BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Siswa sebagai generasi penerus bangsa dituntut untuk bisa mandiri, dewasa, dan juga berprestasi maka setiap siswa diharapkan untuk mempersiapkan diri agar dapat menjalankan fungsinya kelak. dengan kata lain, siswa diharapkan mulai mengarahkan pemikiran dan rencananya pada kehidupan dimasa yang akan datang. tantangan masa depan dalam kehidupan untuk para siswa adalah persiapan diri dalam perencanaan karir. Proses ini biasanya dimulai dari sekolah menengah atas atau sekolah menengah kejuruan, sehingga hal ini merupakan tahap yang penting bagi siswa. Siswa mulai mengalami perubahan dalam perencanaan karirnya, siswa mulai menyadari tentang tuntutan-tuntutan yang terkandung dalam suatu pekerjaan. untuk memilih pekerjaan siswa memikirkan apakah ia berminat di bidang pekerjaan tersebut atau tidak, siswa tersebut juga memikirkan seberapa besar kemampuannya bila berhubungan dengan pekerjaan yang menjadi pilihannya serta nilai-nilai kehidupan juga tidak lepas menjadi pertimbangan dalam perencanaan karirnya tersebut. Karir seringkali disamakan dengan pekerjaan. Perencanaan karir disamakan dengan pemilihan pekerjaan. Namun arti karir sebenarnya lebih luas dari sekedar memilih pekerjaan. Ketika berbicara tentang karir itu melingkupi bagaimana proses dan cara dalam mengembangkan diri untuk menjadi lebih baik, bagaimana mengenal minat dan bakat diri penentuan cita- 1
cita tersebut. Super (Sukardi 1994) mendefinisikan karir sebagai suatu rangkaian dari suatu pekerjaan, jabatan dan posisi yang dilakukan seumur hidup. Jadi karir atau yang sering disebut orang sebagai pilihan pekerjaan merupakan bagian proses dan perkembangan individu. Croncbach (dalam Munandir 1996) menyatakan anak-anak usia remaja awal (13-16 tahun) dalam perkembangan jasmani sudah akal balik, dalam perkembangan sosial memilki kemampuan bergaul di lingkungan sekolah dan masyarakat, juga berkaitan dengan kemampuan dalam dunia kerja dan kehidupan berkeluarga sudah menyadari peranan jenis kelamin dan mulai menemukan arah vokasionalnya. Ketika anak berusia (13-16 tahun) atau seusia SMP dan SMA atau SMK dalam hal ini pemahaman karir semestinya sudah menentukan arah vokasionalnya (keterampilannya). Hal tersebut berkaitan dan berpengaruh dengan perkembangan setelahnya yaitu ketika memasuki remaja akhir, dewasa dan tua. Pendidikan bagi peserta didik merupakan bagian dari perjalanan karir, oleh karena itu guru Bimbingan dan Konseling sebagai salah satu pendidik ikut bertanggung jawab dalam membantu peserta didiknya dalam mewujudkan karir berikutnya. Tanpa perencanaan karir yang memadai (yang dimulai dengan memiliki tujuan karir), akan sangat banyak kerugian yang dialami para remaja di masa depan, di antaranya membuang-buang waktu dan biaya, tidak tahu bagaimana mengembangkan diri, hingga kurang kompetitif dalam persaingan karir di masa depan. peran guru BK atau konselor menawarkan layanan BK untuk membantu peserta didik dalam mengoptimalkan perkembangan individual peserta didik, 2
termasuk dukungan untuk merencanakan karier (Wibowo, 2011). Akan tetapi banyak sekolah memfokuskan semua usaha mereka pada mata pelajaran untuk ujian nasional dan diyakini potensi konselor-konselor ini untuk menghubungkan sekolah ke dunia kerja masih belum dimanfaatkan seluruhnya. Hanya sebagian kecil yang telah menerima pelatihan yang mencukupi dan bahkan lebih sedikit lagi yang memiliki akses ke sumber daya minimum yang diperlukan untuk melaksanakan tanggung jawab mereka. Dari hasil wawancara, penulis melakukan wawancara mengenai perencanaan karir kepada guru BK XII-BB SMKN 1 Bancak, menyatakan jika para peserta didik masih banyak yang belum memilih ataupun merencanakan karirnya apakah sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya. Padahal mereka seharusnya sudah merencakan sejak awal mengenai karirnya, namun ternyata mereka kurang memahami tentang kariernya ke depan. Dari hasil pra-penelitian data awal tentang pemahaman perencanaan karir siswa, penulis membagikan skala perencanaan karir berdasarkan teori Trait-factor (Winkel & Sri Hastuti, 2006) kepada Siswa XII-BB SMKN 1 Bancak, yang hasilnya sebagai berikut : Tabel 1.1. Tabel Hasil Skala Perencanaan Karir di Kelas XII-BB Interval Kategori Pre test Eksperimen Frekuensi Prosentase (%) 65-84 Sangat rendah 10 22.22 85-104 Rendah 10 22.22 105-124 Sedang 13 28.89 125-144 Tinggi 9 20.00 145-164 Sangat tinggi 3 6.67 Total 45 100 Minimum 65 Maksimum 164 Rata-rata 109.44 3
Hasil dari penyebaran skala perencanaan karir siswa diketahui hanya 3 siswa yang berkategori sangat tinggi, 13 siswa berkategori sedang, 10 siswa berkategori rendah dan 10 siswa berkategori sangat rendah. Jadi 44,44% siswa masih membutuhkan bimbingan karir, 56,66% siswa sudah merencanakan karirnya. Karir suatu bagian hidup yang tidak dapat terpisahkan, perencanaan karir sedini mungkin merupakan hal yang hendaknya dilakukan oleh peserta didik. Setidaknya peserta didik memiliki gambaran dan rencana yang baik untuk masa depan yang sesuai seperti yang diinginkan. Untuk memahami perencanaan karir yang optimal, peserta didik hendaknya memahami tentang bakat, minat serta potensi-potensi yang dimilikinya. Untuk mengembangkan kemandirian peserta didik dalam memilih karir dapat diupayakan melalui layanan bimbingan kelompok. Diharapkan dengan adanya bimbingan kelompok yang efektif dapat memberikan siswa dorongan untuk lebih mandiri dalam memilih karir untuk masa depannya yang sesuai dengan diri masing-masing. Berdasarkan latar belakang di atas peneliti ingin mengkaji lebih jauh tentang meningkatkan pemahaman perencanaan karir melalui layanan bimbingan kelompok pada siswa kelas XII-BB SMKN 1 Bancak Tahun Ajaran 2016/2017. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut : a. Apakah layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan perencanaan karir siswa kelas XII-BB SMKN 1 Bancak? 4
1.3. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan perencanaan karir siswa kelas XII-BB SMKN 1 Bancak. 1.4. Manfaat Penelitian Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritik a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kontribusi pada layanan bimbingan karir seperti pengetahuan siswa yang bertambah, wawasan yang baru lagi untuk kemajuan sekolah. Terutama pada metode-metode yang akan digunakan dalam pemberian layanan bimbingan karir, Dewa Ketut Sukardi (1994) menyatakan bahwa bimbingan karir dengan pendekatan kelompok, baik yang diselenggarakan sebagai suatu program tersendiri maupun program yang teritegrasi dengan kurikulum, yang dapat ditempuh melalui beberapa cara dan metode yang akan diberikan agar tingkat keberhasilan layanan bimbingan karir terpenuhi. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan bagi peneliti lain yang berminat meneliti permasalahan yang terkait dengan perencanaan bimbingan karir dengan bimbingan kelompok. 5
2. Manfaat Praktis a. Bagi guru Bimbingan dan Konseling Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi guru khususnya guru Bimbingan dan Konseling dalam penggunaan layanan bimbingan konseling khususnya bidang bimbingan karir untuk meningkatkan kemampuan perencanaan karir siswa yang merupakan salah salah satu materi dalam bimbingan karir. b. Bagi Siswa Sebagai bahan evaluasi apakah selama ini siswa sudah memilki kemampuan perencanaan karir yang cukup tinggi untuk mencapai puncak karir yang dicita-citakanya. c. Bagi Sekolah Sebagai bahan evaluasi dalam pembuatan program tahunan Bimbingan dan Konseling serta sebagai acuan tentang penerapan metode bimbingan karir yang sesuai dengan kondisi sekolah. 1.5. Sistematika Penulisan Dalam penulisan penelitian dibagi menjadi 5 bab, yaitu : 1. Bab I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. 2. Bab II Landasan Teori, berisi tentang teori yang melandasi yaitu berisi tentang perencanaan karir, layanan bimbingan kelompok, 6
penelitian yang terkait dan hipotesis. 3. Bab III Metodologi Penelitian, berisi tentang jenis penelitian, prosedur penelitian, definisi operasional, variabel penelitian, subyek penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data. 4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi tentang hasil dan pembahasan penelitian. 5. Bab IV Hasil Kesimpulan dan Saran. 7