BAB I PENDAHULUAN. target yang diinginkan baik secara artificial (melalui metode akuntan si) maupun

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. Kata Kunci: Ukuran Perusahaan, Dividen Payout Ratio, Financial Leverage, Profitabilitas, Tipe Industri Dan Perataan Laba.

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan pada variabel Profitabilitas,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. PT Bursa Efek Indonesia ( IDX Statistics Book, Indonesian

BAB III METODE PENELITIAN. melewati pemilihan sampel secara purposive sampling.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Djarwanto, 2012: 93). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemilihan sampel dengan metode purposive sampling terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010).

BAB III DESAIN PENELITIAN. Objek penelitian yang akan diteliti adalah laporan keuangan dari beberapa

BAB III METODA PENELITIAN. sekunder, yaitu laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan non keuangan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB III METODA PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan variabel-variabel untuk melakukan analisis data.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan PT. Pefindo

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah profitabilitas, financial leverage, ukuran

BAB III METODE PENELITIAN. selama 3 tahun dari tahun Perusahaan manufaktur dipilih dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2014 Januari Data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini yaitu seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel dependen merupakan variabel dengan ketertarikan utama dari

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. secara tidak langsung atau melalui media perantara, Sumber-sumber data dapat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan angka yang bertujuan menguji hipotesis. terdaftar di indeks LQ-45 periode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk ke dalam jenis penelitian asosiatif yaitu

MARGARETHA MEI EVITA SARI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikumpulkan oleh pihak instansi lain ( Supranto,1991). Data sekunder yang

BAB III METODE PENELITIAN. Ashari dkk (1994) dalam Lydiana (2007) adalah sebagai berikut: biaya atau pertimbangan yang subjektif.

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang terdaftar

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, NILAI PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, DAN FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA

BAB I PENDAHULUAN. terdapat pada laporan laba rugi (Saidi dalam Christian, 2011). Manajer

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen yaitu dengan mengendalikan independent variable yang akan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut (Sugiyono, 2007) dilihat dari sumber perolehannya data dapat dibagi

BAB V SARAN DAN KESIMPULAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi akuntansi yang berhubungan dengan kinerja perusahaan

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. dalam skripsi ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Februari 2016, pengambilan data dilakukan secara online dari Indonesia Stock

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Sampel adalah sebagian dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bursa Efek Indonesia pada periode diperoleh jumlah sampel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian untuk skripsi ini berlangsung pada Maret 2016 s.d selesai yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia yang diambil dari website Data diperoleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang tercatat di

Disusun oleh: Nama : Ridwan Rifai NPM : Jurusan : Akuntansi / S1 Pembimbing : Dr. Widyatmini

BAB III DESAIN PENELITIAN. Dalam desain penelitian, akan dijelaskan gambaran singkat dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini mengambil laporan keuangan perusahaan manufaktur yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pada era globalisasi saat ini, persaingan di dalam dunia usaha semakin

BAB I PENDAHULUAN. juga bertanggung jawab untuk menyediakan laporan keuangan bagi semua pihak

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yaitu penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. yang akan datang. Oleh sebab itu, informasi yang disajikan harus memiliki

ABSTRAK. Kata Kunci : Perataan laba, Cash Holding, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengguji hipotesis sehingga termasuk dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konflik manajemen (agent) dan pemilik (principal) yang timbul ketika. terjadi karena adanya asimetri informmasi.

4.3. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang

BAB III METODE PENELITIAN. menerbitkan Annual Report dan Sustainability Report yang terdaftar di Bursa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketatnya persaingan dalam dunia bisnis menjadi pemicu yang kuat bagi

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena secara sistematis melalui pernyataan hubungan antar variabel.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perataan laba dapat didefinisikan sebagai suatu cara yang dilakukan manajemen untuk mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan agar sesuai dengan target yang diinginkan baik secara artificial (melalui metode akuntan si) maupun secara real (melalui transaksi) (Widana dan Yasa, 2013). Tindakan ini menyebabkan pengungkapan informasi mengenai penghasilan laba menjadi menyesatkan. Oleh karena itu, akan mengakibatkan terjadinya kesalahan dalam pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan, khususnya pihak eksternal. Manajer mengambil tindakan dalam perataan laba dengan meningkatkan laba yang dilaporkan ketika laba tersebut rendah dan mengambil tindakan dengan menurunkan laba yang dilaporkan ketika laba tersebut relatif tinggi. Manajer perusahaan ingin meratakan laba yang dilaporkan untuk menurunkan persepsi pemegang saham atas variabilitas earning, karena tindakan seperti itu dapat memberikan pengaruh nilai yang positif pada nilai pasar saham perusahaan. Manajer berfikir bahwa investor akan membayar lebih banyak untuk perusahaan dengan aliran perataan laba. Menyadari hal ini, manajemen cenderung melakukan perilaku tidak semestinya, yaitu dengan melakukan perataan laba untuk mengatasi berbagai konflik kepentingan yang timbul antara manajemen 1

2 dengan berbagai kepentingan yang timbul antara manajemen dengan berbagai pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Beberapa peneliti menyatakan, para manajer sering melakukan perataan laba, yaitu mengambil tindakan untuk mengurangi fluktuasi laba bersih perusahaan yang dilaporkan kepada masyarakat guna mengurangi resiko pasar atas saham perusahaan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan harga pasar saham perusahaan. Perhatian investor yang sering terpusat pada informasi laba tanpa memerhatikan prosedur yang digunakan untuk menghasilkan informasi laba tersebut mendorong manajer untuk melakukan manipulasi (Lusi, 2012). Isu Income Smoothing (perataan laba) telah banyak didiskusikan dalam literature untuk beberapa dekade. Oleh sebagian pihak praktik perataan laba dianggap sebagai suatu tindakan yang merugikan karena tidak menggambarkan kondisi dan posisi keuangan perusahaan secara wajar. Tetapi dipihak lain praktik perataan laba dianggap sebagai tindakan yang wajar karena tidak melangar standar akuntansi, meskipun dapat mengurangi keandalan laporan keuangan (Widana dan Yasa, 2013). Manajer mengambil tindakan dalam perataan laba dengan meningkatkan laba yang dilaporkan ketika laba tersebut rendah dan mengambil tindakan dengan menurunkan laba yang dilaporkan ketika laba tersebut relatif tinggi. Manajer perusahaan ingin meratakan laba yang dilaporkan untuk menurunkan persepsi pemegang saham atas variabilitas earning, karena tindakan seperti itu dapat memberikan pengaruh nilai yang positif pada nilai pasar saham perusahaan.

3 Manajer berfikir bahwa investor akan membayar lebih banyak untuk perusahaan dengan aliran perataan laba. Fenomena adanya praktik perataan laba pernah terjadi di pasar modal Indonesia, khususnya pada perusahaan Farmasi. Berdasarkan hasil pemeriksaan BAPEPAM terhadap PT. Indofarma, Tbk di temukan bukti bahwa nilai barang dalam proses lebih tinggi dari nilai seharusnya dalam penyajian nilai persediaan barang dalam proses (Widana dan Yasa, 2013). Kasus di atas tentu berdampak pada menurunnya kepercayaan masyarakat maupun calon investor terhadap perusahaan dan mengakibatkan turunnya nilai perusahaan tersebut. Variabel Independen Variabel Dependen Fatmawati dan Atik Djajanti, 2015 Tabel 1.1. Research Gap Harris Prasetya dan Shiddiq Nur Rahardja, 2013 Tidak Eko Budi dan Sherly Novia, 2012 Naru Mondang dan Vivian, 2015 Ukuran Perusahaan Profitabilitas Tidak Leverage Tidak Likuiditas Tidak Perataan Klasifikasi Laba Tidak KAP Kebijakan Tidak Dividen Kepemilikan Institusional Kelompok Tidak Usaha Sumber: Disarikan dari beberapa jurnal Ukuran perusahaan memiliki dorongan terhadap perataan laba. Perusahaanperusahaan besar memiliki dorongan yang besar untuk melakukan perataan laba

4 dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan kecil, dengan alasan karena perusahaan-perusahaan besar lebih mendapat perhatian dari pemerintah dan masyarakat umum, sebaliknya perusahaan besar kurang memiliki dorongan untuk melakukan perataan laba dibandingkan perusahaan-perusahaan kecil karena perusahaan-perusahaan besar diteliti dan dipandang lebih kritis. Penelitian yang dilakukan oleh Fatmawati dan Atik Djajanti, (2015) serta Eko Budi dan Sherly Novia, (2012) menyatakan hasil bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap perataan laba. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Harris Prasetya dan Shiddiq Nur Rahardja, (2013) mendapatkan hasil bahwa ukuran perusahaan tidak berpenagruh terhadap perataan laba. Profitabilitas memberikan gambaran tentang efektivitas pengelolaan perusahaan. Profitabilitas merupakan ukuran yang penting untuk menilai sehat atau tidaknya perusahaan dan mempengaruhi keputusan investor dalam membeli atau menjual saham suatu perusahaan. Profitabilitas juga digunakan oleh kreditor untuk memutuskan apakah akan memberikan pinjaman kepada perusahaan atau tidak. Penelitian yang dilakukan oleh Fatmawati dan Atik Djajanti, (2015), Harris Prasetya dan Shiddiq Nur Rahardja, (2013) dan Naru Mondang dan Vivian, 2015 menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap perataan laba. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Eko Budi dan Sherly Novia, (2012) mendapatkan hasil bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap perataan laba. Leverage perusahaan menggambarkan kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Rasio solvabilitas merupakan suatu indikator untuk mengukur seberapa besar aktiva perusahaan. Penelitian yang

5 dilakukan oleh Fatmawati dan Atik Djajanti, (2015), Harris Prasetya dan Shiddiq Nur Rahardja, (2013) dan Naru Mondang dan Vivian, (2015) menyatakan bahwa leverage berpengaruh terhadap perataan laba. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Eko Budi dan Sherly Novia, (2012) mendapatkan hasil bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap perataan laba. Berdasarkan pemaparan di atas menggambarkan mengenai dasar penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perataan laba. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Fatmawati dan Atik Djajanti, (2015) yang meneliti pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas dan leverage terhadap perataan laba. Sedangkan pada penelitian ini dilakukan penambahan variabel lainnya yakni likuiditas yang mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Harris Prasetya dan Shiddiq Nur Rahardja, (2013). Selanjutnya dalam penelitian dirumuskan judul yaitu Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage terhadap Perataan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2012-2015 1.2. Rumusan Masalah Pada bagian sebelumnya telah dipaparkan mengenai latar belakang masalah dalam penelitian ini, sehingga dirumuskan masalah sebagai berikut; 1. Apakah terdapat pengaruh antara ukuran perusahaan terhadap perataan laba? 2. Apakah terdapat pengaruh antara profitabilitas terhadap perataan laba? 3. Apakah terdapat pengaruh antara leverage terhadap perataan laba?

6 1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan; 1. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap perataan laba 2. Untuk mengetahui pengaruh antara profitabilitas terhadap perataan laba 3. Untuk mengetahui pengaruh antara leverage terhadap perataan laba 1.3.2. Kegunaan Penelitian a. Kegunaan Teoritis 1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam mengembangkan ilmu akuntansi, terutama di bidang pasar modal. 2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat melengkapi kajian teoritis dan sebagai bahan pertimbangan penelitian selanjutnya tentang perataan laba. b. Kegunaan Teknis 1) Bagi Investor Dapat memberikan bantuan informasi bagi mereka dalam mengambil keputusan saat melakukan investasi, khususnya investasi saham di BEI. 2) Bagi Kreditur Memberikan acuan dalam pengambilan keputusan pemberian kredit.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel dependen sebagai variabel yang terikat atau terpengaruh dan variabel independen sebagai variabel yang bebas dan pengaruh, yaitu : 1. Variabel dependen atau variabel terikat (terpengaruh) Variabel dependen yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel terikat dalam penelitian adalah perataan laba. 2. Variabel independen atau variabel bebas Variabel independen yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, dan likuiditas. 3.1.2 Definisi Operasional Definisi operasional merupakan petunjuk tentang apa atau siapa yang akan diamati atau diukur, alat atau instrument yang akan dipakai untuk melakukan pengukuran yang akan ditetapkan dan siapa yang akan melakukan pengukuran atau pengamatan. 1. Variabel Dependen (Perataan Laba) Perataan laba adalah perbandingan antara koefisien variasi selisih perusahaan laba dengan koefisien variasi selisih penjualan. Perataan laba dengan 28

29 bukan perataan laba dapat digunakan menggunakan indeks Eckel (1981). Indeks Eckel menggunakan coefficient variation (CV) untuk variabel laba dan variabel penjualan bersih. Indeks Eckel dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Widana dan Yasa, 2013): Indeks perataan laba Dimana: CV : Coefficient of variation (koefisien variasi) dari variabel, yaitu standar deviasi dibagi nilai yang diharapkan. Nilai yang diharapkan dalam hal ini adalah nilai rata-rata. S I : Perubahan penjualan (sales) dalam satu periode. : Perubahan laba (income) dalam satu periode. Suatu perusahaan dapat diklarifikasikan sebagai perusahaan bukan perata laba apabila: CV S < CV I Perusahaan dianggap sebagai perata laba apabila indeks Eckelnya lebih kecil dari 1 dan dianggap bukan perata laba apabila indeks Eckelnya lebih dari 1. Variabel ini merupakan variabel dummy, perusahaan perata laba diberi nilai 1, sementara perusahaan bukan perata laba diberi nilai 0. CV S dan CV I dapat dihitung sebagai berikut: Sedangkan

30 Dimana: X : Perubahan laba (I) atau perubahan penjualan (S) antara tahun ke n- 1 ke tahun n. X : Rata-rata perubahan laba (I) atau penjualan (S). n : Banyaknya tahun yang diamati. 2. Variabel Independen Variabel independen yang diduga mempengaruhi praktik perataan laba dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan, dividen payout ratio, financial leverage, profitabilitas dan kepemilikan manajerial. a. Ukuran perusahaan (Size) Ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya asset yang dimiliki perusahaan. Ukuran perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan logaritma natural total aset perusahaan (Widana dan Yasa, 2013) b. Profitabilitas Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan menggunakan total aktiva dalam menghasilkan laba setelah pajak. Profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan profitabilitas adalah menggunakan perbandingan antara laba setelah pajak dengan total aktiva (Widana dan Yasa, 2013). c. Leverage Leverage adalah kemampuan perusahaan dalam membayar hutang atau kewajibannya dengan menggunakan total aktiva yang dimiliknya. Leverage

31 dalam penelitian ini di ukur dengan perbandingan antara total hutang dengan aktiva (Widana dan Yasa, 2013). Tabel 3.1 Definisi Operasional NO NAMA VARIABEL DEFINISI VARIABEL INDIKATOR 1. Perataan Laba Perataan laba adalah Dummy 1 indeks perbandingan antara Eckel < 1 koefisien variasi Dummy 0 indeks selisih perusahaan Eckel > 1 laba dengan koefisien variasi selisih penjualan 2. Ukuran Ukuran perusahaan LN.Total Asset perusahaan merupakan ukuran atau besarnya asset yang dimiliki perusahaan. 3. Profitabilitas Profitabilitas adalah Laba bersih kemampuan Aktiva perusahaan menggunakan total aktiva dalam menghasilkan laba setelah pajak. 4. Financial Leverage adalah Leverage kemampuan perusahaan dalam membayar hutang atau kewajibannya dengan menggunakan total aktiva yang dimilikinya. Sumber: disarikan dari beberapa jurnal Hutang Aktiva SUMBER Fatmawati dan Atik Djajanti, 2015 Fatmawati dan Atik Djajanti, 2015 Fatmawati dan Atik Djajanti, 2015 Fatmawati dan Atik Djajanti, 2015

32 3.2 Objek penelitian, Unit Sampel, Populasi, dan Penentuan Sampel 3.2.1 Obyek Penelitian dan Unit Sampel Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2012-2015. Alasan pemilihan obyek penelitian adalah perusahaan manufaktur memiliki jumlah yang banyak. Unit sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah menggunakan data sekunder, yaitu laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2012-2015, berupa laporan keuangan. 3.2.2 Populasi dan Penentuan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur dan keuangan yang go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. BEI dipilih karena merupakan bursa paling besar dan representatif di Indonesia. Sampel dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Purposive sampling merupakan suatu pemilihan sampel berdasarkan karakteristik tertentu dalam rangka pencapaian penelitian, adapun kriteria perusahaanperusahaan tersebut adalah sebagai berikut: 1 Perusahaan manufaktur dan keuangan yang listed di BEI tahun 2012-2015 secara berturut-turut. 2 Melaporkan laporan keuangan tahun 2012-2015 secara berturut-turut 3 Perusahaan mendapatkan laba positif selama periode 2012-2015 4 Perusahaan Perusahaan manufaktur di BEI periode 2012-2015 yang lengkap laporan keuangannya 5 Perusahaan yang menggunakan mata uang rupiah.

33 3.3 Jenis dan Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dokumenter. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Pengertian data sekunder menurut Supranto (2012) adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan, sudah diolah oleh pihak lain, biasanya sudah dalam bentuk publikasi. Data sekunder yang diperlukan adalah berupa laporan keuangan (laba rugi dan neraca) dan ICMD ( Indonesian Capital Market Directory) perusahaan tahun 2012-2015. 3.4 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari atau mengumpulkan catatan atau dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Informasi mengenai laporan keuangan perusahaan melalui ICMD tahun 2015, laporan keuangan tahun 2012-2015. 3.5 Metode Analisis Data berikut: Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai 3.5.1 Analisis Kualitatif Analisis kualitatif digunakan untuk menggambarkan profil dari sampel secara statistic deskriptif meliputi mean, maksimum, minimum, dan standar deviasi (Ghozali, 2011)

34 3.5.2 Regresi Logistik Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependent (perataan laba) dengan satu atau lebih variabel independent (ukuran perusahaan, dividen payout ratio, financial leverage, profitabilitas dan kepemilikan manajerial) dengan tujuan untuk mengestimasi dan atau memprediksi rata-rata populasi atau rata-rata variabel dependent berdasarkan nilai variabel independent yang diketahui. Dari penelitian ini model regresi logistik tepat digunakan karena memiliki satu variabel dependent yang menggunakan data dummy (p erataan laba) dan memiliki variabel independent (ukuran perusahaan, dividen payout ratio, financial leverage, profitabilitas dan kepemilikan manajerial) yang diukur dengan skala rasio. Model logic dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut : (Ghozali, 2011). P Ln 1-P = 0 + 1 SIZE + 2 PROFIT + 3 LEV + e Dimana: P Size PROFIT LEV e = Dummy variabel perataan laba = Ukuran perusahaan = Profitabilitas = Leverage = Error

35 3.5.3 Uji Kelayakan Model Untuk menguji hipotesis bahwa data empiris cocok atau tidak dengan model maka digunakan uji Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit Test. Dimana jika nilai Hasmer and Lemeshow s of Fit Test 0,05 maka hipotesis alternatif ditolak yang berarti model regresi logistic dinyatakan tidak fit (tidak layak) dengan datanya. Dan sebaliknya, jika nilai Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit Test 0,05 maka hipotesis alternatif diterima yang berarti model regresi logistic dinyatakan fit (layak) dengan datanya. 3.5.4 Uji t Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji-t. Menurut Ghozali (2011), uji parsial (uji statistic t) digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh 1 variabel independent (secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependent (perataan laba). Hipotesis akan diuji pada tingkat signifikan ( α) 5%. Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis akan didasarkan pada nilai p-value. Apabila p-value > α maka hipotesis ditolak. Sebaliknya apabila p-value < α maka hipotesis diterima. Apabila hipotesis diterima berarti variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, dan likuiditas mempengaruhi perataan laba. Tetapi jika tidak berarti variabel tersebut tidak berpengaruh terhadap perataan laba. 3.5.5 Koefisien Determinasi Koefisien determinasi dalam regresi logistic menggunakan Cox and Snell R Square merupakan ukuran yang mencoba meniru ukuran R 2 pada multiple

36 regression yang didasarkan pada teknik estimasi likehood dengan nilai maksimum kurang dari 1 (satu) sehingga sulit diinterpretasikan. Negelkerke R Square merupakan modifikasi dari koefisien Cox and Snell R Square untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari nol sampai satu.