BAB IV ANALISIS DATA. untuk menelaah semua data yang telah diperoleh peneliti. Selain itu, juga

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA. Proses Komunikasi yang Dilakukan Pasangan Suami Istri Warga. Kelurahan Dupak Kecamatan Krembangan dalam Menyelesaikan

BAB IV ANALISIS DATA. mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan suatu uraian dasar. 1

KEPUASAN PERNIKAHAN DITINJAU DARI KEMATANGAN PRIBADI DAN KUALITAS KOMUNIKASI

BAB III SINTESIS MAKNA TEKSTURAL DAN STRUKTURAL. selanjutnya dalam studi fenomenologi adalah penggabungan secara intuitif

I. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam

TIPS MEMBANGUN RUMAH TANGGA YANG HARMONIS DARI KANG MASRUKHAN. Tahukah anda bahwa untuk membangun sebuah Rumah Tangga yang harmonis

BAB IV ANALISIS DATA. umumnya para remaja, tak terkecuali para remaja Broken Home, baik pada saat

BAB V PEMBAHASAN MASALAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KOMUNIKASI SUAMI ISTRI DENGAN KECENDERUNGAN BERSELINGKUH PADA ISTRI

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Sebagai makluk hidup sosial, seorang individu sejak lahir hingga sepanjang hayat

BAB II KAJIAN TEORI. yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo, 2005). Komunikasi antar

Secara kodrat manusia sebagai makhluk yang tidak dapat hidup tanpa orang lain, saling

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara yang berjumlah 166 karyawan. Berikut karakteristik responden. Tabel 1.Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin

MANAJEMEN KONFLIK ANTARPRIBADI PASANGAN SUAMI ISTRI BEDA AGAMA

BAB I PENDAHULUAN. terselesaikan dengan baik. Konflik yang kecil dibesar-besarkan sedangkan konflik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. komunikasi menjadi lebih mudah untuk dilakukan. Teknologi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan impian setiap manusia, sebab perkawinan dapat membuat hidup

BAB I PENDAHULUAN. melainkan juga mengikat janji dihadapan Tuhan Yang Maha Esa untuk hidup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra merupakan karya yang berasal dari imajinasi pengarang, imajinasi

BAB I PENDAHULUAN. matang dari segi fisik, kognitif, sosial, dan juga psikologis. Menurut Hurlock

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Perkawinan. Definisi lain menurut Wahyuningsih (2013) berdasarkan teori Fowers dan

BAB I PENDAHULUAN. Masa dewasa awal, merupakan periode selanjutnya dari masa remaja. Sama

bismillahirrahmanirrahim

BAB IV ANALISIS DATA. secara bersamaan dengan pengumpulan data pada penelitian ini.

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keluarga yang harmonis. Dalam berumah tangga setiap pasang terkadang

BAB I PENDAHULUAN. saling mengasihi, saling mengenal, dan juga merupakan sebuah aktifitas sosial dimana dua

BAB IV ANALISIS DATA. Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan proses mengatur

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya. Pengertian dari pacaran itu sendiri adalah hubungan pertemanan antar lawan

BAB III PENYAJIAN DATA. prakteknya. Membangun hubungan ini juga sangat penting bagi klien untuk

BAB I PENDAHULUAN. satunya ditentukan oleh komunikasi interpersonal suami istri tersebut. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. tanggapan, maupun respon positif dari orang lain. ditunjukkan kepada orang lain), membuat pendengar memahami yang

BAB IV ANALISIS DATA. cukup signifikan untuk menemukan jawaban yang akan diteliti oleh peneliti,

BAB IV ANALISIS DATA

Lampiran 1. Data Penunjang dan Kuesioner Self Esteem dan Jealousy. Frekuensi bertemu dengan pasangan : Sering ( setiap hari )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS DATA

KATA PENGANTAR KUESIONER. Dalam rangka memenuhi persyaratan pembuatan skripsi di Fakultas

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang disebut keluarga. Dalam keluarga yang baru terbentuk inilah

bismillahirrahmanirrahim

2016 FENOMENA CERAI GUGAT PADA PASANGAN KELUARGA SUNDA

bismillahirrahmanirrahim DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB IV MEDIASI DALAM PERKARA CERAI GUGAT DIPENGADILAN AGAMA SEMARANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keluarga merupakan lingkungan pertama dan terpenting bagi

BAB I PENDAHULUAN. (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarik menarik. perkawinan antara manusia yang berlaian jenis itu.

Bab 5 PENUTUP. Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan tentang komunikasi. bersama, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.. ABSTRAK. DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN Latar Belakang Penelitian...

BAB II KAJIAN TEORI. dibaca dalam media massa. Menurut Walgito, (2000) perkawinan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. (UU No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan dalam Libertus, 2008). Keputusan

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan kejadian yang sakral bagi manusia yang menjalaninya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan merupakan bersatunya seorang laki-laki dengan seorang

BAB l PENDAHULUAN. berikut : pernikahan adalah ikatan lahir batin antara suami istri denga tujuan

BISMILLAHIRAHMANNIRAHIM

Keberanian. Dekat tempat peristirahatan Belanda pada zaman penjajahan, dimulailah perjuangan nya.

BAB I PENDAHULUAN. berketetapan untuk tidak menjalankan tugas dan kewajiban sebagai suami-istri. Pasangan

A. Analisis Proses Pelaksanaan Mediasi di Pengadilan Agama Purwodadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebutuhan mencari pasangan hidup untuk melanjutkan keturunan akan

PEDOMAN WAWANCARA. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penyesuaian dengan

BAB II KAJIAN TEORITIS. antarpribadi dalam rangka menciptakan kebahagian hidup manusia.

(Elisabeth Riahta Santhany) ( )

Nomor: 1295/Pdt.G/2013/PA Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. melawan

BAB I PENDAHULUAN. lahir, menikah, dan meninggal. Pernikahan merupakan penyatuan dua jiwa

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. terbatas berinteraksi dengan orang-orang seusia dengannya, tetapi lebih tua,

ITEM VALID (ANGKET KEHARMONISAN KELUARGA ISLAMI) Variabel Sub Variabel Indikator Item Valid Total (+) (-) keluarga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan mahluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam menjalani suatu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupannya, keberhasilan seseorang tidak hanya ditentukan oleh

1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama dengan keluargamu?

BAB II LANDASAN TEORI. A. Kepuasan Pernikahan. 1. Pengertian Kepuasan Pernikahan

BAB V PRINSIP-PRINSIP MEMBANGUN KELUARGA BAHAGIA. tersebut jelas untuk semua orang, namun jalan menuju bahagia tidaklah mudah, ada banyak ujian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. hakekat itu, manusia selalu berusaha untuk selalu memenuhi kebutuhannya.

BAB I PENDAHULUAN. suatu interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Proses interaksi salah satunya dengan adanya

PETUNJUK PENGISIAN. 4. Jawablah dengan jujur sesuai dengan keadaan diri Anda. Kerahasiaan jawaban Anda serta Identitas Anda akan di jamin sepenuhnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. luas. Fenomena ini sudah ada sejak dulu hingga sekarang. Faktor yang mendorong

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan hasrat seksual, dan menjadi lebih matang. Pernikahan juga

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS CINTA DAN KETERBUKAAN DIRI DENGAN KOMITMEN PERKAWINAN PADA PASANGAN SUAMI ISTRI

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PUTUSAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. selanjutnya disebut sebagai Penggugat

BAB IV ANALISIS DATA DAN TEMUAN PENELITAN. berbagai masalah yang timbul. terhadap pola komunikasi yang terjadi sehari-harinya.

BAB I PENDAHULUAN. atau interaksi dengan orang lain, tentunya dibutuhkan kemampuan individu untuk

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis data adalah bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna

BISMILLAHIRAHAMANNIRAHIM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Stres pada Wanita Karir (Guru) yang dialami individu atau organisme agar dapat beradaptasi atau menyesuaikan

LAMPIRAN I GUIDANCE INTERVIEW Pertanyaan-pertanyaan : I. Latar Belakang Subjek a. Latar Belakang Keluarga 1. Bagaimana anda menggambarkan sosok ayah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keluarga. Sebagai unit terkecil dalam masyarakat, keluarga memerlukan organisasi

I. PENDAHULUAN. Perkawinan didefinisikan sebagai suatu ikatan hubungan yang diakui secara

BAB I PENDAHULUAN. hubungan sosial yaitu hubungan berpacaran atau hubungan romantis.

KOMUNIKASI ADAPTASI KELUARGA DALAM REMARRIAGE SUMMARY SKRIPSI. Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1.

PUTUSAN. Nomor : 0773/Pdt.G/2008/PA.Pas BISMILLAAHIRRAHMAANIRROHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dewasa dikatakan waktu yang paling tepat untuk melangsungkan pernikahan. Hal

PUTUSAN. Nomor : 1254/Pdt.G/2013/PA.Plg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data angka (numerikal) yang

Teori Komunikasi Antar Pribadi By: Nur Atnan, S.IP., M.Sc.

ABSTRAK. Kata kunci: stakeholder, pelanggan, proses komunikasi interpersonal, tahapan penetrasi sosial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

73 BAB IV ANALISIS DATA Analisis data adalah bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna untuk menelaah semua data yang telah diperoleh peneliti. Selain itu, juga bermanfaat untuk mengecek kebenaran dari setiap data yang telah diperoleh. Analisis data juga merupakan impelementasi usaha penelitian untuk mengatur urutan data kemudian mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan suatu uraian dasar. 1 Setelah peneliti melakukan penyajian data yang telah dipaparkan sebelumnya, peneliti menemukan beberapa hal yang dilakukan keluarga Bapak Sudaryanto selama dari pengamatan yang dilakukan oleh peneliti selama di Jalan Wayo Desa Kedungbanteng Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo. A. Temuan Penelitian Dalam mengumpulkan penelitian ini yang menggunakan metode kualitatif, peneliti memperoleh data-data mengenai Pola komunikasi keluarga poligami, penelitian yang berguna untuk mengkaji data yang diperoleh peneliti dari informan. Langkah pertama dalam penelitian ini adalah menganalisis data yang dikumpulkan adalah melihat kembali usulan penelitian guna memeriksa rencana penyajian data dan pelaksanaan analisis yang ditetapkan semula sesudah hal ini dilakukan, peneliti kemudian menggembangkan strategi penyusunan data mentah dan melaksanakan perhitungan. Disini peneliti menemui temuan mengenai pola 1 Furchan Arif, Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007. hlm. 513

74 komunikasi keluarga poligami studi kasus keluarga poligami dijalan Wayo Desa Kedung Banteng Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo. Pada dasarnya pola komunikasi keluarga Bapak Sudayanto sudah dijalankan dengan benar seperti yang akan dijelaskan dibawah ini yaitu : 1. Sinergi Intensitas Berkeluarga poligami intesitas segala kebutuhan rumah tangga sangat dibutuhkan agar tidak ada kecemburuan sosial antara istri yang pertama dan istri yang kedua. Memang tidak mudah untuk membagi waktu bagi keluarga poligami terkadang masih banyak yang beranggapan kalau keluarga poligami tersebut tidak mampu berbuat adil. Tentang masalah pembagian waktu sudah diatur secara matang. Hal ini sudah diterapkan oleh keluarga Bapak Sudaryanto tentang bagaimana membagi waktu antara istri yang pertama dan istri yang kedua. Dalam hal ini keluarga poligami bapak Sudaryanto mengatur pembagian waktu dalam rumah tangganya. Untuk waktu pagi sampai sore pulang di rumah istri pertama namun jika pekerjaannya libur juga mengawasi rumah istri kedua, setelah shalat magrib dimasjid langsung pulang kerumah istri kedua hingga subuh terkadang juga menghabiskan waktu malamnya dirumah istri pertama. Dari intensitas pembagian waktu tersebut dilakukan sudah sejak bapak Sudaryanto melakukan poligami sekitar 23 tahun lalu, pembagian waktu memanglah sangat penting dalam keluarga poligami agar terhindar dari kecemburuan sosial atau bersikap tidak adil bagi istri pertama dan kedua. Dari pembagian waktu yang baik

75 tentunya akan berdampak yang baik pula istri-isrti dan anak-anaknya akan merasa senang,, dan bahagia jika waktu pertemuan mereka berjalan dengan lancar kebahagian akan terasa dalam kehidupan istri-istri dan anak-anaknya sehingga sifat yang saling curiga tidak akan tertampak dalam keluarga poligami ini. Jika waktu pertemuan mereka berkurang akan timbul rasa kangen, rindu dan ingin menjadi seringnya dilakukan pertemuan. Seringnya waktu pertemuan juga agar tidak ada kecemburuan sosial diantara kedua istrinya. Cemburu bisa berakibat fatal bagi rumah tangga, akan senantiasa muncul rasa marah, emosi tiada henti dari masingmasing istri dan anak-anaknya. Banyaknya pertengkaran, percekcokan senantiasa timbul jika dari istri-istri oleh karena itu dibutuhkan waktu pertemuan. Insensitas pertemuan dalam keluarga poligami sangatlah penting dalam keluarga poligami, sebagai kepala keluarga harus mampu untuk mengatur waktu agar rumah tangga yang rukun bisa terwujud. Begitu halnya dengan intensitas kebutuan perekonomian keluarga poligami, kebutuhan ini sangat berpengaruh terhadap suasana rumah tangga tersebut. Keluarga poligami harus mampu bersikap adil dalam masalah kebutuhan ekonomi, karena kebutuhan ekonomi menjadi kebutuhan yang wajib yang harus dipenuhi. Dalam keluarga poligami bapak Sudaryanto masalah ekonomi menjadi masalah yang penting

76 karena dari istri ynag pertama merasa uang jatah pembelanjaannya kurang. Sebagai kepala keluarga poligami kebutuhan ekonomi harus di atur secara merata berapa pun gajinya ia harus memenuhi kebutuhan masing-masing istri, meskipun hal tersebut tidaklah mudah untuk dilakukan. Kurangnya pembagian kebutuhan ekonomi akan berakibat buruk, akan senantiasa timbul rasa cemburu ataupun curiga oleh karena itu dbutuhakan kejujuran dalam setiap mengambil keputusan dalam keluarga poligami. Jika kepala keluarga tidak bisa membagikan kebutuhan ekonominya secara baik atau masih terjadi kecemburuan atau rasa iri dari masing-masing istri bisa dikatakan kepala keluarga tidak bisa bersikap adil. Karena keadilan dalam membagikan kebutuhan ekonomi menjadi yang penting dan tidak bisa diremehkan. Terkait hal ini yaitu nilai kenyamanan dalam membangun pola komunikasi keluarga poligami sangat berpengaruh ditentukan oleh keadaan perekonomian rumah tangga, dalam artian tingkat keadilan dalam keluarga poligami. 2. Sinergi Komunikasi

77 Pola komunikasi merupakan model dari proses komunikasi, sehingga dengan adanya berbagai macam model komunikasi dan bagian dari proses komunikasi akan dapat ditemukan pola yang cocok dan mudah digunkan dalam berkomunikasi. Pola komunikasi identik dengan proses komunikasi, karena pola komunikasi merupakan rangkaian dari aktivitas menyampaikan pesan sehingga diperoleh feedback dari penerima pesan. Dari proses komunikasi akan timbul pola, model, bentuk dan bagian-bgian kecil yang berkaitan erat dengan proses komunikasi. Temuan dalam penelitian ini adalah pola atau model komunikasi linier. Dimana komunikasi berjalan dari kepala keluarga yaitu bapak Sudaryanto ke masing-masing anggota rumah tangga dalam keluarga poligaminya. Kemudian kebijakan atau pesan dari kepala keluarga diterima dan dicerna oleh masing-masing anggota rumah tangganya dalam keluarga poligami. Disamping itu juga berupa pola atau model komunikasi tranksaksional. Yaitu terjadi komunikasi dimana kepala keluarga mampu menciptakan hubungan keluarga poligami dengan memberikan segenap jasmani dan rohaninya sebaik dan semaksimal mungkin agar tercapai impian menjadi keluarga poligami yang harmoni. Dalam hal ini kepala keluarga poligami yaitu bapak Sudaryanto mampu memberikan pengertian bahwa untuk menjalin keharmonisan rumah tangga harus saling membuka diri agar tidak terjadi permasalahan atau konflik besar yang menyebabkan kehancuran rumah tangga.

78 Keterbukaan adalah kunci yang dilakukan ketika berkomunikasi selalu kita terapkan bersama-sama antar keluarga. Ada hal yang penting ataupun tidak hal itu selalu dikomunikasikan oleh bapak Sudaryanto. Karena menurut bapak Sudaryanto, semua adalah anggota keluarga kami jadi setiap anggota keluarga harus mengetahui apa yang sedang terjadi. Setiap kali ada acara Bapak Sudaryanto melakukan dengan bersama-sama Seperti lebaran dan pada saat Teguh akan menikah, Bapak Sudaryanto sebagai kepala keluarga melakukan perencanaan acara itu dengan istri pertama, istri kedua dan putra-putra agar acara bisa berjalan sukses begitu pula saat ada acara Ibu Supina, Adi turut andil dalam acara tersebut. Apa yang di sampaikan oleh Bapak Sudaryanto diterima dengan baik, oleh anggota Dituturkan oleh istri pertama. Ibu Suyati senantisa membiasakan diri untuk terbuka dengan cara berkomunikasi dengan Bapak Sudaryanto dan putra-putranya setiap kali berkumpul. Akhir-akhir ini memang banyak dibuktikan keluarga yang bercerai, semua itu diakibatkan kurangnya komunikasi antar sesama anggota keluarga, kebanyakan mereka tidak bisa meluangkan waktunya untuk bertemu dan melakukan komunikasi dengan cara terbuka. Dalam keluarga bapak Sudaryanto jika ada konflik diantara kedua istrinya beliau menyelesaikan konfliknya dengan cara musyawarah. Musyawarah dalam keluarga bapak Sudaryanto bisa dilakukan dimana

79 pun dan kapan pun. Apa saja yang terjadi dalam keluarga tersebut baik masalah kebutuhan ekonomi ataupun kebutuhan dalam pembagi waktu beliau selalu membicara bersama atau musyawarah. Dengan musyawarah diharapkan agar dapat menyelesaikan konfliknya dan tidak ada masalah antara kedua istrinya. Dalam musyawarah tersebut pasti dilakukan komuniasi yang terbuka abtar sesama anggota keluarga Dari semua tanggapan keluarga bapak Sudaryanto yang menyatakan memang komunikasi sangatlah penting setiap apapun yang terjadi ia ceritakan sehingga rasa curiga ataupun saling tertutup dalam setiap masalah jarang sekali terjadi karena komunikasi merupakan jalan keluar dalam mengatasi sebuah masalah terlebih masalah dalam keluarga poligami, karena keluarga poligami sangatlah rawan dengan pertengkaran,percekcokkan dan perceraian. Komunikasi bukan hanya sekedar penyampaian informasi namun juga menjalin hubungan antar sesama anggota keluarga, hubungan keluarga poligami diperlukan hubungan yang lebih dekat antar sesama anggota. Sebagai kepala keluarga poligami haruslah mampu berkomunikasi secara efektif terhadap semua anggota keluarganya jika kurangnya komunikasi rasa kedekatan terhadap masing-masing akan berkurang, masing-masing anggota keluarga tidak bisa untuk bersikap saling terbuka sifat tertutup akan terus terjadi.

80 Oleh karena itu dalam rumah tangga terleih dalam keluarga poligami sangatlah penting dilakukannya komunikasi, karena komunikasi akan terhindar dari pertengkaran, percekcokakan hingga perceraian. B. Konfirmasi Temuan dengan Teori Untuk menghasilkan suatu teori baru atau pengembangan teori yang sudah ada maka hasil temuan dalam penelitian ini dicari revelensinya dengan teori-teori yang sudah ada dan berlaku dalam dunia ilmu pengetahuan. Sebagai langkah selanjutnya dalam penulisan skripsi ini adalah konfirmasi atau perbandingan antara temuan yang kesesuaiannya dengan tema tersebut. Berdasarkan hasil temuan dalam penelitian Harmoni ditengah keluarga poligami ketika dikonfirmasikan antara temuan peneliti dilapangan dengan teori ternyata ada kesesuaian, berikut dalam penjelasannya. Teori Self Disclosure yakni teori pembukaan diri atau pengungkapan diri. Sidney Jourard menandai sehat atau tidaknya komunikasi pribadi dengan melihat keterbukaan yang terjadi didalam komunikasi. Mengungkapkan yang sebenarnya tentang dirinya, dipandang sebagi ukuran dari hubungan ideal. Josepph Luft mengemukakan teori self disclosure lain yang didasarkan pada model interaksi manusia, yang disebut Johan Window. Menurut Luft, orang memiliki atribut yang hanya diketahui oleh dirinya sendiri dan orang lain, dan tidak diketahui oleh siapa pun 2. 2 Burhan Bugin, Sosiologi Komunikasi,,, hlm. 262

81 Pengungkapan diri merupakan kebutuhan seseorang sebagi jalan keluar atas tekanan-tekanan yang terjadi pada dirinya 3. Pengungkapan diri biasanya dilakukan seseorang untuk menyampaikan informasi yang bersifat pribadi pada orang yang dianggap dekat. Dari berbagai penjelasan di atas yang dapat diambil berkaitan dengan teori selfdisclosure adalah benar adanya bahwasanya keluarga poligami memang dibutuhkan sebuah pembukaan diri atau pengungkapan diri. Karena dengan pembukaan diri jati diri seseoarang akan terbentuk, orang tersebut tidak akan merasa ragu ataupun takut dalam mengungkapkan setiap kejadian yang terjadi. Teori self disclosure ada bagian gambar yang penting dalam hubungan dengan penelitiam ini. Diketahui Diri Sendiri Tak Diketaui Diri Sendiri TERBUKA TERTUTUP TAK DISADARI TAK DIKETAHUI Gambar 1.2 Jendela Johari Diketahui orang lain Tak Diketahui Orang Lain Ketika pertama kali bertemu seseorang, kita cenderung tidak teralu membuka diri bidang terbuka kita kecil. Seringkali ini menimbulkan kesan pertama yang salah terhadap diri kita. Untuk menggagalkan penafsiran yang salah tersebut dan agar komunikasi menjadi efektif, dipelukan kerja sama dengan antar 3 Ibid 263

82 keluarga yang lain untuk memperluas bidang terbuka, sekaligus memperkecil bidang tak disadari dan bidang tertutup. Seringya diajak untuk menyelesaikan setiap masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Seperti ketika dalam keluarga Bapak Sudaryanto akan melaksanakan semua acara kawinan untuk meramekan acara tersebut diperlukan kerja sama bersama dan hal ini dapat dicapai dengan dua rangkaian aktivitas yang dilakukan dengan penuh kesadaran pengungkapan diri dan umpan balik. Pengungkapan diri adalah pemberian informasi mengenai diri kita secara cuma-cuma kepada orang lain, sehingga memperkecil bidang yang tertutup, dan umpan balik dari orang lain memperkecil bidang tak disadari. Tatkala kedua aktivitas ini diterapkan, kita juga tertolong dalam memperkecil bidang tak diketahui dan memperlihatkan maksud-maksud yang tersembunyi. Menurut Johnson, pembukaan diri memiliki dua sisi, yaitu bersikap terbuka kepada yang lain dan bersikap terbuka bagi yang lain. Kedua proses berlansung secara serentak itu apabila terjadi pada kedua belah pihak akan membuahkan relasi saling terbuka antara lain kita dan orang lain, sebagaimana tertampak dalam skema berikut: Menyadari diri sendiri, Siapa saya Seperti apa diri saya menyadari orang lain, siapa anda, seperti apa diri anda + + Menerima diri sendiri, Menyadari aneka kekuatan dan menerima diri anda, menyadari aneka kekuatan

83 Kemampuan saya dan kemampuan anda + + Mempecayai anda untuk Menerima dan mendukung saya, Bekerja sama dengan saya, Bersikap tersbuka denga saya dapat dipercayai dengan cara meneriman dan mendukung anda bekerja sama dengan anda, bersikap terbuka dengan anda = = Bersikap terbuka kepada anda, Membagikan aneka gagasan dan perasaan Saya, dan membiarkan anda tahu siapa saya bersikap terbuka bagi anda menunjukkan perhatian pada aneka gagasan dan perasaan anda serta siapa diri anda BERSIKAP TERBUKA TERHADAP ANDA + BERSIKAP TERBUKA BAGI ANDA = RELASI YANG TERBUKA 4 Keluarga poligami memang sangat rawan dengan pertengkaran, percekcokan hingga berakhir dengan perceraian namun jika kita berada dalam keluarga poligami tentu saja itu tidak sulit oleh karena itu diperlukanlah pembukaan diri kita bahwasannya bersikaplah kepada anda+bersikaplah terbuka bagi diri anda menjadi relasi yang terbuka. Kurangnya pembukaan diri kita maka akan rawan sekali dengan perselisihan karena teori selfdisclosure mampu mengurangi perselesihan. 4 Dr A Supratiknya.Komunikasi Antarpribadi,..., hlm. 14-18.

84 Teori yang diambil oleh peneliti yaitu self disclosure. Yakni kepala keluarga atau anggota keluarga diharuskan melakukan pembukaan diri karena pembukaan diri memberikan dampak yang positif bagi induvidu atau pun lawan komunikannya. Sebagai kepala keluarga bapak Sudaryanto perlahan-lahan mampu melakukan teori self disclosure apa yang sedang terjadi diluar ataupun didalam patut membuka diri kepada orang yang terdekatnya karena itu akan memberikan nilai positif bagi induvidu agar apa yang ada tidak menjadi beban dan orangorang disekeliling kita juga turut melakukan pembukaan diri sehingga saling tukar pengalaman, tukar pengetahuan sehingga rasa kecurigaan, saling iri tidak terjadi karena seringnya dilakukan pembukaan diri. Dalam hal ini proses keharmonisan rumah tangga dalam keluarga poligami akan tercapai apabila masing-masing anggota keluarga mampu bersikap untuk membuka diri. Dari penjelasan diatas dapat mengambarkan bahwa teori self disclosure sangat cocok dan relevan dalam penelitian ini