PENGETAHUAN IBU DAN REAKSI SIBLING RIVALRY PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH (3-5 TAHUN) DI KOMUNITI INDONESIA MESAIEED QATAR 2012 ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Kelahiran anak merupakan saat yang ditunggu-tunggu dan sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antara saudara kandung (sibling rivalry) biasanya muncul ketika

FAKTOR DOMINAN PADA KEJADIAN SIBLING RIVALRY PADA ANAK USIA PRASEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. alami oleh seorang anak terhadap kehadiran atau kelahiran saudara

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG SIBLING RIVALRY PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA SIBLING RIVALRY PADA BALITA DI KEMUKIMAN KANDANG KECAMATAN KLUET SELATAN ACEH SELATAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-4 TAHUN DI POSYANDU BUDI LESTARI DESA TLOGOREJO GUNTUR DEMAK.

HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012

Sibling Rivalry Pada Anak Usia Todler

Hubungan Antara Sibling Rivarly dengan Kemampuan Penyesuaian Sosial Anak Usia Pra Sekolah di Tk Ulil Albab Mertoyudan

BAB I PENDAHULUAN. perbedaan kecepatan tumbuh dan gaya penampilannya (Sujiono, 2007). Perbedaan tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah korelasional. Penelitian

HUBUNGAN PENGETAHUAN HIPERTENSI DENGAN POLA HIDUP SEHAT LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG ABSTRAK

Nisa khoiriah INTISARI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG POLA ASUH DENGAN REAKSI SIBLING RIVALRY

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KEJADIAN SIBLING RIVALRY PADA USIA BALITA

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN AKTUALISASI DIRI ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK ABA 31 NGALIYAN SEMARANG

DUKUNGAN SOSIAL SUAMI DENGAN MOTIVASI IBU USIA MUDA DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN PERKEMBANGAN EMOSI ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK ROHMATUL MAGFIROH DESA PAKISAJI KECAMATAN PAKISAJI KABUPATEN MALANG

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pertama kalinya. Menurut Santrock 2002: 56 ( dalam Arif 2013 : 1),

HUBUNGAN PENGETAHUAN MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT III TENTANG SADARI DENGAN FREKUENSI MELAKUKAN SADARI. Nanik Nur Rosyidah

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT

BAB II LANDASAN TEORI. Sibling rivalry adalah suatu persaingan diantara anak-anak dalam suatu

HUBUNGAN SIKAP ORANG TUA DENGAN KEJADIAN SIBLING RIVALRY PADA ANAK USIA TODDLER DI DESA GENDONG KULON BABAT LAMONGAN TAHUN 2010

Dinamika Kebidanan vol. 2 no 2. Agustus 2012

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI DI RUANG MAWAR ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN UPAYA MEMPERSIAPKAN MASA PUBERTAS PADA ANAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM TOILET TRAINING PADA ANAK TODDLER DI DESA GLODOGAN KECAMATAN KLATEN SELATAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE POSYANDU. Titiek Idayanti

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 6 SURAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KESIAPAN ANAK MENGHADAPI MASA PUBERTAS

HUBUNGAN ATTACHMENT DAN SIBLING RIVALRY PADA REMAJA AWAL

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI DI RUANG MAWAR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. H. SOEWONDO KENDAL

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG MODEL ASUHAN KEPERAWATAN METODE TIM DENGAN IMPLEMENTASINYA DI RUANG BEDAH FLAMBOYAN RSUD DR SOETOMO SURABAYA

ABSTRAK. : Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Pemberian, Imunisasi Dasar. Nuur Octascriptiriani Rosdianto

Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur

Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Sibling Rivalry Di klinik Bersalin Hanafi kel. Tanjung Gusta Kec. Medan-Helvetia Tahun 2012

PERILAKU ANTISOSIAL REMAJA DI SMA SWASTA RAKSANA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. mengalami lompatan perkembangan, kecepatan perkembangan yang luar. usia emas (golden age) yang tidak akan terulang lagi.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK NEGERI 3 KABUPATEN PURWOREJO. Asih Setyorini, Deni Pratma Sari

PENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG. Eni Mulyatiningsih ABSTRAK

Siti Nursondang 1, Setiawati 2, Rahma Elliya 2 ABSTRAK

DUKUNGAN DENGAN BEBAN KELUARGA MENGIKUTI REGIMEN TERAPEUTIK ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI HALUSINASI

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN PERILAKU CARING PERAWAT DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP

Fajarina Lathu INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keluarga merupakan tempat utama dimana seorang anak tumbuh dan

RELATION BETWEEN KNOWLEDGE AND ADOLESCENT POSITION ABOUT HIV-AIDS WITH BEHAVIOR OF SEX BEFORE MARRIEDINDIUM SMA PGRI 1 SEMARANG ABSTRAK

Widi Apriani Putri 1) Ai Sri Kosnayani, dan Lilik Hidayanti 2)

ABSTRAK. Kata Kunci : Tingkat pengetahuan, Dukungan keluarga Personal hygiene

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

Kata kunci : Peran Keluarga Prasejahtera, Upaya Pencegahan ISPA pada Balita

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Balita ke Posyandu di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kecamatan Baros Kota Sukabumi

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURANGNYA PERHATIAN PADA LANSIA DI DESA SENGKLEYAN JENGGRIK KEDAWUNG SRAGEN. Oleh : Ade Pratiwi

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN DI RUANG ASTER DAN ICCU RSUD dr.

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR BAYI MELALUI STIMULASI IBU DI KELURAHAN KEMAYORAN SURABAYA

Tri Puspa Kusumaningsih, Novia Ayunita. Akademi Kebidanan Bhakti Putra Bangsa Purworejo Jl.Soekarno Hatta, Borokulon, Banyuurip, Purworejo

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI

BAB II TINJAUAN TEORITIS Pengertian Masa Akhir Kanak-Kanak. Masa kanak-kanak (late chilhood) berlangsung dari usia 6

Sartika Tolingguhu NIM :

PERSIAPAN MENGHADAPI REAKSI SIBLING RIVALRY PADA ANAK PRA SEKOLAH.

HUBUNGAN SIKAP ORANG TUA DENGAN SIBLING RIVALRY PADA ANAK PRA-SEKOLAH DI TLOGOMAS WILAYAH KERJA PUSKESMAS DINOYO KOTA MALANG ABSTRAK

Umi Sa adah, Asih Setyorini

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KEBEN KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN. M. Masykur*, Dian Nurafifah**...ABSTRAK...

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS PRIMIPARA TENTANG MEMANDIKAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI LULUT BANJARMASIN ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.

POLA ASUH ORANG TUA DAN PERKEMBANGAN SOSIALISASI REMAJA DI SMA NEGERI 15 MEDAN

Lilis Maghfuroh Program Studi S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

HUBUNGAN KEINTIMAN KELUARGA DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN POLTEKKES BHAKTI MULIA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KETERATURAN ANC

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK LANJUT USIA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DI KELURAHAN SRIWIDARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIPELANG KOTA SUKABUMI

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional.

HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEKERASAN VERBAL DENGAN KEJADIAN KEKERASAN VERBAL PADA ANAK DI TK RK KUNCEN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. (independent) dan variabel akibat atau variabel terikat (dependent)

Jurnal Kebidanan 08 (02) Jurnal Kebidanan http : //www. journal.stikeseub.ac.id

60 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN

RELATIONSHIP OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EDUCATIONAL TOYS WITH DEVELOPMENT OF PRESCHOOL CHILDREN IN THE VILLAGE OF JOMBOR CEPER KLATEN

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KETEPATAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK 0-3 TAHUN DI DESA SOKO KEC. GLAGAH KAB. LAMONGAN.

BAB I PENDAHULUAN. bersama, terdapat kerja sama ekonomi, dan terjadi proses reproduksi (Lestari,

Abdul Rokhman Program Studi S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI ANAK BATITA MALNUTRISI DI POSYANDU DESA SEMBUNGAN BOYOLALI

Hubungan Mutu Pelayanan Keperawatan dengan Kepuasan Pasien di Rumah Sakit Ruang Rawat Inap Kelas III

POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK PRASEKOLAH (USIA 3-6 TAHUN)

HUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI YAYASAN AR-RAHMAH KABUPATEN LUMAJANG

BAB III METODELOGI PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP SIBLING RIVALRY PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN DI TK AISYIAH BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2017

Transkripsi:

PENGETAHUAN IBU DAN REAKSI SIBLING RIVALRY PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH (3-5 TAHUN) DI KOMUNITI INDONESIA MESAIEED QATAR 2012 Sri Rejeki 1, Amin Samiasih, Tri Astuti, 1 Fakultas Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang 2 Perawat RS Qatar ABSTRAK Latar belakang : Kehadiran seorang saudara baru (bayi) adalah pengalaman yang sulit bagi sebagian besar anak usia pra-sekolah, karena mereka menyadari bahwa kasih sayang, afeksi dan perhatian dari orangtuanya harus terbagi. Ibu yang memiliki cukup pengetahuan tentang penanganan sibling rivalry akan segera cepat mengenali reaksi sibling rivalry pada anaknya terutama pada awal-awal kelahiran bayinya dan mengetahui cara yang tepat mengurangi efeknya terhadap anaknya yang lain. Tujuan penelitian : Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu terhadap sibling rivalry pada anak usia pra sekolah (3-5 tahun) di komuniti Indonesia Mesaieed Qatar. Jenis Penelitian: Desain penelitian menggunakan deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dan Sampel : Populasi penelitian adalah semua ibu di komuniti Indonesia Mesaieed Qatar yang memiliki anak pra sekolah (3-5 tahun) sekaligus infant (0-1 tahun). Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 responden yang merupakan total dari populasi sehingga teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh. Hasil : Hasil penelitian dapat didapatkan bahwa pengetahuan ibu kategori kurang sebanyak 16 orang (53,3%) dan reaksi sibling rivalry pada anak usia pra sekolah terbagi sama rata antara kategori sering dan jarang yaitu 50%. Pengetahuan ibu berhubungan terbalik dengan reaksi sibling rivalry (P-value 0,009), dengan kata lain semakin baik pengetahuan ibu maka semakin jarang kejadian sibling rivalry pada anak usia pra sekolah(r - 0,558). Kata kunci: sibling, pengetahuan, pra sekolah LATAR BELAKANG Sibling rivalry adalah masalah klasik dalam sejarah kehidupan manusia. Sibling rivalry diartikan sebagai kompetisi antara saudara kandung untuk mendapatkan cinta kasih, afeksi dan perhatian dari salah satu atau kedua orangtuanya untuk mendapatkan pengakuan atau suatu yang lebih (Lusa,2010). Sibling rivalry terjadi jika anak merasa mulai kehilangan kasih sayang dari orangtuanya dan merasa bahwa saudara kandung adalah saingan dalam mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orangtua (Setiawati, 2008). Menurut Milman & Schaifer (dalam Asupah, 2008) perasaan sibling rivalry biasanya terjadi antar dua anak atau lebih yang usianya berdekatan. Sibling rivalry biasanya lebih lazim terjadi ketika jarak usia anak antara 1-3 tahun. 65

Sibling rivalry akan terlihat lagi ketika umur mereka 3-5 tahun dan berlanjut pada umur 8-12 tahun pada usia sekolah, sibling rivalry lebih sering terjadi pada anak yang berjenis kelamin yang sama, khususnya perempuan. Menurut Bakwin (dalam Asupah, 2008), sibling rivalry cenderung terjadi lebih sering ketika anak yang lebih tua antara 2-4 tahun ketika adiknya dilahirkan, karena pada usia ini anak menjadi sadar akan kasih sayang orangtuanya. Anak yang berumur antara 3 sampai dengan 5 tahun lebih cenderung mementingkan diri sendiri sehingga akan mengalami kesulitan untuk berbagi perhatian orangtuanya dengan saudara yang lain, lebih-lebih apabila ancaman itu datang dengan kehadiran adik baru (bayi). Selain itu anak pra sekolah mempunyai kemampuan berbahasa dan pemahaman akan situasi baru yang terbatas, oleh karenanya mereka sangat sulit mengerti mengapa adik baru (bayi) memerlukan lebih banyak perhatian dan kasih sayang. Mereka akan cenderung merasa diabaikan, cemburu dan mengalami kemunduran perilaku. Pola perilaku yang negatif tersebut apabila tidak ditangani dengan baik maka akan terekam di bawah alam sadar mereka dan bisa menjadi cikal bakal akan perilaku-perilaku yang lebih merusak bahkan bisa terbawa hingga mereka dewasa.(child development institute, 2010). Peran orangtua sangat penting dalam mengurangi reaksi sibling rivalry pada anak pra sekolah dengan mengadopsi perilaku-perilaku yang positif dan membangun di antara anak-anaknya melalui berbagai cara seperti komunikasi yang efektif, melibatkan anak dalam perawatan bayi, memberi perhatian dan menjawab semua pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh anaknya. Ibu seringkali merasa sangat capek dan stress setelah kelahiran anaknya. Kesibukan dengan bayi yang baru lahir membuat ibu secara tidak langsung mengurangi perhatian dan kasih sayang terhadap anak yang lainnya. Dari hari ke hari perawatan anak-anaknya yang lain lebih banyak dilakukan oleh keluarga yang lain, teman, nenek atau pembantu. Sehingga ibu yang memiliki bayi dan anak preschool dalam waktu yang bersamaan tidak mampu memberikan perhatian, waktu dan kasih sayangnya yang cukup terhadap setiap anak-anaknya, kondisi seperti ini yang bisa menyebabkan terjadinya sibling rivalry. Kehadiran seorang saudara baru (bayi) adalah pengalaman yang sulit bagi sebagian besar anak usia pra-sekolah, karena mereka menyadari bahwa kasih sayang, afeksi dan perhatian dari orangtuanya harus terbagi. Mereka sering menjadi lebih manja, minta perhatian dan lebih nakal dari biasanya. Ibu yang memiliki cukup pengetahuan tentang penanganan sibling rivalry akan segera cepat mengenali reaksi sibling rivalry pada anaknya terutama pada awal-awal kelahiran bayinya dan mengetahui cara yang tepat mengurangi efeknya terhadap anaknya yang lain. Oleh karena itu pengetahuan tentang sibling rivalry dan cara penanganannya sangat dibutuhkan oleh setiap keluarga terutama ibu karena secara naluriah anak-anak lebih dekat dengan ibu dibanding dengan ayahnya. Hasil penelitian Yuliyati (2007), yang meneliti tentang hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan reaksi sibling rivalry pada anak usia prasekolah di TK Mranggen I Srumbung Magelang dinyatakan bahwa 43,6 % pengetahuan ibu masih sangat kurang dan 65 % dari anak prasekolah mengalami reaksi sibling 66

rivalry, hasil lain dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu dengan terjadinya reaksi sibling rivalry pada anak usia prasekolah. METODE Rancangan penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai anak usia pra-sekolah (3-5 tahun) dan infant (0-1 tahun) yang berdomisili di Komuniti Indonesia Mesaieed Qatar. Ada sebanyak 30 ibu yang dipilih sesuai kriteria. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner pengetahuan ibu tentang sibling rivalry dan lembaran observasi kejadian sibling rivalry pada anak usia prasekolah, kedua instrumen tersebut digunakan setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu. Teknik analisis yang digunakan adalah non parametric korelasi bivariat rank spearman. HASIL Umur rata-rata responden adalah 36,9 tahun dengan pendidikan sebagian besar SMA (36,7 %), jumlah anak setiap keluarga antara 2-5 orang dengan mayoritas 3 anak yaitu 50%. Usia anak prasekolah sebagian besar 3 tahun (36,7%), jarak kelahiran antara anak prasekolah dan infant antara 1-4 tahun, 36,7% diantaranya berjenis kelamin sama. Pengetahuan ibu kurang dimiliki oleh 53,3% responden, sedangkan kejadian sibling rivalry untuk kategori sering dan jarang terbagi sama rata diantara respondennya yaitu masing-masing 50%.Didapatkan hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan terjadinya reaksi sibling rivalry pada anak usia prasekolah di komunitas Indonesia Mesaieed Qatar 2012, p-value 0,009 r -0,544. Pola hubungan ini bersifat terbalik yang berarti semakin bagus pengetahuan ibu maka akan semakin jarang kejadian sibling rivalry pada anak usia prasekolah. Tabel 1 Karakteristik ibu dan anak usia prasekolah di komunitas Indonesia Mesaieed Qatar 2012 Variabel Frekuensi Persen(%) Pendidikan Ibu SMA sederajat 11 36,7 Diploma 11 36,7 Sarjana 8 26,7 Jumlah Anak 2 orang 6 20 3 orang 15 50 4 orang 6 20 5 orang 3 10 Jarak kelahiran 1 thn 2 6,7 2 thn 10 33,3 3 thn 8 26,7 4 thn 10 33,3 Jenis kelamin Sejenis 11 36,7 Berlainan jenis 19 63.3 Usia anak prasekolah 3 tahun 11 36,7 4 tahun 9 30 5 tahun 10 33,3 67

Tabel 2 Distribusi nilai pengetahuan ibu dan reaksi sibling rivalry pada anak usia prasekolah pada komunitas Indonesia Mesaieed Qatar 2012 Variabel Mean Median Standar Min Max deviasi Pengetahuan ibu 42,8 42 2,6 38 47 Reaksi sibling rivalry 24,37 22,5 7,7 14 38 Grafik 1 scatter plot hubungan pengetahuan ibu terhadap reaksi sibling rivalry pada anak usia prasekolah di komunitas Indonesia Mesaieed Qatar 2012 p-value 0,009 r -0,544 PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian, sebagian ibu memiliki pengetahuan yang kurang mengenai reaksi sibling rivalry pada anak usia pra sekolah yaitu sebanyak 16 ibu (53,3%). Sebagian besar ibu masih beranggapan bahwa reaksi sibling rivalry adalah sesuatu yang wajar dan tidak perlu perhatian khusus apalagi perlu skill untuk menanganinya. Ibu beranggapan membanding-bandingkan anak yang satu dengan yang lain sangat diperlukan untuk memacu prestasi anak yang lain sehingga menyampai prestasi bagi anak yang dianggap berhasil tanpa menyadari hal ini bisa memicu terjadinya reaksi sibling rivalry. 68

Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Siregar (2012) tentang pengetahuan dan sikap ibu tentang sibling rivalry di Klinik bersalin Hanafi Tanjung-Gusta Medan menyatakan bahwa sekitar 66% responden (20 Ibu) memiliki pengetahuan yang kurang. Hasil yang kurang lebih sama dilakukan oleh Widayati (2009) meneliti hubungan pengetahuan Ibu tentang sibling rivalry di TPA Beringharjo Yogyakarta dengan hasil pengetahuan ibu mayoritas tingkat sedang 42,8%. Pengetahuan orangtua tentang reaksi sibling rivalry dimana orangtua harus tahu tentang hal-hal negatif yang dilakukan oleh anak kepada kakak maupun adiknya baik di rumah maupun di sekolah. Ibu harus mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anaknya (Judarwanto,2005) Menurut Green dalam Notoatmodjo (2003), salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah tingkat pendidikan, berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis, sebagian ibu (36,7%) berpendidikan setingkat SMA, walaupun bukan berarti pendidikan merupakan satu-satunya faktor terhadap tingkat pengetahuan namun bisa jadi pendidikan yang lebih rendah mempengaruhi ibu dalam mendapatkan pemahaman dan pengalaman baru dalam hal ini pengenalan mengenai tanda-tanda dini reaksi sibling rivalry dan penangananannya. Berdasarkan hasil penelitian kejadian sibling rivalry masih sangat tinggi terjadi pada anak usia prasekolah di komunitas Indonesia Mesaieed Qatar 2012. Kejadian sibling rivalry seperti mengompol, melukai adiknya masih sering dijumpai, hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor mulai dari sikap dari orangtua, urutan kelahiran, jenis kelamin anak, perbedaan usia, dan kesiapan psikologis anak dan orangtua. Kalau dilihat pada karakteristik di atas, jarak kelahiran antar anak pra sekolah dengan adiknya 1-2 tahun yaitu sekitar 40%, sedangkan 80% keluarga Indonesia memiliki anak antara 3-5, seangkan sebagian besar (36,3%) anak pra sekolah berusia 3 tahun, bisa jadi beberapa faktor yang telah disebutkan tadi merupakan faktor pendukung tingginya angka sibling rivalry pada anak pra sekolah di Komuniti Indonesia Mesaieed Qatar. Manifestasi dari reaksi sibling rivalry pun juga beragam mulai dari regresi, agresi sampai dengan rivalry (Sawicki,2003). Berdasarkan hasil penelitian, dihasilkan bahwa terjadinya reaksi sibling rivalry pada anak usia pra sekolah di Komuniti Indonesia Mesaieed Qatar terbagi rata antara sering dan jarang terjadi yaitu masing-masing 50% (15 responden). Penelitian Yuliati (2007) pada Anak Usia Pra Sekolah di TK Mranggen I Sumbung Magelang menyatakan bahwa kejadian reaksi sibling rivalry sebesar 65,5% (36 anak). Hasil ini hampir sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Widayati (2009) yaitu sekitar 42,9 % responden yang diteliti terjadi reaksi sibling rivalry. Dengan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan masih tingginya kejadian sibling rivalry dalam masyarakat. Hasil penelitian didapatkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan terjadinya reaksi sibling rivalry pada komunitas Masyarakat Indonesia di Mesaieed Qatar 2012. Analisa peneliti hasil ini didukung oleh beberapa faktor yang mendasari seperti karakteristik keluarga Indonesia di Mesaieed Qatar adalah keluarga muda dengan jarak kelahiran yang relatif dekat 69

satu dengan yang lain, jumlah anak yang lebih dari tiga serta didukung oleh keluarga mandiri, artinya sebagian besar keluarga tidak melibatkan orang lain dalam merawat anak-anaknya. Selain itu pendidikan juga memegang peranan penting, sebagian besar ibu lulusan SMA dan sederajat, menurut Judarwanto (2005) Pengetahuan memegang faktor krusial yang mempengaruhi terjadi reaksi sibling rivalry, seorang ibu yang memiliki pengetahuan yang cukup akan mampu mengenali tanda-tanda dini terjadinya reaksi sibling rivalry yang terjadi pada anak usia pra sekolah sehingga kalaupun ibu tersebut tidak tahu cara mengatasinya namun dia akan mencari bantuan orang lain yang mumpuni dibidangnya, dalam hal ini dokter atau psikolog. Beberapa penelitian terdahulu menguatkan hasil penelitian penulis, penelitian Yuliati (2007) pada Anak Usia Pra Sekolah di TK Mranggen I Sumbung Magelang menyatakan ada hubungan signifikan antara pengetahuan ibu dengan reaksi sibling rivalry (P-value 0,002). Hasil berbeda dilakukan oleh Lestari (2011), yang meneliti hubungan pengetahuan ibu dengan reaksi sibling rivalry pada anak usia pra sekolah di desa Jampirejo, Temanggung menyatakan tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan reaksi sibling rivalry (P-value 1,000). Berdasarkan penelitian ini sebagian pengetahuan ibu sangat baik yaitu 94,7% (36 Ibu) namun kejadian reaksi sibling rivalry masih sangat tinggi yaitu 63,2 % (24 Anak Pra Sekolah). Hal ini membuktikan bahwa pengetahuan bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi terjadinya reaksi sibling rivalry. KESIMPULAN Pengetahuan Ibu terhadap reaksi sibling rivalry pada anak usia pra sekolah di Komuniti Indonesia Mesaieed Qatar 2012 didapatkan hasil nilai Mean 42,80 Median 42, dan nilai Min 38 dan Max 47, dengan Standard Deviasi 2,6. Berdasarkan hasil tersebut dikategorikan menjadi dua yaitu pengetahuan ibu kurang sebanyak 17 responden (Ibu) atau 56,7 % sedangkan 13 responden (43,3%) berpengetahuan baik. Reaksi Sibling Rivalry pada Anak Usia Pra Sekolah di Komuniti Indonesia Mesaieed Qatar 2012 didapatkan hasil dengan nilai Mean 24,37 Median 22,5 dan nilai min 14 dan max 38, sedangkan SD (standar Deviasi) 7,7. Berdasarkan hasil tersebut didapatkan bahwa 15 Anak Usia Pra Sekolah (50%) sering mengalami reaksi sibling rivalry dan sebaliknya sebanyak 15 Anak Usia Pra Sekolah lainnya jarang mengalami reaksi Sibling Rivalry. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai P-value 0.009 (P<α) dengan demikian dapat disimpulkan ada hubungan antara Pengetahuan Ibu dengan Reaksi Sibling Rivalry pada anak usia pra sekolah di Komuniti Indonesia Mesaieed Qatar tahun 2012. Perlu dilakukan penyuluhan terhapad keluarga Indonesia di Mesaieed Qatar terutama ibu rumah tangga mengenai sibling rivalry, cara mengenali tandatanda dan penanganannya. Diperlukan solusi yang terintegrasi cara-cara mengurangi reaksi sibling rivalry pada anak usia prasekolah pada komunitas Indonesia di Mesaieed Qatar. 70

Perlunya kerjasama dengan pihak-pihak terkait seperti kedutaan besar Indonesia di Qatar dalam hal pendataan warga Indonesia di Qatar sehingga memudahkan dalam hal mendapatkan dan menyampaikan informasi yang diperlukan. KEPUSTAKAAN Arikunto, S. 2006. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rhineka Cipta Arikunto, S.2007. Manajemen penelitian.jakarta: Rhineka Cipta Ebrahim 1998.Perawatan Anak.Yogyakarta: Ersentia Medika Friedman, Marylin M. 1998. Keperawatan Keluarga : teori dan praktik (edisi 3). Alih bahasa : Ina Debora R.L. Yoahim Asy. Jakarta: EGC Gunarsa, Singgih.Dasar dan teori perkembangan anak. Jakarta: Gunung Mulia. Gunarsa, Ny. Singgih D dan Gunarsa, Singgih D. 2007. Psikologi untuk membimbing. Jakarta : Gunung Mulia. Hamilton, Persis Mary. 1995. Dasar-dasar keperawatan maternitas (Edisi 6). Alih bahasa:ni Luh Gede Yasmin Asih. Jakarta:EGC Hurlock, Elizabeth B. 2002. Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan (Edisi 5). Alih bahasa: Istiwidayanti dan Soedjarwo. Jakarta: Erlangga Judarwanto. 2005. Psikologi Anak. Surabaya: Fadil Cipta Lusa. 2010. Sibling rivalry. Dari http://www.lusa.web.id/sibling-rivalry/ Diperoleh 2 Januari 2012 Nursalam, dkk. 2005. Asuhan keperawatan bayi dan anak (untuk perawat dan bidan) Edisi 1. Jakarta: Salemba Medika Notoatmodjo, S. 2007. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta : Rhineka Cipta. Nursalam. 2003. Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan: pedoma skripsi, tesis dan instrumen penelitian.jakarta: Salemba Medika Patmonodewo, S. 2002. Pendidikan anak prasekolah. Rhineka Cipta: Jakarta Priatna, C dan Yulia, A. 2006. Mengatasi persaingan saudara kandung pada anak-anak. Jakarta: PT Elex Media Koputindo Gramedia Ranuh. 2005. Kesehatan anak. Surabaya: Fadil Cipta Rimm, Sylvia. 2003. Mendidik dan menerapkan disiplin pada anak prasekolah. Alih bahasa: Lina Yusuf. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Setiawati dan Zulkaida Anita. 2007. Sibling rivalry pada anak sulung yang diasuh oleh single father. Proseding Pesat. Sugiyono. 2005. Statistik untuk penelitian. Bandung : Alfa beta Wong, Donna L. 2008. Buku ajar keperawatan pediatrik (Edisi 6). Alih bahasa: Agus Sutarna, Neti Juniarti, H. Y. Kuncara. Jakarta : EGC Woolfson, Richard C. 2004. Persaingan saudara kandung: mendorong anak-anak untuk menjadi sahabat. Alih bahasa: Fransiscus Rudijanto. Jakarta: Erlangga. 71