MEKANISME PELAKSANAAN KEBIJAKAN PENGAMPUNAN PAJAK SESUAI DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2016 (Studi Kasus Pada PT Sanca International) Disusun Oleh : Ghea Puspa Anugrah NPM : 23212133 Jurusan : Akuntansi
LATAR BELAKANG & RUMUSAN MASALAH Latar Belakang Masalah Ada banyak Wajib Pajak yang tidak terbuka dalam melaporkan harta yang dimiliki kepada Negara melalui SPT Tahunan. Untuk itu, pemerintah berupaya meningkatkan ketebukaan Wajib Pajak dengan menerbitkan UU No. 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak. Dengan adanya UU tersebut, maka Wajib Pajak akan terbebas dari sanksi yang bisa ditimbulkan atas pelaporan harta yang selama ini belum dilaporkan kepada Negara. Rumusan Masalah 1. Bagaimana mekanisme pelaksanaan kebijakan pengampunan pajak sesuai UU Nomor 11 Tahun 2016 oleh PT Sanca International? 2. Apakah perbedaan kebijakan pengampunan pajak tahun 2015 dengan kebijakan pengampunan pajak tahun 2016? 3. Apakah dengan adanya kebijakan pengampunan pajak memberikan perubahan pada tingkat kepatuhan PT Sanca International?
BATASAN MASALAH & TUJUAN MASALAH Batasan Masalah Agar permasalahan mengarah sesuai dengan tujuan yang diharapkan maka pembahasan hanya dibatasi pada mekanisme pelaksanaan kebijakan pengampunan pajak sesuai UU Nomor 11 Tahun 2016 oleh PT Sanca Intenational. Tujuan Masalah 1. Untuk mengetahui mekanisme pelaksanaan kebijakan pengampunan pajak sesuai UU Nomor 11 Tahun 2016 oleh PT Sanca International. 2. Untuk mengetahui perbedaan kebijakan pengampunan pajak tahun 2015 dengan kebijakan pengampunan pajak tahun 2016. 3. Untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada PT Sanca International setelah pelaksanaan kebijakan pengampunan pajak.
Daftar Harta yang Dilaporkan dalam SPT PPh Terakhir:
Nilai Utang yang Dilaporkan dalam SPT PPh Terakhir:
Harta Bersih yang Belum Dilaporkan dalam SPT PPh Terakhir:
SSP
Surat Pernyataan
Tanda Penerimaan Surat Pernyataan
91/PMK.03/2015 29/PMK.03/2015 118/PMK.03/2016 Sanksi Administrasi Telat Lapor & Bayar Pokok Hutang dilunasi sebelum 1 Januari 2016 Mengajukan Surat Permohonan ke DJP 1 Surat Permohonan untuk 1 STP Surat Permohonan diajukan paling banyak 2 kali Sanksi Administrasi atas SKP SKP Terbit sebelum 1 Januari 2015 & telah dilunasi sebelum 1 Januari 2016 Mengajukan Surat Permohonan ke DJP 1 Surat Permohonan untuk 1 STP Surat Permohonan diajukan paling banyak 2 kali Kewajiban Perpajakan atas Pelaporan Harta Harta yang diperoleh sejak 1 Januari 1985 s/d 31 Desember 2015 Mengajukan Surat Pernyataan Harta Pengampunan Pajak ke DJP 1 Surat Pernyataan untuk 1 Wajib Pajak Surat Pernyataan diajukan paling banyak 3 kali
Dampak Pengampunan Pajak Bagi PT Sanca International PT Sanca International menjadi Wajib Pajak yang lebih patuh dalam menjalankan kewajiban perpajakannya. Hal ini dikarenakan hutang pajak yang berkurang drastis setelah mengikuti program pengampunan pajak yang disediakan oleh pemerintah.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Pelaksanaan kebijakan pengampunan pajak sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 yang dilakukan oleh PT Sanca International sudah sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang diberikan. PT Sanca International sebenarnya sudah cukup patuh dalam melaporkan harta dan hutang yang dimiliki dalam SPT Tahunan, namun ketidaktahuan mengenai pelaporan harta dalam bentuk saham yang menyebabkan PT Sanca International belum melaporkan kepimilikan saham atas Scuba Seraya Resort dan PT Santai Sehat Indonesia di Bali. Dengan adanya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 dan PMK Nomor 118/PMK.03/2016 ini sangat membantu PT Sanca International untuk memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan. Dengan ini, PT Sanca International terbebas dari kewajiban perpajakan yang timbul atas kepemilikan saham di Scuba Seraya Resort dan PT Santai Sehat Indonesia, termasuk sanksi-sanksi yang mungkin ditimbulkan atas kepemilikan harta tersebut. Setelah mengikuti program pengampunan pajak, kini PT Sanca International menjadi Wajib Pajak yang lebih patuh dalam menjalankan kewajiban perpajakannya. Hutang Pajak yang dimiliki PT Sanca berkurang dengan adanya pengampunan pajak yang diberikan pemerintah. Kini PT Sanca hanya perlu melunasi pokok-pokok hutang pajak yang masih tersisa dan telah melaporkan keseluruhan harta yang menjadi milik PT Sanca.
KESIMPULAN DAN SARAN Saran Untuk bagian pajak dan pemegang saham PT Sanca International diharapkan lebih memahami lagi tentang peraturan perpajakan terbaru dan sering mencari informasi terkait dengan kewajiban perpajakan ke pihak-pihak yang berkepentingan. Untuk pihak KPP harus lebih memperbanyak sosialisasi mengenai peraturanperaturan baru agar Wajib Pajak tidak mengalami kesulitan dan tidak ada kesalahan dalam menangani masalah pajaknya.