INNEL ROSA APRINELITA FAKULTAS EKONOMI AKUNTANSI

dokumen-dokumen yang mirip
Disusun oleh : Nama : Ismy Chaerunissa Oktia NPM : Jurusan : Akuntansi / S1 Pembimbing : Supiningtyas P., SE., MM

DAFTAR ISI. Halaman Sampul... i. Halaman Judul... ii. Halaman Pengesahan... iv. Motto... v. Halaman Persembahan... vi. Daftar Isi...

Disusun Oleh: : Prastian Bayang Januar Npm : Dosen Pembimbing : Agustin Rusiana Sari, SE, MM

: Maytias Tri Pratiwi NPM :

BAB III METODE PENELITIAN. mengemukakan definisi metode penelitian sebagai berikut: mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

DAFTAR ISI. 1.2 Rumusan Masalah Maksud dan Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian...

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN. : Silvina Ramadani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Prihantoro, SE., MM..

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP ALOKASI BELANJA DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat setempat sesuai dengan peraturan peundang-undangan. Hal tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 32 Provinsi di Seluruh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode statistik. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB lll METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Jawa Tengah terletak di antara B.T B.T dan 6 30 L.S --

BAB I PENDAHULUAN. Sejak kebijakan pemerintah Indonesia tentang Otonomi Daerah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pemerintahan Kota/Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu bidang dalam akuntansi sektor publik yang menjadi


PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP ALOKASI BELANJA DAERAH PADA PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dengan dikeluarkannya UU No. 22 Tahun 1999 yang kemudian direvisi

BAB 1 PENDAHULUAN. Otonomi daerah merupakan kewenangan yang diberikan oleh pemerintah pusat

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Karena itu, belanja daerah dikenal sebagai

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP BELANJA MODAL (Studi Empiris di Wilayah Karesidenan Surakarta)

: Niken Kurniawati NPM :

ABSTRAK. Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil, Flypaper Effect.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi. masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

PENGARUH DANA BAGI HASIL PAJAK DAN DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM TERHADAP BELANJA DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Hal tersebut

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Populasi dari penelitian ini adalah sebanyak 118 pemerintah daerah

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Pajak Daerah, Retribusi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA ALOKASI UMUM (DAU) TERHADAP BELANJA MODAL PADA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Salah satu komponen dari penelitian adalah menggunakan metode yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian...

BAB III METODE PENELITIAN. kabupaten/kota di provinsi Jawa Tengah yang terdiri dari : 1. Kab. Banjarnegara 13. Kab. Demak 25. Kab.

BAB III METODE PENELITIAN. kepada pemerintah pusat. Penulis melakukan pengambilan data

PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP PENGALOKASIAN ANGGARAN BELANJA MODAL SKRIPSI

BAB III METODE PENELITAN. Lokasi pada penelitian ini adalah Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA ALOKASI UMUM (DAU), DAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK), TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PADA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sistem negara kesatuan, pemerintah daerah merupakan bagian yang

ANALISIS BELANJA MODAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (Studi Empiris pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun )

: Dalila Rahmawati Ester NPM : Pembimbing : Dr. Ir. Budiman, MS.

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH,DANA ALOKASI UMUM,DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP ALOKASI BELANJA MODAL DAERAH DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP BELANJA MODAL PADA KABUPATEN GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pusat dan pemerintah daerah, yang mana otonomi daerah merupakan isu strategis

Powered by TCPDF (

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengembangkan potensi daerah tersebut maka pemerintah daerah

1.1. UMUM. Statistik BPKH Wilayah XI Jawa-Madura Tahun

I. PENDAHULUAN Belanja daerah merupakan pengalokasian dana yang harus dilakukan secara efektif dan efisien, dimana belanja daerah dapat menjadi tolak

PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU), PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP BELANJA PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN TAHUN

Budi Waluyo / Pembimbing 1 : DR.Untara Pembimbing 2 : Titi Ayem Lestari, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang sentralisasi menjadi struktur yang terdesentralisasi dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jadwal penelitian dilaksanakan mulai Maret 2016

ZELFIA YULIANA SUTAMI ( ) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi. Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah yang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber-sumber yang ada

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Perataan laba merupakan cara yang digunakan oleh manajemen dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berupa data kuantitatif, yaitu Data Laporan Realisasi Anggaran APBD pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi daerah dan desentralisasi yang efektif berlaku sejak tahun 2001

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel. Sampling Jenuh, yaitu teknik Sampling yang semua anggota populasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. mengurus dan mengatur keuangan daerahnya masing-masing. Hal ini sesuai

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL...viii. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan dikantor Dinas Pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. (Khusaini 2006; Hadi 2009). Perubahan sistem ini juga dikenal dengan nama

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi juga merupakan indikator pencapaian pembangunan nasional. akan memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini penulis menggunakan penelitian kuantitatif, karena data yang

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan perundangundangan.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. landasan hukum dikeluarkannya UU No. 22 Tahun 1999 tentang. menjadi UU No. 32 Tahun 2004 dan UU No. 33 Tahun 2004.

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) TERHADAP BELANJA MODAL DENGAN DANA ALOKASI UMUM (DAU) SEBAGAI VARIABEL MODERATING

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Reformasi telah membawa perubahan yang signifikan terhadap pola

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kebijakan pemerintah pusat yang memberikan kewenangan dalam kebebasan

UNDANG-UNDANG TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH. No 23 Tahun 2014 BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

BAB I PENDAHULUAN. berwewenang untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. berubah menjadi sistem desentralisasi atau yang sering dikenal sebagai era

H 2 : Dana Perimbangan berpengaruh positif terhadap Belanja Modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP ALOKASI BELANJA DAERAH INNEL ROSA APRINELITA 21209775 FAKULTAS EKONOMI AKUNTANSI

LATAR BELAKANG UU No.22 tahun 1999 UU No. 32 Tahun 2004 Pemerintahan Daerah PAD DAU Otoonomi Daerah UU No.33 Tahun 2004 UU No.25 Tahun 1999 Perimbangan Keuangan Antar Pemerintah Pusat dan Daerah DAK

RUMUSAN MASALAH Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap alokasi belanja daerah baik secara simultan maupun parsial? Seberapa besarkah sumbangan pengaruh yang diberikan Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap alokasi belanja daerah?

BATASAN MASALAH Variabel Objek Daerah ABD DAK 2011 PAD DAU Pemerintah Kabupaten/Kota Provinsi Wilayah Pulau Jawa

TUJUAN PENELITIAN Untuk mengetahui apakah Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) berpengaruh terhadap alokasi belanja daerah baik secara simultan maupun parsial. Untuk mengetahui seberapa besar sumbangan pengaruh yang diberikan Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap alokasi belanja daerah.

KERANGKA PENELITIAN

LANDASAN TEORI Otonomi Daerah Hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan Pendapatan Asli Daerah Merupakan semua hak daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan Dana Alokasi Umum Dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kedaerah untuk membiayai kebutuhan daerah dan untuk memeratakan kemampuan keuangan antar daerah dalam rangka desentralisasi

LANDASAN TEORI Dana Alokasi Khusus Dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional khususnya untuk membiayai sarana dan prasarana pelayanan dasar masyarakat yang belum mencapai standar tertentu atau untuk mendorong percepatan pembangunan daerah. Yang dimaksud dengan kebutuhan khusus adalah kebutuhan yang sulit diperkirakan dengan rumus alokasi umum, dan/atau kebutuhan yang merupakan komitmen atau prioritas nasional Belanja Daerah semua pengeluaran Pemerintah Daerah pada suatu periode Anggaran.

OBJEK PENELITIAN Objek penelitian ini adalah Pemerintah Kabupaten/Kota Provinsi di Pulau Jawa yang memiliki kriteria sampel sebagai berikut : Kabupaten/kota yang menyampaikan Laporan Realisasi APBD tahunan kepada Dirjen Perimbangan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun 2011 yaitu sebanyak 101 Kabupaten/Kota telah menyampaikan Laporan Realisasi APBD tahun 2011 Kabupaten/kota yang merupakan daerah otonom, dimana 1 Kabupaten dan 5 Kota di Provinsi DKI Jakarta adalah daerah administratif dan bukan daerah otonom sehinga tidak digunakan dalam penelitian ini Kabupaten/kota yang mencantumkan data-data mengenai PAD, DAU, DAK dan alokasi belanja daerah pada Laporan Realisasi APBD secara lengkap yang digunakan dalam penelitian ini Kabupaten/Kota (pada tahun 2011) yang cukup representatif mewakili pulau jawa yang terdiri dari 118 Kabupaten/Kota yang dengan karakteristik ekonomi dan geografis yang hampir sama

SAMPEL PROVINSI BANTEN Kota Cilegon Kota Serang PROVINSI JAWA BARAT Kab. Bandung Kota Bandung Kab. Bekasi Kota Bekasi Kab. Bogor Kab. Karawang PROVINSI JAWA TENGAH Kab. Banjarnegara Kab. Banyumas Kab. Cilacap Kab. Pemalang Kab. Purbalingga Kab. Semarang Kota Semarang PROVINSI DI YOGYAKARTA Kota Yogyakarta PROVINSI JAWA TIMUR Kota Batu Kab. Gresik Kota Kediri Kab. Madiun Kab. Magetan Kota Probolinggo Kab. Sidoarjo Kab. Tulungagung

METODE PENELITIAN Variabel Independen X 1 = PAD X 2 = DAU X 3 = DAK Variabel Dependen Y = ABD STATISTIK DESKRIPTIF UJI NORMALITAS UJI ASUMSI KLASIK Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas Uji Autokorelasi REGRESI LINIER BERGANDA

UJI KOEFISIEN DETERMINASI R2 98,3% variasi alokasi belanja daerah dapat dijelaskan oleh variasi ketiga variabel independen yaitu PAD, DAU dan DAK. Sedangkan sisanya (100% - 98,3% = 1,7 %) dijelaskan sebab yang lain diluar model

Uji F Karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05 yang berarti secara simultan seluruh variabel independen PAD,DAU dan DAK berpengaruh secara signifikan terhadap variabel alokasi belanja daerah

Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) Y= -40380.916 + 1.840 PAD + 1.465 DAU + 0.471 DAK

Ringkasan Hasil Uji Hipotesis No Hipotesis Hasil Uji H1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) berpengaruh positif terhadap Alokasi Belanja Daerah Diterima H2 Dana Alokasi Umum (DAU) berpengaruh positif terhadap Alokasi Belanja Daerah Diterima H3 Dana Alokasi Khusus (DAK) berpengaruh positif terhadap Alokasi Belanja Daerah Ditolak H4 Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) berpengaruh positif terhadap Alokasi Belanja Daerah Diterima

KESIMPULAN 1 Secara parsial Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum berpengaruh positif terhadap alokasi belanja daerah. Sedangkan Dana Alokasi Khusus memiliki hasil yang tidak berpengaruh positif terhadap alokasi belanja daerah dan Dari hasil penelitian yang diperoleh, telah terbukti secara simultan bahwa Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus berpengaruh positif terhadap alokasi belanja daerah. Pemerintah Kabupaten/Kota yang memiliki PAD, DAU, dan DAK yang tinggi, maka pengeluaran sebagai alokasi belanja daerahnya semakin tinggi juga.

KESIMPULAN 2 Besarnya sumbangan pengaruh yang diberikan Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap alokasi belanja daerah dari hasil penelitian diperoleh hasil sebesar 0,983, hal ini berarti bahwa 98,3 % variasi alokasi belanja daerah dapat dijelaskan oleh variasi ketiga variabel independen yaitu PAD, DAU, dan DAK. Sedangkan sisanya 1,7 % dijelaskan oleh variabel lain selain PAD, DAU dan DAK.

Demikian persentasi dari Saya, mohon maaf Jika Banyak Kekurangan Wassallamualaikum Wr.Wb.