BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Penulis merancang strategi komunikasi agar membantu mengetahui masalah, tujuan dan profil target yang akan dicapai dari perancangan film pendek animasi Imej ini. 4.1.1.1 Fakta Kunci a. Minat masyarakat terhadap perfilman animasi sudah makin baik. b. Genre film animasi fantasi horror masih terbilang cukup langka di Indonesia. 4.1.1.2 Masalah Yang di Komunikasikan Bagaimana menyajikan cerita yang agak kompleks ke dalam bentuk film pendek animasi dengan visualisasi yang menarik agar plot cerita dapat tersampaikan dengan baik. 4.1.1.3 Tujuan Komunikasi a. Menyampaikan plot cerita dengan baik kepada audiens b. Menghibur masyarakat yang menontonnya lewat visualisasi menarik dan cerita yang unik. 4.1.1.4 Keyword Kata kunci dalam film pendek animasi ini adalah dunia di dalam cermin. 4.1.1.5 Profil Target 4.1.1.5.1 Target Primer Demografis - Rentang usia : 20 hingga 25 tahun - Gender : Pria 26
27 Geografis - Masyarakat Indonesia Psikografis - Masyarakat yang menyukai film - film animasi 4.1.1.5.2 Target Sekunder Demografis - Rentang usia : dibawah 20 tahun dan 25 ke atas - Gender : Wanita Geografis - Masyarakat diluar wilayah Indonesia Psikografis - Selain masyarakat penggemar animasi 4.1.1.6 Premis Jemi, pemuda narsis, tiba-tiba kehilangan refleksi dirinya di cermin, lalu secara tidak sengaja masuk ke dunia cermin dan terjebak disana. 4.1.1.7 Penetapan judul Penulis menetapkan judul Imej karena Imej adalah nama dari refleksi Jemi di dunia cermin. Dia adalah otak yang memanipulasi keadaan dengan tujuan kebebasannya ke dunia nyata lalu menjebak Jemi di dunianya. 4.1.1.8 Ringkasan Cerita Jemi, seorang pemuda yang sangat suka bercermin dimanapun dan kapanpun, tiba-tiba kehilangan refleksinya di cermin. Ia memeriksa seluruh cermin di rumahnya, tapi refleksi dirinya tak juga muncul. Ketika bercermin di kamar mandi, Jemi yang tengah kesal, memukul cermin tersebut. Namun tak disangka, ia malah terhisap masuk ke dalam cermin,
28 kemudian muncul kembali di ruangan yang sama tapi dalam posisi terbalik. Jemi berada di dunia cermin. Ketika sedang melihat-lihat, ia menemukan seseorang tengah bersantai sambil menonton televisi. Jemi mendekatinya dan langsung kaget bukan main begitu melihat orang yang bersantai itu sama persis seperti dirinya, hanya saja dia memiliki belahan rambut dan nama di baju yang terbalik dengan dirinya. Ia juga memiliki seperti coretan hitam di pipi sebelah kirinya. Sosok itu kemudian bangun dan mendekati Jemi. Jemi yang sudah sangat ketakutan melihat sosok tersebut langsung jatuh pingsan setelah mundur beberapa langkah. Sosok tersebut adalah Imej, refleksi diri Jemi di dunia cermin. ia kemudian melangkahi Jemi, menuju kamar mandi, lalu masuk ke cermin kamar mandinya dengan cara yang sama seperti Jemi, yaitu meninju cermin tersebut. Sebelumnya, ia telah menghapus coretan spidol di wajahnya. Tidak lama setelah Imej masuk ke cermin, seketika Jemi datang ke depan cermin kamar mandi Imej dengan tubuh yang seperti tertarik secara paksa melakukan gerakan yang dilakukan oleh Imej di cermin kamar mandi miliknya di dunia nyata. Jemi memukul cermin tersebut, cermin retak, menampilkan wajah pantulan cermin Jemi yang tersenyum. Jemi berjalan pergi. Setelah ia melewati cermin, ia sperti lemas, dengan ekspresi wajah yang sangat kebingungan. 4.1.1.9 Treatment Cerita Cerita film pendek animasi Imej dibuat sendiri oleh penulis. Penulis menganalisa beberapa poin penting dalam penceritaannya. Poin-poin tersebut merupakan garis besar penceritaan sehingga tidak boleh diganggu gugat keberadaannya. Berikut poin-poin tersebut: - Poin 1: kegiatan bercermin Jemi. - Poin 2 : Jemi kehilangan refleksi dirinya di cermin. - Poin 3 : Jemi memeriksa cermin-cermin di rumahnya. - Poin 4 : Jemi memukul cermin kamar mandi.
29 - Poin 5 : Jemi masuk ke dalam cermin kamar mandinya. - Poin 6 : Jemi jatuh di kamar mandi Imej - Poin 7 : Jemi melihat-lihat rumah Imej - Poin 8 : Jemi melihat tulisan-tulisan terbalik. - Poin 9 : Jemi melihat fotonya di dinding di corat-coret. - Poin 10 : suara televisi - Poin 11 : Jemi mendatangi Imej yang tengah menonton televisi - Poin 12 : Jemi pingsan ketakutan - Poin 13 : Imej melagkahi Jemi, berjalan menuju kamar mandi - Poin 14 : Imej masuk ke cermin kamar mandi - Poin 15 : Jemi tertarik tubuhnya ke kamar mandi dan langsung mengikuti gerakan Imej yang kini sudah berada di kamar mandi Jemi di dunia nyata. Dengan demikian ditemukan bahwa adanya hal-hal penting yang tidak boleh diubah ini, maka dari itu penulis mencoba merancang sebuah formula yang akan digunakan dalam perancangan cerita ini, yang didasarkan atas penelitian penulis terhadap kecenderungan kesukaan target market yang merupakan remaja dan dewasa. 4.1.1.10 Script Imej ACT IN - INTRO EXT.KAMAR JEMI PAGI HARI Kamera zoom out dari cermin, close up ke Jemi yang sedang tidur Jemi bangun, lalu tersenyum ke cermin yang dipegangnya Kamera zoom in ke cermin
30 EXT. KAMAR MANDI Kamera zoom out dari cermin Kamera close up ke Jemi yang sedang tersenyum sambil bercermin EXT. DEPAN RESTORAN Jemi sedang berjalan Jemi berhenti begitu melihat kaca restoran Jemi bercermin EXT. DALAM RESTORAN Seorang wanita sedang makan burger Ia melihat Jemi bercermin sambil melakukan pose aneh Burger di tangannya terjatuh EXT. KAMAR MANDI RUMAH JEMI Jemi bercermin EXT. TOILET KANTOR Jemi sedang mencuci tangan sambil bercermin Orang di sebelahnya melihat dengan aneh kemudian pergi EXT. JALAN Jemi bercermin di spion kendaraan EXT. BACKGROUND BERGANTI-GANTI Jemi bercermin sambil melakukan pose-pose aneh Kamera zoom in ke Jemi
31 EXT. RUMAH JEMI Kamera zoom out dari foto Jemi Kamera berputar kearah Jemi yang sedang bercermin Jemi kaget Kamera close up ke cermin. Tidak ada refleksi Jemi di cermin Kamera close up dari bawah ke Jemi yang teriak kaget Kamera dari samping, long shot, Jemi kaget sambil memegang cermin Jemi memeriksa cermin di dinding di belakangnya Jemi berlari masuk ke dalam kamar EXT. KAMAR JEMI Jemi berlari menuju cermin di lemarinya Kamera close up ke Jemi yang sedang terbelalak kaget EXT. LORONG RUMAH JEMI Jemi berlari, kamera zoom out EXT. KAMAR MANDI Jemi berlari mendatangi cermin Kamera close up ke Jemi yang sedang terengahengah Cermin tidak mengangkap pantulan Jemi Kamera kembali close up ke Jemi yang terlihat kesal Jemi meninju cermin tersebut Tangan Jemi masuk ke cermin
32 Kamera close up ke Jemi. Jemi terhisap masuk ke dalam cermin EXT. KAMAR MANDI DUNIA CERMIN (RUMAH IMEJ) Jemi terlempar dari cermin ke lantai Jemi kebingungan sambil melihat sekeliling Kamera memutari kamar mandi tersebut Jemi berdiri, kemudian menoleh kea rah pintu Kamera zoom out Jemi berjalan keluar dari kamar mandi EXT. LORONG RUMAH IMEJ Jemi berjalan menyusuri lorong tersebut Jemi berhenti di depan kalender yang tulisannya terbalik Kamera close up ke kalender tersebut Jemi berjalan lagi Tiba-tiba ekspresinya berubah sangat kaget begitu melihat ke depan Kamera long shot, Jemi berlari ke depan Kamera close up ke foto Jemi yang wajahnya di corat-coret Kamera close up ke Jemi. ekspresi wajahnya kesal Terdengar suara televisi, Jemi menoleh Jemi mengintip lorong sebelah kiri rumah tersebut Terlihat ruangan dengan pintu yang sedikit terbuka Jemi mendatangi ruangan tersebut Jemi masuk ke ruangan tersebut
33 EXT. RUANG TV IMEJ Jemi melihat seseorang tengah bersantai di sofa sambil menonton TV Jemi mendatangi sosok tersebut Jemi kaget bukan main melihat sosok tersebut memiliki fisik yang sama persis seperti dirinya (Imej) Imej bangun, lalu mendekati Jemi Jemi mundur ketakutan Jemi pingsan Imej melangkahi jemi yang pingsan EXT. LORONG RUMAH IMEJ Imej berjalan dengan santai menuju kamar mandi EXT. KAMAR MANDI Imej masuk ke kamar mandi Imej berjalan menuju cermin Imej mennghapus noda spidol di wajahnya kemudian meninju cermin Imej masuk ke cermin Tiba-tiba tubuh Jemi tertarik ke depan cermin Jemi mengikuti gerakan Imej yang kini sudah ada di kamar mandi miliknya di dunia nyata Imej/Jemi memukul kaca hingga retak END.
34 4.1.2 Strategi Desain 4.1.2.1 Tone and Manner Kesan yang ingin di tampilkan dalam film animasi pendek ini adalah fantasi tetapi agak sedikit kelam. Warna yang kontras antara merah dengan kuning menggambarkan kepercayaan diri dan pencari perhatian, dipadukan dengan hitam dan juga tone warna cokelat agak gelap untuk memberikan kesan misterius. (sumber : http://www.colouraffects.co.uk/psychological-properties-of-colours). 4.1.2.2 Strategi Verbal Dalam film pendek animasi Imej ini, penulis tidak menggunakan dialog sama sekali dan hanya menggunakan suara-suara sebagai penguat ekspresi. Misalnya saja suara teriakan, atau suara napas terengah-engah. 4.1.2.3 Strategi Visual Dalam pembuatan film pendek animasi ini penulis melakukan pendekatan visual dengan style 3D dengan banyak permainan tekstur dan warna. Untuk karakter sendiri, penulis membuat banyak ekspresi untuk menyesuaikan cerita dimana si karakter itu sendiri memiliki perwatakan yang ekspresif. 4.1.2.4 Karakter dan Environment a. Karakter Dalam film pendek animasi Imej ini, memiliki 2 orang karakter yang memiliki perwatakan berbeda. Berikut kedua karakter tersebut : 1. Jemi Jemi adalah karakter yang berasal dari dunia nyata. Ia memiliki sifat yang ceria, narsis (namun belum bersifat
35 patologis), penuh rasa ingin tahu dan polos. Ia sangat senang bercermin dan menyukai pantulan dirinya di cermin. Sifat dan pembawaan Jemi mirip dengan karakter Flynn di film Tangled, namun Jemi memiliki sisi yang lebih innocent dibandingkan karakter Flynn. Gambar 4.1 Flynn Tangled (Sumber : http://jadensadventures.wikia.com/wiki/flynn_rider) Jemi berusia sekitar 25 tahun dengan pekerjaan sebagai karyawan
36 di suatu perusahaan. Hal ini terlihat dari pakaian yang dikenakannya yang berupa kemeja putih yang bertuliskan namanya dibagian dada sebelah kiri. Dia mengenakan celana panjang berwarna abu-abu dengan sepatu hitam. Jemi memiliki ciri khas yaitu rambut berwarna pirang dengan jambul yang tinggi. Terdapat beberapa adegan yang menampilkan latar belakang Jemi tengah berada di kantornya, namun setting utama di dalam film pendek ini adalah di rumahnya sendiri. Jemi sangat menyukai wajahnya sendiri. Hal ini diperlihatkan oleh penulis lewat potongan-potongan scene Jemi sedang bercermin dengan latar belakang tempat yang berbeda-beda tanpa rasa malu dan tidak peduli Perbuatan yang dilakukannya membuat orang disekitarnya merasa risih. Kenarsisan Jemi juga ditunjukkan oleh foto-foto dirinya yang terpajang di rumahnya. Penulis membuat karakter Jemi adalah seorang karyawan/ pekerja kantoran adalah untuk menambah nilai eksentrik dari karakter Jemi. Sifat narsistik jika dialami oleh remaja bisa dikatakan sebagai hal yang lumrah sebagai salah satu proses pencarian jati diri. (Malignant Self Love first edition). Lain halnya dengan kepribadian narsis yang dimiliki oleh orangorang yang sudah berusia diatas remaja. Status Jemi sebagai karyawan menunjukkan bahwa dia bukan karakter yang berusia remaja. Model rambutnya yang berwarna terang dan menarik perhatian bertujuan untuk menggambarkan sifat percaya diri yang tinggi dan tidak terpengaruh akan kebiasaan yang seharusnya ataupun pendapat dan pandangan orang lain. Selain itu penulis juga membutuhkan nama yang ada di baju kantor Jemi sebagai keterangan identitas pembeda antara Jemi dengan Imej. Dalam realitanya, seseorang karyawan, khusunya di Indonesia, yang memiliki karakter dan penampilan seperti Jemi terbilang tidak biasa dan eksentrik. Kebanyakan dari mereka adalah pekerja-pekerja di bidang seni. Tetapi ada juga yang menjadi karyawan di perusahaan resmi, dan berpenampilan eksentrik. Brikut adalah beberapa referensi yang digunakan penulis dalam membuat karakter Jemi.
37 Gambar 4.2 referensi (sumber: data pribadi) 2. Imej Imej adalah refleksi dari Jemi. Imej memiliki karakter yang berbeda dengan Jemi. Dia memiliki karakter yang manipulatif, malas, oportunis, lebih santai daripada Jemi dan tidak narsis. Referensi karakter Jemi didapat dari Squidwards dan karakter dari film pendek berjudul Alarm. Gambar 4.3 Squidwards dari film Sponge Bob (sumber : http://moxie2d.deviantart.com/art/squidward145571470)
38 Gambar 4.4 Alarms short movie (sumber : http://www.vanguardelement.com/2012/05/short-film-alarmby-moohyun-jang/) Ciri-ciri fisik yang dimiliki oleh Imej sama seperti yang dimiliki oleh Jemi. Namun, mengingat imej adalah refleksi Jemi dari cermin, segala yang ada pada diri Imej mulai dari rambut hingga pakaian berbentuk terbalik. Nama Jemi yang tertulis di dada kiri pada kemeja Jemi, berubah letak menjadi di dada sebelah kanan dengan tulisan Jemi yang ikut menjadi terbalik juga (baca : Imej). Imej memiliki mata yang sedikit lebih sayu untuk menunjukkan sifat santainya. Imej memiliki coretan pada pipi sebelah kirinya yang menjadi kunci dari cerita ini. Dalam film pendek ini, setiap orang dari dunia nyata bercermin, maka orang dari dunia cermin yang memiliki ciri-ciri fisik sama, akan secara otomatis mengikuti setiap pergerakan maupun ekspresi yang dilakukan oleh orang dari dunia nyata layaknya sebuah refleksi. Imej yang berasal
39 dari dunia cermin pun melakukan tugasnya sebagai refleksi tiap kali Jemi bercermin. Seringnya frekuensi Jemi bercermin membuat Imej yang malas merasa gerah dan tidak suka terhadap Jemi. hal ini penulis tunjukkan lewat foto Jemi di dunia cermin dalam keadaan dicorat-coret. Coretan spidol yang ada di pipi Imejlah yang membuat Imej terbebas dari pekerjaannya sebagai refleksi Jemi karena, coretan di pipinya tersebut membuat Imej tidak memiliki kepersisan fisik dengan Jemi. Sisi manipulatif dan oportunis Imej terlihat dari adegan dimana ia mengambil alih dunia nyata dari Jemi yang sedang pingsan, lalu memecahkan kaca kamar mandi yang menjadi portal, sehingga Jemi terjebak di dunia cermin. b. Lingkungan (Environment) 1. Dunia Cermin Keberadaan dunia dibalik cermin tidak memiliki bukti nyata tentang keberadaannya, namun banyak opini yang mengakui kebenaran dunia cermin. Dalam film pendek ini, penulis merancang sendiri keberadaan dunia cermin berikut hukum yang berlaku di dalamnya. Penulis mengimajinasikan dunia dibalik cermin sama persis seperti dunia nyata, tetapi posisinya terbalik. Seperti ketika kita bercermin, posisi kita menjadi berhadapan, dan segala sesuatu yang kita lihat di cermin menjadi terbalik. Tangan kanan kita adalah tangan kiri di cermin. tulisan yang kita lihat melalui cermin akan menjadi tidak terbaca karena posisinya yang menjadi terbalik. Di dalam film ini, tulisan yang terbalik menjadi petunjuk utama dunia cermin. Penulis menciptakan dunia cermin disini sebagai dunia yang tidak sebebas dunia nyata dan terikat oleh suatu hukum yang mengatur orang yang tinggal di dalamnya. Cermin menjadi benda yang membatasi
40 kebebasan penghuni dunia cermin. Apapun yang dilakukan orang dari dunia nyata yang tertangkap oleh cermin, akan secara otomatis diikuti oleh orang dari dunia cermin walaupun orang yang di dunia cermin tersebut tengah melakukan hal lain. Misalnya saja, seseorang dari dunia nyata bercermin di kamar mandi, refleksinya yang ketika itu sedang tidur tubuhnya akan tertarik dengan cepat menuju cermin kamar mandi dan secara refleks langsung mengikuti gerakan dan ekspresi orang yang dari dunia nyata. Jadi, orang yang ada di dunia cermin seolah menjalankan profesi sebagai sebuah refleksi dari orang yang bercermin di dunia nyata. Dalam film pendek ini, penulis menciptakan keadaan dimana pekekrjaan ataupun keharusan sebagai refleksi berlaku apabila terdapat kesamaan fisik diantara kedua pihak, antara pihak dari dunia nyata maupun dunia cermin. Coretan spidol yang ada di pipi Imej menjadi pembeda fisik antara Imej dengan Jemi sehingga dia menjadi terbebas dari keharusannya sebagai refleksi.inilah yang menyebabkan Jemi bisa kehilangan pantulan dirinya di cermin. Hal ini juga yang menyebabkan Jemi bisa masuk ke dunia cermin ketika mencoba memukul cermin kamar mandinya saat dalam keadaan dia kehilangan refleksi, lalu kaca yang retak di akhir film ketika Imej dan juga Jemi memukul kaca tersebut akibat dorongan kekuatan yang sama dari kedua belah pihak yang menyebabkan kaca retak dan tidak terjadinya fungsi portal pada cermin tersebut. 2 Rumah Latar belakang tempat yang menjadi setting utama dari film pendek ini adalah di rumah. Genre fantasi horror ikut andil dalam menciptakan bentuk fisik dari rumah yang akan dibuat menjadi latar. Wallpaper di dinding yang berwarna merah dengan ukiran hitam dan dominasi kayu memberikan kesamaan dengan rumah-rumah yang pada umumnya disebut sebagai rumah yang memiliki nuansa gotik.referensi rumah yang digunakan penulis diambil dari media internet dalam bentuk
41 gambar. Gambar 4.5 : Rumah (sumber : http://www.buildingconservation.com/articles/tyntesfieldinteriors/pic_1.jpg)