Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Pekalongan Tahun 2014 BAB IV PENUTUP

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV P E N U T U P

b) Melaksanakan koordinasi antar pelaku pembangunan dalam perencanaan pembangunan daerah. c) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG BAB IV PENUTUP

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

P a g e 21. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. AKUNTABILITAS KINERJA

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

IKHTISAR EKSEKUTIF. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good. Governance) merupakan amanat yang harus dilaksanakan, terutama

RENCANA KINERJA TAHUNAN

IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BLITAR

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV PENUTUP PENUTUP

PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan dan pengeluaran yang terjadi dimasa lalu (Bastian, 2010). Pada

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia menganut asas desentralisasi yang memberikan kebebasan dan

BAB I PENDAHULUAN. Berikut adalah Desa yang ada di wilayah kerja Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung :

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN

BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN, PENDAPATAN DAN ASSET DAERAH

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PROVINSI BALI TAHUN

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

LKIP BPMPT 2016 B A B II PERENCANAAN KINERJA

KATA PENGANTAR. Salam Sejahtera,

Program merupakan kumpulan kegiatan-kegiatan yang sistematis dan

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN CILACAP dan BUPATI CILACAP MEMUTUSKAN :

Bab I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun Latar Belakang. B a b I P e n d a h u l u a n 1

LAPORAN KINERJA (LKj) INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN KABUPATEN JOMBANG AKUNTABILITAS KINERJA

Pemerintah Kota Tangerang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

LAKIP Kab. Lamandau Tahun 2013 BAB IV PENUTUP

2015 KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BOGOR

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

RENCANA AKSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN ATAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Daerah, penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh daerah otonom sesuai dengan

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

14. Menurunnya angka kesakitan penduduk 83,26% 15. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan 78,14% bagipenduduk miskin melalui Jamkesmas dan

Martapura, Januari 2017 KEPALA SKPD. Drs. H. ASPIHANI, M.AP NIP

GUBERNUR RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI RIAU TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENCANA KERJA (RENJA) BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2015

RINGKASAN EKSEKUTIF. Pemerintah Kabupaten Gowa sebagai penyelenggara Pemerintahan. ditingkat Kabupaten menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

KATA PENGANTAR. Bandung, 2013 KEPALA BPPT KOTABANDUNG. Drs. H. DANDAN RIZA WARDANA, M.Si PEMBINA TK. I NIP

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

LAMPIRAN INDIKATOR KINERJA UTAMA ( IKU ) DI LINGKUNGAN DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BADUNG BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 9 TAHUN 2011

PERATURAN GUBERNUR BANTEN

KATA PENGANTAR. Inspektorat Daerah Kabupaten Barru

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 82 TAHUN 2014 TENTANG

A.Analisis Analisis Capaian Kinerja. Pengukuran Kinerja

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Semarapura, 30 Maret 2016 Kepala Bappeda Kabupaten Klungkung, I Wayan Wasta, SE, M.Si Pembina Tk. I (IV/b) NIP

BAB I PENDAHULUAN. RPJMD Kabupaten Ngawi Tahun BAB I - 1

RENCANA KERJA TAHUN ANGGARAN 2013

DisampaikanOleh : DR. MUH. MARWAN, M.Si DIRJEN BINA BANGDA. 1. Manajemen Perubahan. 4. Penataan Ketatalaksanaan. 6. Penguatan Pengawasan

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN BAB I PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) 2012 PENDAHULUAN

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Ringkasan Eksekutif

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA KANPUSDA KAB. SUKABUMI TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. 2. Peraturan Daerah Nomor 07 Tahun 2003 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Luwu Utara;

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

KATA PENGANTAR. Kandangan, Januari 2016 INSPEKTUR KABUPATEN, Ir.RUSMAJAYA,MT Pembina Utama Muda NIP

BAB I PENDAHULUAN. RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun I 1

Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan akuntansi sektor publik di Indonesia semakin pesat

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SINJAI TAHUN

KATA PENGANTAR. Inspektorat Kabupaten Berau Inspektur, Drs. H. Suriansyah, MM Pembina Utama Muda NIP

Kegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah yang diatur

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

Catatan: dalam kesempatan ini akan disampaikan khusus untuk bidang Komunikasi dan Informatika

BAB II BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU PROVSU. dengan sebutan Badan atau Kantor dan selanjutnya pada pasal 2 ayat 2

RENCANA STRATEGIS DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PENGELOLAAN PASAR

KEPUTUSAN. KABUPATEN GARUT NOMOR : 050 / 2173 / Bappeda

enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2016

BAB I. PENDAHULUAN. Penyusunan rancangan Rencana Kerja SKPD merupakan tahap awal dari proses perencanaan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 07 TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN

TABEL KETERKAITAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 18 TAHUN 2008 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG

PROVINSI SULAWESI SELATAN

PELAPORAN KINERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA PALEMBANG TAHUN 2017

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. ANALISIS PENGOLAHAN DATA DAN INFORMASI

Transkripsi:

BAB IV PENUTUP Sebagai bagian penutup dari Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Pekalongan Tahun 2014, dapat disimpulkan bahwa secara umum Pemerintah Kota Pekalongan telah memperlihatkan pencapaian kinerja yang signifikan atas sasaran-sasaran strategisnya. Pada tahun 2014, Pemerintah Kota Pekalongan telah menetapkan 52 sasaran strategis dengan 297 indikator sasaran. Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan instansi pemerintah sebagai jabaran dari visi, misi dan strategi instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan kebijakan dan program yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD). Penyelenggaraan pemerintahan yang baik, pada hakikatnya adalah proses pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, partisipatif, adanya kepastian hukum, kesetaraan, efektif dan efisien. Prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan demikian merupakan landasan bagi penerapan kebijakan yang demokratis yang ditandai dengan menguatnya kontrol dari masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik. Berkenaan dengan ketercapaian 297 indikator sasaran yang telah ditetapkan, diperoleh 135 indikator sasaran atau 45,45% telah melampaui target, 137 indikator sasaran atau 46,12% telah sesuai dengan target, 25 indikator sasaran atau 8,41% belum mencapai target. Berdasarkan hasil pengukuran capaian kinerja dari 52 sasaran yang telah ditetapkan, terdapat 47 atau 90, 38% telah mencapai target dan 5 atau 9,62% sasaran belum mencapai target. Sasaran yang belum mencapai target dan perlu mendapatkan perhatian yaitu : 1. Terwujudnya iklim usaha yang sehat dan kondusif (sasaran 7), pada sasaran ini masih terdapat 2 indikator kinerja sasaran yang capaian indicator sasarannya dibawah 85% yaitu : Bab IV Penutup 192

Capaian indikator sasaran jumlah calon tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan ketrampilan per tahun sebesar 48%, hal ini dikarenakan alokasi anggaran pada tahun 2014 hanya mendapat 15 paket ketrampilan, sehingga penyerapan pemberian ketrampilan bagi calon tenaga kerja berkurang. Pelatihan ketrampilan terdiri dari pelatihan berbasis kompetensi, pelatihan berbasis masyarakat dan pelatihan berbasis kewirausahaan; Capaian indikator sasaran penataan pasar menjadi pasar sehat tidak terealisasi (0%), hal ini dikarenakan pada tahun 2014 tidak ada alokasi dana untuk membuat pasar sehat, padahal pembentukan pasar sehat membutuhkan dana yang besar dan melibatkan banyak pihak. 2. Meningkatnya kualitas, kapasitas dan kuantitas sarana, prasarana perdagangan dan jasa (sasaran 13), pada sasaran ini terdapat 1 indikator sasaran yang capaiannya masih 20,5% yaitu layanan meterisasi penerangan jalan umum, dimana pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 1.600 titik sedangkan realisasinya 328 titik. Akan tetapi jika dilihat realisasi berdasarkan target keseluruhan RPJMD adalah 4.663 titik, pada tahun 2013 telah dibangun sebanyak 3.983 titik, pada tahun 2014 dibangun sebanyak 328 titik, jadi target RPJM telah tercapai 92,4%. 3. Meningkatnya akses, pemerataan dan mutu pendidikan pada seluruh jenjang pendidikan serta relevansi pada pendidikan menengah (sasaran 15), pada sasaran ini ada beberapa indikator sasaran yang capaiannya masih dibawah 85% yaitu : Capaian indikator sasaran Guru SD yang layak bersertifikat sebesar 52,37%; Capaian Indikator sasaran Guru SMP/ MTs yang bersertifikasi sebesar 73,69%; Capaian indicator sasaran Guru SMA/ SMK/ MA yang bersertifikasi sebesar 54,94%. hal ini karena adanya peraturan baru tentang sertifikasi sehingga banyak guru yang belum memenuhi ketentuan-ketentuan layak sertifikasi, seperti contohnya harus berkualifikasi Sarjana, berusia minimal 50 tahun dengan Bab IV Penutup 193

masa kerja minimal 20 tahun bergolongan IVa dan guru dalam mengajar harus linier dengan kualifikasi yang dimilikinya. Selain itu dengan adanya penambahan jumlah guru maka nilai pembandingnya menjadi semakin besar. 4. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan (sasaran 18); terdapat 1 indikator yang capaiannya masih kurang dari 85% yaitu Indikator ketersediaan komputer sesuai kebutuhan aplikasi kesehatan dengan capaian 61,51%. Hal ini dikarenakan keterbatasan anggaran dalam penyediaan sarana prasarana dibidang kesehatan. 5. Meningkatnya akuntabilitas dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah (sasaran 46), pada sasaran ini terdapat satu indikator sasaran yang belum tercapai yaitu Laporan pertanggungjawaban APBD dengan target opini WTP, akan tetapi sampai saat ini Kota Pekalongan masih WDP karena pengecualian pada pengelolaan asset daerah. Ketidaktercapaian ini bukan semata-mata tidak berkinerjanya Aparatur Pemerintah Daerah, tapi dengan tingkat target yang relatif tinggi menyebabkan capaian kinerja relatif rendah. Perwujudan pencapaian sasaran ini harus merupakan sebuah kegiatan/ aksi yang massif sehingga target yang telah ditetapkan bias tercapai dengan memuaskan. lain : Untuk menyikapi permasalahan tersebut upaya yang ditempuh antara 1. Pada tahun 2015 akan diusulkan anggaran untuk kegiatan pembangunan pasar sehat pada APBD perubahan; 2. Salah satu langkah yang sudah ada untuk mengatasi masalah tersebut adalah adanya bantuan peningkatan kualifikasi ke Sarjana dari anggaran Provinsi; 3. Untuk perbaikan pengelolaan asset daerah akan dilakukan sosialisasi/ bintek/ pelatihan kepada pejabat penatausahaan keuangan SKPD se-kota Pekalongan. Selain itu juga akan dikembangkan aplikasi pengelolaan asset daerah. Bab IV Penutup 194

Akhirnya, secara umum dapat disimpulkan bahwa pencapaian target terhadap beberapa indikator yang dicantumkan dalam RPJMD Kota Pekalongan Tahun 2010 2015 khususnya untuk Tahun Anggaran 2014 sebagaimana dituangkan dalam Penetapan Kinerja Tahun 2014 dapat dipenuhi sesuai dengan harapan. Jika terdapat indikator sasaran yang belum memenuhi target yang ditetapkan, Kami akui semata-mata merupakan kelemahan dan ketidaksempurnaan sebagai manusia, karena disadari kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT, namun demikian segala kekurangan dan ketidaksempurnaan tentunya harus menjadi motivasi untuk lebih baik lagi di esok hari. Bab IV Penutup 195

Bab IV Penutup 196