Tante, please... Saya benar-benar membutuhkan bantuan. Pemuda itu tampak memohon. Tapi... Ini menyangkut hidup mati seseorang, tante!

dokumen-dokumen yang mirip
Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Kanuna Facebook on September 07, 2011 Prolog

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu

DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

Antara keingin- an dan hasrat serta pengorbanan Ber- bagi

Mr Knight, tadi Mr. Boyd menelepon untuk membuat janji temu di hari Jumat jam 2 siang. Apakah saya ada janji di hari itu?

Untuk sebuah kehidupan singkat penuh ilusi serta latihan SGV, Ayesha Nadya Muna & Bintang jatuhku -Dimas Arif Firlando

Alifia atau Alisa (2)

oooooooo "Park Shinhye!!!!!"

Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

Butterfly in the Winter

Sang Pangeran. Kinanti 1

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

Belajar Memahami Drama

Sarah mengemas barangnya dengan cemberut. Entah yang keberapa. kalinya Dia harus pindah. Dari Jakarta ke Jogja lalu ke Makassar dan kali ini dia

Yarica Eryana. Destiny. Penerbit HKS

Rambut sepunggungnya dibiarkan tergerai, hanya disisir sedemikian rupa agar tidak terlihat kusut. Aku berangkat! Gadis itu tiba di kampus tempat ia

Flower 1. Enam Tahun yang Lalu

dengan mudah, mereka melukaimu? Mengancammu?, aku membuka mataku. Menatap

Damar, apakah pada akhirnya mereka ini bisa benar-benar pulang?

Xen.. aku tutup mata kamu sebentar ya oke? ujar Ican dengan hati-hati menutupi maksudnya. Kalau aku tidak mau bagaimana? jawab Xena santai.

PROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul.

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

Part 1 : Aku Menghajar Nenek-Nenek Dengan Cangkul

Wonderheart ditinggali oleh manusia-manusia yang memiliki kepribadian baik. Tidak hanya itu, hampir semua dari mereka nampak cantik dan

Tanda Terima Dari Mbak Diah

BAB I SOSOK MISTERIUS. Vanessa Putri, Vanessa Putri? Bu Ria memanggil nama itu lagi.

KOPI DI CANGKIR PELANGI..

Chapter 01: What will you do to protect me?

"Maafin gue Na, hari ini gue banyak melakukan kesalahan sendiri" Tutur Towi yang mengimbangi langkah Leana.

[Fanfic] Sebuah gambar aneh menarik perhatianmu. Gambar itu jelek, tapi memiliki sesuatu yang membuatmu penasaran. Cast : Kalian yang membaca~

Bimo, Ra, Kenapa lagi sama calon lakimu itu duhai Syaqilaku sayang? godaku. Ojo ngenyeklah. Hahaha. Iya, iya. Bimo kenapa? Tadi aku nggak sengaja

Pergi Tak Kembali. Oleh: Firmansyah

Ingatan lo ternyata payah ya. Ini gue Rio. Inget nggak? Rio... Rio yang mana ya? Ok deh, gue maklum kalo lo lupa. Ini gue Rio, senior lo di Univ

Aduh 15 menit lagi masuk nih, gimana donk? Jalanan macet segala lagi, kenapa sih setiap hari jalanan macet kaya gini? Kayanya hari ini bakalan jadi

CINTA TELAH PERGI. 1 Penyempurna

"ne..cheonmaneyo" jawab Yunho mewakili DBSK sambil sedikit membungkuk.

Hai Cindy selamat ya sudah jadi anak SMU Suara yang sudah tak asing lagi baginya.

2. Gadis yang Dijodohkan

Suara alunan piano terdengar begitu lembut

'hufft, aku cape selalu disakitin sama cowo yang aku sayang.' kata icha sambil menghela nafas. tanpa dia sadari air matanya menetes.

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING

Mungkin mereka tidak akan menemuiku, ujarku dalam hati.

Dengan senyum aku menyapanya. Tapi dia tidak merespon dan tetap saja membaca sebuah novel. Sekali lagi aku mengulangi sapaanku.

CERITA, INGATAN, DAN KENANGAN. By MID A.K.A ICHISAN A.K.A NEKOVA LIGHT NOVEL SERIES BAB I UNTUK SEMUA YANG MENDUKUNGKU AKU UCAPKAN TERIMAKASIH

.satu. yang selalu mengirim surat

Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa...

Untuk Speakers, Okky Avianty, Januari-02. dan keponakan paling kepo sedunia. -Deniz Rausan Fikri.

SAHABAT PERTAMA. Hari Senin pagi, Lisha masih mandi. Padahal seharusnya ia sudah berangkat sekolah.

Then, something unexpected happened.

ROSE PAPPER AND BLOODY LILY Part 1

BAB I LARI KE ALASKA

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang

Bodoh Sekali. Oleh: Ga Hyun

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap.

Stupid Love. June 21 st, 2013

Karya Kreatif Tanah Air Beta

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

It s a long story Part I

KISAH KISAH YANG HAMPIR TERLUPAKAN

THE LOST VIRGIN ADANG SUTEJA HADIYANTO TRUE STORY

membentak-bentak mereka apabila mereka tidak melakukan hal-hal yang Riani inginkan. Semua pelampiasan amarahnya kepada semua orang selalu dia tujukan

semoga hujan turun tepat waktu

Mata ini sulit terpejam dan pendar-pendar rasa sakit di hati tidak dapat hilang menusuk dan menancap keras.

1. Aku Ingin ke Bandung

Senja di pelupuk matanya mengantarkan warna kelabu dalam sanubariku. Aku sangat mengenalnya, tapi kali ini aku masih saja menikmati

ANTARA DENDAM DAN CINTA. Oleh: Sri Rahmadani Siregar

CHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply

Sinar yang Hilang. Ketika Takdir Menyapa 1

BROADCASTING TV MIDTERMS

Tidak, sayang. Nanti kau sakit, tegas Maya sambil mengusap rambut Amanda yang panjang terurai.

A Y U R I A N N A. There s Something Between Us

"Apa begitu sulit untuk memulai hidup dengan seorang fotografer?" tanyanya saat aku

Maaf, Ki. Kamu salah paham selama ini. Kiama benar-benar tidak paham kalimat yang diucapkan Rifan. Bagaimana mungkin dia salah paham, jika perhatian

P A D A M U E M B U N

AKU AKAN MATI HARI INI

Pertama Kali Aku Mengenalnya

(Cintaku) Bait Pertama. Angin senja begitu halus berhembus. Sore itu, di

Aduh! Sakit tau.. kata Al sambil memegang kaki setelah di injak Dias dengan raut wajah jengkel.

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Kadang kita lupa, kebahagiaan selalu datang bersama dengan air mata

Suatu hari. Fara, kamu ibu ikutkan ke olimpiade Ipa ya! Seru Bu Guru yang membuat Fara kaget sekaligus senang.

Marwan. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 01 Juni :25

PATI AGNI Antologi Kematian

Hari masih pagi di saat pertama kalinya Reandra mulai masuk sekolah setelah dua minggu lamanya libur kenaikan kelas. Hari ini adalah hari yang

Kaki Langit. Bulan dan Matahari

Aku sedang sibuk. Les-les untuk persiapan Ujian Akhir Nasional-ku sangat menyita perhatian.

"Tapi mimpi itu inspirasi. Aku ragu untuk melangkah tanpa aku tau mimpiku."

Sayangnya, bukan karena faktor-faktor positifnya. Gang Eyeri-Headburry terkenal sebagai gang terkumuh di kota Headburry. Terkotor, terbobrok, dan

Sore yang indah bergerak memasuki malam. Langit yang bertabur warna keemasan mulai menghitam dengan taburan bintang-bintang. Aku masih duduk di kursi

ZEITMASCHINE. Kumpulan Prosa MAS OKIS

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Aku Tidak Mengerti Orang Biasa

DIMENSI CERMIN. Laudya. Suara Mama terdengar dari bawah. Laudya masih asyik meneka n-nekan tombol keyboard.

IBU DAN CINTA INT.DI DAPUR TEMPAT IBU MULYADI MEMASAK(PAGI)

Karya Nurul Alma Febriyanti

pernah terasa sama lagi setelah kau mengalami hal yang fantastis. Bagiku, pengalaman selama di Vazard adalah hal yang fantastis.

S a t u DI PAKUAN EXPRESS

Transkripsi:

Bab I Karenina mengangkat kopernya dengan tergesa-gesa. Bi Sumi yang menggendong Alea, putrinya yang baru berumur 9 bulan, juga mengikuti langkahnya dengan tergesa-gesa. Kita harus cepat, Bi. Acaranya sudah mau dimulai. Aku tak mau ketinggalan, ujarnya. Bi Sumi hanya menyahut pendek. Ketika sampai di lobby hotel, langkah Karenina terhenti ketika seorang pemuda tiba-tiba saja dan entah muncul darimana, menghampirinya. Tante, maaf mengganggu. Tapi ini keadaan darurat. Tolong pinjami saya hp, tante. Please. Karenina mengernyitkan dahinya. Ia menatap pemuda jangkung di hadapannya dengan bingung. Masih sangat muda. Jika Karenina tak salah mengira, umurnya sekitar 20-an tahun. Penampilannya sedikit acak-acakkan seperti orang yang baru bangun tidur. Ia bahkan masih mengenakan kaos oblong, celana pendek dan juga sandal jepit. Dia tadi memanggilnya apa? Tante? Panggilan ini terdengar begitu sensitif di telinganya. Apakah ia sudah kelihatan tua? Oke, dia memang sudah punya anak, tapi umurnya baru 29 tahun, setidaknya belum ada 30-an kan? Jadi, masih terlalu dini untuk dipanggil tante. Maaf, tapi saya terburu-buru, jawab Karenina kemudian. Bi Sumi ikut berhenti dan berdiri di belakangnya dan tampak sibuk menenangkan Alea yang mulai rewel.

Tante, please... Saya benar-benar membutuhkan bantuan. Pemuda itu tampak memohon. Tapi... Ini menyangkut hidup mati seseorang, tante! suara pemuda itu meninggi. Karenina melongo. Hah? Kenapa dia membentak? Apa pemuda ini tak waras? Karenina menggerutu dalam hati. Oke, oke, dengan sedikit gugup, ia mengeluarkan hp dari dalam tasnya lalu menyodorkannya ke arah pemuda tersebut. dengan segera pemuda itu menyambarnya dengan raut muka pucat. Ia segera mengetikkan sesuatu pada phonsel tersebut. Bi, tolong bawa Alea ke kamar, nanti aku menyusul, ucapnya pada bi Sumi. Perempuan paruh baya itu mengangguk lalu beranjak. Karenina melirik arlojinya. 5 menit lagi acara diklat jurnalistik yang di adakan di aula hotel dimulai. Ia benar-benar tak ingin melewatkan acara tersebut barang semenit pun. Ini kesempatan emas baginya untuk menambah wawasan tentang tulis menulis. Perempuan itu bersedekap dan mengetukkan jemari di lengan tangannya dengan tak sabar. Maaf, aku sedang terburu-buru. Bisakah kau lebih cepat sedikit? ucapnya dengan nada protes. Pemuda itu seakan tak menggubris. Beberapa kali ia terlihat melakukan panggilan tapi sepertinya tak ada jawaban. Wajahnya tampak gusar. Karenina menarik nafas panjang. Ini tak bisa dibiarkan! Pemuda asing ini tak boleh mengacaukan segalanya! 2

Akhirnya, dengan sangat terpaksa, langkah terakhir yang ia tempuh adalah menyambar hape dari tangan pemuda tersebut lalu segera melarikan diri. Maaf, aku sedang terburu-buru, pinjam saja hape pada orang lain! teriaknya. Ia masih sempat menoleh kembali ke arah pemuda tersebut tanpa menghentikan langkah kakinya. Pemuda itu melongo. Tante, aku sedang menunggu sms balasan! ia berteriak. Karenina tak menggubris. Sorrriiiii...! Ia terus berlari menuju pintu darurat, tanpa mempedulikan pemuda tersebut. Pemuda itu hanya bisa mengacak-acak rambutnya dengan kesal. *** Karenina berhasil mengikuti acara 2 menit sebelum acara di mulai. Di tengah-tengah acara, tibatiba hp-nya berbunyi. Sebuah pesan bertambah di kotak masuk. Nomor yang tak di kenal. Jangan mencariku lagi. Aku pergi. Maaf. Sejenak Karenina tercenung bingung. Tapi, ia kemudian ingat dengan pemuda yang meminjam hpnya di lobby tadi. Ia mengecek pesan di kotak keluar. Beberapa pesan terkirim ke nomor yang sama, nomor asing yang baru saja berkirim sms. 3

Kamu ada di mana? Balas sms-ku. Angkat telponku! Jangan membuatku cemas! Aku mencintaimu, jangan pergi begitu saja. Karenina manyun. Hah, masalah percintaan anak muda rupanya? Dasar bocah, aku tak tahu harus bagaimana menyampaikan pesan ini padamu. Tapi kalau kelak kita bertemu, aku pasti akan menyampaikannya padamu. Tapi jika tidak, maaf ya. Karenina menggumam pelan tanpa membalas sms tersebut. *** Karenina mencium tangan putrinya yang mulai merangkak tersebut dengan lembut. Kasihan anak mama, kangen ya? Maaf ya sayang acara liburan ini harus sedikit terganggu karena mama harus ikut pelatihan, ucapnya sambil terus mencium pipi puterinya tersebut. Bocah 9 bulan itu tertawa riang di gendongan ibunya seolah tak merasa terganggu dengan kesibukan perempuan tersebut. Bocah itu juga seakan tak keberatan karena sejak datang berlibur sekitar 4 hari yang lalu, ia lebih banyak menghabiskan waktunya bersama dengan bi Sumi daripada dengan ibunya. 4

Hari ini mama tak ada jadwal apapun, jadi kita jalan-jalan ke pantai, yuk, ujarnya. Karenina mengayun-ayun balita tersebut dengan gembira. Bi, aku ingin mengajak Alea jalan-jalan ke pantai, ucapnya pada bi Sumi yang tengah sibuk merapikan baju-baju Alea. Perlu di temani, bu? ia berhenti sejenak untuk menatap ke arah Karenina. Tidak, hanya sebentar saja kok, jawab Karenina. Perempuan itu beranjak. Jarak pantai dengan hotel tempat ia menginap memang tidak terlau jauh, jadi ia merasa tak perlu di temani oleh bi Sumi. Karenina tengah asyik bermain pasir dengan Alea ketika tanpa sengaja ekor matanya menangkap sosok pemuda tampan tengah duduk tercenung tak jauh darinya. Karenina sempat ragu, namun setelah mengamatinya selama sekian menit, ia yakin bahwa itu adalah pemuda yang sama yang pernah meminjam hape-nya di lobby hotel, beberapa hari yang lalu. Karenina bangkit, meraih Alea sembari membersihkan pasir yang menempel di bajunya, lalu bergerak mendekati pemuda yang masih duduk tercenung tersebut. Halo, kau masih ingat padaku? ucapnya lembut. Alea yang berada dalam gendongannya tampak berceloteh riang seakan ingin ikut menyapa. Pemuda itu mendongak, menatap Karenina dengan mata menyipit. Terlihat bingung. Beberapa hari yang lalu kau meminjam hape-ku di lobby hotel. Karenina berusaha untuk mengingatkan 5

kembali. Sekian detik kemudian, sebuah senyum menawan mulai merekah di bibir pemuda tersebut. Ia berdiri lalu membersihkan pasir di celananya dan juga telapak tangannya. Karenina terkesiap, ia tak menyangka ternyata pemuda itu begitu tinggi. Tubuhnya menjulang sekitar 185 cm. Lebih tinggi 10 cm dari suaminya. Oke, ini memang bukan pertemuannya yang pertama kali. Tapi, jujur ia tidak begitu memperhatikan ketika beberapa hari yang lalu bertemu dengannya di lobby hotel. Oh, tante? Aduh, maaf banget ya waktu itu aku mengganggu. Aku merasa panik karena ternyata hape-ku ketinggalan di kamar hotel sementara aku harus cepat-cepat menemukan Pemuda itu menghentikan kata-katanya. Ah, sudahlah. Tak perlu di bahas lagi, lanjutnya kemudian. Karenina tersenyum canggung. It s ok. Tapi aku juga minta maaf karena aku tidak bisa membantumu. Aku benar-benar terburu-buru waktu itu. Mm, tapi aku ingin menyampaikan pesan. Karenina merogoh-rogoh kantong celanya. Pesan? Pemuda itu mengangkat alis. Karenina mengangguk. Tapi sesaat kemudian terdengar ia mengeluh. Hp-nya ada di kamar hotel! Maaf, aku tidak bermaksud mempermainkanmu. Tapi, aku lupa membawa hape-ku. Pemuda itu kembali tersenyum. Tidak apa-apa, tante, jawabnya. Ia menatap Karenina dengan tatapan menunggu, penasaran. 6

Pesan apa yang ingin tante sampaikan? Akhirnya ia bertanya. Dia bilang dia ingin pergi. Dan ia berharap agar kau tak mencarinya lagi. Itu sms yang aku terima. Kau boleh tidak percaya kalau kau tidak ingin mempercayainya. Tapi, itu yang sebenarnya. Maaf membuatmu kecewa. Pemuda itu tersenyum kecut. Tak apa-apa, tante. Terima kasih sudah menyampaikan pesan tersebut, jawabnya. Sesaat perhatiannya beralih pada Alea yang ada di gendongan Karenina. Ini anak tante? Ia seperti mengalihkan pembicaraan. Karenina mengangguk. Umur berapa? Sekitar 9 bulan. Pemuda itu membungkuk dan tersenyum ke arah Alea. Halo, sayang. Kenalan sama Om yuk. Ih, lucu banget. Cantik lagi, kayak ibunya, ujarnya sambil memain-mainkan jemari kecil Alea tanpa melihat ke arah Karenina. Alea terus tertawa riang seolah senang dengan kehadiran pemuda tersebut. Sementara pemuda tersebut seakan tak menyadari bahwa kata-katanya sempat membuat pipi Karenina merona walau hanya sekian detik. Sesaat sebelum pergi, pemuda itu memperkenalkan dirinya. Aku Richard Alexander, tante. Kalo kita ketemu lagi, panggil saja Lex, atau Alex, atau Richard. Tante Karenina. Semoga kita ketemu lagi, cantik. 7

Nah, kalimat yang ini tidak membuat pipi Karenina merona lagi karena pemuda bernama Richard Alexander itu mengucapkannya pada Alea. *** 8

9