Mengelola Lead Time secara Stratejik Dicky Gumilang Semester Genap 2016-2017 1
Kompetisi berdasarkan Waktu Harga dan mutu penting, tetapi meningkatnya biaya karena waktu adalah kritikal untuk antisipasi: Siklus hidup yang pendek Target pelanggan untuk mengurangi persediaan Kondisi pasar yang tidak pasti mengakibatkan mengandalkan peramalan menjadi berbahaya 2
Life Cycle 3
Life Cycle dan Lead Time 4
Target Mengurangi Persediaan Penyerahan JIT menyebabkan dampak yang besar: Sistem yang responsif hanya bisa dicapai melalui pengurangan waktu di dalam rantai pasok. Pasar dan Peramalan yang sering berubah: Secara data, secanggih teknik peramalan apapun hasilnya akan tetap salah. 5
Konsep Lead Time Adalah waktu yang dibutuhkan pelanggan untuk menerima pesanan mereka Siklus dari mulai pemesanan sampai dengan penyerahan pesanan Pelanggan semakin sensitif terhadap waktu Memperpendek waktu penyerahan pesanan merupakan sumber potensial untuk keunggulan kompetitif 6
Siklus Pemesanan ke Penyerahan Siklus waktu pemesanan: Waktu yang dibutuhkan mulai pemesanan sampai dengan penyerahan merupakan sumber keunggulan kompetitif Setiap tahap memerlukan waktu: Jika pesanan dipenuhi bukan dari persediaan tetapi menunggu hasil produksi, maka lead time akan lebih lama 7
Siklus kas (cash) ke kas Waktu yang dibutuhkan untuk mengkonversi pesanan menjadi kas (uang). Semakin panjang jalur (pipeline) dari sumber bahan mentah ke pembeli akhir, semakin lamban sistim mengantisipasi perubahan pesanan. Menjamin respon yang tepat waktu atas permintaan yang berubah-ubah membutuhkan pendekatan baru yang mendasar. 8
Manajemen Pipeline Logistik Proses dimana lead time manufacturing dan lead time procurement dihubungkan dengan kebutuhan pasar. Kuncinya adalah mengelola rantai pasok sebagai satu kesatuan. Usaha untuk memenuhi tantangan kompetitif dalam meningkatkan kecepatan memenuhi kebutuhan pasar Kesalahan umum lead time yang panjang memberi keamanan. Yang benar adalah kebalikannya. 9
Tujuan Manajemen Logistik Pipeline Menurunkan biaya Meningkatkan mutu Meningkatkan fleksibilitas Mempercepat response times 10
Waktu Horizontal dan Vertikal Waktu Horizontal: waktu yang dibutuhkan dalam suatu proses Waktu Vertikal: waktu yang dihabiskan material tanpa ada proses nilai tambah 11
Pengurangan Non-Value Adding Time 12
Contoh Pemetaan SC 13
Komponen Lead Time 14
Kesenjangan Lead Time Masalah umum organisasi adalah waktu untuk mengadakan, membuat dan menyerahkan lebih lama dari waktu tunggu yang diharapkan pelanggan. Procurement Manufacturing Delivery Lead Time Logistik Siklus pemesanan pelanggan Pemenuhan pesanan Pelanggan Lead Time Gap Jika lead time logistik = siklus pemesanan pelanggan. Peramalan dan Persediaan tidak diperlukan! 15
Mengurangi Lead Time Logistik Visibility proses logistik harus ditingkatkan. Pertanyaan mendasar mengapa kita mengerjakan sesuatu dengan cara seperti ini. Optimising Production Technology (OPT 1 ): Semua aktifitas dapat dikategorikan sebagai bottleneck (aktifitas paling lambat dalam rantai pasok) atau non bottlenecks. Kapasitas sistem (Throughput) ditentukan oleh bottlenecks. Bottlenecks biasa dikaitkan dengan aliran informasi. 16
Memperbaiki visibility permintaan Perlunya peringatan dini mengenai kebutuhan pelanggan. Kebutuhan real bisa terjadi jauh lebih awal dari kebutuhan yang masuk ke sistem. Bagaimana: Memperbaiki arus informasi sehingga bagian manufaktur mengetahui perubahan permintaan lebih awal. Penundaan (postponement) komitmen sampai bentuk produk akhir. Notifikasi awal keinginan pelanggan untuk memesan dengan frekwensi lebih sering 17
References 1 Goldratt, E.M., (1990), Theory of Constraints, North River Press. Christopher, M. & Braithwaite, A., (1989), Managing Strategic Lead Times, Logistics Information Management, December. T V Ramaswamy, Lead time-centred materials management http://www.industrialproductsfind.com/content/archive/general/logistics/lg150120026.jsp, accessed 19-02-2002. 18