI

HUBUNGAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IIS SMA NEGERI 7 PADANG

Study of Rice Cultivation Planted In Elliptical Silukah Sycamore District Sijunjung Regency Sijunjung. By:

PENGARUH KOMPENSASI, LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU TIDAK TETAP DI SMA KECAMATAN BAYANG TIMUR PESISIR SELATAN

E-JURNAL. Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar. Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1) WINDA AGUSTIN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

PENGARUH SEMANGAT KERJA PEMILIK DAN PEKERJA TERHADAP KEWIRAUSAHAAN MORO ARTOS DI SALATIGA SKRIPSI

PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH, PENDAPATAN ORANG TUA DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP N 3 PARIAMAN JURNAL

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BALAI LATIHAN KERJA (BLK) PERTANIAN KLAMPOK DI BANJARNEGARA

KONTRIBUSI KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN BANTUL. Artikel Jurnal

The Causes Refinement Agricultural Land In Kenagarian Lansek Kadok Kecamatan Rao Selatan Kabupaten Pasaman

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008, TINGKAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA GURU SMK NEGERI 5 PADANG.

KONTRIBUSI KEBIASAAN BELAJAR PESERTA DIDIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS VIII MTsN 01 PADANG ABSTRACT

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN, PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN KREATIVITAS SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA N 16 PADANG JURNAL

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS RIAU

FACTORS THE INFLUENCING STOREY EDUCATION SOCIETY IN KANAGARIAN BONJOL DISTRICT KOTO BESAR REGENCY DHARMASRAYA

Diajukan Oleh: RETNO LIA MAYASARI A

JURNAL ELDA NENGSIH NIM Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata I)

Keywords: Own Capital, Loan Capital, Credit Grant, Total Member, Remaining Result of Business

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VII SMPN I PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 6 BINTAN KABUPATEN BINTAN

Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Kontribusi Pengelolaan Laboratorium Komputer Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK SMP di Kota Padang

PENGARUH KOMPETENSI KEPRIBADIAN, SIKAP MENGAJAR GURU DAN KEPUASAN KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU SMP N 1 PAGAI UTARA SELATAN E-JURNAL

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG INFRASTRUKTUR DI KELURAHAN ANDURING KOTA PADANG JURNAL

ABSTRACT. Nisha Selvia 1, Ansofino 2, Putri Meliza Sari 2.

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK N 4 PADANG JURNAL

ABSTRACT. Keywords: Class Management, Use Of Instructional Media, How To Learn

Mega Selvia 2), Drs. Khairudin, M.Si 1), Karmila Suryani, M.Kom 2)

PENGARUH PEMANFAATAN FASILITAS DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X MAN 1 PADANG JURNAL

Ardika Agus Tirani Program Studi Pendidikan Matemtika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

ABSTRACT Effect of Employee Competence And Physical Work Environment On Employee Performance at Green House Property.

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA KARTIKA 1-5 PADANG ABSTRACT

FAKROR PENYEBAB RENDAHNYA HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS VIII DI SMP N 31 PADANG

EFFECT OF EDUCATION AND FAMILY MEMBERS OF THE LEVEL INCOME TRADITIONAL FISHERMEN IN PARIT VILLAGE KOTO BALINGKA DISTRICT OF PASAMAN BARAT REGION


PENGARUH LUAS LAHAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI KARET DI DESA PULAU INGU KPECAMATAN BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

ABSTRAK. Kata-kata kunci: sistem pengendalian intern, penerimaan kas, dan keandalan laporan keuangan

ECONOMICA. Journal of Economic and Economic Education Vol.5 No.2 ( )

Oleh. Siwat 1, Ansofino 2, Citra Ramayani 3 ABSTRACT

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN (Studi Kasus Pada PT. ANISAB MITRA UTAMA Jakarta)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Serjana Pendidikan (STRATA 1) DESI RATNA SARI

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PRODUKSI CACAO (THEOBROMA CACAO) DI JORONG I TAMPANG NAGARI TARUNG-TARUNG KECAMATAN RAO KABUPATEN PASAMAN JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata satu (S- 1) OLEH: MEGA GUSNITA NPM:10030074 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2015

Factors Affecting Production Levels Cacao (Theobroma cacao) In Jorong I Tampang District of Rao Pasaman Mega Gusnita*, Dasrizal**, Nefilinda** *) the geography educhation student of STKIP PGRI WestSumatera **) the teacher of geography education of STKIP PGRI West Sumatera ABSTRACT This type of research used in this research is the study correlations. The population was 120 people. Proportional sampling technique with random sampling with a total sample of 53 people. The data analysis technique used is descriptive analysis techniques and inductive analysis, with SPSS version 16.0. The results showed that: (1) land management has a positive and significant effect on the level of cacao production. The value of this coefficient is significant because tcount of 15.795> t table of 1.675 with a significant value 0.001 <α = 0.05, means Ha accepted and rejected H0 can thus be said that there is a significant effect partially between land management to the level of cacao production. (2) Maintenance has a positive and significant related to the level of cacao production. The value of this coefficient is significant because tcount of 15 033> t table of 1.675 with a significant value 0.003 <α = 0.05, means Ha accepted and rejected H0 can thus be said that there is a significant effect partially between the maintenance of the level of cacao production. (3) The capital has a positive and significant related to the level of cacao production. The value of this coefficient is significant because tcount of 15 417 > t table of 1.675 with a significant value 0.002 <α = 0.05, means Ha accepted and rejected H0 can thus be said that there is a significant effect partially between the capital of the cacao production levels. (4) The third contribution of independent variables land management, maintenance and capital of the cacao production levels indicated by the coefficient of determination R2 of 0.195 or 19.50% which means the contributions of land management, maintenance and capital to the level of cacao production 19.50 %. Key Word: Factors Affecting Production Levels Cacao (Theobroma cacao).

PENDAHULUAN Kondisi alam negara Indonesia sebagai negara agraris dan maritim yang penduduk sebagian besar bermukim di pedesaan, maka mata pencaharian yang paling dominan adalah bergerak di sektor pertanian, perikanan dan perdagangan. Usaha pertanian yang dilakukan antara lain menanam berbagai jenis tanaman seperti padi, karet, kopi, dan cokelat. Usaha pertanian merupakan budaya yang dilakukan secara turun temurun dalam menopang kehidupan rakyat di samping usaha lain. Pembangunan pertanian di Indonesia di arahkan untuk meningkatkan pendapatan, kesejahteraan, daya beli, taraf hidup, kapasitas dan kemandirian, serta akses masyarakat pertanian dalam proses pembangunan melalui peningkatan kualitas dan kuantitas produksi dan distribusi serta keanekaragaman hasil pertanian. Swasembada pertanian harus dimantapkan secara efisien melalui peningkatan ketersediaan, keragaman jenis, dan mutu pertanian secara merata. Peningkatan masyarakat tani secara kuntitatif maupun kualitatif tidak terlepas dari kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh masyarakat tani tentunya diperoleh melalui pendidikan formal, informal dan nonformal. Pendidikan formal adalah pendidikan yang mempunyai bentuk atau organisasi tertentu. Pendidikan informal pendidikan yang di peroleh seseorang di rumah dalam lingkungan keluarga. Sedangkan pendidikan nonformal di selenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang fungsional sebagai pengganti, penambah, dan pelengkap pendidikan, formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat (UU No 2 Tahun 2003). Pendidikan salah satu faktor penentu keberhasilan pembangunan di bidang pertanian sangat berpengaruh terhadap pola pikir dan cara pandang petani. Selain itu motifasi dan jam kerja juga mempunyai peranan yang penting bagi masyarakat tani. Provinsi Sumatera Barat sejak dahulunya menjadikan sektor pertanian sebagai sektor utama karena keadaan geografisnya sangat cocok untuk lahan pertanian. Hal ini merata di seluruh kabupaten yang ada di Provinsi Sumatera Barat dengan usaha pertanian yang dilakukan antara lain berbagai jenis tanaman seperti padi, karet, kopi, dan cokelat, termasuk Kabupaten Pasaman yang terkenal dengan sektor pertanian tanaman pangan. Kabupaten Pasaman adalah daerah pertanian dan masyarakatnya bergerak di sektor pertanian yang umumnya pertanian tanaman pangan. Untuk pengelolaan lahan, perbaikan irigasi dan modal setiap tahunnya selalu menjadi perhatian masyarakat Pasaman, begitu juga pembangunan jalan usaha tani dengan tujuan untuk menekan biaya produksi pertanian yang diolah masyarakat. Dengan baiknya pengairan pengelolaan lahan dan modal maka otomatis pendapatan masyarakat juga akan meningkat. (Kantor wali nagari tahun 2014) Perkebunan cacao di beberapa daerah merupakan salah satu aspek mata pencaharian penting yang lebih dominan di bandingkan sektor pertanian lainnnya. Sehubungan dengan itu di Jorong I Tampang Kecamatan Rao, pertanian juga memegang peranan penting terutama perkebubnan cacao. Namun kenyataan hidup petani di Jorong I Tampang Kecamatan Rao masih belum bisa di katakan maju, kehidupan masyarakatnya sama sekali tidak menunjukkan perkembangan. Dengan kata lain bahwa daerah ini masih di golongkan kepada daerah yang masih sedikit tertinggal. Belum tampak ada kemajuan yang berarti baik dari segi ekonomi maupun pendidikan. (Kantor Wali Nagari tahun 2014) Untuk meningkatkan produksi cacao perlu adanya suatu tindakan atau cara, salah satu cara yang dapat di lakukan adalah rehabilitas. Rehabilitas pertanian cacao adalah memperbaharui cara-cara petani dengan tetap memperhatikan kelestarian sumber daya alam. Cara tersebut dapat terwujutkan melalui pendidikan, baik pendidikan formal, pendidikan informal maupun non formal. Keberhasilan dari produksi cacao tidak hanya tergantung pada pendidikan saja tetapi juga di lahan cacao dan status kepemilikan, keterampilan semangat kerja

yang tinggi dan pola pikir yang luas. Lahan yang memiliki produktifitas yang tinggi akan mempengaruhi hasil pendapatan petani. Di samping itu tenaga kerja juga sangat berpengaruh dalam keberhasilan suatu usaha, baik atau tidak baiknya tenaga kerja akan sangat mempengaruhi pendapatan petani cacao, karena tenaga kerja merupakan faktor yang utama dan merupakan faktor penting dalam proses memperoleh hasil yang baik bagi petani cacao. Tingkat produksi cacao bisa mempengaruhi pola pangan seorang petani cacao karena apabila tingkat produksi cacao tinggi maka petani cacao akan lebih banyak peluang untuk bekerja di kebunnya, begitu juga pendidikan yang bisa membentuk suatu bangsa untuk lebih baik dan organisasi tertentu, yang seharusnya dapat di peroleh seseorang dari lingkungan keluarganya, tetapi karna kurangnya biaya yang mengakibatkan seseoraang tidak dapat mengenyam pendidikan, karena seperti yang kita lihat masih banyak anak-anak hanya dapat pendidikan sampai tingkat SLTA, itu dapat kita lihat pada keluarga petani cacao. Padahal pendidikan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pembangunan di bidang pendidikan, sangat berpengaruh terhadap pola pikir dan cara pandang petani. Berdasarkan observasi awal peneliti pada tanggal 15 Februari 2015 menemukan kenyataannya bahwa, Jorong I Tampang Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman merupakan salah satu daerah yang banyak menghasilkan cacao di Jorong I Tampang. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, penduduk Jorong I Tampang bermata pencaharian sebagai petani. Adapun pertanian yang menonjol di Jorong I Tampang Nagari Tarung-Tarung Pasaman adalah pertanian cacao. Dari tahun ke tahun tanaman cacao ada yang mengalami peningkatan dan penurunan, pada saat buah cacao naik, harga cacao mencapai Rp.35.000 per kg, sedangkan pada waktu buah cacao pada waktu mengalami penurunan harganya mencapai Rp. 20.000. Untuk tahun ini penjualan cacao kurang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Jorong I Tampang. Selain harga cacao yang menurun dan buah cacao yang bisa di panen hanya 2 kali setahun, dan dalam 1 kali panen masyarakat bisa memanen buah cacao sebanyak ± 900 kg, dan berpenghasilan dalam satu kali panen sebanyak Rp.18.000.000, dan dalam setahun petani dapat memperoleh hasil panen sebanyak Rp.36.000.000 sudah termasuk di dalamnya semua biaya untuk pengelolaan lahan, dan pemeliharaan tanaman cacao. (Kantor Wali Nagari tahun 2014). Jadi untuk memecahkan masalah di atas perlu di lakukan penelitian sehingga permasalahan parmasalahan pada objek penelitian tersebut dapat diatasi sehubungan dengan itu penulis merasa tertarik mengankat masalah ini ke dalam suatu penelitian ilmiah dengan judul Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Produksi Cacao (Theobroma Cacao) Di Jorong I Tampang Nagari Tarung- Tarung Pasaman.. Perumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalahnya adalah: 1. Apakah terdapat pengaruh antara pengelolaan lahan Pasaman? 2. Apakah terdapat pengaruh antara pemeliharaan cacao Pasaman? 3. Apakah terdapat pengaruh antara jumlah modal terhadap tingkat produksi cacao di Jorong I Tampang Nagari Tarung-Tarung Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman? 4. Apakah terdapat pengaruh antara pengelolaan lahan, pemeliharaan dan jumlah modal secara bersama-sama

Tujuan Penelitian Pasaman? Sesuai dengan perumusan masalah penelitian, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data atau informasi membahas dan menganalisis tentang: 1. Pengaruh pengelolaan lahan Pasaman. 2. Pengaruh pemeliharaan cacao Pasaman. 3. Pengaruh jumlah modal terhadap peningkatan tingkat produksi cacao di Jorong I Tampang Nagari Tarung- Tarung Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman. 4. Pengaruh pengelolaan lahan, pemeliharaan dan jumlah modal secara bersama terhadap tingkat produksi cacao di Jorong I Tampang Nagari Tarung-Tarung Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman. METODOLOGI PENELITIAN Sesuai dengan pembatasan dan perumusan masalah serta tujuan penulisan pada bab sebelumnya maka penelitian ini dapat di golongkan pada jenis penelitian Korelasional. Korelasional ini bertujuan untuk melihat pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terkait. Suharsimi (2010), penelitian korelasi adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa elakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang memang sudah ada. Menurut Arikunto (2006: 130), populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh KK petani cacao di Jorong I Tampang Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman. Jumlah KK yang ada di Jorong I Tampang adalah sebanyak 402 KK, sedangkan jumlah KK petani cacao adalah sebanyak 120 KK. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket serta dokumentasi. Sedangkan untuk beberapa hal yang tidak mungkin dikumpulkan dengan angket atau kuisioner maka penelitian ini menggunakan teknik observasi langsung terhadap objek penelitian dilapangan. Teknik Analisis Data Sesuai dengan jenis data yang terkumpulkan dalam hipotesis yang hendak dibuktikan, maka data diperoleh untuk setiap hipotesis dilakukan pengujian secara statistik. Adapun analisis data statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1) Analisis Statistik Deskriptif, digunakan untuk manganalisis data secara deskriptif, di gunakan untuk melihat kecendrungan penyebaran data variabel. (2) Statistik Inferensial : Uji Normalitas, Uji homogenitas. (3) Uji hipotesis. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pertama, Berdasarkan pengujian hipotesis I yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa pengolahan lahan berhubungan signifikan dan positif terhadap tingkat produksi Nagari Tarung-Tarung Pasaman. Hal ini dapat dilihat pada tabel t variabel pengelolaan lahan diperoleh nilai t hitung sebesar 15,795 > t tabel sebesar 1,675 dengan nilai signifikan 0,001 < 0,05, berarti H a diterima dan H 0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara pengelolaan lahan terhadap tingkat produksi cacao. Hal ini berarti semakin baik pengelolaan lahan, maka akan semakin baik pula tingkat produksi cacao. Kedua, Berdasarkan pengujian hipotesis II yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa pemeliharaan berhubungan cacao di Jorong I Tampang Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman. Hal ini dapat dilihat pada tabel t variabel pemeliharaan

diperoleh nilai t hitung sebesar 15,033 > t tabel sebesar 1,675 dengan nilai signifikan 0,003 < 0,05, atau nilai sig 0,003 < 0,05 berarti H a diterima dan H 0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara pemeliharaan cacao. Hal ini berarti semakin baik pemeliharaan maka akan semakin meningkat pula tingkat produksi cacao. Menurut Kristanto (2008: 167-168) pemangkasan ditujukan pada pembentukan cabang yang seimbang dan pertumbuhan vegetasi yang baik. Ketiga, Berdasarkan pengujian hipotesis III yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa pemeliharaan berhubungan cacao di Jorong I Tampang Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman. Hal ini dapat dilihat pada tabel t variabel modal diperoleh nilai t hitung sebesar 15.417 > t tabel sebesar 1,675 dengan nilai signifikan 0,002 < 0,05, berarti H a diterima dan H 0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara modal cacao. Hal ini berarti semakin baik modal maka akan semakin meningkat pula tingkat produksi cacao. Keempat, Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa pengolahan lahan, pemeliharaan dan modal berhubungan positif tingkat produksi Nagari Tarung-Tarung Pasaman. Hal ini dapat dilihat pada tabel f yang menyatakan bahwa nilai F hitung 3.948 > F tabel 2.78 dan nilai signifikan 0,000 < α = 0,05. Selain itu, berdasarkan hasil analisis koefisen determinasi diperoleh R Square sebesar 0,195 yang artinya 19,50% perubahan pada variabel terikat (tingkat produksi cacao) dapat dijelaskan oleh variabel bebas (pengolahan lahan, pemeliharaan, dan modal) sedangkan sisanya sebesar 80,50% di pengaruhi variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. KESIMPULAN (1)Pengolahan lahan memiliki hubungan yang positif dan berpengaruh signifikan cacao. Hal ini dapat dilihat dalam analisis regresi linier sederhana dengan nilai t hitung 15,795 > nilai t tabel 1,675 atau nilai sig variabel pengolaan lahan 0,001 lebih kecil dari α 0,05 dengan arah koefisien positif, maka dapat disimpulkan bahwa variabel pengolaan lahan berpengaruh posotif terhadap tingkat produksi cacao. (2) Pemeliharaan memiliki hubungan yang positif dan berpengaruh signifikan cacao. Hal ini dapat dilihat dalam analisis regresi linier sederhana dengan nilai t hitung 15,033 > nilai t tabel 1,676 atau nilai sig. Variabel pemeliharaan 0,003 lebih kecil dari α 0,05 dengan arah koefisien positif maka dapat disimpulkan bahwa variabel pemeliharaan berpengaruh positif terhadap tingkat produksi cacao. (3) Modal memiliki hubungan yang positif dan berpengaruh signifikan cacao. Hal ini dapat dilihat dalam analisis regresi linier sederhana dengan nilai t hitung 15,417 > nilai t tabel 1,676 atau nilai sig. Variabel modal 0,002 lebih kecil dari α 0,05 dengan arah koefisien positif maka dapat disimpulkan bahwa variabel Modal berpengaruh positif terhadap tingkat produksi cacao. (4) Sedangkan kontribusi ketiga variabel bebas pengolahan lahan, pemeliharaan dan modal terhadap tingkat produksi cacao ditunjukkan oleh nilai koefisien determinasinya R 2 sebesar 0,195 atau 19,50% yang berati sumbangan yang diberikan oleh pengolahan lahan, pemeliharaan dan modal terhadap tingkat produksi cacao 19,50%. DAFTAR PUSTAKA Arikunto. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Kristanto, Aji. 2008. Bisnis & Manfaat Cokelat. Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Murlianto, Roki. 2014. Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Kolam Ikan Mas di Kenagarian Lansek Kodok Kecamatan Rao Selatan Kabupaten Pasaman. (Skripsi). Padang: STKIP PGRI.

Riduwan. (2004). Belajar mudah penelitian untuk guru-karyawan dan penelitian mudah. Jakarta : Gramedia. Semangun, H. 2000. Penyakit-penyakit tanaman perkebunan di Indonesia. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Revisi VI). Jakarta: PT. Rineka Cipta. Suliyanto.2011. ekonometrika terapan. Yogyakarta: CV. Andi Offset.