PPh 21 UNTUK PEGAWAI TETAP DENGAN AGEN PADA PERUSAHAAN AJB BUMIPUTERA NAMA : TICHA BUNGA.R NPM : PEMBIMBING : EMMY INDRAYANI, Dr.

Transkripsi

1 PERBEDAAN PEMOTONGAN PPh 21 UNTUK PEGAWAI TETAP DENGAN AGEN PADA PERUSAHAAN AJB BUMIPUTERA 1912 NAMA : TICHA BUNGA.R NPM : PEMBIMBING : EMMY INDRAYANI, Dr.

2 BAB I PENDAHULUAN Pajak merupakan iuran wajib yang diberlakukan pada setiap wajib pajak atas obyek pajak yang dimilikinya dan hasilnya diserahkan kepada pemerintah. Perbedaan pemotongan pajak penghasilan untuk pegawai tetap dengan agen dipicu dari penghasilan yang didapat antara pegawai tetap dengan agen yang berbeda dan dikarenakan untuk agen penerimaan penghasilannya terjadi setiap saat maka setiap kali menerima penghasilan sudah harus dipotong pajak PPh 21 sebagai pemotongan sementara, sedangkan pemotongan pajak PPh 21 untuk pegawai tetap adalah sebulan sekali.

3 Tujuan dan Manfaat Tujuan : Guna melengkapi syarat mengikuti sidang diploma Mengetahui cara pemotongan pajak penghasilan pasal 21 antara pegawai tetap dengan agen. Untuk membandingkan antara teori dan materi yang dipelajari pada masa kuliah dengan praktek nyata yang terjadi di dalam perusahaan atau instansi pemerintah. Manfaat : Sb Sebagai media untuk menambah bhwawasan dan menguji kemampuan mahasiswa berkaitan dengan penghitungan dan pelaporan PPh pasal 21. Mendapatkan pengalaman praktis tentang kegiatan nyata dalam aktivitas perusahaan berkaitan dengan perhitungan dan pemotongan PPh pasal 21. Sebagai sarana untuk memperdalam kreatifitas dan ketrampilan mahasiswa berkaitan dengan mata kuliah Perpajakan.

4 BAB II TEMPAT KERJA PRAKTEK AJB BUMIPUTERA 1912 adalah perusahaan asuransi jiwa nasional milik bangsa Indonesia yang pertama dan tertua, memiliki 3 falsafah dalam menjalankan roda perusahaannya yaitu idealisme, mutualisme dan profesionalisme dengan visi dan misi 1. VISI Menjadikan AJB BUMIPUTERA 1912 sebagai perusahaan asuransi jiwa nasional yang kuat, modern, dan menguntungkan dengan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dan menjunjung j tinggi nilai nilaiidealisme kebersamaan. 2. MISI Menyediakan pelayanan dan produk jasa asuransi jiwa yang berkualitas sebagai wujud partisipasi dalam pembangunan nasional melalui peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Menyelenggarakan berbagai pendidikan dan pelatihan untuk menjamin pertumbuhan kompetensi karyawan, peningkatan produktivitas dan peningkatan kesejahteraan, dl dalam kerangkapeningkatank k kualitas pelayanan perusahaan kepada pemegang polis. Mendorong terciptanya iklim kerja yang motivatif dan inovatif untuk mendukung proses bisnis internal perusahaan yang efektif dan efisien.

5 BAB III METODE PRAKTEK Beberapa metode digunakan dalam rangka mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menyusun laporan kerja praktek ini, antara lain : 1. Observasi 2. Interview Metode analisis data : 1. Data kuantitatif 2. Data kualitatif Sumber data : 1. Data primer Data tentang pemberian tunjangan dan potongan dari gaji pokok. Datacara pemotonganpph 21untuk agendanpegawaitetap tetap. 2. Data sekunder Profil Instansi Kantor Perusahaan AJB BUMIPUTERA Bidang kerja Perusahaan AJB BUMIPUTERA 1912.

6 BAB IV PEMBAHASAN 1. Penjelasan PPh 21 Pajak Penghasilan Pasal 21 menurut Mardiasmo (2006) adalah pajak penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa dan kegiatan yang dilakukan oleh wajib pajak orang pribadi, yaitu pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama apapun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa dan kegiatan sebagaimana dimaksud d dl dalam pasal 21 Undang-Undang U d No.7 tahun 1983 Subjek pajak adalah Wajib Pajak pribadi dan badan. Objek pajak adalah penghasilan. 2. Tarif dan pengenaan PPh 21 Tarif pemotongan PPh21sesuaidengan tarif pasal 17 Undang-undang g Pajak Penghasilan yang bersifat progresif sesuai dengan peraturan pemerintah yang dikenakan bertahap berdasarkan jumlah penghasilan yang diterima oleh wajib pajak.

7 Unsur unsur Pajak PPh 21 Untuk Pegawai Tetap 1. Penghasilan a Bruto 5. Penghasilan Kena Pajak Gaji + Tunjangan dan premi s/d Rp memiliki NPWP 2. Pengurang 5% sedangkan non NPWP 6% Biaya a Jabatan (5% x Penghasilan diatas Rp s/d Rp. bruto) memiliki NPWP 15% sedangkan non NPWP 18% Iuran-iuran yang dibayar wajib pajak diatas Rp s/d Rp memiliki NPWP 25% 3. Penghasilan Netto sedangkan non NPWP 30% Penghasilan bruto pengurang diatas Rp memiliki 4. Penghasilan Tidak Kena Pajak NPWP 30% sedangkan non NPWP 36 % Rp ,00 untuk Wajib Pajak orang pribadi. Rp ,00 untuk status kawin Wajib Pajak. Rp ,00 untuk satu tanggungan dan maksimal 3

8 Unsur unsur Pajak PPh 21 Untuk Agen 1. Penghasilan Bruto 5. Penghasilan Kena Pajak Gaji + Tunjangan dan premi PKP agen ber-npwp = (penghasilan 2. Pengurang bruto x 50%) - PTKP bulanan)) x Untuk agen tidak ada pengurang tarif pendapatan seperti halnya pegawai PKP agen tidak mempunyai NPWP = tetap. (penghasilan bruto x 50%) x tariff 3. Penghasilan Netto Penghasilan bruto pengurang 4. Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP bagi agen tidak dapat disetahunkan karena pendapatan yang didapat agen tidaklah rutin setiap bulan seperti pendapatan yang didapat pegawai tetap, namun untuk tanggungan sama seperti perhitungan pegawai tetap.

9 Perhitungan PPh 21 Atas Gaji dan Bonus Ny.Niken Penghasilan bruto gaji setahun Rp 134,160, Pengurang : Biaya jabatan (5% * Rp 134,160,000) ) Rp 6,000, Iuran jamsostek (2% * Rp 83,000,000) Rp 1,660, jumlah potongan Rp 7,660, Penghasilan neto Rp 126,500, PTKP (k/3) Rp 21,120, PKP Rp 105,380, PPh pasal 21 terutang atas gaji : 5% * Rp 50,000,000 = Rp 2,500, % * Rp 55,380,000 = Rp 8,307, Rp 10,807, PPh Pasal 21 atas gaji dan bonus Rp 13,507, PPh Pasal 21 atas gaji Rp 10,807, PPh Pasal 21 atas bonus Rp 2,700,000.00

10 Perhitungan PPh 21 Atas Gaji 5 Bulan Tn. Bambang Gaji sebulan Rp 3,850, Uang dinas/tugas Rp 205, Insentif Rp 520, Penghasilan Bruto sebulan Rp 4,575, Pengurang Biaya jabatan (5% * Rp. 4,575,000) Rp 228, Iuran pensiun (3% * Rp. 3,850,000) Rp 115, Iuran jamsostek (2% * Rp. 3,850,000) 000) Rp 77, Jumlah pengurang Rp 421, Penghasilan neto sebulan Rp 4,153, Penghasilan neto 5 bulan Rp 20,768, PTKP (K/2) Rp 19,800, PKP Rp 968, PPh pasal 21 terutang atas gaji 5 bulan 5% * Rp. 968,750 Rp 48,

11 Perhitungan PPh 21 Atas Gaji 5 Bulan dan Pensiun & Bulan Tn. Bambang Penghasilan pensiun sebulan Rp2,000, Pengurang biaya pensiun (5% * Rp. 2,000,000) 000) Rp100, Penghasilan neto pensiun sebulan Rp1,900, Penghasilan neto pensiun 7 bulan Rp13,300, penghasilan neto gaji 5 bulan Rp20,768, Penghasilan neto gaji dan pensiun Rp34,068, PTKP (K/2) Rp19,800, PKP Rp14,268, PPh pasal 21 terutang atas gaji dan pensiun 5% * Rp. 14,268,750 Rp713, Perhitungan PPh Ps.21 atas gaji dan pensiun Rp713, Perhitungan PPh Ps.21 atas gaji Rp48, Perhitungan PPh Ps.21 atas pensiun Rp665,000.00

12 Perhitungan PPh 21 Atas Pembayaran Pensiun Bulanan Mulai Januari Tn. Bambang Pensiun sebulan Rp2,000, Pengurang g biaya pensiun (5% * Rp. 2,000,000) Rp100, Penghasilan neto pensiun sebulan Rp1,900, Penghasilan neto pensiun setahun Rp22,800, PTKP (K/2) Rp19,800, PKP Rp3,000, PPh pasal 21 terutang selama setahun 5% * Rp. 3,000,000 Rp150, PPh pasal 21 terutang selama sebulan Rp. 150,000/ 12 Rp12,500.00

13 Perhitungan PPh 21 untuk Agen yang memiliki NPWP (Ny. Susanti) No. urut bukti kas Penghasilan Potongan Pada No. Tgl. Rek. Jenis Jumlah Saat Dibayarkan Jan 3210 Provisi Rp 8,413, Rp 210, Jan 3205 Uang jalan Rp 480, Rp 12, Jan 3225 Komisi Rp 1,257, Rp 31, Jan 3205 Uang jalan Rp 480, Rp 12, Jumlah Rp 10,630, Rp 265, Bukti kas Penghasilan Pajak Penghasilan No. T gl Rek Jenis Bruto Neto(50%) PTKP PKP Kumulatif Terutang Dipotong (Kurang)/ Bulanan PKP 5%*PKP lebih 6 4-Jan 3210 Provisi Rp 8,413,180 Rp 4,206,590 Rp 1,320,000 Rp 2,886,590 Rp 2,886,590 Rp 144,330 Rp 210,329 Rp 66, Jan 3205 Uang jalan Rp 480,000 Rp 240,000 Rp 240,000 Rp 3,126,590 Rp 12,000 Rp 12,000 Rp Jan 3225 Komisi Rp 1,257,250 Rp 628,625 Rp 628,625 Rp 3,755,215 Rp 31,431 Rp 31,431 Rp Jan 3205 Uang jalan Rp 480,000 Rp 240,000 Rp 240,000 Rp 3,995,215 Rp 12,000 Rp 12,000 Rp - Jumlah Rp 10,630,430 Rp 5,315,215 Rp 1,320,000 Rp 3,995,215 Rp 3,995,215 Rp 199,761 Rp 265,760 Rp 66,000

14 Perhitungan PPh 21 untuk Agen yang tidak memiliki NPWP (Ny.Nurjanah) No. Urut Bukti Kas Penghasilan Potongan No. Tgl. Rek. Jenis Jumlah PPh Ps Jan 3205 Uang jalan Rp 125, Rp 3, Jan 3210 Provisi Rp 17,232, Rp 516, Jumlah Rp 17,357, Rp 520, Bukti kas Penghasilan Pajak Penghasilan No. T gl Rek Jenis Bruto Neto(50%) PTKP PKP Kumulatif Terutang Dipotong (Kurang)/ Bl Bulanan PKP 6% * PKP lbih lebih 25 5-Jan 3205 Uang jalan Rp 125,000 Rp 62,500 Rp - Rp 62,500 Rp 62,500 Rp 3,750 Rp 3,750 Rp Jan 3210 Provisi Rp 17,232,271 Rp 8,616,136 Rp 8,616,136 Rp 8,678,636 Rp 516,968 Rp 516,968 Rp - Jumlah Rp 17,357,271 Rp 8,678,636 Rp - Rp 8,678,636 Rp 8,678,636 Rp 520,718 Rp 520,718 Rp -

15 BABV PENUTUP Kesimpulan Pegawai yang penghasilannya tetap memiliki berbagai variasi PPh Pasal 21, diantaranya PPh Pasal 21 atas gaji dan bonus, PPh Pasal 21 atas gaji dan pensiunan, PPh Pasal21 atas gaji dan li lain sebagainya. Pemotongan PPh Pasal 21 terutang untuk Agen maupun Pegawai tetap tidaklah sama, karena Pemotongan pada agen itu tidak diberlakukannya pengurangan-pengurangan seperti biaya jabatan dan iuran-iuran yang ada Saran untuk tata cara pembukuan pemotongan pajak untuk agen sebaiknya dilakukan setiap kali adanya transaksi yang dilakukan oleh agen, karena akan lebih efektif dibandingkan dengan pembukuan yang dilakukan setiap seminggu maupun sebulan sekali.