HUBUNGAN EFIKASI DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK SMP NEGERI 1 PANTI KAB. PASAMAN

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 23 PADANG Oleh:

REGULASI DIRI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 2 SIJUNJUNG

PENGARUH PERILAKU TEMAN SEBAYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 01 RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT

PENGARUH PERKEMBANGAN SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK (STUDI DESKRIPTIF KUANTITATIF) DI SMP N 1 PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KONTROL DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG JURNAL FIRDILA ARIESTA NPM:

Oleh. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumbar 2,3

PROFIL NILAI - NILAI KARAKTER PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 12 PADANG ABSTRACT

HUBUNGAN PENGUATAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMPN 25 KABUPATEN SOLOK SELATAN

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.2, Juni

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL

JURNAL HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN EFIKASI DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA.

HUBUNGAN KEMATANGAN EMOSI DENGAN KEMAMPUAN BERSOSIALISASI PESERTA DIDIK DI SMKN 4 PADANG

PROFIL KONTROL DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI KELAS XI SMA NEGERI 1 RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR. Oleh: Resci Nova Linda*)

HUBUNGAN SIKAP GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN DENGAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP LUKI PADANG ARTIKEL

PERBEDAAN GAYA BELAJAR SISWA KELAS UNGGUL DENGAN KELAS REGULER DI SMP N 12 PADANG. Oleh: ABSTRACK

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA DIRI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL ESA JUNITA NPM

PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMP NEGERI I SALO PROVINSI RIAU JURNAL

Keywords: Assertive Behavior, Interaction, Passive Attitude of Aggressive Attitude

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN.,, dan

HUBUNGAN KESIAPAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR. Dessy Mulyani 1)

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK YPLP PGRI 1 MAKASSAR

Keywords: class management, learning motivation, Integrated IPS lesson

PROFIL KOMUNIKASI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Pada Peserta Didik Kelas XI SMA N 2 Koto Baru Kab. Dharmasraya) ARTIKEL

HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 LIMBUR LUBUK MENGKUANG KABUPATEN BUNGO ABSTRACT

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VIII MTsN DURIAN TARUNG PADANG. Oleh: Risa Kurnia Fajri 1, Ardi 2,Helendra 2

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 4 SEWON BANTUL TAHUN AJARAN 2016 / 2017

HUBUNGAN PERHATIAN ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS-TUGAS SEKOLAH

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

HUBUNGAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN KEMANDIRIAN PERILAKU REMAJA KELAS X DAN XI SMA NEGERI 1 RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR ARTIKEL

HUBUNGAN KESAN SISWA TERHADAP PELAKSANAAN METODE DISKUSI MODEL COOPERATIVE LEARNING

Mitra Dhani Pinem*, Cicik Suriani

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL

EFIKASI DIRI MAHASISWA PRESENTASI MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT

PROFIL HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI SMK NEGERI 1 SIJUNJUNG

Rizal Dzul Fadly dkk. Universitas Negeri Makassar Abstract

KORELASI ANTARA KONSEP DIRI SOSIAL DENGAN HUBUNGAN SOSIAL (Studi Korelasional terhadap Siswa SMP Negeri 2 Padang Panjang)

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VII SMPN I PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA N 3 SIJUNJUNG TAHUN AJARAN 2012 / 2013 KABUPATEN SIJUNJUNG

PERAN GURU BK DALAM PEMILIHAN KARIR PESERTA DIDIK DI KELAS XII SMA NEGERI 8 PADANG ABSTRACT

Korelasi antara Konsep Diri Sosial dengan Hubungan Sosial (Studi Korelasional Terhadap Siswa SMP Negeri 2 Padang Panjang)

IMPROVED STUDENT LEARNING THROUGH MOTIVATIONAL COUNSELING

MOTIVASI BELAJAR DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN BIOLOGI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA KARTIKA 1-5 PADANG ABSTRACT

HUBUNGAN KETERSEDIAAN BUKU IPS DENGAN PRESTASI SISWA KELAS VIII DI SMP N 4 LIMBUR LUBUK MENGKUANG KABUPATEN BUNGO ABSTRACT

PENGARUH KOMUNIKASI TERHADAP ETIKA PERGAULAN PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 1 BASA AMPEK BALAI PESISIR SELATAN ABSTRACT

PROFIL PERHATIAN ORANG TUA KEPADA PESERTA DIDIK YANG MEMPUNYAI KESULITAN BELAJAR DI KELAS X SMA NEGERI I KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

ABSTRAK. Oleh. Tunggono

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN SIKAP DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII (JURNAL) Oleh WAHYU BIMANTARA F

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS VII SMP N 1 SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 SKRIPSI

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA DI SMP NEGERI 28 SIJUNJUNG By :

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEGIATAN PERKULIAHAN MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA TERHADAP MINAT PESERTA DIDIK DALAM MENGIKUTI LAYANAN INFORMASI

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh MARYATI FITRIA AKHYAR SUGIYANTO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN HASIL BELAJAR PASTRY AND ART MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA UNIVERSITAS NEGERI PADANG MARISA AYU SAPUTRI

Hubungan Kesejahteraan Psikologis Dengan Self Esteem Pada Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) di Wilayah Kecamatan Tebet

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 12 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

KONTRIBUSI KEBIASAAN BELAJAR PESERTA DIDIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS VIII MTsN 01 PADANG ABSTRACT

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PELAJARAN KIMIA DENGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA NEGERI 9 PEKANBARU

NASKAH PUBLIKASI MOTIVASI MASUK PG-PAUD BERHUBUNGAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PG-PAUD FKIP UMS

STUDI TENTANG PROFIL KETERAMPILAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 PAINAN JURNAL

HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PROFIL ASPIRASI KARIR PESERTA DIDIK DI KELAS XII SMA PGRI 1 PADANG ABSTRACT

HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN MORAL PESERTA DIDIK DI KELAS XI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 3 PADANG JURNAL

KORELASI MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS 4 WATES KULON PROGO ARTIKEL JURNAL SKRIPSI

HUBUNGAN MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI ASRAMA PUTRA SMAN 1 LUBUK SIKAPING KABUPATEN PASAMAN

HUBUNGAN ANTARA APRESIASI SISWA TENTANG TATA TERTIB SEKOLAH DENGAN KARAKTER DISIPLIN SISWA SMP NEGERI 2 KUTOWINANGUN

ABSTRACT Keywords: Learning Discipline, Attention Of Parents, Learning Motivation and Learning Achievement

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PERENCANAAN KARIR PESERTA DIDIK SMP NEGERI 1 PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN ABSTRACT

HUBUNGAN MOTIVASI DAN PERILAKU TERHADAP HASIL BELAJAR MATA KULIAH MATEMATIKA EKONOMI

E-JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) Oleh : RUSPA DINA

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR ARTIKEL JURNAL SKRIPSI

Kontribusi Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK Kelas XI di SMA PGRI 1 Padang

PILIHAN PENDIDIKAN LANJUTAN DAN PEKERJAAN SERTA FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

Keywords: Comparison, Complex Explanatory Text, Model of Learning Examples Non Examples, Model of Learning Picture and Picture, Learning Motivation

Pardo Wandra, Rozana Eka Putri, Momon Dt. Tanamir Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat

Keywords: Group Guidance Services, learning skills, Junior High School Students

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepimpinan. Peneliti mendeskripsikan skor kepemimpinan dan kinerja

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 7 PADANG JURNAL YOLLA MASDA RILFANI NPM:

Economic Education Analysis Journal

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SMAN 1 PELEPAT ILIR

HUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 6 BINTAN KABUPATEN BINTAN

Pengaruh Kinerja dan Kreativitas Guru Kimia Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMA se-kabupaten Bulukumba

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Data penelitian ini diolah dengan menggunakan software program SPSS (Statistical

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN. masing-masing akan dijelaskan dalam sub bab berikut.

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA

ANALISIS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN MICROSOFT POWERPOINT DAN MEDIA LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

Nurul Atieka & Rina Kurniawati Program Studi Bimbingan dan Konseling UM Metro

PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN FULL DAY SCHOOL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

Transkripsi:

HUBUNGAN EFIKASI DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK SMP NEGERI 1 PANTI KAB. PASAMAN Nurhajijah 1, Alfaiz 2, Rila Rahma Mulyani 2 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat nurazizahharahap@gmail.com ABSTRACT This research is based on the problems encountered in the students who have low self efficacy and low learning motivation. This study aims to describe: 1) self-efficacy picture of learners, 2) description of motivation learners learn, 3) relationship of self efficacy with motivation learners. The type of research used is descriptive quantitative. The population in this study are students of class VIII SMP Negeri 1 Panti. Sampling in this study using stratified random sampling with Slovin formula. From the calculation results obtained a sample of 102 people. The instrument used in this study is a questionnaire. To analyze the data used Pearson Product Moment formula The technique used to analyze the data is stresess and correlation criterium technique using the IBM Statistical Package software for the Social Sciences version 19 for windows (IBM SPSS Version 19). The results of this study reveal that: 1) Self efficacy is in the high category 2) The motivation to learn is also in the high category 3) There is a significant relationship between self efficacy with learning motivation learners with 0.306 ** correlation, and significant level 0.002 with the direction of the relationship 1 positive. Means the better the relationship of self efficacy with learning motivation will increase the motivation of learning in the learners themselves. Based on the findings of this study recommended to the relevant parties that principals and teachers BK to further improve self efficacy and motivation that exist in the students. Keywords: Self Efficacy, Learning Motivation PENDAHULUAN Dalam memperoleh prestasi yang baik sangat diperngaruhi oleh tingkat intelegensi yang dimiliki oleh peserta didik karena seseorang yang memiliki intelegensi yang baik pada umumnya mudah dalam belajar dan hasilnya cenderung baik, sebaliknya orang yang intelegensinya rendah, cendrung mengalami kesukaran dalam belajar dan prestasi yang rendah, selain itu efikasi diri dan motivasi belajar juga merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam diri peserta didik yang menginginkan prestasi yang baik. Efikasi diri adalah penilaian seseorang tentang kemampuannya sendiri untuk menjalankan perilaku tertentu atau mencapai tujuan tertentu. Bandura (Ormrod, 2008:20) menyatakan bahwa perasaan efikasi diri peserta didik mempengaruhi pilihan aktivitas mereka, tujuan mereka, dan usaha serta persistensi mereka dalam aktivitas-aktivitas

kelas. Dengan demikian, efikasi diri pun pada akhirnya mempengaruhi pembelajaran dan prestasi mereka. Orang menetapkan tujuan yang lebih tinggi bagi diri mereka sendiri ketika mereka memiliki efikasi diri yang tinggi dalam bidang tertentu. Orang dengan perasaan efikasi diri yang tinggi, lebih mungkin mengerahkan segenap tenaga ketika mencoba suatu tugas baru. Mereka juga lebih mungkin gigih dan tidak mudah menyerah ketika menghadapi tantangan. Sebaliknya, peserta didik dengan efikasi diri yang rendah akan bersikap setengah hati dan begitu cepat menyerah ketika menghadapi kesulitan. Motivasi juga merupakan komponen penting dalam menentukan prestasi belajar peserta didik, motivasi adalah suatu pendorong yang mengubah energi dalam diri seorang ke dalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan kata lain, motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Peserta didik yang memiliki motivasi belajar yang tinggi menunjukkan adanya kekuatan dalam belajar serta memiliki keyakinan terhadap dirinya, tidak mudah putus asa ketika mendapat kegagalan dalam proses belajar. Motivasi ini dapat dikhususkan pada motivasi belajar peserta didik. Berdasarkan observasi pada tanggal 12 November 2016 yang telah dilakukan selama Praktik Lapangan Bimbingan dan Konseling Sekolah (PLBKS) di SMP Negeri 1 Panti, peneliti melihat peserta didik yang berpartisipasi menjawab pertanyaan guru hanya peringkat 1-10 besar. Peserta didik lalai dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru, menyalin tugas teman, tidak ada persiapan yang matang untuk belajar, mencontek saat ujian, bercerita dengan teman sebangku saat guru menerangkan. Sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan, maka batasan masalah penelitian ini adalah: 1. Gambaran efikasi diri peserta didik SMP Negeri 1 Panti 2. Gambaran motivasi belajar peserta didik SMP Negeri 1 Panti 3. Hubungan efikasi diri dengan motivasi belajar peserta didik SMP Negeri 1 Panti Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan: 1. Gambaran efikasi diri peserta didik SMP Negeri 1 Panti. 2. Gambaran motivasi belajar peserta didik SMP Negeri 1 Panti. 3. Hubungan efikasi diri dengan motivasi belajar peserta didik SMP Negeri 1 Panti. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif kuantitatif merujuk pada Nazir (Darmawan, 2013:38).

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2017. Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dilakukan, penelitian ini dilakukan pada peserta didik di SMP Negeri 1 Panti Kabupaten Pasaman. Alat pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah angket yang merujuk pada Bungin (2005:133). Melakukan penyebaran angket kepada peserta didik di kelas,,,,,, di SMP Negeri 1 Panti yang dijadikan sampel dalam penelitian. Analisis data dilakukan setelah data terkumpul melalui angket. Data yang telah terkumpul melalui angket kemudian diolah melalui program Microsoft Exel 2010 dan program SPSS versi 19. Untuk melihat hubungan efikasi diri dengan motivasi belajar peserta didik SMP N 1 Panti Kab. Pasaman yaitu melalui program SPSS versi 19. Selanjutnya untuk mendeskripsikan analisis data diawali dengan menetapkan kriteria penilaian masing-masing data yang dipilih, dengan batasan sebagaimana dikemukakan Sudjana (2005:47) yaitu: Nilai Maksimu : (skor tertinggi jmlh item) Nilai Minimum : (skor terendah jmlh item) Rentang : (nilai maksimum nilai minimum) Panjang kelas Interval : Setelah mendapatkan kriteria penilaian melalui rumus di atas peneliti dapat mengolah data dengan menggunakan rumus persentase yang dikemukakan oleh Sudjana (2005:50). Rumus yang digunakan dalam penelitian ini ialah sebagai berikut: Selanjutnya Melakukan uji hipotesis tentang hubungan efikasi diri dengan motivasi belajar peserta didik SMP N 1 Panti Kab. Pasaman menggunakan uji Normalitas, Homogenitas, serta uji Korelasi menggunakan rumus korelasi product moment yang dibantu dengan program SPSS versi 19. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Efikasi Diri pengolahan angket tentang efikasi diri secara umum terlihat bahwa 56 atau 54,90% efikasi diri peserta didik berada pada kategori sangat bisa melakukan, 44 atau 43,14% efikasi diri peserta didik berada pada kategori bisa melakukan, sedangkan efikasi peserta didik pada kategori tidak bisa melakukan sama sekali, 2 atau 1,96%. Selajutnya dilihat berdasarkan pengolahan hasil data secara indikator sebagai berikut: a. Dimensi Tingkat (Level) bahwa efikasi diri peserta

didik dengan dimensi tingkat (level) berada pada kategori sangat bisa melakukan sebanyak 40 orang dengan persentase 39,22%, peserta didik yang berada pada kategori bisa melakukan yaitu sebanyak 61 orang peserta didik atau 59,80%, sedangkan pada kategori tidak bisa melakukan sama sekali 1 orang peserta didik dengan persentase 0,98%. persentase di atas, dapat disimpulkan bahwa dimensi tingkat (level) peserta didik SMP Negeri 1 Panti Kab.Pasaman berada pada kategori bisa melakukan dengan persentase 59,80%. b. Dimensi Kekuatan (Strength) bahwa dimensi kekuatan (strength) peserta berada pada kategori sangat bisa melakukan yaitu sebanyak 57 orang dengan persentase 55,88%, peserta didik yang berada pada kategori bisa melakukan yaitu sebanyak 44 orang atau 43,14%, sedangkan pada kategori tidak bisa melakukan sama sekali 1 orang peserta didik dengan persentase 0,98%. persentase di atas dapat disimpulkan bahwa dimensi kekuatan (strength) peserta didik di kelas VIII SMP Negeri 1 Panti berada pada kategori sangat bisa melakukan. c. Dimensi Generalisasi (Generalitiy) bahwa dimensi generalisasi (generalitiy) peserta berada pada kategori sangat bisa melakukan yaitu sebanyak 51 orang dengan persentase 50,00%, peserta didik yang berada pada kategori bisa melakukan yaitu sebanyak 49 orang atau 48,04%, sedangkan pada kategori tidak bisa melakukan sama sekali 2 orang dengan persentase 1,96%. persentase di atas dapat disimpulkan bahwa dimensi generalisasi (generalitiy) peserta didik di kelas VIII SMP Negeri 1 Panti berada pada kategori sangat bisa melakukan. 2. Motivasi Belajar pengolahan data yang telah peneliti lakukan, dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi di atas, maka bisa diketahui motivasi belajar peserta didik yang berada pada kategori sangat sesuai yaitu sebanyak 56 orang dengan persentase 54,90%, peserta didik yang berada pada

kategori sesuai yaitu sebanyak 44 orang peserta didik atau 43,14%, pada kategori cukup sesuai sebanyak 2 orang peserta didik atau 1,96%, sedangkan pada kategori tidak sesuai dengan sangat tidak sesuai tidak satupun peserta didik atau 0% yang menyatakan tidak sesuai dan sangat tidak sesuai. Selajutnya dilihat berdasarkan pengolahan hasil data secara indikator sebagai berikut: a. Intrinsik (Dorongan dari Dalam) bahwa intrinsik (dorongan dari dalam) diri peserta didik berada pada kategori sangat sesuai yaitu sebanyak 37 orang peserta didik dengan persentase 36,27%, peserta didik yang berada pada kategori sesuai yaitu sebanyak 51 orang atau 50,00%, pada kategori cukup sesuai sebanyak 14 orang peserta didik atau 13,73%, sedangkan pada kategori tidak sesuai dan sangat tidak sesuai tidak satupun peserta didik atau 0% yang menyatakan tidak sesuai dan sangat tidak sesuai. b. Ekstrinsik (Dorongan dari Luar) bahwa motivasi ekstrinsik (dorongan dari luar) diri peserta didik berada pada kategori sangat sesuai yaitu sebanyak 55 orang peserta didik dengan persentase 53,92%, peserta didik yang berada pada kategori sesuai yaitu sebanyak 36 orang dan 35,29%, peserta didik yang berada pada kategori cukup sesuai yaitu sebanyak 11 orang peserta didik atau 10,78%, sedangkan pada kategori tidak sesuai dan sangat tidak sesuai tidak satupun peserta didik atau 0% yang menyatakan tidak sesuai dan sangat tidak sesuai. 3. Hubungan Efikasi Diri dengan Motivasi Belajar Peserta Didik Setelah dilakukan pengolahan data dengan menggunakan program statistik SPSS versi 19 dan menggunakan teknik pearson maka pada tabel 14 diperoleh korelasi atau r hitung sebesar 0,306** dan df 102 pada taraf signifikansi 0,05. Selanjutnya barulah dilihat dengan ketentuan nilai r berarti -1 0,306** 1 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima atau variabel bebas berhubungan dengan variabel terikat. 1. Gambaran Efikasi Diri Berdasarkan penelitian yang telah peneliti lakukan terhadap efikasi diri peserta didik dalam proses pembelajaran di SMP Negeri 1

Panti, yaitu melalui pemberian instrumen yang berisikan itemitem penyataan yang dijawab oleh peserta didik, diperoleh hasil yang menggambarkan efikasi diri peserta didik di kelas VIII SMP Negeri 1 Panti Kab.Pasaman, dari 102 orang peserta didik yang dijadikan sampel terdapat 56 orang peserta didik memiliki efikasi diri yang tinggi dalam mengikuti proses pembelajaran dengan persentase 54,90%. Terdapat 44 orang peserta didik yang terkategori memiliki efikasi diri yang sedang dengan persentase 43,14%. Serta ditemukan 2 orang peserta didik yang memiliki efikasi diri yang rendah dengan jumlah persentase 1,96%. Keterangan di atas menunjukkan, bahwa secara rata-rata keseluruhan kemampuan peserta didik untuk yakin dalam memperoleh prestasi yang bagus dalam belajar berada pada kategori tinggi. Berdasarkan pencapaian peserta didik tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar peserta didik berada pada kategori efikasi diri yang tinggi dan yakin akan mandapatkan prestasi yang bagus dalam belajarnya. Adapun peserta didik yang memiliki efikasi diri yang rendah dalam penelitian ini ditemukan 2 orang. a. Dimensi Tingkat (level) Berdasarkan penelitian yang telah peneliti lakukan terhadap dimensi tingkat (level) yaitu melalui pemberian instrumen yang berisikan item-item pernyataan yang dijawab oleh peserta didik, diperoleh hasil yang menggambarkan dimensi tingkat (level), dari 102 peserta didik yang dijadikan sampel terdapat 40 orang peserta didik yang berada pada kategori efikasi diri yang tinggi dengan persentase 39,22%. Terdapat 61 orang peserta didik yang berada pada kategori efikasi diri yang sedang dengan persentase 59,80%. Serta ditemukan 1 orang peserta didik yang berada pada kategori efikasi diri yang rendah dengan persentase 0,98%. b. Dimensi Kekuatan (strength) Berdasarkan penelitian yang telah peneliti lakukan terhadap dimensi kekuatan (strength) yaitu melalui pemberian instrumen yang berisikan item-item pernyataan yang dijawab oleh peserta didik, diperoleh hasil yang menggambarkan dimensi kekuatan (strength) dari 102 peserta didik yang dijadikan sampel terdapat 57 orang peserta didik yang berada pada kategori efikasi diri yang tinggi dengan persentase 55,88%. Terdapat 44 orang peserta didik yang berada pada kategori efikasi diri yang sedang dengan persentase

43,14%. Serta ditemukan 1 orang peserta didik yang berada pada kategori efikasi diri yang rendah dengan persentase 0,98%. c. Generalisasi (generalitiy) Berdasarkan penelitian yang telah peneliti lakukan terhadap dimensi generalisasi (generalitiy) yaitu melalui pemberian instrumen yang berisikan itemitem pernyataan yang dijawab oleh peserta didik, diperoleh hasil yang menggambarkan dimensi generalisasi (generalitiy) dari 102 peserta didik yang dijadikan sampel terdapat 51 orang peserta didik yang berada pada kategori efikasi diri yang tinggi dengan persentase 50,50%. Terdapat 49 orang peserta didik yang berada pada kategori efikasi diri yang sedang dengan persentase 48,04%. Serta ditemukan 2 orang peserta didik yang berada pada kategori efikasi diri yang rendah dengan persentase 1,96%. 2. Gambaran Motivasi Belajar a. Motivasi Intrinsik (Dorongan dari Dalam) Gambaran motivasi intrinsik (dorongan dari dalam) dari 102 peserta didik yang dijadikan sampel terdapat 56 orang peserta didik yang berada pada kategori motivasi belajarnya tinggi dengan persentase 37,27%. Terdapat 51 orang peserta didik yang berada pada kategori motivasi belajar yang sedang dengan persentase 50,00%. Terdapat 14 pada kategori motivasi belajar yang yang rendah dengan persentase 13,73%. Sedangkan pada kategori motivasi belajar sangat rendah tidak ada peserta didik yang berada pada kategori tersebut dengan persentase 0,00%. b. Motivasi Ekstrinsik (Dorongan dari Luar) Gambaran motivasi ekstrinsik (dorongan dari luar) yaitu melalui pemberian instrumen yang berisikan item-item pernyataan yang dijawab oleh peserta didik, diperoleh hasil yang menggambarkan motivasi ekstrinsik (dorongan dari luar) dari 102 peserta didik yang dijadikan sampel terdapat 55 orang peserta didik yang berada pada kategori motivasi belajarnya tinggi dengan persentase 53,92%. Terdapat 36 orang peserta didik yang berada pada kategori motivasi belajarnya sedang dengan persentase 35,29%. Terdapat 11 orang peserta didik pada kategori motivasi belajar rendah dengan persentase 10,78%. Sedangkan pada kategori motivasi belajarnya sangat rendah tidak ada peserta didik yang berada pada kategori tersebut dengan persentase 0,00%.

3. Hubungan Efikasi Diri dengan Motivasi Belajar Berdasarkan penelitian yang telah peneliti lakukan terhadap hubungan efikasi dengan motivasi belajar peserta didik yaitu melalui pemberian instrumen yang berisikan item-item pernyataan yang dijawab oleh peserta didik, diperoleh hasil korelasi yang menggambarkan hubungan efikasi diri dengan motivasi belajar dimana r hitung sebesar 0,306** dan df 102 pada taraf signifikansi 0,05. Dapat disimpulkan bahwa efikasi diri dan motivasi belajar peserta didik berhubungan sangat kuat. Efikasi diri peserta didik yang tinggi mempengaruhi motivasi belajar peserta didik yang tinggi, sebaliknya motivasi belajar pserta didik yang rendah mempengaruhi efikasi diri peserta didik yang rendah. KESIMPULAN penelitian tentang hubungan efikasi diri dengan motivasi belajar peserta didik di SMP Negeri 1 Panti Kabupaten Pasaman dapat dilihat secara keseluruhan berada pada kategori bisa melakukan dan cukup sesuai, sehingga dapat diambil kesimpulan sesuai dengan batasan masalah sebagai berikut: 1. Gambaran efikasi diri peserta didik di SMP Negeri 1 Panti, secara umum berada pada kategori tinggi. Berdasarkan indikator dimensi tingkat (level) berada pada kategori tinggi, dimensi kekuatan (strength) berada pada kategori tinggi, dimensi generalisasi (generalitiy) berada pada kategori tinggi. 2. Gambaran motivasi belajar peserta di SMP Negeri 1 Panti, secara umum berada pada kategori tinggi. Berdasarkan indikator intrinsik berada pada kategori tinggi, ekstrinsik berada pada kategori tinggi. 3. Hubungan efikasi diri dengan motiavsi belajar peserta didik terdapat hubungan yang signifikan karena r hitung sebesar 0,306** dan r tabel 0,193, sehingga sesuai dengan hipotesis penelitian semakin tinggi efikasi peserta didik maka motivasi belajar peserta didik semakin tinggi. DAFTAR PUSTAKA Bungin. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Prenada Media. Darmawan. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya Ormord. 2008. Psikologi Pendidikan Membantu Siswa Tumbuh dan Kembang. Jakarta: Erlangga.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Ghufron dan Risnawita. 2010. Teoriteori Psikologi. Jogjakarta: Ar- Ruzz Media.