BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian mengenai pengaruh gaya kepemimpinan terhadap fase pembelajaran organisasi dengan mekanisme pembelajaran organisasi sebagai mediator, menggunakan penelitian asosiatif. Time horizon yang digunakan adalah cross-sectional, di mana tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja. Hal ini tidak berarti bahwa semua subjek penelitian diamati pada waktu yang sama. Desain ini dapat mengetahui dengan jelas kaitannya hubungan sebab akibatnya. Tabel 3.1 : Desain penelitian Tujuan Jenis penelitian Metode penelitian Unit analisis Time horizon T-1 Asosiatif Survey Individu- Cross sectional Karyawan T-2 Asosiatif Survey Individu- Karyawan Cross sectional T-3 Asosiatif Survey Individu- Karyawan T-4 Asosiatif Survey Individu- Karyawan Cross sectional Cross sectional Keterangan Tabel 3.1 : T-1 : Untuk mengetahui dan menganalisa seberapa besar pengaruh positif antara gaya kepemimpinan terhadap mekanisme pembelajaran organisasi T-2 : Untuk mengetahui dan menganalisa seberapa besar pengaruh positif mekanisme pembelajaran organisasi terhadap fase pembelajaran organisasi T-3 : Untuk mengetahui dan menganalisa seberapa besar pengaruh positif antara gaya kepemimpinan terhadap fase pembelajaran organisasi 22
T-4 : Untuk mengetahui dan menganalisa seberapa besar pengaruh positif gaya kepemimpinan terhadap fase pembelajaran organisasi dengan mekanisme pembelajaran organisasi sebagai mediator 3.2 Operasional Variabel Penelitian Pada penelitian kali ini terdapat tiga variabel yang akan digunakan, yaitu variabel gaya kepemimpinan, fase pembelajaran organisasi, dan mekanisme pembelajaran organisasi. Tabel dibawah ini akan menjelaskan tentang variabel yang digunakan, definisi masing-masing variabel, indikator utama dari masing-masing variabel, ukuran yang digunakan tiap variabel, dan skala pengukuran yang digunakan pada variabel. Tabel 3.2 Operasional variabel penelitian Variabel Konsep Variabel Dimensi Indikator Ukuran skala Gaya kepemimpinan Directive - Penetapan tujuan interval Likert Suatu perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin, yang menyangkut kemampuanny a dalam memimpin. (Robbins : 2003) - Mengembangk an rencana aksi - Menjelaskan peran - Menunjukan bagaimana melakukan tugas - Mengevaluasi - Menetapkan batas waktu - Menetapkan prioritas Delegating - Pengaruh ideal - Motivasi inspirasional - Stimulasi intelektual - Pertimbangan individual 23
Supportive - Reward kontingensi - Pasif Management by Exception - Active Management by Exception. - kepemimpinan Laissez -Faire Fase pembelajaran organisasi Sebuah proses yang menghasilkan peningkatan kapasitas untuk terus belajar mandiri (berinisiatif), dan melakukan pembaharuan diri (pareek : 2003) Inovasi - perubahan strategis yang terencana dengan baik. - Tidak bersifat statis - Komposisinya berubah ubah Implementasi - rangkaian aktivitas yang diarahkan pada sumbersumber daya organisasi. - Dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi - mementingkan cara yang efektif dan efisien Stabilitation - organisasi secara konsisten interval Likert 24
mekanisme pembelajaran organisasi perubahan kualitatif bahwa pemimpin seharusnya memainkan peran pengembang, pelatih, fasilitator, dan guru (singh : 2010) learning to learn - pola yang stabil dengan aktivitas yang kolektif Experimentation - belajar menemukan hal baru - penyesuaian diri dari kesalahan Mutuality - menyatukan kecerdasan kolektif tim - memberikan tindakan inovatif terkoordinasi - kemampuan berbagi praktek dan keterampilan Incremental - peran, struktur, planning dan proses yang di rancang dengan baik - implikasi karyawan untuk organisasi Temporary system - Repairing routines - Expanding routines - Striving routines interval Likert 25
Competency building - Kekuatan untuk efisiensi - Kekuatan untuk kecakapan - Kekuatan untuk ber inovasi 3.3 Jenis dan sumber data Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis menggunakan data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka ataupun data yang berupa gambar, kata/kalimat yang dirubah dalam bentuk angka. Data yang di peroleh oleh penulis merupakan data primer, yang di dapat langsung dari karyawan perusahaan (sebagai responden) dengan menyebar kuesioner. Berikut ini merupakan perincian dari jenis dan sumber data yang di gunakan penulis, yang di jelaskan oleh tabel 3.3 dibawah ini : Tabel 3.3 jenis dan sumber data Tujuan Variabel Jenis data Sumber data T-1 Leadership style dan OL mechanisms kuantitatif Data primer - kuesioner T-2 OL mechanisms dan OL phases kuantitatif Data Primer - kuesioner T-3 Leadership style dan OL phases kuantitatif Data Primer - kuesioner T-4 Leadership style, OL phases dan OL mechanisms kuantitatif Data Primer - sebagai mediator kuesioner 26
3.4 Tehnik pengumpulan data Tehnik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian kali ini, menggunakan beberapa tehnik, yaitu : 1. Studi Pustaka : membantu penulis mendapatkan data sekunder yang di butuhkan oleh penulis dalam melakukan penelitian ini, data sekunder yang didapat peneliti berupa, jurnal, internet dan buku 2. Wawancara : merupakan teknik pengumpulan data dengan melakukan Tanya jawab secara langsung kepada responden untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dan mendukung hasil penelitian. 3. Kuesioner : berupa daftar pertanyaan yang di tujukan kepada koresponden,daftar pertanyaan tersebut menggunakan skala pengukuran likert. 3.5 Tehnik pengambilan Sampel Menurut Sugiyono (2008) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek / subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Dalam penelitian kali ini, peneliti menggunakan populasi dikarenakan jumlah pegawai yang ada di PT. Sinar Indah plastik Pratama berjumlah 67 orang, sehingga peneliti menggunakan semua populasi yang ada untuk menjadi responden. 3.6 Metode Analisis dibawah ini merupakan tabel metode analisis yang didapatkan dari tujuan penelitian Tabel 3.4 Metode Analisis Tujuan penelitian Metode Analisis Jenis Penelitian Tehnik Analisis T-1 Asosiatif Regresi sederhana T-2 Asosiatif Regresi sederhana T-3 Asosiatif Regresi sederhana T-4 Asosiatif Regresi hirarki 27
Keterangan Table 3.4 : T-1 : Menunjukkan pengaruh positif antara gaya kepemimpinan terhadap mekanisme pembelajaran organisasi T-2 : Menunjukkan pengaruh positif antara mekanisme pembelajaran organisasi terhadap fase pembelajaran organisasi T-3 : Menunjukkan pengaruh positif antara gaya kepemimpinan terhadap fase pembelajaran organisasi T-4 : Menunjukkan pengaruh positif antara gaya kepemimpinan terhadap fase pembelajaran organisasi dengan mekanisme pembelajaran organisasi sebagai mediator 3.6.1 Skala likert Menurut Uma Sekaran (2006) skala likert menunjukkan seberapa kuat subjek terhadap respon, baik setuju ataupun tidak setuju, maupun selalu ataupun tidak pernah. Dalam skala likert respon disajikan dalam sejumlah item yang terkait dengan konsep atau variabel yang diteliti yang kemudian disajikan dalam skala interval (interval scale). 3.6.2 Uji Validitas Validitas yang menguji seberapa baik suatu instrumen yang dibuat mengukur konsep tertentu yang ingin diukur (Sekaran ).Uji validitas dapat dilakukan dengan menggunakan software SPSS 20.00. Uji validitas berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Berkaitan dengan pengujian validitas instrumen menurut Ridwan (2004), menjelaskan bahwa validitas adalah suatu alat ukur yang menunjukkan tingkat keandalan suatu alat ukur. Untuk menghitung validitas alat ukur dapat digunakan rumus: 28
Dasar pengambilan keputusan dari uji validitas : Jika r hitung positif, r hitung > r tabel maka butir tersebut valid Jika r hitung positif, r hitung < r tabel maka butir tersebut tidak valid Jika r hitung > r tabel tapi bertanda negative maka butir tersebut juga tidak valid 3.6.3 Uji reliabilitas Instrumen uji reliabiltas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan (kendalaan) alat pengumpulan data (instrument) yang digunakan. Reliabilitas adalah tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, yaitu pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya. Instrument yang reliable adalah instrument yang dapat dilakukan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2008) Rumus : Dimana: r = reliabilias test. n =banyaknya soal dalam test tersebut α = standar deviasi dari nilai M = rata-rata hitung dari nilai 1. Hipotesis a) H o =skor butir berkorelasi positif dengan komposit faktornya. b) H 1 =skor butir tidak berkorelasi positif denagn komposit faktornya. 2. Menentukan nilai r tabel Pada program SPSS, metode yang digunakan metode cronbach alpha reliabel jika cronbach alpha >0.6 3. Mencari hasil 29
Disini r hasil adalah rangka alpha (terletak diakhir output) dari lampiran software SPSS. 4. Mengambil keputusan a) Jika alpha positif, dan r alpha > r tabel, butir reliabel b) Jika alpha tidak positif, dan r alpha< r tabel, butir tidak reliabel. 3.6.4 Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu distribusi data. Uji normalitas membandingkan antara data yang kita miliki dengan data berdistribusi normal yang memiliki mean, dan standar deviasi yang sama dengan data kita. Dalam uji normalitas, peneliti menggunakan Sig. di bagian Kolmogorov-Smirnovı jika data yang diuji menggunakan responden lebih dari 50 orang. Jika responden kurang dari 50 orang, peneliti menggunakan Sig. di bagian Shapiro-Wilk. Karena responden hanya terdapat 68 orang maka peneliti menggunakan Sig. pada bagian Kolmogorov-Smirnov. Dasar pengambilan keputusan pada uji normalitas adalah sebagai berikut: a) Angka signifikansi uji Kolmogorov-Smirnov Sig. > 0.05, maka data berdistribusi normal. b) Angka signifikansi uji Kolmogorov-Smirnov Sig. < 0.05, maka data tidak berdistribusi normal. 3.6.5 Analisis Korelasi Menurut Riduwan dan Kuncoro (2008), korelasi product moment (PPM) digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antara variable bebas (independent) dan variable terikat (dependent). Rumus yang digunakan korelasi sederhana : Korelasi dilambangkan dengan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1 r + 1). Apabila nilai r = -1, artinya korelasinya negative sempurna, r=0 artinya tidak ada korelasi, dan r=1 berarti korelasinya sangat kuat. Berikut adalah tabel intpretasi nilai r. Tabel 3.5 Intepretasi koefisien korelasi nilai r 30
Interval koevisien Tingkat Hubungan 0,80 1,000 Sangat kuat 0,60 0,799 Kuat 0,40 0,599 Cukup Kuat 0,20 0,399 Rendah 0,00 0,199 Sangat Rendah 3.6.6 Analisis Regresi 1. Regresi Sederhana Regresi sederhana, bertujuan untuk mempelajari hubungan fungsional antara dua variable (bebas dan terikat). Rumus umum regresi sederhana adalah : Y = a + bx Keterangan : a = Nilai Konstanta b = Koefisien Regresi Y = variable terikat X = Variabel bebas Rumus menghitung b (koefisien regresi) : 2. Regresi Berganda Analisis regresi berganda merupakan pengembangan dari analisis regresi sederhana. Kegunaannya adalah untuk meramalkan nilai variabel terikat Y apabila variabel bebasnya dua atau lebih (X), a = Nilai Konstanta Rumus nya : Y = a + b 1 X 1 + B 2 X 2 Keterangan : 31
b = Koefisien Regresi Y = variable terikat X 1 dan X 2 = Variabel bebas 3. regresi hirarki Analisis data yang digunakan adalah analisis Regresi Hirarkis, yang merupakan pengembangan bentuk Analisis Regresi Berganda. Model Regresi Herarkis digunakan untuk menentukan pengaruh moderasi dari pengalaman kerja pada pengaruh variabel utama dengan menggunakan three stage multiple regression analysis (tiga tahap analisis regresi berganda). Tahap-tahap Analisis regresi Hirarkis adalah sebagai berikut : 1) Tahap pertama, regresi dilakukan hanya pada variabel independen terhadap variabel dependen dengan model yang digunakan, yaitu : (Adiningsih, 2002 : 76) Y = a + b1x1 + e 2) Tahap kedua, regresi dilakukan pada tahap pertama ditambah dengan variabel moderasi. Model regresi menjadi : Y = a + b1x1 + b2x2 + e 3) Tahap ketiga, memasukkan interaksi variabel moderasi, yang menghasilkan perkalian variabel independen dengan moderator. sebelumnya, dibuat variabel dummy yang dibentuk oleh ( K-1 ) dimana K adalah jumlah kelompok moderasi. Model Regresi menjadi : Y = a + b1x1.x2 + e 3.7 Rancangan Uji Hipotesis Hipotesis untuk penelitian ini berdasarkan identifikasi masalah yang ada, sebagai berikut: (α) = 5 % = 0.05 Dasar pengambilan keputusan : a) Jika Sig 0.05 maka H 0 diterima b) Jika Sig < 0.05 maka H 0 ditolak Model teoritis OL dan kepemimpinan seperti yang diusulkan oleh penulis menemukan manfaat untuk digunakan di anak benua India karena ada bukti mendukung penelitian untuk itu. Untuk memvalidasi lebih lanjut, ada kebutuhan untuk melakukan penelitian yang dirancang secara ilmiah sebagai pertanyaan di seluruh pengaturan budaya 32
yang berbeda. Dalam konteks ini bahwa penelitian ini adalah upaya untuk pembandingan ilmiah gaya kepemimpinan dalam organisasi belajar, dan untuk yang terakhir penelitian ini mencoba untuk menguji hipotesis berikut yang memiliki, dan dikembangkan dari literatur yang ditinjau dan yg telah digambarkan : Tujuan 1 Ho: Tidak ada pengaruh positif antara leadership style terhadap mekanisme pembelajaran organisasi di PT Sinar indah plastik pratama. H 1 : ada pengaruh positif antara leadership style terhadap mekanisme pembelajaran organisasi di PT Sinar indah plastik pratama. Kriteria Pengujian (α = 0, 05 ) Sig 0.05 Ho diterima, H1 ditolak Sig < 0.05 Ho ditolak, H1 diterima Tujuan 2 Ho: Tidak ada pengaruh pengaruh yang positif antara mekanisme pembelajaran organisasi terhadap fase pembelajaran organisasi di PT Sinar indah plastik pratama. H 2 : ada pengaruh pengaruh yang positif antara mekanisme pembelajaran organisasi terhadap fase pembelajaran organisasi di PT Sinar indah plastik pratama. Kriteria Pengujian (α = 0, 05) Sig 0.05 Ho diterima, H1 ditolak Sig < 0.05 Ho ditolak, H1 diterima Tujuan 3 Ho: Tidak ada pengaruh yang positif antara gaya kepemimpinan terhadap fase pembelajaran organisasi di PT Sinar indah plastik pratama. H 3 : ada pengaruh yang positif antara gaya kepemimpinan terhadap fase pembelajaran organisasi di PT Sinar indah plastik pratama. Kriteria Pengujian (α = 0, 05) Sig 0.05 Ho diterima, H1 ditolak Sig < 0.05 Ho ditolak, H1 diterima 33
Tujuan 4 Ho: Tidak ada pengaruh yang positif antara gaya kepemimpinan terhadap fase pembelajaran organisasi dengan mekanisme pembelajaran organisasi sebagai mediator di PT Sinar indah plastik pratama. H 4 : ada pengaruh yang positif antara gaya kepemimpinan terhadap fase pembelajaran organisasi dengan mekanisme pembelajaran organisasi sebagai mediator di PT Sinar indah plastik pratama. Kriteria Pengujian (α = 0, 05) Sig 0.05 Ho diterima, H1 ditolak Sig < 0.05 Ho ditolak, H1 diterima 3.8 Rancangan Pemecahan Masalah Rancangan pemecahan masalah dalam penelitian ini adalah dengan membagikan kuesioner kepada karyawan PT. Sinar indah plastik pratama. Setelah data-data dikumpulkan dari hasil kuesioner akan dianalisis dengan menggunakan regresi sederhana, dan hirarki guna mengetahui gambaran mengenai bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan terhadap fase pembelajaran organisasi dan mekanisme pembelajaran organisasi sebagai variabel mediator. Peneliti menggunakan metode regresi hirarki karena tujuan penelitian ini adalah untuk mencari pengaruh tidak langsung dengan mekanisme pembelajaran sebagai variabel intervening, dan bukan untuk mencari jalur mana yang paling memiliki pengaruh yang tinggi atau paling baik terhadap variabel dependent. Apakah karyawan yang ada di perusahaan tersebut memiliki kecocokan dan kepuasan terhadap gaya kepemimpinan manager setempat sehingga fase dan mekanisme pembelajaran organisasi yang terjadi dalam PT. Sinar indah plastik pratama dapat berjalan dengan baik, Apabila faktor-faktor dari variabel tersebut masih rendah, maka perlu dicari penyebabnya dan melakukan usaha untuk memperbaikinya. Bila ternyata variabel-variabel tersebut dapat meningkatkan mekanisme pembelajaran organisasi para karyawan, dan membuat perusahaan melakukan fase pembelajaran organisasi sehingga menjadi organisasi yang belajar dengan stabil, maka perlu juga usaha untuk meningkatkan kinerja karyawan lewat gaya kepemimpinan dengan melihat aspek mekanisme pembelajaran organisasi di perusahaan tersebut. 34