BAB IV HASIL PENELITIAN. 01 kelurahan Bulu Lor Kecamatan Semarag Utara Kota Semarang. Puskesmas memiliki luas tanah 567 dan luas bangunan 346

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM. berbatasan langsung dengan Kabupaten Kendal di sebelah barat, Kabupaten

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN

BAB III OBYEK LAPORAN KKL. 3.1 Gambaran Umum Puskesmas Cimahi Utara Keadaan Geografis Puskesmas Cimahi Utara

RENCANA STRATEGIS CARA MENCAPAI TUJUAN/SASARAN URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KETERANGAN. 1 Pelayanan Kesehatan 1.

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS SELOMERTO 1 Jalan Banyumas Km. 7 Telp. (0286) SELOMERTO WONOSOBO 56361

PENDATAAN PUSKESMAS TAHUN 2006

BAB I PENDAHULUAN. dapat melakukan aktivitas sehari-hari dalam hidupnya. Sehat adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan

LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN. tahun. Berikut data ketenagaan pegawai di Puskesmas Banguntapan III per 31

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UNGGULAN UTAMA RW SIAGA KESEHATAN

PROFIL UPT PUSKESMAS SEMIN I

PROFIL PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN 2012

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

RUK PROGRAM DIARE TAHUN 2018

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 128/Menkes/Sk/II/2004 tentang. Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat Menteri Kesehatan RI,

BAB I PENDAHULUAN. prasarana UPT Kesmas Tegallalang I telah dilengkapi dengan Poskesdes, Pusling,

BAB I PENDAHULUAN. 128/MENKES/SK/II/2004 sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas kesehatan

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

RENCANA AKSI KINERJA DAERAH (RAD) DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Target ,10 per 1000 KH

BAB I PENDAHULUAN. beragam macamnya, salah satunya ialah puskesmas. Puskesmas adalah unit

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Puskesmas Rejowinangun merupakan salah satu Puskesmas yang berada

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI DINAS KESEHATAN PUSKESMAS BULUPODDO. Alamat : JL. Bulu Rappa No.1 Desa L.Riattang Kec. Bulupoddo PENANGGUNG JAWAB UKM

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN 2016

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS RAWANG NOMOR : TENTANG PENGELOLAAN REKAM MEDIS KEPALA UPTD PUSKESMAS RAWANG

BAB I PENDAHULUAN. pada pembangunan desentralisasi yang membutuhkan kemandirian. daerah. Salah satu langkah awal yang dapat dilakukan dalam

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN PATI DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS CLUWAK Jl. Raya Tayu-Jepara Km12, (0295)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

Puskesmas Purworejo. Anda Puas Kami Bahagia. Masyarakat Sehat dambaan kita bersama. Jl Pasar kebonagung kecamatan purworejo Kota Pasuruan

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG,

Indonesia Menuju Pelayanan Kesehatan Yang Kuat Atau Sebaliknya?

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyakit demam akut yang ditemukan di daerah tropis dengan

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

B. MATRIKS RENCANA STRATEGIK DINAS KESEHATAN KABUPATEN SINJAI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan di tiap kelurahan/rw. Kegiatannya berupa KIA, KB, P2M

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI PUSKESMAS MEDOKAN AYU JL. MEDOKAN ASRI UTARA IV NO. 31 SURABAYA 12 JUNI JUNI 2017 PERIODE XLVIII

Urusan Pemerintahan Organisasi : ( 102 ) : ( 0101 ) Triwulan. Lokasi. Sumber. Uraian. Kode. Kegiatan. Dana I II ,557,750

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2007 TENTANG

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan yang ada di Indonesia mulai banyak. mengalami perkembangan dari segi macamnya.

BAB I PENDAHULUAN. maupun sosial yang memungkinkan setiap orang dapat hidup produktif secara sosial

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. mengimbangi situasi tersebut. Salah satu kiat tersebut adalah dengan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Puskesmas Bulawa terletak di Desa Kaidundu Kecamatan Bulawa. Puskesmas

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN

LAMPIRAN Laporan Kunjungan ke Puskesemas Puter

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT/ SASARAN PROGRAM No.

Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Tersusunnya laporan penerapan dan pencapaian SPM Tahun 2015 Bidang Kesehatan Kabupaten Klungkung.

PEDOMAN WAWANCARA PELAKSANAAN PROGRAM PROMOTIF DAN PREVENTIF DI PUSKESMAS DALU SEPULUH KECAMATAN TANJUNG MORAWA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI TARGET

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KAJIAN STANDAR KEBUTUHAN SDM KESEHATAN DI FASYANKES

PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

LAPORAN PELAKSANAAN ORIENTASI PROGRAM DOKTER INTERNSHIP INDONESIA ANGKATAN III TAHUN 2016

BAB II GAMBARAN UMUM dan PRILAKU PENDUDUK

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kelurahan Muktiharjo Kidul. memiliki luas wilayah 204,378 ha, dengan batas batas kelurahannya

NO PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN (Rp)

BAB I PENDAHULUAN. Puskesmas adalah organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

PLENO EVALUASI PROGRAM PUSKESMAS KELOMPOK 1. Pleno evapro Modul IKK

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kab. Purbalingga 2013 hal 1

KEPUTUSAN. Nomor : 449.1/KEP-III/003 / 03/ 2016 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR MUTU DAN KINERJA DI UPTD PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT SUSUKAN

RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017

2.1 Profil Perusahaan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. Gambaran umum tempat penelitian dan batas wilayah kerja UPT Puskesmas

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1996 TENTANG TENAGA KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan ini dilalui oleh Jalan Raya Lampung-Bakauheni yang merupakan

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 56

PENDIRIAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT BAITUL-RAHIM

PROFIL KESEHATAN KOTA JAKARTA BARAT TAHUN 2014

RINGKASAN EKSEKUTIF. LAKIP Dinas Kesehatan Kota Prabumulih Tahun 2015

BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULAN. Puskesmas merupakan suatu unit organisasi yang bergerak dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Puskesmas Puskesmas Bulu Lor terletak di jalan Banowati Selatan II RT 14 / RW 01 kelurahan Bulu Lor Kecamatan Semarag Utara Kota Semarang. Puskesmas memiliki luas tanah 567 dan luas bangunan 346 dengan luas wilayah kerja 3,42. Puskesmas tersebut terletak di daerah perkampungan yang padat. Lokasi puskesmas tersebut strategis karena letaknya berada di tengah-tengah kampung jadi lebih dekat dengan masyarakat sehingga mudah untuk melihat keadaan masyarakat secara langsung. Batas wilayah puskesmas Bulu Lor di sebelah utara ada laut Jawa, di sebelah timur ada wilayah puskesmas Krobokan, di sebelah selatan ada wilayah puskesmas Poncol, dan disebelah barat ada wilayah puskesmas Bandarharjo. Jumlah wilayah kerja puskesmas Bulu Lor ada 5 kelurahan, 40 RW dan 327 RT. Selain itu puskesmas Bulu Lor memiliki pustu (puskesmas pembantu) yang bernama pustu panggung yang berlokasi di alamat jalan brotojoyo. (22)

1. Visi, Misi, dan Motto Puskesmas Bulu-Lor (22) a. Visi Memberikan Perlindungan Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan yang Baik kepada Seluruh Lapisan Masyarakat untuk tercapainya Derajat Kesehatan Masyarakat yang Optimal dengan Melibatkan Peran Serta Masyarakat secara Aktif, Efektif, dan Efisien. b. Misi 1) Menjadikan Puskesmas Bulu Lor rujukan bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan dan perlindungan kesehatan 2) Meningkatkan kualitas SDM di Puskesmas Bulu Lor agar memiliki kinerja yang tinggi, profesional, dan bertanggung jawab dalam bidang kesehatan 3) Meningkatkan sarana dan prasarana yang ada, melibatkan peran aktif masyarakat dan lintas sektor terkait menuju Masyarakat yang Mandiri dalam bidang Kesehatan c. Motto Bersama Kita Bisa 2. Batas wilayah puskesmas Bulu Lor (22) a. Kelurahan Bulu Lor b. Kelurahan Plombokan c. Kelurahan Purwosari d. Kelurahan Panggung Kidul e. Kelurahan Panggung Lor Secara administrasi wilayah kerja puskesmas Bulu Lor berbatasan dengan : (22)

a. Sebelah Utara : Laut Jawa b. Sebelah Selatan : Kecamatan Semarang Tengah c. Sebelah Barat : Kecamatan Semarang Barat d. Sebelah Timur : wilayah kerja puskesmas Bandarharjo (kelurahan : Bandarharjo, Kuningan, Dadapsari) 3. Program pelayanan di puskesmas Bulu Lor (22) a. Promosi Kesehatan b. Kesehatan Ibu dan Anak c. Balai pengobatan umum (program unggulan) d. Balai pengobatan gigi (program unggulan) e. Konsultasi gizi f. Imunisasi g. Konsultasi Kesehatan Remaja dan Usila h. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS/UKGS) i. Pencegahan dan pemberantasan penyakit j. Kesehatan Lingkungan k. Kesehatan Jiwa l. Pemeriksaan Laboratorium Sederhana m. Kesehatan Mata n. Kesehatan telinga 4. Jumlah Sumber Daya di Puskesmas Bulu Lor (22) a. Kepala Puskesmas 1 b. Kepala Tata Usaha 1 c. Dokter Umum 1 d. Dokter Gigi 1

e. Perawat 1 f. Bidan 1 g. Perawat Gigi 1 h. Epidemiologi 1 i. Penyuluh 0 j. Tenaga Kesehatan Lingkungan 1 k. Tenaga Gizi 1 l. Tenaga Laboratorium 1 m. Apoteker 0 n. Asisten Apoteker 1 o. Tenaga Administrasi Loket 2 p. Sopir 1 q. Tenaga Kebersihan 1 r. Penjaga Malam 0 s. Administrasi Keuangan dan TU 0

5. Struktur Organisasi Puskesmas Bulu-Lor Kepala Puskesmas Kelompok Jabatan Funsional Dokter Gigi Bidan Dokter Kepala Subag Tata Usaha Pustu Perawat Perawat Sanitarian Pengadm. Umum-Petugas Farmasi Laboratorium Nutrisionis Pengadm. Umum Penyuluh Kesehatan Perekam Medis Epidemiologi Tenaga Administrasi Bendahara Pengeluaran Bendahara Penerima Bendahara BOK Bendahara Barang Gambar 4.1 Struktur Organisasi Puskesmas Bulu Lor (22)

B. Hasil Penelitian 1. Data atau informasi tentang jenis data di Puskesmas Bulu lor Jenis data yang digunakan adalah jenis data nominal (berdasarkan skala pengukuran) karena tiap variasinya berdiri sendiri sertatidak berkesinambungan dan termasuk juga jenis data kuantitatif,kualitatif (berdasarkan sifatnya) karena data tersebut berbentuk angka dan kata-kata. (24) Pencatatan dan pelaporantahunan tentang data kesakitan merupakan hasil entry data dari laporan bulanan (LB1). 2. Data atau informasi tentang kebutuhan pelaporan pemetaan di Puskesmas Bulu Lor Berdasarkan data yang diperoleh dengan menggunakan pedoman observasi masih terdapat kekurangan dalam sistem pelaporan Puskesmas Bulu Lor diantaranya tulisan yang sulit dibaca, kolom penulisan yang sempit serta kesulitan dalam menganalisis pola penyebaran penyakit karena pelaporan tidak dikelompokan berdasarkan wilayah. 3. Jumlah pasien DBD berdasarkan jenis kelamin di Puskesmas Bulu Lor Semarang tahun 2011-2015 Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan aplikasi Mapinfo, diperoleh hasil bahwa pasien dengan jenis kelamin pria lebih rentan terkena Demam Berdarah (DBD) dengan jumlah penderita selama 5 tahun sebanyak 73 orang dibandingkan dengan pasien wanita yang hanya berjumlah 60 orang. Berikut uraiannya, pada tahun 2011 jumlah pasien pria 5 orang dan

jumlah pasien wanita 5 orang, tahun 2012 jumlah pasien pria 9 orang dan pasien wanita 3 orang, pada tahun 2013 jumlah pasien pria 21 orang dan pasien wanita 18 orang, pada tahun 2014 jumlah pasien pria 9 orang dan pasien wanita 12 orang, pada tahun 2015 jumlah pasien pria 29 orang dan pasien wanita 22 orang. Gambar 4.2 Grafik Stratifikasi Penyakit Demam Berdarah 4. Jumlah pasien DBD berdasarkan wilayah kelurahan di Puskesmas Bulu Lor Semarang tahun 2011-2015 Berdasarkan hasil pemetaan dengan menggunakan aplikasi Mapinfo, diperoleh hasil bahwa wilayah kelurahan yang paling rentan terkena Demam Berdarah (DBD) adalah wilayah kelurahan Panggung Lor dengan jumlah pasien selama 5 tahun adalah 145 orang. Berikut uraiannya, pada tahun 2011 wilayah kelurahan yang paling rentan terkena DBD adalah Panggung Lor dengan jumlah pasien 23 orang diikuti wilayah kelurahan Bulu Lor 10 orang, Pendrikan Kidul 3 orang, Plombokan 2 orang, dan Purwosari 2 orang. Pada tahun 2012 wilayah kelurahan yang paling rentan terkena DBD adalah Bulu Lor dengan jumlah pasien

12 orang diikuti wilayah kelurahan Panggung Lor 10 orang, Plombokan 4 orang, Purwosari 3 orang, dan Pendrikan Kidul 2 orang. Pada tahun 2013 wilayah kelurahan yang paling rentan terkena DBD adalah Bulu Lor dengan jumlah pasien 39 orang, diikuti wilayah kelurahan Panggung Lor 19 orang, Plombokan 19 orang, Purwosari 9 orang dan Pendrikan Kidul 8 orang. Pada tahun 2014 wilayah kelurahan yang paling rentan terkena DBD adalah Panggung Lor dengan jumlah pasien 34 orang diikuti wilayah kelurahan Purwosari 26 orang, Bulu Lor 21 orang, Plombokan 18 orang, dan Pendrikan Kidul 10. Pada tahun 2015 wilayah kelurahan yang paling rentan terkena DBD adalah Panggung Lor dengan jumlah pasien 59 orang diikuti wilayah kelurahan Bulu Lor 52 orang, Plombokan 33 orang, Purwosari 21 orang dan Pendrikan Kidul 7 orang.

Gambar 4.3 Pemetaan Penyakit Demam Berdarah Tahun 2011 Gambar 4.4 Pemetaan Penyakit Demam Berdarah Tahun 2012

Gambar 4.5 Pemetaan Penyakit Demam Berdarah Tahun 2013 Gambar 4.6 Pemetaan Penyakit Demam Berdarah Tahun 2014

Gambar 4.7 Pemetaan Penyakit Demam Berdarah Tahun 2015 5. Jumlah pasien DBD berdasarkan kategori umur di Puskesmas Bulu Lor Semarang tahun 2011-2015 Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan aplikasi Mapinfo, diperoleh hasil bahwa pasien yang paling rentan terkena Demam Berdarah (DBD) berdasarkan kategori umur adalah pasien dengan kategori umur anak sekolah (6-12 tahun) dengan jumlah pasien selama 5 tahun adalah 58 pasien. Berikut uraiannya, pada tahun 2011 jumlah pasien yang paling rentan terkena Demam Berdarah (DBD)berdasarkan kategori umur adalah pasien kategori umur remaja (13-20 tahun) dengan jumlah pasien 4 orang diikuti pasien kategori umur balita (1-5 tahun) 2 orang, anak sekolah (6-12 tahun)2 orang, dewasa (>= 21 tahun) 2

orang dan 0 bagi bayi (0-11 bulan). Pada tahun 2012 jumlah pasien yang paling rentan terkena Demam Berdarah (DBD) berdasarkan kategori umur adalah pasien kategori umur anak sekolah (6-12 tahun) dengan jumlah pasien sebanyak 8 orang diikuti pasien kategori umur balita (1-5 tahun) 2 orang, dewasa (>= 21 tahun) 1 orang, remaja (13-20 tahun) 1 orang, dan 0 bagi bayi (0-11 bulan). Pada tahun 2013 jumlah pasien yang paling rentan terkena Demam Berdarah (DBD) berdasarkan kategori umur adalah pasien kategori umur anak sekolah (6-12 tahun) sebanyak 21 orang diikuti pasien kategori umur remaja (13-20 tahun) 8 orang, dewasa (>= 21 tahun) 5 orang, balita (1-5 tahun) 4 orang, dan bayi (0-11 bulan) 1 orang. Pada tahun 2014 jumlah pasien yang paling rentan terkena Demam Berdarah (DBD) berdasarkan kategori umur adalah anak sekolah (6-12 tahun) sebanyak 10 orang diikuti pasien kategori umur dewasa (>= 21 tahun) 5 orang, balita (1-5 tahun) 4 orang, remaja (13-20 tahun) 2 orang dan 0 bagi bayi (0-11 bulan). Pada tahun 2015 jumlah pasien yang paling rentan terkena Demam Berdarah (DBD) berdasarkan kategori umur adalah pasien kategori umur anak sekolah (6-12 tahun 17 orang,balita (1-5 tahun) 17 orang diikuti pasien dengan kategori umur remaja (13-20 tahun) 9 orang, dewasa (>= 21 tahun) 7 orang dan bayi (0-11 bulan) 1 orang.

Gambar 4.8 Grafik Stratifikasi Penyakit Demam Berdarah