BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan dapat mencapai kesuksesan apabila semua komponennya berusaha semaksimal mungkin menciptakan dan mempertahankan produknya, sehingga konsumen senantiasa dibawa untuk menggunakan produknya. Barang dan jasa tersebut hendaknya menjaga keseimbangan antara keinginan konsumen dan harapan keuntungan perusahaan. Demi maksud di atas, perusahaan hendaknya mempersiapkan atau merencanakan strategi. Strategi yang perlu dipersiapkan antara lain, strategi produksi dan pemasaran. Pada dasarnya dengan semakin banyaknya pesaing maka semakin banyak pula pilihan bagi pelanggan untuk dapat memilih produknya yang sesuai dengan apa yang menjadi harapan pelanggan. Berkaitan dengan pemasaran, perusahaan juga perlu memperhitungkan para pesaing yang memproduksi barang atau jasa yang sama. Perusahaan perlu memperhitungkan kelebihan dan kekurangan produk perusahaan lain dan produk dari perusahaan sendiri. Kelebihan yang dimiliki produk lain hendaknya menjadi bahan pertimbangan dalam memproduksi produk sendiri, sehingga produk yang dihasilkan sendiri tidak kalah kualitasnya. Pada sisi lai, kelemahan produk lain menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan, untuk meningkatkan kualitas produk. selain produk, harga suatu produk juga dapat mempengaruhi minat beli ulang. Dengan demikian Salah satu upaya yang dilakukan PT. Unilever dalam menghadapi persaingan ini ialah, dengan senantiasa mengadakan perubahan perubahan dan berinovasi supaya sabun mandi lux tetap menarik dan disukai konsumen. Konkretisasinya, Lux juga sudah mengadakan perubahan yaitu pada bentuk kemasan, bentuk sabun, aroma dan warna. Hal ini dilakukan dengan tujuan
untuk mendapatkan kepuasan yang diinginkan konsumen, sehingga konsumen itu menjadi loyal dalam menggunakan produk yang dihasilkan. Sabun mandi merupakan salah satu produk yang cukup vital dalam kehidupan manusia. Sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan jumlah penduduk, maka kebutuhan akan sabun mandi juga meningkat. Hal ini ditentukan pula oleh meningkatnya kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan tubuh. Dalam kaitannya dengan produk sabun mandi, terdapat berbagai macam jenis sabun mandi. Setiap produk memiliki kelebihan dan kekuranganya. Oleh karenanya, perlu ada upaya untuk mengatasi persaingan ini dengan melihat keseimbangan yang sudah penulis paparkan di atas. Sabun Lux merupakan salah satu produk kecantikan dari PT. Unilever Indonesia Tbk. Produk yang ditawarkan ini selalu memahami trend dan menawarkan solusi perawatan kecantikan kulit yang inovatif dan modern bagi perempuan. Sabun mandi Lux jenis padat yang beredar di masyarakat adalah sabun mandi Lux ukuran 90 gram yang jenisnya antara lain: Lux magic spell, power me up, silk caress, soft kiss, valvet touch, dan wake me up. Melalui jenis-jenis tersebut, Lux ingin memberikan pengalaman mandi yang lain dari yang biasanya bagi perempuan. Dengan dilengkapi aroma parfum yang mengingatkan konsumen pada bahan bahan gourmet yakni whipped cream, strawberry, peach dan ekstra kacang macadamianya, yang membuat kulit terasa halus dan lembut Lux berupaya menarik minat konsumen untuk mengkonsumsi produknya. Kemampuan produsen untuk memberikan kepuasan pada pemakainya melalui asosiasi asosiasi positif dari produk akan menguatkan kedudukan atau posisi produk dibenak konsumen, sehingga memungkinkan konsumen menjadikan produk sabun lux sebagai pilihan pertama, bilamana akan terjadi pembelian di waktu yang akan datang. Kualitas produk yang ditawarkan
dari produk sabun mandi lux padat diantaranya bentuk sabun mandi Lux dibuat oval dan lebih padat dari sabun mandi Lux yang lama, sabun mandi Lux memiliki aroma yang berbeda beda dari tiap jenis sabunnya, dari segi kemasan, gambar pada sabun mandi Lux menggunakan gambar bintang film terkenal dan gambar mawar. Selain itu warna dari sabun mandi Lux itu sendiri disesuaikan menurut jenis kulit yang dimiliki oleh konsumen, sabun mandi Lux dengan warna putih untuk jenis kulit normal dengan vitamin E, warna ungu untuk jenis kulit kombinasi balance dengan tomato essence dan multi vitamin untuk memelihara kulit normal, warna hijau untuk jenis kulit berminyak dengan fruit essence dibuat dari minyak tumbuh-tumbuhan, warna merah muda untuk jenis kulit normal dan untuk perawatan istimewa kulit yang menyejukkan sekaligus merwat kulit, warna kuning untuk jenis kulit sensitif dari pengaruh buruk lingkungan, warna biru untuk jenis kulit normal cenderung kering yang melembabkan sekaligus membersihkan kulit (www.digilib.petra.ac.id). Selain mutu atau kualitas, Harga suatu produk juga dapat mempengaruhi loyalitas konsumen. Jika suatu produk yang ditawarkan memiliki keseimbangan antara harga dan kualitasnya, maka produk tersebut mampu mempengaruhi konsumen dalam memutuskan untuk menggunakan produk tersebut secara konsisten. Harga yang ditetapkan PT. Unilever atas produk sabun mandi Lux, rata-rata di pasaran ialah Rp. 2.600,00.- Tiap jenis sabunnya dengan harga yang sama. Hal ini dimaksudkan agar konsumen mempunyai banyak pilihan dengan harga tersebut. Selain itu pula, agar harga yang ditawarkan dapat dijangkau oleh konsumen dari kalangan mana saja. Minat beli ulang merupakan suatu komitmen konsumen yang terbentuk setelah konsumen melakukan pembelian terhadap suatu produk atau jasa. Komitmen ini timbul karena kesan positif konsumen terhadap apa yang dibelinya (Hiks et al: 2005). Dengan demikian, meskipun banyak
produk lain yang menawarkan produk yang memiliki kesan tertentu, konsumen merasa keputusan untuk bertahan dan menggunakan produk yang sama, tetap dilakukannya. Sabun Lux mengerti akan gejala ini, sehingga terus dibuat hal-hal yang dapat menumbuhkan kepercayaan dan cintanya pada produk sabun Lux. Kebiasaan mandi bukan sekedar untuk membersihkan tubuh, atau hanya alasan kesehatan belaka. Perempuan bisa tampil cantik pun adalah alasan lain yang mempengaruhi seseorang dalam memakai produk jenis tertentu.. Untuk itu kualitas produk yang baik pada sabun mandi Lux pasti akan mendapatkan respon yang baik dari konsumen. Hal ini semakin didukung dengan harga yang terjangkau serta produk yang beragam. Dengan melihat pentingnya mengetahui dan memahami variabel-variabel tersebut yang dilakukan oleh PT. Unilever, benar-benar dapat menjadikan konsumen itu loyal dalam memakai sabun mandi Lux sehingga minat beli ulang konsumen semakin meningkat. Selama masa penelitian, peneliti melihat bahwa adanya kecenderungan konsumen terhadap minat beli ulang sabun Lux padat yang memiliki harga jual yang berbeda-beda di setiap tempatnya yang membuat konsumen tidak menjadi pelanggan tetap oleh karna perbedaan harga. Citra merek sabun Lux yang sudah berkenan di hati konsumen sehingga menjadikan konsumen loyal terhadap sabun Lux padat. Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap gejala ini, dengan judul Pengaruh Brand Association dan Harga Terhadap Minat Beli Ulang Konsumen Sabun Lux Padat Di Kota Kupang 1.2 Perumusan Masalah 1. Bagaimana persepsi konsumen terhadap brand association dan harga dari sabun Lux Padat?
2. Apakah Brand Association dan Harga secara parsial berpengaruh terhadap minat beli ulang konsumen sabun Lux Padat di Kota Kupang? 3. Apakah Brand association dan Harga secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap minat beli ulang konsumen sabun Lux Padat di Kota Kupang? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap Brand association dan Harga dari sabun Lux padat. 2. Untuk mengetahui pengaruh Brand Association dan Harga secara parsial terhadap minat beli ulang konsumen sabun Lux Padat di Kota Kupang. 3. Untuk mengetahui pengaruh Brand association dan Harga secara bersama-sama (simultan) terhadap minat beli ulang konsumen sabun Lux padat di Kota Kupang. 1.4 Manfaat 1. Bagi pembaca, untuk menambah pengetahuan mengenai pentingnya brand association dan harga suatu produk di tengah persaingan produk sejenis. 2. Bagi peneliti lain, dapat menambah referensi empiris dan teoritis sebagai rekomendasi bagi pengembangan penelitian sejenis di masa yang akan datang. 3. Bagi segenap civitas akademika UNWIRA Kupang, yang adalah konsumen produk sabun, hendaknya dalam memilih dan memutuskan untuk menggunakan sabun, dipertimbangkan kualitas produk dan harga yang ditawarkan. 4. Bagi para distributor maupun produsen produk sabun, agar senantiasa memperhatikan keseimbangan antara kualitas, harga dan minat beli ulang konsumen, sehingga produk yang dihasilkan dan dipasarkan tetap eksis.