LAMPIRAN. Lampiran 1. Alur Kerja Isolasi Bakteri Endofit dari Batang dan Akar Tanaman Dara metode Radu & Kqueen (2002) yang dimodifikasi

dokumen-dokumen yang mirip
Koloni bakteri endofit

LAMPIRAN 1. Standar zona hambat antibiotik menurut CLSI

LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Alur Kerja Ekstraksi Biji Alpukat (Persea Americana Mill.) Menggunakan Pelarut Metanol, n-heksana dan Etil Asetat

LAMPIRAN Lampiran 1: Komposisi dan Penyiapan Media Skim Milk Agar, Komposisi Media Feather Meal Agar, Komposisi Media Garam Cair.

DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU LAMPIRAN

Konsentrasi Konsentrasi Kultur campuran bakteri kandidat resisten antibiotik. Kultur murni kandidat bakteri resisten antibiotik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Pada metode difusi, digunakan 5 perlakuan dengan masing-masing 3

LAMPIRAN. Sampel Daun Tumbuhan. dicuci dikeringanginkan dipotong-potong dihaluskan

LAMPIRAN. Lampiran 1. Komposisi Media Bushnell-Haas,Larutan Standar Mc -Farland

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014.

Sampel air kolam, usus ikan nila dan endapan air kolam ikan. Seleksi BAL potensial (uji antagonis)

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat + 25

BAB III METODE PENELITIAN. eksplorasi dengan cara menggunakan isolasi jamur endofit dari akar kentang

BAB III METODE PENELITIAN A.

LAMPIRAN. Biakan Jamur Colletotrichum sp

Sampel air panas. Pengenceran 10-1

II. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. D. Alat dan bahan Daftar alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 2.

II. METODE PENELITIAN

Lampiran 1.Identifikasi tumbuhan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

LAMPIRAN. Lampiran 1. Komposisi Media Bushnell-Haas, Larutan Standar Mc. Farland, Larutan Orsinol

BAB III METODE PENELITIAN. dan eksperimen dengan cara mengisolasi dan identifikasi mikroba endofit dari

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai September 2012,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian bulan Desember 2011 hingga Februari 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Penyakit Tanaman Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian terapan dengan menggunakan

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Karakterisasi Isolat L. plantarum dan Bakteri Indikator

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. sampai Maret Pengambilan sampel tanah rizosfer Zea mays di Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Komposisi Media MGMK Padat dan Cara Pembuatannya Bahan: Koloidal kitin 12,5% (b/v) 72,7 ml. Agar 20 g.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-Desember 2015 di Laboratorium

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Februari 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental yang bersifat analitik

Lampiran 1. Hasil Identifikasi hewan Teripang. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Penyakit Tumbuhan, Bidang

BAB III METODE PENELITIAN. Nazir (1999: 74), penelitian eksperimental adalah penelitian yang dilakukan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat Penelitian 3.3 Metode Penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

Lampiran 1. Persiapan Media Bakteri dan Jamur. diaduk hingga larut dan homogen dengan menggunakan batang pengaduk,

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. Lampiran A: Alur Kerja Isolasi Bakteri Penghasil Biosurfaktan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. MIPA dan Laboratorium Universitas Setia Budi Surakarta. B.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian

LAMPIRAN. Lampiran A. Alur Kerja Pengambilan Sampel. Universitas Sumatera Utara. Pengambilan sampel. Akar tanaman kelapa sawit

BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian

3 METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Alur Kerja Subkultur Bakteri Penghasil Biosurfaktan dari Laut dalam Mendegradasi Glifosat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

1 atm selama 15 menit

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April-Juni 2014 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat

Air Panas. Isolat Murni Bakteri. Isolat Bakteri Selulolitik. Isolat Terpilih Bakteri Selulolitik. Kuantitatif

III. METODOLOGIPENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Pengambilan sampel tanaman nanas dilakukan di lahan perkebunan PT. Great

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

OLEH Burhanuddin Taebe Andi Reski Amalia Sartini

LAMPIRAN. Lampiran 1. Foto Lokasi Pengambilan Sampel Air Panas Pacet Mojokerto

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Proteksi

LAMPIRAN. Isolat Bakteri. Karakterisasi Bakteri. Imobilisasi Bakteri. Uji Viabilitas Bakteri

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat,

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

Lampiran 1. Gambar 1. Talus Segar Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April Juni 2014 di Laboraturium

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif laboratorium dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian eksperimental

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-November Penelitian ini

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen karena dalam

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia/Biokimia Hasil Pertanian dan

III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT C. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Asam Jawa (Tamarindus indica L) yang diujikan pada bakteri P. gingivalis.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Persiapan alat dan bahan yang akan digunakan. Pembuatan media PDA (Potato Dextrose Agar)

Lampiran 2. Tumbuhan dan daun ketepeng. Universitas Sumatera Utara

BAHAN DAN METODE. Kasa Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2011

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian

II. METODOLOGI PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana,

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam, Universitas Lampung. reaksi, mikropipet, mikrotube, mikrotip, rak tabung reaksi, jarum ose,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-November 2012 di

METODELOGI PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana untuk

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif kualitatif meliputi

BAB III BAHAN, ALAT DAN METODA

Transkripsi:

LAMPIRAN Lampiran 1. Alur Kerja Isolasi Bakteri Endofit dari Batang dan Akar Tanaman Dara metode Radu & Kqueen (2002) yang dimodifikasi Bagian akar dan batang (3-5 cm) Dicuci dengan air mengalir selama 20 menit Disterilkan bagian permukaannya dengan cara dalam larutan etanol 75% selama 2 menit direndam Direndam dalam larutan natrium hipoklorit 5,3% selama 5 menit Direndam dalam larutan etanol 75% selama 30 detik menit dibilas dengan akuades steril sebanyak 2 kali dikeringkan dengan kertas saring steril dibuang bagian ujung kiri dan kanan dari akar dan batang tanaman lebih kurang 1 cm dipotong manjadi 2 bagian diletakkan pada permukaan media NA yang telah dicampurkan dengan antibiotik ketokonazol (0,3 gram/100 ml) dengan posisi bekas potongan ke arah media diinkubasi pada suhu ruang 25-30 o C selama 1-3 hari Koloni Bakteri Endofit Disubkultur pada media NA baru sampai diperoleh biakan murni

43 Lampiran 2. Alur Kerja Karakterisasi dan Identifikasi Bakteri Endofit Isolat murni bakteri endofit Dikarakterisasi berdasarkan struktur dan warna koloni Pewarnaan Gram Uji Biokimia Diamati dengan mikroskop Uji sitrat Uji gelatin Uji motilitas Uji sulfida Uji katalase Uji hidrolisis pati

44 Lampiran 3. Alur Kerja Uji Daya Hambat Bakteri Endofit terhadap Bakteri Patogen Isolat Bakteri Patogen Isolat Bakteri Endofit Disubkultur pada suhu 28-30 o C selama ± 24 jam Diambil dengan jarum ose Dilarutkan dalam larutan fisiologis NaCl 0,9% Dihomogenkan dan disesuaikan kekeruhan/absorbansinya dengan standar 0,5 McFarland menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 600 nm Suspensi Bakteri Patogen Dibuat hapusan dengan menggunakan cutton bud pada permukaan media MHA Suspensi Bakteri Endofit Diteteskan pada kertas cakram kosong sebanyak 10 µl dengan menggunakan mikropipet Diletakkan cakram yang sudah ditetesi suspensi bakteri endofit pada media MHA Diinkubasi pada suhu 28-30 o C selama 24 jam Diukur luas zona hambat yang terbentuk dan diamati sampai hari ketiga

45 Lampiran 4. Alur Kerja Uji Daya Hambat Bakteri Endofit terhadap Jamur Patogen Jamur Patogen Diinokulasikan bagian yang aktif tumbuh di tengah media MHA dengan menggunakan cork borer Diinkubasi selama 2-3 hari Bakteri Endofit Dibuat suspensi dengan absorbansi/kekeruhan 0,5 standar McFarland yang diukur dengan menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 600 nm Diinokulasikan pada kertas cakram kosong berdiameter 0,6 cm sebanyak 10 µl di bagian tepi media Diinkubasi pada suhu 28-30 o C selama 24 jam Diukur zona hambat yang terbentuk Diamati sampai hari keenam

46 Lampiran 5. Alur Kerja Ekstraksi Bahan Antimikroba dari Bakteri Endofit dengan Pelarut Metanol Isolat Bakteri Endofit Potensial Antimikroba Dibuat suspensi dengan absorbansi/kekeruhan 0,5 standar McFarland yang diukur dengan menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 600 nm Disebarkan dengan cotton bud pada permukaan media padat NA sebanyak 5 petri Diinkubasi selama 5-6 hari Kultur Bakteri Dipotong kecil-kecil Dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer 500 ml yang ditutupi aluminuim foil Direndam dalam pelarut metanol 150 ml selama 72 jam Dimaserasi Disaring dengan kertas saring steril Dilakukan perendaman sebanyak 3 kali Maserat Supernatan Disentrifugasi pada kecepatan 3000 rpm selama 15 menit Dipekatkan dengan menggunakan evaporator putar dengan suhu tidak lebih dari 50 ± 2ºC Ekstrak Bakteri

47 Lampiran 6. Alur Kerja Uji Aktivitas Ekstrak Metanol Bakteri Endofit terhadap Beberapa Bakteri Patogen Bakteri Patogen Suspensi Bakteri Patogen Disubkultur selama ± 24 jam pada media NA Diambil dengan jarum ose Dilarutkan dalam larutan fisiologis NaCl 0,9% Disesuaikan absorbansi/kekeruhannya dengan standar 0,5 McFarland yang diukur dengan menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 600 nm Ekstrak Metabolit Bakteri Endofit Dilarutkan dengan DMSO dengan konsentrasi masing-masing 40, 60, 80 dan 100% Diteteskan pada kertas cakram kosong sebanyak 10 μg Ditetesi kertas cakram kosong dengan DMSO sebanyak 10 μg sebagai kontrol (-) Digunakan cakram kertas kloramfenikol 10 μg pada bakteri dan untuk jamur digunakan cakram kertas nystatin sebagai kontrol (+) Dibuat hapusan dengan menggunakan cutton bud pada permukaan media MHA Diletakkan cakram kertas yang sudah ditetesi ekstrak metabolit bakteri endofit dan kertas cakram untuk kontrol (-) dan (+) Diinkubasi pada temperatur 28-30 o C selama 24 jam Diukur luas zona hambat yang terbentuk dengan menggunakan jangka sorong dan diamati sampai hari ketiga

48 Lampiran 7. Alur Kerja Uji Aktivitas Ekstrak Metanol Bakteri Endofit terhadap Jamur Patogen Jamur Patogen (A. flavus) Jamur Patogen (A. flavus) usia 2-3 hari Diinokulasikan bagian yang aktif tumbuh di tengah media MHA dengan menggunakan cork borer Diinkubasi selama 2-3 hari Diletakkan kertas cakram syang sudah ditetesi ekstrak metabolit bakteri endofit potensial dan kertas cakram untuk kontrol (-) dan (+) di keempat sisi empat sisinya Ekstrak Metabolit Bakteri Endofit dilarutkan dengan DMSO dengan konsentrasi masing-masing 40, 60, 80 dan 100% Diteteskan pada kertas cakram kosong sebanyak 10 μg Ditetesi kertas cakram kosong dengan DMSO sebanyak 10 μg sebagai kontrol (-) Digunakan kertas cakram kloramfenikol 10 μg pada bakteri dan untuk jamur digunakan kertas cakram nystatin sebagai kontrol (+) Diinkubasi pada suhu 28-30 o C selama 24 jam Diukur zona hambat yang terbentuk Diamati sampai hari keenam

49 Lampiran 8. Alur Kerja Pengamatan Hifa Abnormal Jamur Patogen (A. flavus) Diamati secara visual luas permukaan miselium jamur yang terhambat Diamati secara mikroskopis ujung miselium pada daerah zona yang terhambat Dipotong bagian ujung miselium dengan bentuk block square Diletakkan di atas kaca objek Diamati di atas mikroskop adanya abnormalitas pada pertumbuhan hifa jamur

50 Lampiran 9. Dokumentasi Penelitian a. Pengamatan Pewarnaan Gram b. Biakan Murni Isolat Bakteri Endofit c. Maserat Bakteri Endofit d. Pengamatan Block Square

51 e. Foto Kerja f. Foto Uji Biokimia