Wisma Arora, Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang, 2

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PERHATIAN ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS-TUGAS SEKOLAH

HUBUNGAN ANTARA PERLAKUAN ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DISEKOLAH

HUBUNGAN ANTAR PERLAKUAN ORANGTUA DENGAN KONTROL DIRI SISWA DI SEKOLAH

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN TUGAS- TUGAS PELAJARAN DENGAN HASIL BELAJAR SISWA

HUBUNGAN KESIAPAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR. Dessy Mulyani 1)

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEGIATAN PERKULIAHAN MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

KORELASI ANTARA KONSEP DIRI SOSIAL DENGAN HUBUNGAN SOSIAL (Studi Korelasional terhadap Siswa SMP Negeri 2 Padang Panjang)

HUBUNGAN KONSEP DIRI AKADEMIK DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI

UPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA PERLAKUAN ORANGTUA DENGAN PENERIMAAN DIRI SISWA Juli Hartati 1), Erlamsyah 2), Syahniar 3)

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN BERINTERAKSI SOSIAL DENGAN HASIL BELAJAR

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DI KELAS PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 23 PADANG Oleh:

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN KOMUNIKASI DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA

PENINGKATAN PENYESUAIAN DIRI SISWA MELALUI LAYANAN INFORMASI

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA N NAWANGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kemandirian Dalam Belajar Siswa

KORELASI POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN ANAK TAMAN KANAK- KANAK KUSUMA MULIA DESA BUKUR KECAMATAN KANDANGAN KABUPATEN KEDIRI SKRIPSI

HUBUNGAN KETERAMPILAN MENCATAT DENGAN HASIL BELAJAR SISWA

HUBUNGAN FASILITAS BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA DI RUMAH DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMAN 1 DANAU KEMBAR KABUPATEN SOLOK

HUBUNGAN MORAL KERJA DENGAN PELAKSANAAN TUGAS GURU SEBAGAI PENGAJAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 3 KOTA PADANG

JURNAL RELATIONSHIP BETWEEN SOCIAL INTERACTION WITH INDEPENDENCE PEERS TEENS ON STUDENTS CLASS X IN SMK MUHAMMADIYAH 2 KEDIRI LESSON YEAR 2016/2017

JURNAL HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN EFIKASI DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA.

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL

HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 LIMBUR LUBUK MENGKUANG KABUPATEN BUNGO ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG KEADAAN LINGKUNGAN FISIK SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 4 SEWON BANTUL TAHUN AJARAN 2016 / 2017

Hubungan antara Kemampuan Berinteraksi Sosial dengan Hasil Belajar

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 7 PADANG JURNAL YOLLA MASDA RILFANI NPM:

HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh YSIYAR JAYANTRI CUT ROHANI LOLIYANA

PENGARUH PERILAKU TEMAN SEBAYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 01 RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT

HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SERTA PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN.,, dan

MASALAH BELAJAR SISWA DAN PENANGANANNYA

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN KEMANDIRIAN BELAJAR PADA SISWA KELAS XII SMA NEGERI 1 PRAMBANAN SLEMAN ARTIKEL JURNAL

REGULASI DIRI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 2 SIJUNJUNG

Amrustian Sultoni Ahmad Nurabadi Jurusan AP FIP Universitas Negeri Malang

PROFIL KOMUNIKASI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Pada Peserta Didik Kelas XI SMA N 2 Koto Baru Kab. Dharmasraya) ARTIKEL

Korelasi antara Konsep Diri Sosial dengan Hubungan Sosial (Studi Korelasional Terhadap Siswa SMP Negeri 2 Padang Panjang)

HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN JENJANG PENDIDIKAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN ANAK KELAS A DI TK NEGERI 2 SLEMAN

HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN EMOSI DENGAN MOTIVASI BELAJAR

PUBLIKASI ILMIAH BIMA PERMANA SUKMA A

PENGARUH INTENSITAS BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI SMAN 5 MAKASSAR

HUBUNGAN SIKAP ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN ANAK DI SMPN 01 SUNGAI AUR KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

Keefektifan Manajemen Layanan Khusus Sekolah dan Pengaruhnya terhadap Motivasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik di SMA Negeri Se Kota Malang

Vipi Nandiya 1), Neviyarni 2), Khairani 3)

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.2, Juni

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA NEGERI 1 MARAWOLA

Economic Education Analysis Journal

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANTU ARAH PILIHAN KARIR ANAK DI KELAS IX SMP NEGERI 2 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK JURNAL

KORELASI ANTARA POLA KEPEMIMPINAN ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 03 WONOREJO JATIYOSO KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012/2013

KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN CARA BELAJAR SISWA

HUBUNGAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR DAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 BANTUL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 8 KEDIRI KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DALAM BELAJAR DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA. Supri Yanti 1), Erlamsyah 2), Zikra 3)

HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 1 PADANG

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

BAB V PEMBAHASAN. A. Prestasi Belajar Siswa dengan Pola Asuh Otoriter. Berdasarkan hasil penelitian terhadap siswa yang mengalami

Perbedaan Peran Keluarga Utuh Dan Keluarga Tidak Utuh Terhadap Kegiatan Belajar Siswa

PENGARUH POLA ASUH ORANGTUA TERHADAP KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK KELAS XI DI SMK KESATRIAN PURWOKERTO TAHUN 2011/2012

HUBUNGAN PENDEKATAN MANAJEMEN KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

Abstrak. Hubungan Tingkat Pendapatan (Vera Widyastuti)1. Oleh : Vera Widyastuti, Universitas Negeri Yogyakarta,

Available online at Jurnal KOPASTA. Jurnal KOPASTA, 4 (1), (2017) 22-27

HUBUNGAN EFIKASI DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK SMP NEGERI 1 PANTI KAB. PASAMAN

ANALISIS HAMBATAN BELAJAR TEKNOLOGI MEKANIK PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR KELOMPOK DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X DAN XI DI SMA NEGERI 10 MAKASSAR

HUBUNGAN PENGAWASAN DENGAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN DHARMASRAYA

KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SMA N 1 RAMBATAN KECAMATAN RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN MORAL KERJA GURU DI SMK NEGERI 2 BUKITTINGGI

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif Terhadap Siswa SMP N 12 Padang)

HUBUNGAN PARTISIPASI ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 LEMBAH GUMANTI ARTIKEL

HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN EMOSIONAL SISWA KELAS XI SMA NEGERI PUNUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA PENGASUHAN ORANG TUA DENGAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA SMA

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KONSENTRASI PATISERI SMK NEGERI 1 SEWON BANTUL

PERSEPSI SISWA TENTANG LAYANAN INFORMASI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA YANG DIBERIKAN GURU BK SMAN 1 KUBUNG

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG BAHAN AJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI (JURNAL) Oleh : RENI NOVIANTI

KONTRIBUSI KEBIASAAN BELAJAR PESERTA DIDIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS VIII MTsN 01 PADANG ABSTRACT

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

RENA A JURNAL. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Penerbit : E Journal Geo-Tadulako UNTAD

HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM MENERIMA LAYANAN BIMBINGAN PRIBADI DENGAN RASA PERCAYA DIRI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 ARJOSARI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH MOTIVASI, KEMANDIRIAN, DAN FASILITAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMK

PEROLEHAN SISWA SETELAH MENGIKUTI LAYANAN KONSELING PERORANGAN

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi.

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR (SELF REGULATED LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR

Kepercayaan Diri dan Kemandirian Belajar Pada Siswa SMA Negeri X

PENGARUH PERAN ORANG TUA DAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh VRISCA DYAH KURNIATI FITRIA AKHYAR SUGIMAN

KECENDERUNGAN KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK BERDASARKAN TINGKAT GEJALA STRES AKADEMIK KELAS VII SMPN 2 PAPAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

INJAUAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PENYEBAB KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 1 PADANG GELUGUR KABUPATEN PASAMAN

HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN MORAL PESERTA DIDIK DI KELAS XI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 3 PADANG JURNAL

JURNAL. Reni

E-JURNAL. Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar. Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1) WINDA AGUSTIN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR, KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KESIAPAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA N 5 PADANG E-JURNAL

kata kunci: hasil belajar, kemandirian belajar, sikap belajar.

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASAMAN

Transkripsi:

Volume 2 Nomor 1 Januari 2013 KONSELOR Jurnal Ilmiah Konseling http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor Info Artikel: Diterima01/01/2013 Direvisi12/01/2013 Dipublikasikan 01/03/2013 HUBUNGAN ANTARA PERLAKUAN ORANGTUA DENGAN KEMANDIRIAN SISWA DALAM BELAJAR Wisma Arora ), Erlamsyah 2), Syahniar 3) hlm. 304-309 Abstrak: The independence of learning is the process of moving the power of the individual who learns to move his or her potential in the study without any pressure or foreign influence from outside. External factors affecting the child's independence is a culture and parenting on children. In fact school students are passive in learning and students are not capable of doing their own tasks assigned by the teacher, because the parents do not give proper treatment to the children, especially in revision at home. This research aims to see how the relationship with self treatment of parents with student independence in learning in SMA N 1 Lembah Gumanti, Solok District. This research uses quantitative methods to the type of correlation. The research population was students of class XI and XII SMA N 1 Lembah Gumanti, Solok District. Keyword: Parenting; Independence of Learning; students; quantitative PENDAHULUAN Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baru secara keseluruhan (Syaiful Bahri, 2002). Disisi lain Long (dalam Kerlin, 1992) mengungkapkan bahwa belajar merupakan sebagai proses kognitif yang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti keadaan individu, pengetahuan sebelumnya, sikap, pandangan individu, konten, dan cara penyajian. Salah satu faktor dari individu yang mempengaruhi belajar adalah kemandirian dalam belajar. Menurut Hendra Surya (2003) kemandirian belajar adalah proses menggerakan kekuatan atau reaksi diri individu yang belajar untuk mempelajari objek belajar tanpa ada tekanan atau pengaruh asing di luar dirinya. Dengan demikian kemandirian belajar lebih mengarah pada pembentukan tingkah laku kemandirian dalam melaksanakan kegiatan belajar. Kemandirian anak berawal dari keluarga serta dipengaruhi oleh perlakuan dari orangtua. Menurut Muntholi ah (2002) bahwa faktor dari luar yang mempengaruhi kemandirian anak adalah kebudayaan dan pola pengasuhan orangtua terhadap anak. Di dalam keluarga, orangtualah yang berperan dalam mengasuh, membimbing, dan membantu mengarahkan anak untuk menjadi mandiri. Bila tindakan orangtua dalam mengasuh anak tidak berhasil maka dapat menimbulkan sikap dan perilaku yang kurang mandiri pada anak dalam proses pendidikannya. Menurut Chabib Thoha (1996) Keluarga juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemandirian anak dalam belajar yang meliputi aktivitas pendidikan dalam keluarga, kecenderungan cara orangtua mendidik dan memperlakukan anak, cara memberikan penilaian kepada anak bahkan sampai cara hidup orangtua berpengaruh terhadap 1 Wisma Arora, Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang, email:wismaarora@ymail.com 2 Erlamsyah, Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang, email; erlamsyah1537@gmail.com 3 Syahniar, Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang, email:syahniar9@gmail.com 304 2012oleh Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP UNP Hak Cipta Dilindungi Undang-undang

305 kemandirian anak. Senada dengan itu Shochib (1998) mengemukakan bahwa keluarga merupakan lembaga pertama dalam kehidupan anak, tempat ia belajar dan menyatakan diri sebagai makhluk sosial. Keluarga memberikan dasar pembentukan tingkah laku, watak, moral, dan pendidikan kepada anak. Permasalahan yang ditemukan adalah disekolah banyak siswa yang tidak mampu menerapkan tingkah laku mandiri dalam belajar. Hal ini dapat dilihat disaat proses belajar mengajar dilaksanakan dimana siswa banyak yang bersifat pasif, siswa tidak mampu mengarahkan dirinya untuk belajar, dan tidak banyak siswa yang mampu menyampaikan pendapatnya disaat proses pembelajaran berlangsung, serta siswa tidak mampu mengerjakan sendiri tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Dari pengakuan siswa bahwa dalam mengulang pelajaran di rumah siswa tidak diperhatikan dan di awasi oleh orangtua. sehingga siswa lebih suka melakukan hal-hal lain sesuka hatinya dibandingkan belajar Berdasarkan data yang ditemukan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk perlakuan orangtua terhadap anak, bentuk kemandirian siswa dalam belajar serta hubungan perlakuan orangtua dengan kemandirian siswa dalam belajar. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini berbentuk penelitian kuantitatif dengan jenis korelasional. Data penelitian ini berasal dari siswa kelas XI dan XII SMA Negeri 1 Kec. Lembah Gumanti Kab. Solok. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI dan XII SMA Negeri 1 Kec. Lembah Gumanti Kab. Solok sebanyak 397 orang dan jumlah sampel sebanyak 80 orang dengan menggunakan teknik proportional random sampling. Alat pengumpul data berbentuk angket. Prosedur yang ditempuh dalam pengumpulan data adalah dengan mengadministrasikan angket kepada sampel penelitian. Data yang telah terkumpul akan dianalisis dengan menggunakan teknik persentase. HASIL Temuan penelitian tentang perlakuan orangtua dan kemandirian siswa dalam belajar sebagai berikut: Tabel 1 Perlakuan Orangtua Terhadap Anak Variabel X Kriteria Skor Frekuensi % Sangat baik 139 13 16,25% Baik 123 - <138 26 32,5% Cukup Baik 107 - <122 30 37,5% Baik Dari tabel 4 106 11 13,75% terungkap bahwa sebagian besar perlakuan orangtua terhadap anak adalah cukup baik dengan persentase dengan persentase (37,5 %), perlakuan orang tua baik (32,5%), perlakuan sangat baik (16,25%) dan perlakuan kurang baik dengan persentase (13,75%). Tabel 2 Kemandirian siswa dalam mempersiapkan belajar Sangat Tinggi 29 15 18,75% Tinggi 25- <28 43 53,75% Cukup Tinggi 21- <24 16 20% Tinggi 20 6 7,5% Dari tabel diatas terungkap bahwa kemandirian siswa dalam mempersiapkan belajar sudah baik dengan persentase 53,75%, cukup baik 20 %, kemudian sangat baik 18,75% dan kurang baik 7,5%.

306 Tabel 3 Kemandirian siswa dalam mengikuti belajar N=80 Sangat tinggi 58 21 26,5% Tinggi 52- <57 28 35% Cukup Tinggi 46- <51 25 31,25% Tinggi Dari tabel diatas terungkap bahwa kemandirian siswa dalam mengikuti belajar sudah baik dengan persentase 35%, Cukup baik 31,25 %, kemudian sangat baik 26,5% dan kurang baik 7,5%. Tabel 4 Kemandirian siswa dalam menindaklanjuti belajar Sangat tinggi 55 14 17,5% Tinggi 49- <54 26 32,5% Cukup Tinggi 43- <48 33 41,25% Tinggi 45 6 42 7 8,75% Dari tabel diatas terungkap bahwa kemandirian siswa dalam menindaklanjuti belajar cukup baik dengan persentase 41,25%, pada kategori baik 32,5 %, kemudian sangat baik 17,5% dan kurang baik 8,75%. 7,5% Tabel 5 Kemandirian siswa dalam belajar Sangat tinggi 143 6 7,5 Tinggi 129-<142 15 18,75 Cukup Tinggi 115-128 38 47,5 Tinggi 114 21 26,25 Dari tabel 5 terungkap bahwa sebagian besar kemandirian siswa dalam belajar adalah cukup baik dengan persentase (47,5 %), kemandirian belajar kurang baik (26,25%), baik (18,75%) kemandirian belajar sangat baik (13,75%). Selanjutnya untuk melihat hubungan antara perlakuan orangtua dengan kemandirian siswa dalam belajar digunakan analisis pearson product moment dengan perhitungan menggunakan bantuan computer program SPSS versi 17.00, hasil uji hipotesis dapat dilihat pada tabel berikut: Perlakuan Orangtua Tabel 6 Hubungan Perlakuan Orangtua Dengan Kemandirian Siswa Dalam Belajar Aspek N r tabel r hitung Kemandirian Siswa Dalam Belajar 80 0,286 0,504 Hasil perhitungan korelasi antara perlakuan orangtua dengan kemandirian siswa dalam belajar diperoleh korelasi atau r hitung sebesar 0,504 pada taraf kepercayaan 99%, dan r tabel sebesar 0,286 artinya r hitung lebih besar dari r tabel sehingga dapat ditafsirkan korelasi yang positif antara perlakuan orangtua dengan kemandirian siswa dalam belajar di SMA N 1 Lembah Gumanti. Dari hasil uji hipotesis ini menunjukkan adannya hubungan yang

307 signifikan antara perlakuan orangtua dengan kemandirian belajar dengan taraf signifikan sebesar 0,000 (sig<0,01). PEMBAHASAN Pembahasan ini dilakukan berdasarkan pertanyaan penelitian yaitu begaimana bentuk perlakuan orangtua, baik perlakuan otoriter, demokratis dan permissif. Bagiamana Kemandirian siswa dalam belajar baik dalam persiapan belajar, mengikuti belajar maupun dalam menindaklanjuti belajar. Apakah terdapat hubungan antara perlakuan orangtua dengan kemandirian siswa dalam belajar. Perlakuan Orangtua Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan orangtua bersifat otoriter terhadap anak di SMA N 1 Lembah Gumanti Kab. Solok dengan perolehan persentase 41,25% pada kategori baik. tidak demokatis terhadap anak dengan persentase 51,25% yang berada pada kategori Cukup Baik.. perlakuan permissif terhadap anak dengan persentase 37,5%, dikategorikan Baik Menurut Harlock, Agoes Dariyo (2004;97) Anak yang di didik dalam perlakuan otoriter cenderung memiliki kepatuhan yang semu. Jadi sebaiknya orangtua menerapkan perlakuan otoriter sewajarnya sesuai dengan keadaan yang tepat dan tidak berlebihan dan mendominasi jenis perlakuan orangtua yang lain. Menurut Singgih D. Gunarsa (1983:83) bahwa dalam menanamkan disipilin pada anak orangtua yang menerapkan perlakuan yang demokratis mengharagai dan dan memperlihatkan kebebasan yang tidak mutlak, dengan bimbingan yang penuh pengertian antara anak dan orangtua. Menurut G. Tembong Prasetya (2003:31) bahwa perlakuan permissif atau disebut juga perlakuan penelantar dimana orangtua lebih memprioritaskan kepentingannya sendiri, perkembangan kepribadian anak terabaikan dan orangtua tidak tahu apa bagaimana kegiatan anak sehariharinya. Berdasarkan ketiga perlakuan yang telah dijabarkan diatas, Temuan hasil penelitian mengungkapkan bahwa siswa yang memperoleh Perlakuan Orangtua secara keseluruhan dapat dikategorikan cukup baik dengan persentase 37,5%. Berdasarkan hasil temuan tersebut dapat dideskripsikan dari 80 orang siswa yang memperoleh perlakuan orangtua terdapat 30 orang siswa yang menyatakan memperoleh perlakuan cukup baik. Kemandirian Siswa Dalam Belajar Kemandirian mempersiapkan belajar Dari hasil penelitian diketahui bahwa tingkat kemandirian siswa dalam persiapan belajar dikategorikan Baik dengan persentase 53,75%. Disini dapat terlihat bahwa siswa SMA N 1 Lembah Gumanti Kab. Solok telah mandiri dalam mempersiapkan belajar. Hal ini tentu saja karena siswa telah mampu mempersiapkan dan menjaga fisik secara mandiri kesekolah, serta menyiapkan peralatan sekolah dengan baik yang tentu saja akan mendukung proses belajar siswa disekolah, jika siswa tidak memiliki persiapan untuk mengikuti kegiatan belajar disekolah maka proses belajar siswa akan terganggu dan hasil belajar yang diperoleh tentu saja tidak sesuai dengan yang diharapkan. Kemandirian Mengikuti belajar Temuan penelitian mengungkapkan bahwa tingkat kemandirian siswa dalam mengikuti belajar adalah dalam kategori baik dengan persentase 35%. sehingga dapat diketahui bahwa siswa SMA N 1 Kec.Lembah Gumanti Kab. Solok telah mandiri dalam mengikuti belajar. Hal ini tentu saja karena siswa telah berperan dengan baik dalam belajar seperti siswa berinisiatif untuk memilih tempat duduk yang nayaman tanpa dipengaruhi teman, siswa telah mencatat materi belajar kesadaran sendiri, siswa bertanya dan menjawab pertanyaan dengan rasa percaya diri, mengemukakan pendapat atau merespon tanpa harus diminta guru serta berupaya supaya tidak terpengaruh oleh teman sekitar dalam belajar. Sikap seperti ini sangat perlu dimiliki oleh siswa karena akan mempengaruhi proses penerimaan ilmu bagi siswa. Jika siswa tidak mampu bersikap mandiri dalam mengikuti kegiatan belajar akibatnya siswa tidak termotivasi dalam belajar serta siswa tidak bersmangat dalam mengikuti pelajaran sehingga yang diperoleh siswa tidak ada.

308 Kemandirian menindaklanjuti kegiatan belajar Hasil penelitian diketahui bahwa tingkat kemandirian siswa dalam kemandirian mengikuti belajar dikategorikan cukup baik dengan persentase 41,25%. Disini dapat terlihat bahwa siswa SMA N 1 Lembah Gumanti Kab. Solok, belum mandiri dalam menindaklanjuti kegiatan belajar. Hal ini perlumenjadi perhatian guru disekolah karena selain disekolah siswa perlu mendalami dan mengulang pelajaran dirumah untuk memantapkan apa yang telah dipelajari disekolah, Seperti siswa tidak berupaya untuk membuat kelompok belajar, tidak berupaya untuk mencari sumber lain, tidak mengerjakan tugas dengan baik, serta tidak menindaklanjuti pelajaran yang telah dipelajari. Dari ketiga penjelasan diatas maka dapat disimpulkan secara keseluruhan hasil penelitian mengungkapkan bahwa 41,25% siswa memiliki Kemandirian belajar yang cukup baik. Hal ini diakibatkan karena kurangnya kemandirian siswa dalam menindaklanjuti belajar akan berpengaruh pada kemandirian yang lain. Hubungan Perlakuan Orangtua dengan Kemandirian siswa dalam belajar Hasil yang diperoleh dari uji hipotesis mengungkapkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara Perlakuan Orangtua dengan Kemandirian Siswa dalam belajar di SMA Negeri 1 Lembah Gumanti Kab. Solok. Hasil tersebut dibuktikan dengan angka koefisien korelasi rxy = 0,504dengan sig = 0,000 (sig<0,01). Angka tersebut membuktikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel Perlakuan Orangtua dengan Kemandirian belajar siswa. Nilai rxy menunjukkan arah hubungan yang signifikan, yaitu semakin cukup baik perlakuan orangtua terhadap anak akan semakin cukup baik pula Kemandirian belajar siswa. Hasil penelitian ini sesuai dengan permasalahan yang ditemukan peneliti disekolah, dimana terdapat perlakuan orangtua yang kurang tepat terhadap anak seperti orangtua tidak mengontrol perilaku anak dan menuntut anak untuk mengikuti aturan yang ditetapkan sendiri oleh orangtua, kemudian pada kemandirian belajar terdapat permasalahan bahwa anak tidak mampu menyeleseikan tugas belajar secara mandiri, tidak kreatif dalam belajar dan suka mencontek. Jadi perlakuan orangtua yang kurang baik mengakibatkan kemandirian belajar anak menjadi rendah pada SMA Negeri 1 Lembah Gumanti Kab. Solok. Permasalahan di atas terjadi tentu saja disebabkan oleh faktor yang tidak mendukung siswa untuk dapat beringkah laku secara mandiri dalam belajar. Menurut Hasan Basri (1994:54) kemandirian belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor pertama, faktor dari dalam diri, yaitu semua yang berpengaruh dari dalam dirinya sendiri seperti keinginan dan kemauan sendiri, Sedangkan yang kedua faktor yang terdapat di luar diri, yaitu semua keadaan atau pengaruh yang berasal dari luar dirinya, seperti lingkungan masyarakat dan keluarga. Sejalan dengan itu Menurut Muntholi ah (2002:46) bahwa faktor dari luar yang mempengaruhi kemandirian anak adalah kebudayaan dan pola pengasuhan orangtua terhadap anak. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perlakuan orangtua memiliki hubungan yang signifikan dengan kemandirian belajar siswa, yang dibuktikan melalui hasil uji hipotesis dengan koefisien korelasi rxy = 0,504 dengan sig = 0,000 (sig<0,01). Dimana semakin kurang baik perlakuan orangtua akan semakin rendah tingkat kemandirian siswa dalam belajar KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, maka penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Perlakuan orangtua terhadap anak SMA N 1 Lembah Gumanti kab. Solok dikategorikan cukup baikkemandirian siswa dalam belajar di SMA N 1 Lembah Gumanti dikategorikan cukup baik.terdapat hubungan yang signifikan antara Perlakuan orangtua dengan Kemandirian siswa dalam belajar dengan Pearson Correlation sebesar 0,504 dan signifikansi 0,000, dengan tingkat hubungan cukup kuat.

309 SARAN Guru Pembimbing hendaknya cepat tanggap terhadap permasalahan yang ada pada siswa, terutama masalah belajar. Guru Pembimbing harus mampu mengetahui, memamahami dan menganalisis masalah siswa. Kemudian Guru Pembimbing membantu mengentaskan masalah siswa dengan tepat melalui kerjasama yang baik dengan orangtua siswa, sehingga permasalahan siswa dapat diselseikan dengan baik dan cepat. Orang tua hendaknya bisa memahami dan mengarahkan anak dengan baik sesuai dengan tingkat perkembangannya terutama dalam mencapai kemandirian, khususnya memandirikan anak dalam belajar. Orang tua juga dapat memperlakukan anak dengan baik sesuai dengan kebutuhan dan tingkat perkembangan psikologisnya. Siswa diharapkan dapat meningkatkan kemandirian dalam belajar baik dalam persiapan belajar, mengikuti kegiatan belajar serta menindaklanjuti kegiatan belajar tanpa bergantung maupun harus diperintah terlebih dahulu agar mendapatkan hasil belajar yang baik. Shochib. 1998. Pola Asuh Orang Tua. Jakarta: Rineka Cipta Singgih D Gunarsa. 1991. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: BPK Gunung Mulia DAFTAR RUJUKAN Agoes Dariyo. 2004. Psikologi Perkembangan Remaja. Jakarta: Ghalia Indonesia Cipta Thoha, Chabib. 1996. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar (IKAPI) G. Tembong Prasetyo. 2003. Pola Pengasuhan Ideal. Jakarta: Elex Media Komputindo Hasan Basri. 2000. Remaja Berkualitas (Problematika Remaja dan Solusinya). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hendra Surya. 2003. Kiat mengajak Anak Belajar dan Berprestasi. Jakarta: PT. Gramedia Kerlin, B. A.(1992). Cognitive Engagemant Style. Self- Regulated Learning and Cooperative Learning. Muntholi ah. 2002. Konsep diri Positif Penunjang Prestasi. Semarang: Gunung jati