BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian dan pembahasan di bab sebelumnya, yaitu: Wafer yang memiliki tingkat awareness paling tinggi yang ditandai paling tingginya variabel top of mind adalah wafer Tango. Artinya dari sebagian besar responden ketika ditanya mengenai wafer apa yang paling mereka ingat, pertama kali yang mereka sebut adalah Tango. Wafer yang paling banyak diingat responden setelah mereka menyebutkan merek wafer yang pertama kali disebut adalah wafer Sando. Hal ini ditandai dengan wafer ini menempati urutan paling banyak disebut pleh responden dalam hal pengingatan kembali merek (brand recall). Wafer yang paling banyak disebut respoden tetapi dengan bantuan pertanyaan tertentu (brand recognition) adalah wafer Khong Guan. Sedangkan wafer yang paling tidak dikenal oleh reponden (brand unaware) adalah wafer Loacker. Berdasarkan rata-rata skor brand awareness, urutan tingkat awareness dari keenam wafer berturut-turut adalah: Tango, Sando, Selamat, Khong Guan, Nissin, dan Loacker. Hal ini menunjukkan bahwa wafer Tango memiliki rata-rata tingkat awareness yang paling tinggi, sedangkan wafer Loacker yang paling rendah. 136
137 Dari hasil uji berpasangan antar satu merek wafer dengan merek lain (total terdapat 21 pasang merek yang diujikan), semua pasangan merek tersebut, kecuali pasangan wafer Nissin dengan KhongGuan dan wafer Loacker dengan Lain-lain, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat brand awareness di antara mereka. Dari segi elemen brand association, semua merek yang diuji mengenai asosiasiasosiasi suatu wafer, hanya wafer Loacker yang memenuhi pernyataan hipotesis H 0 kedua mengenai minimal terdapat 7 asosiasi dari 10 asosiasi yang dipertanyakan kepada responden mengenai suatu merek wafer. Sedangkan merekmerek lainnya tidak mencapai 7 asosiasi dari 10 asosiasi yang dipertanyakan kepada mereka. Atribut asosiasi yang mewakili semua merek wafer yang diuji adalah atribut harga terjangkau serta rasanya enak dan renyah. Dan asosiasi yang sama sekali tidak mewakili satu merek pun adalah atribut produk impor. Dari segi brand perceived quality, sebagian besar wafer menunjukkan hasil bahwa terjadi kesenjangan antara kinerja persepsi kualitas (performance) dengan harapan persepsi kualitas (importance) terhadap suatu merek wafer. Ada 3 merek wafer yang menunjukkan hal yang sebaliknya yaitu wafer Nissin, KhongGuan dan Loacker. Berdasarkan rata-rata skor brand loyalty, urutan tingkat loyalitas dari keenam wafer berturut-turut adalah: Nissin, Loacker, Selamat, Khong Guan, Sando dan Tango. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen wafer Nissin memiliki rata-rata
138 tingkat loyalitas yang paling tinggi dalam hal mengkonsumsi wafer, sedangkan wafer Tango memiliki rata-rata yang paling rendah. Pada elemen brand loyalty, ternyata dari hasil uji berpasangan antar satu merek wafer dengan merek lain (total terdapat 21 pasang merek yang diujikan) hampir semua merek wafer menunjukkan hasil bahwa diantara merek-merek tersebut tidak terdapat perbedaan tingkat brand loyalty. Adanya perbedaan tingkat brand loyalty terjadi pada pasangan wafer Tango dengan Lain-lain. Dari penelitian ini, tidak dapat langsung diambil kesimpulan secara umum bahwa hasil penelitian di daerah Tangerang pasti sama dengan daerah-daerah lain di Indonesia karena tiap-tiap daerah belum tentu memiliki karakteristik yang sama dengan daerah Tangerang, misalkan dalam hal jumlah penduduk, selera masyarakat, tingkat perekonomian, dan lain sebagainya. Kemudian, faktor lain seperti adanya pabrik wafer di satu daerah tertentu, dapat juga menyebabkan hasil penelitian yang berbeda pula. Jadi, hasil penelitian ini hanya bisa dijadikan acuan bagi daerah-daerah yang karateristiknya mirip atau minimal hampir sama dengan daerah Tangerang. 5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, ada beberapa saran yang dapat disampaikan kepada para pembaca pada umumnya serta perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang industri wafer pada khususnya, yaitu sebagai berikut:
139 Bagi perusahaan produsen wafer Khong Guan, Nissin dan terutama Loacker, harus berusaha keras untuk meningkatkan awareness merek wafer mereka karena saat ini para konsumen wafer khususnya di daerah Tangerang kurang mengenal merek tersebut. Diantaranya dengan iklan, promosi, dan yang tidak kalah penting juga adalah saluran distribusi mereka supaya produk mereka bisa mencapai daerah-daerah luar kota seperti tingkat kecamatan atau bahkan kelurahan. Setiap produsen wafer harus bisa menjaga agar harga wafer tidak naik terlalu tajam karena saat ini tingkat harga wafer dimata konsumen masih terjangkau. Jika mereka tidak mampu menjaga stabilitas harga wafer, bukan tidak mungkin para konsumen akan mencari barang substitusi lain seperti biskuit, coklat atau snack-snack ringan lainnya seperti chiki, cheetos, taro dan sebagainya. Bagi produsen wafer Selamat, Tango dan Sando yang masih mimiliki kesenjangan antara kinerja wafer mereka dengan harapan dari konsumen wafer harus mampu mengurangi tingkat kesenjangan tersebut supaya konsumen mereka tidak berpindah ke produk wafer lain. Sedangkan bagi produsen wafer Nissin, KhongGuan dan Loacker, mereka harus mampu mempertahankan kinerja produk mereka agar senantiasa mengimbangi harapan dari konsumennya karena saat ini pada produk mereka tidak terdapat tingkat kesenjangan tersebut atau berarti konsumen sdah cukup puas dengan produk mereka.
140 Bagi perusahaan produsen wafer Khong Guan, Sando dan terutama Tango, harus berusaha keras untuk mempertahankan konsumen mereka agar mereka tidak terlalu sering berpindah-pindah dalam hal mengkonsumsi wafer. Secara umum, tiap-tiap pemain dalam industri wafer harus banyak belajar kepada mereka yang menjadi leader dalam industri ini, mungkin dengan mencontoh strategi pemasaran, distribusi, dan R&D mereka atau bahkan melakukan inovasi dari strategi tersebut sehingga mampu meningkatkan penjualan produk mereka sendiri.