Hubungan antara Self-esteem dan Self-esteem dengan Internet Addiction. May Rauli Simamora (13/359560/PPS/02841)

dokumen-dokumen yang mirip
OF MISSING OUT) DENGAN KECANDUAN INTERNET (INTERNET ADDICTION) PADA REMAJA DI SMAN 4 BANDUNG

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS PSIKOLOGI HUBUNGAN INTERNET ADDICTION DAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA DI UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB I PENDAHULUAN. Pengguna internet yang terus meningkat mengindikasikan bahwa komputer sebagai

BAB I PENDAHULUAN. proses perubahan sikap dan tingkah laku yang semula tidak tahu menjadi tahu. setelah terjadinya interaksi dengan sumber belajar.

REGULASI DIRI DAN ADIKSI SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK PADA MAHASISWA POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

BAB 2. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Saat ini teknologi memiliki peranan penting dalam

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. situs web, atau chatting. Dengan aneka fasilitas tersebut individu dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. kecanduan internet merupakan ketergantungan psikologis pada internet, apapun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Hipotesis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Teknologi yang berkembang pesat saat ini

15. Lampiran I : Surat Keterangan Bukti Penelitian BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERILAKU AGRESI REMAJA LAKI-LAKI TAHUN YANG MENGALAMI ADIKSI DAN TIDAK MENGALAMI ADIKSI ONLINE GAME VIOLENCE MUHAMMAD IRHAM RAMADHAN ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Inayatul Khoeriyah, Dinie Ratri Desiningrum

BAB 2 Tinjauan Pustaka

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini, yaitu: B. Definisi Operasional

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

BAB. I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hubungan dengan orang lain di beda tempat (Dyah, 2009). Remaja

BAB 3 METEDOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Hipotesis. Variabel 2 = Intensitas penggunaan facebook

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi internet telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. teknologi informasi yang saat ini sering digunakan oleh banyak orang ialah

mereka. Menurut Schouten (2007), Facebook merupakan salah satu media yang dapat menstimuli terjadinya self disclosure (pengungkapan diri) Perkembangan

Kata Kunci: Kecenderungan kecanduan media sosial, Kontrol Diri, Remaja akhir

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan jumlah siswa kelas VII sebanyak 320 siswa. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi yang sangat pesat tentunya mempunyai. dampak negatif, termasuk perkembangan game online yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Internet merupakan salah satu media yang paling diminati banyak orang.

PENGARUH PENGGUNAAN JEJARING SOSIAL DALAM INTERNET TERHADAP INTENSITAS BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DI SMA KRISTEN PURWODADI ARTIKEL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Konseling Singkat Berfokus Solusi Dalam Mengembangkan Kemampuan Mengendalikan Compulsive Internet USE (CIU) Siswa

5. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

BAB 2 Tinjauan Pustaka

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan. Dalam mencapai Drajat Sarjana S1 Psikologi. Disusun Oleh : ANA ARIFA SARI F

The Relation Between Internet Addicition with Anxiety in Adolescent at SMP Negeri 5 Yogyakarta

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN SOSIAL DAN KECANDUAN SITUS JEJARING SOSIAL PADA MASA DEWASA AWAL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perbedaan Tingkat Self Control pada Remaja Laki-Laki dan Remaja Perempuan yang

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan


BAB 4 ANALISIS HASIL

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN NARSISME PADA REMAJA PENGGUNA FACEBOOK NASKAH PUBLIKASI

BAB 4. Analisa Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. data untuk kepentingan tugas, untuk akses jual-beli yang saat ini disebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. peristiwa yang menyenangkan maupun peristiwa yang tidak menyenangkan.

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, SARAN

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian & Definisi Operasional. seseorang dalam melakukan tugas.

Hubungan Kecerdasan Emosional dan Problematic Internet Use pada Mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sumber dan media informasi, internet mampu menyampaikan berbagai bentuk

BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang Masalah Penelitian

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Kata Kunci : Regulasi Diri, Kecanduan, Online game, Mahasiswa

1. PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB 1 Simpulan, Diskusi, dan Saran

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. atau mengarahkan diri ke arah yang lebih baik ketika di hadapkan dengan godaangodaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. dilakukan yang terdiri dari gambaran umum partisipan (usia, pendidikan, pihak

BAB 4 ANALISA HASIL Gambaran Umum Responden Penelitian. Deskripsi data responden berdasarkan usia akan dijeleskan pada tabel dibawah ini:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mengalami kegagalan dalam mengelola dirinya sendiri. Masalah yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kompetensi Sosial. memiliki kompetensi sosial dapat memanfaatkan lingkungan dan diri pribadi

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 83 yaitu mahasiswa

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

FAKTOR-FAKTOR RESIKO KECANDUAN MENGGUNAKAN SMARTPHONE PADA SISWA DI SMK NEGERI 1 KALASAN YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan variabel kualitas persahabatan (X1) dan self

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMK Pelita Salatiga kelas XI Tahun ajaran 2012/2013 :

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis. Sejalan dengan definisi kesehatan menurut UU Kesehatan. RI Nomor 23 tahun 1992, menurut World Health Organization

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel Bebas : Keharmonisan Keluarga. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Saat ini kemajuan teknologi dan informasi terus berkembang. Dengan

HUBUNGAN ANTARA SELF MONITORING DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 PURWOKERTO. Al Khaleda Noor Praseipida

5. ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Bab ini memaparkan mengenai subjek penelitian (populasi, sampel, dan

SKRIPSI RIFKA SARI

ADIKSI GAME ONLINE DAN KETRAMPILAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA REMAJA

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan teknologi dewasa ini menjadikan seseorang

BAB I PENDAHULUAN. Belajar merupakan tugas utama seorang siswa. Seorang siswa dalam

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Uji Asumsi Sebelum melakukan analisis korelasi product moment. kedua variabel tersebut normal atau tidak

BAB III METODE PENELITIAN

Hubungan Antara Kesepian dengan Problematic Internet Use pada Mahasiswa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pemahaman mata pelajaran gambar teknik (X 1 ) dan kreativitas (X 2 ) serta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Minat dan Pengetahuan Dasar Pemesinan serta satu variabel terikat

BAB 2. Tinjauan Pustaka

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar PKn siswa kelas VIII SMP Negeri se- Kecamatan Playen tahun ajaran

REGULASI DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 83 JAKARTA UTARA

BAB V HASIL PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kepuasan yang tinggi pula terhadap aktivitas belajar (Chang, 2012), sehingga apa pun yang

BAB III METODE PENELITIAN. korelasioanal berganda ( Multiple Corelation) yang menunjukkan arah dan

PENGARUH SELF CONTROL TERHADAP KECANDUAN FACEBOOK PADA SISWA KELAS VII, VIII DAN IX

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kompetensi sumber daya manusia dan penerapan standar akuntansi pemerintahan

Transkripsi:

Hubungan antara Self-esteem dan Self-esteem dengan Internet Addiction May Rauli Simamora (13/359560/PPS/02841) Tujuan mini riset online ini adalah untuk mengetahui hubungan antara self-esteem dan self-control dengan internet addiction di Indonesia. Subjek yang bersedia mengisi dengan lengkap kuesioner yang diberikan adalah sebanyak 43 orang dengan latar belakang pendidikan SMA, S1, dan S2. Hasil menunjukkan bahwa ada hubungan antara self-esteem dan self-control dengan internet addiction. Untuk penelitian selanjutnya peneliti menyarankan untuk menambahkan prediktor lain yang lebih dapat memprediksi kecanduan pada penggunaan internet. A. Pendahuluan Internet telah dikenal sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari oleh hampir semua kalangan masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Hal ini terlihat dari banyaknya pengguna internet di tempattempat umum seperti restoran, mall, perpustakaan, kendaraan umum, bahkan di jalan. Internet sudah menjadi bagian yang sulit terpisahkan dari kehidupan manusia. Penggunaan internet dalam beberapa tahun ini di Indonesia semakin meningkat secara signifikan. Internet pada umumnya digunakan sebagai sarana yang menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi pengguna. Namun, penelitian-penelitian telah menunjukkan bahwa para pengguna internet telah menjadi sangat ketagihan pada ruang mengobrol (chat room), permainan interaktif (interactive games), hingga media sosial. Internet addiction mulai diteliti hampir dua dasawarsa yang lalu oleh Young. Dalam penelitiannya, Young juga mengaitkan pengguna internet berat dengan tanda-tanda klinis kecanduan (Young, 2011). Kecanduan (addiction) didefinisikan sebagai kebiasaan kompulsif untuk terlibat dalam

aktivitas tertentu atau penggunaan zat tertentu dengan mengabaikan konsekuensi yang menghancurkan fisik, sosial, mental dan kesejahteraan keuangan individu (Young, 2011). Kecanduan internet (internet addiction) tentunya berefek buruk hampir setiap aspek kehidupan individu. Internet Addiction (IA) dikarakteristikkan sebagai suatu perilaku keasyikan berlebihan (excessive preoccupational) pada internet yang menyebabkan kerusakan atau tekanan pada suatu individu. Sindrom ini telah dikaitkan dengan berbagai kemungkinan dampak yang signifikan terkait pada khususnya remaja. Pengaruh-pengaruh tersebut termasuk dampak negatif pada area pembentukan identitas, fungsi kognitif, performa akademik, perilaku makan, hubungan interpersonal, keterlibatan pada perilaku berisiko, tendensi melukai diri sendiri, hingga perkembangan otak (Stavropoulos, Kuss, Griffiths, & Motti-Stefanidi, 2015). Selain itu, kecanduan internet juga berkaitan dengan symptom afektif seperti gugup, cemas, mudah marah, kelesuan, hingga hilangnya minat pada hal-hal selain internet (Lan & Lee, 2013). Para peneliti menunjukkan bahwa banyak masalah perilaku dikaitkan dengan tingkat pengendalian diri individu yang rendah. Menurut (Wikström & Treiber, 2007), kebanyakan orang yang terlibat dalam tindakan kriminalitas adalah mereka yang kurang melatih self-control-nya. Pengendalian diri (self-control) didefinisikan kemampuan diri seseorang untuk memantau, menghambat, dan mengubah pikiran, perasaan dan perilaku, guna mancapai suatu tujuan dan menyesuaikan diri dengan suatu standar tertentu (Muusses, Finkenauer, Kerkhof, & Righetti, 2015). Dalam konteks penggunaan internet, individu yang pengendalian diri yang rendah mungkin gagal untuk menahan godaan dari internet dan tidak dapat mengontrol penggunaan internet dan menjaga terhadap potensi adiktif.

Self-esteem merupakan sikap terhadap diri sendiri, baik sikap positif maupun negatif. Self esteem merupakan ukuran keterikatan interpersonal suatu individu yang mengingatkan seseorang ketika suatu keterikatan mengalami kemunduran atau kekurangan (Bernstein et al., 2013). Orangorang dengan self-esteem yang rendah cenderung mengungkapkan diri mereka secara negatif, sehingga mengundang komentar negatif pula dari orang lain. Sementara itu, penelitian menunjukkan bahwa self esteem berkorelasi negatif dengan kecanduan internet (Aydin & Sari, 2011). Artinya, semakin tinggi tingkat kecanduan internet maka semakin rendah self-esteemnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara self-esteem dan self-control dengan internet addiction di Indonesia. B. Metodologi Penelitian B. 1 Subjek Subjek yang diminta untuk mengisi survey online (melalui situs www.survey.ugm.ac.id) yang diberikan adalah sebanyak 79. Namun, subjek yang bersedia menjawab dengan lengkap atau secara statistik dapat dianalisis adalah sebanyak 43 orang (17 laki-laki dan 26 perempuan) dengan latar belakang pendidikan (SMA, S1, dan S1) dari berbagai wilayah di Indonesia. B. 2 Internet Addiction Internet addiction dievaluasi menggunakan Tes Internet Addiction Young yang telah diadaptasi dan diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, kuesioner ini terdiri dari 20 aitem pernyataan. Setiap pernyataan diberi skor pada skala Likert (1, 2, 3, 4, 5), skor kemudian dijumlahkan untuk memperoleh skor keseluruhan internet addiction dari rentang 20 sampai 100. Skor tertinggi diindikasikan memiliki tingkat kecanduan yang tertinggi. Berdasarkan kriteria Young, subjek dengan

skor lebih besar dari 40 dikategorikan sebagai kecanduan (atau kemungkinan kecanduan). B. 3 Self-Esteem Self-esteem dihitung menggunakan skala self-esteem dari Rosenberg yang diadaptasi dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Skala yang berisi 10 pertanyaan ini diukur menggunakan skala Likert (1, 2, 3, 4, 5) dengan tingkat terendah self-esteem-nya adalah mulai dari 10 sampai 50 dan skor tertinggi diindikasikan memiliki tingkat self-esteem yang tinggi dan sebaliknya. B. 4 Self-Control Self-control diukur menggunakan skala Brief Self-control Scale Tangney yang telah diadaptasi dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Skala ini terdiri dari 13 aitem pernyataan dan jawaban diukur menggunakan skala Likert (1, 2, 3, 4, 5) dengan tingkat terendah 13 sampai 65. Skor tertinggi diindikasikan memiliki self-control tinggi. B. 5 Analisis Statistik Data dari survey online yang telah dikonversikan dalam bentuk Excel diolah dengan menggunakan perangkat IBM SPSS Statistics 22. Hubungan antara self-esteem dan self-control dengan internet addiction dihitung dengan metode regresi linier berganda. C. Hasil Data yang telah dikumpulkan dan diolah kemudian dihitung menggunakan IBM SPSS Statistics 22 dengan metode regresi linier berganda. Pada Tabel 1,dapat dikihat nilai rata-rata skor internet addiction dari 43 subjek adalah 51,39 (>40), artinya dapat dikategorikan subjek secara rata-rata adalah kecanduan (kemungkinan kecanduan). Skor ratarata pada skala self-esteem adalah sebesar 38,25 atau memiliki tingkat

self-esteem sedang. Akhirnya, skor rata-rata skala self-control adalah sebesar 41,93 atau memiliki tingkat self-control yang sedang. Tabel 1 Analisis Regresi Berganda self-esteem, self-control, dan internet addiction Internet Addiction Self-esteem Self-control N 43 43 43 Mean 51,39 38,25 41,93 R 0,419 - - R 2 0,176 - - F Change 4,264 - - Sig. F Change 0,021 - -- VIF - 1,328 1,328 Besar koefisien korelasinya adalah 0,419 dan dikonversikan ke dalam nilai F = 4,264 dan nilai p=0,021 (p<0,05), maka signifikan. Artinya, self-esteem dan self-control secara signifikan bersama-sama dapat memprediksi atau dapat mempengaruhi internet addiction dan besarnya pengaruh adalah 17,6%. Dari tabel di atas, nilai VIF sebesar 1,328 (VIF<5), maka tidak terjadi multikolinearitas (lihat Tabel 1). D. Pembahasan Tujuan dari mini riset ini adalah untuk menunjukkan hubungan antara self-esteem, self-control, dan internet addiction. Meskipun besarnya pengaruh hanya 17,6%, penelitian ini sudah cukup menunjukkan secara signifikan terdapat hubungan antara antara self-esteem, selfcontrol, dan internet addiction. Peneliti berasumsi, masih dibutuhkan prediktor lain yang merupakan faktor yang mempengaruhi internet addiction. Dari data survey yang diperoleh dilaporkan bahwa kegiatan yang dilakukan para pengguna internet dengan kemungkinan kecanduan antara lain adalah browsing mencari informasi, cek sosial media (facebook, twitter, bbm, dll) membaca berita, bermain game, dan menonton YouTube.

Perasaan yang ditunjukkan subjek tersebut secara rata-rata menunjukkan perasaan menyesal, bersalah, bosan, dan merasakan kondisi fisik yang lemah. Penelitian selanjutnya diharapkan lebih memperhitungkan jumlah subjek yang lebih besar. Hal ini untuk memperoleh lebih banyak informasi tentang kecenderungan kecanduan pada tingkat yang sangat tinggi. Selain itu, masih banyak prediktor yang mungkin cukup banyak mempengaruhi atau memprediksi internet addiction selain self-control dan self-esteem. Penelitian (KOÇ, 2011) menunjukkan bahwa internet addiction berkaitan dengan gejala-gejala psikiatrik seperti depresi, obsesif kompulsif, sensitivitas interpersonal, hostilitas, phobic anxiety, paranoid ideation, dan psikotisisme. Daftar Pustaka Aydin, B., & Sari, S. V. (2011). Internet addiction among adolescents: the role of self-esteem. Procedia Social and Behavioral Sciences, 15, 3500 3505. Bernstein, M. J., Claypool, H. M., Young, S. G., Tuscherer, T., Sacco, D. F., & Brown, C. M. (2013). Never Let Them See You Cry: Self- Presentation as a Moderator of the Relationship Between Exclusion and Self-Esteem. Personality and Social Psychology Bulletin, 39(10), 1293 1305. http://doi.org/10.1177/0146167213495281 KOÇ, M. (2011). Internet addiction and psychopatology. The Turkish Online Journal of Educational Technology, 10(1), 143 148. Muusses, L. D., Finkenauer, C., Kerkhof, P., & Righetti, F. (2015). Partner Effects of Compulsive Internet Use: A Self-Control Account. Communication Research, 42(3), 365 386. http://doi.org/10.1177/0093650212469545

Stavropoulos, V., Kuss, D., Griffiths, M., & Motti-Stefanidi, F. (2015). A Longitudinal Study of Adolescent Internet Addiction: The Role of Conscientiousness and Classroom Hostility. Journal of Adolescent Research, 1 32. http://doi.org/10.1177/0743558415580163 Wikström, P.-O. H., & Treiber, K. (2007). The Role of Self-Control in Crime Causation, 4(2), 237 264. http://doi.org/10.1177/1477370807074858 Young, K. S. (2011). Internet Addiction. JohnWiley & Sons, Inc.