MENTER! PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi

1 MENTER! PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTER! PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09/M-DAG/PER/2/ 2016 TENT ANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTER! PERDAGANGAN NOMOR 80/ M-DAG/ PER/ 10/ 2014 TENTANG MINYAK GORENG WAJIB KEMASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTER! PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang a. bahwa untuk mendukung kesiapan Produsen, Pengemas dan Pelaku Usaha dalam memenuhi kewajiban memperdagangkan minyak goreng dengan menggunakan kemasan, perlu dilakukan perubahan terhadap Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 80/M-DAG/PER/ 10/2014 tentang Minyak Goreng Wajib Kemasan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 21 /M-DAG/PER/3/2015; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perdagangan tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 80/M-DAG/PER/ 10/2014 Tentang Minyak Goreng Wajib Kemasan; Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Per lind ungan Konsumen (Lembaran Negara

2 - 2 - Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3821); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 ten tang Merek (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 110, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4131); 3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Nomor 4916); 4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 227, Tambahan Lembaran 5360); Negara Republik Indonesia Nomor 5. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5512); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 131, Nomor 3867); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 207, Nomor 4424); 8. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Ka bin et Kerja Tahun ;

3 Keputusan Presiden Nomor 79/P Tahun 2015 ten tang Penggantian Beberapa Menteri Negara Ka bin et Kerja Peri ode Tahun ; 10. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara; 11. Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2015 tentang Kementerian Perdagangan; 12. Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2015 tentang Pengadaan dan Penyimpanan Barang Pen ting; Kebutuhan Pokok clan Barang 13. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Nomor HK tentang Bahan Kemasan Pangan; 14. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 20/M-DAG/PER/5/2009 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pengawasan Barang dan/atau Jasa; 15. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31/M-DAG/PER/7 /2010 ten tang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perdagangan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 57 /M- DAG/PER/8/2012; 16. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31/M-DAG/PER/ 10/2011 ten tang Barang Dalam Keadaan Terbungkus; 17. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 87/M-IND/PER/12/2013 ten tang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Min yak Goreng Sa wit Secara Wajib se bagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 100/M-IND/PER/11/2015; 18. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 80/M-DAG/PER/ 10/2014 tentang Min yak Goreng

4 -4- Wajib Kemasan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 21 /M-DAG/PER/3/2015; Menetapkan MEMUTUSKAN: PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTER! PERDAGANGAN NOMOR 80/M-DAG/PER/ 10/2014 TENTANG MINYAK GORENG WAJIB KEMASAN. PasalI Ketentuan Pasal 12 dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 80/M-DAG/PER/ 10/2014 tentang Minyak Goreng Wajib Kemasan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 21/M-DAG/PER/3/2015 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 12 (1) Produsen, Pengemas, dan Pelaku Usaha dalam memperdagangkan Minyak Goreng yang: a. berbahan baku sawit harus memenuhi ketentuan Pasal 2 dan Pasal 3 Peraturan Menteri m1 mulai tanggal 1 April 2017; dan b. berbahan baku nabati lainnya harus memenuhi ketentuan Pasal 2 dan Pasal 3 Peraturan Menteri ini mulai tanggal 1 Januari (2) Khusus untuk Produsen skala usaha kecil menengah/rumah tangga yang memperdagangkan Minyak Goreng berbahan baku nabati lainnya, harus memenuhi ketentuan Pasal 2 dan Pasal 3 Peraturan Menteri ini mulai tanggal 1 Januari Pasal II Peraturan Menteri m1 mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

5 - 5 - Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 5 Februari 2016 MENTER! PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA, ttd Salinan sesuai dengan aslinya Sekretariat J enderal THOMAS TRIKASIH LEMBONG