HUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS DAN MINAT WIRAUSAHA (ENTERTAINMENT) DENGAN HASIL BELAJAR MANAJEMEN PRODUKSI PERGELARAN SENI MUSIK

dokumen-dokumen yang mirip
Manajemen dan Manajer. By : Eni Farida

APA ITU FUNGSI MANAJEMEN?

MANAJEMEN KEPERAWATAN

Nama : Dedi Priyatno Nim : Prodi : Sistem Informasi (Kls 22)

Oleh: Prof. Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd

TEORI ORGANISASI KLASIK, NEOKLASIK, MODERN

BAB I PENDAHULUAN. Fuja Siti Fujiawati, 2013

BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian-penelitian terdahulu berfungsi sebagai pendukung untuk melakukan

Organizational Theory & Design

PERTEMUAN KE II GAMBARAN UMUM MANAJEMEN OLEH : M.S. HUSEIN PULUNGAN

PENGARUH KEMAMPUAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN, SUPERVISI, DAN LINGKUNGAN KERJA KEPALA SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI MBS PADA SMP DI SURAKARTA

Empat Gagasan Gantt dalam Manajemen

PENINGKATAN KECERDASAN DAN KREATIVITAS SISWA (Improving Students Intelligence and Creativity)

BAB 1 PENDAHULUAN. komponen penting dalam mencapai kinerja. Robbins (2007) mengungkapkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN LAPORAN KKL. 4.1 Kemampuan Kinerja Pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten

PENGARUH KETERAMPILAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI KOPERASI FKIP UNIVERSITAS RIAU

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan salah satu sekolah formal yang

HEALTH CARE MANAGEMENT

Agus Kuntoro NIM: Pembimbing : Dra. Sri Hartini, M.Pd. Prodi BK FKIP UNSIRI ABSTRAK

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia merupakan aset paling penting dalam suatu

DOSEN : DIANA MA RIFAH TEORI PERKEMBANGAN MANAJEMEN

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi banyak organisasi, karyawan yang berbakat merupakan landasan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa Indonesia kini sedang dihadapkan pada persoalan-persoalan kebangsaan

Antok Dian Pranadi, Dr. H. Roemintoyo. S.T., M.Pd., Drs. Bambang Sulistyo Budhi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP Universitas Sebelas Maret

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

School of Communication & Business Telkom University

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI

PENGELOLAAN SEKOLAH BERDASARKAN SEKOLAH STANDAR NASIONAL (SSN) (Studi Kasus Pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Cepu) TESIS.

BAB II URAIAN TEORITIS. judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi

ABSTRAK. Kata kunci : penilaian kinerja, kompensasi, produktivitas kerja. Universitas Kristen Maranatha

Q-TA ACCESSORIES SUN PLAZA MEDAN) pertanyaan atas penelitian tentang faktor faktor yang mendorong keberhasilan usaha

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Deskripsi Pekerjaan (Job Description)

BAB I PENDAHULUAN. Di era perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. WENANG PERMAI SENTOSA Oleh : Anfferney Dallen Mewoh Riane Johnly Pio Sontje Sumayku

KONSEP MANAJEMEN. Oleh: Setiadi, MKep

adalah dasar-dasar dan nilai yang menjadi inti dari keberhasilan sebuah manajemen.

HUBUNGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR DASAR KOMPETENSI KEJURUAN SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 PADANG

BAB I PENDAHULUAN. anak yang perlu bagi kehidupannya dalam masyarakat, baik sebagai anggota. hidup di dalam masyarakat (Purwanto, 2007: 24).

: KASIH ERLIANA K

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat

BAB II BAHAN RUJUKAN

PENDAHULUAN. pendidikan dapat tercapai. Proses pembelajaran, sering dipahami sebagai proses

ORGANIZATION THEORY AND DESIGN

BAB I PENDAHULUAN. Dunia telah memasuki era perubahan dan transformasi yang sangat cepat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah menyentuh segala aspek kehidupan dan melahirkan

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BALAI LATIHAN KERJA (BLK) PERTANIAN KLAMPOK DI BANJARNEGARA

BAB I PENDAHULUAN. segala sumber daya yang ada. Manusia yang bekerja dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN PERSEPSI DISIPLIN KERJA KARYAWAN KPP PRATAMA KOTA BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaannya Oleh karena itu keberadaan suatu perusahaan yang berbentuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT

BAB I PENDAHULUAN. menyiapkan manusia menghadapi masa depan agar bisa hidup lebih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bisnis yang bergerak di bidang jasa adalah perbankan. Di era

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

ANALISIS PENGALAMAN KERJA TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI DUNIA KERJA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D-IV BIDAN PENDIDIK

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BAGIAN ASISTEN PEMERINTAHAN KANTOR GUBERNUR SUMATERA BARAT ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pegangan untuk menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas :

BAB III PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN. acuan dari kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu perlu ditingkatkan, di

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah dalam bahasa aslinya yakni skhole, scola, scholae atau schola

BAB I PENDAHULUAN. Republik Perancis saat ini merupakan salah satu negara yang dapat

Nurul Umamah, Marjono dan Erly Nurul Hidayah

PENGARUH PENDELEGASIAN WEWENANG DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) CABANG LAMPUNG

BAB II LANDASAN TEORI. A. Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika

MODEL PENGAJARAN MENULIS ARGUMENTASI BAHASA JERMAN MELALUI TEKNIK DISKUSI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. regional, nasional maupun internasional. Untuk mencapai tujuan tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Key Word : the teacher competence, the teacher performance the student achievement in the environmental education

BAB II BAHAN RUJUKAN. manajemen, disebut manajemen sumber daya manusia karena bergerak di bidang

ABSTRAK. Kata kunci: kecerdasan emosional, kepuasan kerja, dan kinerja karyawan.

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. atau unjuk kerja atau penampilan kerja. Kinerja dipengaruhi oleh faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Menghadapi berbagai tantangan dan dinamika pelistrikan saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat pada

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tugas Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah mengelola

A UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bidang masing-masing jabatan. Pekerjaan (job) terdiri dari sekelompok tugas yang

BAB I PENDAHULUAN. sebuah komunitas, dan komunitaslah yang membentuk masyarakat. Substansi ini

PENGARUH PEMBELAJARAN IPS DENGAN MEDIA TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA MTSN DI KABUPATEN TAPIN,

BAB I PENDAHULUAN. anak didik kita diberi bekal ilmu yang memadai melalui jalur pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu penentu mutu sumber daya manusia. Mutu pendidikan

TEORI HENRI FAYOL. Presented by : M Anang Firmansyah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT. LASER JAYA SAKTI PASURUAN SKRIPSI

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA DI HOTEL BOROBUDUR JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dalam kehidupan suatu perusahaan, baik itu perusahaan swasta

Entrepreneurship and Inovation Management

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

KAJIAN KURIKULUM JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MENGACU PADA KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS DAN MINAT WIRAUSAHA (ENTERTAINMENT) DENGAN HASIL BELAJAR MANAJEMEN PRODUKSI PERGELARAN SENI MUSIK Lamhot Basani Sihombing, M.Pd abstract This research was intended to know a relationship between: 1) creativity with the result of musik production management course, 2) student s interest on entertainment entrepreneurship with the result of musik production management course, 3) both creativity and student s interest on entertainment entrepreneurship with the result of musik production management course. This research was performed in Faculty of Arts and Language, Department Musik and Dance Education, The State University of Medan with purpose to understand the correlation of creativity and student s interest on entertainment entrepreneurship for the result of musik production management course, either individually as well as colletively. The research population was the entire student s in department musik and dance education that amounts to 156. The research data was obtained by objective tests that its had been respondent by 32 respondents. The data analysis was performed quantitatively with the use of descriptive statistics and analysis on product moment correlation, and multiple regression analysis. The interpretation of the results of data analysis was taken on.05 signification. The hypothesis of this research are: First, there is a positive correlation between creativity with the result of musik production management course. Second, there is a positive correlation between student s interest on entertainment entrepreneurship for the result of musik production management course. Third, there is a positive correlation between creativity and student s interest on entertainment entrepreneurship for the result of musik production management course. Kata Kunci: Kreativitas, Wirausaha, Minat Entertainment, Hasil Belajar A. PENDAHULUAN Dampak krisis moneter patut dijadikan pelajaran yang sangat berharga dalam membangun masa depan bangsa. Oleh karena itu, 106 Lamhot Basani Sihombing, M.Pd. adalah Dosen Seni Musik dan

kebijakan dan strategi pembangunan yang ditempuh selama ini yang mengejar pada pertumbuhan dan untuk kepentingan masyarakat perlu ditata ulang. Di masa depan, pembangunan harus diarahkan pada partisipasi dan peran serta rakyat banyak sesuai dengan amanat konstitusi, UUD 1945 pasal 33. Mutu sumber daya manusia suatu negara tergambar dari mutu angkatan kerjanya. Dari Human Development Index (HDI), diketahui bahwa kualitas sumber daya manusia (SDM)- angkatan kerja Indonesia dewasa ini masih tergolong rendah. Oleh karena itu pembinaan SDM pendidikan, pelatihan dan pengembangan hendaknya diarahkan kepada pembinaan yang dapat menciptakan manusia yang berpengetahuan dan professional dengan kinerja yang tinggi. Paradigma baru pada proses pengembangan sumber daya manusia akan bergeser pada bentuk pengembangan yang bermutu yang mengutamakan kemandirian dengan pengetahuan dan penguasaan kerja yang tinggi, terutama dalam hal ini mahasiswa yang berhubungan langsung dengan pembentukan karakter masyarakat itu sendiri. Di lain pihak, menurut The Word Competitiveness Report 1995, kualitas SDM kita masih jauh tertinggal dibandingkan dengan negaranegara ASEAN lainnya. Dari laporan yang disampaikan dengan Human Development Index (HDI), Indonesia masuk peringkat 104 dengan angka HDI = 0,568, sementara negara ASEAN lainnya masuk peringkat antara 43 dan 54 dengan angka index = 0,788 0,838. (Siahaan, 2000). Berkaitan dengan itu, diketahui bahwa kualitas angkatan kerja Indonesia dewasa ini masih tergolong rendah (UNDP, 2004). Melihat gejala banyaknya lulusan perguruan tinggi dewasa ini yang tidak tertampung dalam dunia kerja perlu diantisipasi dengan peningkatan pengetahuan dan pengembangan SDM yang lebih mendekatkan mahasiswa kepada pengenalan pekerjaan dengan Lamhot Basani Sihombing, M.Pd. adalah Dosen Seni Musik dan 107

lingkungan masyarakatnya. Dalam hal ini konsep learning for living dan life skill perlu penjabaran dalam pengertian luas, sehingga seseorang tumbuh dan berkembang secara wajar dan normal untuk menjadi lulusan yang kreatif, produktif, bermakna dan bermanfaat. Untuk mampu menjadi lulusan seperti dijelaskan di atas, segenap sumber daya manusia hendaknya digali, dipelajari dan dikembangkan, sehingga terwujudlah kualitas manusia yang diharapkan tersebut. Pendidikan kewirausahaan berusaha untuk menjawab tantangan ini guna menjadikan manusia bukan hanya mampu mencari pekerjaan, melainkan untuk mengembangkan sumber daya manusia yang mampu menciptakan pekerjaan bagi dirinya sendiri, atau bahkan mampu menyediakan lapangan kerja bagi orang lain. Minat wirausaha, kepekaan lingkungan wirausaha serta ketrampilan perbuatan wirausaha, semua perlu digali agar berkualitas tinggi. EDUCATION INDEX 1.00 0.95 0.90 0.85 0.80 0.75 0.70 Indonesia Viet Nam China Malaysia Thailand Philippines Singapore Korea Source: UNDP, Human Development Report 2004. Musik sebagai wahana hiburan, selama ini dipandang hanya suatu bentuk pekerjaan sederhana dan kurang diminati. Masyarakat masih merendahkan kualitas kehidupan orang-orang yang menggantungkan hidupnya pada musik, dalam artian belum ada pengakuan melalui musik kehidupan seseorang akan mapan. Akan tetapi belakangan ini sudah banyak contoh orang-orang yang mampu 108 Lamhot Basani Sihombing, M.Pd. adalah Dosen Seni Musik dan

menggapai hidup mapan, bahkan melampaui status ekonomi sosial ratarata masyarakat. Oleh karena itu, perlu dipertanyakan apakah mahasiswa sekarang mampu menggantung harapan hidupnya melalui musik? Sudah barang tentu orang-orang yang berhasil dalam kehidupannya melalui musik dilatar belakangi pengetahuan dan keterampilan mereka dalam musik itu sendiri. Komunitas global berimplikasi pada makin ketatnya persaingan sumberdaya manusia yang menuntut pada kemampuan dan keterampilan seseorang menempatkan diri pada jajaran standard yang berlaku secara global. Pembentukan sosok sumber daya manusia melalui pendidikan mencakup dua masalah pokok yaitu dari segi perilaku dan segi profesionalisme, (Syam, 1977). Pendidikan mampu memberikan pelayanan (service), pemberdayaan (empowerment), dan pengembangan (development). Dari segi profesionalisme mencakup masalah kecakapan dan kemampuan serta kemampuan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kebutuhan. Dengan demikian hasil belajar mahasiswa di bidang musik menjadi sangat penting untuk bekal kehidupan mereka nantinya setelah lulus dari perguruan tinggi. Hasil belajar dapat memprediksi keberhasilan seseorang pada masa depan, antara lain mampu membawa individu untuk bekerja mandiri, untuk meningkatkan taraf hidupnya Agar mereka mampu hidup secara mandiri dibutuhkan pendidikan, pembinaan dan pengembangan secara intensif dan berkesinambungan. Keberhasilan bukan berarti semuanya terlepas dari orang lain, tetapi dia mampu menggunakan dan memanfaatkan pengetahuan, keterampilan, dan peluang yang ada di sekitarnya untuk terlibat di dalam upaya meningkatkan taraf hidupnya. Namun demikian, dari daftar nilai hasil belajar mata kuliah musik di Jurusan sendratasik FBS dapat diketahui bahwa perolehan hasil belajar mahasiswa terutama mata kuliah Lamhot Basani Sihombing, M.Pd. adalah Dosen Seni Musik dan 109

manajemen produksi pergelaran seni musik masih rendah. Sehubungan dengan konsep tersebut di atas, untuk mengetahui timbulnya hasil belajar yang rendah perlu dilakukan pengkajian sebab-akibat terjadinya, terutama tentang kreativitas dan minat mahasiswa terhadap musik. Berdasarkan penjabaran yang telah dikemukakan di atas tersebut maka perlu dilakukan penelitian tentang hubungan antara analisis kreativitas memainkan musik dan minat wirausaha entertaintment dengan hasil belajar musik mahasiswa jurusan sendratasik Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Medan (FBS UNIMED). B. HAKIKAT HASIL BELAJAR MANAJEMEN PRODUKSI PAGELARAN SENI Belajar merupakan upaya manusia untuk memperoleh pengetahuan dalam rangka membangun dirinya. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui belajar dapat membentuk kebiasaan yang sesuai dengan norma dan latar berlakang kebudayaan masyarakat setempat. a. Prinsip-Prinsip Manajemen Secara ringkas Fayol dalam Reksohadiprojo dan Handoko (1994) mengemukakan 14 prinsip-prinsip manajemen dalam suatu organisasi yakni sebagai berikut : 1) Pembagian kerja (division of work). Dengan adanya pembagian kerja atau spesialisasi akan meningkatkan produktivitas, karena seorang dapat memuaskan diri pada pekerjaan (kegiatan) yang sesuai dengan keahliannya, 2) Wewenang dan tanggung jawab (authority and responsibility). Wewenang adalah hak untuk memberi perintah. Seseorang anggota suatu organisasi mempunyai tanggung jawab dalam pencapaian tujuan organisasi sesuai dengan kedudukannya. Dibutuhkan sanksi yang tepat untuk pelaksanaan kegiatan yang baik 110 Lamhot Basani Sihombing, M.Pd. adalah Dosen Seni Musik dan

maupun yang tidak baik (kurang baik), 3) Disiplin (discipline). Harus ada respek dan ketaatan pada peranan-peranan dan tujuan-tujuan organisasi. Ini membutuhkan atasan yang baik diseluruh tingkatan, perjanjian kerja yang sedapat mungkin jelas dan bijaksana, dan sanksi (hukuman) yang diterapkan dengan bijaksana, 4) Kesatuan perintah (unity of command). Untuk mengurangi kekacauan, kebingungan dan konflik, setiap organisasi harus menerima perintah-perintah dari dan bertanggung jawab kepada hanya satu atasan, 5) Kesatuan pengarahan (unity of direction). Suatu organisasi akan efektif bila anggota-anggotanya bekerjasama berdasarkan tujuan-tujuan yang sama, 6) Mendahulukan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi (subordination of individual interest to general interests). Kepentingan seorang karyawan (anggota organisasi) atau kelompok karyawan tidak diperlakukan lebih tinggi dari pada kepentingan organisasi. Kepentingan organisasi harus dijaga sebagai kepentingan yang tertinggi, 7) Balas jasa (remuneration of personnel). Pembayaran upah / gaji harus bijaksana, adil, tidak eksploatif dan sedapat mungkin memuaskan kedua belah pihak (perusahaan dan personalia) dan harus ada penghargaan atas pelaksanaan tugas yang baik. Macam-macam bentuk pembayaran balas jasa dapat didasarkan atas waktu, jabatan, tingkat keahlian, bonus, pembagian laba, maupun aspek-aspek bukan keuangan, 8) Sentralisasi (centralization). Organisasi perlu mengatur tingkat keseimbangan optimum antara sentralisasi dan desentralisasi. Tingkat keseimbangan ini tergantung pada karakter pribadi manajer, nilai-nilai yang dipegang manajer reliabilitas karyawan (bawahan), dan juga kondisi dunia usaha (bisnis). Tingkat sentralisasi harus disesuaikan atas dasar pembedaan kasus-kasus yang dihadapi organisasi, 9) Rantai saklar (sclar chain). Hubungan antara tugas-tugas atas dasar suatu hirarki dari atas kebawah, 10) Aturan (order). Konsepsi Fayol menyatakan bahwa harus Lamhot Basani Sihombing, M.Pd. adalah Dosen Seni Musik dan 111

ada suatu tempat untuk setiap orang, dan setiap orang harus menduduki tempat yang memang seharusnya menjadi tempatnya, 11) Keadilan (equity). Bagi personalia yang didorong untuk melaksanakan tugastugasnya dan keadilan atas dasar hasil kombinasi kebaikan dan kebijaksanaan. Keadilan juga berarti adanya kesamaan perlakuan dalam organisasi, 12) Kelanggengan personalia (stability of tenure of personnel). Waktu dibutuhkan bagi seorang karyawan untuk menyesuaikan diri dengan pekerjaan baru dan meraih sukses dalam pekerjaan baru tersebut, dengan anggapan bahwa dia mempunyai kemampuan yang disyaratkan. Oleh karena itu penting adanya kelangsungan, keamanan dan kepastian kerja, 13) Inisiatif (initiative). Dalam setiap tugas harus ada kemungkinan untuk menunjukkan inisiatif sendiri dalam menyelesaikan dan mengerjakan rencana di setiap tingkat, dan 14) Semangat Korps (esprit de corps). Persatuan adalah kekuatan. Pelaksanaan operasi organisasi yang baik perlu adanya kebanggaan, kesetiaan, dan rasa memiliki dari para anggotanya. b. Ilmu Manajemen dan Seni Manajemen Ilmu manajemen ialah unsur keilmuan yang merupakan pengetahuan yang tertentu seperti yang dinyatakan oleh peraturanperaturan atau statemen-statemen umum dan dipertahankan oleh berbagai tingkat ujian-ujian dan penyelidikan seni manajemen. Arti seni adalah sesuatu kekutan pribadi yang kreatif ditambah dengan skill dalam pelaksanaan pekerjaan itu. Hal mana yang pertama timbul karena dipelajarinya problem-problem keyakinan-keyakinan serta kemungkinan. Hal kedua skill dalam pelaksanaan pekerjaan timbul karena pengalaman observasi (pengawasan serta studi). Dengan perkata lain seni manajemen meliputi kemampuan untuk meliputi totalitas. Sebagai tambahan dapat dikatakan seni manajemen mencakup pula kemampuan untuk 112 Lamhot Basani Sihombing, M.Pd. adalah Dosen Seni Musik dan

mengkomunikasikan visi tersebut, hal demikian meliputi tinddakan memilih bentuk, cara, dan teknik yang paling cepat. Manajemen merupakan salah satu diantara semua seni yang paling kreatif karena ia merupakan organisasi dan pemanfaat dari pada bakat manusia. c. Hubungan Ilmu Manajemen dan Seni Seorang pemimpin adalah seorang seniman, secara simplistis dapat kita nyatakan bahwa sesuatu ilmu yang mengajarkan kita apa yang perlu dilakukan. Ada pihak yang beranggapan bahwa seni lebih superior dengan ilmu yang disebabkan oleh karena seni mulai dari permulaan (seni merupakan bakat manusia tersebut dengan perkataan lain seni timbul dari dalam). Sedangkan ilmu berkembang berdasarkan, pendidikan, penelitian, dan percobaan-percobaan, jadi datanya dari luar, keterampilan ini timbulnya dengan mempelajarinya dari bangku pendidikan ditambah dengan pengalaman-pengalaman. d. Manajemen Produksi Pagelaran Seni Musik Sering sekali panitia penyelenggara proyek tidak mengetahui apa saja yang dilakukan dan batasan atau ruang lingkup pekerjaannya. Ini terjadi karena penyelenggaraan tidak merumuskan dengan jelas cakupan proyek. Antar unit kerja sering terjadi saling intervensi atau saling menolak suatu tanggung jawab. Adapun rumusan cakupan proyek adalah: 1) Menyatakan apa saja yang harus dikerjakan agar sasaran proyek dapat tercapai, 2) Menyatakan batasan tanggung jawab dan wewenang pihakpihak yang terkait, 3) Menyatakan bidang kegiatan dan/ atau fase/ tahapan proyek yang melibatkan pihak tersebut. Cakupan proyek perlu dirumuskan dengan baik dan jelas,bila perlu dituliskan didalam kontrak kerja. Cakupan proyek dapat menyatakan hal-hal yang harus dikerjakan menyangkut kegiatan atau program kerja, agar sasaran proyek tercapai. Cakupan proyek juga dapat Lamhot Basani Sihombing, M.Pd. adalah Dosen Seni Musik dan 113

mencantumkan batasan tanggung-jawab dan wewenang pihak-pihak yang terkait/ terlibat. Perlu dibuat pembagian tugas dan wewenang (job description) dengan baik. Akan lebih baik apabila cakupan proyek dapat menyebutkan secara spesifik bidang kegiatan atau tahapan yang harus dilakukan. e. Hubungan Kreativitas Dengan Hasil Belajar Manajemen Produksi Pagelaran Seni Musik Kreativitas adalah kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluesan, dan orisinalitas dalam berpikir serta kemampuan untuk mengelaborasi sehingga dapat menciptakan suatu produk baru yang berupa suatu gagasan atau peralatan, serta memecahkan suatu masala. Kreativitas dalam seni musik adalah bentuk kemampuan melahirkan berbagai dan mampu mengaplikasikannya sebagai daya cipta musik secara terperinci dan juga dalam proses pelaksanaannya atau praktek, muncul imajinasi dan kreativitas untuk mencipta seni musik sesuai dengan keinginan mahasiswa hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kreativitas dengan hasil belajar manajemen produksi pagelaran seni musik dengan koefisien korelasi sebesar r = 491, hal ini menunjukan semakin tinggi kreativitas seseorang mahasisawa maka semakin tinggi hasil belajar manajemen produksi pagelaran seni musik. Hasil penelitian sesuai dengan pendapat Fayol yang menyatakan salah satu prinsip manajemen dalam suatu organisasai adalah pembagian kerja dengan adanya pembagian kerja atau spesialis akan meningkatkan produktifitas karena seseorang dapat memuaskan diri pada pekerjaan (kegiatan) yang sesuai dengan keahliannya. Dalam manajemen produksi pagelaran seni musik, salah satunya adalah cakupan proyek perlu dirumuskan dengan baik dan jelas dan bila perlu dituliskan dalam bentuk kerja karena sering kali dalam 114 Lamhot Basani Sihombing, M.Pd. adalah Dosen Seni Musik dan

penyelenggaraan proyek tidak jelas apa yang di lakukan dan batasan atau ruang lingkup pekerjaannya, ini terjadi karena penyelenggaraan tidak memuaskan dengan jelas cakupan proyek antara unit kerja sering terjadi saling intervensi atau saling menolak suatu tanggung jawab. Berkaitan dengan itu maka untuk melaksanakan manajemen produksi pagelaran seni musik maka sangat dituntut kreativitas seseorang. Hal ini karena kreativitas merupakan kemampuan seseorang dalam mengolaborasi untuk menciptakan suatu produk baru yang berupa gagasan atau peralatan atau pendekatan serta memecahkan suatu masalah. Hasil penelitian juga sejalan dengan penelitian Gojles dan Jackson dalam Hawardi (2001) bahwa di antara mahasiswa yang berhasil dalam kegiatan belajar adalah mahasiswa yang memiliki tingkat kreativitas tinggi. Berdasarkan pengujian hipotesis penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara minat wirausaha entertainment dengan hasil belajar manajemen produksi pagelaran seni musik dengan koefisien korelasi sebesar r = 0,158. Hal ini menunjukkan semakin tinggi minat wirausaha entertainment, maka semakin tinggi hasil belajar manajemen produksi pagelaran seni musik. Minat berwirausaha menggambarkan perilaku yang mencakup kesadaran seseorang tentang adanya gejala berbentuk nilai-nilai kewirausahaan sehingga melalui kesadaran itu, sekurang-kurangnya orang tersebut memberi perhatian terhadap wirausaha. Apabila seseorang mempunyai minat berwirausaha yang tinggi, maka diharapkan dia benar-benar menyukai dan bahkan ingin menjadi wirausaha sebagai alat mencapai tujaun kehidupannya. Hal ini dikatakan Crow and Crow (1973) bahwa minat sebagai kekuatan pendorong yang menyebabkan individu mendapat perhatian terhadap aktivitas tertentu. Lamhot Basani Sihombing, M.Pd. adalah Dosen Seni Musik dan 115

Berkaitan dengan hal tersebut, di mana mata kuliah manajemen produksi pagelaran seni musik dapat dijadikan sebagai suatu usaha dalam penyelenggaraan proyek atau pekerjaan dalam mengelola suatu produksi pagelaran seni musik, sehingga tidak mengherankan bila semakin tinggi minat usaha wirausaha entertainment, maka semakin tinggi hasil belajar manajemen produksi pagelaran seni musik. Hasil penelitian Jaspen Sihombing (2005) dan Hj. Mastarian Ritonga (2004) juga menyatakan minat belajar seseorang mempengaruhi keterampilan seseorang. Hasil pengajuan hipotesis penelitian menunjukan bahwa secara bersama-sama antara kreativitas dan minat berwirausaha entertainment memiliki hubungan yang positif dengan hasil belajar manajemen produksi pagelaran seni musik dengan koefisien r = 0,23. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa semakin tinggi kreativitas dan minat berwirausaha entertainment mahasiswa secara bersama akan meningkat hasil belajar manajemen produksi pagelaran seni musik. Dengan demikian kedua variabel bebas kreativitas dan minat berwirausaha perlu di kembangkan secara simultan, apabila ingin meningkatkan hasil belajar manajemen produksi pagelaran seni musik. Keberhasilan mahasaiswa dalam belajar manajemen produksi pagelaran seni musik dapat ditentukan dengan kreativitas dan minat berwirausaha entertainment mahasiswa. Kedua variabel tersebut baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama memberikan sumbangan terhadap hasil belajar manajemen produksi pagelaran seni musik mahasiswa. Sumbangan yang diberikan oleh kreativitas 22,09% dan minat usaha berwirausaha entertainment memberikan sumbangan sebesar 64,34%. Jika dilihat besarnya sumbangan masing-masing variabel kreativitas dan minat berwirausaha terhadap hasil belajar manajemen produksi pagelaran seni musik, hal ini perlu menjadi perhatian dosen 116 Lamhot Basani Sihombing, M.Pd. adalah Dosen Seni Musik dan

bagaimana dapat membangkitkan minat berwirausaha entertainment mahasiswa dalam mempelajari manajemen produksi pagelaran seni musik. Dosen harus mampu menyusun skenario pembelajaran dan mengajarkan manajemen produksi pagelaran seni secara menarik. Selain itu perlu menjadi perhatian yang terlibat langsung dalam pendidikan mengupayakan, memfasilitasi sarana dan prasarana pembelajaran manajemen produksi pagelaran seni agar minat berwirausaha entertainment dapat ditingkatkan. E. PENUTUP Gambaran di atas menunjukkan bahwa: 1) Terdapat hubungan positif yang signifikan dan berarti antara kreativitas terhadap hasil belajar manajemen produksi pagelaran seni musik, maka dapat disimpulkan bahwa kreativitas secara nyata dapat menentukan hasil belajar manajemen produksi pagelaran seni musik, 2) Juga terdapat hubungan positif yang signifikan dan berarti antara minat berwirausaha entertainment terhadap hasil belajar manajemen produksi pagelaran seni musik, maka dapat disimpulkan bahwa minat berwirausaha entertainment secara nyata dapat menentukan hasil belajar manajemen produksi pagelaran seni musik, serta 3) Terdapat hubungan positif yang signifikan dan berarti antara prinsip dan minat berwirausaha entertainment terhadap hasil belajar manajemen produksi pagelaran seni musik, maka dapat disimpulkan bahwa kreativitas dan minat berwirausaha entertainment secara nyata dapat menentukan hasil belajar manajemen produksi pagelaran seni musik. Berdasarkan pernyataan dan implikasi di atas, maka : 1) Untuk lebih meningkatkan hasil belajar manajemen produksi pagelaran seni musik, maka diharapkan adanya prinsip di dalam belajar, 2) Untuk lebih Lamhot Basani Sihombing, M.Pd. adalah Dosen Seni Musik dan 117

meningkatkan hasil belajar manajemen produksi pagelaran seni musik, maka diharapkan adanya minat berwirausaha entertainment yang baik dan positif, 3) Untuk meningkatkan hasil belajar manajemen produksi pagelaran seni musik, maka diharapkan adanya kreativitas yang kuat dan memiliki minat berwirausaha entertainment yang baik dan positif, 4) Perlu diadakan penelitian yang lebih lanjut tentang hubungan antara kreativitas dan minat berwirausaha entertainment terhadap hasil belajar manajemen produksi pagelaran seni musik guna memperluas hasil penelitian ini. F. DAFTAR PUSTAKA Crow And Crow, (1973). General psychology. New York : Lithe Field Adam & Co. Gojles dan Jackson dalam Hawardi, 2001. Emotional Intelligence. Alih bahasa : T. Hermaya. Jakarta: Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Hj. Mastarian Ritonga, 2004. Pendekatan kontekstual. Contextual teaching and learning (CTL). Jakarta: Dirjen Dikdasmen, Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama. Jaspen Sihombing, 2005. Belajar membelajarkan. Munandir (Alih Bahasa). Seri Pustaka Teknologi Pendidikan No. 11. Jakarta : Rajawali. Reksohadiprojo dan Handoko, 1994. Kewirausahaan: Teori dan Praktek. Penerjemah Andre Asparsayogi. Jakarta: Lembaga PPM dan PT. Pustaka Binaman Pressindo. Siahaan, 2000. Multimedia and the changing experience of the learner. Asia Pacific Information Technology in Training and Education Conference and Exhibition. Brisbane: Juni 28 July 2. The Word Competitiveness Report, 1995. Competency based education and training. London: The Falmer Press. UNDP, 2004. Kualitas Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta : Biro Pusat Statistik. 118 Lamhot Basani Sihombing, M.Pd. adalah Dosen Seni Musik dan