BAB I PENDAHULUAN. setiap saat. Kebutuhan makanan sangat penting bagi masyarakat karena makanan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. minyak goreng. Sebagian besar permintaan terhadap minyak goreng ialah untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman moderen di tengah masyarakat perkotaan saat ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. utility atau konsumsi. Dimana salah satu aktifitas konsumen tersebut adalah

BAB I PENDAHULUAN. pasar, produsen semakin lebih kreatif terhadap jasa dan produk yang ditawarkan

BAB I PENDAHULUAN. untuk keperluan kebutuhan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan. tangga dalam pengambilan keputusan untuk membeli minyak goreng.

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan adanya perusahaan-perusahaan yang mampu menawarkan produk

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang terpenting, karena untuk hidup

BAB I PENDAHULUAN. dalam era globalisasi. Ditandai dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru baik

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari karena biasanya ibu rumah tanggalah yang memegang atau

BAB I PENDAHULUAN. perubahan perilaku konsumen, kebijakan pemerintah, persaingan bisnis, hanya mengikuti perkembangan penduduk namun juga mengikuti

III KERANGKA PEMIKIRAN

II. LANDASAN TEORI. Menurut American Marketing Association ( AMA ) dalam Kotler dan Keller

PENDAHULUAN. Latar Belakang. menjanjikan di Indonesia. Hal ini terlihat dari pertumbuhan perusahaan

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN. empat variabel independen (produk ramah lingkungan, atribut merek hijau,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perilaku konsumen yang terjadi pada era globalisasi saat ini sangat

BAB II LANDASAN TEORI. persaingan bisnis, perusahaan harus mampu memberikan nilai (value) yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. informasi sangat tinggi dalam kehidupan pribadi, organisasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern

BAB I PENDAHULUAN. produk-produk makanan yang dijual di pusat-pusat penjualan produk makanan.

STRATEGI PRODUK PADA PEMASARAN. MINGGU KE SEMBILAN FE UNIVERSITAS IGM PALEMBANG BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. kondisi yang ada di Surakarta khususnya, sangat banyak supermarket yang. menawarkan kelebihan supermarket dengan skala besar.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Istilah konsumen sering diartikan sebagai dua jenis konsumen, yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan zaman dan meningkatnya taraf kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan peradaban dan pola berpikir manusia,

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang terpenting, karena UKDW

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya struktur ekonomi yang seimbang dan kokoh yang meliputi aspek

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Modern Superindo Godean Kota Yogyakarta yang bersedia diwawancarai.

BAB I PENDAHULUAN. dapat terus bertahan dan bersaing serta mampu memanfaatkan sumber daya

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dapat memberikan hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada perilaku konsumennya (Tjiptono, 2002). konsumen ada dua hal yaitu faktor internal dan eksternal.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk melakukan strategi bauran pemasaran dengan baik.

BAB II LITERATUR REVIEW

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, yaitu:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha

BAB II URAIAN TEORITIS

MENTER! PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Canggihnya teknologi saat ini banyak menyuguhkan beberapa saranasarana

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan, sebab pangan merupakan kebutuhan dasar manusia. Meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan yang diinginkan, setiap perusahaan dituntut untuk lebih

BAB I. Dengan adanya kemajuan dan perubahan tersebut secara tidak langsung. menuntut kita untuk dapat mengimbanginya dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhan hidup yang semakin kompleks pula. Hal ini menuntut

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bidang teknologi, liberalisasi perdagangan, serta faktor-faktor lain (Knight,

BAB I PENDAHULUAN. dilirik pengusaha karena potensinya cukup besar. Ketatnya persaingan

BAB I PENDAHULUAN. seimbang. Nutrisi makanan sehat dianggap belum dapat mencukupi dan

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti pertumbuhan jumlah penduduk. Kelangsungan usaha eceran sangat

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia merupakan suatu keadaan akan sebagian dari pemuasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan untuk mengetahui

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia akan mobilitas dari tempat satu ketempat yang lain

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis dan semakin banyaknya pendatang baru yang memasuki. pasar. Perubahan di era globalisasi memberikan dampak pada

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Permintaan konsumen terhadap buah jeruk ini tidak dapat dipenuhi oleh produksi jeruk dalam negeri sehingga dipenuhi oleh jeruk impor.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. selera konsumen dan perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya.

I. PENDAHULUAN. kebutuhan manusia yang semakin kompleks, kebutuhan-kebutuhan tersebut

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. Radar Lampung dan surat kabar Tribun Lampung, surat kabar Radar

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersaing dalam satu pasar semakin banyak dan beragam akibat keterbukaan

BAB I PENDAHULUAN. dan mempunyai pandangan yang baik terhadap perusahaan tersebut. menarik konsumen untuk melakukan keputusan pembelian produk yang

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini pangsa pasar pangan organik meningkat dengan pesat didunia. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pemasaran yang semakin global, persaingan yang hypercompetitive

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI. menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar pada saat ini semakin meningkat sehingga membuat

BAB I PENDAHULUAN. smartphone telah menjadi kebutuhan gaya hidup yang dianggap penting bagi

BAB II LANDASAN TEORI. Sebelum membeli suatu produk atau jasa, umumnya konsumen melakukan evaluasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, baik itu berupa kebutuhan material maupun non- material. Dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. banyak menghasilkan variasi pangan yang dapat di konsumsi. Dengan banyak

BAB I PENDAHULUAN. eceran terus berkembang seiring dengan keinginan dan selera pelanggan dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini persaingan menjadi sangat tajam, baik di pasar domestik

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan mengenai

BAB I PENDAHULUAN. memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran. Dalam

I. PENDAHULUAN. Industri daging olahan merupakan salah satu industri yang bergerak dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. bidang yang sama sehingga banyak perusahaan yang tidak dapat. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI...iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi dan. mengakibatkan berbagai perilaku manusia sebagai konsumen semakin mengalami

ANALISIS PENGARUH ATRIBUT PRODUK YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PEMBELIAN KOSMETIK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI SURAKARTA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1825, 2014 BADAN POM. Kemasan Pangan. Pengawasan. Perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pemenuhan kebutuhan pelanggan yang cukup besar. Hingga saat ini

syarat penting untuk kemajuan produk-produk pangan lokal di Indonesia khususnya agar dapat bersaing dengan produk lain baik di dalam maupun di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1,49% per tahun ( Pada tahun 2013 jumlah penduduk Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dengan ide-ide yang kreatif dan inovatif. Industri barang dan jasa pun semakin

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era Modern ini, sesuatu yang praktis sangat dibutuhkan

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA KONSUMEN SARI ROTI (STUDY KASUS MAHASISWA DAN MAHASISWI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA)

2 3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara R

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus dipenuhi setiap saat. Kebutuhan makanan sangat penting bagi masyarakat karena makanan merupakan jenis komoditas utama untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Dalam lingkup industri pangan, perubahan konsep gizi pangan berkembang dari pemuas rasa lapar menjadi pencapaian hidup sehat yang membawa dampak pertumbuhan kebutuhan kualitas bahan pangan (Syahlani, 2007). Industri pangan menghasilkan berbagai produk pangan olahan dalam bentuk makanan tradisional maupun modern. Produksi pangan olahan ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dalam masyarakat luas. Dewasa ini pola hidup sehat telah menjadi tren dengan semakin selektifnya masyarakat dalam memilih dan mengkonsumsi makanan. Hal ini dikarenakan makanan merupakan kebutuhan yang kritis bagi manusia yang dibutuhkan, untuk pertumbuhan, kegiatan fisik dan kesehatan. Menurut Syahlani (2007) mengatakan bahwa pemilihan produk pangan merupakan proses pengambilan keputusan yang kompleks. Studi pemilihan produk pangan menjelaskan bahwa faktor utama yang berperan dalam pemilihan produk pangan adalah persepsi dan sikap terhadap

2 atribut produk serta kualitas sesungguhnya yang diperoleh sebelum dan setelah konsumsi. Apabila konsumen sudah tertarik pada suatu produk, konsumen akan melakukan pengadopsian terhadap produk pangan tersebut. Adapun proses yang dilalui seorang konsumen untuk dapat mengadopsi suatu produk pangan yaitu dimulai dengan tahap dimana seorang konsumen sadar akan adanya suatu produk baru. Ketika konsumen mendengar atau mengetahui adanya produk baru maka seorang konsumen mulai tertarik kemudian mencari informasi mengenai produk tersebut. Setelah mendapatkan informasi yang diinginkan kemudian konsumen akan melakukan evaluasi dengan mempertimbangkan apakah produk baru tersebut layak dicoba atau tidak. Ketika seorang konsumen memutuskan untuk mencoba produk baru tersebut maka konsumen mampu memperkirakan nilai manfaat produk baru tersebut. Apabila konsumen merasa puas dengan produk baru tersebut, konsumen akan mengadopsi atau menggunakan produk baru tersebut secara terus-menerus. Setiap konsumen memiliki kebutuhan hidup yang berbeda, namun banyak faktor yang dapat mempengaruhi seorang konsumen untuk membeli suatu produk pangan salah satunya seperti tingkat pengetahuan konsumen akan produk yang dibeli kemudian dikonsumsi. Menurut Suwarman (2011), pengetahuan konsumen adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk serta informasi lainnya yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen. Setiap konsumen memiliki tingkatan pengetahuan produk yang berbeda, yang dapat dipergunakan untuk menerjemahkan informasi baru dan membuat pilihan pembelian (Peter & Olson 2000).

3 Pada suatu tingkatan yang umum, pengetahuan dapat digambarkan sebagai informasi yang disimpan dalam memori. Pengetahuan yang dimiliki konsumen, sebelum membeli suatu produk akan melihat kandungan gizi dan tanggal kadaluwarsa pada produk tersebut. Konsumen yang memiliki pendidikan lebih baik juga akan sangat responsif terhadap informasi, pendidikan juga mempengaruhi konsumen dalam pilihan produk (Suwarman, 2011). Dengan mengetahui tingkat pengetahuan pemahaman dan keyakinan konsumen tentang suatu produk yang dipasarkan, maka hal tersebut akan mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli. Di era hidup yang konsumtif seperti saat ini, konsumen akan semakin khawatir mengenai kesehatan dan gizi, serta kemudahan untuk menyiapkan atau menghidangkannya. Tingkat pendidikan juga memiliki peran dalam mengambil keputusan pembelian kemudian mengkonsumsi suatu produk. Namun disisi lain masih banyak konsumen yang minim dalam hal kualitas produk, salah satu penyebabnya yaitu kurangnya tingkat kemampuan konsumen dalam membeli produk yang berkualitas. Semakin lama tingkat perkembangan suatu produk semakin meningkat, bahkan dalam satu jenis produk bisa memiliki berbagai macam merek, tingkat harga dan juga kualitas. Kondisi ini berjalan seiring dengan semakin beragamnya keinginan dalam mencoba suatu produk baru. Berbagai jenis konsumen yang berbeda dapat mengadopsi suatu produk yang baru pada tahapan siklus hidup produk yang berbeda pula. Mengingat tingkat pendidikan masyarakat yang semakin tinggi menyebabkan masyarakat dimasa mendatang akan semakin menuntut mutu dan

4 kualitas suatu olahan pangan. Dari dorongan ini akan membantu berkembangnya inovasi teknologi pangan yang menghasilkan beragam jenis dan bentuk pangan olahan untuk memenuhi keinginan konsumen. Ketika konsumen ingin membeli suatu produk tentunya mereka akan mencari berbagai informasi mengenai produk tersebut. Menurut Kotler & Amstrong (2008), pencarian informasi merupakan salah satu kegiatan di dalam proses keputusan pembelian, proses pencarian informasi akan dihentikan oleh beberapa faktor, antara lain biaya di dalam pencarian informasi, tingkat pengetahuan konsumen, jenis pembelanjaan dan tingkat keterlibatan terhadap produk. Konsumen mencari informasi tentang suatu produk dikarenakan untuk meminimalkan kesalahan dalam melakukan pembelian, pencarian informasi akan meningkat ketika kepentingan pembelian meningkat dan seberapa pentingnya pembelian atas suatu produk tergantung pada kebutuhan dan nilai pribadi individu. Informasi yang konsumen dapat berasal dari iklan, laporan berita dan sebagainya. Informasi akan membentuk pengetahuan produk pada konsumen. Apabila pengetahuan produk sejak awal diterima dengan benar akan membantu konsumen untuk menerima produk secara utuh (Sunarto, 2006). Pengetahuan produk adalah pengetahuan terhadap produk sebagai pengetahuan konsumen tentang produk yang akan dibelinya ( Suwarman, 2011). Pengetahuan tersebut mencakup tentang cara kerja produk, harga, jenis, fungsi serta kekurangan dan kelebihan yang dimiliki oleh konsumen mengenai produk.

5 Ketika konsumen membeli suatu produk, salah satu hal yang dipertimbangkan yaitu dari segi label produk. Menurut Laksana (2008) mengatakan bahwa label produk merupakan bagian dari sebuah barang yang berupa keterangan-keterangan tentang produk tersebut. Label pada dasarnya dapat merupakan bagian dari sebuah kemasan (pembungkus) yang ditempelkan pada produk. Label produk harus menjelaskan isi produk, pencantuman tanggal atau penjelasan batas masa jual produk dan disertai label gizi (Sunyoto, 2013). Label produk memudahkan konsumen untuk memilih makanan secara tepat. Selera dan minat konsumen akan produk pangan dapat tercermin dalam sikap dan perilaku konsumen dalam pembelian suatu produk pangan. Menurut Peter dan Olson (2000 ) salah satu konsep yang paling penting dalam studi perilaku konsumen adalah konsep sikap konsumen. Sikap yang ada pada konsumen akan menentukan perilaku pembeliannya, sehingga untuk mempengaruhi perilaku pembeli dapat dilakukan dengan mempengaruhi sikapnya terlebih dahulu. Sikap konsumen terhadap suatu produk juga dipengaruhi oleh dua hal yaitu kepercayaan dan evaluasi. Kepercayaan merupakan kepercayaan konsumen bahwa suatu produk memiliki atribut tertentu. Sedangkan evaluasi merupakan evaluasi mengenai baik buruknya suatu atribut, yaitu menggambarkan pentingnya suatu atribut produk bagi konsumen Suwarman (2011). Masalah label produk makanan sangat penting bagi konsumen dan salah satu konsumen yang sangat memperhatikan label produk dari tahap pemilihan sampai mengadopsi yaitu kebanyakan ibu rumah tangga, karena ibu rumah tangga memainkan peranan penting dalam memilih dan mempersiapkan pangan untuk

6 dikonsumsi anggota keluarganya, serta mempunyai andil besar dalam kegiatan pemilihan dan penyiapan makanan. Jika label itu menyampaikan informasi yang berguna dan dapat diandalkan mengenai komposisi makanan tersebut. Keterlibatan para ibu rumah tangga tersebut akan berpengaruh terhadap keragaman konsumsi pangan dan asupan gizi rumah tangga karena mereka berperan penting dalam kegiatan pengelolaan pangan untuk anggota rumah tangganya (Ricketts & Kristina, 2009). Salah satu produk yang berperan dalam pengelolahan pangan bagi ibu rumah tangga yaitu minyak goreng. Minyak goreng merupakan bahan makanan yang banyak digunakan oleh ibu rumah tangga untuk kehidupan sehari-hari dalam hal membuat makanan. Minyak goreng yang sering digunakan oleh ibu rumah tangga terdiri dari dua jenis, minyak goreng bermerek dan minyak goreng tidak bermerek. Minyak goreng bermerek (kemasan) adalah salah satu produk yang di dalamnya terdapat informasi gizi dan nutrisi dikemasannya. Sedangkan minyak goreng tidak bermerek (curah) adalah minyak goreng yang dijual secara kiloan dan tidak mencantumkan informasi gizi serta nutrisi didalamnya. Baik ibu rumah tangga yang tinggal di desa dan di kota pasti menggunakan minyak goreng untuk menggoreng, menumis suatu masakan. Setiap ibu rumah tangga pasti memperhatikan gizi pada suatu makanan, tetapi keadaan dari segi pengetahuan dalam pemilihan dan pembelian minyak goreng kemasan di desa dan di kota pasti sangatlah berbeda. Ibu rumah tangga yang memiliki pengetahuan akan membaca mutu makanan pada label produk sebelum membelinya. Selain pengetahuan, para ibu rumah tangga akan membaca label produk minyak goreng

7 tersebut sebelum membelinya untuk mengetahui informasi maupun kandungan gizi yang terkandung dalam minyak goreng tersebut. Arus teknologi informasi dapat membedakan ibu rumah tangga yang tinggal di desa dan di kota dalam penelusuran suatu pembelian minyak goreng. Di desa, proses kemajuan teknologi informasi dan ekonomi sangatlah lambat dibandingkan di kota. Dan dari hal ini turut pula mempengaruhi pola konsumsi pangan yang di adopsi oleh ibu rumah tangga desa dan kota. Berdasarkan pemaparan di atas maka muncul keinginan untuk melakukan penelitian tentang perbandingan tingkat pengetahuan konsumen, label produk pada ibu rumah tangga di desa dan kota dalam proses adopsi pangan yang di studikan pada minyak goreng kemasan. Oleh karena itu penulis memilih judul: Perbandingan Tingkat Pengetahuan Konsumen dan Sikap Konsumen terhadap Label Produk dalam Proses Adopsi Pangan Studi pada Konsumen Minyak Goreng Kemasan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan beberapa masalah yang diuraikan dalam pertanyaan penelitian, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana perbandingan tingkat pengetahuan konsumen di desa dan kota dalam proses adopsi pangan? 2. Bagaimana perbandingan sikap konsumen terhadap label produk pada ibu rumah tangga yang tinggal di desa dan di kota dalam proses adopsi pangan?

8 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui perbandingan tingkat pengetahuan konsumen di desa dan kota dalam proses adopsi pangan. 2. Untuk mengetahui perbandingan sikap konsumen terhadap label produk pada ibu rumah tangga yang tinggal di desa dan di kota dalam proses adopsi pangan. 1.4 Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini dibatasi pada variabel tingkat pengetahuan konsumen yang ditinjau dari aspek tingkat pendidikan konsumen. 2. Penelitian ini dibatasi hanya untuk sikap konsumen terhadap label produk. 3. Responden pada penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang pernah mengkonsumsi minyak goreng curah (tidak memiliki merek) yang berpindah ke minyak goreng kemasan (memiliki merek). 4. Minyak goreng kemasan dalam penelitian ini tidak dibatasi macam mereknya karena tidak pasti responden yang tinggal di desa dan di kota menggunakan atau mengkonsumsi satu merek minyak goreng.

9 1.5 Manfaat penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Aspek Teoritis Penelitian ini digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi dalam melakukan penelitian dengan objek ataupun masalah yang sama di masa yang akan datang maupun untuk penelitian selanjutnya. 2. Aspek Praktis Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan informasi mengenai perbandingan tingkat pengetahuan konsumen dan sikap konsumen terhadap label produk dalam proses adopsi pangan minyak goreng kemasan.