BAB IV PENUTUP Sebagai bagian penutup dari Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Pekalongan Tahun 2014, dapat disimpulkan bahwa secara umum Pemerintah Kota Pekalongan telah memperlihatkan pencapaian kinerja yang signifikan atas sasaran-sasaran strategisnya. Pada tahun 2014, Pemerintah Kota Pekalongan telah menetapkan 52 sasaran strategis dengan 297 indikator sasaran. Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan instansi pemerintah sebagai jabaran dari visi, misi dan strategi instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan kebijakan dan program yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD). Penyelenggaraan pemerintahan yang baik, pada hakikatnya adalah proses pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, partisipatif, adanya kepastian hukum, kesetaraan, efektif dan efisien. Prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan demikian merupakan landasan bagi penerapan kebijakan yang demokratis yang ditandai dengan menguatnya kontrol dari masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik. Berkenaan dengan ketercapaian 297 indikator sasaran yang telah ditetapkan, diperoleh 135 indikator sasaran atau 45,45% telah melampaui target, 137 indikator sasaran atau 46,12% telah sesuai dengan target, 25 indikator sasaran atau 8,41% belum mencapai target. Berdasarkan hasil pengukuran capaian kinerja dari 52 sasaran yang telah ditetapkan, terdapat 47 atau 90, 38% telah mencapai target dan 5 atau 9,62% sasaran belum mencapai target. Sasaran yang belum mencapai target dan perlu mendapatkan perhatian yaitu : 1. Terwujudnya iklim usaha yang sehat dan kondusif (sasaran 7), pada sasaran ini masih terdapat 2 indikator kinerja sasaran yang capaian indicator sasarannya dibawah 85% yaitu : Bab IV Penutup 192
Capaian indikator sasaran jumlah calon tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan ketrampilan per tahun sebesar 48%, hal ini dikarenakan alokasi anggaran pada tahun 2014 hanya mendapat 15 paket ketrampilan, sehingga penyerapan pemberian ketrampilan bagi calon tenaga kerja berkurang. Pelatihan ketrampilan terdiri dari pelatihan berbasis kompetensi, pelatihan berbasis masyarakat dan pelatihan berbasis kewirausahaan; Capaian indikator sasaran penataan pasar menjadi pasar sehat tidak terealisasi (0%), hal ini dikarenakan pada tahun 2014 tidak ada alokasi dana untuk membuat pasar sehat, padahal pembentukan pasar sehat membutuhkan dana yang besar dan melibatkan banyak pihak. 2. Meningkatnya kualitas, kapasitas dan kuantitas sarana, prasarana perdagangan dan jasa (sasaran 13), pada sasaran ini terdapat 1 indikator sasaran yang capaiannya masih 20,5% yaitu layanan meterisasi penerangan jalan umum, dimana pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 1.600 titik sedangkan realisasinya 328 titik. Akan tetapi jika dilihat realisasi berdasarkan target keseluruhan RPJMD adalah 4.663 titik, pada tahun 2013 telah dibangun sebanyak 3.983 titik, pada tahun 2014 dibangun sebanyak 328 titik, jadi target RPJM telah tercapai 92,4%. 3. Meningkatnya akses, pemerataan dan mutu pendidikan pada seluruh jenjang pendidikan serta relevansi pada pendidikan menengah (sasaran 15), pada sasaran ini ada beberapa indikator sasaran yang capaiannya masih dibawah 85% yaitu : Capaian indikator sasaran Guru SD yang layak bersertifikat sebesar 52,37%; Capaian Indikator sasaran Guru SMP/ MTs yang bersertifikasi sebesar 73,69%; Capaian indicator sasaran Guru SMA/ SMK/ MA yang bersertifikasi sebesar 54,94%. hal ini karena adanya peraturan baru tentang sertifikasi sehingga banyak guru yang belum memenuhi ketentuan-ketentuan layak sertifikasi, seperti contohnya harus berkualifikasi Sarjana, berusia minimal 50 tahun dengan Bab IV Penutup 193
masa kerja minimal 20 tahun bergolongan IVa dan guru dalam mengajar harus linier dengan kualifikasi yang dimilikinya. Selain itu dengan adanya penambahan jumlah guru maka nilai pembandingnya menjadi semakin besar. 4. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan (sasaran 18); terdapat 1 indikator yang capaiannya masih kurang dari 85% yaitu Indikator ketersediaan komputer sesuai kebutuhan aplikasi kesehatan dengan capaian 61,51%. Hal ini dikarenakan keterbatasan anggaran dalam penyediaan sarana prasarana dibidang kesehatan. 5. Meningkatnya akuntabilitas dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah (sasaran 46), pada sasaran ini terdapat satu indikator sasaran yang belum tercapai yaitu Laporan pertanggungjawaban APBD dengan target opini WTP, akan tetapi sampai saat ini Kota Pekalongan masih WDP karena pengecualian pada pengelolaan asset daerah. Ketidaktercapaian ini bukan semata-mata tidak berkinerjanya Aparatur Pemerintah Daerah, tapi dengan tingkat target yang relatif tinggi menyebabkan capaian kinerja relatif rendah. Perwujudan pencapaian sasaran ini harus merupakan sebuah kegiatan/ aksi yang massif sehingga target yang telah ditetapkan bias tercapai dengan memuaskan. lain : Untuk menyikapi permasalahan tersebut upaya yang ditempuh antara 1. Pada tahun 2015 akan diusulkan anggaran untuk kegiatan pembangunan pasar sehat pada APBD perubahan; 2. Salah satu langkah yang sudah ada untuk mengatasi masalah tersebut adalah adanya bantuan peningkatan kualifikasi ke Sarjana dari anggaran Provinsi; 3. Untuk perbaikan pengelolaan asset daerah akan dilakukan sosialisasi/ bintek/ pelatihan kepada pejabat penatausahaan keuangan SKPD se-kota Pekalongan. Selain itu juga akan dikembangkan aplikasi pengelolaan asset daerah. Bab IV Penutup 194
Akhirnya, secara umum dapat disimpulkan bahwa pencapaian target terhadap beberapa indikator yang dicantumkan dalam RPJMD Kota Pekalongan Tahun 2010 2015 khususnya untuk Tahun Anggaran 2014 sebagaimana dituangkan dalam Penetapan Kinerja Tahun 2014 dapat dipenuhi sesuai dengan harapan. Jika terdapat indikator sasaran yang belum memenuhi target yang ditetapkan, Kami akui semata-mata merupakan kelemahan dan ketidaksempurnaan sebagai manusia, karena disadari kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT, namun demikian segala kekurangan dan ketidaksempurnaan tentunya harus menjadi motivasi untuk lebih baik lagi di esok hari. Bab IV Penutup 195
Bab IV Penutup 196