BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengumpulan data penelitian, hasil analisis data dan pembahasannya. Dari uraian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Pre-Experimental Design. Penelitian ini terdiri dari satu variabel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. April 2017 sampai dengan Senin, 22 Mei 2017 di SMP Negeri 1 Manisrenggo.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pertama melakukan pretest, tiga kali pertemuan dilakukan pembelajaran dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperiment yang dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. semu (quasy experiment). Desain dari penelitian ini adalah One-Group Pretest

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu.

BAB IV BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian quasi experiment atau

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan pendekatan open-ended dipadukan dengan model learning cycle

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperiment yang dilakukan di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dengan pendekatan saintifik berbasis Problem Based

BAB IV HASIL PENELITIAN. eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok kontrol (kelas X MIPA 2)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian. yaitu kelas VIII E sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII C sebagai kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment).

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. lain yang subjek penelitiannya adalah manusia (Sukardi, 2003:16). Tujuan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada 21

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen (experiment research).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experimen (experimen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

84 Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6 No 7 Tahun 2017

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Solok tahun ajaran 2016/2017, maka diperoleh data motivasi belajar dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMP Negeri 14 Yogyakarta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. experimental research) yaitu metode eksperimen yang tidak memungkinkan peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental Research (penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. KH. Ahmad Dahlan 130, Kota Yogyakarta. Adapun mengenai pelaksanaan. Sabtu, 28 November 2015 tahun ajaran 2015/2016.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Dikatakan kuasi eksperimen karena subjek penelitian tidak diacak sepenuhnya.

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Miftahul Ulum

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Kemudian data tentang hasil belajar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keefektifan pembelajaran menggunakan model problem based learning dan model

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menguraikan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI MAN 1 Bandar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengambilan data penelitian dilaksanakan pada hari Rabu, 18 Mei 2016 di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kontrol ditampilkan pada tabel 4.1 di bawah ini:

Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu atau kuasi eksperimen. Penelitian. kemampuan berpikir kreatif dan rasa ingin tahu peserta didik.

BAB IV HASIL PENELITIAN. Pada bagian ini akan dibahas atau diuraikan hasil-hasil penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu. Penelitian ini dikatakan eksperimen semu karena

BAB III METODE PENELITIAN. (RME) berbasis Teori Multiple Intelligence Howard Gardner. Waktu : 23 Maret April 2016

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperbandingkan kedua model pembelajaran tersebut untuk mengetahui model

BAB IV HASIL PENELITIAN. pembahasannya tentang Penerapan Metode Pembelajaran Aktif Tipe Team

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu siswa kelas VII SMPN 1 Gadingrejo pada semester

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menerapkan metode pembelajaran inkuiri dalam pendekatan saintifik di kelas VII

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kaliurang Km 17 Pakembinangun, Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

III. METODE PENELITIAN. bulan November 2010 di SMP Negeri 19 Bandar Lampung.

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Muhammadiyah 2 Palembang tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. research karena peneliti tidak mengontrol variabel-variabel luar yang

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas VII di SMPN 2 Way Tenong

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Analisis deskripsi dalam penelitian ini membahas mengenai deskripsi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

Gambar 3.1 : Desain penelitian oleh Newman dalam Endang mulyatiningsih (2011:89) Keterangan: R = Random Assigment X 1

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Tamansiswa

III. METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menguji apakah ada perbedaan efektivitas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen semu (quasi

BAB III DESAIN PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian, deskripsi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Sejarah Singkat SMP Negeri 4 Yogyakarta. berdiri pada tahun 1994, di tanah seluas 3890 m dan memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Hasil penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. bulan Januari tahun 2015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian. dilakukan selama 5 minggu pembelajaran (5X pertemuan).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Penelitian ini untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen yang mengungkap perbedaan

PENGARUH METODE PRAKTIKUM DENGAN PENDEKATAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI PEMISAHAN CAMPURAN DI SMP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kali diisi dengan melakukan pretest, dua kali pertemuan diisi dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan tentang pelaksanaan kegiatan penelitian, pengumpulan data penelitian, hasil analisis data dan pembahasannya. Dari uraian tersebut, akan menjawab perumusan masalah penelitian. A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan jenis Pre- Experimental Design yang dilakukan di SMP Negeri 2 Pemalang. Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan pembelajaran dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR) yang dilaksanakan sejak hari Kamis, 6 April 2017 sampai dengan Selasa 9 Mei 2017. Data dalam penelitian ini terdiri dari pretest dan posttest prestasi belajar siswa serta angket awal dan angket akhir kemandirian belajar siswa. Penelitian diawali dengan pemberian soal pretest untuk mengukur kemampuan prestasi belajar awal siswa yang terdiri dari 5 butir soal uraian. Selanjutnya siswa diberikan angket awal kemandirian belajar siswa untuk mengetahui tingkat kemandirian belajar awal siswa di kelas eksperimen. Selama proses pembelajaran berlangsung dilakukan observasi oleh observer, yaitu guru matematika SMP Negeri 2 Pemalang. Lembar observer bertujuan untuk mengamati dan mengevaluasi keterlaksanaan pembelajaran berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang 73

telah dibuat. Penelitian ini dilakukan pada materi Garis dan Sudut. Materi ini diajarkan di kelas eksperimen dengan menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR). Pelaksanaan pembelajaran di kelas eksperimen, yaitu di kelas VII C menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR). Kegiatan pembelajaran selama penelitian dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 5. Kegiatan Penelitian No. Kelas Eksperimen (Pembelajaran Matematika Realistik) Hari, tanggal (jam) Kegiatan 1. Kamis, 6 April 2017 3 x 40 menit (11.00 13.30 WIB) 1) Pretest 2) Angket Kemandirian Awal 3) Pembelajaran 1 : LKPD #1 a. Hubungan titik, garis, dan bidang b. Kedudukan dua garis 2. Sabtu, 8 April 2017 2 x 40 menit (07.50 09.10 WIB) 1) Pembelajaran 2 : LKPD #2 a. Membagi ruas garis menjadi beberapa bagian sama panjang b. Menemukan konsep sudut 3. Kamis, 13 April 2017 3 x 40 menit (11.00 13.30 WIB) 1) Pembelajaran 3 : LKPD #3 a. Hubungan antar sudut b. Hubungan sudut-sudut pada dua garis sejajar 2) Posttest 4. Selasa, 9 Mei 2017 1 x 40 menit (07.10 07.50 WIB) 1) Angket Kemandirian Akhir 74

Dalam penelitian ini proses pembelajaran dilakukan oleh peneliti berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disusun sesuai pendekatan pembelajaran yang digunakan. Pada kelas eksperimen yang menggunakan matematika realistik, proses pembelajaran terdiri kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Pada fase awal meliputi pembukaan, apersepsi, dan motivasi. Penelitian diawali dengan pemberian pretest yang terdiri dari tes dan angket kemandirian belajar siswa untuk mengetahui kemampuan awal matematika dan sikap awal siswa. Penelitian dilanjutkan dengan proses pembelajaran sebanyak 4 kali pertemuan. Pembelajaran diawali dengan memberikan salam kepada peserta didik, kemudian peneliti melanjutkan dengan penyampaian tujuan pembelajaran. Seperti biasa, awalnya menyampaikan apersepsi dan motivasi kepada siswa pada masing-masing pertemuan. Setelah itu siswa dibagi menjadi 8 kelompok masing-masing 4 orang. Kelompok disusun secara acak sesuai tempat duduk. Setiap siswa mendapatkan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) untuk dikerjakan secara mandiri setelah pembahasan kelompok mendapatkan hasil dari diskusi. Materi pada LKPD adalah materi tentang Garis dan Sudut yang menggunakan pendekatan matematika realistik. Sebelum siswa mengerjakan LKPD, peneliti menyampaikan beberapa hal terkait dengan petunjuknya, serta siswa dipandu untuk menjabarkan hal-hal tentang kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran guna mengarahkan siswa menemukan konsep apa 75

yang akan dibahas pada pertemuan itu. Kemudian siswa secara berkelompok mendiskusikan dan menuliskan pemahaman awal siswa mengenai materi pembelajaran dan kemudian berkelompok mencari konsep yang baru melalui LKPD, sehingga menemukan konsep baru yang diharapkan. Kemudian peneliti meminta kepada siswa untuk mengerjakan LKPD di beberapa bagian kegiatan untuk mengetahui siswa sudah paham atau belum dengan materi pada saat pembelajaran. Pada pertemuan awal, banyak siswa yang merasa kesulitan karena belum terbiasa dengan diskusi kelompok, sehingga peneliti harus ikut membantu dan membimbing siswa dalam berdiskusi dan langkah-langkah mengerjakan LKPD agar tercipta suasana diskusi kelompok yang kondusif. Seiring berjalannya penelitian, siswa mulai terbiasa dengan pembelajaran yang menggunakan diskusi kelompok pada setiap pertemuan. Dalam pembelajaran, selalu ada siswa yang kadang susah diatur, malas dalam berdiskusi dengan kelompoknya sehingga guru harus memberikan arahan dan teguran kecil agar suasana belajar kelompok (berdiskusi) kembali tercipta dengan baik dan terkontrol. Pembelajaran dimulai dengan pembukaan, meliputi guru membuka pelajaran, meminta salah satu siswa memimpin berdoa, mengecek kehadiran siswa, menyampaikan pokok bahasan yang hendak dipelajari dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Selanjutnya guru memotivasi siswa agar bersemangat selama mengikuti pembelajaran. Guru 76

juga memberikan apersepsi sebelum kegiatan inti pembelajaran dimulai. Seperti terlihat pada gambar berikut. Gambar 12. Guru membuka pelajaran Selanjutnya guru membagikan LKPD dan siswa diminta untuk saling berkelompok dalam mengerjakan LKPD tersebut. Lembar Kegiatan Peserta Didik tersebut berisi langkah-langkah pengerjaan dan beberapa soal-soal terkait Materi Garis dan Sudut yang menggunakan pendekatan Matematika Realistik, seperti terlihat pada gambar berikut. Gambar 13. Siswa berkelompok mengerjakan LKPD 77

Pada tahap selanjutnya, setelah diskusi kelompok, perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi di hadapan seluruh teman sekelas. Setelah pada tahap mempresentasikan, guru menerangkan kembali terkait hasil diskusi siswa dan menyampaikan materi Garis dan Sudut dengan mengkaitkan pada konsep pendidikan matematika realistik. Setelah itu, guru juga mengoreksi hasil pekerjaan siswa di hadapan kelas. Seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Gambar 14. Siswa sedang mengerjakan soal di depan kelas Gambar 15. Guru sedang menerangkan hasil pekerjaan siswa di depan kelas 78

Pada akhir pembelajaran, peneliti mengajak siswa untuk menyampaikan kesimpulan materi yang telah dibahas. Setelah selesai memberikan kesimpulan pembelajaran, peneliti menyampaikan materi selanjutnya yang akan dibahas, kemudian menutup pembelajaran dengan salam. Pada kelas yang sudah diberikan perlakuan dengan menggunakan pembelajaran dan strategi pembelajaran, maka setelah perlakuan diberikan, siswa selanjutnya akan diberikan posttest untuk mengukur prestasi belajar matematika siswa dan angket akhir kemandirian belajar matematika siswa. Seperti yang disajikan pada gambar di bawah ini. Gambar 16. Siswa sedang mengerjakan posttest Secara keseluruhan, proses pembelajaran di kelas eksperimen berjalan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disusun. Keterlakasanaan pembelajaran dapat dilihat pada lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran pada lampiran. 79

2. Deskripsi Data Penelitian a. Deskripsi Data Hasil Prestasi Belajar Siswa Data prestasi belajar matematika terdiri dari data pretest dan posttest. Pretest diberikan kepada kelompok eksperimen sebelum proses pembelajaran. Tujuan dari pretest adalah mengetahui kemampuan awal siswa. Posttest dilaksanakan setelah proses pembelajaran selesai. Tujuan diberikannya posttest adalah mengetahui kemampuan siswa setelah diberi perlakuan. Nilai maksimum dari soal pretest dan posttest adalah 100. Hasil pretest dan posttest dapat dilihat melalui tabel berikut. Tabel 6. Data Hasil Pretest dan Posttest Prestasi Belajar Siswa Deskripsi Kelas Eksperimen (VII C) Pretest Posttest Rata-rata 31,2812 68,375 Nilai Maksimum Ideal 100 100 Nilai tertinggi 72 100 Nilai terendah 5 14 Standar Deviasi 14,9218 17,8266 Varians 222,6603 317,7903 Rata-rata nilai pretest pada kelas eksperimen adalah 31,2812 dan nilai tertinggi pada kelas tersebut adalah 72. Setelah mendapatkan perlakuan dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR), rata-rata posttest di kelas eksperimen menjadi 68,375 dan 10 dari 32 siswa mendapatkan nilai di atas KKM yang ditetapkan. 80

b. Deskripsi Data Kemandirian Belajar Siswa Data kemandirian belajar siswa diperoleh dari pengisian nagket yang dilakukan setiap siswa. Angket kemandirian belajar ini diberikan sebelum dan setelah perlakuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR) terhadap hasil kemandirian belajar siswa. Hasil deskripsi data kemandirian belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 7. Deskripsi Data Skor Kemandirian Belajar Siswa Deskripsi Kelas Eksperimen (VII C) Kemandirian Awal Kemandirian Akhir Banyaknya siswa 32 32 Rata-rata 87,625 89,4062 Skor tertinggi 101 108 Skor terendah 69 75 Standar Deviasi 9,0116 9,0726 Varians 81,2096 82,3135 Data skor kemandirian belajar matematika pada penelitian ini secara lengkap dapat dilihat pada lampiran. Kemandirian belajar pada penelitian ini meliputi tiga aspek, yaitu bertanggung jawab, memiliki inisiatif, dan tidak bergantung pada orang lain. Berikut deskripsi data dari ketiga aspek tersebut. 81

Tabel 8. Deskripsi Persentase Data Aspek Kemandirian Belajar Siswa Aspek Kemandirian Awal Kelas Eksperimen Kemandirian Akhir Bertanggung jawab 80,92 % (1243) 81,38 % (1250) Memiliki inisiatif 75 % (864) 76,56 % (882) Tidak Bergantung pada Orang Lain 77 % (889) 77,95 % (898) 3. Analisis Statistik Uji Inferensial a. Data Sebelum Perlakuan Data yang diperoleh sebelum perlakuan meliputi data hasil pengukuran prestasi belajar dan kemandirian belajar awal siswa dalam pembelajaran matematika pada kelompok eksperimen. Jika ditampilkan dengan tabel dari beberapa uji yang dilakukan, dapat disajikan dalam tabel berikut. Tabel 9. Normalitas Pretest dan Skor Angket Kemandirian Awal Variabel Sig Keputusan Prestasi 0,716 H 0 diterima Kemandirian Belajar 0,551 H 0 diterima Berdasarkan tabel di atas, terlihat untuk nilai signifikansi pada uji normalitas untuk pretest dan kemandirian awal belajar masingmasing 0,716 dan 0,551. Dikarenakan 0,716 lebih besar dari 0,05, demikian juga 0,551 juga lebih besar dari 0,05 maka H 0 diterima. Dengan demikian, untuk uji normalitas pada data pretest berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Sama halnya dengan uji 82

normalitas pada data kemandirian awal belajar siswa juga berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Selengkapnya dapat dilihat pda grafik berikut untuk melihat grafik normal Q-Q Plot untuk Data Pretest Siswa. Gambar 17. Grafik Normal Q-Q Plot Data Prestasi Awal Belajar Siswa (Pretest) Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa normal Q-Q Plot yang memperlihatkan bahwa data berdistribusi normal ditunjukkan dengan data yang menyebar di sekitar garis. Gambar 18. Grafik Normal Q-Q Plot Data Kemandirian Awal Belajar Siswa 83

b. Data Setelah Perlakuan 1) Uji Normalitas Data yang diperoleh setelah perlakuan meliputi data hasil pengukuran prestasi belajar dan kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran matematika dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR) pada kelompok eksperimen. Hasil uji normalitas dengan menggunakan program SPSS dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 10. Hasil Uji Normalitas Setelah Perlakuan Variabel Sig Keputusan Prestasi 0,813 H 0 diterima Kemandirian Belajar 0,889 H 0 diterima Berdasarkan pada tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa data nilai posttest pretasi belajar dan skor kemandirian belajar akhir siswa beristribusi normal dikarenakan nilai signifikansi dari masing-masing variabel lebih dari 0,05 selengkapnya dapat dilihat pada grafik berikut. Gambar 19. Grafik Normal Q-Q Plot Data Prestasi Akhir Belajar Siswa (Posttest) 84

Gambar 20. Grafik Normal Q-Q Plot Data Kemandirian Akhir Belajar Siswa Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa data prestasi belajar dan angket kemandirian belajar siswa menyebar di sekitar garis yang menunjukkan bahwa data berasal dari populasi yag berdistribusi normal. 2) Uji Hipotesis a) Prestasi Belajar Dari hasil uji prasyarat analisis diketahui bahwa data yang didapat berasal dari data yang berdistibusi normal. Setelah diketahui data berdistribusi normal, maka untuk menjawab rumusan masalah yang pertama yaitu bagaimana keefektifan pembelajaran dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR) ditinjau dari prestasi belajar pada materi pokok Garis dan Sudut di kelas VII SMP Negeri 2 Pemalang digunakan uji t-one 85

sample test dan t-paired sample test. Dalam penelitian ini, pembelajaran dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik dikatakan efektif jika rata-rata prestasi belajar siswa meningkat secara signifikan setelah diberikan perlakuan. Hasil perhitungan uji t-one sample test dengan menggunakan program SPSS disajikan pada tabel dan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Sedangkan hasil uji t-paired sample two-tailed test dengan menggunakan program SPSS disajikan pada tabel dan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Tabel 11. Hasil Uji t-one sample test Data Prestasi Belajar Siswa Sig. (2-tailed) SPSS p-value one-tailed Keputusan 0,000 0,000 H 0 ditolak Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai sig. sama dengan 0,000 untuk two-tailed maka nilai p-value untuk hipotesis satu arah sama dengan yaitu 0,0000. Karena p-value < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa H 0 ditolak dengan kata lain prestasi belajar siswa mencapai KKM, setelah diterapkan pembelajaran dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR). Berdasarkan nilai rata-rata pretest dan posttest yang menghasilkan nilai rata-rata kelas masing-masing 31,28 dan 68,38 menunjukkan bahwa kenaikan rata-ratanya hanya mencapai 31,25 %. Nilai KKM pada tempat penelitian yaitu 80, sementara untuk hasil posttest tidak lebih dari 80. Faktor ini yang kemudian 86

menyimpulkan bahwa Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik belum efektif ditinjau dari pencapaian KKM pada materi Garis dan Sudut di SMP Negeri 2 Pemalang. Tabel 12. Hasil Uji t-paired sample test Data Prestasi Belajar Siswa Sig. (2-tailed) SPSS p-value one-tailed Keputusan 0,000 0,000 H 0 ditolak Berdasarkan pada tabel dapat dilihat bahwa dengan nilai p- value (2-tailed) = 0,000 maka p-value dibagi menjadi dua yaitu 0,000, maka p-value < 0,05. Dengan demikian dapat diambil keputusan bahwa H 0 ditolak, yang artinya rata-rata prestasi belajar siswa meningkat secara signifikan setelah diterapkannya pembelajaran dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR). b) Kemandirian Belajar Dari hasil uji prasayarat analisis diketahui bahwa data yang didapat berasal dari data yang berdistribusi normal. Setelah diketahui data berdistribusi normal, maka untuk menjawab rumusan masalah yang kedua yaitu bagaimana keefektifan pembelajaran dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR) ditinjau dari kemandirian belajar pada materi pokok Garis dan Sudut di kelas VII SMP Negeri 2 Pemalang digunakan uji t- one sample test dan t-paired sample test. Dalam penelitian ini, 87

pembelajaran dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR) dikatakan efektif jika a) mencapai KKM dan b) rata-rata skor kemandirian belajar siswa meningkat secara signifikan setelah diberi perlakuan. Hasil perhitungan uji t-one sample test dengan menggunakan program SPSS disajikan dalam tabel dan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Tabel 13. Hasil uji t-one sample test skor kemandirian belajar siswa Sig. (2-tailed) SPSS p-value one-tailed Keputusan 0,000 0,000 H 0 ditolak Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai sig. sama dengan 0,000 untuk two-tailed maka nilai p-value untuk hipotesis satu arah sama dengan yaitu 0,0000. Karena p-value < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa H 0 ditolak dengan kata lain skor kemandirian belajar siswa mencapai KKM, setelah diterapkan pembelajaran dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR). Tabel 14. Hasil Uji t-paired sample test Skor Kemandirian Belajar Siswa Sig. (2-tailed) SPSS p-value one-tailed Keputusan 0,000 0,000 H 0 ditolak Berdasarkan pada tabel dapat dilihat bahwa dengan nilai p- value (2-tailed) = 0,000 maka p-value dibagi menjadi dua yaitu 0,000, maka p-value < 0,05. Dengan demikian dapat diambil 88

keputusan bahwa H 0 ditolak, yang artinya rata-rata skor kemandirian belajar siswa meningkat secara signifikan setelah diterapkannya pembelajaran dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR). Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR) efektif ditinjau dari kemandirian belajar siswa. B. Pembahasan Pada penelitian ini, ada beberapa hal yang akan dibahas sesuai dengan rumusan masalah penelitian, yaitu keefektifan pembelajaran dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR) ditinjau dari prestasi dan keefektifan pembelajaran dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR) ditinjau dari kemandirian belajar siswa. Pertama, sebelum melakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji t- paired sample test terlebih dahulu melakukan uji normalitas. Berdasarkan uji normalitas dengan test kolmogorov-smirnov didapatkan bahwa nilai sig. untuk data sebelum dan sesudah lebih dari 0,05. Pertimbangan lain yang digunakan untuk mengindikasikan Data penelitian dikatakan cenderung berdistribusi normal adalah jumlah sampel sudah lebih dari 30 dan populasi berjumlah tidak terbatas (Field, 209 :133). Data yang berdistribusi normal juga dapat dilihat dari skewness untuk mengukur kemiringan dan kurtosis untuk mengukur puncak. Hasil analisis deskriptif output dengan menggunakan SPSS menunjukkan bahwa nilai 89

statistik mendekati angka 0 dengan angka skewness dan kurtosis masingmasing 0,826 dan 1,596 untuk prestasi awal belajar siswa (pretest) serta - 0,694 dan 1,528 untuk prestasi akhir belajar siswa (posttest). Histogram dan Q-Q Plot dari data penelitian, data akan berdistribusi normal apabila skewness dan kurtosis berada di antara -2 dan +2 (George & Mallery, 2010). Dengan demikian, data prestasi belajar siswa dapat disimpulkan berasal dari data yang berdistribusi normal. Setelah mengetahui bahwa data berdistribusi normal maka dilakukan uji t-one sample test dan t-paired sample test untuk menjawab rumusan masalah pertama. Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05 diperoleh dari nilai p-value sama dengan 0,000 pada uji t- one sample test dan kurang dari 0,05 maka H 0 ditolak. Dengan kata lain, data prestasi belajar siswa mencapai KKM setelah diterapkannya pembelajaran dengan pendekatan PMR. Namun, setelah memperhatikan kenaikan rata-ratanya tidak menunjukkan rata-rata di atas KKM yang ditentukan, yaitu 80. Faktor tersebutlah yang kemudian menyimpulkan bahwa pembelajaran matematika dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik belum efektif ditinjau dari pencapaian KKM pada materi Garis dan Sudut di kelas VII SMP Negeri 2 Pemalang. Ada dua faktor yang diduga mengakibatkan tidak tercapainya hasil belajar untuk mencapai KKM sebesar 80, yang pertama terkait pelaksanaan waktu penelitian yang begitu singkat hanya 4 kali pertemuan, faktor yang kedua yaitu kurang maksimalnya dalam 90

penyusunan instrumen penelitian. Instrumen penelitian yang berupa angket dan soal pretest dan posttest masih belum sesuai dengan karakteristik materi yang diharapkan. Selanjutnya berdasarkan uji t-paired sample test dengan nilai p-value sama dengan 0,0000 dan kurang dari 0,05 maka H 0 ditolak yang artinya rata-rata prestasi belajar siswa meningkat secara signifikan setelah diterapkan pembelajaran dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR), maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR) efektif ditinjau dari peningkatan prestasi atau hasil belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Pemalang. Hal ini juga sesuai dengan hasil penelitian Lilik Waziratul (2017) yang menunjukkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) efektif ditinjau dari prestasi belajar siswa. Kedua, sebelum melakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji t- paired sample test terlebih dahulu melakukan uji normalitas terhadap data skor kemandirian belajar siswa. Hasil analisis deskriptif output dengan menggunakan SPSS menunjukkan bahwa nilai statistik mendekati angka 0 dengan angka skewness dan kurtosis masing-masing -0,400 dan -0,684 untuk kemandirian awal belajar siswa serta 0,215 dan -0,557 untuk kemandirian akhir belajar siswa. Dengan demikian, data kemandirian belajar siswa dapat disimpulkan berasal dari data yang berdistribusi normal. 91

Setelah mengetahui bahwa data berdistribusi normal maka dilakukan uji t-one sample test dan t-paired sample test untuk menjawab rumusan masalah kedua. Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05 diperoleh dari nilai p-value sama dengan 0,000 pada uji t- one sample test dan kurang dari 0,05 maka H 0 ditolak. Dengan kata lain, skor kemandirian belajar siswa mencapai KKM setelah diterapkannya pembelajaran dengan pendekatan PMR. Selanjutnya berdasarkan uji t- paired sample test dengan nilai p-value sama dengan 0,0000 dan kurang dari 0,05 maka H 0 ditolak yang artinya rata-rata skor kemandirian belajar siswa meningkat secara signifikan setelah diterapkan pembelajaran dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR), maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR) efektif ditinjau dari pencapaian dan peningkatan kemandirian belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Pemalang C. Keterbatasan Penelitian Adapun keterbatasan dalam penelitian ini yaitu waktu yang sangat singkat dalam mengambil data. Kendala waktu yang dimaksud adalah ketika penelitian terpotong oleh jadwal UN dan UAS untuk kelas IX. Hal tersebut mengakibatkan pada kurang maksimalnya dalam pengambilan aspek kemandirian belajar maupun aspek prestasi belajar, sehingga persentase data untuk pencapaian prestasi belajar siswa tidak mencapai 50 %. 92