BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Sifat penelitian yang dipakai oleh peneliti, adalah Kausal Eksplanatif (kuantitatif) dimaksud untuk memperoleh kejelasan atau menjelaskan suatu fenomena, menjelaskan hubungan, menguji pengaruh (hubungan sebab-akibat) antar variabel, melakukan evaluasi, dan mengetahui perbedaan atau komparasi satu atau lebih kelompok (yang dikenai perlakuan dengan yang tidak dikenai perlakuan) atau perbedaan kondisi satu atau lebih kelompok. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan mengkualifikasi fenomena atau kejadian social dengan melibatkan angka. Pendekatan ini dilakukan peneliti karena sesuai dengan judul penelitian ini yaitu Pengaruh Event SportNation terhadap peningkatan Brand Awareness PT. JungleLand Asia, dimana terdapat dua variable yang saling berpengaruh sehingga dapat diukur atau dikuantifikasikan. Penelitian eksplanasi dapat dilakukan untuk menguji hipotesis dengan statistik infrensial (korelasi, regresi, regresi multi variate/path analisis) untuk generalisasi data sampel pada populasi dengan menarik sampel random dari suatu populasi. 1 Penelitian ini ingin mengetahui sejauhmana pengaruh mengenai program Marketing PR JungleLand melalui sebuah Event yaitu SportNation terhadap peningkatan Brand Awareness PT. JungleLand Asia sebagai sebuah taman 1 Juwono Tri Atmodjo, Modul Metode Penelitian Komunikasi (edisi revisi 2), Jakarta. 2012. Hal 82 30
31 bermain baru di Indonesia. Penelitian ini menggunakan dua variable yaitu mengenai Pengaruh event SportNation (X) terhadap peningkatan Brand Awareness PT. JungleLand Asia (Y). 3.2 Metode Penelitian Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian survey. Survey adalah metode riset dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan datanya. Tujuannya untuk memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu. Dalam survei proses pengumpulan dan analisis data sosial bersifat sangat terstruktur dan mendetail melalui kuesioner sebagai instrumen utama untuk mendapatkan informasi dari sejumlah responden yang diasumsikan mewakili populasi secara spesifik. 2 Dengan metode ini diharapkan data data yang diperoleh bisa mendatangkan analisa yang baik. 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Sugiyono mengatakan bahwa Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 3 Dalam penelitian ini, populasi di sini adalah pengunjung yang hadir di Event SportNation sebagai sampel yang memenuhi unsur representatif atau mewakili dari keseluruhan populasi di kawasan industri Theme Park. Dalam 2 Ibid, hal. 59 3 Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, CV. Alfabeta, Bandung, 2007, hal. 90
32 penelitian ini, populasinya adalah responden yang hadir pada Event periode 19 & 26 Oktober 2014 dengan jumlah responden yang datang pada event tersebut adalah 516 orang (256 pada hari pertama dan 260 lagi pada hari kedua). 3.3.2 Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. 4 Dari populasi dapat ditarik sampel yang mana sampel adalah objek yang nantinya akan diteliti dengan diberikan kuesioner. Dengan kata lain sampel adalah wakil dari populasi yang nantinya akan diteliti. Dalam menentukan sampel, penulis menggunakan teknik Probability Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. 5 Dalam penelitian ini yang menjadi sample adalah para pengunjung yang datang pada tanggal 19 & 26 Oktober 2014 tepat disaat event SportNation diadakan. Serta menggunakan model Simple Random Sampling. Simple Random Sampling adalah teknik pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. 6 3.3.2.1 Teknik Penarikan Sampel Dari populasi dapat ditarik sampel yang mana sampel adalah objek yang nantinya akan diteliti dengan diberikan kuesioner. Dengan kata lain sampel adalah wakil dari populasi yang nantinya akan diteliti. Sampel adalah bagian dari elemen-elemen populasi yang dihimpun dan dianalisis yang hasilnya menjelaskan 4 Ibid hal. 91 5 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualititaf dan R & D, Alfabeta, Bandung, 2010, Hal.82 6 Sugiyono, Ibid, hal. 82
33 karakteristik seluruh elemen populasi. Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki karakteristik serupa dengan populasinya. Elemen-elemen sampel merupakan anggota-anggota populasi darimana sampel itu diambil. Kalau N = banyaknya elemen populasi, n = banyaknya elemen sampel, maka n < N artinya nilai n lebih kecil dari N dengan presisi 10%. Dalam menentukan besarnya sampel penulis menggunakan rumus Taro Yamane dalam mengetahui besarnya sampel yang diperlukan dalam penelitian ini, dengan rumus sebagai berikut: 7 n =. N = Jumlah Populasi d = Presisi (10%) n = Jumlah Sampel n =.(,, ) =. = 83,766 / dibulatkan menjadi 84 responden 7 Jalanudin Rakhmat, Metodologi Penelitian Komunikasi, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005, Hal 82
34 3.4 Definisi Konsep dan Tabel Operasionalisasi Konsep 3.4.1 Definisi Konsep 1. Event SportNation JungleLand Adventure Theme Park Secara umum, untuk pengukuran efektivitas event dari spesifikasi perencanaan program dan kerja kampanye PR atau Humas yang telah dilaksanakan, yaitu secara umum tolak ukurnya adalah sebagai berikut: a) Audience Coverage (khalayak yang ingin dicapai), Berapa banyak khalayak yang dapat diterpa atau dijangkau pesan-pesan kampanye PR dan marketing communications. Di sini pentinganya pemilihan media (media planning) agar dapat menjangkau khalayak sasaran dengan efektif. b) Audience Response (tanggapan khalayak), Kampanye PR akan efektif bila khalayak pada acara merespon secara positif. Artinya, kampanye PR mampu mendorong partisipasi aktif khalayak untuk mendukung special event yang dilaksanakan. Adanya sense of belonging dari khalayak terhadap perusahaan. Efektivitas kampanye PR terletak pada kemampuannya menciptakan keterlibatan sosial (social involvement) yang tinggi. Diharapkan akan memunculkan opini khalayak (public) terhadap organisasi adalah positif atau favourable. c) Communication Impact (pengaruh komunikasi), Sejauhmana pesan-pesan komunikasi yang menggunakan berbagi media mampu mempengaruhi kognitif (pengetahuan/pemikiran), afektif (apa yang dirasakan/sikap), dan konatif atau perilaku khalayak. Karena itu proses komunikasi harus dapat
35 membantu menyebarkan pesan yang dapat dimengerti, dipahami, dirasakan dan ditiru khalayak sasaran. d) Process of Influence, Artinya proses persuasi yang dilakukan PR harus terkesan alamiah dan sewajarnya. Jangan sampai ada kesan dipaksakan, apalagi kesan bahwa perusahaan adalah yang paling hebat, paling benar dan sebagainya. Proses pengaruh ini janganlah menggunakan berbagai cara tanpa mempertimbangkan khalayak. 8 2. Brand Awareness Untuk mengevaluasi seberapa jauh konsumen aware terhadap sebuah merek, Keller menyarankan penggunaan empat indikator antara lain: 9 a) Recall, yaitu seberapa jauh konsumen dapat mengingat ketika ditanya merek apa saja yang mereka ingat. Top of mind adalah salah satu cara yang sering digunakan oleh praktisi pemasaran untuk mengukur brand recall. b) Recognition, yaitu seberapa jauh konsumen dapat mengenali merek tersebut termasuk dalam satu kategori tertentu. c) Purchase, yaitu seberapa jauh konsumen akan memasukkan suatu merek ke dalam alternatif pilihan ketika mereka akan membeli produk atau layanan. Indikator ini menunjukan, jika merek tersebut tidak termasuk dalam alternatif pilihan, terutama untuk merek baru, maka aktivitas below the line menjadi sangat penting. d) Consumption, yaitu seberapa jauh konsumen masih mengingat suatu merek ketika mereka sedang menggunakan produk atau layanan pesaing. 8 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2007, hal. 376-378 9 Ibid Hal 10
36 3.4.2 Tabel Operasionalisasi Konsep Tabel 3.1 Operasionalisasi Konsep Variable X Dimensi Indikator Skala Pemilihan dan penggunaan media Skala Likert : informasi yang tepat Audience Penggunaan media informasi untuk Coverage mempermudah menyampaikan pesan Sangat Efektif Pesan yang disampaikan kepada responden tepat sasaran = 5 Responden memberikan respon positif terhadap event sportnation Audience Responden mendungkung berjalannya Efektif = 4 Response event sportnation Responden setuju apabila event Event sportnation diadakan kembali SportNation Responden mengenal JungleLand melalui Cukup Efektif JungleLand event sportnation = 3 Adventure Theme Communication Responden merasakan manfaat dari event sportnation Park Impact Kesediaan responden untuk mengikuti kembali event yang diadakan oleh Tidak Efektif jungleland = 2 Responden terlibat secara sukarela dalam event sportnation yang diadakan oleh Process Jungleland Keterlibatan responden pada event Sangat Tidak Influence sportnation dilakukan tanpa paksaan dari perusahaan Efektif= 1 Responden bersedia berkunjung kembali ke jungleland setelah event sportnation berlangsung
37 Variable Y Dimensi Indikator Skala Responden mengetahui informasi Skala Likert : Recall tentang JungleLand melalui berbagai media promosi yang Sangat Efektif = 5 dimiliki oleh JungleLand Efektif = 4 Responden paham dan tertarik Brand Awareness Recognition mengunjungi JungleLand setelah melihat media promosi Cukup Efektif = 3 PT. JungleLand JungleLand Tidak Efektif = 2 Asia Responden akan memilih Purchase JungleLand Adventure Theme Park sebagi tempat berlibur Sangat Tidak Efektif= 1 keluarga Responden ingin kembali datang Consumption ke JungleLand Adventure Theme Park 3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.5.1 Uji Validitas Uji validitas adalah suatu langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi (content) dari suatu instrumen. Uji Validitas menyatakan bahwa instrument yang digunakan untuk mendapatkan data dalam penelitian dapat digunakan atau tidak.
38 Bila valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Valid menunjukan derajat ketepatan antara data sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dikumpulkan oleh peneliti. 10 Validitas menunjukan sejauh mana ketepatan suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Sekiranya peneliti menggunakan kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Perhitungan dalam penelitian ini menggunakan Pearson Product Moment, yaitu mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel dengan jenis interval (interval dengan interval) dan sebaran data mengikuti distribusi normal. Rumusnya adalah: Dimana : r = (Σ XY) (ΣXΣY) [ ΣX (Σ ) ][ Σ (Σ ) r = koefisien korelasi N = jumlah individu dalam sample X = angka mentah untuk variabel x Y = angka mentah untuk variabel y 10 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2008, Hal 121
39 Hasil korelasi product moment di atas menunjukan validitas kuesioner apakah validitas tinggi atau rendah. Menurut Azwar, korelasi minimal setiap item lebih besar atau sama dengan 0,30 ( 0,30). Dengan demikian pernyataan yang memiliki skor korelasi lebih kecil dari 0,30 tidak digunakan (direvisi atau tidak dipakai). 11 Tabel 3.2 Uji Validitas Variabel X (Event SportNation ) NO Item Pernyataan Hasil Uji Validitas r Hitung Keterangan 1 Q1 0.490** VALID 2 Q2 0.531** VALID 3 Q3 0.589** VALID 4 Q4 0.414** VALID 5 Q5 0.547** VALID 6 Q6 0.574** VALID 7 Q7 0.605** VALID 8 Q8 0.612** VALID 9 Q9 0.815** VALID 10 Q10 0.766** VALID 11 Q11 0.749** VALID 12 Q12 0.698** VALID Sumber : Uji Validitas output SPSS 20 11 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2008, Hal 123
40 Berikut disajikan ringkasan dari SPSS 20 uji validitas variable brand awareness PT. JungleLand Asia (Y) Table 3.3 Uji Validitas Variabel Y (Brand Awareness PT. JungleLand Asia) NO Item Pertanyaan Hasil Uji Keterangan Validitas r Hitung 1 Q1 0.779** VALID 2 Q2 0.833** VALID 3 Q3 0.679** VALID 4 Q4 0.608** VALID Sumber : Uji Validitas Output SPSS 20 3.5.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur dalam mengukur gejala yang sama. Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan memberikan hasil pengukuran yang konsisten. Pada alat pengukur pada fenomena fisik seperti berat dan panjang badan, konsistensi hasil pengukuran bukanlah hal yang sulit dicapai. Akan tetapi untuk mengukur permasalahan bisnis yang mencangkup fenomena social seperti sikap, opini, dan persepsi, pengukuran yang konsisten agak sulit dicapai. 12 Standar yang digunakan dalam menentukan reliabel dan tidaknya suatu instrumen penelitian umumnya adalah perbandingan antara nilai r hitung dengan r 12 Ibid hal. 108
41 tabel pada taraf kepercayaan 95% atau tingkat signifikansi 5%. Apabila dilakukan pengujian reliabilitas dengan metode Alpha Cronbach, maka nilai r hitung diwakili oleh nilai alpha. Apabila nilai r hitung lebih besar dari r tabel dan alpha hitung bernilai positif, maka suatu instrumen penelitian dapat disebut reliabel Tingkat reliabilitas dengan metode Alpha Cronbach diukur berdasarkan skala alpha 0 sampai 1, apabila skala tersebut dikelompokan ke dalam lima kelas range yang sama, maka ukuran kemampuan alpha dapat diinterpretasikan sebagai berikut: Table 3.4 Tingkat Reliabilitas Alpha Cronbach Alpha 0,00 0,20 >0,20 0,40 >0,40 0,60 >0,60 0,80 0,80 1,00 Tingkat Reliabilitas Kurang Reliabel Sedikit Reliabel Cukup Reliabel Reliabel Sangat Reliabel Tabel 3.5 Uji Reliabilitas Event SportNation (X) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.768 12 Sumber : Uji Reliabilitas Output SPSS 20
42 Hasil Uji Reliabilitas di atas meninjukan bahwa nilai Cronbach s Alpha untuk variable event SportNation (X) sebesar 0,768. Nilai ini berarti bahwa data variabel event SportNation reliable. Dengan kata lain kuesioner yang digunakan untuk mengukur variabel pengaruh event SportNation ini bersifat stabil, konsisten, dan dapat diandalkan. Tabel 3.6 Uji Reliabilitas Brand Awareness PT. JungleLand Asia (Y) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.525 4 Sumber : Uji Reliabilitas Output SPSS 20 Hasil Uji reliabilitas di atas menunjukan bahwa nilai Cronbach s Alpha untuk variabel Brand Awareness PT. JungeLand Asia (Y) sebesar 0.525. nilai ini berarti bahwa data Brand Awareness PT. JungleLand Asia cukup reliable. Dengan kata lain kuesioner yang digunakan untuk mengukur variabel Brand Awareness PT. JungleLand Asia ini bersifat stabil, konsisten, dan dapat diandalkan. 3.6 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data dari populasi dengan cara angket. Data yang diperoleh dikumpulkan berdasarkan penelitian lapangan melalui penyebaran kuesioner, di mana penulis mempersiapkan daftar pertanyaan yang berhubungan dengan
43 permasalahan yang ada di dalam penelitian. Kuesioner yang diberikan berisi pertanyaan tertulis dan berbentuk pernyataan tertutup. Berdasarkan cara memperolehnya, teknik pengumpulan data dibedakan menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. Penelitian ini penulis juga menggunakan data primer dan data sekunder. 3.6.1 Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber data pertama atau tangan pertama di lapangan. Sumber data ini bisa responden atau subjek riset, dari hasil pengisian kuesioner, wawancara, dan observasi. 13 Data primer yang digunakana pada penelitian ini adalah Kuisioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu juga, kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. 14 3.6.2 Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder. 15 Data sekunder dalam penelitian ini menggunakan dari studi kepustakaan, liputan, media social dan website JungleLand Asia. 13 Rahmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2007, hal.43 14 Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, CV. Alfabeta, Bandung, 2007, hal.43 15 Rachmat Kriyantono, Op.Cit, hal. 42
44 3.7 Teknik Analisis Data Analisis data adalah mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dan seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Dari data yang terkumpul dilakukan editing terhadap kuesioner yang masuk, untuk semua pertanyaan akan dilakukan koding data lalu menghitung semua frekuensi yang terbilang di dalam masing-masing kategori, sehingga diperoleh tabel yang berisi dengan penyebaran data. Dalam penelitian ini menggunakan skala interval yaitu skala yang menunjukkan jarak antara satu data dengan data yang lain dan mempunyai bobot yang sama. 16 Kemudian data diukur dengan menggunakan metode skala likert, metode ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variable penelitian. Dengan skala likert, maka variable yang akan diukur disebarkan menjadi indikator variable. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun itemitem instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. 17 Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor, Misalnya: 18 16 Ridwan. Dasar-dasar statistika, Alfabeta, Bandung, 2006, Hal.36 17 Sugiyono, Op. Cit, Hal. 93 18 Ibid, Hal. 93
45 1. Sangat efektif/sangat positif diberi skor 5 2. Cukup Efektif/ positif diberi skor 4 3. Efektif/netral diberi skor 3 4. Kurang efektif/negatif diberi skor 2 5. Tidak efektif/tidak pernah diberi skor 1 3.7.1 Regresi Linear Sederhana Analisa regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan (prediction) karena merupakan prediksi, maka nilai prediksi tidak selalu tepat dengan nila rilnya, semakin kecil tingkat penyimpangan antara nilai prediksi dengan nilai rilnya, maka semakin tepat persamaan regresi yang kita bentuk. 19 Regresi dipergunakan untuk mengetahui hubungan anatara dua variable atau lebih, terutama untuk menelusuri pola hubungan yang modelnya belum diketahui dengan sempurna atau untuk mengetahui bagaimana variasi dari beberapa variable independent mempengaruhi variable dependen. Mencari pengaruh dengan menggunakan rumus Regresi Linier Sederhana. Regresi linear sederhana adalah regresi linear dimana variable yang terlibat didalamnya hanya dua, yaitu variable terikat, Y dan satu variable bebas, X dan berpangkat satu. Analisis dapat dilanjutkan dengan meghitung persamaan regresinya. Persamaan regresi dapat digunakan untuk melakukan prediksi seberapa tinggi nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dimanipulasi (dirubahrubah). 19 Suliyanto. Analisa Data Dalam Aplikasi Pemasaran, Ghalia Indonesia, 2005, Hal.62
46 Secara umum persamaan regresi sederhana (dengan satu predictor) dapat dirumuskan sebagai berikut : 20 = + Keterangan : Y = Variabel tidak bebas X = variable bebas a = nilai intercept (konstan) b = koefisien arah regresi Sebelumnya untuk menentukan nilai a dan b perlu dihitung dengan rumus dibawah ini : = ( ) = ( ) Penilaian ini menggunakan SPSS 20 untuk memudahkan proses perhitungan. SPSS adalah Statistical Package For The Social Science. Paket program aplikasi computer ini digunakan untuk menganalisis data statistic, baik analisis statistik untuk ilmu-ilmu social maupun nonsosial. 21 SPSS tersebut adalah sebuah system yang lengkap, menyeluruh terpadu dan sangat reliable untuk analisa statistik dan manajemen data serta mempermudah mendapatkan hasil. 3.7.2 ANOVA (Analyis Of Variance ) Anova digunakan untuk menguji apakah model analisis regresi linier Y = a + bx yang dipergunakan sudah tepat dan dapat diterima. Untuk menguji apakah 20 Ibid, hal. 188 21 Ibid, Hal. 12
47 model regresi linier terebut sudah tepat atau tidak, maka F hitung pada tabel Anova perlu dibandingkan dengan F tabel. Selain membandingkan F hitung dengan F tabel ada cara yang lebih mudah untuk menentukan ketepatan model regresi linier, yaitu dengan membandingkan profitabilitas (pada table ANOVA tertulis sig) dengan taraf nyatanya (α = 0,05 atau 0,01). Jika Probabilitas > 0,05 maka model ditolak. Jika Probabilitas < 0,05 maka model diterima. 22 3.7.3 Uji Hipotesis Statistik Peneliti menggunakan Uji F, pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel (X) independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama sama terhadap variabel (Y) dependen/terkait. a. Jika Nilai probabilitas < 0.05 maka Ho ditolak sehingga koefisien regresi dinyatakan signifikan (berpengaruh). b. Jika Nilai Probabilitas > 0.05 maka Ho tidak ditolak (diterima) sehingga koefisien regresi dinyatakan non signifikan (tidak berpengaruh). 22 Arif Pratisto. Statistik menjadi mudah dengan SPSS 17, PT Elex Media Komputindo 2009, Hal 102