Pert 13 BIAYA TENAGA KERJA. Team Teaching Universitas Islam Malang 2016

dokumen-dokumen yang mirip
MEET 5 FOR E - LEARNING BIAYA TENAGA KERJA

Akuntansi Biaya. Tenaga Kerja: Pengendalian dan Akuntansi Biaya. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke:

COST ACCOUNTING MATERI-10 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA

PENGENDALIAN & AKUNTANSI BIAYA

Akuntansi Biaya. Tenaga Kerja : Pengendalian dan Akuntansi Biaya (Labor : Controlling and Accounting for Costs) Rista Bintara, SE., M.Ak.

AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA. Akuntansi Biaya TIP FTP UB Mas ud Effendi

Akuntansi Biaya. Labor: Controlling and Accounting for Cost. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen S1

1. Penggolongan menurut fungsi pokok dalam perusahaan. 2. Penggolongan menurut kegiatan departemen dalam perusahaan.

BIAYA TENAGA KERJA A. Pengawasan Biaya Tenaga Kerja 1. Perencanaan dan analisa biaya tenaga kerja a. Product engineering (pengembangan produk).

PENENTUAN BIAYA PROSES: AKUNTANSI KERUGIAN PRODUKSI

AKUNTANSI BIAYA Tenaga Kerja: Pengendalian dan Akuntansi Biaya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. BAB I Pendahuluan. Tingkat persaingan dunia usaha yang semakin tinggi, membuat

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. A;Latar Belakang

Akuntansi Biaya. Labor: Controlling and accounting for Costs Labor : Controlling and Accounting for Costs. Angela Dirman, SE., M.Ak.

MENGELOLA ADMINISTRASI GAJI DAN UPAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akurat, dan berdaya guna maka didesain suatu sistem akuntansi. Sistem akuntansi

BAB KOMPENSASI UNTUK MANAJEMEN. kelangsungan hidupnya. Karena itu manusia harus bekerja sehingga ia mampu memenuhi

PERTEMUAN KE-6 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis

BAB I HARGA POKOK PRODUKSI

PENGANTAR AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN)

BAB III LANDASAN TEORI

Pert 4. Team Teaching

VII. SIKLUS AKUNTANSI USAHA MANUFAKTUR

A. Pengertian Gaji dan Upah

METODE HARGA POKOK PESANAN

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. yang mempunyai jenjang jabatan manajer, pegawai administrasi, supervisor dan lainlain.

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Akuntansi Biaya. Labor : Controlling and Accounting for Costs. Suryadharma Sim, SE, M. Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh. Dr. Zainuddin Iba, SE., M.M 27 November 2017 BAHAN AJAR M S D M. Bagian-2 KOMPENSASI DAN BALAS JASA

PERTEMUAN KE-7 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL

HARGA POKOK PRODUKSI

Fakultas: Pertanian Universitas Wahid Hasyim Semarang

METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COST METHOD) FULL COSTING - Oleh : Ani Hidayati

Gaji : pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan dan dibayar secara tetap per bulan Upah :

COST ACCOUNTING MATERI-12 SISTEM BIAYA TAKSIRAN

PPh 21 UNTUK PEGAWAI TETAP DENGAN AGEN PADA PERUSAHAAN AJB BUMIPUTERA NAMA : TICHA BUNGA.R NPM : PEMBIMBING : EMMY INDRAYANI, Dr.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PEMBAHASAN MASALAH. karyawan. Jenis-jenis kompensasi yang dibahas adalah kompensasi finansial baik

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada umumnya suatu perusahaan memiliki target atau tujuan untuk

Analisa Biaya Pemasaran

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN

LIABILITAS LANCAR dan PENGGAJIAN

SIKLUS KEGIATAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB VI METODE HARGA POKOK PROSES

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Sistem dan Prosedur

Clara Susilawati, MSi

BAB II TINJAUN PUSTAKA. dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha lainnya, yang

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB 5 PENUTUP. Berdasarkan hasil pembahasan pada perusahaan PT Angkasa Pura Logisik di

BAB I PENDAHULUAN. Pemberian kompensasi finansial kepada karyawan, masih dirasakan

BIAYA OVERHEAD PABRIK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA INSENTIF DAN GAIN SHARING

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Mulyadi ( 2001 : 2 ) : Suatu sistem pada dasarnya adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADAPT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN

PERLAKUAN AKUNTANSI PAJAK STUDI KASUS PADA KPP PRATAMA SEMARANG TENGAH SATU

METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB

BAB I PENDAHULUAN. sistem penjualan, sistem pembelian, sistem persediaan bahan baku, sistem

BAB I PENDAHULUAN. Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Carter dan Usry (2009:58) menjelaskan bahwa biaya produksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MENETAPKAN UPAH STRATEGIS I K A R U H A N A

BAB I PENDAHULUAN. terpenting yang mampu digunakan menjalankan setiap proses di dalamnya yaitu

BAB II BAHAN RUJUKAN Pengertian Akuntansi Biaya. Menurut Mulyadi (2009:7) mendefinisikan akuntansi biaya sebagai. berikut:

TUGAS MAKALAH AKUNTANSI BIAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI PENGENDALI BIAYA PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROTI SHANIA

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mardi (2011:3) pengertian sistem adalah : (tujuan/sasaran/target pengoperasian suatu sistem).

Akuntansi Biaya Bahan Baku

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

LATAR BELAKANG. Sistem balas jasa memberikan rasa aman fisik Indikator dari motivasi karyawan dalam. Performance Related Pay Penggajian yang dinamis

AKUNTANSI KEWAJIBAN LANCAR DAN PENGGAJIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian Sistem menurut Azhar Susanto (2011 : 22) dalam bukunya. secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya komunikasi dan teknologi, perusahaan dihadapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan usaha yang semakin ketat membuat perusahaan diharapkan mampu

Kasus : A. Pegawai Tetap

BAB II LANDASAN TEORI. yang menjadi penggerak atas faktor-faktor produksi lain. Tanpa adanya. memperoleh barang atau jasa tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. (distributor) anak perusahaan dari PT. S.M.A.R.T. Tbk. produsen minyak goreng

LAMPIRAN 9. KUESIONER PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat perekonomian yang terjadi di Indonesia sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia sebagai sarana untuk mencapai tujuan perusahaan,

Transkripsi:

Pert 13 BIAYA TENAGA KERJA Team Teaching Universitas Islam Malang 2016

Komponen Biaya Tenaga Kerja Biaya tenaga kerja merupakan salah satu dari tiga elemen biaya produksi. Elemen biaya produksi: Biaya bahan baku adalah besarnya nilai bahan baku yang digunakan ke dalam proses produksi untuk diubah menjadi barang jadi. Biaya tenaga kerja adalah besarnya nilai tenaga kerja yang terjadi untuk penggunaan tenaga kerja dalam rangka mengolah bahan baku menjadi barang jadi. Biaya overhead pabrik adalah nilai sumber daya produksi selain bahan baku dan tenaga kerja langsung.

Komponen biaya tenaga kerja Biaya Tenaga Kerja Pengertian Contoh Gaji dan Upah Reguler Insentif Tunjangan Gaji dan upah reguler merupakan kompensasi reguler yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan atas usaha fisik dan mental yang dikerahkan oleh karyawan tersebut. Insentif merupakan kompensasi tambahan yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan atas kinerja karyawan di atas standar yang ditentukan. Tunjangan merupakan kompensasi tambahan yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan selain gaji dan upah reguler serta insentif. Gaji mandor Gaji buruh Upah buruh Insentif produksi Tunjangan asuransi Tunjangan pensiun Tunjangan liburan Premi lembur

Produktivitas dan Biaya Tenaga Kerja Produktifitas tenaga kerja menggambarkan hubungan antara output yang dihasilkan oleh tenaga kerja dan input yang digunakan. Output dapat meliputi barang atau jasa yang dihasilkan. Input merupakan sumber daya ekonomis yang juga dapat meliputi barang atau jasa yang dikorbankan.

Produktivitas dinyatakan meningkat apabila sesuai dengan hal-hal berikut: 1. Output bertambah dengan input yang sama. 2. Output tetap dengan input yang semakin kecil. 3. Output bertambah dengan input yang lebih kecil. 4. Output dan input bertambah dengan proporsi penambahan output yang lebih besar dibandingkan dengan penambahan input. 5. Output dan input berkurang dengan proporsi pengurangan output yang lebih kecil dibandingkan dengan pengurangan input.

Perencanaan Produktivitas Peningkatan produktivitas tenaga kerja tidak terjadi begitu saja tanpa direncanakan. Perencanaan produktivitas tenaga kerja adalah kejelasan pengertian produktivitas, tindakan yang harus dilakukan untuk memperbaiki produktivitas dan pihak yang bertanggungjawab terhadapnya, komitmen manajemen, karyawan, dan manajer yang terlibat dalam perencanaan dan implementasinya, serta pengukuran peningkatan produktivitas yang jelas.

Pengukuran Produktivitas Perusahaan menggunakan rasio produktivitas untuk mengukur produktivitas. Rasio produktivitas merupakan perbandingan antara output yang dihasilkan tenaga kerja relatif dan standar kinerja yang telah ditentukan. Rasio Produktivitas = Output Input

Contoh: Perusahaan menentukan 0,5 jam sebagai waktu standar untuk mengerjakan 1 unit produk. Data produksi sesungguhnya menunjukkan bahwa jumlah produksi 10 unit dengan waktu pengerjaan 6 jam. Jawab: Jam kerja standar untuk mengerjakan 10 unit adalah 5 jam (10 unit x 0,5 Jam). Rasio produktivitas sesungguhnya = 1,67 (10 unit/6 jam) Rasio produktivitas standar = 2 (10 unit/5 jam) Artinya rasio produktivitas sesungguhnya tidak menguntungkan karena kurang dari target (rasio 2). Tingkat ketercapaian produktivitas sesungguhnya dari standar adalah 83,5% (1,67/2).

Dampak Ekonomis Produktivitas Produktivitas meningkat maka laba perusahaan dan penghasilan karyawan juga akan meningkat. Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen SDM perusahaan sangat menentukan produktivitas tenaga kerja. Karakteristik Manajemen SDM yang baik: 1. Karyawan yang melakukan pekerjaan adalah karyawan yang kompeten di bidangnya. 2. Pengambilan keputusan harus terjadi pada tingkat manajemen yang lebih rendah. 3. Karyawan yang partisipasif yang mampu untuk meningkatkan kepuasan kerja dan komitmen terhadap tujuan perusahaan, 4. Berbagai ide yang muncul dari karyawan harus didengarkan.

Program Insentif Untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja adalah pemberian kompensasi tambahan kepada karyawan melalui program insentif. Program insentif merupakan program yang dirancang oleh perusahaan untuk memberikan penghargaan lebih kepada karyawan yang berhasil mencapai prestasi di atas standar secara proporsional dengan kelebihan prestasi tersebut.

Tujuan Program Insentif Program insentif dirancang untuk mencapai tujuan, yaitu: 1. Merangsang karyawan untuk memproduksi lebih banyak produk; 2. Memberikan kompensasi yang lebih besar kepada karyawan sesuai dengan prestasinya; 3. Mengurangi biaya produksi per unit.

Pengaruh Insentif terhadap biaya konversi per unit Total Per Unit Keterangan Produksi Biaya Tenaga Kerja Biaya Overhead Pabrik Biaya Tenaga Kerja Biaya Overhead Pabrik Biaya Konversi Sebelum Program Insentif 200 unit Rp.4.000 Rp.8.000 Rp.20 Rp.40 Rp.60 Setelah Program Insentif 250 unit Rp.6.000 Rp.8.000 Rp.24 Rp.32 Rp.56

Jenis Program Insentif Program insentif yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja secara individual adalah straight piecework plan dan one-hundred-percent bonus plan. Sedangkan kelompok adalah group bonus plan.

Straight Piecework Plan Produksi Sesungguhnya /Jam Produksi Standar/Jam Tarif Upah Jaminan/Jam Tarif Insentif/Unit Total Upah/Jam Biaya Tenaga Kerja/Unit 1 2 3 4 5 = 3 + 4 6 = 5/1 10 unit 12 unit Rp.1.200 Rp.0 Rp.1.200 Rp.120 11 unit 12 unit Rp.1.200 Rp.0 Rp.1.200 Rp.109 12 unit 12 unit Rp.1.200 Rp.0 Rp.1.200 Rp.100 13 unit 12 unit Rp.1.200 Rp.100 Rp.1.300 Rp.100 14 unit 12 unit Rp.1.200 Rp.100 Rp.1.400 Rp.100 15 unit 12 unit Rp.1.200 Rp.100 Rp.1.500 Rp.100 16 unit 12 unit Rp.1.200 Rp.100 Rp.1.600 Rp.100 17 unit 12 unit Rp.1.200 Rp.100 Rp.1.700 Rp.100 18 unit 12 unit Rp.1.200 Rp.100 Rp.1.800 Rp.100 19 unit 12 unit Rp.1.200 Rp.100 Rp.1.900 Rp.100 20 unit 12 unit Rp.1.200 Rp.100 Rp.2.000 Rp.100

One-Hundred-Percent Bonus Plan Karyawan Jam Kerja Produk Dihasilkan Produk Standar 1 2 3 4 = 2 x 12 unit Rasio Efisiensi Tarif Upah Per Jam Tarif x Rasio Efisiensi Total Upah Upah Per Unit 5 = 3/4 6 7 = 6 x 5 8 = 2 x 6 9 = 8/3 Burton 42 jam 378 unit 504 unit 0,75 Rp.1.200 - Rp.50.400 Rp.133,33 Sheldon 45 jam 648 unit 540 unit 1,20 Rp.1.200 Rp.1.440 Rp.64.800 Rp.100 Barry 45 jam 597 unit 540 unit 1,10 Rp.1.200 Rp.1.320 Rp.59.400 Rp.99,48 Shidney 48 jam 547 unit 576 unit 0,95 Rp.1.200 - Rp.57.600 Rp.105,30 Bricks 44 jam 660 unit 528 unit 1,25 Rp.1.200 Rp.1.500 Rp.66.000 Rp.100 Shelena 40 jam 552 unit 480 unit 1,15 Rp.1.200 Rp.1.380 Rp.55.200 Rp.100 Susan 40 jam 480 unit 480 unit 1,00 Rp.1.200 - Rp.48.000 Rp.100

Group Bonus Plan Jumlah Produksi Jam Kerja Standar Jam Kerja Sesungguhnya Upah Group Reguler Bonus Group Total Upah Group Upah Per Unit 1 2 = 1/12 unit 3 4 = 3 x 1.200 5 = (2-3) x 1.200 6 = 4 + 5 7 = 6/1 504 unit 42 jam 48 jam Rp.57.600 - Rp.57.600 Rp.114.29 528 unit 44 jam 48 jam Rp.57.600 - Rp.57.600 Rp.109,09 576 unit 48 jam 48 jam Rp.57.600 - Rp.57.600 Rp.100 600 unit 50 jam 48 jam Rp.57.600 Rp.2.400 Rp.60.000 Rp.100 624 unit 52 jam 48 jam Rp.57.600 Rp.4.800 Rp.62.400 Rp.100 648 unit 54 jam 48 jam Rp.57.600 Rp.7.200 Rp.64.800 Rp.100

Gainsharing Plan Gainsharing plan adalah partisipasi karyawan untuk memberikan saran, masukan, dan langkah-langkah perbaikan produktivitas. Perbaikan produktivitas perusahaan secara keseluruhan dapat diukur dari rasio produksi terhadap biaya tenaga kerja.

Organisasi Untuk Pengendalian Biaya Tenaga Kerja Penentuan biaya tenaga kerja melibatkan beberapa faktor, yaitu: 1. Sejarah pekerjaan setiap karyawan, yaitu tanggal diterima, tarif gaji dan upah, posisi awal, pendidikan dan pelatihan tambahan, serta promosi. 2. Peraturan ketenagakerjaan dan perpajakan yang dibuat oleh pemerintah. 3. Penetapan waktu dan biaya tenaga kerja untuk tujuan perbandingan. 4. Sistem kompensasi untuk setiap jenis pekerjaan. 5. Jam kerja, tarif gaji dan upah, total penghasilan, serta potongan gaji dan upah untuk setiap karyawan. 6. Jumlah jam dan biaya tenaga kerja langsung dan tidak langsung yang ditentukan untuk setiap pekerjaan, proses, atau seksi. 7. Total biaya tenaga kerja setiap seksi pada setiap periode penggajian. 8. Kompilasi penghasilan dan pengurangan dari penghasilan kumulatif untuk setiap karyawan.

Beberapa seksi yang terlibat dengan ketenagakerjaan: Seksi personalia Seksi perencanaan produksi Seksi pencatat waktu Seksi penggajian Seksi biaya

Akuntansi Biaya Tenaga Kerja Biaya tenaga kerja meliputi gaji dan upah reguler, insentif, dan tunjangan. Untuk tujuan pencatatan: gaji dan upah reguler tenaga kerja langsung diperlakukan sebagai biaya tenaga kerja langsung, sedangkan gaji dan upah reguler tenaga kerja tidak langsung diperlakukan sebagai biaya overhead pabrik. Jurnal yang dibutuhkan dalam akuntansi penggajian meliputi berikut ini: 1. Jurnal pengakuan gaji dan upah 2. Jurnal distribusi gaji dan upah 3. Jurnal pembayaran gaji dan upah

Gaji dan Upah Reguler Perhitungan gaji dan upah Keterangan Perhitungan Total Seksi Produksi: Tenaga Kerja Langsung Tenaga Kerja Tidak Langsung 4 orang x 140 jam x Rp.8.000 1 orang x Rp.175.000 Rp.448.000 Rp.175.000 Seksi Admin dan Umum 4 orang x Rp.150.000 Rp.600.000 Seksi Pemasaran 3 orang x Rp.150.000 Rp.450.000 Rp.1.673.000 Iuran asuransi 2% x Rp.1.673.000 Rp.33.460 Iuran pensiun 2,5% x Rp.1.673.000 Rp.41.825 Pajak Penghasilan Karyawan 10% x Rp.1.673.000 Rp.167.300 (Rp.242.585) Penghasilan Bersih Rp.1.673.000 Rp.242.585 Rp.1.430.415

Jurnal pengakuan gaji dan upah Gaji dan upah Utang gaji dan upah Utang iuran asuransi Utang iuran pensiun Utang PPh karyawan Jurnal distribusi gaji dan upah Barang dalam proses Biaya OP sesungguhnya Biaya gaji adm dan umum Biaya gaji pemasaran Gaji dan Upah Jurnal pembayaran gaji dan upah Utang gaji dan upah Utang iuran asuransi Utang iuran pensiun Utang PPh karyawan Kas Rp.1.673.000 Rp.1.430.415 Rp.33.460 Rp.41.825 Rp.167.300 Rp.448.000 Rp.175.000 Rp.600.000 Rp.450.000 Rp.1.673.000 Rp.1.430.415 Rp.33.460 Rp.41.825 Rp.167.300 Rp.1.673.000

Tunjangan Asuransi dan Pensiun Perhitungan tunjangan asuransi dan pensiun Keterangan Perhitungan Total Upah 140 jam x Rp.800 Rp.112.000 Tunjangan asuransi Tunjangan pensiun Total penghasilan Iuran asuransi Iuran pensiun Total iuran 50% x 4% x Rp.112.000 50% x 5% x Rp.112.000 4% x Rp.112.000 5% x Rp.112.000 Rp.2.240 Rp.2.800 Rp.117.040 Rp.4.480 Rp.5.600 Rp.10.080 Penghasilan Bersih Rp.117.000 Rp.10.080 Rp.106.960

Jurnal Gaji dan Upah Utang gaji dan upah Utang iuran asuransi Utang iuran pensiun Barang dalam proses BOP sesungguhnya Gaji dan Upah Rp.117.040 Rp.106.960 Rp.4.480 Rp.5.600 Rp.112.000 Rp.5.040 Rp.117.040