PBAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 10 Paguyaman dan dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pengemis, Pengamen dan Gelandangan di Kota Madiun ini, jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. SMKN 1 Surakarta dan SMKN 7 Surakarta. SMKN 1 Surakarta yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. organisasi dalam badan sosial tersebut. cukup untuk diolah, maka peneliti akan memperpanjang waktu.

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Lokasi penelitian adalah tempat dimana seorang peneliti melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. a. Sanggar Seni Santi Budaya Sukoharjo

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,

BAB III METODE PENELITIAN. cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan. Menurut Darmadi (2013:153), Metode

III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, seperti

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan. Di sini subjek dipandang secara holistik (menyeluruh) dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tabel 3.1. Rincian Waktu dan Tahap Penelitian Waktu

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum 2013

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Pendapat lain menurut Sugiyono (2010, hlm. 50) bahwa:

angka statistik, melainkan dalam bentuk kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menurut H.B

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. langkah-langkah yang antara lain : pendekatan penelitan, penentuan objek

BAB III METODE PENELITIAN. Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan dalam penelitian berupa kata-kata tertulis atau lisan. Hal ini sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. Pacitan. Pemilihan lokasi penelitian ini karena SMAN 1 Ngadirojo. berbagai prestasi yang diraih oleh siswa dan guru.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pada sekolah Negeri yang terdiri dari SMA Negeri 1, SMA 2, SMA Negeri 3 dan

BAB III METODE PENELITIAN. Bogdan Dan Taylor (Andi Prastowo, 2011: 22) menyatakan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. Dusun Puron memiliki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atas dasar

BAB III METODE PENELITIAN

2010; Hussey 2003; Leedy & Ormrod 2005). Penggolongan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai dunia alam ataupun dunia sosial. memprioritaskan pada gambaran kejadian-kejadian yang berlangsung pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di Jalan Balayudha kilometer 4,5 Palembang Sumatera Selatan. Alasan

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Terminal Kota Surakarta. Alasan

III. METODE PENELITIAN. data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN. kegiatan ilmiah. Adapun dalam penelitian ini digunakan beberapa tehnik atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 33

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kasus. Menurut Lexy J. Moleong (2007: 6) penelitian kualitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dimana peristiwa-peristiwa yang menjadi objek penelitian berlangsung,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pendekatan kualitatif ini

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 1. Rincian Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian X X X. 4 Analisis Data X X

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan. dan pengawasan dalam pengelolaan jum at berinfaq Dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 97 Jadi,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini merupakan kunci bagi pelaksanaan penelitian yang penulis

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

PBAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII MTsN Gondangrejo Karanganyar yang beralamat di Jalan Solo-Purwodadi km.12 Gondangrejo, Karanganyar. Lokasi ini dipilih karena MTsN Gondangrejo Karanganyar merupakan madrasah yang menerapkan mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di dalam kegiatan pembelajaran dan menerapkan upaya penanaman nilai-nilai karakter terhadap siswa baik melalui kegiatan kurikuler, ekstrakurikuler maupun melalui budaya madrasah. Penanaman nilai-nilai karakter yang dilakukan di MTsN Gondangrejo sangat menarik, melalui kegiatan kurikuler khususnya pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, guru Sejarah Kebudayaan Islam tidak hanya menggunakan metode ceramah dalam penyampaian materi, tetapi juga menggunakan metode lain seperti: sosio drama, games, dan mix and match, sehingga pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam menjadi menarik dan siswa lebih antusias dan mudah untuk memahami materi serta menyerap nilai-nilai yang disampaikan oleh guru. Dalam penanaman nilai-nilai karakter melalui budaya madrasah, MTsN Gondangrejo Karanganyar telah menerapkan berbagai kebijakan yang wajib ditaati oleh semua warga madrasah, diantaranya: larangan keras merokok di lingkungan madrasah baik guru atupun murid; kewajiban menghentikan segala aktivitas ketika terdengar adzan dan harus bersegera ke masjid untuk sholat berjamaah; pembiasaan tahfidz Al-Qur an dan Hadist bagi siswa dan wajib disetorkan kepada guru pembimbing setiap hari Jum at atau Sabtu; pembinaan bagi siswa putri yang berhalangan oleh guru piket ketika waktu dhuhur; dan penegakan aturan menjaga kebersihan lingkungan madrasah, serta diberlakukan denda sebesar lima ribu rupiah bagi warga madrasah yang diketahui membuang sampah sembarangan. 43

44 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016 dalam waktu delapan bulan ( November 2015 - Juni 2016), yang dimulai dari tahap pengajuan judul, penyusunan proposal, perijinan penelitian, pengumpulan data, analisis data, dan penulisan laporan. Rincian waktu dan jenis kegiatan dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 3.1 Jadual Penelitian Kualitatif Tentang Internalisasi Nilai-Nilai Karakter Shalahuddin Al-Ayyubi Melalui Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Di Kelas VIII MTsN Gondangrejo Karanganyar Tahun Pelajaran 2015/2016 No Kegiatan Bulan 1 Pengajuan Judul 2 Penyusunan proposal 3 Perijinan Penelitian 4 Pengumpulan Data 5 Analisis Data 6 Penyusunan Laporan Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni B. Metode dan Jenis Penelitian Metode penelitian merupakan salah satu faktor penting dalam suatu penelitian, karena metode penelitian turut menunjang penelitian yang sedang dilakukan. Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan secara jelas mengenai proses internalisasi nilai-nilai karakter Shalahuddin al- Ayyubi melalui pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTsN Gondangrejo Karanganyar. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diuraikan dalam bentuk kata-kata atau kalimat yang memiliki arti lebih bermakna dari sajian angka. Berdasarkan masalah yang diajukan, serta tujuan yang hendak dicapai dan

45 data yang diperlukan, maka penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Suatu penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif jika menggambarkan secara utuh dan mendalam tentang realitas sosial dan berbagai fenomena yang terjadi di masyarakat yang menjadi subjek penelitian sehingga tergambar ciri, karakter, sifat, dan model dari fenomena tersebut (Sanjaya, 2013). Realitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah proses internalisasi nilai-nilai karakter Shalahuddin al-ayyubi oleh guru terhadap siswa melalui pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) di MTsN Gondangrejo Karanganyar. Penelitian kualitatif lebih banyak mementingkan segi proses daripada hasil, hal ini disebabkan oleh bagian-bagian yang sedang diteliti akan jauh lebih baik apabila diamati dalam proses. Metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena yang dialami subjek penelitian secara holistik dan menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah (Moleong, 2014). Penelitian kualitatif menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data. Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam suatu situasi sosial merupakan kajian utama penelitian kualitatif. Peneliti pergi ke lokasi tersebut, memahami dan mempelajari situasi. Studi dilakukan pada waktu interaksi berlangsung di tempat kejadian. Peneliti mengamati mencatat, bertanya, menggali sumber yang erat hubungannya dengan peristiwa yang terjadi saat itu. Hasil-hasil yang diperoleh pada saat itu segera disusun saat itu pula. Apa yang diamati pada dasarnya tidak lepas dari konteks lingkungan dimana tingkah laku itu berlangsung. Data yang diperoleh seperti hasil pengamatan, hasil wawancara, hasil pemotretan, analisis dokumen, catatan lapangan tidak dituangkan dalam bentuk diagram dan angkaangka. Peneliti segera melakukan analisis data dengan memperkaya informasi, mencari hubungan, membandingkan, menemukan pola atas dasar data aslinya (tidak ditransformasi dalam bentuk angka). Hasil analisis data berupa pemaparan mengenai situasi yang diteliti yang disajikan dalam bentuk uraian naratif. (Gunawan, 2014).

46 Ditinjau dari aspek yang diteliti, penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi kasus. Penelitian studi kasus adalah penelitian yang meneliti fenomena kontemporer secara utuh dan menyeluruh pada kondisi yang sebenarnya, dengan menggunakan berbagai sumber data, sebagai upaya untuk mencapai validitas (kredibilitas) dan reliabilitas (konsistensi) (Ghony, 2014). Studi kasus merupakan penelitian yang difokuskan pada suatu fenomena saja yang dipilih dan ingin dipahami secara mendalam, dengan mengabaikan fenomenafenomena lainnya (Syaodih, 2013). Sedangkan menurut Prastowo (2012) metode studi kasus merupakan metode penelitian yang dilakukan secara intensif dan mendetail terhadap suatu kasus, yang bisa berupa peristiwa, lingkungan, dan situasi tertentu yang memungkinkan untuk mengungkapkan atau memahami suatu hal. Penelitian studi kasus ini menggunakan pendekatan tunggal terpancang karena sasaran dan tujuan serta masalah yang akan diteliti sudah ditetapkan sebelum terjun ke lapangan. Studi kasus tunggal berarti bahwa dalam penelitian ini hanya memfokuskan pada salah satu karakteristik dari objek yang diteliti yaitu metode yang digunakan guru dalam menginternalisasikan nilai-nilai karakter Shalahuddin al-ayyubi melalui pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Penulis hanya mengambil satu karakteristik dari objek yang diteliti dengan tujuan untuk memperoleh data yang lebih lengkap dan mendalam. Sedangkan karena permasalahan dan fokus dalam penelitian ini sudah ditentukan, maka sifat penelitian ini adalah terpancang karena terarah pada batasan dan fokusnya, yaitu internalisasi nilai-nilai karakter Shalahuddin al-ayyubi melalui pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Penggunaan metode tunggal terpancang meskipun menitikberatkan pada tujuan utamanya (fokus tertentu), akan tetapi sifat holistiknya masih tampak bahwa beberapa faktor dipandang tetap saling berkaitan atau berinteraksi, hanya faktor-faktor selain variabel utamanya tidak menjadi fokus dan tidak banyak dibahas.

47 C. Sumber Data Sumber data merupakan bagian terpenting bagi peneliti, karena ketepatan memilih dan menentukan sumber data akan menentukan kekayaan informasi yang diperoleh. Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuisioner atau wawancara dalam pengumpulan data, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis ataupun lisan. Apabila peneliti menggunakan teknik observasi, maka sumber datanya bisa berupa benda, gerak atau proses sesuatu (Arikunto, 2010). Sedangkan menurut Lofland dalam Moleong (2014) menyatakan, Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen (hlm. 157). Sumber data yang dapat dimanfaatkan adalah tempat dan peristiwa. Sutopo (2006) mengemukakan, informasi mengenai kondisi dari lokasi peristiwa atau aktivitas dapat digali melalui sumber lokasinya baik yang merupakan tempat maupun lingkungannya (hlm. 52). Pencatatan sumber data utama melalui wawancara atau observasi merupkan hasil usaha gabungan dari kegiatan melihat, mendengar serta bertanya. Dalam penelitian ini sumber data diperoleh melalui : 1. Informan Narasumber atau informan adalah orang yang bisa memberikan informasiinformasi utama yang dibutuhkan dalam penelitian (Prastowo, 2012). Secara lebih spesifik, subjek penelitian adalah informan. Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian (Moleong, 2014). Jadi syaratnya, harus mempunyai banyak pengalaman tentang lokasi penelitian. Sedangkan, kewajibannya adalah secara sukarela menjadi anggota tim penelitian walaupun hanya bersifat informal. Sebagai anggota tim, dapat memberikan pandangan dari segi orang-dalam tentang nilai-nilai, sikap, bangunan, proses, dan kebudayaan yang menjadi latar (lokasi) penelitian tersebut.

48 Informan dalam penelitian ini adalah: a. Farid Masruroh, selaku guru mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas VIII MTsN Gondangrejo Karanganyar. b. Syamsul Arifin, selaku Wakil Kepala Madrasah urusan Kesiswaan MTsN Gondangrejo Karanganyar. c. Wartanto selaku Wakil Kepala Madrasah urusan Kurikulum MTsN Gondangrejo Karanganyar. d. Aflakhah, selaku guru Pendidikan Agama Islam MTsN Gondangrejo Karanganyar. e. Dewi Sri Nuryanti, selaku guru BK MTsN Gondangrejo Karanganyar. f. Perwakilan wali kelas VIII MTsN Gondangrejo Karanganyar. g. Perwakilan siswa kelas VIII PK, VIII B dan VIII G MTsN Gondangrejo Karanganyar. 2. Tempat, Peristiwa atau Aktivitas Tempat dan Peristiwa atau aktivitas yaitu kegiatan pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di kelas VIII MTsN Gondangrejo Karanganyar serta aktivitas siswa di sekolah, di rumah, maupun di masyarakat. Data yang diperoleh dari aktivitas pembelajaran dan aktivitas siswa di lingkungan sekolah, rumah maupun masyarakat digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, metode yang digunakan guru ketika mengajar, sumber pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, materi yang disampaikan guru, interaksi antara guru dan siswa berupa tanggapan dari materi yang disampaikan, sistem evaluasi pada akhir pelajaran, serta untuk mengetahui aktivitas yang dilakukan siswa di lingkungan sekolah, di rumah, maupun di masyarakat. 3. Dokumen Dokumen merupakan catatan atau karya seseorang tentang sesuatu yang sudah berlalu. Dokumen tentang orang atau sekelompok orang, peristiwa atau kejadian dalam situasi sosial yang sesuai dan terkait dengan fokus penelitian adalah sumber informasi yang sangat berguna dalam penelitian kualitatif (Yusuf, 2014). Dalam penelitian ini dokumen yang diteliti dan

49 menjadi sumber dalam penelitian ini antara lain: silabus, RPP, dan buku pegangan guru.dalam penelitian ini dokumen yang digunakan dalam bentuk sumber informasi tertulis berupa silabus, RPP, dan buku pegangan guru. a. Silabus Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Silabus merupakan bagian dari kurikulum, sebagai penjabaran materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian hasil belajar (Mulyasa, 2011). b. RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan penjabaran dari silabus yang menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus (Sanjaya, 2006). c. Buku Pegangan Guru Buku pegangan guru merupakan buku pedoman guru yang berisi materi-materi pembelajaran yang digunakan oleh guru sebagai rujukan untuk penyampaian materi pembelajaran kepada siswa. D. Teknik Sampling Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Dalam penelitian kualitatif, teknik sampling yang sering digunakan adalah purposive sampling dan snowball sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan. Sedangkan snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar. Hal ini dilakukan karena dari jumlah

50 sumber data yang sedikit tersebut belum mampu memberikan data yang memuaskan, maka mencari orang lain yang dapat digunakan sebagai sumber data. (Sugiyono, 2014). Ditinjau dari pengertian kedua teknik sampling di atas, maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik purposive sampling, karena teknik purposive sampling dapat menangkap kedalaman data dalam menghadapi realitas jamak dan tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi tetapi untuk kedalaman penelitian dalam konteks tertentu. Oleh karena itu, penentuan sampel dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas VIII Farid Masruroh, Wakil Kepala Madrasah Urusan Kesiswaan Syamsul Arifin, Wakil Kepala Madrasah Urusan Kurikulum Wartanto, perwakilan Wali Kelas, Guru BK, dan siswa kelas VIII PK, VIII B dan VIII G. E. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan fase terpenting dari penelitan. Peneliti mustahil dapat menghasilkan temuan jika tidak memperoleh data. Teknik pengumpulan data merupakan suatu langkah yang harus digunakan dalam mengadakan suatu penelitian supaya dapat memperoleh data sesuai dengan apa yang diharapkan. Dilihat sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer merupakan sumber yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, sedangkan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data pada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau melalui dokumen (Satori dan Komariah, 2012). Teknik pengumpulan data pada penelitian ini meliputi: 1. Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif. Teknik wawancara berarti melakukan interaksi komunikasi atau percakapan antara pewawancara dan terwawancara dengan maksud menghimpun informasi dari terwawancara. Bentuk wawancara adalah kegiatan tanya jawab dengan tatap muka antara pewawancara dan yang diwawancarai tentang masalah yang diteliti, dimana pewawancara bermaksud memperoleh persepsi, sikap dan pola pikir dari

51 yang diwawancarai yang relevan dengan masalah yang diteliti. Wawancara dilakukan untuk memperoleh data atau informasi sebanyak mungkin dan sejelas mungkin kepada subjek penelitian (Gunawan, 2014). Dalam penelitian ini teknik wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara terbuka, wawancara mendalam, dan wawancara terstruktur. Wawancara terbuka karena dalam wawancara tersebut subjeknya mengetahui maksud dan tujuan dari wawancara yang dilakukan oleh peneliti. Wawancara mendalam karena peneliti juga melakukan observasi terutama pada kondisi lingkungan tempat wawancara. Wawancara terstruktur karena sebelum melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan serta kecepatan wawancara pun terkendali. Wawancara dilakukan dengan guru mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas VIII yaitu Farid Masruroh, Wakil Kepala Madrasah Urusan Kesiswaan Syamsul Arifin, Wakil Kepala Madrasah Urusan Kurikulum Wartanto, Wali Kelas, Guru BK dan siswa kelas VIII PK, VIII B dan VIII G. Urutan langkah yang ditempuh untuk melakukan wawancara dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Membuat kisi-kisi untuk mengembangkan kategori/sub kategori yang akan menjadi informan. b. Menetapkan informan kunci. c. Membuat pedoman wawancara yang berisi pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan. d. Menghubungi dan melakukan perjanjian wawancara. e. Melangsungkan alur wawancara. f. Mengonfirmasi ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya. g. Menuangkan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan. h. Mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang telah diperoleh. 2. Observasi Observasi menurut Herdiansyah (2010) ialah suatu kegiatan mencari data yang dapat digunakan untuk memberikan suatu kesimpulan atau

52 diagnosis. Inti dari observasi adalah adanya perilaku yang tampak dan adanya tujuan yang ingin dicapai. Perilaku yang tampak dapat berupa perilaku yang dapat dilihat langsung oleh mata, dapat didengar, dapat dihitung, dan dapat diukur. Selain itu, observasi harus mempunyai tujuan tertentu. Pengamatan yang tanpa tujuan bukan merupakan observasi. Pada dasarnya, tujuan dari observasi adalah untuk mendeskripsikan lingkungan yang diamati, aktivitasaktivitas yang berlangsung, individu-individu yang terlibat dalam lingkungan tersebut beserta akvitas dan perilaku yang dimunculkan. Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Observasi dapat dilakukan secara partisipatif atau nonpartisipatif. Dalam observasi partisipatif pengamat ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung. Dalam observasi nonpartisipatif pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan, dan hanya berperan mengamati kegiatan (Syaodih, 2013). Penelitian ini menggunakan teknik observasi nonpartisipatif, karena peneliti hanya mendatangi lokasi penelitian tetapi tidak berperan selain sebagai pengamat pasif yaitu menyimak apa yang dibicarakan mengenai sasaran pengamatan, serta mencatat dan mengumpulkan keteranganketerangan yang diperoleh dalam objek penelitian. 3. Analisis Dokumen Analisis dokumen merupakan salah satu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan melihat dokumen yang telah terkumpul, mempelajari, kemudian menganalisisnya. Dokumen sebagai sumber data yang berbentuk tertulis atau gambar yang bisa merupakan keterangan tentang keadaan masa sekarang maupun keadaan di masa lampau yang sewaktu-waktu bisa dilihat kembali. Dokumen diartikan sebagai suatu catatan tertulis/gambar yang tersimpan tentang sesuatu yang sudah terjadi. Dokumen merupakan fakta dan data tersimpan dalam berbagai bahan yang berbentuk dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat, laporan, peraturan,

53 catatan harian, biografi, simbol, artefak, foto, sketsa dan data lainya yang tersimpan. Dokumen tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi untuk penguat data observasi dan wawancara dalam memeriksa keabsahan data, membuat interprestasi dan penarikan kesimpulan (Rafiq, 2013). Analisis dokumen dalam penelitian kualitatif merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara. Analisis dokumen dilakukan dengan mengumpulkan dokumen dan data-data yang diperlukan dalam permasalahan penelitian yang ditelaah secara intens sehingga dapat mendukung dan menambah kepercayaan dan pembuktian suatu kejadian. Hasil observasi atau wawancara akan lebih dipercaya kalau didukung oleh dokumen yang terkait dengan fokus penelitian. Teknik analisis arsip dan dokumen dilakukan paling awal, dengan cara melihat Silabus dan RPP pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas VIII MTsN Gondangrejo Karanganyar, serta buku pegangan guru dalam mengajar Sejarah Kebudayaan Islam. Hal ini dimaksudkan agar dalam penyajian laporan akhir tidak mengalami kesulitan karena apa yang tercantum dalam dokumen atau arsip yang ada setidaknya tidak menyimpang jauh dari peristiwa yang menjadi objek penelitian. F. Uji Validitas Data Guna menjaga keabsahan dan kesahihan data yang dikumpulkan, maka diperlukan adanya validitas data. Validitas adalah aspek kecermatan pengukuran. Suatu alat ukur yang valid, tidak sekedar mampu mengungkapkan data dengan tepat, akan tetapi juga harus memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut. Cermat berarti bahwa pengukuran itu mampu memberikan gambaran mengenai perbedaan yang sekecil-kecilnya diantara subjek yang satu dengan subjek yang lain (Azwar, 2011). Dengan demikian, uji validitas merupakan suatu langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi ( content) dari suatu instrumen, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian.

54 Tujuan uji validitas adalah untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukuran dalam melakukan fungsi ukurnya (Sugiyono, 2006). Dalam penelitian ini pengujian data dilakukan melalui dua triangulasi yaitu triangulasi data dan triangulasi metode. 1. Trianggulasi Data Trianggulasi ini dilakukan dengan mengumpulkan sumber data yang berbeda untuk mengumpulkan data sejenis, artinya data yang sama atau sejenis akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa sumber yang berbeda. Hal ini bertujuan untuk mengkonfirmasikan kebenaran data, yang didasari pola pikir fenomenologi yang bersifat multi perspektif, artinya untuk menarik kesimpulan yang mantap diperlukan tidak hanya satu sudut pandang (Sutopo, 2006). Di bawah ini adalah skema alur Trianggulasi Data dalam penelitian ini sebagai berikut: Wawancara Informan Data Content Dokumen/Arsip Observasi Aktivitas Gambar 3.1. Skema Alur Uji Validitas Data menggunakan Trianggulasi Data (Sumber: Sutopo, 2006: 94) 2. Trianggulasi Metode Trianggulasi ini dilakukan dengan mengumpulkan data sejenis tetapi dengan menggunakan teknik atau menggunakan metode pengumpuan data yang berbeda (Sutopo, 2006 ). Trianggulasi metode ini digunakan karena dalam metode yang berbeda yaitu metode wawancara, observasi, dan analisis dokumen.

55 Di bawah ini adalah skema alur Trianggulasi Metode dalam penelitian ini sebagai berikut: Analisis Dokumen Data Wawancara Sumber Observasi Gambar 3.2. Skema Alur Uji Validitas Data menggunakan Trianggulasi Metode (Sumber: Sutopo, 2006: 96) G. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan bagian sangat penting dalam penelitian karena dari analisis ini akan diperoleh temuan, baik temuan substantif maupun formal. Selain itu, analisis data kualitatif sangat sulit karena tidak ada pedoman baku, tidak berproses secara linier, dan tidak ada aturan-aturan yang sistematis. Pada hakikatnya, analisis data adalah sebuah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi untuk mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode/tanda, dan mengategorikannya sehingga di peroleh suatu temuan berdasarkan fokus atau masalah yang ingin di jawab (Gunawan, 2014). Proses analisis data ada empat terdiri dari empat tahapan yaitu: 1. Pengumpulan Data Fase terpenting dari penelitian adalah pengumpulan data. Pengumpulan data tidak lain dari suatu proses pengadaan data untuk keperluan penelitian. Mustahil peneliti dapat menghasilkan temuan, kalau tidak memperoleh data. 2. Reduksi Data Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan

56 demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya jika diperlukan. 3. Penyajian Data Dalam penelitian kualitatif, penyajian data paling sering menggunakan sajian data dalam bentuk teks yang bersifat naratif. Sajian data dalam kalimat akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami. 4. Penarikan Kesimpulan Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Kesimpulan diperoleh dari data yang telah diolah dan dianalisis pada tahap sebelumnya. Sutopo (2006) berpendapat bahwa, Simpulan perlu diverifikasi agar cukup mantap dan benar-benar dapat dipertanggung jawabkan (hlm. 116). Penarikan kesimpulan dilakukan untuk mencari jawaban akhir dari data yang disajikan. Di bawah ini adalah skema teknik analisis data dalam penelitian ini sebagai berikut: Pengumpulan data Reduksi data Penyajian data Penarikan Kesimpulan/verifikasi Gambar 3.3 Skema Analisis Data Model Interaktif (Sumber: Sutopo, 2006: 120)

57 H. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian adalah serangkaian tindakan penelitian yang harus dijalankan secara rinci dari awal sampai akhir. Prosedur penelitian setiap langkahnya mencerminkan sisi operasional dan memuat sisi metodologi dan substantif yang harus dipatuhi. Dalam penelitian ini, langkah-langkah prosedur penelitiannya adalah sebagai berikut: 1. Tahap Pra Lapangan Tahap pra lapangan terbagi dalam enam kegiatan yang dilakukan, yaitu: a. Menyusun rencana penelitian. b. Memilih lapangan penelitian. c. Mengurus perijinan. d. Menjajaki dan menilai keadaan lapangan. e. Memilih dan memanfaatkan informan. 2. Tahap Penelitian Lapangan Tahap penelitian lapangan terdiri dari empat kegiatan yang meliputi: a. Memahami latar belakang penelitian dan persiapan. b. Memasuki lapangan. c. Berperan serta dalam mengumpulkan data dari informan. d. Mencari informasi melalui pengamatan lapangan. 3. Tahap Analisis Data Tahap analisis data meliputi lima kegiatan, yaitu: a. Mengatur data. b. Mengurutkan data. c. Mengelompokkan data. d. Mengorganisasikan data. e. Menganalisis data. 4. Tahap Penulisan Laporan Setelah data dianalisis, maka langkah selanjutnya yang akan dilakukan yaitu menarik kesimpulan dari permasalahan yang diteliti, kemudian hasil dari penelitian tersebut nantinya akan ditulis dalam bentuk laporan hasil penelitian.

58 berikut: Prosedur penelitian di atas juga dapat dilihat dalam skema sebagai Tahap Pra Lapangan Tahap Penelitian Lapangan Tahap Analisis Data Tahap Penarikan Kesimpulan dan Penulisan Gambar 3.4 Prosedur Penelitian Kualitatif Tentang Internalisasi Nilai-nilai Karakter Shalahuddin Al-Ayyubi Melalui Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Kelas VIII MTsN Gondangrejo Karanganyar Tahun Pelajaran 2015/2016