SIMBOLISME KEPURBAKALAAN MEGALITIK DI WILAYAH PAGAR ALAM, SUMATERA SELATAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I. PENDAHULUAN. Secara kronologis, sejarah Indonesia meliputi masa prasejarah, hindu-budha, masa

SENI LUKIS DAN SENI GORES PADA MEGALITIK PASEMAH, PROVINSI SUMATERA SELATAN

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk dapat memecahkan masalah-masalah yang akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tinggalan budaya masa lalu sebagai hasil kreativitas merupakan buah

SENI LUKIS DAN SENI GORES PADA MEGALITIK PASEMAH PROVINSI SUMATERA SELATAN

Rr. Triwurjani. Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Jl. Raya Condet No. 4 Pejaten, Jakarta

Seni Rupa Pasemah: Arah Hadap dan Orientasi Karya Seni Rupa Pasemah

1. PENDAHULUAN. Kepulauan Indonesia adalah tuan rumah budaya megalitik Austronesia di masa lalu

BELAJAR DARI ONGGOKAN NAN TERABAIKAN: Strategi Pemuatan Sejarah Lokal tentang Megalitik Pasemah dalam Materi Pelajaran Sejarah di Sekolah 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. hubungan dengan daerah-daerah atau bangsa-bangsa lain di luar Indonesia.

02/10/2012. Cupture 2. Sejarah Seni Rupa dan Kebudayaan Indonesia. Oleh: Handriyotopo, M.Sn NEOLITIKUM

BAB. IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penengahan yang berpenduduk Jiwa pada Tahun Secara

JEJAK JEJAK BUDAYA PENUTUR AUSTRONESIA DI SUMATERA SELATAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DESKRIPSI PEMETAAN LOKASI SITUS MEGALITIK PAJAR BULAN KECAMATAN PAJAR BULAN KABUPATEN LAHAT

Kajian Bandingan PEREKONOMIAN DAN PERDAGANGAN PADA MASA PERUNDAGIAN KAJIAN DATA MEGALITIK DI DATARAN TINGGI PASEMAH SUMATERA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Wilayah Kerinci secara administratif merupakan salah satu

Kerajaan Sriwijaya. 1. Latar Belakang Berdirinya Kerajaan Sriwijaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk mendukung seluruh data-data yang terkumpul pada saat penelitian dan

BAB I PENDAHULUAN. 2003: 13). Megalitik berasal dari kata mega yang berarti besar dan lithos yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berarti batu, sehingga dapat diartikan sebagai batu besar (Soejono, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai metode penelitian. Adapun dalam metode penelitian ini berisi tentang jenis

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain (Alwi, dkk 2003: 588).

INTERAKSI KEBUDAYAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Seni lukis ini memiliki keunikan tersendiri dalam pemaknaan karyanya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL PENELITIAN

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Sejarah

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 3. PERADABAN AWAL INDONESIALatihan Soal 3.1. Menhir. Waruga. Sarkofagus. Dolmen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Nias merupakan salah satu pulau yang kaya dengan peninggalan megalitik

I.PENDAHULUAN. provinsi di Indonesia. Sebagai bagian dari Indonesia, Lampung tak kalah

MASA PRA AKSARA DI INDONESIA

12Ilmu. semiotika. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom. Sejarah semiotika, tanda dan penanda, macam-macam semiotika, dan bahasa sebagai penanda.

I. PENDAHULUAN. pulau-pulau besar dan Pulau Sumatera salah satunya. Pulau Sumatera memiliki

MASYARAKAT PENDUKUNG TRADISI MEGALITIK: PENGHUNI AWAL SITUS TANJUNGRAYA, KECAMATAN SUKAU, LAMPUNG BARAT

BAB V PENUTUP. Pemanfaatan gua-gua atau ceruk di sekitar pegunungan karst berasal dari Asia

PERCANDIAN PADANGLAWAS

PENYELAMATAN ARCA-ARCA MEGALITIK SITUS PADANGPERIGI KABUPATEN LAHAT The Salvage of the Megalithic Statues at Padangperigi Site Lahat Regency

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ialah bangunan-bangunan purbakala yang biasa disebut candi. Candi-candi ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pada penggunaan lambang suatu kerajaan (Zoest, 1993, hal. 6). Simbol

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

JENIS KOLEKSI KETERANGAN UKURAN SKALA GAMBAR RUANG TRANSISI A. Dimensi obyek = 5m x 2m 1 :1. diorama 1 : 1. Dimensi 1 vitrin B = 1,7 m x 1,2 m 1 : 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendeskripsikan apa-apa yang berlaku saat ini. Didalamnya terdapat upaya

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi wisata

Hasil Kebudayaan masa Praaksara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MASA BERCOCOK TANAM DAN DAN BERTERNAK a. Kehidupan sosial-ekonomi Manusia Purba pada Masa Bercocok Tanam Kehidupan manusia senantiasa mengalami

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN ASTANA GEDE. di Kabupaten Ciamis. Situs Astana Gede merupakan daerah peninggalan

A. KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT

NISAN ARCA SITUS MAKAM KUNO MANUBA KECAMATAN MALLUSETASI KABUPATEN BARRU

TINGGALAN MEGALITIK DI DESA TUHAHA KECAMATAN SAPARUA KABUPATEN MALUKU TENGAH

Artifak Purba Pasemah: Analisis Ungkap Rupa Patung Megalitik di Pasemah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TINGGALAN TRADISI MEGALITIK DI DESA BASANGALAS, KECAMATAN ABANG, KABUPATEN KARANGASEM. Kadek Yogi Prabhawa Program Studi Arkeologi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

FUNGSI SITUS PAGAR BATU DI DESA PARDOMUAN, SIMANINDO, SAMOSIR, SUMATERA UTARA

MAKSUD DAN TUJUAN. Menganalisis sajak adalah usaha menangkap dan memberi makna kepada teks sajak.

PENGGUNAAN TINGGALAN BATU PAMALI SEBAGAI MEDIA PELANTIKAN RAJA DI DESA LIANG KEC. TELUK ELPAPUTIH KABUPATEN MALUKU TENGAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendukung sehingga akan terlihat dengan jelas makna dari iklan tersebut.

Arsitektur Dayak Kenyah

89 Kapata Arkeologi Vol. 1 No. 1 Agustus / Marlyn Salhuteru Masyarakat Maluku Tenggara

BAB II INFORMASI SITUS MEGALITIKUM GUNUNG PADANG CIANJUR

SARKOFAGUS SAMOSIR: KREATIVITAS LOKAL MASYARAKAT SAMOSIR

BAB I PENDAHULUAN. dengan individu. Manusia sejak ia bangun sampai ia memejamkan mata, selalu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. gerakan antara dua atau lebih pembicaraan yang tidak dapat menggunakan

!$ 3.2 Sifat dan Jenis Penelitian Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis semiotika dari Char

BAB 3 PERBANDINGAN BANGUNAN PASIR KARAMAT DENGAN BANGUNAN BERKONSEP MEGALITIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. untuk menunjukkan tingkat peradaban masyarakat itu sendiri. Semakin maju dan

Srivijaya. Tsabit Azinar Ahmad Jurusan Sejarah, Universitas Negeri Semarang. tsabit azinar ahmad-unnes

PEMALSUAN TANDA SEBAGAI FENOMENA SEMIOTIKA BUDAYA

BAB I PENDAHULUAN. Busana tidak hanya terbatas pada pakaian yang dipakai sehari-hari seperti

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 18 /KPTS/013/2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara Timur. Di pulau ini ditemukan banyak tinggalan arkeologis yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. membahas konsep teoritik berbagai kelebihan dan kelemahannya. 19 Dan jenis

BAB III METODE PENELITIAN. dikarenakan peneliti berusaha menguraikan makna teks dan gambar dalam

RELIGI. Oleh : Firdaus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Strategi Pengembangan Peluang Peran Masyarakat Dan Pemerintah Dalam Pengembangan Wisata Budaya Purbakala Situs Megalitikum Di Kota Pagar Alam

MENENGOK KEMBALI BUDAYA DAN MASYARAKAT MEGALITIK BONDOWOSO. Muhammad Hidayat (Balai Arkeologi Yogyakarta)

BAB I PENDAHULUAN. massa sangat beragam dan memiliki kekhasan yang berbeda-beda. Salah satu. rubrik yang ada di dalam media Jawa Pos adalah Clekit.

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Wayang Kulit

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dan berharga. Kebudayaan tersebut dapat menjadi pedoman atau

KESASTRAAN MELAYU KLASIK oleh Halimah FPBS UPI Bandung

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL PENELITIAN. hasil penelitian sebelumnya. Kajian pustaka bersifat mutakhir yang memuat teori,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan kualitatif, yaitu dengan menjelaskan atau menganalisis

tersebut misalnya drama, cerpen, puisi, dan novel (Waluyo dan Soliman, oleh tiap-tiap pengarang dapat berbeda. Perbedaan itu meliputi beberapa hal

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. Kajian pustaka merupakan daftar referensi dari semua karya tulis seperti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Indonesia merupakan salah satu negara yang sejarah kebudayaannya

Transkripsi:

SIMBOLISME KEPURBAKALAAN MEGALITIK DI WILAYAH PAGAR ALAM, SUMATERA SELATAN AGUS ARIS MUNANDAR Departemen Arkeologi Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Disampaikan dalam Seminar Nasional Peradaban Besemah sebagai Pendahulu Kerajaan Sriwijaya Tanggal 27 Februari 1 Maret 2009 Pagar Alam, Sumatra Selatan

Jalur migrasi I nenek moyang bangsa Indonesia

JALUR MIGRASI II NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA

Tanah Basemah

GUNUNG DEMPO, MAHAMERU BAGI TANAH BESEMAH

Penelitian-penelitian awal: Peneliti pertama yang membahas peninggalan arkeologis di Pasemah, Sumatra Selatan ialah L.Ullmann dalam Hindoe-belden in de binnenlanden van Palembang (1850). Diperkuat oleh E.P.Tombrink dalam karyanya yang berjudul Hindoe-monumenten in Bovenlanden van Palembang (1872). Peneliti yang secara luas mempelajari situs Pasemah ialah A.N.J.Th.a.Th.van Der Hoop dalam bukunya The Megalithic Remains in South Sumatra (1932). Ia menyimpulkan bahwa arca-arca di situs Pasemah dibuat oleh masyarakat megalitik.

Simbol-simbol dalam Kebudayaan (a) simbol-simbol konstitutif yang terbentuk sebagai kepercayaan-kepercayaan dan biasanya merupakan inti dari sistem religi (b) simbol-simbol kognitif yang membentuk ilmu pengetahuan (c) simbol-simbol penilaian moral yang membentuk nilai-nilai dan aturan-aturan (d) simbol-simbol pengungkapan perasaan (simbol ekspresif) (Bachtiar 1985: 66).

Situs Pasemah Meliputi area yang luas, yaitu di wilayah Tinggihari, Tanjungsirih, Tebingtinggi, Pulau Panggung, Air Puar, Tegurwangi, dan lainnya lagi. R.von Heine Geldern (1945) menyatakan bahwa megalitik Pasemah termasuk dalam kebudayaan strongly dinamic agitated. Dibuat untuk tujuan religius, dalam pembuatannya banyak warga masyarakat yang terlibat mengingat ukurannya yang besar. Masyarakatnya tentunya sudah tertata dan teratur. Arca-arca tersebut hendak merepresentasikan tokoh masyarakat yang dikagumi secara luas.

LIMA UNSUR KEAGAMAAN SISTEM KEPERCAYAAN UMAT AGAMA EMOSI KEAGAMAAN PERALATAN RITUS & UPACARA SISTEM RITUS & UPACARA [Koentjaraningrat, 1980: 80 3]

Penelitian yang didukung data artefaktual tanpa dukungan sumber tertulis DATA artefaktual Analogi, komparasi bersyarat PENELITI INTERPRETASI DATA TERTULIS

Semiotika: triadik Peirce REFERENT/ (ACUAN) Sifat Asosiasi: Formal ikon (icon) Natural indeks (index) Arbitrer simbol (symbol) SIGN (TANDA) INTERPRETANT (KONSEP PENGERTIAN

BATU GAJAH SIMBOL KEBUDAYAAN BESEMAH KUNO, SEKARANG DISIMPAN DI MUSEUM BALAPUTRADEWA, PALEMBANG

BATU GAJAH DARI ARAH LAIN MEMPERLIHATKAN KEPALA GAJAH

NEKARA PERUNGGU

FIGUR 3: Semiosis Batu Gajah ACUAN 1 Orang naik gajah ikon indeks ACUAN 2 Penguasa/Pemimpin? Tanda 1 Batu Gajah Tataran 1 Tataran 2 Interpretan (Intrp.)/Tanda 2 Penunggang gajah memakai busana khas (membawa nekara), orang penting Intrp.3/Tanda 3 Penguasa/Pemimpin utama

MEGALITIK YANG MENGGAMBARKAN SESEORANG SEDANG MENGENDARAI KERBAU

FIGUR 4: Semiosis Batu Kerbau ACUAN 1 Orang naik kerbau ikon indeks ACUAN 2 Memanfaatkan kebajikan? Tanda 1 Batu kerbau Tataran 1 Tataran 2 Interpretan (Intrp.)/Tanda 2 Penunggang kerbau hewan jinak yang bermanfaat Intrp.3/Tanda 3 Kebajikan

MEGALITIK YANG MENGGAMBARKA N SOSOK SESEORANG LELAKI YANG SEDANG BERKELAHI DENGAN ULAR, KEPALA PRIA ITU DIGIGIT ULAR, SEMENTARA TANGAN SI PRIA BERUSAHA MENARIK ULAR DARI KEPALANYA.

FIGUR 5: Semiosis Batu Ular ikon ACUAN 1 Orang berkelahi dengan ular ACUAN 2 Kejahatan yang harus dihindari indeks? Tanda 1 Batu Ular Tataran 1 Tataran 2 Interpretan (Intrp.)/Tanda 2 Manusia melawan binatang rendah, lihay, licik, dan jahat Intrp.3/Tanda 3 kejahatan pasti ada tetapi harus dihindari

Arca megalitik dari Tinggihari, Pasemah. Menggambarkan tokoh pria setengah badan, hanya dari kepala hingga bagian atas badannya. Bagian bawah badan tidak digambarkan.

FIGUR 6: Semiosis arca tidak lengkap ACUAN 1 Manusia Luar biasa ACUAN 2 Kekuatan Supernatural? ikon indeks Tanda 1 Arca tidak lengkap Tataran 1 Tataran 2 Interpretan (Intrp.)/Tanda 2 Manusia dengan sosok tidak Lazim dipercaya memiliki beberapa kelebihan Intrp.3/Tanda 3 Kekuatan yang berada di luar alam manusia

BILIK BATU DOLMEN

MENHIR TORAJA MENHIR BESEMAH MENHIR JAWA BARAT

Apa makna kepurbakalaan megalitik ini dari perspektif Semiotika?

LUKISAN DINDING KUBUR BATU TANJUNG ARAU, DITEMUKAN OLEH VAN DER HOOP TAHUN 1930

LUKISAN KEPALA NAGA

Etik: Lukisan Burung Hantu, Emik masa sekarang: Garuda

FIGUR 7: LUKISAN BURUNG HANTU ACUAN 1 Burung hantu ikon ACUAN 2 Kekuatan Supernatural indeks ACUAN 3 Alam kegelapan/alam arwah indeks Tanda 1 Lukisan burung hantu Tataran 1 Tataran 2 Interpretan (Intrp.)/Tanda 2 Burung yang dianggap mempunyai kelebihan Intrp.3/Tanda 3 Burung hantu adalah burung supernatural Tataran 3 Intrp.4 Konsep Alam arwah

PERBANDINGAN ADEGAN YANG AGAK SETARA?

LUKISAN BILIK BATU YANG MENGGAMBARKAN SULUR-SULUR

Kebudayaan Besemah kuno Kedatuan Besemah KERAJAAN SRIWIJAYA

(Triratna) PRASASTI KARANG BERAHI, JAMBI PRASASTI TALANG TUWO, PALEMBANG (Astawidha) PRASASTI KOTA KAPUR, PRASASTI PALAS PASEMAH & BANGKA BUNGKUK, LAMPUNG (Triratna) (Triratna) BAGAN VII: DAERAH INTI SRIWIJAYA

Kita bukan dari mana-mana, tetapi pergi ke mana-mana

Terima kasih