BAB IV TINJAUAN KHUSUS PROYEK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV: PENGAMATAN PROYEK

INSTALASI PLUMBING. 2. Sarana pemipaan dalam gedung (air bersih dan air kotor) 3. Sarana peralatan sanitair dan perlengkapannya

1. INSTALASI SISTEM SANITASI DAN PLAMBING BANGUNAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Mulai. Mempelajari Gambar Tender (Gambar Forkon) Survei Kondisi Lapangan. Studi Pustaka

Sistem Utilitas Bangunan Gedung Bertingkat

KOMPONEN PEKERJAAN PIPA GIP PIPA PPR PN-20 POMPA TRANSFER FILTER TANGKI AIR ATAS BOOSTER PUMP GATE VALVE QM FITTING ELBOW FITTING DRAT KRAN

PERENCANAAN SISTEM PLAMBING DAN SISTEM FIRE HYDRANT DI TOWER SAPHIRE DAN AMETHYS APARTEMEN EASTCOAST RESIDENCE SURABAYA

Dalam proyek pembangunan gedung kantor PT. Jasa Raharja, progres pekerjaan elektrikal pada bulan Maret - May 2017 (pada masa kerja praktik), telah men

TUGAS AKHIR ANALISA INSTALASI PEMIPAAN DAN PENGGUNAAN POMPA PADA GEDUNG ASRAMA HAJI DKI JAKARTA

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN PROYEK

BAB III PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK PADA INDUSTRI MAKANAN PT. FORISA NUSAPERSADA

INSTALASI PLUMBING (AIR BERSIH DAN AIR KOTOR) Kuliah 7, 26 Oktober 2009

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Definisi Praktek Kerja Pipa 1.3. Macam-macam Pipa

AKADEMI SEPAKBOLA INDONESIA KONSEP EKSTERIOR

Bagian III: JARINGAN AIR KOTOR

BAB XIV INSTALASI PIPA PVC

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PERENCANAAN HYDRANT

SISTEM STRUKTUR PADA BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE

PETUNJUK UMUM UNTUK MERAWAT SISTEM SEPTIK TANK

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

ANALISA SISTEM PENJERNIHAN AIR MENGGUNAKAN SAND FILTER DAN KARBON FILTER SERTA PENDISTRIBUSIAN AIR DI APARTEMEN THE PAKUBUWONO VIEW

PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB V KONSEP PERANCANGAN KONSEP METAFORA PADA BANGUNAN Beban angin pada ban lebih dinamis.

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB IV PERANCANGAN GAMBAR

BAB IV PEMBAHASAN & ANALISA

KLASIFIKASI SISTEM PEMBUANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN ARSITEKTUR

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMADAM KEBAKARAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

kondisi jalur di pusat perbelanjaan di jantung kota Yogyakarta ini kurang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB IV: KONSEP Pendekatan Aspek Kinerja Sistem Pencahayaan Sistem Penghawaan Sistem Jaringan Air Bersih

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PROYEK

Jenis dan besaran ruang dalam bangunan ini sebagai berikut :

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN

Fire Extinguisher. Samisse Hydrant Hydrant

AIR BERSIH GEDUNG BERTINGKAT

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan sesama mahasiswa. tinggal sementara yang aman dan nyaman. keberlanjutan sumber daya alam.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Plumbing class PLUMBING. Sistem plambing. Rancangan Pembelajaran. Rancangan Pembelajaran. Rancangan Pembelajaran 16/02/2011 RE

BAB IV INSTALASI SISTEM DETEKSI KEBAKARAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

SISTEM DETEKSI DAN PEMADAMAN KEBAKARAN

Pemeriksaan Keandalan dan Kelaikan Bangunan Gedung

PERENCANAAN ULANG SISTEM PLAMBING DAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN DI MX MALL KOTA MALANG

BAB V KONSEP PERENCANAAN

BAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik.

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut kamus inggris-indonesia yang disusun oleh john M.chols dan hasan shadely, plumbing atau plambing berarti :

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. ini merupakan hasil pengambilan keputusan dari hasil analisa dan konsep pada bab

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

DAFTAR ISI. SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR...i. SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR...ii. ABSTRAK...iii. PRAKATA...iv. DAFTAR ISI...

BAB III PERHITUNGAN PERALATAN PEMADAM KEBAKARAN 3.1 PERHITUNGAN JUMLAH HIDRAN, SPRINKLER DAN PEMADAM

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

PERTEMUAN XI PINTU DAN JENDELA. Oleh : A.A.M

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN PINTAR DI KOTA SOLO DENGAN METAFORA ARSITEKTUR

BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDENT APARTMENT STUDENT APARTMENT DI KABUPATEN SLEMAN, DIY Fungsi Bangunan

KLASIFIKASI SISTEM PEMBUANGAN. Klasifikasi berdasarkan jenis air buangan:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB VI. KONSEP DESAIN MUSEUM dan PUSAT PELATIHAN BENCANA di YOGYAKARTA

PENCEGAHAN KEBAKARAN. Pencegahan Kebakaran dilakukan melalui upaya dalam mendesain gedung dan upaya Desain untuk pencegahan Kebakaran.

BAB II LANDASAN TEORI. panas. Karena panas yang diperlukan untuk membuat uap air ini didapat dari hasil

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb :

INSTALASI PERMESINAN

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Obyek Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN

DAFTAR PERTANYAAN AUDIT KESELAMATAN KEBAKARAN GEDUNG PT. X JAKARTA

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. disesuaikan dengan tema bangunan yaitu sebuah fasilitas hunian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V LANDASAN PROGRAM PERANCANGAN DAN PERENCANAAN 5.1.Program Dasar Perencanaan Program Ruang a. Kelompok Kegiatan Pertandingan

DED RUSUNAWA KEMENTERIAN PU BERBASIS DESAIN PROTOTYPE T - 24 TA Jakarta, 24 Nopember 2014

Transkripsi:

Jalan KH. Syafi i Hadzami Kebayoran Lama Jakarta Selatan BAB IV TINJAUAN KHUSUS PROYEK 4.1 Umum dan Keikut sertaan Praktikan dalam Proyek Selama kerja praktik, praktikan diberi kesempatan untuk belajar secara langsung di lapangan (dalam hal ini proyek). Praktikan berkesempatan mengamati dan memonitoring proyek yang sedang dikerjakan yaitu proyek Apartemen 1 Park Avenue Tower Hamilton, diantaranya pekerjaan: Plumbing Listrik Tata Udara Keamanan Gedung 4.2 Uraian Pekerjaan 4.2.1 Plumbing Plumbing adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari bangunan gedung. Oleh karena itu, perencanaan sistem plumbing harus dilakukan bersamaan dan sesuai dengan tahapan-tahapan perencanaan gedung itu sendiri. Fungsi utama plumbing pada sebuah gedung adalah menyediakan air bersih ke tempat-tempat tertentu dengan tekanan cukup, menyediakan air sebagai proteksi kebakaran dan menyalurkan air kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemari lingkungan sekitarnya. 4.2.1.1 Spesifikasi Instalasi Plumbing Peralatan Utama UMAR ALI 41213110068 I I 57

I 58

4.2..1.2 Lingkup Pekerjaan Plumbing 4.2.1.2.1 Air Bersih Air Bersih adalah salah satu jenis sumber dayaa berbasis air bermutuu baik dan bisa dimanfaatkan oleh manusia untuk di konsumsi dan sanitasi. Airr Bersih dapat diartikan sebagai air yang memenuhi persyaratan, persyaratan disini ditinjau dari persyaratan kandungan Kimia, Fisika dan Biologis. Atau memenuhi syarat sebagai berikut: 1. Secara Umum I 59

Jalan KH. Syafi i Hadzami Kebayoran Lama Jakarta Selatan Air yang aman dan sehat yang bisa di konsumsi Manusia. 2. Secara Fisik Tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. 3. Secara Kimia PH netral (bukan asam atau basa) Tidak mengandung racun dan logam berat berbahaya Parameter seperti BOD, COD, DO, TS, TSS dan konduktiviti memenuhi aturan Pemerintah setempat Air bersih yaitu air untuk Toilet dan Pantry. Pipa air bersih berwarna biru. Kebutuhan air bersih diambil langsung dari instalasi air bersih PDAM dengan menggunakan pemipaan. Sebagai cadangan dipakailah sumur dalam dan air hujan ditampung dalam Collection Tank (Raw Water Tank) yang kemudian melalui pengolahan (WTP) ditampung dalam Clean Water Tank. Clean Water Tank ini digunakan untuk persediaan air bersih selama satu hari pemakaian. Untuk sistem air bersih supplay ke tanki atas menggunakan pompa Transfer sedangkan supplay ke masing-masing lantai secara grafitasi dan menggunakan pompa Booster. Untuk menghindari tekanan berlebih karena ketinggian bangunan sehinggu di gunakan PRV (Presure Reducing Valve) yaitu di lantai 1, 7, 13, 18, dan 23. Pompa Transfer terletak di Basement 4 sedangkan Booster Pump terletak di Roof lantai 29. Berikut penjelasan alat-alat untuk air bersih: a. Sumur Dalam (Deep Well) Sumur dalam berfungsi untuk mensuplai seluruh kebutuhan air bersih, baik untuk kebutuhan air sehari-hari maupun untuk sistem pemadam kebakaran. Air dari kedua buah sumur tersebut disalurkan ke bak air Raw Water Tank menggunakan pipa GIP (Galvanized Iron Pipe). Deep Well akan mengisi air secara otomatis jika air pada Raw Water Tank kosong dan akan mati jika sudah penuh. b. Tangki Air (Roof Tank) Tangki air atas terbuat dari Fibre Reinforced Panel (FRP) dengan sistem pembuatan Compression Moulding atau Vacum Laminate dengan standard ASTM C 582 dan BS UMAR ALI 41213110068 I I 60

4994. Pengaman air mengunakan WLC yang dapat mendeteksi ketinggian air di dalam tanki. Terdiri dari dua bilik sehingga kita bisa bersihkan secara bergantian. Perlu cleaning 6 bulan sekali. Ukuran Shell yaitu dengan module 1x1m, 1 x 0..5 m dengan ketebalan minimal sesuai dengan gambar dan kedua permukaan harus licin (both smooth surface). Terdapat dua penampungan air yang terletak di atap a (Rooff Tank), yaitu penampungan air bersih (clean water) dan air daur ulang (recycling water). Kegunaannya berbeda, dimana cleann water untuk menyediakan kebutuhan air bersih untuk mandi, mencuci yang diperoleh dari deep well, sedangan recycling water di peroleh dari air daur ulang atau sulingan (Water treatment plant). p Gambar 22. Roof Recycling Water Tank berkapasitas 3 m3 I 61

Gambar 23. Roof Clean Water Tank berkapasitas 16 m3 c. Pompa Distribusi (Booster( Pump) Pompa distibusi berfungsi mengalirkan air ke alat-alat plumbing pada lantai-lantai yang membutuhkan. Pompa distribusi harus mampu memasok kebutuhan air kepada pompa distribusi sekurang-kurangnya terdiri dari 2 pompa dan paling banyak 4 pompa yang bekerja parallel. Pompa Distribusi (Booster Pump) ) pada proyek apartemen ini digunakan untuk melayani kebutuhan air dari lantai 27 keatas. d. Pompa Transfer (Transfer Pump) Pompa transfer berfungsi mengalirkan air dari tanki air bawah ke tanki air atas (Roof Tank). Pompa transfer harus mampu memasok kebutuhan air kepada pemakai setiap laju aliran pada setiap saat secaraa otomatis. Pompa transfer harus mempunyai sekurang-kurangnya terdiri dari 2 pompa yangg bekerja Single Alternate sedangkan laju aliran masing-masingg pompa sesuai dengan schedullee pompa. I 62

Gambar 24. Pompa Transfer Clear Water Gambar 25.Pompaa Transfer Recycling Clear Water e. Ground Water Tank Tangki Tanam atau lebih di kenal dengan Ground Water Tank T (GWT)) adalah Tangki penampungan air yang di pasang di dalam tanah, sehingga tidak memerlukan tempat khusus/tidak memakan tempat. Berbentuk Silinder dengan ketebalan tertentu I 63

Jalan KH. Syafi i Hadzami Kebayoran Lama Jakarta Selatan sehingga kuat dan aman untuk menahan tekanan air tanah. Terbuat dari bahan fiberglass yang tidak korosif. f. Water Treatment Plant Water treatment plant adalah suatu pengolahaan air mentah menjadi air siap pakai untuk digunakan sebagai pengisi boiler (Make up water). Water Treatment plant ini memproduksi 3 x 300 m3 / hari air. 4.2.1.2.2 Air Kotoran dan Air Kotor Air kotoran yaitu pembuangan air limbah dari closet dan urinal lavatory, sedangkan air kotor yaitu pembuangan air limbah dari wastafel, shower, dan floor drain ke Sewage Pit. Selanjutnya dari Sewage Pit air limbah dipompakan ke Sewage Treatment Plant. Untuk lokasi toilet yang memungkinkan air limbah secara grafitasi maka pengaliran air limbah secara grafitasi. Berikut penjelasan alat-alat yang dipakai pada sistem air kotoran dan air kotor: a. Bak Air Kotoran (Sewage Pit) Suatu bak penampungan yang menampung air buangan dari instalasi air kotor. Bak air limbah harus dibuat dari konstruksi beton bertulang dibuat oleh bagian sipil/konstruksi, badan rapat, air sedangkan tutup harus dapat untuk laluan pompa sebagian bak air kotoran harus dapat dipompa, maka dasar bak harus miring 1:10 kearah pompa sedangkan semua ujung sudut sudah dibuat 135o. b. Pompa Air Kotoran (Sewage Pump) Setiap bak air kotoran minimum harus dipasang dua buah pompa air kotoran. Sistem kendali pompa Sewage yaitu start dan stop diatur secara otomatis oleh level switches yang berada di bak sewage. Pompa bekerja secara bergantian dan bersamaan. Apabila beban aliran kecil, maka satu pompa bekerja secara bergiliran dan apabila aliran besar maka pompa bekerja bersamaan. c. Bak Air Kotor (Sump Pit) UMAR ALI 41213110068 I I 64

Jalan KH. Syafi i Hadzami Kebayoran Lama Jakarta Selatan Pompa Sumpit termasuk ke dalam Sistem Instalasi Pembuangan Air Kotor, Pompa Sump Pit selalu diletakkan disebuah bak yang disebut Sump Tank, di sinilah pos pertama pembuangan air kotor sebuah gedung ditampung yang selanjutnya dari sump Tank ini akan didorong lagi menggunakan Pompa Sumpit menuju pos selanjutnya misalnya septic tank atau Biotech Pada prinsipnya Sumpit terletak di lantai terendah sebuah gedung seperti lantai Basement, dimana dipastikan tidak ada instalasi air kotor lagi di lantai bawah dari Sump tank ini berada. d. Pompa Air Kotor (Sump Pump) Setiap bak air kotor minimum harus dipasang dua buah pompa air kotor. Sistem kendali motor pompa yaitu start dan stop diatur secara otomatis oleh level switches yang berada di bak air kotor. Pompa bekerja secara bergantian dan bersamaan. Apabila beban aliran kecil, maka satu pompa bekerja secara bergiliran dan apabila beban aliran besar maka pompa bekerja bersamaan. e. Sewage Treatment Plant Septik tank menggunakan system pengolahan dengan menggunakan bakteri pengurai. Bahan septic tank dapat terbuat dari fiber glass ataupun beton concrete. Sistem kerja septic tank yaitu air limbah yang masuk harus dapat diurai dengan menggunakan bakteri pengurai sehingga air yang dihasilkan dari dalam septic tank tersebut layak untuk dibuang ke saluran kota (tidak berbau). 4.2.1.2.3 Pipa Udara (Pipe Vent) Pipe vent sistem instalasi untuk mengeluarkan udara yang terjebak didalam instalasi pipa air buangan. Sistem Venting dipasang pada sistem air kotor, air bekas dan air buangan dapur melalui pipa riser langsung dibuang ke udara bebas di lantai paling atas/roof. Sistem venting dipasang pada pemipaan closet, wastafel, kitchen sink dan floor drain. UMAR ALI 41213110068 I I 65

Gambar 26. Pipe Vent Closet 4.2.1.3 Sumber Air Air bersih pada Proyek 1 Park Avenue bersumber dari Sumurr Dalam yang ditampung di Ground Water Tank (GWT) atau Tangki Air Bawah. B Tangki persediaan Air Bersih terletak di area Lower Ground Mezzanine (Ground Water Tank). Tangki air bawah berfungsi untuk menyediakan air untuk kebutuhan Bangunan dengan kapasitas 800m3. 4.2.1.4 Pemanfaatan Plumbing Pemanfaatan Plumbing pada Instalasi Air Bersih 1. Toilet I 66

Gambar 27. Master Bathroom dan Toilet Pembantu 2. Dapur Gambar 28. Dapur Bersih dan Dapur Kotor (Sumber: Dokumentasi Perusahaan) 3. Teras Balkon dan Ruang Outdoor AC Gambar 29. Keran Pada Area Balkon dan Outdoor AC Pemanfaatan Plumbing pada Instalasi Air Kotor atauu Limbah 1. Limbah Saniter Limbah Saniter berasal dari kloset, urinal (air kotor) dan drain lavotary, floor drain (air bekas) dialirkan secara gravitasi ke Sewage Pit kemudiann dipompakan ke Sewage Treatment Plant (STP). I 67

Gambar 30: Floor r Drain, Wastafel, dan Monoblock 2. Limbah Air Hujan Limbah Air Hujan berasal dari atap bangunan, dialirkan secara gravitasi melalui pipa Tegak ke bak penampungan air hujan sementara selanjutnya dipompakan ke saluran drainage kota. Untuk pelabelan dikasih tanda pada pipanya bertulisan RW dengan anah panah sebagai penunjuk arahnya. Gambar 31. Saluran Air Hujan Dari Atap Disalurkan Melalu Pipa di Shaft I 68

Jalan KH. Syafi i Hadzami Kebayoran Lama Jakarta Selatan Pemanfaatan Plumbing pada Instalasi Pemadam Kebakaran 1. Hidrant Kebakaran 2. Sprinkler 3. APAR 4.2.1.5 Sistem Kerja Instalasi Plumbing 4.2.1.5.1 Sistem Kerja Instalasi Air Bersih Instalasi Air Bersih Secara Vertikal UMAR ALI 41213110068 I I 69

BOOSTER PUMP TRANSFERR PUMP ROOF TANK PRV Lt. 23 PRV Lt. 18 PRV Lt. 13 PRV Lt. 7 From GWT Tower 2 PRV Lt. 1 Gambar 32. Skematik Diagram Instalasi Air Bersih (Sumber: Dokumentasi Perusahaan) Air bersih bersumberr dari PDAM sebagai penampung, dari PDAM di salurkan dan di tamping di dalam tanki air bersih (GWT)/domestic water tank di tower 2 yang terbuat dari beton (concrete) dan terlebih dahulu di lapisi water proofing I 70

(epoxy food grade). Kemudian air bersih dari GWT di pompa dengan pompa transfer (Transfer Pump) ke tangki air atas (Roof Tank) di lantai atap lantai 29. Selanjutnya air bersih dari roof tank didistribusikan secara gravitasi ke masing- penahan untuk menghindari tekanan berlebih karena ketinggian k bangunan maka di gunakann PRV (Presure Reducing Valve) yang ditempatkan di lantai 1, 7, 13, masing lantai unit apartemen. Pengaturan sistem gravitasi menggunakan pompa 18, dan 23. Gambar 33. Diagramm PRV (Pressure Reducingg Valve) (Sumber: Dokumentasi Perusahaan) Instalasi Air Bersih Secara Horizontal Untuk instalasi air bersih secara horizontal, praktikan mempelajarm ri untuk daerah Toilet Master Bathroom, dimana toilet ini adalah toilet untuk ruang tidur utama. Sumber air diperoleh dari Roof Tank. I 71

Gambar 34. Denah Typical Toilet Master Bathroom Unit B Lt. 2 (Sumber: Dokumentasi Perusahaan) Gambar 35. Potongan A dan B Typical Toilet Master Bathroom Unit B Lt. 2 (Sumber: Dokumentasi Perusahaan) I 72

Gambar 36. Potongan C dan D Typical Toilet Master Bathroom Unit B Lt. 2 (Sumber: Dokumentasi Perusahaan) Instalasi Air Bersih menggunakan Sistem Shaft. Dari Shaft, kemudian Air Bersih dialirkan ke titik-titik seperti monoblock, wastafel, area cuci sertaa kitchen untuk dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Sistem Shaft merupakan cabang aliran Air Bersih dari Roof Tank yang kemudian di sebar ke titik-titik Air Bersih di setiap unitnya. Pada Shaft juga terdapat Meteran untuk pengendalian Air Bersih, Meteran ini juga dapat membantu perhitungan banyaknya Air Bersih yang digunakan. Untuk pelabalen aliran air yang datang menuju ke Roof Tank dann aliran air yang menuju ke setiap lantai di beli tanda arah panahh berwarna hitam. I 73

Gambar 37. Instalasi Pipa Air Bersih I 74

4.2..1.5.2 Sistem Kerja Instalasii Air Kotor atau Air Limbah Air Bekas, Kotor Airr Hujan Bak Penampungan Sewage Treatment Plan(STP) Sewage Pit Grease Trap Drainage Gambar 38. Isometric Instalasi Pipa Air Bersih Master Bathroom (Sumber: Dokumentasi Perusahaan) Sistem Pembuangan Air Kotor dan Air Bekas I 75

Sistem pembuangan air kotor adalah sistem pembuangan yang berasal dari kloset, urinal, bidet, dan air buangan yang mengandung kotorann manusia dari alat plumbing lainnyaa (black water). Air kotor dialirkan melalui shaft menuju Sewage Pit kemudian di olah di Sewage Treatment Plant, limbah yang sudah terpisahkan dari bakteri dan sudah tidak berbau kemudian di tampung di Roof Recycling Water Tank dan dipergunakan pompa dan di kembali untuk menyiram tanaman dan kebakaran. Sedangkan system pembuangan air bekas adalah air buangan yang berasal dari wastafel (wet kitchen dan dry kitchen). Grease trap adalah alat perangkap grease atau minyak dan oli. Alatt ini membantu untuk memisahkan n minyak dari air, sehingga minyak tidak t menggumpal dan membeku di pipa pembuangan dan membuat pipa tersumbat. Terbuat dari pasangan bata maupun stainless steel sehingga aman dari korosi. Alat ini cocok digunakan di rumah tanggaa dan di restoran. Grease trap juga dikenal sebagai pencegat lemak, perangkat pemulihan (recovery) minyak dan konverter limbah minyak, merupakan perangkat pipa yang dirancang untuk mencegat sebagian besar gemuk/minyak dan zat padat lain sebelum memasuki sistem pembuangan air limbah. Gambar 39. Instalasi Pipa Air bekas (waste water) w I 76

4.2..1.6 Alat yang diperlukan n dalam Pemasangan Instalasi Plumbing 1. Pipa yaitu sebagai sarana untuk menyalurkann bahan fluida cair, gas maupun uap dari suatu tempat ke tempat tertentu dengan mempertimbangkan efek,temperature dan tekanan fluida yang dialirkan,lokasi serta pengaruh lingkungan sekitar. 2. GIP Pipa inii digunakan untuk Header Pompa dan Pipa Air A Limbah Luar. 3. Lem PVC Lem PVC digunakan untuk sambungan Pipa yang menggunakan sistem Sambungan Lem. 4. Alat senai Pipa Alat Senai Pipa adalah alat yang digunakan untukk membuat drat pada Pipa yang menggunakan sistem Sambungan Ulir. Gambar 40. Proses Pekerjaan Senai Pipa Galvanis 5. Fitting Elbow I 77

Elbow adalah jenis fitting yang pertama, elboww merupakan komponen pemipaan yang berfungsi untuk membelokan arahh aliran. Elbow terdiri dari dua jenis yang paling umum yaitu 45 dan 90 derajat. 6. Penggantung dan penunjang Pipa Gambarr 41. Penggantung pipa Pemipaan harus ditunjang atau digantung dengan hanger, brackets atau sadel dengan tepat dan sempurna agar memungkinkan gerakan-gerakan pemuaian atau regangan pada jarak yang tidak boleh b melebihi jarak yang diberikan dalam tabel berikut ini: Tabel 7. Standar Penggantung dan Penunjangg Pipa I 78

7. Pengecetan Semua pipa dan gantungan harus dicat dengan warna yang dikoordinasikan Bagian luar dan dalam sambungannya flens dari d pipa-pipa besi, bagian luar dari pipa besi yang diulir, dan bagian luar dari pipa besi yang dilas, harus di beri lapisan pelindung dari Zinc Chromate Primer untuk pipa yang dipasang hunger. Bagian luar dari pipa besi Galvanized yang di d ulir haruss di cat khusus pipa bawah tanah Permukaan pipa yang akan di cat harus bersih Pengecatan sesuai dengan peraturan-peraturann yang berlaku. 8. Floor Drain Floor drain yang dipergunakan disini harus jenis Bucket trap, water proofved type dengan 50 mm water Seal. Floor drain terdiri dari: - Stanless Steel plate broze cover and ring - PVC neck - Bitumen coated cast iron body screw outlet connection c and with flange for water proofing. 9. Roof Drain Roof Drain yang dipergunakan disini harus dibuat dari cast iron dengan konstruksi water proof. Luas laluan air pada tutup Roof Drainn ialah sebesar dua kali luas penampang pipaa buangan. Gambar 42. Roof Drain terpasang pada lantai atap (Roof Top) I 79

Jalan KH. Syafi i Hadzami Kebayoran Lama Jakarta Selatan 4.2.2 Listrik Gedung yang megah dengan Arsitektur yang mewah belum menjamin terciptanya suasana nyaman bila tidak di dukung oleh Instalasi Listrik yang baik. Resiko kebakaran, boros listrik dan suasana yang tidak nyaman jika Instalasi Listriknya sembarangan. Kebakaran dapat terjadi karena hubungan singkat ataupun karena kabel yang digunakan tidak memenuhi syarat. Arus yang berlebihan dapat menyebabkan kabel terbakar, tidak adanya Sistem Pertahanan juga menjadi salah satu pemicu. Untuk itu diperlukan Perancangan Instalasi Listrik yang baik dan ekonomis, khususnya untuk kabel Instalasi Listrik dan Sistem Pertahanan. 4.2.2.1 Sumber Listrik 1. PLN (Perusahaan Listrik Negara) 2. Genset Genset atau Generator Set adalah sebuah perangkat yang berfungsi menggantikan PLN ketika padam, genset menghasilkan daya listrik, disebut sebagai Generator Set dengan pengertian satu set peralatan gabungan dari dua perangkat berbeda, yaitu Engine dan Generator atau Alternator. Engine sebagai perangkat pemutar sedangkan Generator atau Alternator sebagai perangkat pembangkit Listrik. 4.2.2.2 Pemanfaatan Instalasi Listrik 1. Pencahayaan Listrik 2. Stop Kontak untuk keperluan penyewa tenant 3. Ventilasi Gedung dan Air Conditioning (AC) 4. Plumbing atau Sanitair (Pompa Air, dll) 5. Transportasi Vertikal (Lift) 6. Peralatan Pantry 7. Sistem Keamanan (Pemadam Kebakaran, dll) UMAR ALI 41213110068 I I 80

4.2..2.3 Sistem Kerja Instalasi Listrik Proses Pelemahan Arus Listrik Listrik dari PLN adalah Listrik dengan Arus Kuat yang belum bisa digunakan untuk Gedung, Arus Listrik tersebut masuk ke MVDP (Medium Volted Distribution Panel) yang berada di tantai LGM kemudian bergilir r ke Trafo Daya untuk pelemahan Arus agar dapat dipergunakan di dalam Gedung medium volted ke Low volted. Fungsi dari trafo ini adalah untuk mengubah Tegangan Arus Kuat dari PLN menjadi Aruss Lemah. Arus Listrik yang y sudahh Lemah masuk kedalam PUTR dan SDP Unit untuk disebarkan kee setiap panel-panel sub, kemudian dari panel sub perlantai di sebar ke setiap Koridor ataupun perlengkapan lainnyaa yang membutuhkan Arus Listrik. Sedangkan untuk Arus Listrik dari Genset langsung masuk kedalam PUTR dan SDP Unit kemudian menuju ke panel-panel sub, karena Arus Listrik dari Genset merupakan Arus Listrik Lemah yang sudah dapat dimanfaatkan oleh Gedungg tanpa harus dilemahkan melalui Trafo Daya. Gambar 43. Ruang Panel Listrik pada tiap lantai I 81

Jalan KH. Syafi i Hadzami Kebayoran Lama Jakarta Selatan Pemasangan Kabel Tray Horizontal Sebuah sistem tray kabel digunakan untuk mendukung kabel listrik berisolasi yang digunakan untuk distribusi listrik. Kabel tray terbuat dari bahan stainless steal dengan ukuran 200x100 yang dilengkapi dengan besi penyangga (support). Pemasangan Kabel Tray Vertikal Kabel tray Vertikal digunakan untuk mendukung kabel listrik berisolasi yang digunakan untuk distribusi listrik secara vertikal. Kabel tray vertikal memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan kabel tray horizontal. Selain itu pemasangan kabel tray di letakkan di ruangan khusus ME sehingga tidak mengganggu nilai arsitektur bangunan. 4.2.2.4 Pengamatan Pekerjaan Elektrikal Untuk memastikan semua pekerjaan selesai sesuai dengan standar pekerjaan baik dari instalasi maupun kerapihan pekerjaan dilakukan monitoring dan pengawasan oleh pengawas kontraktor utama yaitu PT. Total Bangun Persada, dimana Praktikan ditugaskan untuk memonitorig semua pekerjaan yang dilakukan oleh sub kontraktor, baik dari proses persiapan hingga tes fungsi diantaranya: 1. Pembagian Kelompok Instalasi (Grouping) Pembagian grouping instalasi khususnya pada bangunan kita bertujuan agar jika suatu ketika terjadi gangguan instalasi pada ruangan/blok ruangan tertentu tidak mengakibatkan seluruh bangunan padam total alias tenaga listriknya mati semua. Umum kita jumpai pembagian group instalasi terdapat pada bangunan bertingkat atau bangunan yang lumayan besar. UMAR ALI 41213110068 I I 82

Gambar 44. Test Fungsi pengelompokan (Grouping) Pada Panel Listrik 2. Test Leveling Test Leveling dilakukan pada Outlet Stopkontak dan Saklar S pekerjaan elektrikal, hal ini diperlukan untuk memaksimal hasil pekerjaan sehingga s sesuai apa yang diharapkan dan menjadikan kepuasan bagi pemilik Apartemen A nantinya, yang tentunya sudah menjadi standar pekerjaan dan komitmen dari PT. Total itu sendiri. Gambar 45. Waterpas Menunjukkan Angkaa 0,0 I 83

3. Test Fungsi Setelah proses Instalasi dan Pemasangan baik kabel, box panel, hingga pemasangan outlet (saklar dan stop kontak) dilakukanlah yang dinamakan test fungsi yaitu dengan mencoba semua instalasi agar dipastikan berfungsi dengan baik sebelum serah terima kepada owner. Main Kontraktor beserta Subkon didampingi oleh Manajemen Konstruksi melakukan tes fungsi disetiap Unit Apartemen yang sudah selesai dikerjakan. Gambar 46. Tes Fungsi Lampi, Tv, dan Aliran Listrik 4.2.3 Sistem Keamanan Gedung Sistem keamanan pada gedung merupakan standarisasi yang harus diterapkan sebagai fasilitas keamanan dan kenyamanan pemakai gedung. Pemanfaatan Sistem Keamanan Gedung 1. Fire Alarm 2. CCTV (Close Cable Television) 3. Sprinkler 4. Box Hidrant 5. Smoke Detector 4.2..3.1 Fire Alarm Fire alarm system adalah sistem pendeteksi keberadaan api secara otomatis dengan melihat perubahan-perubahan yangg terjadi di lingkungan sekitar yang berkaitan I 84

dengan kebakaran. Perubahan padaa lingkungan sekitar dapat diasumsikan sebagai tanda pendeteksi bahayaa kebakaran. Perubahan yang mungkin terjadi misalnya adalah munculnya asap, meningkatnya suhu ruangan, dan munculnya api ataupun gas. Maka dari itu, sebuah fire alarm system selalu dilengkapi dengan sensor yang peka terhadap keberadaan asap, panas, api, maupun gas. Gambar 47. Pengamanan pendeteksian Api dan Gas I 85

= Titik Pendeteksian kebocoran Gas = Titik Box Hidrant Gambar 48. Denah Letak Box Hidrant dan Pendeteksian Asap (Sumber: Dokumentasi Perusahaan) Untuk pengamanan berupa pendeteksian asap, terdapat di daerahh dapur bersih untuk mendeteksi apabilaa terdapat kebocoran pada tabung gas, sedangkan untuk asap di daerah service terdapat fire alarm di box hydrant yang apabila terjadi kebakaran akan mengeluarka bunyi. I 86

Jalan KH. Syafi i Hadzami Kebayoran Lama Jakarta Selatan 4.2.3.2 CCTV (Close Cable Television) CCTV (Closed Circuit Television) adalah suatu alat yang berfungsi untuk memonitor suatu ruangan melalui layar televisi atau monitor, yang menampilkan gambar dari rekaman kamera yang dipasang di sudut area koridor service, tepatnya menghadap lift barang, hal ini agar memudahkan pengawasan terhadap area service yang berbatasan dengan unit kamar apartemen. Semua kegiatan di dalamnya dapat dimonitor di suatu ruangan sekuriti. Kamera dan Mikrofon akan menangkap gambar dan suara pada area tertentu yang kemudian direkam oleh DVR (Digital Video Recorder). Informasi itu kemudian diolah oleh sebuah Personal Komputer sehingga informasi yang terekam oleh DVR (Digital Video Recorder) dapat dipindahkan ke media penyimpanan lain. UMAR ALI 41213110068 I I 87

Cctv di Area koridor Service Gambar 49. Kamera Pengawas (Sumber: Google) 4.2..3.3 Sprinkler Sistem Kerja Pendeteksian Sprinkler Alat penyemprot air atau Sprinkler ditempatkan secara berselang-seling sepanjang pipa airr pada area yang akan dilindungi. merupakan alat pemercik yang dengan pola yangg seragam di I 88

Gambar 50. Denah Sprinklerr Unit Apartemen (Sumber: Dokumentasi Perusahaan) I 89

Gambar 51. Denah Sprinklerr Unit Apartemen I 90

4.2..3.4 Box Hidrant Posisi Box Hidrant S Gambar 52. Sprinkler pada Unit Apartemen I 91

Gambar 53. Box Hidrant pada area service 4.2..3.5 Smoke Detector Smoke Detektor Gambar 54. Pengamanan kebakaran dengan mendeteksi asap (Smoke Detector) Detektor asap (Smoke Detector) adalah sistem deteksi kebakaran yangg mendeteksi adanya asap.. cara kerja smoke detector dipicu oleh asap yang masuk kedalam smoke detector, partikel asap yang memenuhi ruang smoke chamber saat kebakaran terjadi. Saat kepadatan asap (smoke density) sudah s memenuhi ambang batas (threshold), rangkaian elektronikk yang terdapat didalam smoke detector akan aktif. I 92

Jalan KH. Syafi i Hadzami Kebayoran Lama Jakarta Selatan 4.2.4 Sistem Pengudaraan pada Gedung Sistem AC (air Conditioning) atau sering disebut juga Sistem Tata Udara merupakan salah satu hal yang penting sekarang ini, baik rumah, gedung perkantoran, mall, bandara dan lain sebagainya. Kenyamanan dalam suatu ruangan merupakan kebutuhan, terutama di Indonesia yang memiliki iklim tropis (panas). Karena itu system pendingin udara atau system tata udara telah menjadi kebutuhan. Diantara fungsi dari sistem tata udara adalah sebagai berikut: 1. Mengatur suhu udara 2. Mengatur sirkulasi udara 3. Mengatur kelembaban (humidity) udara 4. Mengatur kebersihan udara Dengan demikian, secara umum sistem tata udara berfungsi mempertahankan kondisi udara baik suhu maupun kelembaban agar udara terasa lebih nyaman. Pada Proyek Apartemen 1 Park Avenue ini menggunakan AC tiap unit kamarnya, dengan menggunakan system inverter. Inverter merupakan inovasi AC yang lebih smart, AC inverter dilengkapi dengan komponen untuk mengatur kerja kompresor sesuai dengan kebutuhan. Prinsipnya adalah listrik arus AC dari PLN dirubah menjadi DC, kemudian dirubah lagi menjadi AC yang frekuensinya diatur secara otomatis oleh sensor suhu. Sehingga jika sudah dingin, sensor akan mengatur listriknya sehingga putaran kompresor menjadi lebih lambat, yang ujung-ujungnya akan menghemat listrik. Untuk unit kamar indoor bisa di gabung menjadi 1 unit outdoor saja. Di setiap Unit hanya terdapat 2 Unit Outdoor. Untuk ruang Dining Room dan Living Room memiliki 1 unit Outdoor, dan Ruang Belajar, Ruang Tidur Anak, Ruang Tidur Utama menggunakan 1 unit Outdoor. UMAR ALI 41213110068 I I 93

Unit Indoor Unit Outdoor Gambar 55. Denahh Peletakan AC (Air Conditioning) I 94

Gambar 56. Outdoor AC berjumlah 2 Unit Pada Tiap Unit U Apartemen Seteah prosess instalasi pemasangan jaringan untuk Indoor dann Outdoor AC dilakukan pengecekan system jaringan (Test Megerr Cable Control) untuk memastikan jaringan kabel dari Indoor ke Outdoor sudah terpasang dengan benar. Gambar 57.. Test Meger Cable Control I 95