Sejak tahun 2008, tingkat kemiskinan terus menurun. Pada 2 tahun terakhir, laju penurunan tingkat kemiskinan cukup signifikan.

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita Menurut Kabupaten/Kota Atas Dasar Harga Konstan (Rupiah)

Provinsi Sumatera Utara: Demografi

BAB I PENDAHULUAN. usaha pertanian (0,74 juta rumah tangga) di Sumatera Utara.

Sumatera Utara. Rumah Balai Batak Toba

BERITA RESMI STATISTIK

Lampiran 1. Data Luas Panen dan Produksi Kabupaten/Kota di Sumatera Utara Tahun

BERITA RESMI STATISTIK

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016

KEMISKINAN ASAHAN TAHUN 2015

BAB III TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DAN KEMISKINAN DI KABUPATEN/KOTA PROPINSI SUMATERA UTARA

RINCIAN LABUHANBATU UTARA TEBING TINGGI BATUBARA ASAHAN TANJUNG BALAI NAMA DAN TANDA TANGAN KPU PROVINSI

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, dalam upaya untuk meningkatkan taraf hidup maupun kesejahteraan rakyat.

Lampiran 1 REALISASI DANA ALOKASI UMUM (DAU) KABUPATEN / KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA (Tabulasi Normal dalam Rupiah) TAHUN

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA UTARA

Lampiran 1 Daftar Kabupaten/ Kota, Sampel

Lampiran 1. Tabel Daftar Pemerintahan Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. dibandingkan jumlah kebutuhan manusia untuk mencukupi kebutuhan hidupnya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pariwisata dan kebudayaan merupakan salah satu sektor yang sangat potensial dan

BAB I PENDAHULUAN. Produksi pangan di negara-negara sedang berkembang meningkat. Sekalipun

Disampaikan Oleh: SAUT SITUMORANG Staf Ahli Mendagri Bidang Pemerintahan

BAB I. PENDAHULUAN. yang signifikan, dimana pada tahun 2010 yaitu mencapai 8,58% meningkat. hingga pada tahun 2014 yaitu mencapai sebesar 9,91%.

BAB I PENDAHULUAN. sejarah ekonomi dan selalu menarik untuk dibicarakan. Pengangguran adalah

Lampiran 1. Sampel. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Siklus pengelolaan keuangan daerah merupakan tahapan-tahapan yang

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan penganggaran pada dasarnya mempunyai manfaat yang sama

TIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014

Tabel 1.1. Daftar Surplus/Defisit Laporan Realisasi APBD Kabupaten/Kota T.A (dalam jutaan rupiah)

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan adalah hal yang sangat penting. Pada tahun 1950an, orientasi

Musrenbang RKPD Provinsi Sumatera Utara 2013 Hotel Santika, Selasa 2 April 2013 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA UTARA

Daftar Populasi dan Sampel Penelitian

Lampiran 1. Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun (Jiwa)

BAB I PENDAHULUAN. meliputi kebutuhan makan maupun non makan. Bagi Indonesia, kemiskinan sudah sejak lama menjadi persoalan

pemerintahan lokal yang bersifat otonomi (local outonomous government) sebagai

SUATU TINJAUAN KEBIJAKAN ALOKASI BELANJA 3 (TIGA) BIDANG UTAMA (SOSIAL BUDAYA, INFRASTRUKTUR, EKONOMI) UNTUK 25 KABUPATEN DAN KOTA PADA RAPBD TA

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan negara, penyedia lapangan kerja, dan juga sebagai sumber

Sumber : Dinas Pertanian Sumatera Utara, 2010.

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 1. Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Sumatera Utara Tahun 2012

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perencanaan pembangunan ekonomi yang berorientasi pada pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1994). Proses pembangunan memerlukan Gross National Product (GNP) yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena pupuk kimia lebih mudah diperoleh dan aplikasinya bagi tanaman

Lampiran 1 Hasil Regression Model GLS FIXED EFFECT (FEM)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki 34 provinsi yang kini telah tumbuh menjadi beberapa wacana

Lampiran 1. Jumlah Penduduk Di Provinsi Sumatera Utara Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa)

I. PENDAHULUAN. tanaman dagang yang sangat menguntungkan, dengan masukan (input) yang

BAB I PENDAHULUAN. Determinan kemiskinan..., Roy Hendra, FE UI, Universitas Indonesia

PENDAHULUAN. diantara dua benua besar Asia dan Australia, dan di antara Lautan Pasifik dan

LAMPIRAN. Lampiran 1 Jadwal dan Waktu Penelitian

Sejak tahun 2009, tingkat kemiskinan terus menurun namun pada tahun 2013 terjadi peningkatan.

BAB I PENDAHULUAN. dilindungi oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

I. PENDAHULUAN. tantangan, menyesuaikan diri dalam pola dan struktur produksi terhadap

Yulianta Siregar Departemen electrical engineering University of North Sumatera Bali 28 Mei 2010

ANALISIS PERTUMBUHAN DAN PERSEBARAN PENDUDUK PROVINSI SUMATERA UTARA BERDASARKAN HASIL SENSUS PENDUDUK TAHUN 2010 Oleh Mbina Pinem *

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK: SERTA TANTANGAN TAHUN 2019

DAFTAR PENERIMA SURAT Kelompok I

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/241/2016 TENTANG DATA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PER AKHIR DESEMBER TAHUN 2015

Lampiran 1. Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun (%)

Lampiran 1. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Buah Manggis Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Pada September 2000 sebanyak 189 negara anggota PBB termasuk

PENGELOMPOKAN KABUPATEN/ KOTA DI SUMATERA UTARA BERDASARKAN KARAKTERISTIK RUMAH TANGGA MISKIN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CLUSTER SKRIPSI WIDYA REZA

ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN WILAYAH DI PROVINSI SUMATERA UTARA. Mitrawan Fauzi

BADAN PUSAT STATISTIK

LAMPIRAN. Lampiran I JADWAL PENELITIAN

PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2017 OLEH : DINAS SOSIAL PROVINSI SUMATERA UTARA

: SUMATERA UTARA Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang menyebabkan. pendapatan perkapita suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang

Tahun Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des

BAB I PENDAHULUAN. Produksi dari suatu usaha penangkapan ikan laut dan perairan umum sebahagian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan dapat diartikan sebagai suatu proses peningkatan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi suatu daerah pada dasarnya merupakan kegiatan yang

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian memiliki beberapa sektor seperti peternakan, perikanan, perkebunan,

Descriptive Statistics

bahwa berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan, SALINAN NOMOR 15 TAHUN 2017 Peraturan Gubernur sebagaimana dimaksud

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Pembangunan Nasional, sebagaimana diamanatkan dalam. Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan

BAB I PENDAHULUAN. kewenangan dan tanggung jawab penuh dalam mengatur dan mengurus rumah

Pemerintahan Government

BAB I PENDAHULUAN. dimana manusia dapat membina kepribadiannya dengan jalan mengembangkan

diakses pada tanggal 12 Maret 2011 pukul WIB 1di Medan

BAB I PENDAHULUAN. kerja pengelolaan pemerintahan, Indonesia dibagi menjadi daerah kabupaten dan. sendiri urusan pemerintahan dan pelayanan publik.

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai tugas pokok dan fungsi melakukan pengawasan. Kualitas audit

DAFTAR MoA USU TAHUN 2007

PROFIL PEMBANGUNAN SUMATERA UTARA

ALOKASI ANGGARAN DAERAH DALAM PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SUMATERA UTARA Beryl Artesian Girsang

,85 8,44 - Sumatera Utara ,01 Sumber : Sumatera Utara Dalam Angka 2012, Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. diandalkan karena sektor pertanian mampu memberikan pemasukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kedaulatan pangan adalah konsep pemenuhan pangan melalui produksi lokal.

KAWASAN HUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA

Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial

BAB I PENDAHULUAN. Termasuk yang menguntungkan kan adalah jamur konsumsi. konsumsi atau sering dikenal dengan istilah mushroom merupakan bahan

BAB 3 GAMBARAN UMUM PROVINSI SUMATERA UTARA

REKAP DATA KEUANGAN DAERAH KABUPATEN DAN KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA (dalam jutaan rupiah)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL KEMENTERIAN AGAMA

KAJIAN FISKAL REGIONAL SUMATERA UTARA

PENDAHULUAN. banyaknya penduduk atau tenaga kerja yang hidup atau bekerja pada pada sektor

Transkripsi:

Jiwa (Ribu) Persentase (%) 13 12.5 12 11.5 11 10.5 10 9.5 9 8.5 8 12.55 11.51 11.31 11.33 10.41 10.39 9.85 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Tingkat Kemiskinan Sejak tahun 2008, tingkat kemiskinan terus menurun. Pada 2 tahun terakhir, laju penurunan tingkat kemiskinan cukup signifikan. 1650 1600 1550 1613.8 1499.7 1490.9 1481.31 1500 1450 1400 1350 1300 1250 1378.4 1390.8 1360.6 1200 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Jumlah Penduduk Miskin 1

indeks Persentase (%) 2.5 14 2 1.5 12.55 2.17 1.92 11.51 2.04 11.31 11.33 10.41 10.39 9.85 1.84 1.82 1.72 1.71 12 10 8 1 6 0.5 0 0.58 0.5 0.57 0.51 0.5 0.46 0.45 0.31 0.32 0.35 0.35 0.33 0.354 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 4 2 0 Kedalaman Kemiskinan/P1 (Indeks) Keparahan Kemiskinan/P2 (indeks) Gini Rasio (Indeks) Tingkat Kemiskinan/P0 (%) Sejak tahun 2012, tingkat kemiskinan (P0), kedalaman kemiskinan (P1), dan keparahan kemiskinan (P2) semakin menurun, namun gini rasio semakin meningkat. 2

Ranking Jumlah Penduduk Miskin dan Tingkat Kemiskinan KOTA MEDAN LANGKAT DELI SERDANG SIMALUNGUN ASAHAN NIAS SELATAN SERDANG BEDAGAI TAPANULI TENGAH BATU BARA KOTA GUNUNGSITOLI NIAS UTARA MANDAILING NATAL LABUHAN BATU UTARA LABUHAN BATU LABUHAN BATU SELATAN KARO TAPANULI UTARA TAPANULI SELATAN KOTA PEMATANG SIANTAR PADANG LAWAS UTARA NIAS BARAT KOTA TANJUNG BALAI DAIRI NIAS PADANG LAWAS KOTA PADANGSIDIMPUAN KOTA TEBING TINGGI HUMBANG HASUNDUTAN KOTA BINJAI SAMOSIR TOBA SAMOSIR KOTA SIBOLGA PAKPAK BHARAT 104300 92000 87700 80500 57000 56600 52000 46900 41100 40800 40700 39100 38100 37300 36900 33800 30800 26600 25000 24900 24200 24000 23300 21200 18400 18000 17900 17500 17200 17000 11100 4900 209700 KOTA GUNUNGSITOLI NIAS UTARA NIAS BARAT NIAS SELATAN NIAS TAPANULI TENGAH KOTA TANJUNG BALAI SAMOSIR KOTA SIBOLGA LABUHAN BATU SELATAN BATU BARA KOTA TEBING TINGGI TAPANULI UTARA ASAHAN LABUHAN BATU UTARA TAPANULI SELATAN PAKPAK BHARAT KOTA PEMATANG SIANTAR SIMALUNGUN LANGKAT PADANG LAWAS UTARA HUMBANG HASUNDUTAN KARO KOTA MEDAN MANDAILING NATAL TOBA SAMOSIR SERDANG BEDAGAI KOTA PADANGSIDIMPUAN DAIRI PADANG LAWAS LABUHAN BATU KOTA BINJAI DELI SERDANG 18.83 17.28 15.41 14.85 14.01 12.9 12.36 11.92 11.74 11.68 11.6 11.34 11.33 11.28 10.93 10.45 10.44 10.28 10 9.79 9.64 9.62 9.54 9.35 9.04 8.68 8.59 8.53 6.75 4.71 30.94 30.94 29.65 0 100000 200000 0 10 20 30 40 Jumlah Penduduk Miskin 2013 (Jiwa) Persentase Penduduk Miskin 2013 (%) 3

Persentase (%) Perkembangan Tingkat Kemiskinan Perdesaan dan Perkotaan Periode 2008-2014 14 12 10 12.85 12.29 11.56 11.45 11.34 11.29 11.89 10.75 10.53 10.28 10.45 10.33 9.89 9.81 8 6 4 2 0 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Perdesaan Perkotaan Konsentrasi penduduk miskin hampir sama antara perdesaan dengan perkotaan pada tahun 2014. Perkembangan penduduk miskin perdesaan dan perkotaan dari tahun 2013 ke 2014 mengalami penurunan. 4

Lebih Dari Sepertiga Penduduk Miskin Usia Produktif Tidak Bekerja Bekerja di Sektor Formal 20% 2013 Tidak Bekerja 36% Bekerja di Sektor Informal 44% Pada tahun 2013 sekitar 26% bekerja di sektor pertanian. penduduk miskin usia 15 tahun ke atas Bekerja Bukan di Sektor Pertanian 26% 2013 Tidak Bekerja 37% Bekerja di Sektor Pertanian 37% 5

Persentase (%) Rumah Tangga Miskin Luas Lantai Perkapita 8 m2 51% 2013 Pengeluaran Perkapita Makanan Status Miskin 69% Rumah Tangga Miskin Menggunakan Air Bersih 52% Rumah Tangga Miskin Menggunakan Jamban 69% 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 80 60 40 20 0 68.01 62.09 70.01 70.06 70.32 60.03 57.28 38.76 39.51 61.44 66.2 64.83 69.39 69.33 69.28 58.94 57.65 58.46 51.36 42.22 43.83 48.75 52.27 Rumah Tangga Miskin dengan Luas Lantai Perkapita 8 m2 Pengeluaran Perkapita untuk Makanan Menurut Status Miskin Rumah Tangga Miskin yang Menggunakan Air Bersih Rumah Tangga Miskin yang Menggunakan Jamban 2008 2009 2010 2011 2012 2013 6

Lebih dari Separuh Kabupaten/Kota di Provinsi Sumut Berhasil Menurunkan Tingkat Kemiskinannya Sangat Baik Kategori 1 menurun. tahun 2013 sudah dibawah tingkat kemiskinan provinsi ( 10.39%) 8 kab/kota Baik Kategori 2 menurun. tahun 2013 masih di atas tingkat kemiskinan provinsi (>10.39%) 9 kab/kota Sangat Buruk Kategori 4 meningkat. tahun 2013 masih di atas tingkat kemiskinan provinsi (>10.39%) 11 kab/kota Buruk Kategori 3 meningkat. tahun 2013 sudah dibawah tingkat kemiskinan provinsi ( 10.39%) 5 kab/kota Keterangan: Kategori Perkembangan Tingkat Kemiskinan Kabupaten/Kota Periode 2012-2013 7

Tingkat Kemiskinan Versus Jumlah Penduduk Miskin I II IV III Kabupaten/Kota pada kuadran II harus menjadi perhatian dalam penurunan tingkat kemiskinan dan pengurangan penduduk miskin. 8

Tingkat Kemiskinan Versus Kedalaman Kemiskinan I II IV III Kabupaten/Kota pada kuadran II harus menjadi perhatian dalam penurunan tingkat kemiskinan dan penurunan indeks kedalaman kemiskinan. 9

Tingkat Kemiskinan Versus Keparahan Kemiskinan I II IV III Kabupaten/Kota pada kuadran II harus menjadi perhatian dalam penurunan tingkat kemiskinan dan penurunan indeks keparahan kemiskinan. 10

Tingkat Kemiskinan Versus Tingkat Pendapatan Daerah I II IV III Kabupaten/Kota pada kuadran II perlu diperhatikan dari segi efektivitas pemanfaatan pendapatan daerah yang tinggi untuk menurunkan tingkat kemiskinan. 11