KONJUNGSI ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA DI SMA NEGERI 1 MOJOLABAN

dokumen-dokumen yang mirip
Diajukan Oleh: Sinta Candra Timur A

KONJUNGSI KOORDINATIF ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK SETARA PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MOJOLABAN

KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGUNAKAN PREPOSISI PADA KARANGAN EKSPOSISI KELAS X DI SMA NEGERI 1 MOJOLABAN

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI

LAPORAN PENELITIAN TIM PASCASARJANA POLA PENGGUNAAN SATUAN LINGUAL YANG MENGANDUNG PRONOMINA PERSONA PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN DAN HADIS

Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KONJUNGSI DALAM KALIMAT MAJEMUK SISWA KELAS X SMK (STUDI KASUS MULTISITUS)

ANALISIS PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF PADA RUBRIK HUKUM DAN KRIMINAL DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI AGUSTUS-OKTOBER 2013

KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI PADA KARANGAN PENULISAN BAHASA PETUNJUK SISWA KELAS VIII SMP N 2 GATAK

ANALISIS RAGAM KALIMAT DAN HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AR-RUM

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011

PELESAPAN FUNGSI SINTAKTIK DALAM KALIMAT MAJEMUK BAHASA INDONESIA THE ELLIPIS OF THE SYNTACTIC IN THE INDONESIAN LANGUANGE COMPOUND SENTENCE

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi atau terbesar. Wacana direalisasikan dalam bentuk yang utuh berupa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.

DESKRIPSI KALIMAT MAJEMUK DALAM GAMBAR TAMPILAN BLACKBERRY MESSENGER SEBAGAI BAHAN AJAR PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP

RISKI EKA AFRIANTI NIM

ASPEK GRAMATIKAL KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINAIF DALAM KARANGAN ARGUMENTATIF SISWA X TKJB SMK MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Oktorita Kissanti Rahayu

ANALISIS KALIMAT BERVARIASI BERITA-PERINTAH-TANYA PADA SURAT ALBAQARAH

KEAMBIGUITASAN MAKNA DALAM BERITA PENDIDIKAN DI SURAT KABAR PADANG EKSPRES (KAJIAN SEMANTIK) ABSTRACT

STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN DESKRIPSI MAHASISWA PROGRAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI PADA KARANGAN SISWA KELAS XI KEPERAWATAN 2 SMK N 1 BANYUDONO BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

KALIMAT TANYA PESERTA BIMBINGAN SMART GENIUS SANDEN BANTUL YOGYAKARTA SEBUAH KAJIAN DESKRIPTIF

KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGUNAKAN PREPOSISI PADA KARANGAN EKSPOSISI KELAS X DI SMA NEGERI 1 MOJOLABAN SKRIPSI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dimaksudkan untuk

JENIS DAN MAKNA KONJUNGSI PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAH AL-MA IDAH

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF DALAM DAKWAH DI RADIO NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS PADA TEKS DALAM BUKU PAKET BAHASA INDONESIA KELAS X SMA KURIKULUM 2013

I. PENDAHULUAN. Terampil berbahasa Indonesia merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Juni 2013 KONJUNGSI DALAM KARANGAN SISWA KELAS X SMAN 1 REBANG TANGKAS TP 2012/2013

RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT AS-SAJDAH

BAB I PENDAHULUAN. sarana yang berfungsi untuk mengungkapkan ide, gagasan, pikiran dan

ANALISIS KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF PADA LAPORAN PERJALANAN SISWA KELAS XII IPS 3 SMA NEGERI 1 SUMBERLAWANG SKRIPSI

PENGGUNAAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA PENYAMPAIAN CERITA PRIBADI ANAK KELAS V DI SD KUNTI ANDONG BOYOLALI

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN ANTARKLAUSA DALAM LAPORAN KARYA TULIS ILMIAH SISWA KELAS XI MAN WONOKROMO BANTUL

ANALISIS KELENGKAPAN TEKS PETUNJUK DENAH PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI. Oleh: Heni Susanti A

BAB I PENDAHULUAN. gramatikal dalam bahasa berkaitan dengan telaah struktur bahasa yang berkaitan. dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat.

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya.sarana yang paling vital untuk menenuhi kebutuhan tersebut adalah

BASINDO Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol 1 No 1 - April 2017 (14-24)

KAJIAN FRASA NOMINA BERATRIBRUT PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN SURAT AL-AHZAB NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

commit to user 1 BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS KONJUNGSI ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAH AL HAJJ

SATUAN LINGUAL YANG MENGANDUNG PRONOMINA PERSONA PERTAMA PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN. Naskah Publikasi

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS)

KESALAHAN PENULISAN KONJUNGTOR DALAM NOVEL GARIS WAKTU: SEBUAH PERJALANAN MENGHAPUS LUKA KARYA FIERSA BESARI

PELESAPAN STRUKTUR KALIMAT BAHASA IKLAN SEBAGAI INOVASI BAHAN AJAR KALIMAT MAJEMUK BAHASA INDONESIA SMP KELAS VII SEMESTER 1

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

ANALISIS PENGGUNAAN KONJUNGSI DAN TANDA BACA DALAM TEKS LHO PADA SISWA SMA KELAS X

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang

INTERFERENSI BAHASA INDONESIA DALAM PEMAKAIAN BAHASA INGGRIS PADA WACANA TULIS SISWA

PEMAKAIAN PERPADUAN LEKSEM BAHASA INDONESIA DALAM TABLOID NOVA EDISI JULI Jurnal Publikasi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kajian ini mengungkapkan pemarkah kohesi gramatikal dan pemarkah kohesi

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA PENULISAN PENGALAMAN PRIBADI SISWA KELAS X A SMK BATIK 2 SURAKARTA JURNAL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN SEMANTIS ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA KUMPULAN CERPEN BERJUANG DI TANAH RANTAU KARYA A. FUADI, DKK.

BAB I PENDAHULUAN. Istilah sintaksis berasal dari bahasa Yunani (Sun + tattein) yang berarti

ANALISIS PENGGUNAAN BENTUK MUBAZIR KATA PADA KARANGAN SISWA KELAS XI MIPA 2 DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

ANALISIS BENTUK PASIF PADA JUDUL BERITA SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI MEI 2013

ANALISIS KETERANGAN ASPEK PADA CERPEN SURAT KABAR SOLOPOS EDISI BULAN DESEMBER 2012 (TINJAUAN SINTAKSIS) NASKAH PUBLIKASI

AMBIGUITAS FRASA NOMINA PADA JUDUL ARTIKEL SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS SEPTEMBER-OKTOBER 2013 NASKAH PUBLIKASI

VARIASI DAN KETEPATAN PENGGUNAAN KONJUNGSI PADA KOLOM SURAT PEMBACA DI KORAN KOMPAS SEBAGAI BAHAN AJAR MENULIS OPINI SISWA SMA KELAS XII

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA N GONDANGREJO

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dasar. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang dihasilkan dari alat

KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI INTRAKALIMAT PADA KARANGAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI I NGEMPLAK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DALAM KUMPULAN CERPEN KOMPAS 2014 TART DI BULAN HUJAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS VII SMP

SARANA KOHESI DALAM CERPEN ROBOHNYA SURAU KAMI KARYA A. A. NAVIS. Jurnal Skripsi. Oleh TENRI MAYORE NIM JURUSAN SASTRA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang efektif. Bahasa dan proses

BENTUKAN KATA DALAM KARANGAN BAHASA INDONESIA YANG DITULIS PELAJAR THAILAND PROGRAM DARMASISWA CIS-BIPA UM TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

ABILITY TO WRITE THE ESSAY DESCRIPTION CLASS X SMAN 2 SINGINGI

PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONJOL KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH MOMON PRATAMA NPM.

ANALISIS PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA PADA KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS X SMKN 3 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. dan analisis, yaitu mendeskripsikan dan menganalisis verba berprefiks ber- dalam

Diajukan Oleh: KISWADI A

KOHESI DAN KOHERENSI RUBRIK BERITA MAJALAH MANDUTA TAHUN SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

ANALISIS KALIMAT PERINTAH PADA CERITA ANAK DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-DESEMBER 2012

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

KEKEEFEKTIFAN PENULISAN SURAT RESMI DI KANTOR CAMAT KECAMATAN KUMUN DEBAI KOTA SUNGAI PENUH

BAB I PENDAHULUAN. Alquran merupakan wahyu Allah swt yang diwahyukan kepada Nabi

BAB I PENDAHULUAN. Para ahli bahasa selalu menghimbau agar pemakaian bahasa senantiasa berusaha untuk

DESKRIPSI KALIMAT MAJEMUK DALAM GAMBAR TAMPILAN BLACKBERRY MESSENGER SEBAGAI BAHAN AJAR PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP

ANALISIS KLAUSA SUBORDINASI DALAM WACANA BERITA OTOMOTIF PADA TABLOID OTOMOTIF NOVEMBER 2016

FUNGSI KETERANGAN DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT DALAM KOMPAS MINGGU

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

BAB VI TATARAN LINGUISTIK SINTAKSIS

III. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian

RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA WACANA KUMPULAN CERPEN DARI SITUS SKRIPSI

NASKAH PUBLIKASI KELAS KATA DAN BENTUK KALIMAT DALAM KALIMAT MUTIARA BERBAHASA INDONESIA SERTA TATARAN PENGISINYA

CAMPUR KODE TUTURAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR: Studi Kasus di Kelas VII SMP Negeri 20 Padang

ANALISIS KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF PADA LAPORAN PERJALANAN SISWA KELAS XII IPS 3 SMA NEGERI 1 SUMBERLAWANG

BAB I PENDAHULUAN. Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan

ANALISIS BENTUK FRASA DAN KLAUSA TAJUK RENCANA BATAM POS EDISI FEBRUARI 2016

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN SURAH AL AHZAB

ANALISIS DAN KOREKSI KESALAHAN PENALARAN PADA PENGGUNAAN BAHASA PAPAN PERINGATAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA SKRIPSI

DEIKSIS PERSONA DALAM TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS EDISI NOVEMBER 2015 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KURIKULUM 2013

NASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI

MAKNA ADVERBIA PENANDA ASPEK PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN (TTA)

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA CERITA ANAK DI SKRIPSI

Transkripsi:

KONJUNGSI ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA DI SMA NEGERI 1 MOJOLABAN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh: SINTA CANDRA TIMUR A310130058 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

KONJUNGSI ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA DI SMA NEGERI 1 MOJOLABAN Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk untuk (1) Mendeskripsikan wujud penggunaan konjungsi antarklausa dalam kalimat majemuk bertingkat pada karangan eksposisi siswa di SMA Negeri 1 Mojolaban dan (2) Menganalisis ketepatan penggunaan konjungsi subordinatif terhadap kejelasan isi paragraf pada karangan eksposisi siswa di SMA Negeri 1 Mojolaban. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak, kemudian dilanjutkan dengan teknik catat. Teknik analisis data menggunakan metode agih, teknik lesap, dan teknik baca markah. Teknik keabsahan data yang digunakan adalah trianggulasi teori. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 5 wujud penggunaan konjungsi subordinatif, yaitu konjungsi subordinatif penyebaban, konjungsi subordinatif persyaratan, konjungsi subordinatif tujuan, konjungsi subordinatif kewaktuan, dan konjungsi subordinatif pengakibatan. Ketepatan penggunaan konjungsi subordinatif ditemukan pada konjungsi subordinatif penyebaban, konjungsi subordinatif persyaratan, konjungsi subordinatif tujuan, konjungsi subordinatif kewaktuan, dan konjungsi subordinatif pengakibatan. Ketidaktepatan penggunaan konjungsi subordinatif ditemukan pada konjungsi subordinatif penyebaban, konjungsi subordinatif persyaratan, konjungsi subordinatif tujuan, dan konjungsi subordinatif pengakibatan. Kata kunci: kalimat majemuk, konjungsi, teks eksposisi. Abstract This study aims to (1) Describe the use of conjunctions between clusters in compound sentences in the exposition of students in SMA Negeri 1 Mojolaban and (2) Analyze the accuracy of subordinate conjunction use on clarity of the contents of the paragraph on the exposition of students in SMA Negeri 1 Mojolaban. The type of this research is descriptive qualitative. Technique of data collecting using technique of refer to, then continued with technique note. The technique of data validity used is triangulation theory. Technique of data analysis using method of agih, technique of lesap, and technique of read markah. Based on the result of the research, there are 5 forms of subordinate conjunctive usage, subordinate conjunction causation, subordinative conjunction of requirement, subordinate conjunction of purpose, subordinate conjunction of timority, and subordinative conjunction of involvement. The accuracy of the use of subordinate conjunctions is found in subordinating conjunctions of causes, subordinative conjunctions of requirements, subordinative conjunctions of goals, subordinate conjunctions of timor, and subordinative conjunctive engagement. Inaccurate use of subordinate conjunctions is found in subordinate conjunctive conjunctions, subordinative conjunctions of requirements, subordinate conjunctive goals, and subordinative engagement conjunctions. Keywords: compound sentences, conjunctions, exposition texts. 1

1. PENDAHULUAN Keterampilan menggunakan konjungsi atau kata hubung merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh siswa dalam kegiatan menulis agar menghasilkan kalimat yang efektif. Konjungsi dibagi menjadi dua, yaitu konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif. Walaupun ada dua jenis konjungsi, fokus peneliti mengkaji penggunaan konjungsi subordinatif karena penggunaannya paling dominan dalam penulisan teks eksposisi siswa. Kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia tingkat SMA kelas X semester 1 dalam kurikulum 2013 salah satunya adalah menulis teks eksposisi. Tulisan tersebut tidak lepas dari penggunaan konjungsi untuk menghubungkan dua klausa atau lebih dalam kalimatnya. Tulisan teks eksposisi siswa SMA Negeri 1 Mojolaban tahun ajaran 2016/2017 banyak ditemukan kesalahan, baik penggunaan maupun penempatan khususnya konjungsi subordinatif dalam kalimat majemuk bertingkat. Hal ini disebabkan pada kurikulum 2013, materi konjungsi tidak terdapat materi khusus dan tidak dibahas secara mendalam. Hal tersebut yang melatarbelakangi masih banyaknya kesalahan penulisan konjungsi dalam kalimat majemuk bertingkat. Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk menganalisis wujud penggunaan konjungsi subordinatif pada karangan eksposisi siswa. Penelitian itu diberi judul Konjungsi Antarklausa dalam Kalimat Majemuk Bertingkat pada Karangan Eksposisi Siswa di SMA Negeri 1 Mojolaban. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan wujud penggunaan konjungsi antarklausa dalam kalimat majemuk bertingkat pada karangan eksposisi siswa di SMA Negeri 1 Mojolaban, (2) Menganalisis ketepatan dan dampak penggunaan konjungsi subordinatif terhadap kejelasan isi paragraf pada karangan eksposisi siswa di SMA Negeri 1 Mojolaban. Konjungsi adalah kategori yang berfungsi untuk meluaskan satuan yang lain dalam konstruksi hipotaksis, dan selalu menghubungkan dua satuan lain atau lebih dalam konstruksi. Konjungsi menghubungkan bagian-bagian ujaran yang setataran atau yang tidak setataran (Kridalaksana, 2005:102). 2

Konjungsi adalah kategori yang menghubungkan kata dengan kata, klausa dengan klausa, atau kalimat dengan kalimat; bisa juga paragraf dengan paragraf (Chaer, 2009:81-82). Konjungsi subordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua konstituen yang kedudukannya tidak sederajat. Ada konstituen atasan dan ada konstituen bawahan (Chaer, 2009:82). Penelitian yang dilakukan oleh Ratnawati (2015) berjudul Penggunaan Konjungsi pada Bahasa Tulis Pembelajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing. Persamaan penelitian Ratnawati dengan penelitian ini adalah sama-sama ditemukan penggunaan konjungsi subordinatif tujuan, konjungsi subordinatif pengakibatan/hasil, dan konjungsi subordinatif kewaktuan. Perbedaannya adalah peneliti menemukan penggunaan konjungsi subordinatif penyebaban dan konjungsi subordinatif persyaratan sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Ratnawati ditemukan penggunaan konjungsi subordinatif perbandingan, konjungsi subordinatif alat, konjungsi subordinatif atributif, dan konjungsi subordinatif konsesif. Penelitian yang dilakukan oleh Septianingrum (2016) berjudul Konjungsi dalam Kalimat Majemuk Siswa Kelas X SMK (Studi Kasus Multisitus). Persamaan penelitian Septianingrum dengan penelitian ini adalah sama-sama ditemukan penggunaan konjungsi subordinatif penyebaban, konjungsi subordinatif tujuan, konjungsi subordinatif kewaktuan, dan konjungsi subordinatif persyaratan. Perbedaannya adalah peneliti menemukan penggunaan konjungsi subordinatif pengakibatan sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Septianingrum ditemukan penggunaan konjungsi subordinatif konsesif dan konjungsi subordinatif atributif. Penelitian yang dilakukan oleh Martinez (2015) berjudul Use of Conjunctions in the Compositions of Secondary Education Students. Persamaan penelitian Martinez dengan penelitian ini adalah sama-sama ditemukan sedikit variasi penggunaan konjungsi dari peserta didik. Perbedaannya adalah peneliti menemukan kesulitan yang dialami peserta didik dalam menggunakan konjungsi penyebaban dan persyaratan sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Martinez 3

ditemukan kesulitan yang dialami peserta didik dalam menggunakan konjungsi berlawanan dan aditif. Penelitian yang dilakukan oleh Markhamah (2015) berjudul Peran yang Diisi oleh Satuan Lingual Berpronomina Persona Pertama pada Teks Terjemahan Alquran. Hasil penelitian ini menunjukkan peran yang diisi oleh satuan lingual yang ber-ppi meliputi peran pelaku, peran diterangkan/digolongkan, peran arah/tujuan, peran tindakan/perbuatan, peran dikenal, peran tindakan pasif, peran penjelas, peran pemerolehan, peran keberadaan, peran objektif, peran penerima, peran waktu, peran pengalam, peran peruntukkan, peran penderita, dan peran milik. Penelitian yang dilakukan oleh Markhamah (2014) berjudul Efektivitas Model Materi Ajar Sintaksis Berbasis Teks Terjemahan Alquran dan Persepsi Mahasiswa terhadap Model Itu. Hasil penelitian ini menunjukkan terjadi kenaikan nilai rata-rata pretes ke postes, nilai terendah pretes dan postes, dan nilai tertinggi pretes dan postes. Peningkatan nilai rata-rata pretes ke postes sebesar 53 poin (dari nilai rata-rata 23,5 menjadi 76,5). Nilai terendah pretes 5 naik menjadi 35 pada postes dan nilai tertinggi pada postes naik dari 35 menjadi 95. Penelitian yang dilakukan oleh Markhamah (2014) berjudul Bentuk Campur Kode pada Teks Terjemahan Alquran. Hasil penelitian ini menunjukkan bentuk campur kode yang ditemukan pada TTA terdiri atas kalimat, frasa, kata berimbuhan, dan kata tunggal. Campur kode yang berupa kata tunggal kebanyakan berupa nomina dan yang berupa kata berimbuhan kebanyakan berupa verba. Campur kode yang berbentuk frasa kebanyakan berupa frasa yang kedua unsurnya BA dan termasuk frasa nomina. 2. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Bogdan dan Tylor (dalam Moleong, 2007:4) mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Data dalam penelitian ini berupa kalimat 4

yang menunjukkan adanya konjungsi subordinatif dalam kalimat majemuk bertingkat pada karangan eksposisi siswa di SMA Negeri 1 Mojolaban. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak, kemudian dilanjutkan dengan teknik catat yakni teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan pencatatan hasil penyimakan penggunaan bahasa. Teknik analisis data menggunakan metode agih, teknik lesap, dan teknik baca markah. Metode agih adalah metode yang alat penentuannya di dalam menjadi bagian dari bahasa (langue) yang bersangkutan (Sudaryanto, 2015:15). Teknik keabsahan data yang digunakan adalah trianggulasi teori. Patton (dalam Sutopo, 2006:98) menyatakan bahwa triangulasi teori dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji. 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Konjungsi subordinatif pada karangan eksposisi siswa di SMA Negeri 1 Mojolaban kelas X IPA 1 terdiri dari konjungsi subordinatif penyebaban, konjungsi subordinatif persyaratan, konjungsi subordinatif tujuan, konjungsi subordinatif kewaktuan, dan konjungsi subordinatif pengakibatan. Berikut ini disajikan wujud dan ketepatan penggunaan konjungsi subordinatif dalam karangan eksposisi siswa. KE1 P1 K1 : Karangan Eksposisi ke-1 : Paragraf ke-1 : Kalimat ke-1 3.1 Wujud Penggunaan Konjungsi Subordinatif 3.1.1 Konjungsi Subordinatif Penyebaban (1) Hutan merupakan sumber daya alam yang tidak ternilai karena di dalamnya terkandung keanekaragaman hayati sebagai sumber plasma nutfah, sumber hasil hutan kayu dan non kayu, pengatur tata air, pencegah banjir, dan erosi tanah. (KE9/P1/K2) Kalimat pada data (1) menggunakan konjungsi subordinatif penyebaban dengan kata hubung karena. Konjungsi subordinatif 5

karena berfungsi menyatakan hubungan sebab. Hubungan sebab yang dimaksud, yaitu karena di dalamnya terkandung keanekaragaman hayati sebagai sumber plasma nutfah, sumber hasil hutan kayu dan non kayu, pengatur tata air, pencegah banjir, dan erosi tanah maka hutan merupakan sumber daya alam yang tidak ternilai. 3.1.2 Konjungsi Subordinatif Persyaratan (2) Jika penebangan hutan dilakukan terus menerus tanpa ada penanaman kembali maka hutan akan gundul. (KE3/P2/K2) Kalimat pada data (2) menggunakan konjungsi subordinatif persyaratan dengan kata hubung jika. Konjungsi subordinatif jika berfungsi menyatakan hubungan syarat. Konjungsi persyaratan menghubungkan klausa jika penebangan hutan dilakukan terus menerus tanpa ada penanaman kembali dengan klausa hutan akan gundul. Hubungan syarat yang dimaksud, yaitu jika penebangan hutan dilakukan terus menerus tanpa ada penanaman hutan kembali, hutan akan gundul. 3.1.3 Konjungsi Subordinatif Tujuan (3) Peraturan tersebut dibuat agar alam di Indonesia tetap terjaga. (KE6/P3/K3) Kalimat pada data (3) menggunakan konjungsi subordinatif tujuan ditandai dengan kata hubung agar yang terletak di tengah kalimat. Konjungsi subordinatif tujuan berfungsi menyatakan hubungan tujuan dilakukannya tindakan yang disebutkan pada induk kalimat. Konjungsi subordinatif tujuan menghubungkan klausa peraturan tersebut dibuat dengan klausa agar alam di Indonesia tetap terjaga. Tujuan yang dimaksud adalah agar alam di Indonesia tetap terjaga. 3.1.4 Konjungsi Subordinatif Kewaktuan (4) Banjir adalah peristiwa alam yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. (KE11/P1/K1) Kalimat pada data (4) menggunakan konjungsi subordinatif kewaktuan ditandai dengan kata hubung ketika yang terletak di 6

tengah kalimat. Konjungsi subordinatif kewaktuan berfungsi menyatakan hubungan waktu antara dua peristiwa. Konjungsi kewaktuan menghubungkan klausa banjir adalah peristiwa alam yang terjadi dengan klausa ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Hubungan waktu yang dimaksud adalah ketika air merendam daratan, banjir terjadi. 3.1.5 Konjungsi Subordinatif Pengakibatan (5) Selain itu, banyaknya sampah di sungai juga menyebabkan tersumbatnya aliran sungai sehingga drainase tidak lancar. (KE11/P2/K3) Kalimat pada data (5) menggunakan konjungsi subordinatif pengakibatan dengan kata hubung sehingga. Konjungsi subordinatif sehingga berfungsi menyatakan hubungan akibat. Konjungsi subordinatif pengakibatan menghubungkan klausa banyaknya sampah di sungai juga menyebabkan tersumbatnya aliran sungai dengan klausa sehingga drainase tidak lancar. Akibat dari banyaknya sampah di sungai, yaitu drainase tidak lancar. 3.2 Ketepatan Penggunaan Konjungsi Subordinatif 3.2.1 Penggunaan Konjungsi Subordinatif yang Tepat 3.2.1.1 Konjungsi Subordinatif Penyebaban (1) Hutan merupakan sumber daya alam yang tidak ternilai karena di dalamnya terkandung keanekaragaman hayati sebagai sumber plasma nutfah, sumber hasil hutan kayu dan non kayu, pengatur tata air, pencegah banjir, dan erosi tanah. (KE9/P1/K2) Penggunaan konjungsi karena dalam kalimat pada data (1) sudah tepat karena dapat diletakkan di tengah kalimat. Konjungsi subordinatif karena dapat menyatakan hubungan sebab. Anak kalimat pada data (1) karena di dalamnya terkandung keanekaragaman hayati sebagai sumber plasma nutfah, sumber hasil hutan kayu dan non kayu, pengatur tata air, pencegah banjir, dan erosi tanah bersifat tegar, apabila posisinya diubah kalimatnya tidak gramatikal. 7

3.2.1.2 Konjungsi Subordinatif Persyaratan (2) Jika kita ingin membangun pemukiman, kita harus mempertimbangkan dampak baik dan buruknya. (KE36/P4/K2) Penggunaan konjungsi jika dalam kalimat pada data (2) sudah tepat karena dapat diletakkan di awal kalimat. Konjungsi subordinatif persyaratan menghubungkan klausa jika kita ingin membangun pemukiman dengan klausa kita harus mempertimbangkan dampak baik dan buruknya. Anak kalimat pada data (2) jika kita ingin membangun pemukiman bersifat longgar sehingga posisinya dapat diubah tanpa mengubah kegramatikalan kalimat. 3.2.1.3 Konjungsi Subordinatif Tujuan (3) Peraturan tersebut dibuat agar alam di Indonesia tetap terjaga. (KE6/P3/K3) Penggunaan konjungsi agar dalam kalimat pada data (3) sudah tepat karena dapat diletakkan di tengah kalimat. Konjungsi subordinatif agar dapat menyatakan hubungan tujuan. Konjungsi subordinatif tujuan menghubungkan klausa peraturan tersebut dibuat dengan klausa agar alam di Indonesia tetap terjaga. Anak kalimat pada data (3) agar alam di Indonesia tetap terjaga bersifat tegar, apabila posisinya diubah kalimatnya tidak gramatikal. 3.2.1.4 Konjungsi Subordinatif Kesewaktuan (4) Banjir adalah peristiwa alam yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. (KE11/P1/K1) Penggunaan konjungsi ketika dalam kalimat pada data (4) sudah tepat karena dapat diletakkan di tengah kalimat. Konjungsi subordinatif ketika dapat menyatakan hubungan waktu. Anak kalimat pada data (4) ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan bersifat tegar, apabila posisinya diubah kalimatnya tidak gramatikal. 8

3.2.1.5 Konjungsi Subordinatif Pengakibatan (5) Selain itu, banyaknya sampah di sungai juga menyebabkan tersumbatnya aliran sungai sehingga drainase tidak lancar. (KE11/P2/K3) Penggunaan konjungsi sehingga dalam kalimat pada data (5) sudah tepat karena dapat diletakkan di tengah kalimat. Konjungsi subordinatif sehingga dapat menyatakan hubungan akibat. Anak kalimat pada data (5) sehingga drainase tidak lancar bersifat tegar, apabila posisinya diubah kalimatnya tidak gramatikal. 3.2.2 Penggunaan Konjungsi Subordinatif yang Tidak Tepat 3.2.2.1 Konjungsi Subordinatif Penyebaban (1) Sebaiknya kebiasaan masyarakat yang buruk tersebut ditegur dan dilarang. Karena hal tersebut berdampak buruk bagi alam dan juga masyarakat. (KE13/P3/K3) Penggunaan konjungsi karena dalam kalimat pada data (1) tidak tepat karena penempatan konjungsi yang tidak tepat. Kalimat pada data (1) konjungsi karena tidak dapat diletakkan di awal kalimat karena tidak ada keterangan yang menduduki fungsi sebagai induk kalimat sehingga posisinya tidak dapat diubah. Hubungan sebab pada kalimat tersebut menjadi tidak jelas. Pembetulan: (1a) Masyarakat sebaiknya ditegur dan dilarang karena kebiasaan tersebut berdampak buruk bagi alam dan masyarakat. 3.2.2.2 Konjungsi Subordinatif Persyaratan (2) Jika penebangan hutan dilakukan terus menerus tanpa ada penanaman kembali maka hutan akan gundul. (KE3/P2/K2) Penggunaan konjungsi jika dalam kalimat pada data (2) tidak tepat karena penggunaan konjungsi rangkap yang tidak tepat. Kalimat pada data (2) induk kalimat dan anak kalimat sama-sama didahului oleh konjungsi sehingga mengaburkan kedudukan induk kalimat dan anak kalimatnya. Konjungsi maka sebaiknya dihilangkan agar diketahui induk kalimat dan anak kalimatnya sehingga dapat menyatakan hubungan syarat. 9

Jika konjungsi terletak di awal kalimat, anak kalimat dan induk kalimat harus dipisahkan dengan tanda koma. Pembetulan: (2a) Jika penebangan hutan dilakukan terus menerus tanpa ada penanaman kembali, hutan akan gundul. 3.2.2.3 Konjungsi Subordinatif Tujuan (3) Semakin meningkatnya populasi manusia dan menyempitnya lahan untuk tempat tinggal menjadi alasan orang untuk membakar hutan dan membuka lahan baru. (KE21/P1/K2) Penggunaan konjungsi untuk dalam kalimat pada data (3) tidak tepat karena penggunaan konjungsi rangkap yang tidak tepat. Konjungsi untuk pada klausa lahan untuk tempat tinggal sebaiknya dihilangkan agar diketahui induk kalimat dan anak kalimatnya sehingga dapat menyatakan hubungan tujuan. Pembetulan: (3a) Semakin meningkatnya populasi manusia dan menyempitnya lahan untuk tempat tinggal menjadi alasan orang untuk membakar hutan dan membuka lahan baru. 3.2.2.4 Konjungsi Subordinatif Pengakibatan (4) Ketiga, banjir juga menyebabkan jatuhnya korban jiwa. Sehingga banjir banyak menyebabkan efek negatif. (KE35/P2/K5) Penggunaan konjungsi sehingga dalam kalimat pada data (4) tidak tepat karena penempatan konjungsi yang tidak tepat. Konjungsi sehingga tidak dapat diletakkan di awal kalimat. Klausa banjir juga menyebabkan jatuhnya korban jiwa dengan klausa sehingga banjir banyak menyebabkan efek negatif sebaiknya diubah menjadi satu kalimat agar dapat menyatakan hubungan akibat. Pembetulan: (4a) Ketiga, banjir juga menyebabkan jatuhnya korban jiwa sehingga banjir banyak menyebabkan efek negatif. Berkaitan dengan penelitian yang relevan tentang penggunaan konjungsi subordinatif pada karangan eksposisi siswa, akan dipaparkan persamaan dan 10

perbedaan yang ditemukan dari hasil penelitian terdahulu. Penelitian yang dilakukan oleh Ratnawati (2015) berjudul Penggunaan Konjungsi pada Bahasa Tulis Pembelajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing. Persamaan penelitian Ratnawati dengan penelitian ini adalah sama-sama ditemukan penggunaan konjungsi subordinatif tujuan, konjungsi subordinatif pengakibatan/hasil, dan konjungsi subordinatif kewaktuan. Perbedaannya adalah peneliti menemukan penggunaan konjungsi subordinatif penyebaban dan konjungsi subordinatif persyaratan sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Ratnawati ditemukan penggunaan konjungsi subordinatif perbandingan, konjungsi subordinatif alat, konjungsi subordinatif atributif, dan konjungsi subordinatif konsesif. Penelitian yang dilakukan oleh Septianingrum (2016) berjudul Konjungsi dalam Kalimat Majemuk Siswa Kelas X SMK (Studi Kasus Multisitus). Persamaan penelitian Septianingrum dengan penelitian ini adalah sama-sama ditemukan penggunaan konjungsi subordinatif penyebaban, konjungsi subordinatif tujuan, konjungsi subordinatif kewaktuan, dan konjungsi subordinatif persyaratan. Perbedaannya adalah peneliti menemukan penggunaan konjungsi subordinatif pengakibatan sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Septianingrum ditemukan penggunaan konjungsi subordinatif konsesif dan konjungsi subordinatif atributif. Penelitian yang dilakukan oleh Martinez (2015) berjudul Use of Conjunctions in the Compositions of Secondary Education Students. Persamaan penelitian Martinez dengan penelitian ini adalah sama-sama ditemukan sedikit variasi penggunaan konjungsi dari peserta didik. Perbedaannya adalah peneliti menemukan kesulitan yang dialami peserta didik dalam menggunakan konjungsi penyebaban dan persyaratan sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Martinez ditemukan kesulitan yang dialami peserta didik dalam menggunakan konjungsi berlawanan dan aditif. 4. PENUTUP Penelitian didasarkan pada hasil karangan eksposisi siswa di SMA Negeri 1 Mojolaban berjumlah 32 karangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan lima wujud penggunaan konjungsi subordinatif berupa konjungsi 11

subordinatif penyebaban, konjungsi subordinatif persyaratan, konjungsi subordinatif tujuan, konjungsi subordinatif kewaktuan, dan konjungsi subordinatif pengakibatan. Pada karangan eksposisi siswa ditemukan penggunaan konjungsi subordinatif yang tepat dan tidak tepat. Ketepatan penggunaan konjungsi subordinatif ditemukan pada konjungsi subordinatif penyebaban, konjungsi subordinatif persyaratan, konjungsi subordinatif tujuan, konjungsi subordinatif kewaktuan, dan konjungsi subordinatif pengakibatan. Ketidaktepatan penggunaan konjungsi subordinatif ditemukan pada konjungsi subordinatif penyebaban, konjungsi subordinatif persyaratan, konjungsi subordinatif tujuan, dan konjungsi subordinatif pengakibatan. DAFTAR PUSTAKA Chaer, Abdul. 2009. Sintaksis Bahasa Indonesia: Pendekatan Proses. Jakarta: Rineka Cipta. Kridalaksana, Harimurti. 2005. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Markhamah, Abdul Ngalim, dan Muhammad Muinuddinilah Basri. 2014. Efektivitas Model Materi Ajar Sintaksis Berbasis Teks Terjemahan Alquran dan Persepsi Mahasiswa terhadap Model Itu. Makalah disajikan pada Seminar Internasional PIBSI, pada 11-12 Oktober, Hotel HOM, Yogyakarta. (https://www.researchgate.net/publication/273144999). Diakses pada 17 Juli 2017. Markhamah, dkk. 2014. Bentuk Campur Kode pada Teks Terjemahan Alquran. Makalah disajikan pada Musyawarah dan Seminar Nasional Asosiasi, pada 24-25 Oktober 2014, Universitas Sebelas Maret. (https://www.researchgate.net/publication/273145077). Diakses pada 17 Juli 2017. Markhamah, dkk. 2015. Peran yang Diisi oleh Satuan Lingual Berpronomina Persona Pertama pada Teks Terjemahan Alquran. Makalah disajikan pada The 1 st University Research Qolluquium, pada 24 Januari, Universitas Muhammadiyah Surakarta. (https://www.researchgate.net/publication/273145091). Diakses pada 17 Juli 2017. Martinez, Ana Cristina Lahuerta. 2015. Use of Conjunctions in the Compositions of Secondary Education Students. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 212(2):42-46. (http://www.sciencedirect.com). Diakses pada 25 Januari 2017. 12

Moleong, Lexy. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remadja Roesdakarya. Ratnawati. 2015. Penggunaan Konjungsi pada Bahasa Tulis Pemelajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing. Sawerigading, 21(3):367 379. (http://sawerigading.web.id/index.php/sawerigading/article/view/96). Diakses pada 25 Januari 2017. Septianingrum, Dwi Angga, Sumadi, dan Sunaryo. 2016. Konjungsi dalam Kalimat Majemuk Siswa Kelas X SMK (Studi Kasus Multisitus). Jurnal Pendidikan (Teori, Penelitian, dan Pengembangan), 1(2):214 221. (http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/article/view/6124). Diakses pada 25 Januari 2017. Sudaryanto. 2015. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan secara Linguistik. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press. Sutopo, H.B. 2002. 2006. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Aplikasinya dalam Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University Press. 13