BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di tengah era globalisasi ini industri pangan mulai berkembang dengan pesat. Perkembangan industri pangan tersebut disebabkan oleh semakin meningkatnya laju pertumbuhan sumber daya manusia dan permintaan pasar akan kebutuhan pangan yang semakin besar. Kegiatan pembangunan industri merupakan salah satu kegiatan sektor ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bagi negara berkembang, peranan sektor pertanian masih lebih unggul dan mendominasi pada kegiatan sektor ekonomi. Peranan sektor industri belum mampu mengungguli sektor pertanian yang hampir memberikan sumbangan lebih dari separuh pendapatan nasional. Hal tersebut dikarenakan pengetahuan yang kurang dari sumber daya manusia tentang perkembangan sektor industri di Indonesia. Saat ini kemajuan di bidang industri sangat pesat. Industri nata de coco merupakan salah satu industri pangan yang mengolah hasil pertanian berupa air kelapa menjadi industri pangan yang memiliki banyak manfaat. Salah satu manfaat tersebut adalah untuk melancarkan pencernaan. Nata de coco merupakan salah satu produk olahan air kelapa yang memiliki kandungan serat tinggi dan kandungan kalori rendah sehingga cocok untuk sistem pencernaan serta tidak mengandung kolesterol sehingga mulai populer di kalangan masyarakat yang memiliki perhatian pada kesehatan. Saat ini 1
industri nata de coco mulai berkembang di Indonesia. Nata de coco merupakan minuman hasil fermentasi air kelapa yang dibantu oleh bakteri Acetobacter xylinum. Nata de coco adalah selulosa sintetis yang merupakan hasil sintesa dari gula oleh bakteri pembentuk nata yaitu Acetobacter xylinum. Dalam medium cair ini bakteri membentuk suatu lapisan atau massa yang dapat mencapai ketebalan beberapa centimeter, bertekstur kenyal, warna putih, dan tembus pandang. Pada proses produksi nata de coco yang menghasilkan nata berbentuk lembaran, nata de coco tersebut dapat diolah menjadi berbagai minuman segar, seperti puding, koktail nata dalam sirup, campuran jelly, manisan dan produk lainnya. Berbagai macam olahan dari produk nata de coco tersebut agar dapat menarik konsumen maka nata de coco juga dipotong dengan bentuk yang beragam. Banyaknya macam pengolahan makanan atau minuman berbahan dasar nata de coco tersebut menuntut pihak perusahaan untuk dapat meningkatkan kualitas dari produk nata de coco. Kualitas nata de coco dapat diukur dengan parameter-parameter atribut mutu. Salah satu parameter atribut mutu adalah kekenyalan, warna, ketebalan, dan kadar air. Selain parameter tersebut juga terdapat parameter lain yang dapat dijadikan pertimbangan dalam menentukan kualitas nata de coco antara lain ph, kontaminan, dan kebersihan kulit ari. Namun untuk mendapatkan produk akhir yang berkualitas, pemantauan tidak hanya dilakukan saat bahan baku dan bahan tambahan telah melalui serangkaian proses sehingga berubah wujud menjadi 2
produk jadi. Pemantauan dalam hal pemilihan dan penerimaan bahan baku yang berkualitas akan mempengaruhi pula terhadap kualitas produk akhir. Untuk menjaga kualitas produk agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, maka diperlukan pengendalian mutu terhadap produk tersebut. Mengingat pula pentingnya pemantauan kualitas yang harus dilakukan pengendalian dari hulu hingga hilir dalam suatu industri, maka untuk menjaga kualitas produk yang sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan perusahaan, perlu dilaksanakan pengendalian dan pengawasan yang secara intensif dan terus menerus. Dimana pengendalian dari hulu hingga hilir tersebut adalah pada kualitas bahan baku, proses produksi, maupun produk akhir. Oleh karena itu diangkatlah pembahasan mengenai pengendalian mutu produk nata de coco yang akan penulis ulas dari obyek penelitian yaitu CV.Agrindo Suprafood. Pokok permasalahan yang akan diteliti adalah kualitas dari produk nata de coco tersebut apakah telah sesuai standar yang diharapkan berdasarkan beberapa atribut mutu seperti kekenyalan, warna, ketebalan, dan kadar air. Analisa pengukuran kualitas produk akhir yang dapat mencerminkan seberapa besar banyaknya produk berkualitas yang sesuai standar dengan pengendalian mutu produk. Berdasarkan gambaran permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka penulis mengambil judul Pengukuran Kualitas Produk Nata De Coco berdasarkan Atribut Mutu di CV.Agrindo Suprafood. 3
1.2 Rumusan masalah CV.Agrindo Suprafood merupakan salah satu industri yang bergerak dalam bidang nata de coco potong. Nata de coco potong tersebut masih akan mengalami proses yang panjang agar menjadi produk jadi yang siap untuk dikonsumsi. CV.Agrindo Suprafood mengirimkan ke beberapa industri produk jadi yang siap dikonsumsi baik makanan maupun minuman. Oleh karena itu perlu adanya pemantauan mengenai kualitas mutu dari nata de coco. Atribut mutu penilaian produk nata de coco antara lain warna, kekenyalan, kadar air, dan ketebalan. Pada nata de coco lembaran yang belum dipotong masih banyak produk yang cacat seperti berjamur, warna terlalu gelap, ketebalan nata yang kurang, dan nata yang tidak kenyal yang sering kali luput dari pengawasan. Dari uraian tersebut maka dapat dirumuskan masalah yang ada pada CV.Agrindo Suprafood adalah tidak adanya pengukuran kualitas pada produk nata de coco yang sesuai dengan standar perusahaan. 1.3 Batasan Masalah 1. Pengambilan sampel nata de coco dilakukan pada setiap drum penampung sebanyak 20 sampel. 2. Pengukuran nilai atribut mutu kekenyalan, ketebalan, warna dan kadar air dilakukan dengan uji laboratorium. 3. Pengujian laboratorium atribut mutu produk nata de coco pada pengujian kekenyalan dengan alat UTM, pengujian ketebalan dilakukan dengan 4
caliper, pengujian warna dengan chromameter, dan pengujian kadar air dengan pengovenan sebanyak 5-6 kali sampai berat nata konstan. 1.4 Tujuan Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Mengetahui kualitas produk nata de coco yang diharapkan oleh CV.Agrindo Suprafood. 2. Mengetahui kualitas produk nata de coco dari atribut mutu yaitu kekenyalan, ketebalan, warna dan kadar air. 3. Mengetahui penyebab ketidaksesuaian kualitas produk nata de coco dengan standar pada CV.Agrindo Suprafood. 1.5 Manfaat 1. Bagi Perusahaan a. Memberikan masukan atau saran perbaikan dalam upaya implementasi pengendalian mutu lingkup produksi di CV.Agrindo Suprafood. b. Menjamin kelangsungan hidup perusahaan dengan adanya produk yang berkualitas dan disertai dengan pengembangan produk yang bermutu. c. Berpartisipasi dalam pengembangan profesionalisme dan mutu pendidikan. d. Menjalin hubungan baik dengan lembaga pendidikan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, khususnya Program Studi Diploma III Agroindustri. 5
2. Bagi Mahasiswa a. Dapat menambah ilmu pengetahuan dalam kaitannya dengan penerapan ilmu yang telah diperoleh dari perguruan tinggi. b. Sebagai sarana untuk memperdalam materi yang diambil khususnya mengenai tema pengendalian mutu. c. Mendapatkan pengalaman kerja secara langsung yang dapat membandingan antara teori dan praktik atau aplikasinya di lingkungan kerja. 6