BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJARAKUNTANSI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN KARTU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang

I. PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini akan dibahas beberapa hal mengenai gambaran umum

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAWUNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari. Usaha untuk mencapai tujuan. yang melibatkan siswa aktif dalam proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. Nasional :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia memegang peranan yang sangat penting di

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 latar Belakang Masalah. Peningkatan mutu pendidikan tidak terlepas dari kualitas proses

BAB I PENDAHULUAN. yang diajarkan di sekolah dasar. Dalam mengajarkan mata pelajaran Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan dirinya menuju masyarakat global adalah kemampuan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE TGT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting pola pikirnya dalam membentuk siswa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. menambah sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diberikan di tingkat dasar dan menengah. IPS tidak hanya mendengarkan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap manusia, karena

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN TINGKAT PEMAHAMAN SISWA DALAM PELAJARAN EKONOMI SMA PADA ERA MEA

BAB I PENDAHULUAN. belajar mengajar sehingga siswa tersebut tidak merasa bosan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru sebagai tenaga kependidikan memiliki tugas untuk melaksanakan proses

BAB I PENDAHULUAN. belajar siswa. Hasil belajar siswa dapat ditingkatkan apabila pembelajaran

MAKALAH SIMPOSIUM GURU 2015

BAB I PENDAHULUAN. sitematis ke arah perubahan tingkah laku menuju kedewasaan peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses aktualisasi peserta didik melalui berbagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tidak maksimal dimana pada tahun 2013 pembelajaran yang dilakukan dikelas XI

BAB I PENDAHULUAN. nasional yang diamanatkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan. Nasional Nomor 20 Tahun 2003 akan tercapai bila didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. keluarga serta lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, dalam proses pendidikan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan manusia yang bertakwa

Surakarta, Indonesia ABSTRAK

`BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan pembelajaran. Peran guru tidak hanya mentransfer ilmu kepada

BAB I PENDAHULUAN. dengan siswa dapat memahami dan mengerti maksud pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan dirinya dengan pengetahuan, keterampilan dan keahlian guru.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam membina kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mempelajari alam dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. motivasi belajar siswa dengan metode billboard ranking pada pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut. Upaya peningkatan kualitas manusia harus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Meina Noriyana Guru SMPN 3 Paringin, Kabupaten Tabalong

I. PENDAHULUAN. dikarenakan dalam pembelajaran sejarah di berbagai sekolah lebih menekankan

BAB I PENDAHULUAN. proses terjadinya perubahan prilaku sebagai dari pengalaman. kreatif, sehingga mampu memacu semangat belajar para siswa.

BAB I PENDAHULUAN. siswa. Siswa yang belajar akan mengalami perubahan baik dalam pengetahuan,

I. PENDAHULUAN. proses tersebut diperlukan guru yang memberikaan keteladanan, membangun

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia khususnya dalam bidang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. mata pelajaran yang harus diberikan di Sekolah Dasar (SD). Mata pelajaran ini

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik apa yang akan dilakukan dalam kelas selama pertemuan berlangsung.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan hubungan yang tidak linier antar pendidikan dengan lapangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

pembelajaran pada mata pelajaran Mencatat Dikte yang ada di Permasalahan yang ada di dalam penelitian ini adalah apakah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Guru memegang peranan penting terhadap keberhasilan belajar siswa,

BAB I PENDAHULUAN. emosional siswa dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: WAHYUNINGSIH A

BAB I PENDAHULUAN. hanya memberikan materi melalui ceramah dan pemberian hafalan. Guru

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Devi Astuti Alawiyah, 2013

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan UPI (2009:171) mengemukakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Pembaharuan

MEIDITA CAHYANINGTYAS K

ABSTRAK. Kata Kunci : Metode Ceramah, Metode Team Game Tournament (TGT), dan Prestasi Belajar.

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan bangsa, mulai dari pembangunan gedung-gedung,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) tanggung jawab, kejujuran, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.

BAB II KAJIAN TEORI. Sehubungan dengan keberhasilan belajar, Slameto (1991: 62) berpendapat. bahwa ada 2 faktor yang mempengaruhi belajar siswa.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS III SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENTS

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah matematika. Pelajaran matematika memegang peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. Yoppi Andrianti, 2014

mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Bahasa Indonesia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berlangsung di SDIT Nurul Fikri Kedungwaru Tulungagung.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha untuk mempersiapkan ataupun memperbaiki

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti selama dua kali pertemuan melalui

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. pendidikan menengah, beberapa upaya yang dilakukan pemerintah untuk

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menjadi sangat penting dalam kehidupan manusia.

*Keperluan korespondensi, tel/fax : ,

PENERAPAN METODE TURNAMEN MEMBACA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA DALAM MENEMUKAN INFORMASI MELALUI MEMBACA MEMINDAI

Oleh: Tety Roosliana SMA Negeri 1 Kauman-Tulungagung Kata Kunci: pembelajaran kooperatif, tipe Teams Games Tournaments (TGT)

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan pengalamannya kepada siswa pada setiap mata pelajaran.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas XI IPS2 SMA NEGERI 1

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia memiliki banyak permasalahan yang hingga kini belum terselesaikan dengan baik. Masalah-masalah itu antara lain adalah biaya pendidikan yang tinggi, kualitas pembelajaran yang rendah, dan pendidikan yang masih belum merata sehingga banyak orang yang belum mendapatkan kesempatan untuk bersekolah. Kualitas pendidikan disuatu negara merupakan cerminan dari kualitas sumber daya manusia yang ada di negara tersebut. Masyarakat pada suatu negara selalu menginginkan kualitas pendidikan yang tinggi untuk mereka. Bagi masyarakat pendidikan merupakan modal untuk menjalani kehidupan. Masalah pendidikan adalah masalah yang sangat penting bagi manusia karena pendidikan itu menyangkut kelangsungan hidup manusia. Menurut Muhibbin Syah (2005:10) Pendidikan diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan. Untuk mencapai tujuan pendidikan secara maksimal peran guru sangat penting dan diharapkan guru memiliki cara/metode mengajar yang baik dan mampu memilih metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan konsepkonsep mata pelajaran yang akan disampaikan. Untuk itu diperlukan suatu upaya dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran salah satunya adalah dengan memilih metode dalam menyampaikan materi pelajaran agar diperoleh peningkatan prestasi belajar siswa khususnya pelajaran akuntansi. Misalnya dengan membimbing siswa untuk bersama-sama terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan mampu membantu siswa berkembang sesuai dengan kemampuannya. Pada dasarnya inti dari perancangan pembelajaran adalah melihat karakteristik siswa, menetapkan metode pembelajaran yang optimal untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Hal yang utama dalam perancangan pembelajaran adalah pada pemilihan, penetapan, dan pengembangan 1

2 metode pembelajaran. Memilih metode pembelajaran harus didasarkan pada kondisi dan hasil pembelajaran. Metode mengajar akan mempengaruhi kualitas pembelajaran. Penerapan metode mengajar yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa. Guru harus benar-benar terampil dan menguasai metode yang akan diterapkan saat pembelajaran berlangsung. Saat guru kurang matang dalam penguasaan metode hasilnyapun kurang bisa maksimal. Begitu juga disesuaikan dengan penguasaan materi. Saat guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran maka dalam menyajikan materi tidak jelas sehingga siswa kurang senang dan antusias terhadap pelajaran atau guru akibatnya siswa malas untuk belajar. Dalam kegiatan belajar motivasi juga dapat dikatakan sebagai pendorong pada diri siswa yang nantinya dalam kegiatan belajar akan menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar mengajar. Proses pembelajaran yang efektif diciptakan agar prestasi belajar yang dicapai oleh siswa bisa optimal maka diperlukan usaha dari guru untuk memotivasi seluruh siswa agar mau belajar dan saling membantu menyusun kegiatan di kelas sedemikian rupa sehingga siswa mampu memahami ide, konsep, dan keterampilan yang diberikan. Hal tersebut dapat dicapai melalui penerapan pembelajaran kooperatif karena pembelajaran kooperatif menciptakan sebuah perubahan pembelajaran di dalam kelas. Pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan prestasi siswa di dalam kelas yaitu penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT). Pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) merupakan tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda. Dalam hal ini guru menyajikan materi dan siswa bekerjasama dalam kelompok mereka masingmasing.

3 Fitri Handayani (2010) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan partisipasi dan prestasi belajar siswa. Penelitian yang dilakukan oleh Ni Wayan Eva Nurhayati (2012) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil motivasi belajar siswa, nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan, dan respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) pada mata pelajaran TIK khususnya dalam kompetensi dasar mengidentifikasi berbagai komponen perangkat keras komputer adalah positif. Penelitian yang dilakukan oleh Ircham Junaidi (2009) menyimpulkan bahwa adanya penelitian tindakan kelas hasil belajar siswa meningkat. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan kelas XI IPS-3 SMA Batik 2 Surakarta diketahui bahwa terdapat masalah-masalah yang perlu diperbaiki khususnya dalam pembelajaran. Pembelajaran sebelumnya dilakukan dengan berpusat pada guru. Perlunya penerapan metode dalam mengajar yang baru dari sebelum-sebelumnya karena tujuan pembelajaran yang belum tercapai. Tujuan pembelajaran adalah untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan proses belajar mengajar yang nantinya diwujudkan dengan hasil belajar. Berdasarkan pengamatan ketuntasan siswa masih dikategorikan rendah. Oleh karena itu perlu ada upaya untuk memperbaiki proses pembelajaran. Selain tujuan pembelajaran, adalah kesesuaian metode dengan materi pelajaran. Dalam penelitian ini materi yang digunakan adalah kertas kerja, dengan adanya penerapan metode TGT sesuai dengan materi yang akan disampaikan karena metode TGT komponen didalamnya adalah presentasi kelas yaitu guru menyampaikan materi tetapi pokoknya saja, selanjutnya diskusi. Diskusi diharapkan akan membantu siswa dalam penyelesaian tugas dari guru, karena sebelumnya pelaksanaan diskusi belum berjalan sebagaimana mestinya. Saat diadakan diskusi kelompok siswa hanya mengandalkan teman dalam kelompok tersebut yang dianggap mampu untuk menyelesaikan tugas dari guru misalnya dengan menyelesaikan tugas menyusun kertas kerja dengan berkelompok. Didalam kelas siswa masih banyak berbicara

4 atau ramai sendiri dengan temannya daripada mengerjakan tugas dari guru karena siswa masih kurang paham apa tujuan dari pembentukan kelompok belajar didalam kelas. Padahal pembelajaran di dalam kelas dengan diskusi kelompok akan memudahkan siswa dalam memahami pelajaran dan bisa saling bertukar pikiran satu sama lain dalam kelompok tersebut. Hal ini menyebabkan hasil dari proses pembelajaran belum maksimal. Dilihat dari faktor siswa, banyak siswa yang masih ramai, kurang antusias saat di kelas, tidur, tidak memperhatikan dan belum siap menerima pelajaran ketika guru sudah memulai pelajaran. Masih banyak siswa yang berbicara sendiri saat guru mengajar. Di samping itu ketika kesulitan dalam mengerjakan tugas sedikit dari mereka yang berinisiatif untuk menanyakan kesulitan itu kepada guru. Mereka hanya mengandalkan contekan pekerjaan teman atau siswa yang lain. Dengan penerapan TGT diharapkan akan memotivasi siswa untuk bersemangat dalam kelas, dengan adanya permainan dalam TGT akan memberikan variasi yang berbeda saat pembelajaran berlangsung karena sebelumnya belum pernah diterapkan metode pembelajaran yang inovatif yang dapat membangkitkan minat siswa. Siswa akan tertarik dengan permainanpermaianan dan permainan. Dalam penerapan metode juga melihat alokasi waktu. Pada pembelajaran akuntansi pada kelas XI IPS-3 dilaksanakan pada jam terakhir, jadi saat pembelajaran semangat siswa dalam belajar sudah berkurang karena mungkin capek setelah seharian beraktivitas. Tetapi sebagai guru harus mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan. Dengan TGT adanya turnamen dengan media baru akan memunculkan semangat siswa agar selalu terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Siswa lebih senang dengan permainan-permainan, tentunya yang masih mendukung pembelajaran akuntansi. Fasilitas penunjang juga sangat berpengaruh terhadap hasil belajar. Sarana prasarana yang kurang bisa menghambat terlaksanya pembelajaran. Pembelajaran sebelumnya proses belajar mengajar dengan guru menjelaskan materi misalnya dengan bantuan media LCD dan laptop. Adanya TGT dengan media pembelajaran kartu yang disusun oleh guru dan sebelumnya belum diterapkan. Proses belajar dilakukan tidak hanya

5 dilakukan dengan media LCD saja tetapi dengan bantuan media kartu akademik yang memudahkan siswa dalam mengingat materi, karena kartu dibuat dengan soal-soal singkat yang diharapkan akan memudahkan dalam belajar yang nantinya diharapkan adanya peningkatan khususnya hasil belajar. itu dikemas dengan menggunakan media pembelajaran kartu. Jadi di dalam kelas siswa belajar sambil bermain dengan menggunakan kartu-kartu akademik. Kartu bagi mereka mungkin tidak asing lagi karena sering menjumpai tetapi dengan adanya kartu yang dikemas dengan soal-soal akademik akan memberikan pengalaman baru bagi para siswa. Hal ini dilakukan oleh guru untuk menciptakan perubahan dalam kegiatan belajar mengajar. Rendahnya prestasi belajar siswa pada SMA Batik 2 Surakarta terhadap mata pelajaran akuntansi selama ini mengindikasikan bahwa pembelajaran akuntansi belum sesuai dengan harapan. Hal tersebut terbukti dari data ulangan harian pada materi jurnal penyesuaian prosentase ketuntasan siswa 38,24%. Siswa kelas XI IPS-3 SMA Batik 2 Surakarta berjumlah 34 siswa. Dari 34 siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) belajar sebanyak 21 siswa dengan prosentase 61,76% dan siswa yang sudah mencapai KKM belajar sebanyak 13 siswa dengan prosentase 38,24%. Dari hasil observasi memunculkan gagasan dalam upaya mengatasi permasalahan tersebut melalui penerapan pembelajaran kooperatif khususnya tipe Team Games Tournament (TGT) dengan media pembelajaran kartu untuk mengaktifkan dan memotivasi siswa saat proses pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) dengan media pembelajaran kartu mengajak siswa untuk berkompetisi dalam permainan sebagai wakil dari kelompok. Berdasarkan paparan di atas, perlu dilakukan penelitian tindakan kelas untuk mengkaji dan menganalisis rendahnya prestasi belajar siswa, dengan judul penelitian:

6 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN KARTU PADA SISWA KELAS XI IPS-3 SMA BATIK 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013. B. Rumusan Masalah Untuk penegasan arah kajian penelitian maka perlu adanya suatu rumusan masalah. Rumusan masalah merupakan pernyataan mengenai ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti sehingga rumusan masalah yang jelas akan memudahkan dalam pemecahan masalah. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka rumusan masalahnya sebagai berikut: Apakah penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) dengan media pembelajaran kartu dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran akuntansi pada siswa kelas XI IPS-3 SMA Batik 2 Surakarta tahun ajaran 2012/2013? 1. Team Games Tournament (TGT) Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) dalam penelitian ini adalah tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda. Yang dimaksud dengan media pembelajaran kartu adalah suatu media pembelajaran dengan menggunakan kartu-kartu yang berisi soal dan nantinya akan diadakan permainan akademik dengan tujuan untuk memudahkan dalam proses pembelajaran. 2. Media Pembelajaran Kartu Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan media pembelajaran kartu adalah suatu media pembelajaran dengan menggunakan kartu-kartu yang berisi soal dan nantinya akan diadakan permainan akademik dengan tujuan untuk memudahkan dalam proses pembelajaran.

7 3. Prestasi Belajar Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan prestasi belajar dalam penelitian ini adalah hasil belajar yang telah dicapai menurut kemampuan yang dimiliki dan ditandai dengan perkembangan serta perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang diperlukan dari belajar dengan waktu tertentu. 4. Mata Pelajaran Akuntansi Pokok bahasan yang akan digunakan sebagai bahan penelitian adalah kertas kerja, yakni suatu kertas berkolom-kolom atau berlajur-lajur yang direncanakan secara khusus untuk menghimpun semua data akuntansi yang dibutuhkan pada saat perusahaan akan menyusun laporan keuangan secara sistematis. C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dirumuskan secara singkat dan jelas berdasarkan permasalahan dan cara pemecahan masalah yang dikemukakan. Seorang peneliti harus menemukan tujuan dari penelitiannya, agar arah penelitian lebih jelas dan terarah. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Untuk mengkaji dan menganalisis prestasi belajar mata pelajaran akuntansi melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) dengan media pembelajaran kartu pada siswa kelas XI IPS-3 SMA Batik 2 Surakarta tahun ajaran 2012/2013. D. Manfaat Penelitian Manfaat hasil penelitian khususnya untuk perbaikan kualitas proses maupun hasil pendidikan atau pembelajaran diuraikan secara jelas. Hasil dari penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

8 1. Manfaat Teoretis a. Memberikan kontribusi positif yang bermanfaat dalam dunia pendidikan khususnya mengenai penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) terhadap peningkatan prestasi belajar. b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan, pertimbangan, referensi, dan pengembangan bagi penelitian-penelitian di masa yang akan datang pada bidang permasalahan yang sejenis. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa Siswa dapat ikut berpartisipasi aktif dalam proses belajar mengajar dan menerapkannya dalam kegiatan nyata dengan bekal ilmu yang didapat. b. Bagi Guru Sebagai acuan bagi seorang guru dalam menentukan model pembelajaran yang tepat yang digunakan dalam proses belajar mengajar dikelas yang sesuai dengan kemampuan siswa beserta guru pada mata pelajaran akuntansi dalam rangka peningkatan prestasi siswa karena sebagian guru dalam proses pembelajaran khususnya pada sekolah menengah atas yang masih menggunakan metode pembelajaran tradisional. Dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) guru dapat menerapkan juga pada mata pelajaran lain tentunya dengan mengembangkan pembelajaran tersebut. c. Bagi Peneliti Dengan melakukan kegiatan penelitian ini peneliti memiliki kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan. Selain itu juga membuat peneliti lebih percaya diri untuk terus berkembang menuju kearah yang professional.