ANALISIS RISIKO PEKERJAAN PROYEK PEMBANGUNAN JARINGAN TRANSMISI SUTT (SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI)

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA RESIKO TEKNIS YANG MEMPENGARUHI KINERJA WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN PENGAMAN PANTAI DI PROVINSI SULAWESI BARAT

ANALISIS RISIKO PROYEK PEMBANGUNAN DERMAGA MULTIPURPOSE TELUK LAMONG SURABAYA DARI PERSEPSI KONTRAKTOR

PENILAIAN BIAYA DAMPAK RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK JALAN DAN JEMBATAN STUDI KASUS DI PT.WIJAYA KARYA DSU-1

ANALISIS FREKUENSI, DAMPAK, DAN JENIS KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI

ANALISA RESIKO OPERASIONAL PENGELOLAAN GEDUNG PUSAT PERBELANJAAN DI SURABAYA

ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK RUSUNAMI KEBAGUSAN CITY JAKARTA

SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Perumusan Masalah

Analisis Risiko Rantai Pasok pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya

ANALISIS RISIKO PROYEK PEMBANGUNAN DERMAGA MULTIPURPOSE TELUK LAMONG SURABAYA DARI PERSEPSI KONTRAKTOR

ANALISA RISIKO PELAKSANAAN PROYEK APARTEMEN PUNCAK KERTAJAYA SURABAYA

ANALISA RISIKO TAHAP PERAWATAN JALAN DALAM PENERAPAN PERFORMANCE BASED CONTRACT PADA PROYEK JALAN DI JAWA TIMUR

Analisa Risiko Pelaksanaan Proyek Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya

ANALISA RESIKO TERHADAP WAKTU PENYELESAIAN PROYEK PADA PEMBANGUNAN PERUMAHAN PERUMAHAN DI SURABAYA

SHELLY ATMA DEVINTA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. rapat internal mingguan proyek konstruksi dan hal yang dibahas dalam rapat

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya, 1 Agustus 2015

MANAJEMEN RESIKO PROYEK PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK MYBIZ 2 DI SOFTWARE HOUSE ABC

ANALISA risiko PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK APARTEMEN TRILLIUM OFFICE AND RESIDENCE-SURABAYA

Analisis Risiko Rantai Pasok Beton Ready Mix pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Frekuensi risiko yang paling dominan terjadi dalam pembangunan proyekproyek. konstruksi di Yogyakarta, yaitu:

RESIKO PADA PROYEK-PROYEK DERMAGA DI SULAWESI UTARA

TESIS. Analisa Risiko Proyek Pembangunan Dermaga Multipurpose Teluk Lamong Surabaya Dari Persepsi Kontraktor DISUSUN OLEH : SISWANTO NRP

STUDI PERSEPSI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

Optimasi Tata Letak Fasilitas Menggunakan Metode Multi Objective Function pada Pembangunan Proyek Apartemen Nine Residence Jakarta

IDENTIFIKASI RISIKO PADA KONTRAKTOR DI SURABAYA DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata Kunci : identifikasi risiko, matriks probabilitasdampak, respon risiko, severity indeks. I. PENDAHULUAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menangani proyek konstruksi di kawasan Daerah Kabupaten Badung, dapat diperoleh

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH SISTEM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DAN PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA K3 PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTAMADYA KUPANG

ANALISIS RISIKO FONDASI BORED PILE DAN TIANG PANCANG PROYEK TUNJUNGAN PLAZA 6 SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Risiko dalam proyek konstruksi merupakan probabilitas kejadian yang muncul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

STRATEGI PENANGANAN RISIKO PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA JAYAPURA (STUDI KASUS PROYEK JALAN)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian mengenai analisis faktor-faktor penyebab keterlambatan pada

ANALISA REWORK PADA KONSTRUKSI GEDUNG DI KABUPATEN BONDOWOSO

Asraf Ali Hamidi JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Soeharto (1999), kegiatan proyek adalah suatu kegiatan sementara

BAB I PENDAHULUAN. Wayu Hidayat. Faktor-faktor risiko,... FT UI., 2007.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. RISIKO DALAM PROYEK KONSTRUKSI MERUPAKAN PROBABILITAS KEJADIAN YANG MUNCUL

Optimasi (Equal) Site Layout Menggunakan Multi Objectives Function Pada Proyek The Samator Surabaya

ANALISIS NILAI RESIKO PROYEK KONSTRUKSI MENGGUNAKAN QUALITATIVE RISK ANALYSIS. Yunita A. Messah *) ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Faktor-Faktor penghambat yang terjadi pada proyek konstruksi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Analisa dengan menggunakan Theory Of Constraint (TOC) atau disebut

FAKTOR KRITIS KESUKSESAN ANTARA KONTRAKTOR DAN OWNER PADA PROYEK PAKUWON CITY SURABAYA

ANALISA PENGARUH CHANGE ORDER TERHADAP BIAYA, WAKTU DAN MUTU PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

PRESENTASI UJIAN TESIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI DI PT. NEWMONT NUSA TENGGARA

BAB I PENDAHULUAN. setiap pelaku bisnis di berbagai sektor industri. Era globalisasi memungkinkan

IDENTIFIKASI DAN ALOKASI RISIKO-RISIKO PADA PROYEK SUPERBLOK DI SURABAYA

Manajemen Resiko Proyek Sistem Informasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pekerjaan proyek konstruksi, waktu (time) adalah salah satu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISA RESIKO PROYEK INFRASTRUKTUR JALAN DENGAN SISTEM PERFORMANCE BASED CONTRACT STUDI KASUS PROYEK PENINGKATAN JALAN DEMAK TRENGGULI

ANALISA RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK BOX CULVERT DI SURABAYA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Frekuensi risiko pada industri konstruksi di Yogyakarta yaitu : kenaikan harga material.

Analisa Risiko pada Proyek Pembangunan. Underpass di simpang Dewa Ruci Kuta

IDENTIFIKASI DAN ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL SAKA MEDAN

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI COST OVERRUNS PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

USULAN KERANGKA MANAJEMEN RESIKO IMPLEMENTASI TEKNOLOGI BARU DALAM MENDUKUNG AKTIVITAS BISNIS PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO DALAM MASA PEMELIHARAAN PROYEK PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA SURAKARTA

PEMILIHAN KONTRAKTOR DI PROYEK KONSTRUKSI PT. X DENGAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS

PENERAPAN PENJADWALAN PROBABILISTIK PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG FSAINTEK UNAIR

KAJIAN MENGENAI PERUBAHAN PEKERJAAN KONSTRUKSI SEBAGAI PENYEBAB TERJADINYA PERUBAHAN DALAM KONTRAK

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENILAIAN PERSEPSI RISIKO MANAJEMEN RANTAI PASOK PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA. Disampaikan Oleh: Hendro Sutowijoyo (

BAB III METODE PENELITIAN

PANDANGAN KONTRAKTOR TERHADAP KLAUSUL-KLAUSUL KONTRAK PADA PROYEK KONSTRUKSI Theodorus Bryan 1, Yosua S. Sidarta 2, Andi 3

TUGAS AKHIR KAJIAN RISIKO TAHAP PRA KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN TRANSMISI SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI (SUTT) 150 KV MALINGPING - BAYAH

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN

PERENCANAAN PROYEK BERBASIS RISIKO PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET DI PDAM KOTAMADYA MALANG BERBASIS ISO/FDIS 31000:2009

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data penelitian yang telah diberikan oleh 35 responden,

Metode Earned Value untuk Analisa Kinerja Biaya dan Waktu Pelaksanaan pada Proyek Pembangunan Condotel De Vasa Surabaya

EVALUASI UNSAFE ACT, UNSAFE CONDITION, DAN FAKTOR MANAJEMEN DENGAN METODE BEHAVIOR BASED SAFETY PADA PROYEK APARTEMEN. Patricia 1, David 2 and Andi 3

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS RESIKO PROYEK PEMBANGUNAN DERMAGA STUDY KASUS DERMAGA PEHE DI KECAMATAN SIAU BARAT KABUPATEN KEPULAUAN SITARO

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK DAN KEMAJUAN PEKERJAAN. secara menyeluruh mulai dari perencanaan, pembangunan fisik sampai dengan

BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

TINGKAT KEPENTINGAN FAKTOR FAKTOR PRODUKTIVITAS PEKERJA BERDASARKAN TINGKAT PENGARUH DAN TINGKAT FREKUENSI

Analisis Risiko Rantai Pasok Beton Ready Mix pada Proyek Hotel Batiqa Surabaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PENUTUP. pihak-pihak yang berkepentingan yaitu sebagai berikut:

Universitas Indonesia. Pengaruh proses perencanaan..., Leonard, FT UI, 2009

PROGRAM PASCA SARJANA ILMU TEKNIK SIPIL KEKHUSUSAN MANAJEMEN KONSTRUKSI UNIVERSITAS INDONESIA 2009 KUESIONER PAKAR

ANALISA FREKUENSI DAN BESARAN NILAI CHANGE ORDER SERTA FAKTOR PENYEBAB NYA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI

PERENCANAAN PROYEK BERBASIS RISIKO PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET DI PDAM KOTA MALANG BERBASIS ISO/FDIS 31000:2009

FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KETERLAMBATAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PADA PEKERJAAN JALAN DAN JEMBATAN DI KABUPATEN MOROWALI

MONITORING PENJADWALAN PROYEK & EVALUASI JUMLAH TOWER CRANE PADA PROYEK CONDOMINIUM & PODIUM SEBUAH PLAZA DI TENGAH KOTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengelolaan risiko..., Mohamad Taufik H.A., FT UI, Universitas Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. bab IV akan disajikan data yang telah dikumpulkan serta analisis statistik yang

Transkripsi:

ANALISIS RISIKO PEKERJAAN PROYEK PEMBANGUNAN JARINGAN TRANSMISI SUTT (SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI) Giri Trisanto dan Putu Artama Wiguna Program Studi Magister Manajemen Teknologi Bidang Keahlian Manajemen Proyek Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Email: g.trisanto@gmail.com ABSTRAK Proyek pembangunan Jaringan Transmisi SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi), merupakan proyek pembangunan tower-tower transmisi yang berfungsi sebagai penyangga dan perentang kabel konduktor. Proyek ini sangatlah kompleks karena memiliki beberapa tahapan, yaitu pra konstruksi, tower konstruksi dan stringing. Setiap tahapan memiliki kendala yang berbeda, sehingga berpotensi mempunyai risiko tinggi dalam pelaksanaannya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan level risiko yang berpotensi mempunyai risiko tinggi. Metode penelitian yang dilakukan meliputi identifikasi risiko dengan cara review dokumen, survey pendahuluan dan Focus Group Discussion (FGD). Analisis risiko terhadap penilaian probabilitas dan dampak risiko diperoleh dengan cara melakukan kuesioner berupa survey utama. Penentuan level risiko dilakukan dengan matriks probabilitas-dampak risiko. Responden merupakan personel yang terlibat dalam proyek pembangunan Jaringan Transmisi SUTT yang dikerjakan oleh PT. Mardika Sarana Engineering. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan lima risiko dengan level risiko tertinggi. tersebut adalah (1) b elum selesainya pembayaran ganti rugi lahan atau tanaman yang dilewati jalur transmisi (ROW), (2) keadaan cuaca seperti hujan, angin, dan sebagainya dalam waktu yang lama menyebabkan penyelesaian pekerjaan terhambat, (3) k enaikan harga material stringing dan material impor lainnya akibat fluktuasi nilai valas, (4) kondisi struktur tanah di setiap lokasi pekerjaan membutuhkan metode dan waktu pekerjaan pondasi yang berbeda, dan (5) tidak tersedianya akses untuk material, peralatan dan pekerja ke lokasi. Kata kunci: analisis risiko, level risiko, respon risiko, focus group discussion. PENDAHULUAN Seperti diketahui dalam mengelola sebuah proyek, biaya, mutu dan waktu, merupakan tiga elemen penting yang mempengaruhi tingkat keberhasilan suatu proyek. Proyek dapat dikatakan sukses dan menghasilkan keuntungan, bila ketiga elemen yang saling berkaitan tersebut dapat dikendalikan oleh kontraktor pelaksana proyek. Jika salah satu elemen tidak dapat dikendalikan dan tidak sesuai dengan yang diharapkan, dapat dipastikan akan mempengaruhi dua elemen lain dan menyebabkan ketidaksesuaian hasil seperti yang diharapkan. Dengan melakukan analisis risiko pada sebuah proyek, maka akan diketahui risiko apa saja yang terjadi, yang dapat mempengaruhi biaya, mutu maupun waktu pelaksanaan proyek tersebut. Diharapkan dengan mengetahui risiko yang berpengaruh, risiko tersebut dapat diantisipasi maupun dieliminasi untuk proyek selanjutnya yang sejenis. B-6-1

Proyek pembangunan Jaringan Transmisi SUTT merupakan salah satu pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan yang memerlukan analisis risiko di dalam pengendalian proyek. Penerapan analisis risiko digunakan untuk merumuskan model pengendalian risiko yang tepat dan sesuai, dengan cara menerapkannya ke proyek pembangunan Jaringan Transmisi SUTT yang dikerjakan, sehingga akan selesai tepat biaya, mutu dan waktu. PT. Mardika Sarana Engineering, sebagai salah satu kontraktor pelaksana proyek pembangunan Jaringan Transmisi SUTT dan telah berpengalaman di bidangnya selama lebih dari dua puluh tahun, mau atau tidak harus mulai menerapkan dan melakukan analisis risiko terhadap proyek yang dikelolanya. Proyek yang merupakan hal terpenting bagi kelangsungan hidup perusahaan penyedia jasa konstruksi, harus dikelola secara baik sehingga menghasilkan sesuai yang diharapkan. Penelitian dalam makalah ini bertujuan untuk mengetahui risiko apa saja yang mempengaruhi pekerjaan proyek pembangunan Jaringan Transmisi SUTT, seberapa besar pengaruh risiko yang terjadi terhadap pekerjaan proyek pembangunan Jaringan Transmisi SUTT dan cara penanganan risiko yang terjadi terhadap pekerjaan proyek pembangunan Jaringan Transmisi SUTT. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat mengetahui lebih awal risiko apa yang mempunyai tingkat risiko tinggi, pada saat melakukan pekerjaan proyek pembangunan Jaringan Transmisi SUTT, khususnya bagi PT. Mardika Sarana Engineering. Sehingga PT. Mardika Sarana Engineering dan kontraktor sejenis lainnya, dapat melakukan mitigasi untuk memperkecil kemungkinan (probability) dan dampak (impact) terhadap risiko yang ada hingga pada tingkat yang dapat diterima (acceptable). METODE Jenis penelitian yang dilakukan merupakan studi kasus, di mana penelitian dilakukan terhadap beberapa obyek studi secara mendalam dan hasilnya dapat digunakan sebagai referensi untuk menangani kasus yang sejenis. Dalam penelitian ini, obyek yang diteliti adalah proyek-proyek pembangunan Jaringan Transmisi SUTT yang dikerjakan oleh PT. Mardika Sarana Engineering. Tahapan penelitian yang dilakukan seperti pada Gambar 1 di bawah ini. Gambar 1. Tahapan Penelitian Dengan menggunakan beberapa penelitian terdahulu (Tummala, V.M.R. dan Burchett, J.F., 1999; Dey, 2001; Han dan Diekmann, 2001; Charoenngam dan Yeh, 1999), didapatkan variabel risiko awal yang kemudian disusun sebagai draft penelitian awal. Draft penelitian awal ini, kemudian dijadikan sumber survey pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui variabel penelitian yang relevan dengan proyek pembangunan Jaringan Transmisi SUTT. Responden survey pendahuluan ini berjumlah sepuluh orang personel dari PT. Mardika Sarana Engineering, yang terkait dengan proyek-proyek pembangunan Jaringan Transmisi SUTT baik sebagai Construction Manager, Personnel Manager, Purchasing Manager, Finance Manager, Site Manager dan Site Engineer. B-6-2

Variabel penelitian yang didapat merupakan kumpulan variabel risiko yang berpotensi terjadi pada obyek penelitian, dalam hal ini proyek pembangunan Jaringan Transmisi SUTT yang dilaksanakan oleh PT. Mardika Sarana Engineering. Berdasarkan hasil rekapitulasi survey pendahuluan yang kemudian dibahas dalam FGD ( Focus Group Discussion), didapatkan variabel penelitian terdiri dari 36 variabel risiko dan terbagi dalam 7 kategori yang memiliki relevansi dengan proyek pembangunan Jaringan Transmisi SUTT. Pengukuran risiko untuk menetapkan nilai dampak dan probabilitas menggunakan analisis risiko kualitatif (Qualitative Risk Analysis). Setiap risiko diberi nilai 1 sampai dengan 5 untuk mewakili probabilitas atau dampak dari sangat rendah sampai dengan sangat tinggi terhadap besarnya probabilitas (probability) atau besaran dampak (impact) yang ditimbulkan. Kriteria probabilitas diberikan dalam bentuk nilai prosentase kemungkinan risiko itu akan terjadi. Sedangkan pengukuran nilai dampak disesuaikan dengan besaran nilai prosentase dari biaya, mutu dan waktu dari pelaksanaan proyek yang menjadi obyek penelitian. Penentuan akhir kriteria penilaian probabilitas dan dampak ditetapkan dalam Focus Group Discussion (FGD). Survey utama merupakan cara untuk mendapatkan nilai probabilitas dan dampak dari masing-masing risiko kepada para responden. Berdasarkan hasil survey utama, selanjutnya dilakukan pengolahan untuk menentukan nilai rata-rata. Hasil nilai rata-rata tentunya tidak mendapatkan nilai bulat, sementara dalam menentukan level tingkat risiko dengan menggunakan matriks probabilitas-dampak risiko, nilai dampak maupun nilai kemungkinan merupakan nilai bulat. Pendekatan nilai pembulatan mengacu level persetujuan dan evaluasi untuk analisa indeks risiko (Abd. Majid M.Z. dan Ronald Mc Caffer, 1997). HASIL DAN DISKUSI Berdasarkan hasil survey utama terhadap nilai probabilitas dan dampak dapat ditentukan level risiko dari masing-masing risiko. Level risiko merupakan cara menggolongkan risiko sesuai level yang kita tetapkan. Dalam penelitian ini terdapat 3 level risiko sebagai kategorinya yakni, Low (L) merupakan risiko kategori rendah, M edium (M) merupakan risiko kategori sedang dan High (H) merupakan risiko kategori tinggi. Penentuan level risiko dalam penelitian ini menggunakan matriks probabilitas-dampak risiko. Apabila hasil analisa diplot ke dalam matriks maka akan tampak seperti pada Gambar 2. Berdasarkan Gambar 2 tersebut maka terdapat 2 variabel risiko berada pada level tinggi (intolerable) yang artinya risiko tersebut tidak dapat diterima, 3 variabel risiko berada di level medium yang artinya risiko masih dapat diterima namun perlu pengurangan tingkat risikonya dan 31 variabel risiko berada dalam level rendah (acceptable) yang artinya variabel tersebut dapat diterima tanpa dilakukan langkah mitigasi. Tabel 1. Hasil Penelitian Penentuan Level No. Kategori dan Event P I Indeks A Organisasi dan Manajerial 1 Tidak akuratnya pelaporan kemajuan pekerjaan untuk pengawasan 3 1 3 L 2 Waktu pelaksanaan proyek tidak sesuai dengan jadwal proyek 3 Kurang/tidak kompetensinya pelaksana lapangan (kontraktor) 4 Kurang/tidak kompetensinya pengawas lapangan (PT. PLN) B Keuangan dan Ekonomi 5 Kenaikan harga material sipil, struktur tower dan material lokal lainnya akibat inflasi 6 Kenaikan harga material stringing dan material impor lainnya akibat fluktuasi nilai valas 3 4 12 M 7 Kesalahan dalam perhitungan RAB (harga satuan dan harga satuan pekerjaan) 1 3 3 L 8 Pendanaan proyek terhambat karena terlambatnya uang muka/termijn dari PT. PLN 2 1 2 L Level B-6-3

Tabel 1. Hasil Penelitian Penentuan Level (lanjutan) No. Kategori dan Event P I Indeks 9 Biaya tidak terduga berupa pungli atau sumbangan yang dipaksakan kepada kontraktor C Kebudayaan dan Lingkungan 10 Adanya isu oleh LSM kepada penduduk lokal mengenai bahaya adanya jalur transmisi 3 1 3 L 11 Belum selesainya pembayaran ganti rugi lahan/tanaman yang dilewati jalur transmisi (ROW) 4 4 16 H 12 Terhentinya pekerjaan sementara waktu dikarenakan libur nasional, upacara adat, upacara agama, dan sebagainya. 2 1 2 L 13 Perintah penghentian pekerjaan oleh otoritas pemerintah daerah 1 2 2 L 14 Konflik antar daerah yang dilalui oleh jalur transmisi 15 Perijinan dari otoritas pemerintah daerah untuk melakukan pekerjaan belum keluar/terkendala 16 Ijin khusus dari penduduk lokal untuk jalur transmisi yang melewati tanah adat/agama D Desain Pekerjaan 17 Gambar kerja ( shop drawing) belum disetujui oleh PT. PLN sebagai pemilik pekerjaan 3 1 3 L 18 Perubahan desain oleh PT. PLN 1 1 1 L 19 Ruang lingkup desain oleh PT. PLN tidak lengkap 2 1 2 L 20 Kesalahan desain oleh PT. PLN Level 21 Spesifikasi teknis yang disyaratkan oleh PT. PLN dalam RKS tidak sesuai dengan kondisi di lapangan E Lokasi Pekerjaan 22 Tidak tersedianya akses untuk material, peralatan dan pekerja ke lokasi 4 2 8 M 23 Tidak tersedianya sumber (resources) material pekerjaan sipil dan air kerja di lokasi 24 Tidak tersedianya sumber daya listrik di lokasi untuk melakukan pekerjaan tertentu 1 1 1 L 25 Tidak tersedianya alat komunikasi untuk koordinasi dan pengawasan 2 1 2 L 26 Kondisi struktur tanah di setiap lokasi pekerjaan membutuhkan metode dan waktu pekerjaan pondasi yang berbeda 5 2 10 M 27 Produktivitas tenaga kerja lokal yang rendah tidak sesuai harapan 28 Kecelakaan kerja untuk pekerjaan di ketinggian 1 3 3 L F Fisik Pekerjaan 29 Kerusakan peralatan saat pemakaian di lokasi yang memerlukan waktu lama untuk perbaikan 30 Tidak lengkapnya material di lapangan untuk pekerjaan struktur tower dan stringing 31 Pencurian/kehilangan material struktur tower dan stringing 3 1 3 L 32 Tenaga teknisi tidak memadai untuk pekerjaan tertentu yang membutuhkan keahlian 33 Ketidaksesuaian material di lapangan dengan spesifikasi yang disyaratkan oleh PT. PLN dalam RKS 34 Adanya cacat pada hasil pekerjaan sehingga tidak sesuai spesifikasi dan syarat teknis 1 2 2 L G Kondisi Alam 35 Keadaan cuaca seperti hujan, angin, dan sebagainya dalam waktu yang lama menyebabkan pekerjaan terhambat 5 3 15 H 36 Adanya bencana alam seperti gempa, tanah longsor, dan sebagainya menyebabkan pekerjaan berhenti 1 4 4 L Sumber: Forum FGD Untuk risiko dengan level tinggi maka harus dilakukan respon yang dapat memperkecil level risiko hingga risiko tersebut dapat diterima yaitu minimal sampai level As Low As Reasonable Practicable (ALARP), sedangkan pada level ALARP perlu dilakukan respon atau mitigasi hingga dapat menurunkan levelnya menjadi acceptable, namun dengan kriteria biaya mitigasi harus lebih kecil dari manfaat yang diperolehnya. B-6-4

Dalam melaksanakan respon terhadap risiko tinggi, Forum FGD bermufakat bahwa sebelum menentukan respon apa yang digunakan telah sepakat menentukan urutan prioritas respon risiko adalah sebagai berikut: (1) m engurangi risiko ( mitigation) yakni melakukan upaya untuk mengurangi dampak yang terjadi atau menurunkan probabilitas atau keduaduanya; (2) m emindahkan risiko ( transference), apabila langkah mitigasi yang dilakukan dirasa masih menyisakan dampak yang besar maupun probabilitas yang tinggi maka perlu dilakukan langkah transfer risiko; (3) menerima risiko (acceptance), apabila langkah 1 dan 2 yang dilakukan dirasakan masih menyisakan potensi risiko maka perlu dilakukan menerima risiko, yaitu dengan menyiapkan cadangan yang diperlukan termasuk biaya, waktu dan sumber daya yang lain untuk risiko tersebut, (4) menghindari risiko ( avoidance), apabila langkah 1, 2 dan 3 dirasakan tidak dapat mengurangi dampak maupun probabilitasnya, atau biaya yang dikeluarkan untuk menurunkan dampak dan probabilitas melebihi dari potential loss maka langkah terakhir yang dilakukan adalah menghindari risiko. Uraian Dampak Tidak penting Kecil Sedang Besar Fatal 1 2 3 4 5 Hampir pasti terjadi 5 26 35 Sangat mungkin terjadi 4 22 11 Probabilitas Cukup mungkin terjadi 3 1,10,17,31 6 Kemungkinan kecil terjadi 2 8,12,19,25 2,3,4,5,9,14,15,16,2 1,20,23,27,29,30,32,33,36 Jarang terjadi 1 18,24 13,34 7,28 Rendah Sedang Tinggi Gambar 2. Ploting Variabel Dalam Matriks Probabilitas-Dampak Hasil akhir pembahasan menunjukkan bahwa respon yang paling banyak dilakukan adalah dengan mengurangi risiko ( mitigation). Dalam mengurangi risiko ( mitigation), kebijakan ini diambil bila perusahaan merasa yakin dapat mengendalikan sendiri terhadap risiko yang diperkirakan. Cara ini dianggap paling baik bagi sebuah perusahaan, karena masih dalam batas kemampuan untuk mengendalikan risiko yang bersangkutan. Diharapkan perusahaan, dalam hal ini kontraktor pelaksana proyek pembangunan Jaringan Transmisi SUTT, akan terlatih menghadapi sendiri terhadap risiko yang diperkirakan. Sehingga kemampuan perusahaan akan meningkat dalam mengendalikan risiko. KESIMPULAN DAN SARAN Variabel risiko pada pekerjaan proyek pembangunan Jaringan Transmisi SUTT sebanyak 36 variabel, yang terbagi dalam 7 kategori risiko. Kategori tersebut adalah organisasi dan manajerial terdapat 4 risiko, keuangan dan ekonomi terdapat 5 risiko, B-6-5

kebudayaan dan lingkungan terdapat 7 risiko, desain pekerjaan terdapat 5 risiko, lokasi pekerjaan terdapat 7 risiko, dan fisik pekerjaan 6 risiko, kondisi alam 2 risiko. Terdapat 5 risiko yang perlu mendapat perhatian khusus dalam respon risiko, yaitu 2 risiko dengan level risiko tinggi dan 3 risiko dengan level risiko medium. -risiko tersebut adalah: (1) b elum selesainya pembayaran ganti rugi lahan/tanaman yang dilewati jalur transmisi (ROW); (2) k eadaan cuaca seperti hujan, angin dan sebagainya dalam waktu yang lama menyebabkan pekerjaan terhambat; (3) k enaikan harga material stringing dan material impor lainnya akibat fluktuasi nilai valas; (4) kondisi struktur tanah di setiap lokasi pekerjaan membutuhkan metode dan waktu pekerjaan pondasi yang berbeda; dan (5) t idak tersedianya akses untuk material, peralatan dan pekerja ke lokasi. Dikarenakan obyek dalam penelitian ini adalah proyek pembangunan Jaringan Transmisi SUTT yang dikerjakan oleh PT. Mardika Sarana Engineering dan responden adalah personel yang terlibat dalam proyek tersebut, maka untuk penelitian selanjutnya disarankan menggunakan proyek sejenis yang dikerjakan oleh perusahaan konstruksi lainnya sebagai obyek penelitian. Selain itu untuk melakukan pengukuran risiko dapat menggunakan analisis risiko kuantitatif ( Quantitative Risk Analysis), sehingga diharapkan mendapatkan respon risiko yang beragam sebagai bahan pertimbangan proyek sejenis selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA Asiyanto (2009), Manajemen untuk Kontraktor, PT. Pradnya Paramita, Jakarta. Aslimeri, Ganefri, dan Hamdi Z. (2008), Teknik Transmisi Tenaga Listrik Jilid 2 untuk SMK, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Jakarta. Charoenngam, C dan Yeh, C.Y. (1999), Contractual Risk and Liability Sharing in Hydropower Construction, International Journal of Project Management, Vol. 17, No. 1, hal 29 37. Dey, P.K. (2001), Decission Support System for Risk Management: a Case Stu dy, Management Decission, Vol. 39, No. 8, hal. 634 649. Han, S.H. dan Diekmann, J.E. (2001), Making a Risk -based Bid Decission for Overseas Construction Projects, Construction Management and Economics, Vol. 19, No. 8, hal. 765 776. Majid M.Z., A. dan McCaffer, R. (1997), Factors of Non Excusable Delays That Influence Contractor s Performance, Journal of Construction Engineering and Management, Vol. 14, No. 3, hal. 42 60. Proboyo, B. (1999), Keterlambatan Waktu Pelaksanaan Proyek: Klasifikasi dan Peringkat dari Penyebab-Penyebabnya, Dimensi Teknik Sipil, Vol. 1, No. 1, hal. 49 58. Project Management Institute (2008), A Guide to the Project Management Body of Knowledge, Third Edition, American National Standard, PA. Tummala, V.M.R. dan Burchett, J.F. (1999), Applying a Risk Management Process (RMP) to Manage Cost Risk for an EHV Transmission Line Project, International Journal of Project Management, Vol. 17, No. 4, hal. 223 235. B-6-6