SISTEMATIKA. Konsep Rekonsiliasi. Rincian Item Rekonsiliasi. Kasus dan Ilustrasi

dokumen-dokumen yang mirip
HAKIKAT REKONSILIASI. Perbedaan timbul terkait pengakuan pendapatan dan beban di laporan laba rugi.

PAJAK WP ORANG PRIBADI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang - Undang dengan

PAJAK PENGHASILAN UMUM DAN NORMA PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN

BAB II LANDASAN TEORITIS. 2.1 Pengertian dan Fungsi Pajak Penghasilan. 1. Pengertian Pajak Penghasilan (PPh)

2

By Afifudin PSP FE Unisma 2

PAJAK PERUSAHAAN Pajak penghasilan perusahaan Pajak pihak ketiga PPN dan PPnBM Pajak Lain-lain 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pajak. Pajak adalah suatu kewajiban kenegaraan dan pengapdiaan peran aktif

BAB IV PEMBAHASAN. Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang bertujuan untuk menyajikan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

UU 10/1994, PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PENGHASILAN SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1991

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menurut Rochmat Soemitro, seperti yang dikutip Waluyo (2008:3)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Rekonsiliasi LK Komersial ke LK Fiskal

BAB II LANDASAN TEORI. pemungutan pajak merupakan perwujudan dari pengabdian, kewajiban dan peran serta

PAJAK PENGHASILAN (PPh)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian Pajak sesuai dengan Undang-Undang Ketentuan Umum

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mardiasmo ( 2006 ) mendefinisikan, Pajak adalah iuran rakyat

RUGI LABA BIAYA FISKAL

Landasan Hukum: Pasal 4 Ayat (2) UU PPh

AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN

RINGKASAN REKONSILIASI FISKAL

PAJAK PENGHASILAN. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan

Amir Hidayatulloh, S.E., M.Sc Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Ahmad Dahlan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah. badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang dengan tidak

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pendapatan dan Beban pada Laporan Laba Rugi PT MMS

BAB II LANDASAN TEORI. diterima atau diperolehnya dalam tahun pajak. Yang dimaksud dengan tahun

SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

SPT TAHUNAN PPH WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

Penghitungan PPh Akhir Tahun

BAB II TINJAUAN TEORITIS. merupakan hal yang paling penting dalam meningkatkan pembangunan nasional dan

By Afifudin PSP FE Unisma 2

A. Pengertian Laporan Keuangan

LAPORAN KEUANGAN KOMERSIL DAN FISKAL. ARIS MUNANDAR, SE., M.Si

AGENDA. PPh Pasal 26

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. kebijakan akuntansi oleh manajer dan bagaimana manajer akan merespon

SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

SPA MENTORING. Kamis, 24 Maret 2016 Pajak (UTS) By: Stella Hie

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN

BAB III PENYEBAB BEDA AKUNTANSI PAJAK DAN KOMERSIAL

KONSEP PENDAPATAN DALAM PAJAK

PAJAK PAJAK DEPARTEMEN IKK - IPB

III/$ 2 0 A A KREDIT PAJAK DALAM NEGERI N P W P : NAMA WAJIB PAJAK : PERIODE PEMBUKUAN : s.d.

PAJAK PENGHASILAN UMUM. Amanita Novi Yushita, M.Si

BAB IV PEMBAHASAN. IV.I Analisis Rekonsiliasi Laporan Laba Rugi Pada PT.NRI

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN

OLEH: Yulazri M.Ak. CPA

DATA IDENTITAS WAJIB PAJAK DATA IDENTITAS WAJIB PAJAK

SPT TAHUNAN SEBELUM MENGISI BACA DAHULU BUKU PETUNJUK PENGISIAN ISI DENGAN HURUF CETAK/DIKETIK DENGAN TINTA HITAM BERI TANDA "X" PADA

Penghasilan dari usaha di luar profesi dokter *) Penghasilan sehubungan dengan pekerjaan

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Definisi Pajak menurut undang-undang No.16 tahun 2009 tentang. perubahan keempat atas undang undang No. 6 tahun 1983 tentang

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan Penyajian Pajak Tangguhan. beserta Akun-akun Lainnya pada Laporan Keuangan PT UG

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Penghasilan termasuk Objek Pajak. Menurut Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 Tahun 2008 Pasal 4(1):

BAB II LANDASAN TEORI. Terdapat bermacam-macam batasan atau definisi tentang "Pajak" yang dikemukakan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-26/PJ/2013 TENTANG

LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL DAN FISKAL. Amanita Novi Yushita

BAB IV PEMBAHASAN. maksud agar perkembangan usaha pada akhir periode tertentu dapat diketahui.

Kelompok 3. Karina Elminingtias Ni Putu Ayu A.W M. Syaiful Mizan

BAB II TELAAH PUSTAKA Pengertian Penghasilan menurut Akuntansi dan Pajak. Penghasilan menurut SAK No. 23 meliputi pendapatan (revenue)

KLASIFIKASI BIAYA DAN KOMPENSASI KERUGIAN. Aris Munandar, SE., M.Si

SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

BAB II LANDASAN TEORI. adalah sebagai berikut, iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-undang

Daftar Kuesioner. Peranan Perencanaan Pajak. ( Variabel X ) Menerapkan Peraturan Perpajakan. Dengan Benar

PERPAJAKAN II. Penyajian Laporan Keuangan dan Pengaruhnya terhadap Perpajakan

lebih lanjut dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan;

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1994 TENTANG

LAMPIRAN - I. SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

Sistem/Cara Pemungutan Pajak ada 3, yaitu:

PAJAK PENGHASILAN. Pembagian Subjek Pajak. Subjek Pajak Dalam Negeri Subjek Pajak Luar Negeri SIAPA SUBJEK PAJAK?

BAB IV EVALUASI PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PPH BADAN PT LAM. diwajibkan untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. Sebagai Wajib Pajak badan, PT

NOMOR :. TANGGAL : MULAI TAHUN PAJAK :

Perihal : Permohonan Menjadi Responden Penelitian

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2000 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PENGHASILAN

4. PPh TERUTANG (Pilih salah satu sesuai dengan kriteria Wajib Pajak. Untuk lebih jelasnya, lihat Buku Petunjuk Pengisian SPT) 10a. 10b.

1. Pengertian Penghasilan Menurut Undang-Undang Pajak Penghasilan. Pengertian penghasilan menurut Undang-Undang Pajak Penghasilan

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORI. Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah kontribusi wajib kepada Negara

SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI 2 0

BAB II LANDASAN TEORI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV PEMBAHASAN. Penjelasan mengenai akun akun dalam laporan keuangan PT Mitra Wisata Permata

Perpajakan 1 UTS Semester Genap 2014/2015

BAB II LANDASAN TEORI / PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Pengertian bank menurut Pasal 1 Undang-undang No.10 Tahun 1998

BAB II LANDASAN TEORI. Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Pasal 1 angka 1, Pajak adalah kontribusi

BAB 2 LANDASAN TEORI

PSAK 46 AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN REVISI 2014

BAB 1 Pendahuluan 1.1. Latar belakang masalah

Pendahuluan. Definisi Pajak Kini dan Pajak Tangguhan

PAJAK PENGHASILAN. Tujuan Instruksional :

MODUL V REKONSILIASI FISKAL

Oleh Iwan Sidharta, MM.

bambang kesit, 2010 halaman 1 dari 10 perpajakan, prodi akuntansi-feuii MODUL : TEKNIK REKONSILIASI FISKAL UNTUK MENGHITUNG PPh Badan

Transkripsi:

1

SISTEMATIKA 1. 2. 3. Konsep Rekonsiliasi Rincian Item Rekonsiliasi Kasus dan Ilustrasi

3

Bagan Pajak Perusahaan Dipotong PPh 23 atas penghasilan jasa Penghitungan Pajak Perusahaan Penghasilan XXX Beban yang dapat dikurangkan Penghasilan Kena Pajak Dikalikan tarif pajak Pajak terutang setahun fiskal Kredit pajak Dipotong pihak lain (PPh 22, 23) Pajak luar negeri (PPh 24) Angsuran pajak (PPh 25) Pajak kurang/ lebih bayar (PPh 29/28) (XXX) XXX XXX (XXX) XXX Badan PBB Bea Materai BPHTB Pajak Daerah Memotong PPh 21 atas gaji PPN atas penyerahan barang/ jasa Lapor KPP Setor Kas negara

HAKIKAT REKONSILIASI Pelaksanaan pembukuan berdasar kebijakan akuntansi perusahaan menyimpang dari ketentuan perpajakan. Perbedaan timbul terkait pengakuan pendapatan dan beban di laporan laba rugi. Penyesuaian diperlukan agar laba yang diperhitungkan secara akuntansi dapat diperlakukan sebagai laba atau penghasilan kena pajak.

Rekonsiliasi TEKNIK REKONSILIASI By Afifudin 27 December 2014 Rekonsiliasi melakukan pembenaran atas setiap item pendapatan dan beban sehingga sesuai dengan ketentuan perpajakan. Metode ini memudahkan proses pengisian SPT. Pembenaran dilakukan terhadap laba akuntansi, dengan melakukan penambahan atau (koreksi positif) pengurangan (koreksi negatif), hanya berdasar penyesuaian penghasilan dan beban yang tidak sesuai. Koreksi Di dunia praktik, teknik rekonsiliasi yang lebih banyak digunakan. Untuk memenuhi kebutuhan Catatan Atas Laporan Keuangan, koreksi atas pendapatan dan beban diklasifikasikan atas koreksi positif dan negatif. 6

By Afifudin 27 December 2014 TRADE OFF AKUNTANSI - PERPAJAKAN Di sisi akuntansi bersifat menguntungkan, sebab akan menarik minat pemegang saham potensial. Perusahaan terbuka akan memprioritaskan kepentingan ini. Tingginya Laba Di sisi perpajakan bersifat tidak menguntungkan, sebab meningkatkan beban pajak yang harus dibayar. 7

By Afifudin LATAR BELAKANG PERBEDAAN 27 December 2014 Akuntansi dan pajak ditetapkan oleh otoritas yang berbeda dan dengan tujuan yang berbeda. Perbedaan antara akuntansi dan pajak tidak hanya terjadi di Indonesia namun juga terjadi di negara lain. Penelitian pajak terkait Book Tax Gap. Apa penyebab BTG. Apa akibat terjadinya BTG Persistensi laba, persistensi return, nilai informasi dari BTG. Apakah BTG dapat dianggap sebagai alat untuk melakukan earning management. 8

KERANGKA PERBEDAAN By Afifudin 27 December 2014 PSAK Undang- Undang Akuntansi Pajak Perbedaan Permanen Temporer Penelitian: Book Tax Gap Effective Tax Rate Pajak Tangguhan: Aktiva/ Utang Beban/ Pendapatan 9

MACAM PERBEDAAN Berdasar Sifat Positif, bersifat meningkatkan Penghasilan Kena Pajak (PKP) Negatif, bersifat mengurangi PKP. Berdasar Jangka Waktu Temporer, merupakan akibat berbedanya waktu pengakuan, namun akan berujung pada hasil akhir serupa. Permanen, merupakan perbedaan yang tidak akan terserupakan seiring waktu.

LANGKAH PENYESUAIAN PERBEDAAN Laba akuntansi Ditambah penghasilan yang belum diakui. Dikurangi penghasilan yang bukan objek pajak. Ditambah biaya non deductible. Penghasilan Kena Pajak (PKP) Ditambah biaya 3M penghasilan final. Dikurangi penghasilan dikenai PPh final. Dikurangi biaya deductible yang belum dibebankan Menghitung beban pajak kini. Mencatat pajak tangguhan.

PENCATATAN PAJAK TANGGUHAN Perbedaan Temporer Bersifat Kena Pajak Bersifat Dapat Dikurangkan Memunculkan Beban Pajak Tangguhan di Laporan Laba Rugi Memunculkan Aset Pajak Tangguhan di Laporan Posisi Keuangan Memunculkan Manfaat Pajak Tangguhan di Laporan Laba Rugi Memunculkan Liabilitas Pajak Tangguhan di Laporan Posisi Keuangan

DIALEKTIKA PAJAK: KESALAHAN PEMBEBANAN ATAU KAPITALISASI Kesalahan pencatatan dapat berupa pembebanan biaya perolehan aset. Seharusnya, pengeluaran atas perolehan aset dikapitalisasi dan tidak dibebankan. Perbedaan akibat kesalahan ini bersifat temporer, sebab seiring berjalannya waktu aset yang dikapitalisasi akan dibebankan secara bertahap melalui beban penyusutan.

LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN FISKAL Lap. Keuangan Dipergunakan sebagai acuan pembuatan laporan fiskal, setelah dilakukan rekonsiliasi atau koreksi. Lap. Fiskal Disampaikan sebagai catatan dalam laporan keuangan, sekaligus menjadi dasar pengungkapan komponen tertentu.

15

Penghasilan Bukan Objek Pajak Pasal 4 Ayat (3) UU PPh a. Bantuan atau sumbangan kegamaan bersifat wajib. b. Hibah diterima keluarga, badan keagamaan, pendidikan, sosial. c. Warisan. d. Harta sebagai pengganti penyertaan modal. e. Natura. f. Klaim asuransi diterima WP OP. g. Dividen dari laba ditahan atas kepemilikan > 25%. h. Iuran diterima Dana Pensiun. i. Penghasilan investasi oleh Dana Pensiun. j. Bagian laba diterima anggota persekutuan. k. Bagian laba diterima perusahaan modal ventura. l. Beasiswa. m. Sisa lebih diterima badan pendidikan/ litbang nirlaba yang ditanamkan kembali. n. Bantuan dibayarkan BPJS 16

Non Deductible Expenses Pasal 9 Ayat (1) UU PPh a. Pembagian laba. b. Biaya untuk kepentingan pribadi. c. Pembentukan dana cadangan, kecuali usaha tertentu. d. Premi asuransi dibayar WP OP. e. Natura, kecuali akibat tuntutan kerja atau makanan bagi semua karyawan. f. Jumlah melebihi kewajaran atas hubungan istimewa. g. Harta yang dihibahkan, bantuan, atau sumbangan selain yang dikecualikan. h. Pajak penghasilan. i. Gaji anggota persekutuan. j. Sanksi administrasi dan pidana pajak. 17

NON DEDUCTIBLE EXPENSES LAIN Non Deductible Deductible Pengobatan secara cuma cuma bagi pegawai. Makan siang bagi sebagian pegawai. PPh 21 ditanggung perusahaan. Biaya jamuan tanpa daftar nominatif. Penggantian biaya pengobatan. Makan siang bagi seluruh pegawai. Tunjangan PPh 21. Biaya jamuan dilengkapi daftar nominatif. 27 December 2014 By Afifudin 18

Penghasilan Dikenai PPh Final Pasal 4 Ayat (2) UU PPh Bunga deposito, tabungan, obligasi dan surat utang negara. Bunga simpanan koperasi diterima WP OP. Hadiah undian; Penghasilan dari transaksi saham, sekuritas, dan penyertaan modal lain. Penghasilan pengalihan tanah dan/ atau bangunan Penghasilan usaha jasa konstruksi dan real estate. Penghasilan sewa tanah dan/atau bangunan. Penghasilan tertentu lainnya diatur PP. 19

KASUS WP OP

Ahmad Kurniawan merupakan seorang pengusaha yang memiliki studio foto dengan kelengkapan laboratorium fotografi di Kota Denpasar. Gedung studio foto tersebut baru didirikan pada satu tahun terakhir setelah sebelumnya Kresnadwipayana hanya melaksanakan usahanya di rumah tinggal. Usaha Kresnadwipayana tidak hanya menawarkan jasa fotografer, rekayasa, dan pencetakan foto sebagai produk utama, akan tetapi melayani pula pemesanan pigura khusus yang dibuat secara hand made. Ide pelayanan pemesanan pigura tersebut diperoleh Kresnadwipayana ketika membantu pengerjaan tugas prakarya anak semata wayangnya yang tengah menjalani masa orientasi SMA. Atas usaha yang dijalankannya, Kresnadwipayana telah menerapkan kebijakan pembukuan dengan laporan tahunan sebagai berikut. 21

Nominal Akuntansi Pendapatan jasa 1,750,000,000 Biaya usaha Gaji dan bonus pegawai tetap (425,000,000) Honorarium fotografer lepas (85,750,000) Biaya transportasi pegawai (34,200,000) Asuransi gedung (8,500,000) Penyusutan (250,000,000) Sewa gudang (25,000,000) Pembuatan galeri display mini (25,300,000) Telepon, air, dan listrik (32,200,000) Perjalanan bisnis (18,500,000) Pembuatan reklame berikut pengurusan izin (135,000,000) Penghapusan piutang (286,500,000) Biaya tender foto Karpeg (35,000,000) Pendidikan karyawan (177,500,000) Sumbangan perbaikan jembatan (25,000,000) Total biaya usaha (1,563,450,000) Laba usaha 186,550,000 22

Berikut merupakan keterangan yang menjelaskan perincian berbagai elemen yang terdapat di laporan keuangan studio foto milik Ahmad Kurniawan. a. Atas pendapatan jasa, termasuk jasa foto kartu pegawai balaikota dengan nilai kontrak sebelum pajak senilai Rp 375.000.000,00. Pengadaan kartu pegawai merupakan proyek 5 tahunan dari balaikota. b. Atas gaji dan bonus pegawai tetap, termasuk gaji bagi tiga orang editor sebesar Rp 20.000.000,00 per tahun, serta bagi adik ipar Ahmad Kurniawan sebesar Rp 3.000.000,00 per bulan yang bekerja di posisi serupa. c. Atas honorarium fotografer lepas, nilai tersebut dicatat sesuai jumlah kas yang diterima seorang fotografer profesional lepas secara sekaligus dalam menangani suatu order khusus. d. Atas biaya transportasi pegawai, imbalan diberikan dalam bentuk tunai dan hanya berlaku bagi pegawai yang telah bekerja selama minimal 3 tahun. e. Ahmad Kurniawan melakukan pemotongan PPh 21 atas segala bentuk imbalan kepegawaian. 23

f. Asuransi gedung meliputi asuransi atas studio foto dan rumah tinggal Ahmad Kurniawan yang masing masing memiliki nilai wajar Rp 1.530.000.000,00 dan Rp 510.000.000,00. Premi ditetapkan berdasarkan perbandingan pro rata nilai wajar aset di tahun berjalan. g. Biaya penyusutan diakui atas gedung dengan metode jumlah angka tahun selama 10 tahun dengan nilai sisa Rp 155.000.000,00. Gedung tidak mengalami apresiasi nilai wajar dibanding awal tahun. h. Sewa gudang dibayarkan kepada pemilik petak di belakang studio yang dipergunakan sebagai tempat penitipan material pigura. Pembayaran dilakukan pada bulan November untuk lima bulan menjelang. i. Galeri display mini dibuat untuk tujuan eksibisi di balaikota, namun kemudian dipergunakan kembali sebagai elemen dekorasi studio. j. Atas biaya telepon, air dan listrik, seperdelapannya dimanfaatkan untuk keperluan rumah tinggal Ahmad Kurniawan. 24

k. Atas biaya perjalanan bisnis, termasuk pula penggantian tiket kereta bagi istri Ahmad Kurniawan yang mendampingi perjalanan suaminya, senilai Rp 3.500.000,00. l. Biaya penghapusan piutang dialokasikan untuk foto tercetak yang belum diambil setelah lewat masa 3 bulan. Ahmad Kurniawan telah mematuhi ketentuan perpajakan terkait pengurusannya. m.biaya tender foto Karpeg dialokasikan atas pemberian komisi bagi Kepala Tata Usaha Balaikota yang mempermudah perolehan proyek foto untuk kartu pegawai. n. Kredit pajak yang telah dipotong pihak lain meliputi: i. PPh 23 yang dipotong pihak lain, sebesar Rp 3.150.000,00. ii. Angsuran PPh 25 yang telah dibayar, sebesar Rp 10.750.000,00. 25

Pertanyaan (Bersifat independen dan saling lepas antar keterangan): a. Berapakah pajak kurang (lebih) bayar bagi Ahmad Kurniawan di periode berjalan? b. Berapakah angsuran PPh 25 per bulan yang seharusnya dibayarkan di periode mendatang? c. Berapakah PPh terutang jika Ahmad Kurniawan memilih menggunakan metode Norma Penghitungan Penghasilan Netto dalam melakukan pemenuhan kewajiban perpajakannya? d. Berapakah PPh terutang jika Ahmad Kurniawan memiliki sumber penghasilan lain berupa honorarium sebagai di seminar fotografi tahunan sebesar Rp 34.125.000,00 netto terhadap PPh 21? e. Berapakah PPh terutang jika ternyata galeri display mini tersebut dikerjakan sendiri oleh anak Ahmad Kurniawan dan pembayaran diberikan terhadapnya? f. Berapakah PPh terutang jika istri Ahmad Kurniawan bekerja sebagai akuntan studio foto Ahmad Kurniawan dengan gaji Rp 2.500.000,00 per bulan? 26

Penyelesiaan;

a. Nominal Akuntansi Koreksi Positif Koreksi Negatif Nominal Fiskal Pendapatan jasa 1,750,000,000 1,750,000,000 Biaya usaha Gaji dan bonus pegawai tetap (425,000,000) 16,000,000 (409,000,000) Honorarium fotografer lepas (85,750,000) (9,250,000) (95,000,000) Biaya transportasi pegawai (34,200,000) (34,200,000) Asuransi gedung (8,500,000) 2,125,000 (6,375,000) Penyusutan (250,000,000) 173,500,000 (76,500,000) Sewa gudang (25,000,000) 15,000,000 (10,000,000) Pembuatan galeri display mini (25,300,000) (25,300,000) Telepon, air, dan listrik (32,200,000) 4,025,000 (28,175,000) Perjalanan bisnis (18,500,000) 3,500,000 (15,000,000) Pembuatan reklame berikut pengurusan izin (135,000,000) (135,000,000) Penghapusan piutang (286,500,000) (286,500,000) Biaya tender foto Karpeg (35,000,000) 35,000,000 0 Pendidikan karyawan (177,500,000) (177,500,000) Sumbangan perbaikan jembatan (25,000,000) 25,000,000 0 Total biaya usaha (1,563,450,000) (1,563,450,000) Laba usaha 186,550,000 274,150,000 (9,250,000) 451,450,000 28

Keterangan : Koreksi atas gaji dan bonus pegawai tetap = Jumlah lebih yang dibayarkan akibat hubungan istimewa = 12 * 2.000.000-20.000.000 = 16.000.000 Beban honorarium fotografer lepas menurut fiskal = Kas diterima fotografer + Pemotongan PPh 21 = 85.750.000 + (5% * 50.000.000 + 15% * (X 50.000.000) = 85.750.000 + (2.500.000 7.500.000 + 15% * X) = 85.750.000 5.000.000 + 15% * X = 80.750.000 + 15% * X Di mana X merupakan beban honorarium itu sendiri. Maka persamaan dapat diselesaikan dengan substitusi matematika sederhana sebagai berikut. 29

Keterangan : X = 80.750.000 + 15% * X 85% * X = 80.750.000 X = 95.000.000 Di mana X merupakan beban honorarium itu sendiri. Koreksi negatif atas honorarium fotografer lepas = Honorarium menurut fiskal - Honorarium menurut akuntansi = 95.000.000 85.750.000 = 9.250.000 30

Keterangan : Koreksi positif atas asuransi gedung = Asuransi bagi rumah tinggal yang tidak boleh dibebankan = 510.000.000 / (1.530.000.000 + 510.000.000) * 8.500.000 = 510.000.000 / 2.040.000.000 * 8.500.000 = 2.125.000 Penyusutan menurut fiskal = 5% * 1.530.000.000 = 76.500.000 Koreksi positif atas penyusutan = Penyusutan menurut akuntansi - Penyusutan menurut fiskal = 250.000.000 76.500.000 = 173.500.000 31

Keterangan : Koreksi positif atas sewa gudang = Proporsi pembayaran sewa di muka yang tidak boleh dibebankan = 3/5 * 25.000.000 = 15.000.000 32

Jawaban Laba : sebelum pajak 451,450,000 a. PTKP (K/ 1) (18,480,000) PKP 432,970,000 PPh terutang : 5% * 50,000,000 2,500,000 : 15% * 200,000,000 30,000,000 : 25% * 182,970,000,000 45,742,500 78,242,500 Kredit pajak Kredit PPh 22 Bendaharawan (56,250,000) : 1,5% * 375,000,000 Kredit PPh 23 (3,150,000) Kredit PPh 25 (10,750,000) (70,150,000) Pajak kurang (lebih) bayar 8,092,500 33

Jawaban : b. PKP 432,970,000 Pendapatan tidak berkesinambungan (375,000,000) Estimasi pendapatan tahun mendatang 57,970,000 PPh terutang : 5% * 50,000,000 2,500,000 : 15% * 7,970,000 1,195,500 3,695,500 Kredit pajak Kredit PPh 23 (3,150,000) (3,150,000) Total PPh 25 setahun 545,500 Angsuran PPh 25 per bulan 45,458 34

Jawaban : c. Penghasilan bruto 1,750,000,000 Penghasilan netto 665,000,000 Norma 38% sesuai lapangan usaha 97910 PTKP (K/ 1) (18,480,000) PKP 646,520,000 PPh terutang : 5% * 50,000,000 2,500,000 : 15% * 200,000,000 30,000,000 : 25% * 250,000,000 62,500,000 : 30% * 146,520,000 43,956,000 138,956,000 35

Jawaban : d. Laba sebelum pajak 451,450,000 Honorarium 35,000,000 : 34,125,000 / (1 - (5% * 50%)) PTKP (K/ 1) (18,480,000) PKP 467,970,000 PPh terutang : 5% * 50,000,000 2,500,000 : 15% * 200,000,000 30,000,000 : 25% * 217,970,000,000 54,492,500 86,992,500 36

Jawaban : e. Atas galeri display mini yang dikerjakan anak Ahmad Kurniawan, maka beban tersebut tetap boleh dibebankan sebagai beban usaha studio foto. Adapun atas pembayaran yang diterima anak Ahmad Kurniawan yang belum dewasa dan belum menikah, maka penghasilan anak tersebut digabungkan kepada penghasilan Ahmad Kurniawan. Laba sebelum pajak 451,450,000 Penghasilan anak yang belum dewasa 25,300,000 PTKP (K/ 1) (18,480,000) PKP 458,270,000 PPh terutang : 5% * 50,000,000 2,500,000 : 15% * 200,000,000 30,000,000 : 25% * 208,270,000,000 52,067,500 84,567,500 37

Jawaban : f. Atas istri yang bekerja hanya kepada satu pemberi kerja dengan pekerjaan yang terkait usaha suami, maka dilakukan penggabungan penghasilan antara Ahmad Kurniawan dan istri. Adapun terkait biaya perjalanan bisnis yang semula tidak boleh dikurangkan menjadi bersifat boleh dikurangkan, selama dapat dibuktikan bahwa pendampingan istri selaku akuntan memang diperlukan dalam perjalanan bisnis tersebut. Laba sebelum pajak 451,450,000 Pembebanan perjalanan dinas (3,500,000) Penghasilan istri 35,000,000 PTKP (K/ 1, Penggabungan) (34,320,000) PKP 448,630,000 PPh terutang : 5% * 50,000,000 2,500,000 : 15% * 200,000,000 30,000,000 : 25% * 198,630,000,000 49,657,500 82,157,500 38