Implementasi Sistem Penjadwalan Akademik Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Menggunakan Metode Algoritma Genetika

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sejumlah aktivitas kuliah dan batasan mata kuliah ke dalam slot ruang dan waktu

OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA

Implementasi Algoritma Genetika dalam Pembuatan Jadwal Kuliah

PENGEMBANGAN APLIKASI PENJADWALAN KULIAH SEMESTER I MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

BAB II LANDASAN TEORI

Optimasi Penjadwalan Ujian Menggunakan Algoritma Genetika

OTOMASI PENJADWALAN KEGIATAN PRKULIAHAN DI PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA ( STUDI KASUS STIKI )

OPTIMASI PENJADWALAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DENGAN ALGORITMA GENETIK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Operator Crossover pada Permasalahan Permainan Puzzle

TEKNIK PENJADWALAN KULIAH MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA. Oleh Dian Sari Reski 1, Asrul Sani 2, Norma Muhtar 3 ABSTRACT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERENCANAAN LINTASAN KENDARAAN Achmad Hidayatno Darjat Hendry H L T

ALGORITMA GENETIKA PADA PEMROGRAMAN LINEAR DAN NONLINEAR

BAB 1 PENDAHULUAN. disebut Univesitas Timetabling Problems (UTP). Permasalahan ini dilihat dari sisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perancangan Dan Pembuatan Aplikasi Rekomendasi Jadwal Perkuliahan Pada Institut Informatika Indonesia Memanfaatkan Algoritma Genetika

PENJADWALAN UJIAN AKHIR SEMESTER DENGAN ALGORITMA GENETIKA (STUDI KASUS JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNESA)

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Algoritma Genetika

Perancangan Sistem Penjadwalan Asisten Dosen Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus: STIKOM Bali)

PEMAMPATAN MATRIKS JARANG DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA MENGGUNAKAN PROGRAM PASCAL

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Aplikasi Algoritma Genetika Untuk Menyelesaikan Travelling Salesman Problem (TSP)

Penjadwalan Mata Kuliah Menggunakan Algoritma Genetika di Jurusan Sistem Informasi ITS

APLIKASI UNTUK PREDIKSI JUMLAH MAHASISWA PENGAMBIL MATAKULIAH DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA, STUDI KASUS DI JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITS

BAB 2 LANDASAN TEORI

KONSEP ALGORITMA GENETIK BINER UNTUK OPTIMASI PERENCANAAN JADWAL KEGIATAN PERKULIAHAN

BAB 2 DASAR TEORI. 2.1 Teka-Teki Silang

BAB II LANDASAN TEORI

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 45 Edisi... Volume..., Bulan 20.. ISSN :

PENYELESAIAN KNAPSACK PROBLEM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

BAB III. Metode Penelitian

PERFORMANCE ALGORITMA GENETIKA (GA) PADA PENJADWALAN MATA PELAJARAN

Sistem Penjadwalan Outsourcing Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus : PT. Syarikatama)

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM PENJADWALAN KULIAH MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA (STUDI KASUS: FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA)

Generator Jadwal Perkuliahan Menggunakan Algoritma Genetika

Penjadwalan kegiatan merupakan pekerjaan yang tidak mudah, karena dalam. penyusunannya memerlukan perencanaan yang matang agar kegiatan tersebut

Algoritma Genetika dan Penerapannya dalam Mencari Akar Persamaan Polinomial

2.16. Keaslian Penelitian BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Analisa sistem Observasi Wawancara

BAB 2 LANDASAN TEORI

ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST.,M.KOM

Genetic Algorithme. Perbedaan GA

PENENTUAN JARAK TERPENDEK PADA JALUR DISTRIBUSI BARANG DI PULAU JAWA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA. Abstraksi

Keywords Algoritma, Genetika, Penjadwalan I. PENDAHULUAN

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA DALAM PENENTUAN DOSEN PEMBIMBING SEMINAR HASIL PENELITIAN DAN DOSEN PENGUJI SKRIPSI

Lingkup Metode Optimasi

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN TATA LETAK MESIN

ALGORITMA GENETIKA. Suatu Alternatif Penyelesaian Permasalahan Searching, Optimasi dan Machine Learning

CODING VOL.2 NO. 1 (2014), Hal ISSN: X

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Khowarizmi. Algoritma didasarkan pada prinsiup-prinsip Matematika, yang

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN PENJADWALAN DOSEN DENGAN FUZZY

Bab II Konsep Algoritma Genetik

SISTEM PENJADWALAN PERKULIAHAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA (STUDI KASUS PADA JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TADULAKO)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RANCANG BANGUN SISTEM PENENTUAN KOMPOSISI BAHAN PANGAN HARIAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

KNAPSACK PROBLEM DENGAN ALGORITMA GENETIKA

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK PENJADWALAN PERKULIAHAN MENGGUNAKAN METODE META- HEURISTIK (PENGGABUNGAN METODE ALGORITMA GENETIK DAN TABU SEARCH)

PENCOCOKAN KATA SECARA ACAK DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA MENGGUNAKAN PROGRAM PASCAL

Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm

DAFTAR ISI. Tim Redaksi... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii

PENERAPAN ALGORITMA GENETIK UNTUK OPTIMASI DENGAN MENGUNAKAN PENYELEKStAN RODA ROULETTE

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI OPTIMASI PENYUSUNAN IKLAN GAMBAR DENGAN ALGORITMA GENETIKA ABSTRAK

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ORDER CROSSOVER DAN INSERTION MUTATION

TAKARIR. algorithm algoritma/ kumpulan perintah untuk menyelesaikan suatu masalah. kesalahan program

ALGORITMA GENETIKA Suatu Alternatif Penyelesaian Permasalahan Searching, Optimasi dan Machine Learning

Arif Munandar 1, Achmad Lukman 2 1 Teknik Informatika STMIK El Rahma Yogyakarta, Teknik Informatika STMIK El Rahma Yogyakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PELATIHAN FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DENGAN METODE SELEKSI TURNAMEN UNTUK DATA TIME SERIES

DETEKSI MAHASISWA BERPRESTASI DAN BERMASALAH DENGAN METODE K- MEANS KLASTERING YANG DIOPTIMASI DENGAN ALGORITMA GENETIKA

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENCARIAN RUTE PALING OPTIMUM

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENJADWALAN UJIAN TUGAS AKHIR PADA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Peramalan Kebutuhan Beban Sistem Tenaga Listrik Menggunakan Algoritma Genetika

OPTIMALISASI LAHAN TANAH UNTUK AREA RUMAH DAN JALAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENENTUKAN JALUR TERPENDEK. Kata kunci: Algoritma Genetika, Shortest Path Problem, Jalur Terpendek

OPTIMALISASI SOLUSI TERBAIK DENGAN PENERAPAN NON-DOMINATED SORTING II ALGORITHM

BAB I PENDAHULUAN. dengan memperhatikan batasan-batasan yang ada. Pada penjadwalan terdapat

Tugas Mata Kuliah E-Bisnis REVIEW TESIS

PENJADWALAN KAPAL PENYEBERANGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

A. ADHA. Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik,Universitas Islam Riau, Pekanbaru, Indonesia Corresponding author:

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (TSP)

Pengantar Kecerdasan Buatan (AK045218) Algoritma Genetika

M. Ainul Yaqin 1,Totok Lisbiantoro 2, Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari dan juga merupakan disiplin ilmu yang berdiri sendiri serta

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS BAGIAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIK DI PT. PUTRA SEJAHTERA MANDIRI

PENDAHULUAN. Latar Belakang

OPTIMASI PENJADWALAN BIMBINGAN BELAJAR MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA

BAB II KAJIAN TEORI. genetika, dan algoritma memetika yang akan digunakan sebagai landasan dalam

OPTIMALISASI PENJADWALAN ACARA TELEVISI SWASTA MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

Jl. Ahmad Yani, Pontianak Telp./Fax.: (0561)

PENERAPAN METODE ALGORITMA GENETIKA UNTUK PERMASALAHAN PENJADWALAN PERAWAT (Nurse Schedulling Problem)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Optimalisasi Pengantaran Barang dalam Perdagangan Online Menggunakan Algoritma Genetika

OPTIMALISASI PENEMPATAN DOSEN PEMBIMBING DAN PENJADWALAN SEMINAR TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

MODEL PENYELESAIAN JOB SHOP SCHEDULING PROBLEM MENGGUNAKAN METODE LOCAL SEARCH ALGORITHM DENGAN CROSS OVER

Transkripsi:

Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 2, (2017) 28 Implementasi Sistem Penjadwalan Akademik Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Menggunakan Metode Algoritma Genetika Andreas Christian 1, Herry Sujaini 2, Arif Bijaksana Putra Negara 3. Program Studi Teknik Informatika Universitas Tanjungpura 1,2,3 e-mail: andreaschristian40@gmail.com 1, hs@untan.ac.id 2, arifbpn@gmail.com 3 Abstrak Penjadwalan akademik merupakan masalah mengalokasikan waktu, mata kuliah, dosen, ruangan kelas, dengan memperhatikan sejumlah aturan yang berhubungan dengan kapasitas dan lokasi ruangan yang tersedia, waktu bebas yang diperlukan dan sejumlah aturan lain yang berkaitan. Berdasarkan karakteristik permasalahan yang terjadi, algoritma genetika cocok untuk menyelesaikannya dengan merepresentasikan komponenkomponen masalah ke dalam kromosom dan dievaluasi berdasarkan constraint penjadwalan yang telah dibuat sehingga menghasilkan jadwal kuliah yang optimal. Aplikasi dibangun berbasis web dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL. Proses optimasi penjadwalan dengan menggunakan algoritma genetika akan melalui proses representasi kromosom, inisialisasi populasi, menghitung fitness, seleksi, crossover dan mutasi. Pengujian dilakukan dengan metode black box untuk menguji komponen-komponen yang ada didalam sistem penjadwalan dan pengujian performansi untuk mengukur parameter-parameter yang optimal untuk proses penjadwalan. Berdasarkan hasil pengujian, karakteristik bentrok yang sering terjadi dalam proses algoritma genetika adalah karakteristik bentrok persimpangan waktu, banyak generasi yang optimal yaitu 200 sampai dengan 250, ukuran populasi yang optimal 100 dan nilai probabilitas crossover rate 0.7 dan mutation rate 0.3, serta dengan diimplementasikannya soft constraint penggunaan kapasitas ruangan mempengaruhi tingkat keberhasilan Hard Constraint. Dengan diimplementasikannya soft constraint kapasitas ruangan maka tingkat keberhasilan soft constraint-nya meningkat mencapai 93% dari 75%, Tetapi dengan diimplementasikannya soft constraint tersebut maka waktu yang dibutuhkan untuk komputasi meningkat dari 2,8 menit menjadi 38 menit. Hal ini terjadi karena pada proses komputasi harus melakukan pengecekan terhadap jumlah peserta dan kapasitas ruangan pada setiap kromosom. Kata Kunci Penjadwalan Akademik, Mata Kuliah, Algoritma Genetika, Optimasi P I. PENDAHULUAN enjadwalan merupkan cara untuk mengalokasikan waktu terhadap suatu kegiatan. Tujuan dari penjadwalan agar kegiatan tersebut dapat berlangsung secara lancar. Penyusunan jadwal kegiatan berkaitan dengan berbagai batasan yang harus dipenuhi sehingga memerlukan banyak pertimbangan dalam pembuatan jadwal tersebut. Ada berbagai masalah penjadwalan yang sering dihadapi seperti alokasi kegiatan, orang, kejadian dan kendaraan. Sebagian besar masalah pada penjadwalan sangat rumit dilakukan karena keterbatasan sumber daya (waktu, tempat dan orang). Jadi penentuan jadwal yang baik menjadi masalah penting dalam suatu kegiatan. Penjadwalan akademik merupakan penjadwalan perkuliahan. Berdasarkan hasil wawancara masalah yang terjadi adalah masalah mengalokasikan waktu, mata kuliah, dosen, ruangan kelas, dengan memperhatikan sejumlah aturan yang berhubungan dengan kapasitas dan lokasi ruangan yang tersedia, waktu bebas yang diperlukan dan sejumlah aturan lain yang berkaitan. Komponen-komponen utama dari penjadwalan perkuliahan adalah dosen, mahasiswa, mata kuliah, waktu dan ruangan kelas. Hasil dari proses penjadwalan mata kuliah merupakan pengelompokan komponen-komponen utama secara bersamasama dengan memperhatikan aturan-aturan dalam penyusunan jadwal yang bersifat harus dipenuhi (hard constraint) dan tidak harus terpenuhi (soft constraint), meskipun soft constraint tidak harus terpenuhi tetapi tetap menjadi acuan dalam proses pembuatan jadwal. Masalah pada penjadwalan pada dasarnya merupakan kombinasi yang cukup rumit antara dosen, mata kuliah, ruang, waktu dan kelas. Masalah tersebut dapat diselesaikan dengan mengkombinasikan secara manual untuk mendapatkan jadwal yang baik. Namun cara tersebut membutuhkan waktu yang relatif lama dan harus dikerjakan secara cermat serta teliti agar tidak terjadi konflik pada pembuatan jadwal. Metode optimasi dibutuhkan untuk mengerjakan masalah penjadwalan ini. Persoalan optimasi (optimization problem) adalah persoalan yang menuntut pencarian solusi optimum [1]. Penelitianpenelitian terbaru menyarankan bahwa algoritma genetika merupakan metode yang layak dan efektif dalam mengatasi masalah penjadwalan [2]. Algortima genetika merupakan pendekatan komputasional untuk menyelesaikan masalah yang dimodelkan dengan proses biologi dari evolusi. Diharapkan dengan digunakannya algoritma genetika akan diperoleh optimasi penjadwalan terbaik dari kombinasi antara dosen, mata kuliah, ruang, waktu dan kelas. Berdasarkan pada latar belakang tersebut, maka dilakukan penelitian mengenai masalah penjadwalan dengan

Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 2, (2017) 29 menggunakan algoritma genetika untuk mengoptimasi penyusunan jadwal kuliah. Adapun judul yang ingin diteliti adalah Implementasi Sistem Penjadawlan Akademik di Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura dengan Algoritma Genetika. II. URAIAN PENELITIAN A. Algoritma Genetika Algoritma genetika adalah algoritma pencarian/heuristic yang didasarkan atas mekanisme seleksi alam dan evolusi biologis. Algoritma genetika pertama kali diperkenalkan oleh John Holland dalam bukunya yang berjudul Adaption in natural and artificial system, dan oleh De Jong dalam bukunya Adaption of the behaviour of a class of genetic adaptive systems, yang keduanya diterbitkan pada tahun 1975, yang merupakan dasar dari algoritma genetika [3]. Gambar. 1. Flowchart Algoritma Genetika. Teknik pencarian yang dilakukan oleh algoritma genetika bersamaan dengan solusi yang mungkin yang dikenal dengan istilah populasi. Individu yang terdapat dalam satu populasi disebut dengan isitilah kromosom. Kromosom ini merupakan suatu solusi yang masih berbentuk simbol. Populasi awal dibangun secara acak, sedangkan populasi berikutnya merupakan hasil evolusi kromosom-kromosom melalui proses iterasi yang disebut dengan istilah generasi. Pada setiap generasi, kromosom akan melalui proses evaluasi dengan menggunakan alat ukur yang disebut dengan fungsi fitness. Nilai fitness dari suatu kromosom akan menunjukkan kualitas kromosom dalam populasi tersebut. Generasi berikutnya dikenal dengan istilah anak (offspring) yang terbentuk dari gabungan dua kromosom generasi sekarang yang bertindak sebagai induk (parent) dengan menggunakan operator penyilangan, suatu kromosom dapat juga dimodifikasi dengan menggunakan operator mutasi. Populasi generasi yang baru dibentuk dengan cara menyeleksi nilai fitness dari kromosom induk (parent) dan nilai fitness dari kromosom anak (offspring), serta menolak kromosom-kromosom yang lainnya sehingga ukuran populasi (jumlah kromosom dalam suatu populasi) konstan. Setelah melalui beberapa generasi, maka algoritma ini akan konvergen ke kromosom terbaik. B. Struktur Umum Algoritma Genetika Algoritma genetika memberikan suatu pilihan bagi penentuan nilai parameter dengan meniru cara reproduksi genetik, pembentukan kromosom baru serta seleksi alami seperti yang terjadi pada mahluk hidup. Inisialisasi populasi awal dilakukan untuk menghasilkan solusi awal dari suatu permasalahan algoritma genetika. Inisialisasi ini dilakukan secara acak sebanyak jumlah kromosom yang diinginkan. Selanjutnya dihitung nilai fitness dan seterusnya dilakukan seleksi dengan menggunakan metode roda roullete, tournament atau ranking. Kemudian dilakukan perkawinan silang (crossover) dan mutasi. Setelah melalui beberapa generasi maka algoritma ini akan berhenti sebanyak generasi yang diinginkan. Sebagaimana halnya proses evolusi di alam, suatu algoritma genetika yang sederhana umumnya terdiri dari tiga operator yaitu: operator reproduksi, operator crossover(persilangan) dan operator mutasi. [4]. Ada dua hal penting yang harus dilakukan pada awal proses algoritma genetika. pertama, pendefinisian atau pengkodean kromosom yang merupakan solusi yang masih berbentuk simbol. Kedua, penentuan fungsi fitness atau fungsi obyektif. Dua hal ini berperan penting dalam algoritma genetika untuk menyelesaikan suatu masalah [4]. C. Istilah Umum Algoritma Genetika Dalam mempelajari algoritma genetika ada beberapa istilah yang harus dipahami, yaitu [5]: - Genotype (gen): sebuah nilai yang menyatakan satuan dasar yang membentuk suatu arti tertentu dalam satu kesatuan yang dinamakan kromosom. - Allele : nilai dari gen. - Kromosom: gabungan gen-gen yang membentuk nilai terentu. - Individu: merupakan suatu nilai atau keadaan yang menyatakan salah satu solusi yang mungkin dari permasalahan yang diangkat. - Populasi: merupakan sekumpulan individu yang akan diproses bersama dalam siklus evolusi. - Nilai fitness: menyatakan seberapa baik nilai dari suatu individu atau solusi yang didapatkan. - Generasi, merupakan satu siklus proses evolusi atau satu iterasi di dalam algoritma genetika. Dalam algoritma genetika nilai fitness dijadikan acuan dalam mencapai nilai optimal, dimana untuk masalah pencarian nilai maksimum maka yang dicari adalah nilai fitness tertinggi.

Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 2, (2017) 30 III. PERANCANGAN DAN HASIL A. Diagram Konteks Sistem Diagram konsteks pada sistem penjadwalan akademik dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar. 2. Diagram Konteks Sistem B. Gambaran Umum Sistem.Gambaran umum sistem yang dirancang dengan menggunakan algoritma genetika dapat dilihat pada Gambar 3. (crossover) dilakukan dengan penyilangan dua titik (two-point crossover) berdasarkan probabilitas crossover yang telah ditentukan dan mutase berdasarkan probabilitas mutase yang telah ditentukan. Setelah melalui beberapa generasi, maka algoritma ini akan menghasilkan kromosom terbaik yang merupkan solusi optimal. Keluaran merupakan hasil dari proses-proses utama yang terjadi pada sistem. Keluaran dari sistem berupa jadwal perkuliahan. C. Pengujian Aplikasi Pengujian aplikasi dilakukan dengan menggunakan pengujian Black Box untuk memeriksa kinerja antar komponen yang telah dibangun dan pengujian performansi untuk mengetahui parameter-parameter algoritma genetika yang optmal agar menghasilkan penjadwalan optimal dan mengetahui karakteristik bentrok dalam penggunaan metode algoritma genetika. D. Hasil Aplikasi Sistem penjadwalan yang dibangun berbasis web. Aplikasi ini dibangun untuk membuat jadwal kuliah secara otomatis dengan waktu yang relatif cepat dibandingkan cara konvensional. Berikut beberapa tampilan hasil perancangan aplikasi, yang diperlihat pada Gambar 4 sampai dengan Gambar 9. Gambar. 4. Tampilan Halaman Login. Gambar 4 merupakan tampilan halaman login dari sistem penjadwalan akademik. Gambar. 3. Gambaran Umum Sistem Gambaran umum sistem merupakan gambaran langkahlangkah penjadwalan dengan menggunakan algoritma genetika. Sistem penjadwalan yang dibangun memiliki beberapa proses berupa data masukkan, proses utama dan keluaran. Data masukkan membutuhkan data dosen, data mata kuliah, data pengajar, data ruangan, data waktu serta parameterparameter yang diperlukan untuk proses algoritma genetika seperti parameter populasi, probabilitas crossover, probabilitas mutasi dan jumlah generasi. Proses utama, menyatakan proses-proses utama yang terdapat pada perancangan sistem penjadwalan akademik menggunakan algoritma genetika, yaitu dimulai dari representasi kromosom dan inisialisasi populasi awal, evaluasi fitness dan seleksi ranking (rank-based selection), pindah silang Gambar. 5. Tampilan Halaman Dashboard Operator. Gambar 5 merupakan tampilan halaman dashboard operator dimana pada menu ini berisi informasi-informasi tentang komponen-komponen penjadwalan.

Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 2, (2017) 31 Gambar. 6. Tampilan Halaman Generate Penjadwalan. Gambar 6 merupakan tampilan halaman untuk generate jadwal kuliah. E. Hasil Pengujian Pengujian dilakukan pada sistem menggunakan metode black box yang akan memeriksa kinerja antar komponen yang telah dibangun dan juga pengujian performansi untuk menguji parameter-parameter algoritma genetika sehingga menghasilkan penjadwalan yang optimal. E.1 Hasil Pengujian Black Box Pengujian dengan Black Box dilakukan untuk menguji kesesuaian antara masukkan dengan hasil yang ditampilkan pada aplikasi. Hasil pengujian Black Box dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Pengujian Black Box No Fungsi Keterangan 1 Fungsi Login Berhasil 2 Manajemen Akun Operator Berhasil 3 Manajemen Data Dosen Berhasil 4 Manajemen Data Jam Berhasil 5 Manajemen Waktu Berhalangan Berhasil 6 Manajemen Data Hari Berhasil 7 Manajemen Data Pengajar Berhasil 8 Manajemen Data Mata Kuliah Berhasil 9 Manajemen Data Ruangan Berhasil 10 Proses Penjadwalan Berhasil Gambar. 7. Tampilan Input parameter algoritma genetika Gambar 7 merupakan tampilan input parameter algoritma genetika, dimana input dari parameter ini akan digunakan untuk proses algoritma genetika. Gambar. 8. Tampilan Output Jadwal Kuliah Gambar 8 merupakan tampilan output dari proses penjadwalan dengan menggunakan algoritma genetika. E.2 Hasil Pengujian Performansi Pengujian performansi dilakukan untuk mengetahui parameter-parameter algoritma genetika yang optmal agar menghasilkan penjadwalan optimal. Pada pengujian performansi ini terdapat 5 skenario. Skenario pertama akan menggunakan 40 mata kuliah, 40 jumlah kelas dan 2 ruangan. Skenario kedua akan menggunakan 40 mata kuliah, 40 jumlah kelas dan 3 ruangan. Skenario ketiga akan menggunakan 40 mata kuliah dan 60 jumlah kelas dan 3 ruangan. Skenario yang keempat akan menggunakan 40 mata kuliah, 60 jumlah kelas dan 4 ruangan dan Skenario Kelima akan menggunakan 60 jumlah kelas dan 3 ruangan serta mengimplementasikan kapasitas ruangan terhadap jumlah peserta. Pengujian dilakukan dengan menggunakan data jadwal teknik sipil fakultas teknik universitas tanjungpura pada semester genap tahun ajaran 2015/2016. E.2.1 Skenario Pertama Pada skenario pertama akan menguji parameter berupa banyaknya generasi, populasi dan kombinasi crossover dan mutasi untuk mengetahui parameter yang optimal. Pengujian dilakukan sebanyak 5 kali percobaan dan di ambil nilai rataratanya. Gambar. 9. Tampilan Export Dalam Excel Gambar 9 merupakan tampilan export jadwal dalam bentuk excel. Gambar. 10. Uji Coba Generasi Skenario Pertama

Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 2, (2017) 32 Berdasarkan Gambar 10, secara umum semakin banyaknya generasi maka persentase keberhasilan semakin meningkat dan semakin banyaknya generasi waktu yang dibutuhkan semakin banyak. Gambar. 11. Uji Coba Populasi Skenario Pertama Berdasarkan Gambar 11, secara umum semakin besar ukuran populasi maka persentase keberhasilannya semakin meningkat tetapi mengalami grafik naik turun karena terjadi konvergensi dimana kromosom mempunyai nilai yang berdekatan. Gambar. 14. Uji Coba Populasi Skenario Kedua Berdasarkan Gambar 14, secara umum semakin besar ukuran populasi maka persentase keberhasilannya semakin meningkat. Terlihat pada grafik dengan penambahan jumlah ruangan tingkat keberhasilannya mencapai 100%. Gambar. 12. Uji Coba Perbandingan Crossover dan Mutasi Skenario Pertama Berdasarkan Gambar 12, Persentase rata-rata terbaik adalah 92.20% pada kombinasi crossover rate 0.7 dan Mutation Rate 0.3. E.2.2 Skenario Kedua Pada skenario kedua akan menguji parameter-parameter algoritma genetika dengan penambahan jumlah ruangan. Gambar. 15. Uji Coba Perbandingan Crossover dan Mutasi Skenario Kedua Berdasarkan Gambar 15, persentase terbaik terdapat pada crossover rate 0.9, 0.8, dan 0.7 dan Mutation Rate 0.1, 0.2 dan 0.3. E.2.3 Skenario Ketiga Pada skenario ketiga akan menguji parameter-parameter algoritma genetika dengan penambahan data perkuliahan. Gambar. 13. Uji Coba Generasi Skenario Kedua Berdasarkan Gambar 13, jumlah generasi berpengaruh terhadap proses pada algoritma genetika yang terlihat pada persentasenya. Secara umum semakin banyak jumlah generasi maka persentase keberhasilannya semakin meningkat. Gambar. 16. Uji Coba Generasi Skenario Ketiga Berdasarkan Gambar 16, secara umum banyaknya jumlah generasi berpengaruh terhadap persentase keberhasilannya. Semakin banyak jumlah generasi maka persentase keberhasilannya semakin meningkat. Tetapi waktu yang diperlukan juga semakin lama.

Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 2, (2017) 33 Gambar. 17. Uji Coba Populasi Skenario Ketiga Berdasarkan Gambar 17, secara umum semakin besar ukuran populasi maka persentase keberhasilannya semakin meningkat. Gambar. 20. Uji Coba Populasi Skenario Keempat Berdasarkan Gambar 20, secara umum semakin besar ukuran populasi maka persentase keberhasilannya semakin meningkat. Tetapi ukuran populasi lainnya yang berdekatan mengalami naik turun, tetapi dengan selisih yang tidak signifikan. Kondisi ini disebut dengan konvergensi. Gambar. 18. Uji Coba Perbandingan Crossover dan Mutasi Skenario Ketiga Berdasarkan Gambar 18, persentase rata-rata terbaik pada kombinasi crossover rate 0.8 dan 0.7 dan Mutation Rate pada 0.2 dan 0.3. E.2.4 Skenario Keempat Pada skenario keempat akan menguji parameter-parameter algoritma genetika dengan penambahan data perkuliahan dan data ruangan. Gambar. 19. Uji Coba Generasi Skenario Keempat Berdasarkan Gambar 19, jumlah generasi berpengaruh terhadap hasil persentase keberhasilan penjadwalan akademik. Secara umum semakin banyaknya generasi maka persentase keberhasilannya semakin meningkat. Tetapi terjadi grafik naik turun. Kondisi ini yang disebut konvergenasi, artinya hampir semua kromosom mempunyai nilai yang berdekatan. Gambar. 21. Uji Coba Perbandingan Crossover dan Mutasi Skenario Keempat Berdasarkan Gambar 21, persentase rata-rata terbaik adalah 98.00% pada kombinasi crossover rate dan mutation rate 0.3. rata-rata persentase terendah adalah 81% pada kombinasi crossover 0.1 dan mutation rate 0.9. E.2.5 Skenario Kelima Skenario kelima menggunakan jumlah populasi 100 dengan banyak generasi 225 dan kombinasi crossover rate dan mutation rate adalah 0.7 dan 0.3. Parameter tersebut diambil karena pada skenario ketiga parameter tersebut dinilai menghasilkan solusi yang optimal. Dalam pengujian dilakukan sebanyak 5 kali dan dihitung rata-ratanya. Tabel 2 Pengujian Skenario Kelima Sebelum Implementasi Soft Constraint kapasitas kaungan Sesudah Implementasi Soft Constraint kapasitas ruangan Hard Soft Time Hard Soft Time Constraint Constraint Constraint Constraint 87% 75% 2.8 Menit 85.4% 93% 38.06 Menit Berdasarkan Tabel 2, penggunaan soft constraint kapasitas ruangan pada komputasi algoritma genetika mempengaruhi tingkat keberhasilan hard constraint. Meskipun perbedaan persentase keberhasilannya tidak terlalu signifikan. Dengan diimplementasikannya soft constraint kapasitas ruangan maka tingkat keberhasilan soft constraint-nya meningkat mencapai 93% dari 75%. Tetapi dengan diimplementasikannya soft

Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 2, (2017) 34 constraint tersebut maka waktu yang dibutuhkan untuk komputasi meningkat dari 2.8 menit menjadi 38.06 menit. Hal ini terjadi karena proses komputasi harus melakukan pengecekan terhadap jumlah peserta dan kapasitas ruangan pada setiap kromosom. F. Analisis Hasil Pengujian Rincian hasil analisis pengujian pada aplikasi sistem penjadwalan akademik dengan algoritma genetika adalah sebagai berikut : 1. Hasil pengujian Black Box menunjukkan bahwa komponenkomponen dari sistem telah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. 2. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa nilai parameter algoritma genetika berpengaruh terhadap hasil optimasi yang dihasilkan. Ukuran parameter yang kecil menyebabkan area pencarian algoritma genetika semakin sempit. Tetapi, ukuran parameter yang terlalu besar menyebabkan waktu komputasi semakin lama. 3. Berdasarkan hasil pengujian dari keempat skenario algoritma genetika dapat disimpulkan bahwa rasio jumlah total sks terhadap rasio ruangan dan waktu sangat berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan penjadwalan. 4. Dari keempat skenario tersebut dapat disimpulkan pelanggaran/bentrok yang sering terjadi pada komputasi algoritma ada pada bentrok penyimpangan waktu, dimana masih terjadi overlapping time pada hari dan ruangan yang sama. 5. Proses implementasi Soft Constraint kapasitas ruangan memakan waktu yang lama, karena pengecekan terhadap jumlah peserta dan kapasitas ruangan pada setiap kromosom. Mata Kuliah di Universitas Sebelas Maret, Prosiding SNST ke-5: Surakarta. [3] Putra, Yendrika. 2009. Aplikasi Penjadwalan Perkuliahan Menggunakan Algoritma Genetika. Riau. [4] Maharani, Febria. 2013. Sistem Penjadwalan Proyek Menggunakan Algoritma Genetika, Pekanbaru. [5] Adriana Fanggidae dan Fadly Rano Lado. 2015. Algoritma Genetika dan Penerapannya. Yogyakarta: Teknosain. [6] Abdul, Kadir. 2008. Dasar Perancangan dan Implementasi Database Relasional. Yogyakarta:Andi. [7] Arief, M.Rudianto. 2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP dan MySQL. Yogyakarta: Andi. [8] Larantika, Fitria. 2015. Sistem Penjadwalan Otomatis Menggunakan Algoritma Genetika di Fakultas Sains dan Teknologi, Yogyakarta. [9] Hanita, Mery. 2011. Penerapan Algoritma Genetika pada Penjadwalan Mata Kuliah (Studi Kasus:Program Studi Matematika FMIPA Universitas Bengkulu), Bengkulu. [10] Kusumadewi, Sri. 2003. Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya). Graha Ilmu. Yogyakarta. [11] Nidhra, Srinivas dan Dondeti, Jagruthi. 2012, Black Box And White Box Testing Techniques A Literature Review, International Journal Of Embedded Systems and Applications (IJESA) Vol.2, No.2,8-9. [12] Suhartono, Entot. 2015. Optimasi Penjadwalan Mata Kuliah dengan Algoritma Genetika. Vol 11, No 5:Semarang. [13] Wiga Ayu P., Arif Junaidi, dan Retno Aulia V., 2013, Penjadwalan Mata Kuliah Menggunakan Algoritma Genetika di Jurusan Sistem Informasi ITS, Vol 2. No.1:Surabaya. IV. KESIMPULAN/RINGKASAN Berdasarkan hasil dan analisis terhadap implementasi algoritma genetika pada sistem penjadwalan akademik di fakultas teknik universitas tanjungpura, dapat disimpulkan bahwa : 1. Analisis manual akan berbeda dengan hasil pengujian, karena proses komputasi algoritma genetika berdasarkan nilai acak yang dibangkitkan pada masing-masing kromosom. 2. Karakteristik bentrok yang sering terjadi di dalam komputasi algoritma genetika adalah karakteristik bentrok penyimpangan waktu. 3. Tingkat keberhasilan penjadwalan menggunakan algoritma genetika sangat bergantung pada rasio ruangan dan waktu terhadap rasio total jumlah sks. DAFTAR PUSTAKA [1] Marwana. 2012. Optimasi Penjadwalan Mata Kuliah Menggunakan Algoritma Genetika Berbasis Permintaan Mahasiwa, Prosiding Konferensi Nasional Ilmu Komputer 2012. [2] Teno Siswono dan Sarngadi Palgunadi, 2014. Analisa Kombinasi Algoritma Genetika dengan Algoritma Palgunadi untuk Penjadwalan