PENGARUH DISIPLIN BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI KELAS X IIS DI SMAN 3 KECAMATAN SANGIR KABUPATEN SOLOK SELATAN Aprigo Siswanto 1, Edi Suarto 2, Ade Irma Suryani 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat apriliorigo@yahoo.com ABSTRACT The raising issue of this research was the low of students learning achievement and their discipline in learning geography. This research aimed to find out whether discipline give influence to students achievement in learning geography at X IIS class of SMA N 3 Sangir, Solok Selatan. Type og this research is descriptive correlational where the popolation is students of X IIS class in SMA N 3 Sangir which consisten 119 students. The samples are 54 students were chosen by using propotional random sampling technique. The questionnaire in likert scale form is the instrumen in this research. The data analyzed using descriptive analysis. Based on hypothesis testing, it god that t-test = 25,251 which means the research hypothesis is accepted because t-test > t-table (t-test =25,251>t-table=1,674). It can be concluded that there is a influence which is given by students discipline toward their achievement in learning geography at X IIS class of SMA N 3 Sangir, Solok Selatan. Keywords: Students Learning Achievement and Their Discipline In Learning PENDAHULUAN Dewasa ini budaya disiplin belum sepenuhnya terwujud, baik di lingkungan keluarga, masyarakat, maupun di lingkungan sekolah. di lingkunganan keluarga masih banyak anak-anak tidak belajar, pada saat jam belajar. di lingkungan masyarakat juga dijumpai anak-anak yang tidak disiplin terhadap pelanggaran peraturan yang ada, Sementara itu di lingkungan sekolah banyak dijumpai pelanggaran terhadap tata tertib sekolah, sebagai contohnya masih banyak siswa yang meninggalkan sekolah pada jam-jam sekolah atau bolos, datang terlambat pada saat jam masuk sekolah, tidak berpakaian rapi, seperti yang telah di tetapkan pada tata tertib sekolah. Pendidikan adalah hal yang paling penting untuk kelangsungan kehidupan manusia, dan untuk kemajuan bangsanya. Melalui pendidikan dapat mengembangkan kemampuan dan membentuk watak seseorang agar menjadi manusia yang berilmu, kreatif, mandiri, berakhlak mulia dan bertanggung jawab. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang memiliki peranan strategis dalam kehidupan masyarakat. Sekolah merupakan organisasi formal yang melaksanakan program pendidikan bagi anak yang berkualitas. Pendidikan yang berkualitas sangat ditentuakan oleh tingkat disiplin siswa. Menurut Eka Prihatin 1
(2011:94). Disiplin menunjuk pada kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena didorong adanya kesedaran yang ada pada kata hatinya. Budaya disiplin yang belum terbina berdampak negatif terhadap pendidikan. Berkaitan dalam hal itu dalam GBHN tahun 1999-2004 juga dinyatakan bahwa masalah utama yang di hadapi kita di bidang pendidikan adalah berlangsungnya pendidikan yang kurang bermakna bagi pengembangan watak peserta didik berakibat hilangnya kepribadian dan kesadaran akan makna hakiki kehidupan, (MPR RI 1999:65). Dalam kaitannya dengan pengembangan pribadi dan watak pendidik, budaya disiplin atau sikap disiplin merupakan salah satu aspek pribadi dan watak yang perlu diperhatikan dan tidak boleh diabaikan. Namun, peraturan, hukum, atau norma biasanya disebut dalam sekolah yaitu tata tertib sekolah, tapi hal ini sering dilakukan atau diabaikan oleh para siswa. Hal itu dapat berpengaruh terhadap menurunnya prestasi belajar siswa. Upaya meningkatkan kualitas siswa yang dilakukan guru dengan berbagai strategi agar mencapai prestasi belajar yang baik, tetapi tidak hanya guru saja yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa karena masih banyak faktor-faktor yang lain, seperti lingkungan keluarga, masyarakat begitu juga dengan siswa itu sendiri. Lingkungan masyarakat seseorang dituntut untuk belajar mengikuti aturan yang berlaku dalam masyarakat. Salah satu tujuan dan fungsinya untuk mengatur dan menata kehidupan bermasyarakat, ketika seseorang akan berbuat sesuatu, akan dibatasi oleh aturan yang ada sehingga tidak merugikan orang lain dan dirinya. Demikian juga dengan aturan yang ada dalam sekolah, siswa di batasi berbuat sesuatu yang dapat merugikan orang lain atau dirinya. Hasil belajar merupakan tolak ukur yang dapat digunakan untuk menentukan keberhasilan siswa dalam menguasai materi pelajaran. Sedangkan belajar juga merupakan proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Jadi seseorang dikatakan berhasil dalam belajar bila terjadi perubahan tingkah laku dalam diri orang tersebut karena pengalaman. Hasil belajar dapat berupa keterampilan, nilai dan sikap setelah siswa tersebut mengalami proses. Menurut Hamalik (200:21) hasil belajar adalah tingkah laku yang di timbulkan dari yang tidak tahu menjadi tahu, timbulnya pengertian baru, perubahan dalam sikap, keterampilan, menghargai perkembangan sifat-sifat sosial, emosional dan petumbuhan jasmani. 2
Keberhasilan PBM dapat dipengaruhi oleh dua faktor, faktor dari dalam diri siswa (internal) seperti motivasi, minat, cara belajar, intelegensi, dan lainnya, sedangkan yang berasal dari luar diri siswa (eksternal) seperti keluarga, lingkungan sekolah, sarana dan prasarana dan lainnya. Faktor luar (eksternal) yang yang mempengaruhi hasil belajar adalah disisplin belajar. Faktor luar (eksternal) keluarga memiliki pengaruh yang sangat penting terhadap proses belajar dan hasil belajar siswa. Komunikasi adalah suatu sarana yang dapat menciptakan hubungan yang harmonis antara keluarga dengan anak, komunikasi antara orang tua dengan anak sangat berperan dalam menentukan keberhasilan proses belajar anak dan membantu perkembangan kepribadian anak. Jika komunikasi antara orang tua dengan anak berjalan dengan baik juga bisa meningkatkan minat belajar anak. Komunikasi yang di lakukan orang tua dengan anak harus di landasi dengan hubungan yang mesra, penuh kasih sayang dan perhatian. Mata pelajaran geografi merupakan mata pelajaran yang dapat diaplikasikan disegala bidang kehidupan. Agar siswa dapat mengaplikasikannya secara maksimal maka kita harus mempersiapkan mereka agar dapat terjun ke lapangan nantinya. supaya mereka dapat terjun ke lapangan tersebut, harus ada kerja sama yang baik dari berbagai pihak yang terlibat, seperti guru, orang tua, sarana dan prasana, siswanya sendiri serta lingkungan di sekitarnya. Sukses atau gagalnya pendidikan anak di sekolah tidak lepas dari pengaruh disiplin belajar, serta persoalan yang dihadapi oleh siswa. Kenyataan yang sering ditemui tidak sedikit siswa yang masih beranggapan kalau disiplin belajar sangat berpengaruh terhadap hasil belajarnya. Agar tujuan pendidikan geografi tercapai sebagaimana di uraikan di atas, maka perlu adanya komponen-komponen dalam pengajarannya yang meliputi materi, guru, media, siswa dan lingkungannya. Dengan adanya komponen -komponen diatas tinggal bagaimana cara mengimplemantasikan komponenkomponen tersebut dalam bentuk suatu pengajaran yang efektif sehingga apa yang dimaksud tercapai. Hasil belajar yang ingin dicapai harus tercermin dalam tujuan pengajaran ( tujuan intsruksional), sebab tujuan itu yang akan dicapai oleh proses pembelajaran, dengan kata lain hasil belajar merupakan apa yang diperoleh siswa dari proses pembelajaran dengan standar ukur sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah ditetapkan oleh masing masing sekolah, 3
Nilai KKM yang telah ditetapkan oleh Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan adalah 75, hal itu tidak sesuai dengan survei lapangan yang dilakukan pada siswa kelas X IIS SMA N 3 Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan dalam mata pelajaran Geografi ditemukan hasil belajar siswa yang masih rendah yaitu berada dibawah KKM yang telah ditetapkan tersebut. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan rendahnya hasil belajar tersebut diperkirakan terjadi karena kurangnya disiplin belajar peserta didik seperti adanya siswa yang datang terlambat pada saat belajar Geografi, tidak memperhatikan guru, menyalin latihan teman, dan banyaknya siswa mengaggu teman saat guru menjelaskan materi pelajaran. Selain itu, siswa juga tidak mengumpulkan PRpada saat guru meminta siswa mengumpulkannya. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif Korelasional. Populasi penelitian adalah beberapa kelas gambaran populasi siswa kelas X IPS. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik propotional random sampling yaitu: pengambilan sampel dari sebagian dari sebagian populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) yang ada dalam populasi tersebut. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Sebelum menggunakan analisis regresi berganda dilakukan uji prasayarat Jumlah Nilai No Kelas Siswa <75 Jumlah 75 Jumlah 1 XIIS 1 30 57% 17 43% 13 2 XIIS 2 30 67% 20 33% 10 3 XIIS 3 27 67% 18 33% 11 4 XIIS 4 32 72% 23 28% 19 Jumlah 119 66% 78 34% 31 yaitu uji normatif dan uji homogenitas. Dari uji normatif diperoleh hasil bahwa data terdistribusi normal. Kemudian dari 4
a. Dependent Variable: HasilBelajar uji homogenitas diperoleh hasil bahwa varian data masing-masing variabel homogen. Dalam melakukan pengujian hipótesis digunakan uji statistik dengan Uji-t dan Uji-F dan melalui teknik regresi sederhana dan regresi berganda. Regresi sederhana dilakukan untuk menguji hipótesis. Terdapat pengaruh yang signifikan antara disiplin belajar terhadap hasil belajar geografi siswa kelas X IIS di SMA N 3 Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan Hal ini dibuktikan dengan analisis uji t sebagai berikut: Tabel X.10. Tabel Uji t Kabupaten Solok Selatan. Selain itu juga diketahui nilai konstanta yang terbentuk sebesar 25,389, sedangkan koefisien persamaan regresi yang didapat sebesar 0,797. Hal ini berarti, jika siswa tidak memiliki disiplin belajar yang baik, maka hasil belajar yang diperoleh 25,389. Namun, jika terjadi penambahan 1 (satu) pada variabel disiplin belajar siswa, maka hasil belajar geografi akan meningkat menjadi = 25,389 + 0,797 X Dari penjelasan diatas maka diperoleh persamaan regresi sederhana Y= a +bx, dimana a = 25, 389 dan b = 0,797, sehingga persamaan garis regresinya adalah Y = 25,389 + 0,797X. Jadi, terdapat pengaruh yang signifikan disiplin belajar siswa terhadap hasil belajar geografi kelas X IIS SMAN 3 Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan. Hal ini juga terlihat pada uji F pada tabel 10 sebagai berikut: Dari perhitungan uji t diatas diketahui untuk nilai t hitung diperoleh sebesar 25,251. Sedangkan untuk nilai t tabel dengan n = 54 dan taraf signifikan 0,05 yaitu 1,674. Dengan demikian t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara disiplin belajar siswa terhadap hasil belajar geografi kelas X IIS SMAN 3 Kecamatan Sangir 5
Tabel XI.11. Uji F Dari perhitungan uji F diketahui F hitung diperoleh sebesar 637,601 dengan df = 1 dan taraf signifikan 0,05 yaitu 2,776. Dengan demikian F hitung > F tabel maka Ho nditolak dan Ha diterima. Pembahasan Hasil analisis data dan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa hipotesis yang di uji dalam penelitian ini diterima. Dengan demikian dapat dijabarkan sebagai berikut: Terdapat pengaruh yang signifikan antara disiplin belajar siswa terhadap hasil belajar geografi kelas X IIS SMA N 3 Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan. Disiplin sangat penting ditanamkan pada siswa sehingga siswa menjadi sadar dengan disiplin akan tercapai hasil belajar yang optimal. Hasil belajar merupakan tingkat keberhasilan seorang dalam mempelajari mata pelajaran disekolah. Untuk mengetahui apakah proses belajar yang dilakukan telah berhasil atau tidak maka terlebih dahulu perlu diketahui hasil belajar yang telah diperoleh oleh peserta didik. Adanya disiplin belajar dapa mendukung tercapainya hasil belajar yang baik. Hal ini sejalan dengan pendapat Slameto (2010: 54) mengatakan bahwa faktor yang mempengaruhui hasil belajar a. Predictors: (Constant), Disiplin Variable: HasilBelajar digolongkan menjadi 2 golongan saja, yaitu faktor internal dan faktor eksternal seperti yang terdapat pada disiplin belajar siswa. Dari penelitian ini ditemukan bahwa disiplin belajar siswa berpengaruh terhadap hasil belajar geografi. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik disiplin belajar siswa maka akan semakin meningkat hasil belajar geografi begitu juga sebaliknya jika disiplin belajar siswa rendah maka akan menyebabkan menurunnya hasil belajar geografi. b. Dependent 6
Oleh karena itu kita sebagai pendidik dan calon pendidik dapat menanamkan kepada siswa bahwa disiplin dalam belajar dapat memperoleh hasil yang baik. KESIMPULAN Berdasarkan temuan dan hasil analisis data yang di uraikan pada bagian sebelumnya, maka kesimpulannya adalah sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh yang positif signifikan antara disiplin belajar siswa terhadap hasil belajar geografi kelas X IIS SMA N 3 Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan (t hitung = 25,251 > t tabel = 1,674). DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: Rineka Cipta Hamalik, Oemar. 2003. Proses BlajarMengajar. Bandung: Alfabeta Sardiman.2011. Interaksi dan motivasi belajar mengajar :PT. Raja Grafindo Persada Slameto. 2010. Belajar ktor- Faktor Yang Mempengaruhi. Jakata: Rajawali 7