BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembangunan ekonomi nasional jangka panjang di Indonesia mempunyai sasaran utama yaitu keseimbangan antara sektor pertanian dan industri. Keseimbangan tersebut dapat tercapai apabila kondisi perekonomian atau industri yang maju di dukung oleh sektor pertanian yang tangguh, Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumber daya alam (SDA). Tanaman apapun mudah tumbuh subur di tanah air Indonesia tercinta ini, contohnya: pohon tebu yang mudah tumbuh terutama dipulau jawa, sebagai tanaman untuk membuat gula. Gula merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat Indonesia yang berperan sebagai pemanis dan sumber kalori dalam struktur konsumsi masyarakat selain bahan pangan. Gula tidak hanya dikonsumsi oleh rumah tangga customer melainkan juga rumah tangga produsen khususnya pabrik yang mempergunakan bahan baku gula yaitu terutama pabrik-pabrik pembuat bahan makanan (untuk membuat kecap, permen, sirup, coklat). Dalam perekonomian Indonesia, gula merupakan salah satu komoditas strategis, dilihat dari sisi produksi, sisi konsumsi maupun perdagangan. Dari sisi produksi, dengan luas areal tebu sekitar 452 ribu hektar ha, produksi tebu mencapai 33,7 juta ton atau sekitar 2,7 juta ton gula pada tahun 2012 dan jumlah tenaga kerja yang terlibat mencapai angka 1,3 juta orang, menjadikan industry gula nasional saat ini merupakan salah satu sumber pendapatan bagi sekitar 900 1
ribu petani (Direktorat Jenderal Perkebunan, 2012). Dari sisi konsumsi, gula merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat dengan jumlah konsumsi gula tidak kurang dari 5 juta ton setiap tahun baik untuk kebutuhan gula konsumsi langsung maupun untuk bahan baku industry makanan dan minuman (mamin). Dari sisi perdagangan, Kementrian Perdagangan telah menetapkan gula sebagai salah satu produk pangan yang diawasi dan diatur pemerintah (Kementrian Perdagangan, 2012). Gambar 1.1 Diagram Perkiraan Produksi dan Permintaan Gula Sumber : http://ptpn10.co.id/blog/unej-v diolah kembali Pada era globalisasi saat ini, setiap perusahaan dalam industri gula akan menghadapi persaingan ketat dengan perusahaan-perusahaan dari seluruh dunia. Hal tersebut menuntut setiap perusahaan supaya dapat mencapai tujuannya dengan cara yang lebih memuaskan daripada yang dilakukan pesaing-pesaingnya. 2
Agar perusahaan dapat berkembang dan mempertahankan usahanya, perusahaan tersebut harus mampu menghasilkan produk yang berupa kualitas dan mutu yang lebih baik, dengan harga yang lebih murah, serta distribusi barang ke customer lebih cepat dibandingkan dengan para pesaingnya. Hal tersebut dilakukan oleh PT. Sentra Usahatama Jaya yang merupakan salah satu perusahaan gula di Indonesia. Produk gula yang dihasilkan adalah gula kristal karung biru (Grade A) dan gula kristal karung merah (Grade B). Gambar 1.2 Diagram Penjualan Gula Kristal Tahun 2011-2014 Sumber: PT. Sentral Usahatama Jaya (SUJ) diolah kembali. Mengacu pada gambar 1.2 yang menunjukan bahwa penjualan Gula Kristal PT. Sentra Usahatama Jaya dari tahun ke tahun mengalami fluktuktuasi. Namun pada tahun 2013 terdapat penurunan penjualan pada Gula Kristal Karung Merah (Grade B) yang cukup besar yaitu sekitar 22,4 % dan sekitar 18,8% ditahun 2014. Hal ini menjadi fenomena bisnis yang layak dikaji, untuk dapat mengetahui 3
penyebab dari penurunan penjualan yang cukup signifikan dari deskripsi produk tersebut. Menanggapi penurunan penjualan gula karung merah (Grade B), maka PT Sentra Usahatama Jaya harus meningkatkan Brand Image,Kualitas Produk dan Distribusi demi mengingkatkan keputusan pembelian gula karung merah (Grade B) yang nantinya akan digunakan oleh customer. Menurut Kottler dan Amstrong (2008) keputusan pembelian merupakan kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan oleh penjual. Salah satu cara untuk meningkatkan keputusan pembelian adalah dengan meningkatkan Brand Image. Menurut Kottler (2007) Brand Image merupakan pandangan dan keyakinan yang dilakukan oleh customer seperti tercermin dalam asosiasi yang terjadi dalam memori customer. Beberapa kajian empiris yang mengkaji tentang pengaruh Brand Image terhadap keputusan pembelian dilakukan oleh Wijaya (2013) dan Hamidah dan Anita (2013) menemukan bahwa Brand Image berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Selain meningkatkan Brand Image, faktor lain yang tidak kalah penting adalah kualitas produk. Menurut Kottler dan Amstrong (2012) kualitas produk adalah kemampuan suatu barang untuk memberikan hasil/kinerja yang sesuai atau melebihi dari apa yang diinginkan customer. 4
Beberapa kajian empiris yang mempegaruhi kualitas produk terhadap keputusan pembelian dilakukan oleh Weenas (2013) menemukan bahwa kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Faktor distribusi juga berperan penting dalam meningkatkan keputusan pembelian. Menurut Kottler (2007), saluran distribusi adalah organisasi organisasi yang saling tergantung yang tercakup dalam proses yang membuat produk atau jasa menjadi tersedia untuk digunakan atau dikonsumsi. Beberapa kajian empiris yang mempengaruhi distribusi terhadap keputusan pembelian dilakukan oleh Hariadi (2012) dan Mandey (2013) yang menemukan bahwa distribusi berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengambil penelitian dengan judul: Pengaruh Brand Image, Kualitas Produk dan Distribusi Terhadap Keputusan Pembelian Gula Kristal Karung Merah (Grade B) - Studi Kasus pada PT. Sentra Usahatama Jaya (SUJ). B. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan data yang didapatkan, penulis mencoba merumuskan beberapa masalah pada penelitian ini, yaitu : 1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan brand image terhadap keputusan pembelian? 2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan kualitas produk terhadap keputusan pembelian? 3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan distribusi terhadap keputusan pembelian? 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui Pengaruh Brand Image terhadap Keputusan Pembelian Gula Kristal Karung Merah (Grade B) secara parsial. b. Untuk mengetahui Pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Gula Kristal Karung Merah (Grade B) secara parsial. c. Untuk mengetahui Pengaruh Distribusi terhadap Keputusan Pembelian Gula Kristal Karung Merah (Grade B) secara parsial. 2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : a. Manfaat Teoritis Hasil penelitian diharapkan dapat menambah pengetahuan terutama pada ilmu pemasaran khususnya yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi brand image,kualitas produk dan distribusi terhadap keputusan pembelian. b. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk melakukan strategi peningkatan penjualan pada gula kristal karung merah (grade B). 6