1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, pemasaran tidak diragukan lagi telah menduduki posisi yang paling menonjol dalam dunia bisnis. Pemasaran pada masa ini ditandai dengan perubahan perubahan penting, yakni orientasinya tidak lagi menciptakan keuntungan yang sebesar - besarnya, melainkan memperoleh pelanggan sebanyak mungkin atau mempertahankan pelanggan lama melalui peningkatan kepuasan pelanggan. Di dalam melaksanakan kegiatan pemasaran tersebut, dewasa ini banyak perusahaan berorientasi pada konsep pemasaran yang mengatakan bahwa kunci untuk untuk memperoleh pelanggan dalam jangka panjang adalah memahami kebutuhan dan perilaku pembelian mereka. Disini terlihat betapa pentingnya bagi suatu perusahaan untuk mengadakan suatu penelitian terhadap perilaku konsumen. Dengan mengetahui perilaku konsumen, perusahaan dapat mengetahui keinginan dan kebutuhan kosumen. Pemasaran memusatkan perhatian pada kepuasan konsumen karena, dengan tercapainya kebutuhan dan kepuasan konsumen akan memberi keuntungan bagi perusahaan dalam jangka panjang. Tujuan kegiatan pemasaran itu sendiri adalah mempengaruhi konsumen untuk membeli barang dan jasa yang mereka butuhkan.
2 Persepsi adalah proses seorang individu memilih, mengorganisasikan dan menaksirkan masukan masukan informasi untuk menciptakan sebuah gambar yang bermakna tentang dunia (Kotler, 1993). Persepsi konsumen terhadap citra yang baik dari produk perusahaan harus selalu dijaga, karena persepsi bukan hanya tergantung pada sifat rangsangan fisik tetapi juga pada hubungan dengan medan sekelilingnya dan kondisi dalam diri individu. Survey terhadap persepsi konsumen sangat diperlukan bagi perusahaan, karena pengalaman konsumen dalam membeli produk akan membentuk suatu padangan terntentu terhadap suatu produk. Perbedaan pandangan konsumen akan menciptakan proses pengamatan dalam perilaku pembelian yang berbeda pula. Untuk mengetahui apakah persepsi konsumen terhadap produk sudah baik atau belum, dan apakah ada perbedaan persepsi terhadap karakteristik konsumen dalam menentukan pembelian sirup, maka perusahaan sirup cap Dewa Burung perlu mengadakan penelitian. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sirup cap Dewa Burung, karena sirup ini sangat dikenal oleh konsumen di Rembang dan merupakan satu satunya perusahaan sirup. Dengan alasan tersebut penulis tertarik membuat skripsi dengan judul Analisis Persepsi Konsumen Sirup Cap Dewa Burung di Pasar Rembang.
3 1.2. Perumusan Masalah Penulis merumuskan bahwa masalah yang akan diteliti oleh penulis adalah : 1. Bagaimana persepsi konsumen sirup cap Dewa Burung di Rembang dan atribut mana yang paling penting mempengaruhi keputusan pembeli dan pembelian konsumen? 2. Apakah perbedaan persepsi konsumen dalam penentuan pembelian sirup cap Dewa Burung dilihat dari karakteristik umur, tingkat pendidikan dan jenis kelamin. 1.3. Batasan Masalah Agar masalah ini tidak terlalu luas, maka penulis membatasi masalah sebagai berikut : 1. Konsumen yang diteliti adalah konsumen yang sudah pernah membeli sirup cap Dewa Burung. 2. Konsumen yang diteliti adalah sudah berumur tiga belas tahun keatas, dengan alasan konsumen mampu mengisi kuesioner. 3. Produk yang diteliti adalah sirup cap Dewa Burung. 4. Untuk mengetahui persepsi konsumen sirup cap Dewa Burung digunakan atribut yaitu :
4 a. Produk : Kemiripan rasa dengan buah asli Label yang menarik Kemasan yang menarik Tersedia dalam berbagai ukuran Kualitas rasa sirup Keanekaragaman rasa b.harga Harga yang terjangkau Kesesuaian harga dengan kualitas Harga yang kompetitif c. Tempat Persediaan yang cukup d.promosi Strategi promosi yang dilakukan Pemberian diskon dalam pembelian jumlah tertentu 1.4. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui persepsi konsumen sirup cap Dewa Burung di Rembang, dan atribut mana yang paling penting mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
5 2. Untuk mengetahui perbedaan antara persepsi konsumen dalam penentuan pembelian sirup cap Dewa Burung dilihat dari jenis kelamin, karakteristik umur, tingkat pendidikan dan pendapatan.. 1.5. Manfaat Penelitian 1. Bagi penulis Untuk menerapkan berbagai teori yang pernah diterima dibangku kuliah terutama yang berhubungan dengan masalah pemasaran bagi perusahaan. 2. Bagi perusahaan Hasil dari penelitian dapat dijadikan sebagai pertimbangan oleh perusahaan dalam merencanakan serangkaian startegi pemasaran dimasa mendatang. 3. Bagi pihak lain Sebagai sumbangan pemikiran bagi yang ingin mengetahui dan memperdalam tentang masalah ini. 1.6. Jenis Penelitian Merupakan riset lapangan mengenai perilaku konsumen yang dilakukan terhadap konsumen yang berdomisili di Rembang. 1.6.1 Metode Pengambilan Sampel Metode yang dipakai dengan tehnik pengumpulan sampel purposive sampling yang mana anggota populasi tidak diberi peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sample. Anggota sampel dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu yang harus representative. Jumlah sampel diambil sebanyak 100 orang.
6 1.6.2 Metode Pengumpulan Data Data primer : data yang secara langsung dikumpulkan oleh peneliti di lapangan, dalam hal ini data primer, diperoleh dari konsumen yang pernah menggunakan produk sirup cap Dewa Burung. Adapun untuk mengumpulkan data primer tersebut digunakan metode : 1. Kuesioner : metode pengumpulan data dengan cara membuat daftar pertanyaan yang ditujukan kepada responden yang diteliti. Untuk bagian ini, jumlah dan jenis jawaban dari masing - masing item tersebut sama, tetapi masing - masing jawaban mempunyai bobot yang berbeda berdasarkan skala likert, yaitu : Sangat penting nilainya 5 Cukup Penting nilainya 4 Tidak penting nilainya 3 Sangat tidak penting nilainya 2 2. Observasi : metode pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung pada obyek yang diteliti. Data sekunder : data yang berasal dari buku, literatur, referensi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
7 1.6.3 Pengukuran Instrumen Analisis Validitas dan Reabilitas 1. Pengukuran Validitas Bertujuan untuk mengetahui seberapa cermat suatu tes melakukan fungsi ukurnya. Semakin validitas suatu alat ukur, semakin tepat pula pengukuran alat itu mengenai sasarannya. Pengujian validitas menggunakan rumus korelasi sebagai berikut (Saifuddin Azwar): rxy = n. ΣXY1- ( ΣX )( ΣY1) nσx ² ( ΣX )²{( NΣY1)² ( ΣY1)² dimana : X : nilai total atribut marketing mix Y1 : nilai item, misalnya variable produk N : jumlah sample Dengan taraf nyata 5 %. 2. Pengukuran Reliabilitas Bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengukuran data yang dapat memberikan hasil relatif tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali pada subyek yang sama. Untuk itu digunakan tehnik belah dua, yaitu dengan mengkorelasikan antara item bernomor ganjil dengan item bernomer genap. Item bernomor ganjil dikelompokan dalam belahan pertama ( X ),sedangkan yang bernomor genap dikelompokan dalam belahan kedua ( Y ).
8 Untuk masing - masing item pada tiap belahan dijumlahkan. Rumus yang digunakan adalah pembelahan genap ganjil, yaitu ( Saifuddin Azwar, 2001 ) : Rxy : NΣXY ( ΣX )( ΣY ) { NΣX ² ( ΣX )² NΣY ² ( ΣY )²} dimana : X : nilai item yang bernomor ganjil Y : nilai item yang bernomor genap N : jumlah sampel Korelasi Spearman Brown Setelah korelasi item ganjil dan genap ditemukan maka digunakan rumus Spearman Brown untuk memperoleh koefisien reliabilitas yang sebenarnya. Tehnik korelasi Spearman Brown ( Saifuddin Azwar, 2001 ) : 2rxy Rxy = 1+ rxy Dengan taraf nyata 5 %. 1.6.4 Metode Analisis Data 1. Analisis Prosentase Analisis prosentase adalah suatu metode analisis yang digunakan untuk mengetahui sekelompok responden yang paling banyak jumlahnya atau mempunyai nilai prosentase tertinggi. Jadi analisis prosentase digunakan untuk menguraikan data-data yang diperoleh dari responden yang berupa karakteristik atau data pribadi responden yang dilakukan dengan cara mengadakan perbandingan ukuran prosentase jawaban responden, kemudian
9 prosentase tertinggi dipilih sebagai jawaban analisis. Adapun rumus analisis prosentase (Saifuddin Azwar, 2001): nx P = 100% N Dimana P : nilai prosentase nx : jumlah data berdasarkan karakteristik responden N : jumlah responden 2. Importance Performance Analysis Analisis ini digunakan untuk menentukan peringkat berdasarkan kepentingannya bagi konsumen dan kepuasannya terhadap atribut-atribut. Untuk harapan ditentukan dengan menggunakan skala lima tingkat, yaitu: sangat penting, penting, cukup penting, tidak penting, sangat tidak penting. Sedangkan untuk pengalamannya juga ditentukan dengan menggunakan skala setingkat, yaitu: sangat memuaskan, memuaskan, cukup memuaskan, tidak memuaskan, sangat tidak memuaskan. Langkah-langkah penerapan alat analisis tersebut di atas adalah sebagai berikut: (Kotler,1992 :109). a. Langkah 1 Mengadakan wawancara untuk mendapatkan masukan mengenai atribut yang akan diteliti b. Langkah 2 Membuat dan menyebarkan kuesioner yang sesungguhnya untuk memperoleh pendapat dari konsumen terhadap atribut-atribut yang diteliti.
10 c. Langkah 3 Hasil kuesioner tersebut dikuantitatifkan dengan memberi skor. Skor untuk harapan sama dengan skor untuk pengalamannya. Sangat Penting = Sangat Memuaskan Skor 5 Penting = Memuaskan Skor 4 Cukup Penting = Cukup Memuaskan Skor 3 Tidak Penting = Tidak Memuaskan Skor 2 Sangat Tidak Penting = Sangat Tidak Memuaskan Skor 1 c. Langkah 4 Mencari nilai rata-rata kepentingan dan nilai rata-rata kepuasan dengan cara menjumlahkan seluruh jawaban pada tiap-tiap atribut untuk seluruh responden dibagi dengan jumlah responden. d. Langkah 5 Menentukan porsi atribut-atribut tersebut berdasarkan arti penting dan kepuasannya. Garis sumbu tengah vertikal dan garis sumbu tengah horisontal dicari dengan cara menjumlahkan masing-masing rata-rata performansi dan rata-rata arti pentingnya, lalu dibagi dengan banyaknya atribut tersebut. Sumbu Garis Tengah Vertikal (Arti Penting) Sumbu Garis Tengah (Kinerja) Horisontal = Rata - rata Arti Penting Banyaknya Atribut Σ Rata - rata Kinerja = Banyaknya Atribut
11 e. Langkah 6. Kemudian dari hasil perhitungan di atas dimasukkan dalam bagan yang ada di bawah ini. Penilaian dari atribut yang ada disajikan dalam gambar yang dibagi 4 bagian. Matrik Importance Performance Analysis Sangat penting A. Pusatkan perhatian B. Pertahankan prestasi disini yang bagus Tidak memuaskan sangat memuaskan C. Prioritas rendah D. Pelaksanaan berlebihan Sangat tidak penting Gambar 1.1 Matrik Importance Performance Analysis Sumber : Philip Kotler, 1992 :110 Keterangan Gambar : 1) Kuadran A (pusatkan perhatian di sini), menunjukkan atribut yang penting bagi konsumen, akan tetapi pihak perusahaan belum melaksanakan sesuai dengan keinginan konsumen.
12 2) Kuadran B (pertahankan prestasi yang bagus), menunjukkan atribut yang penting bagi konsumen dan telah dilaksanakan dengan baik oleh perusahaan. 3) Kuadran C (prioritas rendah), menunjukkan atribut yang kurang penting bagi konsumen dan pelaksanaannya dapat dilakukan dengan cukup baik, namun tidak memerlukan perhatian karena tidak terlalu penting bagi perusahaan. 4) Kuadran D (pelaksanaan berlebihan), menunjukkan atribut yang tidak penting bagi konsumen, akan tetapi perusahaan telah melaksanakan dengan cara yang sangat baik. Dari hasil penilaian ini, maka perusahaan dapat menilai atribut-atribut mana yang perlu mendapatkan perhatian perusahaan dan atribut-atribut mana yang kurang penting untuk dilaksanakan oleh perusahaan.
13 1.7 Sistematika Penulisan BAB I : Berisi pendahuluan dari penulis skripsi ini, yaitu meliputi : latar belakang masalah, batasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodelogi penelitian. BAB II : Berisi tentang landasan teori dari penulisan skripsi ini, meliputi : uraian teoritas yang berhubungan dengan masalah penelitian ini. BAB III : Berisi tentang gambaran umum dari produk sirup cap Dewa Burung yang dijadikan obyek penelitian, meliputi : konsep dasar pengembangan, sejarah dan pengembangan sirup ini. BAB IV : Berisi pengolahan dan analisis data serta penafsiran hasil analisis. BAB V : Berisi kesimpulan dan saran, dimana kesimpulan mengulas tentang hasil penafsiran, yang disesuaikan pada landasan teori yang digunakan, kemudian dari kesimpulan itu, akan dikemukakan saran saran.