TOKSISITAS TEPUNG BlJl BUTUN (Barringtonia - asiatica - Kurz) PADA BERBAGAI SALINITAS TERHADAP JUVENILE UDANG W INDU (Penaeus monodon Fab.) DAN UDANG API-API (Metapenaeus monoceros Fab.) -. KARYA IlMlAN oleh S A F W I N C. 18 1506 INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS PERIKANAN JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAM 1986
RINGKASAN SAPWIN (C 18 1506). Toksisitas Tepung Biji Butun (Barringtonia asiatica Kurz) pada Berbagai Salinitas Terha-,. dap Juvenile Udang Windu (~ena.e';s m'o%ihri FSW.') 'da; Udang,!. - -.:. - a. < :.':--- I*. Api-api (Meta~enaeus monoceros Fab. ),.(Di. bawah bimbinganwi ;.2.,*YC\I r : Ismudi Muchsin sebagai ketua, 'M. S&rzf J$itkns-&tin. I Omon D junaedi sebagai anggota 1.-... -,- * *, P -..I :! $s*.+8,b?-- '......,... c*%:p : i.,"_.. -..--...-..,.. ',, Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui toksisi- tas tepung biji butun (Barringtonia asiatica Kurz) pada ber- bagai salinitas terhadap juvenile udang windu (Penaeus monodon Fab.) dan udang api-api (Metapenaeus monoceros Fab.) di Laieoratorium Ilmu-ilmu Kelautan Ancol, Jakarta, berlang- sung selama tiga bulan, mulai 1 Oktober sampai dengan 31 Desember 1985. Sebelum penelitian dilakukan, udang uji diaklimatisasi selama dua minggu di dalam kondisi laboratorium. Peneliti- an dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu 1) penentuan kisaran konsentrasi kritis; 2) penentuan persistensitoksisitas Cepung biji butun; dan 3) penentuan toksisitas tepung biji.butun pada berbagai salinitas. Easil dari konsentrasi kritis dipergunakan untuk menentukan persistensi dan toksisitas tepung hiji butun pada berbagai salinitas. Salinitas yang dipergunakan untuk pe- nentuan toksisitas adalah 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35 dan 40 permil. Rancangan yang dipergunakan adalak Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas dua faktor (konsentrasi
tepung biji butun dan salinitas) dengan tiga kali ulangan. Nilai konsentrasi kritis untuk masing-masing udang uji berbeda, berturut-turut untuk juvenile udang windu ambang atas dan ambang bawahnya sebesar 1,5 g/l dan 0,15 g/l. Sedangkan untuk udang api-api 2,000 g/l dan 0,200 g/l. Model pelurukan toksisitas tepung biji butun juvenile udang windu dan udang api-api adalah eksponensial. Nilai persistensi tepung biji butun untuk masing-masing udang uji tidak sama, dimana untuk juvenile udang windu waktu paruh tepung biji butun sebesar 31 jam 30 menit dan untuk udang api-api sebebesar 35 jam 30 menit. Toksisitas tepung biji butun meningkat dengan mening- katnya salinitas. Udang api-api mempunyai daya tahan yang besar dibandingkan daya tahan juvenile udang windu terhadap racun (saponin) biji butun. Pada juvenile udang windu, pengaruh salinitas terhadap kematian adalah linier pada konsentrasi tepung biji butun 0,2202 dan 0,4743 g/l, sedangkan pada konsentrasi 1,4999 g/l pengaruh salinitas tidak nyata. Untuk udang api-api, pengaruh salinitas terhadap kematian tidak nyata pada konsentrasi tepung Liji 'mutun 0,2936; 0,6325 dan 1,999 g/l. Sedangkan faktor konsentrasi tepung biji butun dan salinitas mempunyai hubungan yang nyata dalam menentukan kematian juvenile udang windu. Rasil pengukuran kwalitas air seperti suhu, ph dan oksigen terlarut dalam media uji masih berada dalam batas kelayakan untuk hidup udang uji.
TOKSISITAS TEPUNG BIJI BUTUN (Barringtonia asiatica Kurz) PADA BERBAGAI SALINITAS TERHADAP JUVENILE UDANG WINDU (Penaeus monodon Fab.) DAN UDANG API-API (Metapenaeus monoceros Fab.) KARYA ILMIAH Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Perikanan Institut Pertanian Rogor Oleh: SAFWIN C. 18 1506 Mengetahui : Menyetujui :. Panitia Pendidikan, Dosen Pembimbing, Tanggal Lulus: 22 Juli 1986 Anggot a
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan pada tanggal 27 Agustus tahun 1962 di Natal, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Penu- lis adalah anak keempat dari empat bersaudara, dari ayah bernama Asmuddin dan ibu bernama Munirah. Pada tahun 1974 penulis lulus dari Sekolah Dasar Negeri Natal; tahun 1977 lulus dari Sekolak Menengak Pertama Negeri Natal; dan tahun 1981 lulus dari Sekolak Menengak Atas Negeri I Padang Sidimpuan. Penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor melalui jalur Proyek Perintis I1 pada tahun 1981, dan pada tahun 1982 penulis diterima di Fakultas Perikanan, dan memilih bidang keaklian Manajemen Sumberdaya Perairan.
KAT A PENGANT AR Salah satu penyebab menurunnya produksi tambak adalah predator-predator dan kompetitor dari jenis ikan tertentu yang masuk ke dalam tambak. tasnya pemakaian pes$isida Selain itu karena masik terba- sebagai bahan pemberantas kama oleh petani tambak, maka dilakukan serangkaian percobaan toksisitas tepung biji butun (Barringtonia asiatica Kurz) pada berbagai salinitas terkadap juvenile udang windu (Penaeus monodon Fab.) dan udang api-api (Meta~enaeus moaoceros Fab.) di Laboratorium Ilmu-ilmu Kelautan Ancol, Jakarta dan hasilnya dituangkan dalam laporan ini. Penelitian ini merupakan takap awal mengenai pemanfa- atan tepung biji butun dalam rangka pengelolaan yang ter- arah dan terpadu, budidaya udarg di tambak monokultur. Pada kesempatan ini penulis ingin asnyampaikan terima kasik kepada Bapak Dr Ir Ismudi Muchsin, Bapak Ir Muhammad Sjarif Hitam dan Bapak Ir Omon Djunaedi, sebagai dosen pem- bimbing ynng telah banyak meluangkan waktunya untuk membe- rikan pengarahan, bimbingan selama penelitian dan penuli- san laporan. Pada kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasik kepada proyek "Eradikasi Ikan Buas Pemangsa Udang di Tambak Intensifikasitt dan Proyek Pengembangan Ilmu dan Teknologi Nomor 41/~1~/~~~~/408/1983, Direktorat Pembinaan Penelitian dan Penpabdian pada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendi- dikan Tinggi, Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan atas
bantuannya berupa biaya selama penulis melakukan penelitian sanpai selesai penulksan laporan. Ucapan terima kasih yang khusus buat ibu, kakak-kakak dan sanak saudara yang banyak memberikan dorongan serta semangat, do1a dan kasih sayang selana penulis menempuh pendidikan. Ucapan terima kasik ditujukan kepada penanggung jawab Laboratorium Ilmu-ilmu Kelautan yang telah memberikan kesem- patan kepada penulis melaksanakan penelitian. Serta buat rekan-rekan Hasan dan Harun yang telah banyak membantu memecakkan masalak baik pada waktu penelitian maupun dalam penulisan. Ucapan terima kasih kepada semua staf serta pegawai Fakultas Perikanan IPB yang telak banyak membantu dalam penyelesaian laporan ini. Ucapan senada disampaikan kepada K'eluarga Intan 15; Ir Istiqlal, Ir Edyson, Ir Indra Soekerman, Ir Nasrul Ch., Irwanto, Rusdi, Harry dan Syakrul yang dengan caranya masing-masing telak memberikan bantuan dalam penyelesaian laporan ini. Penulis menyadari tulisan ini masik mempunyai kekura- ngan-kekurangaa dan jauh dari sempurna. Walaupun demikian, semoga hasil yang dituangkan dalam laporan ini bermanfaat bagi mereka yang memerlukannya. Bogor, Juli 1986 Penulis