BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman hayati (mega-biodiversity) yang dimiliki perairan

dokumen-dokumen yang mirip
IDENTIFIKASI FITOKIMIA DAN EVALUASI TOKSISITAS EKSTRAK KULIT BUAH LANGSAT (Lansium domesticum var. langsat)

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Indonesia penyakit kanker menduduki urutan ke-3 penyebab kematian sesudah

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN. masih tingginya angka kematian akibat kanker. Lebih detail, jenis kanker serviks

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu penyakit yang menempati peringkat tertinggi

POTENSI SITOTOKSIK EKSTRAK AIR DAUN SIRIH HITAM (Piper sp.) ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. tanaman obat tradisional. Sellaginella adalah tumbuhan yang mengandung

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan keanekaragaman hayati dengan bermacam jenis spesies

TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL KULIT UMBI KETELA GENDRUWO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan memilki garis pantai sepanjang lebih kurang km dengan wilayah laut

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BIOAKTIVITAS EKSTRAK METANOL DAN FRAKSI N-HEKSANA DAUN SUNGKAI (PERONEMA CANESCENS JACK) TERHADAP LARVA UDANG (ARTEMIA SALINA LEACH)

BAB I PENDAHULUAN. pertiga bagian wilayahnya berupa lautan sehingga memiliki sumber daya alam

UJI TOKSISITAS TERHADAP FRAKSI-FRAKSI DARI EKSTRAK DIKLORMETANA BUAH BUNI

BAB I PENDAHULUAN. dari segi jumlah tanaman obat yang sebagian besar belum dapat dibuktikan

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

BAB I PENDAHULUAN. peradaban manusia, tumbuhan telah digunakan sebagai bahan pangan, sandang maupun obat

BAB I PENDAHULUAN. Teripang atau timun laut (Sea Cucumber) termasuk dalam filum

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1

HASIL. Kadar Air Daun Anggrek Merpati

Lampiran 1. Hasil identifikasi teripang Holothuria atra Jaeger

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengambilan sampel buah Debregeasia longifolia dilakukan di Gunung

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), negara negara di Afrika, Asia dan

HASIL DAN PEMBAHASAN

ISOLASI, KARAKTERISASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DARI FRAKSI ETIL ASETAT DAUN TUMBUHAN PACAR CINA (Aglaia odorata) SKRIPSI SARJANA KIMIA

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan bahan alam sebagai obat tradisional akhir-akhir ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. senyawa bioaktif yang tidak ditemukan dalam produk alami terrestrial (Jimeno,

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRIH HITAM (Piper sp.) TERHADAP DPPH (1,1-DIPHENYL-2-PICRYL HYDRAZYL) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing.dari sekian banyaknya tanaman tersebut, tidak sedikit yang dapat

1. Pendahuluan. Mandasari, 5 Eva Nurlaela, 6 Mugia Kurniawan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. besar, salah satunya adalah teripang. Di Indonesia teripang (Sea cucumber)

BAB I PENDAHULUAN. (Cyclea barbata Meer), cincau hitam (Mesona palustris), cincau minyak

I. PENDAHULUAN. Tanaman obat telah lama digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai

Analisis Hayati UJI TOKSISITAS. Oleh : Dr. Harmita

BAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah kesehatan. Hal ini cukup menguntungkan karena bahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini telah banyak diungkapkan bahaya lingkungan yang tidak sehat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas ialah atom atau gugus yang memiliki satu atau lebih

BAB I PENDAHULUAN. faktor seperti radiasi, senyawa kimia tertentu, dan virus. Faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. dunia telah memanfaatkan tumbuhan obat untuk memelihara kesehatan (Dorly,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PINGKAN MARSEL

I. PENDAHULUAN. endemik di Indonesia (Indriani dan Suminarsih, 1997). Tumbuhan-tumbuhan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tanaman binahong (A. cordifolia) yang diperoleh dari Desa Toima Kecamatan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 14. Hasil Uji Alkaloid dengan Pereaksi Meyer; a) Akar, b) Batang, c) Kulit batang, d) Daun

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Edisi Agustus 2014 Volume VIII No. 2 ISSN

PENDAHULUAN. Melihat besarnya potensi pengembangan perikanan budidaya serta. didukung peluang pasar internasional yang baik maka perikanan budidaya di

BAB III METODE PENELITIAN

SKRINING AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK DAN FRAKSI BEBERAPA JENIS SPON LAUT ASAL PULAU MANDEH SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. antioksidan. Hal ini terjadi karena sebagian besar penyakit terjadi karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. isolasi dari Streptomycespeucetius var. caesius. Doksorubisin telah digunakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Uji Toksisitas Ekstrak Biji Dan Klika Kelor (Moringa oleifera Lamk.) Dengan Metode Brine Shrimps Lethality Test

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai tanaman obat. Masyarakat

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mikroorganisme dapat menyebabkan infeksi terhadap manusia. Infeksi

UJI AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL DARI VARIASI TEH DAUN SIRSAK (Annona muricata Linn) TERHADAP LARVA UDANG (Artemia salina Leach)

HASIL DAN PEMBAHASAN

2 METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Tahapan Penelitian Determinasi Tanaman Preparasi Sampel dan Ekstraksi

3 HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. terdiri atas penyakit bakterial dan mikotik. Contoh penyakit bakterial yaitu

UJI EFEK TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL AKAR AWAR-AWAR (Ficus septica Burm.F) DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BSLT)

METODE. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain kulit jengkol, larva

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, TOKSISITAS DAN KANDUNGAN FENOLIK TOTAL DARI EKSTRAK DAUN PULAI (Alstonia scholaris (L.) R. Br.) SKRIPSI SARJANA KIMIA

Prosiding Farmasi ISSN:

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (1.3) Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5)

BAB I PENDAHULUAN. kosmetik. Jenis biota laut di daerah tropis Indonesia diperkirakan 2-3 kali lebih

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhan, hewan, mineral, sediaan sarian (galenika) atau campuran dari bahanbahan

BAB I PENDAHULUAN. Obat tradisional telah dikenal dan banyak digunakan secara turun. temurun oleh masyarakat. Penggunaan obat tradisional dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Prosiding Farmasi ISSN:

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Diuretik adalah zat yang dapat memperbanyak pengeluaran kemih, bekerja

UJI AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK DAN FRAKSI DARI SPON LAUT Petrosia sp. DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. sebagai obat. Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KARAKTERISASI SIMPLISIA DAN UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASIEKSTRAK ETANOL TERIPANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Lampiran 1. Prosedur Pembuatan Pereaksi Pendeteksi. Sebanyak 10 gram NaOH dilarutkan dengan aquades dalam gelas beker

Uji Toksisitas Kulit Akar Melochia umbellata (Houtt) Stapf. var. degrabrata dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

IDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER, UJI TOKSISITAS,DAN UJI ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT BATANG TERAP (Artocarpus odoratissimus blanco)

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Suren ( Toona sureni Merr.)

I. Pengantar. A. Latar Belakang.

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang menjadi vektor dari penyakit Demam Berdarah ini dikenal dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ISOLASI DAN KARAKTERISASI STRUKTUR SANTON SERTA UJI ANTIOKSIDAN FRAKSI ETIL ASETAT KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L)

YULITA MAYA SUSANTI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Keanekaragaman hayati (mega-biodiversity) yang dimiliki perairan Indonesia sangat berpotensi untuk dimanfaatkan dalam banyak hal, di antaranya adalah sebagai sumber senyawa bioaktif. Kemajuan dalam biologi molekular dan sel memungkinkan eksploitasi rasional sumber daya alam dari metabolit sekunder dan biomaterial. Biota laut yakni hewan bertubuh lunak seperti teripang, merupakan organisme yang menjanjikan untuk sintesis komponen bioaktif selain itu penyebarannya sangat luas di perairan Indonesia, salah satunya di perairan Aceh (Widodo, 2013; Kustiariyah, 2007). Teripang merupakan anggota kelas Holothuroidea dalam filum Echinodermata yang umumnya terdapat di perairan dangkal laut tropis seperti wilayah Indo-Pasifik. Teripang dikenal memiliki racun pada bagian tubulus dan bagian tubuh lain seperti dinding tubuh. Racun ini digunakan oleh penduduk asli Indo-Pasifik untuk meracuni ikan sehingga mempermudah untuk menangkap ikan, meskipun teripang mengandung racun, namun teripang telah lama diperdagangkan dalam bentuk kering atau kerupuk teripang dan menjadi komoditas ekspor (Hyman, 1955). Pemanfaatan teripang dalam bidang pangan melalui beberapa tahap pengolahan seperti pengeluaran isi tubuh teripang, perebusan dalam air mendidih selama beberapa jam dan kemudian dikeringkan (Conand, 1993). Terdapat 1.200 spesies teripang dari kelas Holothuroidae, namun hanya 12 spesies yang diperdagangkan sebagai teripang kering, salah satunya adalah jenis Holothuria 1

atra. Teripang jenis ini merupakan salah satu teripang yang diperdagangkan. Teripang ini disebut juga teripang raja, teripang kolang-kaling atau teripang darah (Suwignyo, dkk., 2005). Sejarah pengobatan Asia yang tertulis dalam naskah pengobatan Tiongkok kuno menyatakan bahwa teripang digunakan untuk meningkatkan imunitas tubuh dalam melawan berbagai penyakit dan memiliki efek antikanker (Bordbar, dkk., 2011). Berbagai penelitian yang telah dilakukan terhadap biota laut ini memberikan informasi bahwa teripang dapat dieksplorasi sebagai sumber metabolit bioaktif dan dapat digunakan dalam industri farmasi. Septiadi, dkk. (2013) melaporkan efek terapetik dan manfaat pengobatan dari teripang berhubungan dengan kandungan senyawa bioaktif yang besar dari teripang, seperti alkaloid, steroid/triterpenoid dan glikosida triterpenoid (saponin). Esmat, dkk. (2012) melaporkan ekstrak teripang Holothuria atra Jaeger yang dianalisis dengan High performance liquid chromatographic (HPLC) menunjukkan adanya komponen fenol, seperti asam klorogenat, pirogalol, rutin, asam kumarat, katekin dan asam askorbat yang berperan sebagai antioksidan. Hutauruk (2016) menguji antioksidan dari ekstrak etanol, fraksi n-heksana, fraksi etil asetat dan air teripang jenis Holothuria atra Jaeger dengan menggunakan metode pemerangkapan radikal bebas DPPH, hasil penelitian menunjukkan bahwa teripang jenis Holothuria atra Jaeger memiliki aktivitas antioksidan. Penelitian lainnya yakni Sari (2016) melakukan pengujian aktivitas antiinflamasi ekstrak etanol teripang Holothuria atra Jaeger dengan metode Paw Edema menunjukkan teripang ini juga memiliki aktivitas antiinflamasi. Kandungan senyawa bioaktif yang terdapat pada teripang memang beragam namun glikosida triterpenoid (saponin) merupakan senyawa yang paling 2

penting karena merupakan senyawa utama dalam mekanisme pertahanan diri dan terdapat berlimpah pada teripang serta memiliki khasiat farmakologi yang luas (Bahrami, dkk., 2015; Caulier, dkk., 2013). Aktivitas farmakologi yang ditunjukkan senyawa ini yakni seperti sitotoksik, hemolisis, antifungi, isitoksik, antiinflamasi, analgesik, immunodulatori dan aktivitas lainnya (Dhinakaraan dan Lipton, 2014; Caulier, dkk., 2011). Senyawa yang diduga memiliki aktivitas biologis harus diuji terlebih dahulu sebelum dikembangkan lebih lanjut. Metode penelitian awal untuk uji sitotoksik adalah brine shrimp lethality test (BSLT) dengan menggunakan larva udang sebagai hewan uji. Brine shrimp lethality test (BSLT) merupakan salah satu metode yang banyak digunakan untuk mencari senyawa bioaktif dan lebih dari 30 tahun belakangan telah digunakan untuk mendeteksi sitotoksik secara umum (Hamidi, dkk., 2014). Ditinjau dari segi farmakologi metode brine shrimp lethality test (BSLT) memiliki korelasi yang baik dalam menentukan komponen antikanker (Carballo, dkk., 2002; Meyer, dkk., 1982). Carballo dkk., (2002) mengevaluasi hubungan antara metode pengujian sitotoksik terhadap larva udang dengan metode pengujian sitotoksik terhadap dua sel karsinoma pada manusia yakni sel paru dan sel kolon. Hasil yang diperoleh adalah terdapat korelasi antara kedua metode ini, selain itu metode ini juga mudah untuk dikerjakan, sederhana (tidak membutuhkan teknik aseptik), murah, singkat (24 jam) dan akurat (Carballo, dkk., 2002; Meyer, dkk., 1982). Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti melakukan pengujian toksisitas ekstrak etanol serta fraksi n-heksana, etil asetat dan air dari teripang Holothuria atra Jaeger yang diperoleh dari Pulo Kapuk (Pantai Cemara) Kecamatan Lhoknga, kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh dengan metode brine shrimp lethality test. 3

1.2 Perumusan masalah Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah penelitian ini adalah: a. Apakah ekstrak etanol, fraksi n-heksana, fraksi etil asetat dan fraksi air teripang Holothuria atra Jaeger toksik terhadap larva Artemia salina Leach? b. Berapakah nilai LC 50 ekstrak etanol, fraksi n-heksana, fraksi etil asetat dan fraksi air dari teripang Holothuria atra Jaeger terhadap larva Artemia salina Leach? 1.3 Hipotesis Berdasarkan perumusan masalah, yang menjadi hipotesis adalah: a. Ekstrak etanol, fraksi n-heksana, fraksi etil asetat dan fraksi air teripang Holothuria atra Jaeger bersifat toksik terhadap Artemia salina Leach. b. Nilai LC 50 ekstrak etanol, fraksi n-heksana, fraksi etil asetat dan fraksi air teripang Holothuria atra Jaeger terhadap Artemia salina Leach berada pada rentang toksik yakni di bawah 1.000 µg/ml. 1.4 Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui toksisitas ekstrak etanol, fraksi n-heksana, fraksi etil asetat dan fraksi air teripang Holothuria atra Jaeger terhadap Artemia salina Leach. b. Untuk mengetahui nilai LC 50 ekstrak etanol, fraksi n-heksana, fraksi etil asetat dan fraksi air teripang Holothuria atra Jaeger terhadap Artemia salina Leach. 4

1.5 Manfaat penelitian Manfaat dari penelitian ini untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai potensi teripang dalam pengobatan alternatif penyakit kanker serta pengembangan dalam industri farmasi. 5

1.6 Kerangka Pikir Penelitian Kerangka pikir dari penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.1 berikut: Variabel bebas Variabel terikat Parameter Teripang segar Simplisia teripang Serbuk simplisia teripang Karakteristik simplisia - Pemeriksaan makroskopik - Pemeriksaan mikroskopik - Pemeriksaan kadar air Golongan senyawa kimia - Alkaloid - Glikosida - Saponin - Steroid/ triterpenoid Ekstrak etanol, fraksi n-heksana, etil asetat dan air teripang Sitotoksik terhadap Artemia salina Leach dengan metode BSLT Nilai LC 50 Gambar 1.1 Skema kerangka pikir penelitian 6