BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini, yaitu: B. Definisi Operasional

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini, yaitu: B. Definisi Operasional"

Transkripsi

1 digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini, yaitu: 1. Variabel Bebas : a. Regulasi diri b. Hubungan interpersonal dalam keluarga 2. Variabel Tergantung : Prokrastinasi akademik B. Definisi Operasional 1. Prokrastinasi Akademik Prokrastinasi akademik adalah perilaku menunda, mengesampingan, menangguhkan dan memperlamakan suatu tugas yang berhubungan dengan kegiatan dan pekerjaan akademik yang dapat menimbulkan perasaan tak nyaman berupa kecemasan, kegelisahan dan kegagalan seseorang dalam menghadapi kehadiran teman sebaya. Perilaku akademik ini selanjutnya diukur menggunakan skala adaptasi dari Tuckman Procrastination Scale yang dikembangkan oleh Tuckman (1990). Tuckman Procrastination Scale terdiri atas tiga aspek yaitu kecenderungan membuang waktu, menghindari tugas karena mengalami kesulitan ketika melakukan hal yang tidak menyenangkan dan kecenderungan menyalahkan kejadian diluar dirinya dan orang lain untuk setiap konsekuensi berikutnya dari pilihan prokrastinasi (Tuckman, 1990). 55

2 digilib.uns.ac.id 56 Semakin tinggi nilai yang diperoleh dalam pengukuran skala prokrastinasi akademik, maka semakin tinggi frekuensi remaja pengguna game online dalam melakukan prokrastinasi akademik. Sebaliknya, semakin rendah nilai yang didapatkan dari pengukuran skala prokrastinasi akademik, maka semakin rendah frekuensi remaja pengguna game online dalam melakukan prokrastinasi akademik. 2. Regulasi Diri Regulasi diri adalah kemampuan untuk mengatur, menentukan dan merubah dorongan-dorongan yang sebenarnya tak diinginkan dalam rangka untuk memperoleh kontrol dari respon baru untuk menghasilkan suatu perilaku yang sesuai dengan standar seseorang dan lingkungan sosial. Skala regulasi diri diadaptasi dari Self-Report Trait Self-Regulation Questionnaire yang terdiri dari 32 aitem skala oleh Herl dkk. (1999). Semakin tinggi total nilai yang diperoleh dari pengukuran skala regulasi diri, maka semakin tinggi pula regulasi diri yang dimiliki oleh remaja pengguna game online. Sebaliknya, semakin rendah total nilai yang didapatkan dari pengukuran skala regulasi diri, maka semakin rendah pula regulasi diri yang dimiliki oleh remaja pengguna game online.

3 digilib.uns.ac.id Komunikasi Interpersonal dalam Keluarga Komunikasi interpersonal dalam keluarga adalah adalah interaksi antar anggota keluarga secara langsung bertatapan muka; baik verbal dan nonverbal; yang di dalamnya ada proses timbal balik pertukaran pesan-pesan psikologis seperti sifat, watak, kebiasaan serta perasaan yang saling mempengaruhi dan menyesuaikan satu sama lain. Komunikasi interpersonal dalam keluarga dengan skala adaptasi dari Interpersonal Communication Inventory yang dikembangkan oleh Bienvenu (1987). Skala komunikasi interpersonal dalam keluarga tersebut terdiri dari lima aspek yaitu self concept, ability, skill experience, emotion dan selfdisclosure. Semakin tinggi total skor yang diperoleh dari pengukuran skala Komunikasi interpersonal dalam keluarga, maka semakin tinggi Komunikasi interpersonal dalam keluarga yang dimiliki remaja pengguna game online. Sebaliknya, semakin rendah total skor yang didapatkan dari pengukuran skala Komunikasi interpersonal dalam keluarga, maka semakin rendah pula Komunikasi interpersonal dalam keluarga yang dimiliki remaja pengguna game online.

4 digilib.uns.ac.id 58 C. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi penelitian ini yaitu pemain game online di warnet-warnet wilayah Surakarta. Populasi yang menjadi subjek penelitian memiliki ciri-ciri yaitu : a. Remaja dengan rentang usia tahun, sedang duduk di bangku SMP dan SMA (Hurlock, 2009), b. Aktif bermain game online di warnet, yaitu bermain game online di warnet selama 20 jam per minggu atau minimal 3 jam tiap hari (Lin dan Tsai, 2002), c. Tinggal bersama keluarga (minimal keluarga primer). 2. Sampling Menurut Roscoe (dalam Sugiyono, 2010) penentuan ukuran sampel dalam suatu penelitian, yaitu : a. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara orang b. Bila dalam suatu penelitian akan melakukan analisis dengan multivariat, maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variable yang diteliti. Sampel dalam penelitian ini adalah remaja pengguna game online di Surakarta dengan jumlah subjek yang harus dipenuhi minimal 30 orang didasarkan pada kententuan di atas, yaitu jumlah minimal sampel 10 kali dari

5 digilib.uns.ac.id 59 jumlah variabel. Penelitian ini memiliki varibel berjumlah tiga, maka jumlah minimal anggota sampel adalah 10 x 3 = 30 subjek. Sampel penelitian ini dijumpai secara kebetulan pada beberapa lokasi warnet, dengan karakteristik warnet sebagai berikut : a. Warnet yang memiliki fasilitas game center sehingga dapat tepat sasaran pada subjek yang beraktivitas bermain game secara online, bukan aktivitas internet lainnya, b. Warnet yang memiliki penawaran biaya paket, yaitu : 1) Paket 1 jam Rp ,00 2) Paket 2 jam Rp 5.000,00 3) Paket 3 jam Rp 7.000,00 4) Paket 5 jam Rp ,00 Terjangkau bagi kalangan pelajar remaja. 3. Teknik Sampling Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive incidental sampling, yaitu bentuk sampling dengan pemilihan kelompok subjek yang didasarkan pada ciri-ciri tertentu yang dipandang memiliki keterkaitan dengan ciri-ciri dari populasi yang diketahui sebelumnya (purposive) dan subjek yang akan dijadikan sebagai anggota sampel adalah subjek yang kebetulan dijumpai di tempat tertentu (Hadi, 2000).

6 digilib.uns.ac.id 60 Pada penelitian ini, peneliti mengunjungi lokasi warnet dengan karakteristik tertentu secara tiba-tiba dan siapa pun pengunjungnya yang kebetulan dijumpai akan dijadikan subjek, tetapi selanjutnya dipilih sesuai dengan karakteristik yang sudah ditentukan di wilayah Surakarta, khususnya pada kecamatan Banjarsari. Waktu yang peneliti gunakan untuk mengambil sampel pada jam setelah pulang sekolah yaitu di atas pukul WIB saat siswa remaja telah pulang sekolah dan dapat melakukan aktivitas di luar kegiatan akademik sekolah. Pemilihan warnet dalam penelitian ditentukan secara random sesuai dengan karakteristik warnet untuk penelitian. Pada Penelitian ini, dari hasil survai dan observasi dipilih Pinguin Warnet & Game Online yang berada di kelurahan Nusukan, Googlenet Warnet & Game Online yang berada di kelurahan Manahan, Sonic Warnet & Game Online yang berada di kelurahan Mangkubumen dan Zeronet Warnet & Game Online Kelurahan Punggawan.

7 digilib.uns.ac.id 61 D. Metode Pengumpulan Data 1. Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yang diperoleh langsung dari subjek penelitian. Pada penelitian ini, data didapatkan dari remaja pengguna game online di warnet wilayah Surakarta. Data tersebut berupa tanggapan atas sejumlah pernyataan yang dibuat ataupun diadaptasi oleh peneliti dalam skala prokrastinasi akademik, skala regulasi diri, dan skala komunikasi interpersonal dalam keluarga. 2. Alat Pengumpul Data Penelitian ini menggunakan skala psikologi sebagai alat pengumpul data. Skala tersebut meliputi skala prokrastinasi akademik, skala regulasi diri, dan skala komunikasi interpersonal dalam keluarga. Skala prokrastinasi akademik akademik dan skala regulasi diri akan menggunakan skala model Likert dengan empat alternatif pilihan jawaban, sedangkan skala komunikasi interpersonal dalam keluarga akan menggunakan skala model Likert dengan tiga alternatif pilihan jawaban. a. Skala Prokrastinasi Akademik Prokrastinasi akademik pada penelitian ini diungkap menggunakan skala prokrastinasi akademik yang diadaptasi dari Tuckman Procrastination Scale milik Tuckman yang terdiri atas 35 aitem skala Likert dengan tiga aspek, yaitu kecenderungan membuang waktu, menghindari tugas karena mengalami kesulitan ketika melakukan hal yang tidak menyenangkan, commit dan kecenderungan to user menyalahkan kejadian di

8 digilib.uns.ac.id 62 luar dirinya serta orang lain untuk setiap konsekuensi berikutnya dari pilihan prokrastinasi (Tuckman, 1990). Sistem penilaian dalam skala ini menggunakan modifikasi model Likert dengan empat alternatif jawaban. Penilaian aitem favorable akan bergerak dari skor 4 (sangat setuju), skor 3 (setuju), skor 2 (tidak setuju), dan skor 1 (sangat tidak setuju). Sebaliknya, penilaian aitem unfavorable akan bergerak dari skor 1 (sangat setuju), skor 2 (setuju), skor 3 (tidak setuju), dan skor 4 (sangat tidak setuju). Semakin tinggi total skor yang diperoleh dari pengukuran skala prokrastinasi akademik, maka semakin tinggi prokrastinasi akademik yang dimiliki mahasiswa, sedangkan semakin rendah total skor yang didapatkan dari pengukuran skala prokrastinasi akademik, maka semakin rendah pula prokrastinasi akademik yang dimiliki mahasiswa.

9 digilib.uns.ac.id 63 Tabel 1 Blueprint Skala Prokrastinasi Akademik No Aspek Indikator 1. Membuang waktu 2. Menghindari tugas 3. Menyalahkan pihak lain a. Menunda untuk memulai mengerjakan tugas b. Menunda atau mengulur waktu dalam menyelesaikan tugas a. Menghindari tugas karena dianggap tidak menyenangkan b. Menganggap suatu tugas sulit dan kurang penting untuk dikerjakan a. Menganggap orang lain yang menyebabkan suatu tugas menjadi sulit b. Mencari alasan lain untuk melakukan prokrastinasi Nomor Aitem Fav 2,5,26, 28,32 1,3,7,1 8,22 4,10,12,15,21, 76,98 14,23, 31,35 16,19, 20,27,9 9,00,99 9 Unfav ,25, 29 8,11, 17,77, 89 13,30, 33,34 TOTAL 35 F 5,7,8, ,89, 99,78,88,9 8 4,99, 00,00,00,0 1 b. Skala Regulasi Diri Regulasi diri pada penelitian ini diungkap menggunakan skala regulasi diri yang diadaptasi dari Self-Report Trait Self-Regulation Questionnaire oleh Herl dkk. (1999) yang terdiri dari 32 aitem skala Likert dan menetapkan pengukuran sifat metakognisi dan motivasi dengan aspek-aspeknya yaitu planning, self-monitoring, effort dan selfefficacy. Subjek diminta untuk mengindikasikan diri mereka secara umum dalam berpikir dan merasakan dengan merespons empat poin skala Likert,

10 digilib.uns.ac.id 64 meliputi skor 1 (sangat tidak sesuai), skor 2 (tidak sesuai), skor 3 (sesuai), skor 4 (sangat sesuai). Semakin tinggi total nilai yang diperoleh dari pengukuran skala regulasi diri, maka semakin tinggi pula regulasi diri yang dimiliki oleh mahasiswa. Sebaliknya, semakin rendah total nilai yang didapatkan dari pengukuran skala regulasi diri, maka semakin rendah pula regulasi diri yang dimiliki oleh mahasiswa. Tabel 2 Blueprint Skala Regulasi Diri No Aspek Nomor Aitem F 1. Planning 1,5,9,13,17, 8 21,25,29 2. Self-Monitoring 2,6,10,14,18, 8 22,16,30 3. Effort 3,7,11,15,19, 8 23,27,31 4. Self-efficacy 4,8,12,16,20, 24,28,32 8 TOTAL 32 c. Skala Komunikasi interpersonal dalam keluarga Komunikasi interpersonal dalam keluarga pada penelitian ini diungkap menggunakan Interpersonal Communication Inventory yang dikembangkan oleh Bienvenu (1987) yang terdiri dari 40 aitem skala Likert, dengan aspek self concept, ability, skill experience, emotion, dan selfdisclosure.

11 digilib.uns.ac.id 65 Sistem penilaian dalam skala ini menggunakan modifikasi model Likert dengan tiga alternatif jawaban. Penilaian aitem favorable akan bergerak dari skor 3 (ya), skor 2 (kadang-kadang), skor 0 (tidak). Sebaliknya, penilaian aitem unfavorable akan bergerak dari skor 0 (ya), skor 1 (kadangkadang), dan skor 3 (tidak). Semakin tinggi total skor yang diperoleh dari pengukuran skala komunikasi interpersonal dalam keluarga, maka semakin tinggi komunikasi interpersonal dalam keluarga yang dimiliki mahasiswa, sedangkan semakin rendah total skor yang didapatkan dari pengukuran skala komunikasi interpersonal dalam keluarga, maka semakin rendah pula komunikasi interpersonal dalam keluarga yang dimiliki mahasiswa. Tabel 3 Blueprint Skala Komunikasi Interpersonal dalam Keluarga No. Aspek Nomor Aitem F Fav Unfav 1. Memiliki konsep diri yang adekuat 11,20, 10,13, 8 dalam keluarga 38,40 18,33, 2. Memiliki kemampuan untuk menjadi 5,29,31,32 30,34, 8 pendengar yang baik 37,39 3. Memiliki ketrampilan dalam 2,9,26,35, 3,8,22, 8 mengekspresikan pemikiran dan ide anggota keluarga secara jelas Memiliki kemampuan untuk 12,14,15, 16,17, 8 mengatasi emosi terhadap keluarga 19 21,28 5. Memiliki kesediaan untuk terbuka 1,7,23,36 4,6,25, 8 terhadap anggota keluarga lainnya 27 TOTAL 40

12 digilib.uns.ac.id 66 E. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Validitas skala regulasi diri, komunikasi interpersonal dalam keluarga, dan prokrastinasi akademik dalam penelitian ini ditentukan menggunakan pendapat profesional (professional judgement). Hal tersebut dilakukan melalui suatu prosedur penelaahan aitem-aitem dalam skala oleh dosen pembimbing. Langkah selanjutnya untuk menguji validitas skala regulasi diri, komunikasi interpersonal dalam keluarga, dan prokrastinasi akademik adalah melakukan uji coba skala tersebut pada subjek penelitian. Berdasarkan data yang telah diperoleh dari uji coba skala, dilakukan perhitungan validitas menggunakan corrected item-total correlation. Menurut Azwar (2008), aitem dengan daya beda lebih besar dari 0,25 termasuk dalam aitem yang valid. Hal ini berarti bahwa aitem yang memiliki daya beda aitem di bawah 0,25 tidak dapat digunakan. Untuk mempermudah perhitungan, penelitian ini menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi Uji Reliabilitas Reliabilitas sama dengan consistency, atau stability, dan dependability yang pada prinsipnya menunjukkan sejauh mana pengukuran dapat memberikan hasil yang relatif tidak berbeda bila pengukuran dilakukan kembali terhadap subjek yang sama (Azwar, 2008). Pada penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan commit menggunakan to user teknik konsistensi internal. Hal

13 digilib.uns.ac.id 67 ini disebabkan data yang digunakan untuk estimasi reliabilitas diperoleh dari satu kali pengukuran saja. Lebih lanjut, uji reliabilitas pada seluruh skala tersebut hanya dikenakan pada aitem-aitem yang telah memenuhi syarat validitas. Teknik estimasi reliabilitas yang digunakan untuk menentukan nilai reliabilitas itu sendiri menggunakan formula Cronbach s Alpha. Untuk mempermudah perhitungan, penelitian ini menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi F. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara regulasi diri dan komunikasi interpersonal dalam keluarga dengan prokrastinasi akademik adalah analisis regresi berganda. Menurut Purwanto dan Sulistyastuti (2007), model regresi berganda dikembangkan untuk melakukan estimasi atau prediksi nilai variabel tergantung dengan menggunakan lebih dari satu variabel bebas. Adapun penggunaan analisis regresi berganda didasarkan pada alasan sebagai berikut: 1) Penelitian terdiri atas dua variabel bebas dan satu variabel tergantung, 2) Penelitian tidak hanya bertujuan untuk mengetahui hubungan antara satu variabel bebas dengan satu variabel tergantung, melainkan bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel bebas secara sekaligus dengan satu variabel tergantung,

14 digilib.uns.ac.id 68 3) Penelitian tidak hanya dilakukan untuk mengetahui hubungan asosiatif antar variabel, melainkan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung. Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan dua uji asumsi sebagai syarat dalam menggunakan analisis regresi berganda. Uji asumsi tersebut meliputi: 1. Uji Asumsi Dasar a. Uji normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Normalitas data merupakan syarat pokok yang harus dipenuhi dalam analisis model regresi. Hal ini penting karena dengan data yang terdistribusi normal, maka data tersebut dianggap dapat mewakili suatu populasi (Priyatno, 2012). Uji normalitas pada penelitian ini akan menggunakan metode One Sample Kolmogorov Smirnov dengan taraf signifikansi sebesar 5%. Data tergolong berdistribusi normal apabila memiliki nilai signifikansi lebih dari 0,05 dan begitu sebaliknya. Untuk mempermudah perhitungan, penelitian ini akan menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi b. Uji linearitas Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah antar variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Linearitas merupakan syarat pokok yang harus dipenuhi dalam analisis model regresi. Uji linearitas pada penelitian ini akan menggunakan test for linierity dengan taraf signifikansi sebesar 5%. Antar variabel dikatakan

15 digilib.uns.ac.id 69 memiliki hubungan yang linear apabila memiliki nilai signifikansi di bawah 0,05 dan begitu sebaliknya. Untuk mempermudah perhitungan, penelitian ini menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi Uji Asumsi Klasik a. Uji multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya satu atau lebih variabel bebas mempunyai hubungan dengan variabel bebas lainnya (Purwanto dan Sulistyastuti, 2007). Tidak adanya multikolinearitas merupakan syarat yang harus terpenuhi dalam analisis model regresi. Salah satu cara untuk mengatasi masalah multikolinearitas adalah menambah data penelitian. b. Uji heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya kesamaan varians variabel untuk semua observasi dalam model regresi. Syarat yang harus terpenuhi dalam analisis model regresi adalah tidak adanya heteroskedastisitas. Masalah heteroskedastisitas ini muncul ketika varians variabel dalam model tidak konstan. Hampir sama dengan uji multikolinearitas, salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah menambah data penelitian.

16 digilib.uns.ac.id 70 c. Uji otokorelasi Uji otokorelasi bertujuan untuk mendeteksi apakah variabel pengganggu pada suatu periode berkorelasi atau tidak berkorelasi dengan variabel penganggu lainnya (Purwanto dan Sulistyastuti, 2007). Masalah autokorelasi muncul ketika terdapat saling ketergantungan antara faktor pengganggu yang berhubungan dengan periode pengamatan. Hal ini dapat menyebabkan bias pada parameter yang diestimasi serta variannya tidak minimal.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. b. Regulasi emosi. B. Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. b. Regulasi emosi. B. Definisi Operasional BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel tergantung : Harga diri 2. Varibel bebas : a. Dukungan sosial b. Regulasi emosi B. Definisi Operasional 1. Harga Diri Harga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 2.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 2. BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Variabel tergantung Varibel bebas : Prokrastinasi akademik dalam menyelesaikan skripsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel kriterium: Penyesuaian diri terhadap lawan jenis. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel kriterium: Penyesuaian diri terhadap lawan jenis. B. Definisi Operasional digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu satu variabel kriterium dan dua variabel prediktor, sebagai berikut: 1. Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 2. Perilaku prososial. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 2. Perilaku prososial. B. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang terdiri dari dua variabel penelitian yaitu variabel prediktor dan variabel kriterium

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : Variabel Tergantung : Kematangan karir pada remaja Variabel Bebas : 1. Self-Esteem

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel bebas: Kohesivitas keluarga dan harga diri 2. Variabel tergantung: Kesepian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel tergantung : Eksistensi diri pada cover dancer boyband dan girlband Korea 2. Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. b. Kepribadian Narsisme. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. b. Kepribadian Narsisme. B. Definisi Operasional digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas dua variabel bebas dan satu variabel tergantung. Variabel-variabel tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di SMP Methodist-an Pancurbatu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di SMP Methodist-an Pancurbatu. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilakukan di SMP Methodist-an Pancurbatu. 3.1.2. Waktu Penelitian Waktu Penelitian akan dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. berbeda-beda dari satu subjek ke subjek yang lain, baik secara kuantitatif maupun

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. berbeda-beda dari satu subjek ke subjek yang lain, baik secara kuantitatif maupun BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel merupakan suatu simbol yang nilainya dapat bervariasi, yaitu berbeda-beda dari satu subjek ke subjek yang lain, baik secara kuantitatif maupun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Tergantung : Bullying 2. Variabel Bebas : a. Secure Attachment dengan Orang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu variabel tergantung. Variabel-variabel dalam penelitian ini yaitu:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel merupakan suatu atribut atau sifat, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel tergantung : Perilaku Seksual Pranikah. 2. Variabel bebas : a.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel tergantung : Perilaku Seksual Pranikah. 2. Variabel bebas : a. 76 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel tergantung : Perilaku Seksual Pranikah 2.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Adapun variabel yang dimaksud, sebagai berikut: : Stereotip daya tarik fisik dan kesepian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Adapun variabel yang dimaksud, sebagai berikut: : Stereotip daya tarik fisik dan kesepian BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian ini menggunakan satu variabel tergantung dan dua variabel bebas. Adapun variabel yang dimaksud, sebagai berikut: Variabel tergantung Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam melakukan suatu penelitian, khususnya penelitian kuantitatif, perlu secara jelas diketahui variabel-variabel apa saja yang akan diukur dan instrumen seperti apa yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian ini adalah dukungan sosial orang tua, harga diri (self-esteem) sebagai variabel bebas dan prestasi belajar sebagai variabel terikat.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam melakukan suatu penelitian, khususnya penelitian kuantitatif, perlu secara jelas diketahui peubah-peubah apa saja yang akan diukur dan instrument seperti apa yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang terdiri dari satu variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang terdiri dari satu variabel 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang terdiri dari satu variabel tergantung dan dua variabel bebas. Variabel-variabel tersebut adalah: 1. Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. bebas dan satu variabel tergantung. Variabel-variabel tersebut adalah sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. bebas dan satu variabel tergantung. Variabel-variabel tersebut adalah sebagai 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas dan satu variabel tergantung. Variabel-variabel tersebut adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel penelitian ini terdiri dari tiga variabel yang diamati, yaitu: b. Kecerdasan Adversitas

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel penelitian ini terdiri dari tiga variabel yang diamati, yaitu: b. Kecerdasan Adversitas BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel penelitian ini terdiri dari tiga variabel yang diamati, yaitu: 1. Variabel tergantung : Stres Kerja 2. Variabel bebas : a. Hardiness b. Kecerdasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan di uraikan tentang tipe penelitian, identifikasi variabel penelitian, defenisi operasional variabel penelitian, populasi dan teknik pengambilan sampel, metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, subjek penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, subjek penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan unsur penting dalam penelitian ilmiah, karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menemukan apakah penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan hasilnya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini dijelaskan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini dijelaskan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan metode dalam penelitian ini, yang mencakup jenis penelitian, variabel penelitian, definisi operasional variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998). BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode penelitian mempunyai peranan yang penting dalam penelitian karena berhasil tidaknya pengujian suatu hipotesis sangat tergantung pada ketepatan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL. Dalam penelitian ini korelasi (hubungan) digunakan untuk melihat

BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL. Dalam penelitian ini korelasi (hubungan) digunakan untuk melihat BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL Dalam penelitian ini korelasi (hubungan) digunakan untuk melihat perbedaan antar variabel yang digunakan dalam penelitian. Variabelvariabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN.1. Metode Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode rancangan korelasional dengan teknik survei untuk melihat hubungan variabel terikat dengan variabel tergantungnya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan variabel kualitas persahabatan (X1) dan self

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan variabel kualitas persahabatan (X1) dan self BAB III METODE PEELITIA A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian korelasi dengan menggunakan analisis regresi ganda atau regresi linear, yaitu merupakan penelitian yang memiliki dua variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Deskripsi data adalah kegiatan menyajikan data dari data yang dikumpulkan. 1 Dalam penelitian ini data diambil dari masing-masing variabel yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 57 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Variabel adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini akan dipaparkan mengenai variabel penelitian, definisi operasional, alat ukur penelitian, populasi, sampel, teknik penentuan sampel, validitas, reliabilitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, 33 BAB III METODE PENELITIAN Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena melalui proses tersebut dapat ditemukan apakah hasil dari suatu penelitian dapat dipertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian deskriptif yang menggunakan teknik analisis regresi ganda. Penelitian ini menghubungkan antara budaya organisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Variabel 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1) Identifikasi Variabel Agar dapat diteliti secara empiris maka suatu konsep harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Melihat rumusan masalah yang hendak dipecahkan, pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperan dalam 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung. 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung. 2. Populasi Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan teknik korelasional. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Indriantoro (2009) populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Indriantoro (2009) populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Indriantoro (2009) populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional kuantitatif. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab III ini akan dibahas tentang variabel penelitian, definisi operasional, metode pengumpulan data, validitas dan reliabilitas alat ukur, populasi dan sampel penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Syarat utama sebelum melakukan sebuah penelitian adalah menentukan variabel-variabel penelitian agar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mencari hubungan antar variabel. Variabel-variabel dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mencari hubungan antar variabel. Variabel-variabel dalam penelitian 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional a. Identifikasi Variabel Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel. Variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif korelasional yang melihat hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat, penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan. B. Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian korelasional untuk mengetahui hubungan kecanduan bermain game online

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara sikap terhadap iklan rokok (X1) dan konformitas teman sebaya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara sikap terhadap iklan rokok (X1) dan konformitas teman sebaya BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu variabel independent (bebas) dan variabel dependet (terikat).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan menampilkan hasil berupa angka-angka. Sedangkan metode dalam

BAB III METODE PENELITIAN. dan menampilkan hasil berupa angka-angka. Sedangkan metode dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Karena dalam pengolahan data peneliti menggunakan perhitungan statistik yang telah baku dan menampilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: 2. Variabel Bebas : Pola Asuh Orangtua

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: 2. Variabel Bebas : Pola Asuh Orangtua BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Tergantung : Alienasi 2. Variabel Bebas : Pola Asuh Orangtua 3. Variabel Mediator : Konsep

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Metode penelitian korelasional digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Sampel Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06 Kelurahan Isola yang berjumlah 61 orang. Peneliti menggunakan teknik sampling

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional yaitu korelasi parsial. Menurut Arikunto (2002:23) penelitian kuantitatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan usaha yang harus ditempuh dalam suatu penelitian untuk menemukan, mengembangkan dan menguji suatu kebenaran pengetahuan. Metode yang digunakan harus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 2013). Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan dua variabel dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 2013). Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan dua variabel dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah pengelompokan yang logis dari dua atau lebih atribut (Machfoedz, 010). Variabel disebut juga sebagai objek penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel terikat : Learned Helplessness Variabel bebas : Status kelas: - Kelas Reguler - Kelas Unggulan B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar variable yang digunakan dalam penelitian ini. Variable-variable

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar variable yang digunakan dalam penelitian ini. Variable-variable 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini, korelasi (hubungan) digunakan untuk melihat hubungan antar variable yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah kantor BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah kantor BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah kantor BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung. Sampel yang diambil adalah auditor yang bekerja pada kantor BPK RI Perwakilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Untuk dapat meneliti konsep empirik, konsep tersebut harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Menurut Arikunto (2006), variabel adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu BAB III METODE PENELITIAN Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam memperlajari peraturan-peraturan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian (Usman, 1996: 16).

BAB III METODE PENELITIAN. peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian (Usman, 1996: 16). 46 BAB III METODE PENELITIAN Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam memperlajari peraturan-peraturan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menitikberatkan pada pengujian hipotesis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Pendekatan pendekatan kuantitatif menekankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan Survei (metode survei). Kasiram (2008) dalam bukunya Metodologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014 adalah penelitian inferensial. Analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014 adalah penelitian inferensial. Analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian pengaruh kegiatan olahraga terhadap prokrastinasi akademik siswa kelas XI Teknik Permesinan SMK Muhammadyah Kota Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kuantitatif. Metodologi penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian SMU N 1 Getasan adalah salah satu sekolah yang ada di Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan yang beralamat di Jl. Raya Kopeng KM. 08 Getasan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 53 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2009, yang dilaksanakan di Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. penelitian antara dua kelompok penelitian.adapun yang dibandingkan adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. penelitian antara dua kelompok penelitian.adapun yang dibandingkan adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian komparasi atau perbedaan, yaitu jenis penelitian yang bertujuan untuk membedakan atau membandingkan hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif karena sesuai dengan tujuan penelitian. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y) BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Korelasi (hubungan) dalam penelitian ini, digunakan untuk melihat hubungan antar variabel yang digunakan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pengumpulan data dari kuesioner dalam penelitian ini dilakukan sekitar satu bulan dari tanggal 13 Oktober sampai 14 November 2014. Dengan obyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. serta teknik pengujian instrumen. Terakhir akan dibahas mengenai prosedur

BAB III METODE PENELITIAN. serta teknik pengujian instrumen. Terakhir akan dibahas mengenai prosedur BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan pembahasan mengenai desain penelitian, variabel penelitian dan subyek penelitian. Setelah itu, akan dilanjutkan dengan pembahasan mengenai metode pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. informasi-informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan

BAB III METODE PENELITIAN. informasi-informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel penelitian dan definisi operasional 1. Variabel Pengertian dari variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa Kelas X SMA Negeri 12

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa Kelas X SMA Negeri 12 17 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa Kelas X SMA Negeri 12 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014 dengan jumlah 314 siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berlokasi dikawasan Ringroad Selatan Yogyakarta, sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian untuk memperolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan (kausal) antara dua variabel. Hubungan kausalitas dalam hal ini mengacu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan (kausal) antara dua variabel. Hubungan kausalitas dalam hal ini mengacu BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian korelasional, salah satu jenis pendekatan penelitian dalam penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui fungsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilakukan di Departemen Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia yang terletak di Jalan Dr.

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB 3 OBJEK PENELITIAN BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian yang di ambil dalam penelitian ini adalah para auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) The big four (PricewaterhouseCoopers, Deloitte

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik ini merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan suatu bentuk penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik ini merupakan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain komparasional menurut Arikunto (2010:310) menyebutkan bahwa penelitian membandingkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam melakukan suatu penelitian, khususnya penelitian kuantitatif, perlu secara jelas diketahui variabel-variabel apa saja yang akan diukur dan instrumen seperti apa yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini menjelaskan tahapan yang dilakukan dalam penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini menjelaskan tahapan yang dilakukan dalam penelitian dengan BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tahapan yang dilakukan dalam penelitian dengan melalui 4 tahap yang dapat dilihat pada Gambar 3.1 Gambar 3.1 Tahap Analisa Penelitian 3.1 Tahap Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Identifikasi variabel yang terdapat dalam sebuah penelitian berfungsi untuk menentukan alat pengumpulan data dan teknik analisis yang akan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data

BAB IV METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data 25 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Cara memperoleh data primer dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

Lebih terperinci

Hubungan Antara Motivasi Berprestasi dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Tingkat 3 Jurusan Psikologi Universitas Gunadarma Kalimalang

Hubungan Antara Motivasi Berprestasi dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Tingkat 3 Jurusan Psikologi Universitas Gunadarma Kalimalang Hubungan Antara Motivasi Berprestasi dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Tingkat 3 Jurusan Psikologi Universitas Gunadarma Kalimalang Nama : Novela Ayu Ratna Puri NPM : 16513511 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci