METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu penelitian Populasi

BAB III PENDEKATAN LAPANG

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Data dan Instrumentasi

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian

METODE PENELITIAN. Populasi. dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Populasi

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel. Desain Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

pelaksanaan dalam penyaluran KKP di pedesaan. Penelitian ini melibatkan

III. METODE PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Gambar 5 Disain Penelitian.

III. METODE PENELITIAN. Definisi operasional mencakup semua pengertian yang digunakan untuk

III. METODE PENELITIAN

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel. variabel X yang akan diukur untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini yaitu para peternak kerbau di kelompok peternak

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi Penelitian Rancangan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang

3 METODE Rancangan Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian preeksperimental dan pendekatan one group pre test

Soeharto (1989: 150) mengemukakan untuk pengambilan sampel yang tingkat homogenitasnya tinggi untuk populasi dibawah 100 dapat dipergunakan sebagai sa

Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2015, Palembang 8-9 Oktober8-9 Oktober 2015 ISBN:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek Penelitian menurut Husein Umar (2005:303) mengemukakan

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan studi diskriptif kolelaxional untuk

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Verifikatif, dengan jenis pendekatan survei. Menurut Nazir (2005: 63), penelitian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan

Bab III - Objek dan Metode Penelitian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian korelasional, karena penelitian melibatkan tindakan pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. bebas (X) dengan variabel terikat (Y) yang menggunakan rumus statistik. Dengan

Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang bermaksud mengadakan. pemeriksaan atau pengukuran-pengukuran terhadap gejala tertentu (Fathoni,

METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel

Evaluasi petani terhadap program siaran pedesaan Radio Republik Indonesia (RRI) sebagai sumber informasi pertanian di kota Surakarta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. No. 1 Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung Tengah. agar kebenaran yang diungkapkan benar-benar di bentengi dengan bukti

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu cross-sectional yang merujuk

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan). Metode yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penentuan Lokasi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE. Desain, Tempat dan Waktu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam meneliti hubungan intensitas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kecerdasan Spiritual Siswa di SMA Negeri 1 Kunto Darussalam. Bulan April sampai dengan Bulan Juni 2014.

III. METODE PENELITIAN. SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/2012. SMA Al-

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

31 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian survai deskriptif dan korelasionel yang terkait dengan Program Ketahanan Pangan di Kecamatan Gandus. Menurut Singarimbun dan Effendy (2006), desain penelitian survai adalah penelitian yang mengambil contoh dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Data yang terkumpul meliputi data primer dan sekunder baik bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Penelitian ini difokuskan pada proses komunikasi di mana petani diberikan sejumlah pertanyaan terbuka dan tertutup yang menghasilkan output berupa tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan petani padi. Oleh karena itu, penelitian ini mendeskripsikan peubah-peubah seperti karakteristik individu petani, keterdedahan petani terhadap media massa dan interaksi petani bertemu penyuluh. Penilaian media komunikasi oleh petani efektivitas komunikasi usahatani padi dalam Program Ketahanan Pangan serta menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada lokasi Program Ketahanan Pangan di Kecamatan Gandus Kota Palembang. Penentuan lokasi menggunakan metode purposive sampling. Pemilihan lokasi penelitian ditetapkan berdasarkan beberapa pertimbangan yaitu : (1) Program Ketahanan Pangan di Kecamatan Gandus merupakan program pembangunan pertanian yang menggunakan media komunikasi, (2) Kecamatan Gandus Kota Palembang merupakan salah satu lokasi Program Ketahanan Pangan yang termasuk wilayah agropolitan di kota Palembang, (3) secara metodologis, seluruh tahapan penelitian terpenuhi dan dapat dilakukan di lokasi tersebut dan (4) secara geografis dan ekonomis, lokasi penelitian tergolong efisien, mudah dijangkau oleh peneliti. Pengumpulan data primer dan pengamatan lapangan dilaksanakan selama bulan Juni-Agustus 2011. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian adalah petani padi di Kecamatan Gandus Kota Palembang yang berperan dalam kegiatan Program Ketahanan Pangan serta menggunakan dan memanfaatkan media komunikasi lain untuk menunjang

32 pengetahuan dan informasi tentang budidaya tanaman padi selain media yang diberikan oleh Dinas Pertanian. Dari hasil survai ke lokasi penelitian diperoleh informasi bahwa di Kecamatan Gandus terdapat 761 petani padi yang tersebar di lima kelurahan yaitu Kelurahan Pulokerto, Kelurahan Gandus, Kelurahan Karang Jaya, Kelurahan Karang Anyar dan Kelurahan 36 Ilir. Seluruh petani padi di Kecamatan Gandus Kota Palembang tersebar di lima desa di Kecamatan Gandus yaitu kelurahan Pulokerto dengan jumlah petani padi sebanyak 128 petani padi, Kelurahan Gandus dengan jumlah 130 petani padi, Desa Karang Jaya 164 petani padi, Desa Karang Anyar 153 petani padi dan Desa 36 Ilir dengan jumlah 186 petani padi. Penarikan sampel menggunakan teknik propotional probability random sampling untuk menentukan jumlah sampel, agar mewakili tiap subpopulasinya. Menurut Nazir (2005) propotional probability yaitu sampel ditarik dari kelompok populasi, tetapi tidak semua anggota kelompok populasi menjadi anggota sampel, maka tiap anggota kelompok mempunyai probabilitas yang sebanding dengan besar relatif dari kelompok-kelompok yang dimasukkan dalam subsampel. Pengambilan sampel menggunakan tehnik random sampling dikarenakan populasi yang diambil adalah homogen dalam hal komoditas yang diusahakan yaitu petani padi. Menurut Arikunto (1998) bahwa apabila subyek kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua, sehingga hasil penelitian populasi. Selanjutnya jika subyek lebih dari 100 maka dapat diambil antara 10 sampai 15 persen atau 20 sampai 25 persen atau lebih. Berdasarkan hal tersebut dan kemampuan peneliti baik dana, waktu maupun tenaga maka untuk keperluan penelitian, penarikan sampel diambil sebesar 10 persen dari subpopulasi agar dapat mewakili populasinya. Kemudian dari subpopulasi tersebut diambil sampel secara sengaja (purposive) yaitu petani padi yang mendapatkan leaflet dan menggunakan media televisi dan koran serta berinteraksi dengan Penyuluh Pertanian Lapangan. Kerangka sampling penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1.

33 Tabel 1. Jumlah Populasi dan Sampel Petani Padi di Kecamatan Gandus No Lokasi Penelitian Jumlah Populasi Jumlah Sampel 1 Kelurahan Pulokerto 128 13 2 Kelurahan Gandus 130 13 3 Kelurahan Karang Jaya 164 16 4 Kelurahan Karang Anyar 153 15 5 Kelurahan 36 Ilir 186 19 Total 761 76 Data dan Instrumen Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan petani yang meliputi pengurus kelompok tani dan anggota kelompok tani serta hasil observasi lapangan. Data sekunder yaitu data atau informasi yang diperoleh dari kantor pemerintah setempat, kantor desa di lokasi Program Ketahanan Pangan serta petugas lapangan dan penyuluh dalam kegiatan lapangan. Instrumen adalah alat pada waktu peneliti menggunakan metode penelitian (Arikunto, 1998). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk meperoleh informasi dari petani yang berkaitan dengan topik penelitian. Interviu yaitu dialog yang dilakukan untuk memperoleh informasi dari petani. Observasi yaitu kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indera. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah studi dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data melalui studi dokumentasi terhadap laporan-laporan yang berkaitan dengan sumber data sekunder. Wawancara tertutup dengan menggunakan kuesioner. Wawancara berstruktur yaitu teknik pengumpulan data dengan mengajukan berbagai pertanyaanpertanyaan secara mendalam kepada petani secara tatap muka dengan pedoman wawancara yang sebelumnya telah disediakan, diarahkan guna memperoleh data yang belum terungkap dengan kuesioner. Survai dan observasi yaitu bentuk pengumpulan data melalui pengamatan langsung di lapangan dengan melihat secara langsung kenyataan yang ada di masyarakat.

34 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Pengujian validitas instrumen diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan penelitian. Uji validitas instrumen yang dilakukan adalah bangun pengertian construct validity yang berkenaan dengan kesanggupan alat ukur untuk mengukur pengertian-pengertian yang terkandung dalam materi yang diukur. Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur itu telah mengukur apa yang akan diukur. Titik berat dari uji validitas adalah validitas isi, yang dapat dilihat dari : 1. Apakah instrumen tersebut telah mampu mengukur apa yang telah diukur tersebut 2. Apakah informasi yang dikumpulkan telah sesuai dengan konsep yang telah digunakan. Agar kuesioner memiliki uji validitas tinggi, maka daftar pertanyaan disusun denga cara : 1. Mendefinisikan secara operasional berbagai konsep yang diukur yang telah ditulis para ahli dalam literatur. 2. Melakukan uji coba skala pengukuran tersebut pada jumlah petani. Untuk validitas instrumen diusahakan dengan cara (a) menyesuaikan daftar pertanyaan dengan judul dan masalah penelitian, (b) memperhatikan saran-saran para ahli, khususnya komisi pembimbing dan, (c) teori-teori dan pustaka. Sebelum dilakukan pengumpulan data terlebih dahulu dilakukan uji coba terhadap instrumen (kuesioner) kepada petani yang memiliki ciri-ciri relatif sama dengan cirri-ciri obyek pada penelitian. Uji coba dilakukan terhadap 15 orang petani di Desa Sungai Pinang Kecamatan Sungai Pinang Kabupaten Ogan Ilir diperoleh nilai kritis dari tabel product moment pearson sebesar 0,482. Pertanyaan yang mendapatkan nilai di bawah nilai kritis tersebut dibuang sedangkan pertanyaan yang mendapatkan nilai mendekati angka kritis diganti. Sebanyak 22 pertanyaan diganti dan 12 pertanyaan dibuang. Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dapat dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut tergolong handal (reliabel) (Singarimbun dan Effendi, 2006). Makin kecil kesalahan pengukuran, makin

35 reliabel alat pengukur. Sebaliknya makin besar kecilnya kesalahan pengukuran dapat diketahui dari indeks korelasi antara hasil pengukuran pertama dan kedua. Menurut Arikunto (1998) reliabilitas instrumen menunjukkan tingkatan keterpercayaan suatu alat mengumpulkan data karena instrumen tersebut sudah baik. Lebih lanjut dikatakan suatu instrumen dikatakan baik bila instrumen tersebut tidak akan bersifat tendensius mengarahkan petani untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Reliabilitas instrumen digunakan dengan cara mengungkapkan pertanyaan yang lugas atau tidak membingungkan, memberikan petunjuk jelas dan baku, kemudian melakukan uji coba kuesioner pada petani yang memiliki ciri-ciri relatif sama denagn obyek penelitian. Pengujian reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana kuesioner yang digunakan dapat dipercaya atau dapat memberikan perolehan hasil penelitian yang konsisten apabila alat ukur ini digunakan kembali dalam pengukuran gejala yang sama. Metode yang digunakan dalam pengujian reliabilitas ini adalah menggunakan metode alpha cronbach dengan program SPSS 15.0 for Windows. Hasil perhitungan alpha cronbach memperoleh nilai reliabilitas keseluruhan sebesar 0,7 sampai 0,9 sehingga kuesioner yang digunakan dianggap handal sebagai instrumen penelitian. Pengolahan dan Analisis Data Data penelitian dikumpulkan, dianalisis dan disajikan secara deskriptif dalam bentuk rataan, persentase, frekuensi dan tabel distribusi frekuensi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 for windows, yaitu statistik deskriptif, Khi-kuadrat dan analisis korelasi Rank Spearman. Metode Khi-kuadrat digunakan untuk mengadakan pendekatan dari faktor internal petani padi dengan efektivitas komunikasi petani padi analisis dari responden apakah terdapat hubungan nyata atau tidak. Analisis Rank Spearman digunakan untuk mengkaji ada tidaknya hubungan antara faktor ekternal petani padi dengan efektivitas komunikasi petani padi, serta hubungan antara penggunaan media televisi, koran, leaflet, dan PPL oleh petani padi dengan efektivitas komunikasi petani padi. Rumus rank Speraman yan digunakan adalah r s = 1 -

36 Dengan keterangan : r s = korelasi rank Spearman n = banyaknya pasangan data di = jumlah selisih antara peringkat bagi Xi dan Yi Hipotesis statistik yang diuji : Ho : Tidak terdapat hubungan nyata antara peubah yang digunakan H1 : Terdapat hubungan nyata antara kedua peubah yang digunakan Untuk menganalisis keterdedahan petani terhadap media massa dan interaksi terhadap penyuluh pertanian lapangan, penilaian petani terhadap media komunikasi, dan menganalisis efektivitas media komunikasi. Ketiga peubah tersebut menggunakan tiga jumlah kelas yaitu tinggi, sedang, dan rendah, dengan nilai tertinggi 3 dan nilai terendah 1. Rumus yang digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan terhadap materi usahatani tanaman padi adalah NR = NST - NSR PI = NR : JIK Di mana : NR : Nilai Range NST : Nilai Skor Tertinggi NSR : Nilai Skor Terendah JIK : Jumlah Interval Kelas PI : Panjang Interval Definisi Operasional Untuk memudahkan penginterprestasian data yang diolah, digunakan definisi operasional sebagai berikut : 1. Usia adalah keadaan usia petani yang dihitung dengan satuan tahun pada saat penelitian dilaksanakan, dikategorikan dengan indikator produktif dan non produktif 2. Pendidikan adalah tingkat belajar formal yang terakhir ditempuh petani, diklasifikasikan Tidak Sekolah, Tidak Tamat SD, SD, SMP, dan SMA. 3. Pengalaman adalah lamanya (tahun) terlibat langsung dalam mengolah tanah, khususnya dalam usahatani, diukur dalam tahun kerja, mulai dari awal sampai saat wawancara dilakukan. Dikategorikan di bawah sama dengan rataan dan di atas rataan.

37 4. Luas lahan adalah besarnya tanah garapan yang dimiliki oleh petani dalam satuan hektar. Dikategorikan di bawah sama dengan rataan dan di atas rataan. 5. Kepemilikan lahan adalah status dari tanah yang digarap sebagai usaha tani. Dikategorikan milik dan sewa. 6. Frekuensi adalah banyaknya penggunaan media komunikasi dihitung berapa kali per bulan 7. Intensitas adalah lamanya waktu yang digunakan dalam satu kali penggunaan media komunikasi 8. Frekuensi menonton TV adalah berapa kali petani menggunakan televisi untuk mendapatkan informasi tentang pertanian per bulan, dikategorikan dengan skala ordinal 1) rendah = 1,00 1,66., 2) sedang = 1,67 2,33., 3) tinggi = 2,34 3,00. 9. Intensitas menonton televisi adalah lamanya waktu yang digunakan petani dalam menggunakan media televisi untuk mendapatkan informasi tentang pertanian dilihat dari lamanya waktu yang digunakan dalam satu kali penggunaan media komunikasi, dengan skala ordinal 1) rendah = 1,00 1,66., 2) sedang = 1,67 2,33., 3) tinggi = 2,34 3,00. 10. Frekuensi membaca koran adalah berapa kali petani membaca koran untuk medapatkan informasi tentang pertanian perbulan, dikategorikan dengan skala ordinal 1) rendah = 1,00 1,66., 2) sedang = 1,67 2,33., 3) tinggi = 2,34 3,00. 11. Intensitas membaca koran adalah lamanya waktu yang digunakan petani membaca koran untuk mendapatkan informasi tentang pertanian dikategorikan dengan skala ordinal 1) rendah = 1,00 1,66., 2) sedang = 1,67 2,33., 3) tinggi = 2,34 3,00. 12. Frekuensi membaca leaflet adalah berapa kali petani membaca leaflet untuk mendapatkan informasi tentang pertanian per bulan, dikategorikan dengan skala ordinal 1) rendah = 1,00 1,66., 2) sedang = 1,67 2,33., 3) tinggi = 2,34 3,00. 13. Intensitas membaca leaflet adalah lamanya waktu yang digunakan petani membaca leaflet untuk mendapatkan informasi tentang pertanian dikategorikan dengan skala ordinal 1) rendah = 1,00 1,66., 2) sedang = 1,67 2,33., 3) tinggi = 2,34 3,00.

38 14. Frekuensi bertemu Penyuluh Pertanian Lapangan adalah berapa kali petani mengikuti kegiatan penyuluhan dan berapa kali petani bertemu penyuluh di luar kegiatan penyuluhan untuk mendapatkan informasi tentang budidaya tanaman padi dikategorikan dengan skala ordinal 1) rendah = 1,00 1,66., 2) sedang = 1,67 2,33., 3) tinggi = 2,34 3,00. 15. Intensitas bertemu Penyuluh Pertanian Lapangan adalah lamanya waktu yang digunakan petani dalam kegiatan penyuluhan dan bertemu penyuluh di luar kegiatan penyuluhan untuk mendapatkan informasi tentang budidaya tanaman padi dikategorikan dengan skala ordinal 1) rendah = 1,00 1,66., 2) sedang = 1,67 2,33., 3) tinggi = 2,34 3,00. 16. Penilaian terhadap media TV adalah tingkat kejelasan dan kesesuaian informasi yang diberikan media televisi yang digunakan petani untuk mendapatkan informasi tentang budidaya tanaman padi meliputi isi pesan dan keseuaian pesan dengan kebutuhan petani di lapangan. 17. Kejelasan materi pesan televisi adalah informasi yang disampaikan oleh media televisi yang digunakan oleh petani untuk mendapatkan informasi tentang budidaya padi dikategorikan jelas, kurang jelas, dan tidak jelas dengan menggunakan skala ordinal 1) rendah = 1,00 1,66., 2) sedang = 1,67 2,33., 3) tinggi = 2,34 3,00. 18. Kesesuaian isi pesan televisi dengan kebutuhan adalah informasi yang disampaikan media televisi yang digunakan petani tentang budidaya padi sesuai yang dibutuhkan di lapangan dikategorikan sesuai, kurang sesuai, dan tidak sesuai dengan menggunakan skala ordinal 1) rendah = 1,00 1,66., 2) sedang = 1,67 2,33., 3) tinggi = 2,34 3,00. 19. Penilaian media koran adalah tingkat kejelasan dan kesesuaian informasi yang diberikan media koran yang digunakan petani untuk mendapatkan informasi tentang budidaya tanaman padi meliputi isi pesan dan keseuaian pesan dengan kebutuhan petani di lapangan. 20. Kejelasan materi pesan koran adalah informasi yang disampaiakn oleh media koran yang digunakan oleh petani untuk mendapatkan informasi tentang budidaya padi dikategorikan jelas, kurang jelas, dan tidak jelas dengan menggunakan skala ordinal 1) rendah = 1,00 1,66., 2) sedang = 1,67 2,33., 3) tinggi = 2,34 3,00. 21. Kesesuaian isi pesan koran dengan kebutuhan adalah informasi yang disampaikan media koran yang digunakan petani tentang budidaya padi

39 sesuai yang dibutuhkan di lapangan dikategorikan sesuai, kurang sesuai, dan tidak sesuai dengan menggunakan skala ordinal 1) rendah = 1,00 1,66., 2) sedang = 1,67 2,33., 3) tinggi = 2,34 3,00. 22. Penilaian leaflet adalah tingkat kejelasan dan kesesuaian informasi yang diberikan media leaflet yang digunakan petani untuk mendapatkan informasi tentang budidaya tanaman padi meliputi isi pesan dan keseuaian pesan dengan kebutuhan petani di lapangan. 23. Isi pesan leaflet adalah informasi yang disampaikan oleh media leaflet yang digunakan oleh petani untuk mendapatkan informasi tentang budidaya padi dikategorikan jelas, kurang jelas, dan tidak jelas dengan menggunakan skala ordinal 1) rendah = 1,00 1,66., 2) sedang = 1,67 2,33., 3) tinggi = 2,34 3,00. 24. Kesesuaian isi pesan dengan kebutuhan adalah informasi yang disampaikan media leaflet yang digunakan petani tentang budidaya padi sesuai yang dibutuhkan di lapangan dikategorikan sesuai, kurang sesuai, dan tidak sesuai dengan menggunakan skala ordinal 1) rendah = 1,00 1,66., 2) sedang = 1,67 2,33., 3) tinggi = 2,34 3,00. 25. Penilaian Penyuluh pertanian Lapangan adalah tingkat kejelasan dan kesesuaian informasi yang diberikan PPL kepada petani untuk mendapatkan informasi tentang budidaya tanaman padi meliputi isi pesan dan keseuaian pesan dengan kebutuhan petani di lapangan. 26. Isi pesan PPL adalah informasi yang disampaiakn oleh PPL kepada petani untuk mendapatkan informasi tentang budidaya padi dikategorikan jelas, kurang jelas, dan tidak jelas dengan menggunakan skala ordinal 1) rendah = 1,00 1,66., 2) sedang = 1,67 2,33., 3) tinggi = 2,34 3,00. 27. Kesesuaian isi pesan PPL dengan kebutuhan adalah informasi yang disampaikan PPL kepada petani tentang budidaya padi sesuai yang dibutuhkan di lapangan dikategorikan sesuai, kurang sesuai, dan tidak sesuai dengan menggunakan skala ordinal 1) rendah = 1,00 1,66., 2) sedang = 1,67 2,33., 3) tinggi = 2,34 3,00. 28. Efektivitas media komunikasi adalah besarnya tingkat perilaku petani setelah mendapatkan terpaan dari media televisi, koran, leaflet dan Penyuluh Pertanian lapangan yang meliputi tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan. 29. Pengetahuan petani adalah tingkat penguasaan petani terhadap informasi yang berkaitan dengan budidaya padi yang disampaikan oleh media televisi,

40 koran, leaflet, dan Penyuluh Pertanian Lapangan dengan menggunakan skala ordinal 1) rendah = 1,00 1,66., 2) sedang = 1,67 2,33., 3) tinggi = 2,34 3,00. 30. Sikap petani adalah pendapat petani terhadap informasi budidaya padi yang disampaikan oleh media televisi, koran, leaflet, dan Penyuluh Pertanian Lapangan dengan menggunakan skala ordinal 1) rendah = 1,00 1,66., 2) sedang = 1,67 2,33., 3) tinggi = 2,34 3,00. 31. Tindakan petani adalah hasil komulatif dari seluruh proses komunikasi yang dilakukan oleh petani terhadap informasi yang disampaikan media televisi, koran, leaflet, dan Penyuluh Pertanian Lapangan dengan menggunakan skala ordinal 1) rendah = 1,00 1,66., 2) sedang = 1,67 2,33., 3) tinggi = 2,34 3,00.